Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG [Season 1 & 2] - Slavery Game

Tim siapakah anda?

  • Lia

    Votes: 65 20,4%
  • Indah

    Votes: 40 12,6%
  • Vera

    Votes: 20 6,3%
  • Yolanda

    Votes: 60 18,9%
  • Azizah

    Votes: 123 38,7%
  • Natsu

    Votes: 10 3,1%

  • Total voters
    318
SG 89 – A New Difficult Target


Di dalam kamar mandi, aku dan Azizah kembali bercinta dengan panas. Sampai akhirnya aku berhasil meraih orgasmeku yang kedua bersama Azizah hari ini, sedangkan ia sendiri entah sudah berapa kali tubuhya bergeliat mengejang dan mulutnya mengeluarkan desahan panjang ketika ia mencapai klimaksnya.

Walaupun begitu, sama seperti yang dialami oleh ketiga budak wanitaku sebelumnya, Azizah pun seperti keranjingan setelah mendapatkan kenikmatan bercinta dariku. Ia seolah menemukan suatu kepuasan dari hasrat serta kebutuhan biologisnya yang terpendam, yang selama ini tidak ia ketahui dan belum pernah ia rasakan dengan suaminya dulu.

Sehingga Azizah selalu menuruti arah permainan seks yang aku mau. Aku pun semakin bersemangat, memamerkan teknik-teknik bercintaku dari pengalamanku sebelum-sebelumnya bersama Indah, Vera dan Yollie.

Malah, pada akhir sesi persetubuhanku dengannya, Azizah sendiri yang mengatakan padaku dengan berbisik mesra di telingaku, bahwa ia ingin merasakan pengalaman untuk melakukan seks denganku lagi bersama keempat wanitaku yang lain.

Tentu saja aku langsung mengiyakan permintaannya itu. Bukankah itu yang menjadi harapan kita bersama? Bercinta dengan liar dan melakukan fivesome bersama wanita-wanitaku yang cantik dan sexy. Ahh.. Juniorku pun kembali bereaksi setelah membayangkan apa yang nanti bisa kulakukan dengan kelima wanitaku itu, baik di dalam dream room maupun di kehidupan nyata.

Namun saat ini, aku harus segera mengakhiri sesi panasku dengan Azizah, karena sebentar lagi budak-budakku akan pulang, termasuk mas Teguh dan Bramono.

Ada hal penting yang harus kubicarakan dengan mereka, terkait kejadian yang baru saja terjadi di HK. Rencanaku sebelumnya jadi harus sedikit kurubah dengan adanya kesempatan ini.

..

2 hari yang lalu, setelah sesi farming-ku bersama dengan Vera dam Yollie di dalam dream room, aku sudah berhasil menaikkan poin atribut str-ku ke angka 61 dan membuka kembali aksesku ke skill [Ultimate Mind Control], yang sebelumnya tidak bisa kugunakan akibat dari poin str-ku yang kurang.

Dengan skill tersebut, selain aku kembali bisa merasakan ikatan batin antara Rudy Zhao dan Vera, dalam 2 hari ini aku juga banyak melakukan beberapa eksperimen terkait skillku yang luar biasa itu.

Kemampuanku membaca dan mengontrol pikiran orang-orang yang menjadi budakku, membuatku bisa melakukan hal-hal lain yang tidak masuk di akal. Dengan menggunakan pikiran Rudy Zhao sebagai media dan bahan eksperimenku, aku mencoba menciptakan beberapa skill ataupun kemampuan yang didasari atas kemampuanku mengontrol dan memanipulasi pikiran budakku.

Termasuk diantaranya, rencanaku untuk menghapus ataupun menambahkan memori di dalam pikirannya dan juga kemampuan praktis yang baru saja aku uji coba. Aku bisa seolah-olah melakukan telepati kepada budak-budakku itu.

Walaupun kemampuanku tersebut, bukan berarti aku bisa berdialog di dalam pikiran mereka seperti layaknya komunikasi yang terjadi secara normal di dunia nyata, namun hasil akhirnya sebenarnya tidak jauh berbeda.

Tujuan dari berkomunikasi adalah menyampaikan pesan yang dapat ditangkap serta dimengerti oleh kedua belah pihak. Dan komunikasi yang terjadi antara aku dan kelima budakku adalah dengan aku yang membaca satu persatu pikiran mereka, lalu aku menanamkan pesanku di dalam pikiran mereka itu, sehingga seolah-olah mereka ‘mendengar’ pesanku itu di kepala mereka.

Aku juga sudah memprediksi untuk menginovasikan beberapa hal yang bisa kulakukan dengan cara seperti itu. Meskipun mungkin terdengar cukup remeh, tapi menurutku kemampuanku ini sangat praktis digunakan. Selain karena aku tidak perlu membuka mulutku untuk bisa menyampaikan pesan dan maksudku dari ‘telepati’ku itu, aku juga bisa melakukannya secara remote (dari jarak jauh).

..

Selesai mandi, aku menunggu budak-budakku di ruang tengah sambil menyusun strategi untuk rencanaku selanjutnya yang harus sedikit kuperbaiki. Sedangkan Azizah, melanjutkan kegiatan memasaknya sendirian di dapur yang tadi tertunda akibat birahi kami yang mendadak meledak pada dirinya dan juga nafsuku melihat wanitaku yang cantik ini didera nafsu seksual yang membuatku sangat bergairah.

Sekilas aku mengakses ruangan dimensional untuk mengecek kondisi statusnya. Poin lust-nya sudah berhasil kunaikkan sesuai dengan misi yang diberikan oleh sistem, sehingga poin sensitivity Azizah sudah kembali normal. Berarti tinggal Lia, istriku, saja yang masih belum berhasil mencapai poin lust 35.

Namun karena saat ini Lia sedang berhalangan, sistem tidak menaikkan poin sensitivity Lia dan sepertinya, aku tidak akan bisa meningkatkan nilai lust-nya Lia sebelum keberangkatanku ke luar negri.

Ya.. Aku menyebutkan ‘luar negri’ dan bukan ‘HK’, karena aku sudah memutuskan untuk pergi dulu ke suatu tempat sebelum aku ke HK nanti. Peristiwa yang baru-baru ini terjadi di HK, sudah memberiku sebuah kesempatan emas untuk bisa membuat rencanaku menghancurkan TQB menjadi lebih efektif dan meningkatkan persentase keberhasilan rencanaku itu.

Hal inilah yang harus kubicarakan dengan para budakku. Selain untuk meminta pendapat mereka, aku juga perlu meminta bantuan dari beberapa pihak yang memiliki hubungan denganku saat ini melalui kedua budakku, mas Teguh dan Yollie.

Sekitar 1 jam kemudian, hampir berbarengan dengan Azizah yang selesai memasak dan langsung membawakanku sepiring nasi beserta lauk yang sudah dimasaknya tadi, Lia, Vera dan Yollie pulang ke rumah. Indah pun menyusul tak lama kemudian.

Sambil makan, aku meminta mereka untuk menunggu kedatangan mas Teguh dan Bramono sebelum aku menceritakan tentang peristiwa yang terjadi di HK dan juga rencanaku yang harus sedikit kuubah akibat peristiwa itu.

Kulihat keempat wanitaku itu, seperti menyadari sesuatu yang aneh dari perilaku Azizah yang sekarang terlihat semakin mesra, walaupun masih malu-malu, duduk di sampingku dan merangkul tanganku.

Lia dan Indah menatapku tajam. Aku mengabaikan tatapan mereka itu. Sedangkan Vera tersenyum geli setelah ia masuk ke dalam kamarnya untuk mengganti baju dan melihat kondisi ranjang yang belum sempat aku rapihkan kembali. Yollie seperti biasa, hanya mendengus mencibirku. Di dalam pikirannya aku bisa membaca pemikiran ‘Dasar laki-laki mesum’-nya yang meledekku.

Selesai makan, kami menunggu sekitar 1 jam sebelum kami mendengar suara mobil yang berhenti di depan rumah, disusul oleh suara pagar yang terbuka lalu mobil itu masuk ke dalam garasi rumah.

Tak lama kemudian, mas Teguh dan Bramono berjalan beriringan memasuki ruang tengah. Aku pun langsung menyuruh mereka untuk duduk bergabung bersamaku dan kelima wanitaku.

Setelah mereka duduk, serentak mereka semua menoleh ke arahku dan menungguku membuka suara.

Aku menarik dan menghela nafas lalu berkata,

“Ada peristiwa yang cukup besar, yang baru saja terjadi di HK. Aku akan mencoba menceritakan kepada kalian tentang peristiwa tersebut. Tapi kali ini aku akan melakukannya dengan cara yang berbeda”, kataku membuka pembicaraan. Sesaat kemudian, aku melanjutkan,

“Tutup mata kalian dan jangan melawan usahaku untuk menanamkan memori ini di dalam pikiran kalian. Rileks saja”, ujarku memerintahkan mereka.

Kulihat mereka satu persatu, menuruti instruksiku dan menutup mata mereka. Setelah itu, aku pun menutup mataku dan berfokus pada memori Rudy Zhao yang kubaca tadi di dalam pikirannya.

Kemudian, hampir sama dengan ketika aku melakukan telepati kepada mereka tadi, dengan menanamkan memori Rudy Zhao itu ke dalam memori mereka.

Bedanya dengan telepatiku tadi, mereka bukan seolah mendengar suaraku, tapi saat ini mereka seolah mengalami peristiwa yang terjadi di HK tadi sesuai dengan memorinya Rudy Zhao. Memori atas peristiwa itu, kutanamkan dalam pikiran mereka, seolah mereka sendiri yang melihat dan mengalami secara langsung peristiwa tersebut.

Beberapa saat kemudian, aku membuka mataku. Namun kulihat semua orang di ruangan ini, kecuali aku, masih menutup matanya. Sebagian dari mereka, terlihat cepat beradaptasi dengan kondisi yang mereka alami saat ini dan menunjukkan raut wajah yang santai.

Namun beberapa orang seperti Vera, Azizah dan Bramono, sampai mengerutkan dahi mereka, karena tidak nyaman dengan memori yang tiba-tiba dipaksakan masuk dan ditanamkan ke dalam pikiran mereka itu.

Lalu tiba-tiba suara sistem bergema di kepalaku

..

“” Tringg… Selamat Master.. Anda berhasil mempelajari skill baru. ””

“” New Skill [Memory Imprinting] obtained ””

“” Skill Detail : Dengan menggunakan skill ini, seorang master dapat mencetak memorinya ke dalam pikiran target, sehingga target tersebut seolah menyaksikan dan merasakan langsung memori dari master. Penggunaan skill ini tidak terbatas kepada slave-nya saja namun juga bisa digunakan kepada orang selain slave, asalkan orang tersebut menyetujui permintaan dari master untuk mencetak memorinya dalam pikirannya. “”


…….


Aku langsung tersenyum puas setelah mendapatkan notifikasi dari sistem itu. Usaha kerasku dalam 2 hari ini, untuk lebih mengeksplor kemampuan dari skill [Ultimate Mind Control]-ku terbayarkan sudah. Dengan perasaan puas itu, aku menunggu kelima wanitaku beserta mas Teguh dan Bramono, untuk beradaptasi dan memahami memori baru yang kuberikan pada mereka tadi.

Yang pertama membuka mata adalah Yollie, lalu Indah dan disusul oleh mas Teguh tak lama kemudian. Yollie dan mas Teguh terlihat ingin mengatakan sesuatu ketika menyadari apa yang mungkin saja kurencanakan akan kulakukan akibat dari memori yang baru saja mereka baca. Tapi mereka dengan sabar menunggu sampai semua orang membuka matanya.

Setelah Azizah sebagai orang terakhir yang membuka mata, Yollie pun mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya dan bertanya padaku,

“Dengan adanya peristiwa itu, kondisi di HK menjadi semakin kisruh. Jadi kamu berniat untuk mengambil kesempatan ini dan mengajak pihak lain untuk ikut membuat situasi menjadi semakin rusuh?”, tanyanya setelah menganalisa situasi saat ini dan hubungannya dengan rencanaku sebelumnya.

“Yap..”, jawabku santai.

“Aku yakin lebih dari itu, bu Yollie. Kurasa, Reza sedang merencanakan hal lain yang lebih dari sekedar untuk menambah aktor lain yang akan bergabung di drama HK nanti”, kata mas Teguh menimpali perkataan Yollie tadi.

“Betul sekali mas..”, ujarku memujinya.

“Ta-tapi master. Mereka itu orang-orang yang sangat berbahaya dan susah di ajak bekerja sama, terutama dengan orang asing”, Bramono ikut berdiskusi dan mengatakan pendapatnya, namun aku menyanggahnya,

“Dalam kondisi normal, mungkin akan susah mengajak mereka bekerja sama. Tapi sekarang, kita bisa menawarkan kepada mereka apa yang mereka sangat inginkan saat ini. Ditambah juga, aku akan menawarkan sebuah kesempatan emas agar mereka bisa menjadi pemain utama di asia”, kataku.

“Maksudmu? Kamu akan membiarkan mereka yang mengambil alih pengaruh dan kekuasaan TQB?”, tanya mas Teguh.

“Itu bukannya sama saja artinya lepas dari mulut harimau masuk mulut singa?”, Yollie menimpali pertanyaan mas Teguh itu.

“Tentu saja beda..”, jawabku mencoba menjelaskan kepada mereka, namun tiba-tiba Vera menyelaku,

“Tu-tunggu mas.. Kalian lagi ngomongin apa? Vera gak ngerti..”, protesnya setelah mendengarkan diskusi antara aku, mas Teguh, Yollie dan Bramono sambil menunjukkan raut wajah bingungnya. Kulihat juga Indah dan Azizah menunjukkan reaksi yang sama dengan Vera.

Tapi Lia terlihat bisa mengerti apa yang sedang kami diskusikan dan menjawab pertanyaan Vera itu,

“Reza mau mengajak kelompok yakuza negri J untuk menghancurkan The Qilin Brotherhood dan menggantikan mereka sebagai pemimpin dan penguasa di Asia”, ujar Lia menjelaskan maksud diskusi kami tadi.

“Kurang tepat Li.. Kelompok Yakuza tidak akan bisa, atau lebih tepatnya belum bisa, menjadi penguasa Asia. Kemungkinan besar, kalau rencanaku ini berhasil, mereka hanya akan menjadi penguasa daerah HK dan sekitarnya. Tapi The High Table akan bisa menancapkan kuku mereka di Asia, setelah itu”, kataku sedikit mengoreksi penjelasan Lia. Lalu aku menoleh lagi ke arah mas Teguh dan Yollie secara bergantian dan melanjutkan,

“Memang, setelah kehancuran TQB nanti, THT akan bisa memperluas pengaruh mereka di Asia termasuk negri ini. Dan masalah-masalah yang terjadi di negri ini, hanya akan berubah namun kita hanya tetap akan menjadi korbannya..”, kataku dan berhenti sesaat lalu melanjutkan,

“Tapi bagaimana kalau kita, negri ini, bisa menjadi anggota resmi dari THT. Peraturan dari THT adalah negara yang menjadi anggota THT, maka tidak akan ada usaha pembunuhan dari hitman-hitman yang terdaftar di THT, yang akan terjadi lagi pada pejabat atau orang penting di negri ini”, ujarku mengajak mereka untuk menganalisa lebih jauh.

“Huh? Bagaimana caramu bisa meyakinkan THT untuk menjadikan negara kita sebagai anggota resmi mereka? Dengan hanya rekomendari dari klan Tojo? Aku yakin permintaanmu itu ditolak mentah-mentah oleh petinggi-petinggi THT”, ujar Yollie menyangkal ideku itu.

“Tentu saja tidak. Rekomendasi dari kelompok Yakuza saja tidak akan cukup. Untuk menyelesaikan pertikaian antara klan Tojo dan keluarga Li, pihak THT diwakili oleh seorang adjudikator. Bagaimana kalau aku bisa mendapatkan rekomendasi dari seorang adjudikator THT, yang merupakan kepala operasional dari setiap aktifitas dan operasi THT? ”, tanyaku balik sambil tersenyum menyeringai.

“Apa? Bagaimana kamu bisa..”, Yollie tidak melanjutkan perkataannya karena menyadari sesuatu. Setelah beberapa saat, kulihat mata Yollie terbelalak sambil menatapku dan berkata dengan nada tak percaya,

“Kamu mau menjadikan ajudikator THT sebagai budakmu? Seperti Rudy Zhao dan Bramono?”

“Tidak Yollie.. Seperti pengalaman kita sebelumnya, kontrak yang kutawarkan pada mas Teguh dan Bramono harus ditandatangani secara sukarela untuk bisa menunjukkan efeknya. Dan orang-orang seperti Rudy ataupun sekelas adjudikator THT, tidak akan semudah itu untuk ditundukkan”, jawabku sambil menggelengkan kepalaku. Lalu aku meneruskan,

“Walaupun aku saat ini memiliki skill baru untuk bisa mengintimidasi targetku. Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dengan mempertaruhkan hal itu untuk keberhasilan rencanaku. Aku tetap akan menggunakan cara ini, tapi untuk calon korbanku yang lain. Dan untuk adjudikator THT ini, cara itu tidak bisa kulakukan, karena ia adalah seorang wanita.”

Kulihat semua orang langsung semakin terkejut setelah mendengarkan perkataanku itu. Yollie terlihat mau menyangkal ideku itu lagi, namun keduluan oleh Lia,

“KAMU MAU MENAMBAH HAREM-MU LAGI? APA BELUM CUKUP 5 WANITA INI UNTUKMU?”, Lia langsung protes dengan membentakku,

Aku menghela nafas dan menjawabnya,

“Hanya cara ini yang bisa kulakukan sekarang, Li.. Ini spesialisasiku, kekuatanku yang diberikan oleh sistem.. Tapi kamu keliru satu hal, sayang.. Aku belum men-sharing memori lain dari Rudy Zhao. Adjudikator itu.. adalah seorang lesbian”, jawabku sambil menatap Lia.

“APA??”, kelima wanitaku serempak berteriak kaget..



….

….

….
 
Terakhir diubah:
Mantap suhu @Cikouna ...

Kalo adjudikatornya sbg cewek brti yollie yg paling pas dijadikan umpan, secara dia yg paling garang dibandingkan semua haremnya reza,

Tapi kalo adjudikatornya sbg cowok brti vera/azizah yg paling cocok dijadikan partner, secara mereka berdua kayanya yg paling menarik karena suka malu2 kucing, hahahaha
 
Bimabet
ending yg plot twist bangke, haha ga kepikiran ada karakter Lesbian
but first...
Lesbian, berarti Lia yg harus maju
karena di tunggu-tunggu Lia buat di garap Teguh dan Bramono, tapi belum kejadian juga
boleh kali Lia yg maju buat ke Lesbian nya
ehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd