Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Saya dan Ipar Tercinta

UPDATE 4

AKHIR SEBUAH CARITA


Siang itu saya tertidur pulas sekali, walaupun pada pagi harinya setelah acara mandi bersama saya masih sempat untuk mencoba mencari sedikit orderan tetapi setelah makan siang badan terasa Lelah sekali dan akhirnya saya putuskan untuk kembali kerumah. Saat terbangun jam telah menunjukkan pukul setengah lima sore, jadi saya mungkin telah tertidur selama kurang lebih tiga jam. Tidur yang cukup lama disiang hari membuat badan terasa segar, dilanjutkan dengan mandi di sore hari. Sore itu rumah tampak sepi, ternyata kakak ipar saya beserta anaknya sedang berbelanja keluar, mungkin mereka juga sedang merasa bosan dirumah. Dilain cerita saya pernah mengajak kakak ipar dan keponakan saya untuk jalan-jalan dimall atau refresing seperti menonton film di bioskop yang ada dikota kami, tapi dia tidak pernah setuju dengan usul saya tersebut dikarenakan khawtir bahwa keponakan saya akan menceritakan kepada ayahnya. Kembali ke hari itu, singkat cerita disaat makan malam saya dipanggil oleh kakak ipar saya untuk makan bersama, rupanya tadi sore mereka juga berbelanja makanan fastfood untuk dimakan pada malam harinya. Sang ponakan berceloteh tentang kegiatannya sore tadi dimall beserta ibunya, bercerita tentang keceriaannya bermain di pusat permainan anak yang ada dimall, sementara kami hanya menanggapi sedikit-sedikit celotahan sang bocah. Setelah acara makan bersama sayapun menemani sang ponakan menonton acara tv bersama, sementara ibunya berada didalam kamar. Suatu ketika sang ibu keluar kamar dan mengajak anaknya untuk tidur dikamar, tetapi sang bocah malah merengek untuk ditemani nonton oleh ibunya, akhirnya diputuskan bahwa sang ibu akan menemani anaknya menonton acara tv tapi jika jam sudah menunjukkan pukul Sembilan maka sudah harus tidur kedalam kamar tidur. Saat itu jam masih menunjukkan pukul 8,30 malam, jadi masih ada kesempatan sang anak kurang lebih setengah jam untuk nonton acara tv dengan ditemani oleh ibunya yang terang saja saat itu sayapun berada ditempat yang sama dengan mereka.
Setelah kakak ipar duduk disofa untuk menemani anaknya menonton, lantas sang bocah merebahkan kepalanya dipangkuan ibunya, sehingga posisi sang anak ada ditengah-tengah kami, kamipun terdiam dengan pandangan sama-sama kelayar televisi. Selang beberapa lama sang anak tertidur dipangkuan ibunya dan pikiran sayapun sudah kemana-mana. Dada terasa bergemuruh, deg-degan, dengan memberanikan diri tangan saya memegang kepala kakak ipar saya, dan diapun menoleh kearah saya, saat itu saya tidak berani menghadap ke wajahnya, sehingga saya tetap menonton layer televisi dan akhirnya diapun kembali menghadap layar televisi. Kembali tangan saya memegang kepalanya, mengucek-ngucek rambutnya, mengelus pipinya, memegang hidungnya, mengusap bibirnya, mengelus lehernya, dan akhirnya meremas-remas dadanya dari luar bajunya. Saat meremas-remas dadanya terdengar lenguhan kecil dari kakak ipar saya, sayapun menoleh kearahnya, dapat saya lihat bagaimana dia meresapi remasan didadanya, matanya terpejam dengan giginya menggigit bibir bawahnya… dengan sekuat tenaga kepala itu saya Tarik kearah muka saya, dan saya lumat bibirnya, sepersekian menit kami saling melumat bibir, dan akhirnya kakak ipar melepaskan lumatannya dambil berkata “sudah…” nafasnya masih tersengal-sengal,
Ipar : “sudah…”
Saya : “………”
Ipar : “bisa minta tolong angkat *%$&! Kedalam kamar tidur?”
Saya : “oke..”
Sayapun menggendong sang ponakan kedalam kamar tidurnya, lalu sang anak saya rebahkan diatas ranjang ibunya. Setelah saya menaruh sang anak, kakak ipar saya menghidupkan lampu tidur kamar dan mematikan lampu besarnya, sehingga kamar sekarang dalam kondisi redup. Lalu ia mengucapkan terimakasih. Sayapun akan keluar dari kamar, dimana posisi kakak ipar saya berada disamping pintu kamar dikarenakn posisi stop kontak berada didekat pintu kamar. Ketika akan melewatinya setanpun kembali menguasai diri saya, langkah saya berbelok dan menghampiri kakak ipar saya, sehingga badannya menempel ke dinding kamar. Lama saya pandangi matanya dalam keredupan kamar, nafas sayapun sudah terasa berat dan cepat, dan akhirnya mulut kami bertemu, saling mencium dengan ganasnya, saling lumat bertukar ludah dan berbelit lidah, badannya saya himpit sekuat tenaga, puas melumat bibirnya lalu lehernya saya jilati dan dadanya saya remas, lalu bajunya saya angkat keatas berikut BHnya, sehingga kini bibir saya menyapu bersih kedua payudaranya, dan kakak ipar hanya bisa melenguh-lenguh menahan nikmatnya. Payudara itu sudah mengeras dan basah oleh hisapan-hisapan yang saya berikan, terkadang gigitan-gigitan kecil membuat kakak ipar menjerit-jerit kecil juga. Lalu tangan sayapun masuk kedalam celana dalamnya dan mendapati kemaluannya, kemaluan itu sudah basah, tangan sayapun bermain diarea kemaluannya, saya masukkan jari tengah saya, membuat badan kakak ipar saya seperti terlonjak-lonjak, terus saya mainkan jari itu dikemaluannya tepatnya diklitorisnya…
Ipar : “sudah….cukup…”
Saya : “masukkan…please…”
Kakak Ipar melenguh… sambil kepalanya mendongak keatas… dan sayapun melorotkan celana pendek saya beserta dalamannya. Lantas tangan kakak ipar saya arahkan kekemaluan saya, diapun memegang kemaluan saya. dan diapun mengocok-ngocok kemaluan saya, dikarenakan saya mengingat kejadian pagi tadi sebelumnya yang berakhir dengan hanya permainan tangan, akhirnya tangan itu saya lepaskan dari kemaluan saya, dan kembali saya coba melakukan penetrasi kekemaluannya. Saya tidak ingin saat ini juga berakhir seperti tadi pagi, sehingga saya berusaha melakukan penetrasi, tetapi kakak ipar berusaha untuk menolak dengan mencoba mengelak, setelah percobaan beberapa kali akhirnya diapun menyerah dengan mengatakan… “Oke-oke tapi jangan dikamar ini…”
Mendengar kalimat itu, sayapun menarik tangan ipar saya dengan pakaian yang telah dirapihkan seadanya kedalam kamar saya. Saat memasuki kamar saya diapun meminta lampu untuk dimatikan. Sehingga saat itu kamar dalam keadaan gelap hanya ada cahaya dari arah luar kamar depan rumah. Diatas ranjang kami benar-benar menuntaskan nafsu setan kami, betul-betul bugil tanpa sehelai benangpun diantara kami. Kami layaknya sepasang pengantin baru dimalam itu, saling hisap, saling tindih dengan berbagai gaya. Saat menghisap kemaluannya saya memposisikan diri diatasnya, sehingga kemaluan saya tepat berada didepan mukannya, begitu liar ketika akhirnya kemaluan saya masuk kedalam mulut indahnya, betul-betul membuat segala impian saya terwujud… lama saya menikmati hal itu, saya puaskan diri saya, kembali lagi dalam posisi misionaris, women on top, doggy style, dan kembali berakhir dengan posisi misionaris… puas dan sayapun tertidur pulas…dan diapun kembali kekamarnya….
Dan itulah awal mula perselingkuhan kami yang benar-benar tanpa ragu-ragu dalam menuntaskan nafsu kami, sehingga hari-hari berikutnya merupakan kegiatan rutin bagi kami, baik ketika keinginan itu timbul dari saya ataupun dari dia, baik disiang hari bolong ataupun dimalam hari saat anaknya sudah tidur.

Mungkin cerita ini sudah berakhir dikarenakan sudah tidak ada lagi keraguan-keraguan saat melakukan persetubuhan diantara kami, sehingga cerita akan terasa hambar.

Memang ada beberapa kesepakatan diantara kami atas hubungan yang ada selama itu. Untuk itu mungkin nanti akan ada beberapa cerita tambahan yang saya anggap menarik untuk diceritakan.

AWAL PERJALANAN DOSA
 
Makasih updatenya suhu...ditunggu kelanjutan kisahnya..semoga semakin menarik untuk diikuti
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd