Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sekarang Sedang Jatuh Cinta (Side story 10)

Bimabet
gw ngira malah della yg bener ngambilin buat yusa
biar ada keributan lagi antar della gaby, hehe
 
Weleh, malah ada side story
Mengisi kekosongan selama part 12 di kerjakan :sendirian:
Setia menunggu ada pertikaian, saya suka pertikaian.:pandaketawa:
Kok tidak ada baku hantam
Kalian suka sekali pertikaian ya...
Yusa kampret, makin hancur hati della
Ah Yusange ** ngomongin cewek lain disamping pacar sendiri
Ckckck. Lagi jalan sama siapa, yang diinget siapa :senam2:
Udah sangean, bego lagi ckckck
Gaby cemburuan, dikit dikit ngambek kayak abg hahaha...mending della aja udah teruji..
Sebenarnya ini 80% ngambil sifat di dunia nyata untuk cast Gaby dan Della.
Gaby emang orangnya cemburu, manja, tapi gampang luluh sama hal romantis
Sedangkan Della cuek, gak jujur, cepet marah, tapi diem diem perhatian
Dibikin berharap dong :(

Yusange pasti nyakitin hati Della habis ini :aduh::aduh::aduh:
Gak kok:sendirian:
Side story tamat. Semoga part berikutnya ada enaena lagi. Hehehe
Ada gak ya... ADA!
Waa ada kak Yusa ><
Baru balik nih, maaf ya lama :ampun:
wah jadi inget dulu punya pengalaman yang hampir mirip sama kak yusa(nge)-gaby-della hahaha.

anw, ditunggu part lanjutan ceritanya kak~
Wah apatuh????

Ditunggu yaaaa...

sikampret malah ditawarin......
Jokes om om :ogah:
 
gw ngira malah della yg bener ngambilin buat yusa
biar ada keributan lagi antar della gaby, hehe
Awalnya mau gitu, tapi cuma side story. Gak mau merusak alur yg lagi mengarah ke Gaby, padahal aku suka konflik :fiuh:
 
Akhirnya yusange gak muncul di sidestori :groa:

Jadi penasaran ini endingnya :baca:
 
Udahlah si Yusa suruh berguru aja ke para kampret2 yang lain biar bisa bikin cewe2 akur.
Dengan di ajak threesome hehehehe
 
Part 12: Akhirnya Kita Berjumpa Lagi.


Februari 2019

Waktu telah lama berlalu, aku telah kembali ke Jakarta melanjutkan kehidupan yg berlangsung seperti sedia kala. Kuliah, UAS dan berbagai kegiatan lain yg menyita waktu. Namun kehidupan ku sedikit berubah. Bagaikan sebuah Games yg sudah tamat namun dimainkan berulang-ulang, kau akan di paksa melakukan setiap adegan yg sama berkali kali. Awalnya aku berfikir seperti itu, namun bagaikan sebuah Games yg pada akhirnya kembali dilirik sang Developer seperti itu pula lah yg saat ini kurasakan. “Sang Developer” memberikan patch dalam kehidupanku, menginstall Gaby dalam kehidupanku menjadi sebuah Story baru yg begitu seru.

“Aku tunggu di tempat biasa” Aku mengirimkan sebuah pesan.
iya, sebentar lagi ya” Balasnya cepat.

Aku menunggu Gaby didepan sebuah rumah yg menjadi tempat berlatih member JKT48. hari ini ia sedang latihan bersama Team J untuk Setlist baru. Seharusnya mereka sudah melakukan latihan dari beberapa waktu yg lalu karena setlist ini di janjikan akan dimulai pada Januari, namun beberapa kendala menjadikan latihan setlist ini mundur lama sekali. Sudah berapa kali Gaby mengeluh karena mendapatkan pertanyaan mengenai setlist barunya dari para fans.
Tak berapa lama aku menunggu, terlihat para member Team J mulai berhamburan keluar. Aku bisa melihat ada yg langsung bergegas menuju mobil orang tuanya, dijemput ojol atau yg beristirahat dulu di teras. Tak biasanya mereka semua bubar bersamaan seperti ini.

“Fen, tumben pada cabut barengan?” Tanyaku ketika Feni berjalan mendekatiku.
“Iya, karena mau langsung di pake team T latihan.” Jawab Feni sambil menyeka keringatnya.
“Kamu bawa apa?” tanya ku melihat sebuah jinjingan besar ditangannya.
“oh, ini biola buat setlist baru kak.” Balas Feni.
“oh iya pakai instrument ya”
“iya kak” balasnya lagi.
“Yaudah kamu masukin aja, kalo gerah istirahat didalem aja. Sampe keringetan gitu loh” Aku menyuruhnya masuk ke mobil.
“Kak Yusa gak mau temenin?” Feni menarik tanganku.
“Gak bisa, aku udah punya pacar Fen” Balasku melepaskan tangannya.

Ya setelah pulang dari Surabaya dan berpacaran dengan Gaby. Aku tidak pernah lagi berhubungan dengan gadis lain, aku tidak ingin hubunganku dengan Gaby rusak karena aku menyayanginya. Aku meredam nafsuku sekuat mungkin meskipun Feni dan Julie berada satu apartement denganku. Namun aku tidak ingin menyakiti hati Gaby.

“Kak Yusa teh udah tobat huft” Feni memanyunkan bibirnya didepanku.
“Jangan gitu dong” Balasku menepuk kepalanya.
“Tapi kalo kak Yusa udah nakal lagi, Feni harus jadi yg pertama!” Tambah Feni kemudian memasuki mobilku.
“ckck katanya berubah…” Julie mengagetkanku karena ia bergelayut di lenganku, payudaranya menekan lenganku.
“Eh entar diliat orang” Balasku padanya pelan, aku berusaha menahan agar tidak tergoda.
“Haha becanda kak, yaudah aku masuk ya” Julie masuk kedalam mobil dan duduk di sebelah Feni.

Seperti inilah kegiatanku setelah mengantarkan mereka berdua ke apartement, barulah aku akan mengantar Gaby pulang agar kami berdua tidak diganggu. Gaby selalu memaksaku untuk mengantarnya terlebih dulu agar aku tidak berputar putar, namun aku tolak dengan alasan aku ingin berdua saja dengannya. Karena terkadang kami bisa makan dulu atau sekedar berkeliling sebentar. Aku melihat Della yg keluar dari rumah latihan itu, aku telah menunggu saat ini. Akhirnya kita berjumpa lagi.

“Dell!” aku mengejar Della yg keluar bersama Saktia dan Shania.
“Della!” Aku masih memanggilnya yg tidak menggubrisku dan masuk kedalam mobil Saktia.

Mobil mereka bergegas meninggalkan rumah latihan, meninggalkanku yg menatap belakang mobil yg melaju itu.

“Yusa, kamu ngapain?” Gaby menepuk pundakku.
“Gapapa Gab”, Balasku memegang tangannya.
“Kalian masih belum baikan?” Gaby bertanya lagi.
“gimana aku mau baikan, kalau aku gak tau apa yg salah” Balasku padanya.
“Yaudah, nanti aku coba bantu ngomong. Yuk mumpung masih sore, aku mau istirahat cepet nih” Gaby menggandeng tanganku menuju mobil.
“Siap Tuan Putri” balasku sambil mencubit pipinya gemas.

Kami berdua memasuki mobil setelah menyapa Cindy dan Aya yg akan jalan berdua, serta Michelle yg dijemput oleh Tony kekasihnya yg juga temanku di dunia peridolan. Awalnya kami sama sama terkejut ketika aku tidak sengaja bertemu dengannya saat akan menjemput Gaby, dari situlah kami baru tau kalau kami berdua sama sama melanggar aturan di JKT48. kami saling menjaga rahasia satu sama lain.
Aku dan Gaby memasuki mobil, disana sudah ada Diani juga yg menebeng untuk pulang. Kupacu kendaraanku dipadatnya jalanan Jakarta. Sepanjang jalan mereka semua tertidur, pasti mereka kelelahan sekali mengejar latihan setlist yg cukup menyita tenaga ini, ditambah dengan jadwal theater yg padat membuat mereka kurang istirahat.

“Sayang bangun, udah sampe” Aku membangunkan Gaby yg nampak masih pulas.

Aku melihat dari kaca tengah, nampaknya hanya Julie yg terbangun karena kendaraan yg berhenti. Feni dan Diani masih tertidur pulas disana. Aku kembali membangunkan Gaby.

“Oh udah sampe, hoaamm makasih ya sayang” Gaby membuka matanya sambil sedikit menguap.

Gaby bergegas keluar dari mobil dan mengambil barang-barangnya, namun aku menghentikannya. Aku membantunya membawa barangnya sampai ke apartementnya. Aku tidak ingin Gaby yg sudah lelah dan mengantuk untuk membawa barangnya yg cukup banyak.

“Kamu gak usah repot repot. Kamu kan juga capek abis kuliah” Gaby mengambil sebagian barangnya yg aku bawa.
“gak usah bawel deh. Sekalian sini kamu aku gendong kalo capek” Balasku padanya.
“Maunya kamu!” Gaby meledekku.

Setelah menaiki lift, akhirnya kami sampai didepan kamar apartementnya.

“Makasih ya” Gaby tersenyum kearahku.
“Iya, kamu langsung istirahat ya. Gak usah main hp terus, gak usah chat dan telfon aku.” Balasku padanya.
“Kamu gak mau aku hubungin?” Tanyanya padaku.
“Gak mau” Balasku cepat.
“Ih kok gitu? Kamu udah bosen sama aku?” Wajah Gaby berubah kecewa mendengar jawabanku.
“aku gak mau kalo itu bisa ngurangin waktu istirahat kamu.” balasku sambil mengusap rambutnya, “aku pulang dulu ya, kasian yg lain mau istirahat juga”

Knop Pintu apartement Gaby berputar, seseorang membuka pintunya dari dalam sana. Ia tersenyum kearahku diikuti Gaby yg bersembunyi dibelakangnya.

“Makasih ya Yusa udah anter dan jagain anak Tante” Tante Vel berterima kasih padaku.
“gapapa kok Tan, Yusa malah yg harusnya makasih karena udah boleh jagain anak Tante.” balasku sambil sungkem.
“Udah berapa kali dibilang panggilnya mama aja” Balasnya sambil menepuk bahuku.
“Haha nanti ada saatnya Tan. Yaudah Yusa pulang dulu ya Tan” Aku meminta izin dan bergegas meninggalkan apartement Gaby.

Aku kembali ke mobilku untuk pulang. Aku menengok kesamping dan terkejut melihat Julie yg sudah berpindah ke bangku depan, sedangkan Feni dan Diani masih pulas. Kupacu kendaraanku menuju apartement. Julie menyalakan radio untuk memecahkan kesunyian karena aku sedang berfokus pada jalan.

Jika dia cintaimu
melebihi cintaku padamu
Aku pasti rela, untuk melepasmu
walau ku tau ku ‘kan terluka
Jikalah semua berbeda


kau bukanlah orang yang ku puja
Tetapi hatiku, telah memilihmu
walau kau tak mungkin tinggalkannya


Jadikan aku yang kedua
Buatlah diriku bahagia
Walaupun kau, tak ‘kan pernah
Kumiliki selamanya


Julie menyanyikan lagu itu dengan suara pelan, aku bisa melihat dari sudut mataku kalau dia sedang menatapku.

“Ngapain liatin gw?” balasku.
“gapapa, abis lu fokus banget” Balas Julie padaku.
“lu juga semangat banget nyanyinya” Aku meliriknya.
“biarin…” balas Julie singkat.

Aku kembali fokus kejalanan, kini lagu telah berganti dan Julie kembali bernyanyi mengikuti lagu kedua yg diputar oleh radio.

Meski dirimu bukan milikku
Namun hatiku tetap untukmu
Berjuta pilihan disisiku
Takkan bisa menggantikanmu


Walau badai menerpa
Cintaku takkan ku lepas
Berikan kesempatan
Untuk membuktikan

Ku mampu jadi
Yang terbaik
Dan masih jadi
Yang terbaik
Ku akan menanti

Meski harus
Penantian panjang
Ku akan tetap
Setia menunggumu
Ku tahu kau
Hanya untukku


Biarlah waktuku
Habis oleh penantian ini
Hingga kau percaya
Betapa besar
Cintaku padamu
Ku tetap menanti


Julie nampak begitu menghayati menyanyikan lagu tersebut, membuatku sedikit tertawa melihatnya saat ini. Wajah Julie sedikit merona merah di pipinya yg chubby itu saat aku tertawa.

“Baper banget Jul?” tanyaku padanya.
“Gak kok” Jawabnya.
“Lagunya ngena ya? Haha” tanyaku lagi bercanda.
“Haha iya deh ngaku. Ya abis lagunya pas” Balasnya padaku.
“Pas? Cie buat siapa? Gw ya? Haha” aku kembali menggodanya.
“iya” jawabnya cepat.
“Hahaha bisa aja lu Jul” balasku tertawa.
“iya emang buat lu kok, makanya kak peka.” katanya padaku.
“Eh… tapi kan…” aku menjadi bingung untuk membalas perkataan Julie yg tiba tiba.
“lo udah pacaran sama kak Gaby? Gak usah kegeeran, gw emang suka sama lo kak. Tapi gw gak akan ganggu hubungan lo. Toh gw tinggal move on aja, gampang.” Balasnya padaku, wajahnya menjadi kesal.
“oh gitu ya, oke oke sorry gw gak ngerti” Balasku lagi.

Julie menyandarkan tubuhnya. Ia menatap lurus kedepan, matanya terpejam sebentar sebelum akhirnya ia kembali menatapku tajam.

“Bukan gw doang, Kak Feni, Kak Saktia juga suka sama lo. Mungkin awalnya emang cuma karena Main tapi pada akhirnya kita semua luluh dengan sifat lu yg bikin nyaman.” katanya padaku.
“bahkan gw yakin gak cuma kita bertiga, pasti ada cewek lain yg terlanjur nyaman dengan kebaikan lu itu.” tambahnya.
“bedanya adalah, Gw dan Kak Feni masih bisa menerima hubungan lu dan bahkan mendukung lu dan Kak Gaby. Sedangkan Kak Saktia dan Kak Della memilih untuk menjauh” Ia melanjutkan kalimatnya.
“Entah agar gak ganggu hubungan lu, atau emang mereka mau move on dari lu” Julie menatapku tajam, “jadi jangan lu ganggu rencana mereka”

Aku terperanjat mendengar kata-kata Julie. Aku tidak pernah berfikir sejauh itu. Aku tidak pernah menduga kalau mereka bisa menjadi suka padaku, karena aku berfikir bahwa mereka hanya karena kenikmatan semata sepertiku. Aku menatap lurus kejalanan, larut dalam pikiranku dan laju kendaraanku.
Setelah sampai di apartementku, kami berpisah dan menuju kamar masing-masing. Aku menuju kamarku dan merebahkan diri. Lelah ditubuhku baru terasa setelah menyentuh kasur. Ditambah dengan pikiran yg berkecamuk akibat perkataan Julie padaku.

Aku harus bertemu Della!” Aku membulatkan tekadku untuk menyelesaikan masalah ini.

Aku memejamkan mataku dan terlelap.

.
.
.
.

TOK! TOK! TOK!

Suara ketukan membangunkanku dari tidur, aku melihat kearah jam dinding.

“Jam 1 pagi?!” Aku terkejut dan terpercaya.

Aku bergegas turun dengan sedikit jengkel. Siapa orang gila yg bertamu pukul segini. Kubuka pintu kamarku dan terkejut melihat orang tadi mengetuk pintu kamarku.

“Loh!” Orang itu terkejut melihatku, sama terkejutnya denganku yg tak menyangka siapa tamuku.
“Kak Frieska?!” Aku benar benar tak menyangka bahwa yg mengetuk pintu kamarku adalah Frieska.
“Loh kok ada lo disini? Bukannya ini kamarnya Feni!” Ia nampak begitu terkejut, wajahnya menggambarkan pikiran pikiran aneh dikepalanya.
“Ini kamar gw kak, Feni disebelah” Balasku meluruskan.
“OH!! Hehe sorry, abis aku teh udah ngantuk” Balasnya lagi kemudian mengetuk kamar Feni.

Aku memperhatikannya saat mengetuk kamar Feni, cukup lama ia mengetuk kamar Feni namun tidak ada jawaban sama sekali. Kemudian ia berpindah ke kamar Diani dan juga tidak mendapat jawaban. Sekitar setengah jam ia mencoba untuk membangunkan Feni dan Diani maupun Julie namun tetap tidak ada jawaban.

“Mau masuk? Feni mah gak bakal bangun diketok juga.” Aku menawarkan Kak Frieska.
“Hmm gimana ya…” Kak Frieska sepertinya sangat ragu.
“Aku di sofa, Kak Frieska bisa tidur di kasurku” Balasku sambil membantunya memasukan kopernya ke kamar.
“Eh gak usah, aku aja yg tidur di sofa” Kak Frieska menolak tawaranku.
“Kakak kan cewek masa aku biarin tidur di sofa.” Aku menuntun Frieska ke ruang tidurku dan meletakan kopernya tak jauh dari sana.

Aku mengambil sebuah selimut dan bantal kemudian bergegas turun ke bawah untuk tidur di sofa. Aku meninggalkan Kak Frieska di ruang tidurku. Aku kembali melanjutkan tidurku di sofa.

nggghhh… Oouuuuhhhh….”

Ku goyang pinggulku cepat, ku pompa vagina gadis yg terbaring dibawahku dengan cepat. Sedangkan mulutku menjilati vagina gadis yg sedang berdiri didepanku sambil membuka vaginanya sendiri.

“aaaaaahhhh terussss….” tubuh Gadis manado ini terguncang menerima hujaman dari penisku.
“aaaahhh geli memek gw Sa!” racau gadis Sunda yg membenamkan vaginanya di wajahku.

“Yaampun!!” Aku terbangun dengan tercepat akibat mimpiku itu.

Aku tak menyangka akan bermimpi seperti itu. Aku bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka, setelahnya aku mengambil air minum untuk mengatur nafasku. Sepertinya karena aku sudah lama tidak Main lagi sampai sampai terbawa mimpi.

Yaudahlah nanti pas mandi dikelarin” Kataku dalam hati.

Aku mengambil Handphoneku dan mengirimkan Chat pada kekasihku.

Yusa
Pagi sayang

Gaby
Pagi juga sayang

Yusa
Loh aku kira belom bangun

Gaby
Enak aja! :p

Yusa
Mandi dulu sana. Aku jemput jam berapa?

Gaby
Gak usah, aku nanti mau ke kampus.

Yusa
Oh aku jemput pas pulang latihan aja?

Gaby
Iya, nanti aku kabarin lagi. Aku mau ke kampus dulu ya

Yusa
Hati hati ya. Salam buat Dani ya.

Gaby
Ih itu cuma temen Hima aku kok, kamu masih gak percaya sama aku? :(

Yusa
Becanda sayang :p
Bye :)


Gaby
Gak perlu cemburu…
Karena kamu udah bikin semua yg ngedeketin aku cemburu, cintaku


Yusa
Iya cintaku :)

Aku kembali meletakan handphoneku dan menuju ke dapur untuk membuat sarapan. Aku membuat dua buah Beef & Cheese untukku dan Kak Frieska yg semalam menginap disini. Aku menyeduh 2 kopi susu sachet untuk ku dan Kak Frieska.

“Yaampun maaf ya jadi ngerepotin banget” kata Kak Frieska yg turun dari lantai atas, ia mengenakan daster biru muda.
“Gapapa, namanya juga calon koki” Balasku padanya sambil meletakan makanan beserta kopi ke meja makan.

Kami berdua makan bersama sambil sedikit mengobrol dan bercerita. Kami bercerita banyak hal, terutama tentang Gaby yg tidak kuketahui, ternyata cukup banyak hal yg tidak aku ketahui tentangnya. Terutama kecerobohan dan kelucuannya serta keanehannya. Mendengar cerita dari Kak Frieska membuatku semakin jatuh hati pada Gaby. Benar benar seorang gadis yg unik dan langka sekali.

“Yaudah, aku mau mandi. Aku pinjem anduk ya” Kak Frieska bangun dari tempat duduk.
“ada di keranjang kak yg masih bersih. Aku juga mau lanjut nugas dulu di ruang tamu” balasku pada Kak Frieska yg menuju ke kamar mandi.

Aku menuju ruang tamu dan membuka laptopku untuk mengerjakan tugas. Sedikit demi sedikit menyicil tugas adalah kebiasaanku. Karena aku tidak suka menumpuk pekerjaan sehingga aku tidak akan keteteran ketika mendekati harinya. Aku fokus pada laptopku untuk mencari materi tentang tata krama berpesta. Ku susun makalahku sedemikian rupa agar diterima oleh dosen tata hidang ku yg cukup menyebalkan. Menurutku Party Manner bukanlah sesuatu yg memiliki patokan jadi sedikit sulit bagiku untuk menyesuaikan referensi dengan pengertianku.

Aduh susah!” Aku menggerutu dalam hati.

Aku menyandarkan diriku disofa dan memejamkan mata karena pusing, kuletakan laptopku di meja. Aku menyalakan televisi agar tidak terlalu sepi saat mengerjakan tugas. Aku menenangkan pikiranku sebentar sebelum melanjutkan mengerjakan tugas.

“nggghh…” sebuah desahan terdengar ditelingaku, aku membuka mata dan melihat Julie yg sedang mengulum penisku.
“tiap pagi pasti bangun. Selama ini lu keluarin sendiri kak?”, Tanyanya sambil mengocok penisku.
“jangan! Ngapain lo jul!” aku melarangnya.
“nyepong, emang ngapain lagi? Jangan jangan tapi manggut manggut minta lanjut” Julie tertawa kecil dan melanjutkan kulumannya.
“OOHH!!” Aku mendesah akibat kulumannya, sudah lama aku tidak merasakan ini sehingga aku tidak mampu untuk melawan.
“Jul.. Oooh jangan…” Aku memegang kepala Julie untuk menghentikannya, namun tanganku justru menahannya agar ia tidak berhenti.

Julie memaju mundurkan kepalanya mengulum penisku, mulutnya penuh akibat penisku. Julie naik ke sofa tanpa melepaskan kulumannya, ia kini menungging disampingku sambil terus menjilati penisku. Ia meludahi penisku dan kembali menjilatinya. Tangannya tak tinggal diam melucuti pakaianku juga celana pendeknya sendiri. Julie melepas bawahannya kemudian berpindah ke pangkuanku.

“Ngggfhhhhhh….” Julie mengarahkan penisku untuk menerobos Vaginanya.

Julie naik turun diatas pangkuanku, sedangkan pinggulku menghujam dari bawah menikmati vagina pertamaku setelah sebulan lebih tidak merasakannya.

“gw minta libur latihan… nghhh… pura pura sakit biar di pake kak Yusa seharian. Kangen mmmhhhhh” Julie memeluk tubuhku sambil terus naik turun memompa vaginanya sendiri.
“emang kuat?” balasku tanpa menghentikan hujamanku.
“Aaahhh… mau keluar sampai 100 kali pun. Nghhhhh pingsan pun gak masalah” Julie mempercepat goyangan pinggulnya.
“NGHHHHHH AHHHHHH!!!” Julie mengerang panjang mencapai orgasme pertamanya.
“Pake gw sampe lu puas Kak hhhhhhh….” Julie melemas didalam dekapanku, kupindahkan tubuhnya di sofa dan menindihnya.

Ku tunggu sampai nafasnya kembali teratur dan mulai menggoyang tubuhnya pelan. Julie membuka matanya dan kembali tersenyum padaku, matanya begitu sayu dan siap menerima setiap permainanku.
Saat sedang fokus menggoyang kembali tubuh Julie dengan tempo sedang, aku merasakan sesuatu didepan wajahku. Kutolehkan kepalaku keatas dan aku mendapati sebuah vagina tepat berada didepan wajahku. Vagina itu membenamkan wajahku didalamnya. Aku menjulurkan lidahku untuk menikmati vagina itu.
Sampai akhirnya aku tersadar dan meronta menolak vagina tersebut.

“sssshhh… ternyata kalian berdua ya…” kata sang pemilik vagina itu padaku dan Julie yg membuat kami terkejut.
“tenang, aku gak akan bilang siapa siapa, asal aku boleh ikutan” tambahnya.

Aku dan Julie mengangguk menyetujui saran darinya, vagina itu kembali ia buka lebar dan memaksa lidahku untuk menikmati permukaan vagina itu. Vagina Kak Frieska yg baru selesai mandi itu benar benar harum menusuk hidungku.

-Bersambung-
 
Asik, frieska digarap yusa juga.threesome yang kejadian. Yusa yang selalu sangean
Kacau emang Yusa...
Wah, Frieska ikutan juga...
Plis, adain adegan TF sama Frieska, hehehe
Hehehe :)
Gaya-gayaan mau setia, memek yang lain dihajar juga. Parah emang Yusange.
Gaya-gayaan mau setia, memek yang lain dihajar juga. Parah emang Yusange.
Alah pake alasan mimpi segala, ujung-ujungnya beneran.
Yusange emang.
Gak sengaja ini hu, bukan salah yusa hehe
Korban kampret bertambah
Pantes masih manggil tante
Comment ini nusuk banget hahaha
Alah pake alasan mimpi segala, ujung-ujungnya beneran.
Yusange emang.
Karena impian ada ditengah peluh hu. Dari mimpi sampai berpeluh bersama
Yusange gegayaan mau puasa sama mau swalayan doangan :kacau:
Emang Yusa ini anjing hu
Yusange siap naik kasta ke KAMPRET wkwkwkwk

Omong doang tobat, dikasih yang baru dihajar juga :pandaketawa:
Emang tobat hu, Julienya aja yg belom tobat. Jadi bukan salah Yusa dong :(
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd