Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Season 1 & 2] - Slavery Game

Tim siapakah anda?

  • Lia

    Votes: 69 21,0%
  • Indah

    Votes: 42 12,8%
  • Vera

    Votes: 21 6,4%
  • Yolanda

    Votes: 60 18,3%
  • Azizah

    Votes: 127 38,7%
  • Natsu

    Votes: 9 2,7%

  • Total voters
    328
SG 75 – Ultimate Mind Control


Aku terperanjat dan melongo menatap Vera. Vera masih menangis terisak-isak sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, dan belum menyadari apa yang sudah tanpa sengaja dilakukannya. Letnan Geri melihatku dengan tatapan heran dan bertanya,

“Ada apa? Apa yang terjadi?”

Aku menoleh ke arahnya tapi tidak menjawab pertanyaannya karena aku sendiri pun masih terkejut dengan situasi yang berubah tanpa bisa kuduga ini.

Dengan cepat, aku turun dari sofaku dan berjalan menghampiri Vera.

“Vera.. liat mas”, kataku dengan suara tegas kepada Vera untuk membuatnya berhenti menangis.

Vera langsung menoleh ke arahku dengan mata yang masih berkaca-kaca.

“Mass… huuu..”, ketika melihatku, tangisan Vera pecah lagi dan ia langsung memelukku erat. Tapi aku segera memegang pundaknya dan mendorongnya pelan seraya berkata,

“Vera dengerin mas dulu.. Mas baru aja dapet notif dari sistem. Katanya kamu udah melakukan sesuatu pada Rudy Zhao dan bisa mengontrolnya sekarang..”, ujarku berusaha membuat Vera cepat tersadar dari emosinya yang masib labil.

“Eh?”, Vera terkejut mendengar perkataanku dan menatapku bingung. Yollie juga tampak terkaget lalu melihatku dengan raut wajah heran. Aku juga yakin Letnan Geri bereaksi sama seperti Yollie.

Aku buru-buru melanjutkan dan memerintahkan Vera,

“Tenangkan dirimu Ver dan coba perintahkan sesuatu kepada Rudy Zhao di dalam pikiran kamu. Tapi inget dia masih dalam keadaan terikat”

Walaupun Vera masih dalam kondisi bingung dan terisak, ia melakukan apa yang kuperintahkan. Kami berempat serentak menoleh ke arah Rudy Zhao yang terbaring di ranjang dan mata yang terbuka menatap kosong ke langit-langit kamar.

Kemudian tiba-tiba Rudy Zhao menjulurkan lidahnya keluar. Lalu sesaat kemudian ia menggerakkan lidahnya ke kiri dan ke kanan.

“Eh?”, Vera tersentak kaget di sampingku. Aku langsung menoleh ke arahnya dan bertanya,

“Kamu yang menyuruhnya melakukan itu?”

“I-iya”, jawab Vera terbata dan tidak percaya dengan apa yang dilakukan Rudy Zhao atas perintah Vera di dalam pikirannya. Aku menoleh ke arah Yollie sesaat lalu ke arah Letnan Geri tanpa berkata apa-apa.

Lalu aku mengajak dan membantu Vera berdiri. Ia menurut dan berdiri sambil menatap ke arah Rudy Zhao yang masih menggerak-gerakkan lidahnya. Kemudian tiba-tiba Rudy Zhao bersiul dan semakin membuat Vera tersentak heran.

Aku berpikir keras di dalam kepalaku untuk mencoba memahami situasi yang berubah cepat ini. Lalu aku memberikan perintah pada Vera lagi,

“Stop Ver.. Coba gini.. Suruh dia untuk menyanyikan lagu garuda pancasila”, aku mencoba bereksperimen dengan kekuatan baru Vera.

“Ngh”, Vera menjawab sambil mengangguk.

Setelah jawaban Vera itu, mataku langsung membelalak lebih lebar ketika tiba-tiba Rudy Zhao menyanyikan lagu garuda pancasila yang seharusnya aku yakin, ia tidak mungkin tau lagu itu.



Garuda Pancasila.. akulah pendukungmu

Patriot proklamasi.. sedia berkorban untukmu

Pancasila dasar negara


……​



“Oh .. my.. god..”, aku berujar lirih dan menunjukkan keterkejutanku pada Yollie dan Letnan Bagus. Perlahan kurasakan semangatku yang tadinya padam ketika aku merasakan ketidakberdayaanku, sekarang mulai berkobar.

Rudy Zhao menyanyikan lagu itu sampai selesai. Kudengar Letnan Geri bertanya kepadaku,

“A-apa Vera bisa mengontrol Rudy Zhao dalam pikirannya? Bagaimana..”, tanyanya terbata dan tidak meneruskan sampai selesai pertanyaannya itu.

“Aku juga tidak tau. Tiba-tiba tadi suara sistem bergema di kepalaku dan mengatakan bahwa Vera mendapatkan sebuah skill yang bisa mengontrol Rudy Zhao dan bisa menyuruhnya melakukan apa saja yang Vera mau dari dalam pikirannya”, jawabku tak yakin.

“Apa mungkin.. dia hanya sedang berakting?”, tanya Letnan Geri lagi masih tidak percaya.

“Apa menurutmu Rudy Zhao hapal lagu garuda pancasila?”, tanyaku.

“Err.. mungkin”, jawabnya ragu.

“Ok.. Ver coba perintahkan Rudy untuk menyanyikan salah satu lagu daerah. Gak mungkin Rudy bisa tau lagu daerah kita kan?”, tanyaku lagi pada Letnan Geri. Ia menganggukkan kepalanya.

Lalu Vera berkonsentrasi pada pikirannya dan Rudy Zhao mulai bernyanyi lagi,



Iki piye iki piye iki piyee..

Wong tuo rabi perawan

Perawane seng bengi nangis waee..

Amargo wedi karo manuk e

Manuke manuke cucak rowo..


……


“……..”

Krik.. krik.. krik

“Ver, itu bukan lagu daerah..”, kataku pasrah campur geli dengan tingkah Vera ini.

“Eh? Bukannya ini lagu daerah jawa ya?”, tanya Vera polos.

“Iya maksud mas lagu kayak.. Ah sudahlah.. Kamu percaya sekarang, Letnan?”, tanyaku sambil menoleh ke arah Letnan Geri. Ia mengangguk lagi dengan mulut yang terbuka lebar kali ini.

Yollie dan Letnan Geri sama-sama terlihat semakin kaget setelah melihat tingkah Rudy Zhao yang sedang menyanyikan lagu cucok rowo itu. Lalu kami semua sama-sama terdiam dalam situasi yang aneh ini. Beberapa saat kemudian, aku berkata kepada Letnan Geri,

“Letnan.. Ayo kita buka ikatan Rudy”, kataku.

“Eh? Kau yakin?”, tanya Letnan Geri masih ragu.

Aku mengangguk dan berjalan menghampiri Rudy Zhao lalu membuka ikatan tangan kanannya. Letnan Geri pun sesaat kemudian melakukan yang sama denganku dan membuka ikatan tangan kiri Rudy Zhao.

Setelah melepas ikatan Rudy Zhao, Letnan Geri mundur beberapa langkah ke belakang lalu mengambil senjatanya dan mengarahkannya kepada Rudy. Aku tau Letnan Geri hanya berjaga-jaga kalau-kalau Rudy Zhao tiba-tiba sadar dari kendali Vera dan sudah siap untuk menembaknya.

Lalu aku berkata kepada Vera,

“Coba kamu suruh dia untuk bersikap normal.. eh jangan.. suruh dia bersikap biasa, tapi dia harus tetap sadar bahwa dia masih dalam kendali kamu”

“Ok”, jawab Vera singkat.

Kemudian aku melihat ke arah Rudy Zhao. Rudy Zhao bangkit dari tidurnya dan duduk di tepi ranjang. Perilakunya tampak normal dan tidak terlihat ada yang aneh, tapi dia hanya diam sambil melihat ke arah Vera, aku dan Yollie yang berdiri berdampingan.

Yang anehnya, tatapan Rudy Zhao tidak tampak kosong seperti seseorang yang terkena hipnotis. Rudy Zhao terlihat biasa saja. Aku menatap tajam ke arahnya dan memperhatikan gerak geriknya. Lalu terpikir olehku suatu ide.

“Ver.. coba nanti kamu suruh dia melakukan serangkaian perintah.. misal berdiri terus suruh dia SKJ atau joget terus apa gitu.. pelan-pelan aja.. mas mau ngamatin apa yang udah kamu perintahkan dalam pikiran kamu”, perintahku lagi kepada Vera.

“Ok mas”, jawab Vera lalu bersiap melakukan apa yang aku suruh.

Kemudian aku memejamkan mata dan mengaktifkan skill [Slave’s Emotion]. Aku langsung bisa merasakan apa yang sedang dirasakan dan dipikirkan oleh Vera. Kesedihannya, kebingungannya dengan kejadian ini dan juga cinta serta kepecayaannya yang besar kepadaku.

Lalu samar-samar aku pun bisa merasakan sebuah keterikatan khusus antara Vera dengan seseorang, yang aku yakin adalah Rudy Zhao. Sebuah keterikatan batin yang sangat kuat seperti yang kurasakan antara aku dan mas Teguh atau Bramono. Bahkan ikatan batin itu jauh lebih kuat daripada yang aku rasakan dengan kedua budakku itu.

Ikatan batin yang terjadi antara aku dan Bramono contohnya, hanya bisa membuatku merasakan apa yang sedang dipikirkan oleh Bramono. Tapi Vera bisa menggunakan kekuatan ikatan batinnya dengan Rudy itu untuk mengontrolnya sepenuhnya. Vera bisa memerintahkan apa saja yang ia mau kepada Rudy Zhao, cukup dari dalam pikirannya saja.

Dalam pikiranku, aku mencoba untuk merasakan lebih dekat hubungan mereka itu. Samar-samar aku bisa mendengarkan suara-suara dari hubungan batin antara Vera dan Rudy Zhao. Aku mencoba untuk mendekati asal suara-suara itu tapi itu terasa sulit untuk dilakukan.

Aku seperti sedang mencoba untuk mendengarkan percakapan antara 2 orang yang ada di sebuah kendaraan yang bergerak maju, sedangkan aku mengikutinya dari belakang.

Dan kecepatan jalanku masih tidak bisa mengimbangi kecepatan dari kendaraan itu. Jadi volume percakapan 2 orang itu terdengar sama saja bagiku, walaupun aku sudah sekuat tenaga mencoba untuk mendekat dan mendengarkan lebih jelas.

Aku berusaha lebih keras lagi namun tetap tidak berhasil. Aku mencoba memikirkan cara lain untuk bisa merasakan lebih jelas ikatan batin antara Vera dan Rudy Zhao. Dan tiba-tiba saja terlintas sebuah ide konyol di pikiranku. Aku ragu ide itu akan berhasil, tapi tidak ada salahnya aku mencoba.

Aku membuka mataku dan melihat Rudy Zhao yang sedang berjoget di depanku. Aku tersenyum melihat tingkah konyol yang dilakukan oleh Rudy Zhao atas perintah Vera itu di dalam pikirannya.

Wanitaku yang satu ini memang aslinya adalah seorang yang playful dan suka bercanda. Makanya tadi waktu Vera menangis histeris, aku menjadi sangat kecewa pada diriku sendiri, yang membiarkan wanitaku yang periang ini sampai merasakan kesedihan seperti itu.

Aku menoleh ke arah Letnan Geri dan berkata,

“Letnan, tolong lemparkan air mineral yang ada di meja sebelahmu itu untukku”

Letnan Geri terlihat heran dengan permintaanku itu tapi tetap melemparkan botol air mineral itu kepadaku. Aku menangkapnya lalu mengambil pil str booster dari dalam ring. Kemudian tanpa ragu-ragu aku meminum pil itu dibantu dengan meminum air mineral dari botol yang kupegang.

Aku menunggu beberapa saat sebelum tiba-tiba aku merasakan tubuhku penuh dengan energi dan kekuatan. Lalu aku meminta Vera untuk meneruskan apa yang sedang dilakukannya kepada Rudy Zhao.

Setelah itu aku kembali memejamkan mataku dan mencoba lagi usahaku sebelumnya untuk mendengarkan suara-suara dari ikatan batin antara Vera dan Rudy Zhao. Dan tiba-tiba..

“HENTIKAN!! DASAR WANITA PELACUR.. APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADAKU.. HENTIKAN DAN KELUAR DARI TUBUHKU SEKARANG JUGA.. ATAU KUBUNUH KAU NANTI.. KAKAKMU YANG PELACUR ITU JUGA AKAN KUBUNUHH.. BANGSATT.. KELUAR DARI TUBUHKUU”

Aku langsung membuka mataku dan menonaktifkan skillku. Lalu aku menoleh ke arah Vera dan bertanya,

“Ver, kamu mendengar suara Rudy yang berteriak-teriak di dalam pikiran kamu?”, tanyaku khawatir dengan kondisi Vera yang sedang mengontrol Rudy Zhao itu. Kata-kata yang diteriakkan oleh Rudy Zhao sangat buruk dan menjijikkan sehingga aku takut bisa mempengaruhi Vera.

Vera menoleh ke arahku dan menjawab,

“Awalnya sih gitu.. tapi Vera langsung cuekin suara itu, jadi sekarang Vera gak denger lagi ocehan dia”, jawabnya polos.

“Kamu bisa melakukan itu? Kamu bisa mute suara Rudy dalam pikiranmu?”, tanyaku dan dijawab Vera dengan menaikkan kedua bahunya.

“Haha good girl”, pujiku padanya lalu aku mengecup bibirnya sesaat karena kegiranganku.

“Ehem.. ehem.. Kami gak ngerti apa yang sedang kalian omongin”, Yolanda berkata di sebelahku, mengganggu momenku bersama Vera ini.

“Oh maaf. Jadi.. seperti yang kalian liat, Vera bisa mengontrol Rudy sepenuhnya. Dan di dalam tubuh Rudy saat ini, ada 2 jiwa. 1 jiwa adalah jiwa aslinya, dan 1 lagi adalah jiwa lain atas sebuah perwujudan dari kendali Vera pada tubuh Rudy Zhao, bisa dibilang itu adalah alter-ego nya Rudy Zhao. Vera juga bisa membaca semua pikiran-pikiran Rudy dari alter egonya itu. Dan jiwa asli Rudy hanya bisa pasrah melihat sosok alter egonya mengendalikan tubuhnya sepenuhnya tanpa bisa berbuat apa-apa”, kataku menjelaskan kepada Yollie dan Letnan Geri.

“Apa??”, mereka berdua terperanjat setelah mendengar penjelasanku.

“Hehe kalian akan semakin kaget setelah ini.. Watch this.. Ver jangan perintahkan apa-apa kepada Rudy”, ujarku sambil menyeringai.

Lalu aku kembali memejamkan mata dan berfokus lagi pada ikatan batin antara Vera dan Rudy. Dari awal tadi aku mengaktifkan skill [Slave’s Emotion] dan merasakan hubungan antara mereka, aku juga merasa yakin bisa melakukan sesuatu. Dan setelah meminum pil str booster itu, perasaan yakinku menjadi semakin kuat.

Aku yakin bisa mengontrol Rudy juga dalam pikiranku dengan menggunakan hubungan batin mereka itu. Aku membuka mataku dan..

Rudy Zhao tiba-tiba melakukan gerakan-gerakan yang membuat ketiga rekanku terheran-heran. Rudy Zhao berputar-putar dan menari layaknya seorang penari balet.

“Eh? Mas yang menyuruhnya melakukan itu?”, tanya Vera heran. Aku hanya tersenyum menyeringai lalu tiba-tiba..

..

“” Tringg… Selamat Master.. Anda berhasil mempelajari sebuah skill baru [Ultimate Mind Contol] ””

“” Detail skill : Master dapat mengontrol alter ego dari seorang slave dan mengendalikan slave tersebut sepenuhnya. Persyaratan minimum penggunaan skill ini adalah 60 str ””


..


“Hahahahaha”, aku seketika langsung tertawa lepas setelah mendengarkan suara sistem yang bergema di kepalaku itu..



….

….

….
 
Ts ini apa-apaan???
Knapa Vera di sini begitu imut, ceria dan gemes 😚

Aduh Lia maafkan abang, yakinlah hati abang masih untukmu

Tapi Vera ngegemesin 🤗
Santai bro.. Lia nanti ada scene-nya sendiri.. tp emg dari awal Vera underrated bgt kan, jd hrs ane buat bgini biar pembaca jg tau peran penting Vera dlm rencana Reza..
My Veraa... 😍😍
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd