Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Saya dan Ipar Tercinta

mantab, lanjutkan hu

lama2 bisa cinta juga
 
Sabar sabar emang begitu yang penting bisa crof aja dulu walau masih di luar
 
Update 1

BERDAMAI ATAU BERPELUH

Sejak saat itu sikap ipar sayapun berubah kepada saya, dia sudah tidak memperdulikan saya lagi. Dan saya…? Sayapun bingung harus bersikap seperti apa, hari-hari kami berlalu dengan kecanggungan. Dia sudah tidak mau lagi untuk jalan bersama saya, misalnya untuk berbelanja kepasar mencari kebutuhan sehari-hari, dan sayapun hanya bisa menghabiskan waktu dengan bercengkrama bersama keponakan saya. Tidak ada lagi acara nonton bersama dimalam hari, ataupun bercanda dipagi hari sebelum anaknya berangkat kesekolah dan saya berangkat kerja. Setiap saya kembali kerumah dia selalu menghabiskan waktunya dikamar, untuk keluar kamarpun dia mencari-cari waktu dimana saat kami kemungkinan tidak bisa bertemu. Hal ini membuat saya menjadi gundah, ada terbersit keinginan untuk keluar dari rumah abang saya ini, tapi saya takut malah akan menjadi pertanyaan di keluarga kami, terutama abang dan ibu saya. Akhirnya saya bertekat untuk mencari waktu agar dapat berbicara dengan ipar saya dan meminta maaf atas kejadian yang pernah terjadi diantara kami.

Hingga suatu saat, dihari yang saya rencanakan, dimana saya dihari itu berpura-pura untuk pergi kerja hingga sore tetapi sebenarnya saya hanya mengeluarkan motor saya dan menitipkannya ke warung didepan komplek perumahan, dan saya beralasan kepada ibu warung bahwa motor dalam satu hari ini ditipkan dirumahnya (dimana warung dan rumahnya menjadi satu) dikarnakan saya ada keperluan keluar kota. Kemudian sayapun berjalan kaki kembali kerumah ipar saya, dan mengendap-endap masuk melalui pintu samping rumah yang memang sudah saya sengaja tidak terkunci. Saat itu ipar saya sedang berada didapur, dan saya masuk kedalam kamar saya.

Dari dalam kamar saya memperhatikan kegiatan kakak ipar saya dikarenakan dia tidak mengetahui bahwa saya ada didalam kamar saya. Seperti biasa dia melakukan kegiatan rutinnya dengan riang, menyapu sambil menonton acara di televisi. Saat saya sedang mengintip dari lubang angin pintu kamar tiba-tiba kakak ipar mengarah kekamar saya, dan sayapun bergegas masuk kebawah dipan kamar, terdengar dia membuka pintu kamar, dapat saya lihat kakinya melangkah ke dipan saya. Lantas dia duduk ditepian dipan saya, ntah apa yang sedang dia pikirkan karna selanjutnya dia merapihkan meja kerja dan sprey yang ada didipan. Setelah itu dia kembali keluar.

Sayapun masih bingung kapan saatnya harus keluar kamar dan memergoki ipar saya untuk dapat berbicara dengan dia, hingga siang hari kesempatanpun belum saya dapatkan. Dan ketika anaknya sudah pulang dari sekolah berarti sudah habis kesempatan saya untuk dapat bertemu dengan ipar saya. Di sore hari masih saya dengar ipar saya bercengkrama dengan anaknya, termasuk menonton TV ataupun menelpon suaminya atau abang saya. Akhirnya saya putuskan untuk mengirim WA ke ipar saya mengabarkan klo saya hari ini tidak kembali kerumah dikarenakan ada suatu acara dengan teman-teman saya, dan itu dijawab singkat oleh ipar saya dengan kata “ya”.

Dimalam hari setelah anaknya tidur saya mendengar suara TV masih menyala, saat saya lihat melalui lubang angin pintu kamar rupanya kakak ipar masih menonton, mungkin inilah saat yang tepat untuk berbicara dengan ipar saya, dan sayapun keluar kamar dengan mengendap-endap. Saat saya sudah berada dibelakang badannya, saat itu dia dalam posisi duduk disofa depan TV, saya memegang pundaknya dan memanggilnya dengan sedikit berbisik “kak”.
Diapun reflex berbalik badan dan menjerit sambil memukul muka saya… lumayanlah untuk pukulan ibu muda dengan sekuat tenaganya. Membuat kepala seperti berputar-putar, dan diapun kaget setelah mengetahui saya didepannya sambal menutup mulut dan berkata “kamu..???”
Lantas sepontan dia akan berlari kearah kamarnya, tapi dengan sigap saya sempat menarik tangannya sehingga dia terjatuh disofa yang dia duduki sebelumnya. Lalu saya melompat keatas sofa dan memegang kedua tangannya sambil berucap
Saya : “tunggu kak, dengar dulu penjelasan saya”
Ipar : “Kamu maunya apa?”
Saya : “ Saya mau minta maaf atas kejadian kemarin, semua salah saya, kakak jangan hukum saya dengan diam”
Ipar : “Sudah jangan dibahas lagi permaslahan itu, saya sudah lupa”
Saya : “Tapi kenapa kakak seperti ini dengan saya?”
Saat itu posisi kedua tangan saya masih memegang kedua pergelangan tangannya

Ipar : “Kita salah, hal itu nga bisa kita diteruskan”
Dia mulai terisak….
Saya : “iya saya yang salah…makanya saya minta maaf, karna saya mencintai orang yang salah”

Tangannya mengendur, dan dia mulai menangis terisak..kepalanya tertunduk, lantas saya lepaskan tangannya… tiba-tiba dia menaikkan mukanya dan melihat mata saya sambil berucap…”Kenapa kamu mencintai saya…kenapa kamu ada disini…” sambil memukul-mukul dada saya.
Sayapun terdiam, lalu kedua pipinya saya pegang dan saya tarik mukanya, bibirnya lansung saya pagut dengan kasar, lama kami saling pagut, benar-benar kasar… seperti bercampur amarah. Lidah kami saling membelit, saling menggigit bibir, dan diapun beranjak lalu duduk dipangkuan saya… terasa bagaimana dia mendesakkan badannya kebadan saya, dan ludahpun sudah saling bertukar diantara kami… dan akhirnya kami mengendor dan terengah-engah sambal bertatapan…lalu dia berucap…”malam ini saja…sekali dan terakhir”

Sayapun mengangguk, lalu saya tarik lagi wajahnya dan kembali kami berpagutan…dengan lembut, penuh perasaan, saling hisap, bertukar liur, menciumi seluruh wajahnya, mukanya, matanya, hidungnya, telinganya, lehernya.
Satu persatu kancing baju kimononya saya buka, dan dia membukakan tali BHnya, lantas dia tarik kepala saya ke tempat kedua dadanya, putingnya saya hisap satu persatu dengan gigitan-gigitan kecil, kepalanya mendongak keatas seakan meresapi semua rasa yang ada…semua badannya tidak ada yang tertinggal untuk saya telusuri dengan lidah, diapun melakukan hal yang sama dengan menggigit kedua putting saya bergantian. Baju kami sudah terlepas dari badan kami. Lau saat saya memegang bokongnya yang sedang menduduki saya tiba-tida berbisik..”buka celananya” sambil berdiri… lalu dia berjalan dengan telanjang dada, mematikan saklar lampu, hingga yang ada hanya penerangan dari layer televisi. Dan saya pun melepaskan celana termasuk celana dalam saya, sehingga kemaluan saya berdiri dengan tegaknya dimana saya masih dalam posisi duduk disofa, dan dia membuka juga celana kimononya sambial berjalan kearah saya… ketika tepat berada didepan saya matanya tertuju kekemaluan saya, lalu dia merunduk dan memegang kemaluan saya…dan diapun menduduki saya, tapi kemaluan kami hanya bertemu saja tanpa penetrasi kedalam, sungguh cobaan yang berat bagi saya… bagaimana menahan hawa nafsu yang sudah ada diubun-ubun tetapi takut untuk memulainya dikarenakan takut akan terjadi seperti hal sebelumnya…. Jadi kami hanya menggesekkan kedua kemaluan kami, terasa bagaimana sudah licinnya kemaluan ipar saya, akhirnya dia memegang pipi saya, menatap mata saya, dan memposisikan kemaluanya tepat diaatas rudal saya…perlahan-lahan akhirnya dia turunkan badannya sehingga sedikit demi sedikit kemaluan kami mulai saling mengisi, disaat sudah masuk seutuhnya berbarengan dengan lenguhan ipar saya, lalu kembali dia melumat bibir saya.

10 detik kami terdiam, membiarkan kemaluan kami saling berinteraksi, terasa pijatan-pijatan dari kemaluan ipar saya, lantas perlahan-lahan dia mulai menaik turunkan badannya, sambal mendesah-desah, dan semakin lama ritmenya semakin cepat, begitu juga dengan desahannya semakin mengeras…lagi…lagi…lagi… semakin cepat… dan terakhir tangannya memeluk erat badan saya, sekan akan meremukkan badan saya, sambal menggigit pundak saya… orgasme itu telah datang… dan sayapun menyemburkan semuanya kedalam rahimnya “oooohhh…”,
Kami sudah lupa siapa kami, yang ada hanyalah kepuasan setelah menuntaskan hasrat yang kami punya…
Kami lemas, terdiam masih berpelukan…keringat sudah bercampur, sofa dan ruangan berantakan dengan baju kami yang berserakan, 5 menit berselang dia melepaskan badannya dan duduk disamping saya, lalu saya tatap matanya, diapun menatap mata saya…lantas saya bersihkan keringat yang ada didahi dan wajahnya, diapun tersenyum, benar-benar senyum terindah yang pernah saya dapat dari dia. Lalu saya kecup dahinya… dia diam saja…
Lalu dia beranjak masuk kedalam toilet, terdengar sepertinya dia membersihkan dirinya, setelah dia keluar barulah saya yang melakukan pembersihan diri… saat saya keluar dari toilet dia sudah ada didalam kamarnya, tetapi TV belum dimatikan, sayapun masuk kekamar saya dan mencari baju pengganti. Setelah saya berganti baju, terlihat diruang TV ipar saya sudah duduk kembali dengan menggunakan baju tidur pengganti dan membawa selimut. Diapun memainkan HPnya, sayapun kembali keruang TV dan duduk disebelahnya. Lalu dia menunjukkan isi hapenya yang berupa foto-foto dia beserta suaminya (abang saya) sambil berucap “Abang mu adalah orang yang tak akan tergantikan dihati ku, dan kamu jangan pernah berpikir lebih jauh dari itu” sayapun hanya mengangguk…
Lantas dia berucap “ kita tidur disini ya malam ini….” Sambil menaruh satu buah bantal di kursi sofa, dan diapun merebahkan badannya disofa… begitupun saya juga merebahkan badan saya disofa. Dikarenakan posisi sofa yang sempit akhirnya kami tidur sambil berpelukan. Kepalanya bersandar didada saya, dan sayapun kembali menciumi kening dan rambutnya…

BERPELUH LAGIKAH…????
 
Mantabbbb betul.. Cess. Pleng.. Ini kisah nyata ya... Ceritanya mengalir bak air di sungai.. Thankyou brother🙏👍
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd