Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Semalam di rumah mantan

Status
Please reply by conversation.
Cerbung aneh tapi kayaknya lucu juga buat diikutin
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantap nih trnyata mantannya hijaber, yg lebar pula,, binal dahsyaattt
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
key_live_eifqPbvhIRnKEb1T0MSFpipgsCenSDRu
Mantan gue. makai jilbab lebar tetapi tetap nafsuin.
cowok-keren-ganteng-indonesia-cowok-kumistipis-of-gambar-cowok-ganteng.jpg
suami mantan gue
 
POV CHUMIL
Nama aku Yumil, tetapi teman2 ku senang memanggil gue chumil. Usia 32 tahun dan udah punya anak 2 orang. Aku merasa setelah memiliki anak 2 badan gue semakin bongsor, tetapi suami gue bilang klo bongsor itu kata lainnya adalah semok, alias nafsuin.
Bicara soal body yang nafsuin, mungkin suamiku benar. Soalnya sewaktu kuliah aku sering melihat teman2 lelakiku melihat ke arah payudara yang mencuat di balik jilbabku. Tapi aku santai aja, mungkin emang mata lelaki gak bisa tahan lihat barang montok... he. Sampai sejauh ini mereka gak ada yang berani kurang ajar ke aku, mungkin karena aku mengenakan jilbab.
Sewaktu kuliah aku punya pacar namanya Firman. Dia dikenalkan sama teman aku, Yoli. Temanku terus mencoblangin ku dan menyebutkan hal2 yang baik tentang Firman. Ya udah, aku akhirnya jadian ama dia. Itung2 menghargai teman dan kebetulan aku emang butuh teman buat nganterin aku ke mana mana untuk menyelesaikan skripsi.
Gaya pacaran kami biasa2 aja. Pernah sekali aku Franch kiss ama dia. waktu itu gue minta bantuin dia untuk ngerjain skripsi di kosan. Dia bantuin ngetik skripsi dan aku membacakan isinya. awalnya aku tetap memakai jilbab, tapi karena cuaca agak panas, jilbab aku lepas. Aku mengenakan kemeja warna putih. kemejanya agak tipis sehingga bra ku yang hijau kontras kelihatan dari luar.
Cuaca yang cukup panas membuat tubuh gue dibasahi oleh keringat. keringat mengaliri leher jenjang ku dan daerah sekitar dada ku. Aku terus aja membacakan isi skripsi yang kemudian diketik kan Firman ke laptop. Kemudian pada satu saat dia berhenti mengetik dan memandangi bibir ku yang sedang bergerak komat kamit membacakan isi skripsi.
"Apa an sih cin? kenapa berhenti ngetiknya?"
Aku berkomentar dengan sikap pacar ku itu sambil mengipaskan diktat ke leher ku dan membuka satu gewang baju kemeja.
"Sumpah cin, loe cantik banget."
Suasana seketika berubah romantis. Firman kemudian mendekatkan bibirnya ke muka ku. Sedikit demi sedikit bibir kita berdua semakin dekat, lalu....
"sluuuup..... sluuuupp.... aaaach"
bibir sama bibir beradu. tak hanya bermain bibir, lidah kami pun saling bersilang di rongga mulut kami.
"aaaaach..... sluuuup..... sluuup...."
lama sekali kami saling bertukar air liur dan berbagi gairah di tengah cuaca yang panas.
Perlahan tangan firman meremas susu ku yang masih tertutup kemeja putih dan bra berwarna hijau. Dia meremas susu kanan ku secara perlahan dengan ritme yang tetap. Kemudian dia memperbaiki posisi duduknya dan menggunakan kedua tangannya meremas dua gunung kembar ku.
"sluuuupp....... sluuuppp.... aaaaach...."
kali ini Firman lepas pagutan bibir kami dan lidahnya beranjak ke telinga gue. Dia masukin lidah basahnya ke lubang telinga ku dan dengan penuh nafsu menjilati belakang telinga ku.
"aaaach...... aaaaaaach....."
Aku hanya bisa mendesah karena kegelian dan kenikmatan. rasa nikmat itu menjalar ke seluruh tubuh dan menyengat ke pepek. Jujur. Gue basah.
"Luv u cin..... aaaach..... achhhhh"
sekarang ciumannya beranjak turun ke leher jenjang ku. dia jilat leher jenjang ki yang udah dibasahi oleh keringat karena cuaca yang panas.
Dia cipok leher jenjang ku sehingga meninggalkan bekas cupangan di leher. Tangan kanan Firman terus bergerilya di gunung kembar ku. Sekarang dia mencoba membuka gewang baju kedua. dengan cekatan tangannya membuka gewang baju itu dan terpampanglah gunung kembar ku yang ranum itu di hadapannya. Aku hanya pasrah menerima perlakuan lelaki ku itu. Firman lalu mendekatkan mulutnya ke susu ku.
"Mau mimik sayang" Dia meminta ke aku dengan kerlipan mata yang nakal memandang ke gunung kembar ku.
"tu.... silakan dinikmati pangeran ku"
Firman lalu mendekatkan mulutnya untuk melumat gundukan kenyal susu ku.
"Sluuuuup..... sluuùp....." baru dua kali sapuan lidahnya di daging kenyal putih milik ku, kami dikejutkan oleh suara salam dari luar.
"Assalamu 'Alaikum....."
Buru2 aku merapikan pakaian dan mencoba menutupi cupangan di leher dengan rambut ku yang sebahu.
"Wa alaikum salam, sebentar buk"
ternyata itu ibu kos yang baru pulang dari pasar. Aku beranjak ke luar untuk membukakan pintu. Aku liat muka Firman bete banget. mungkin karena nanggung.
"Sabar ya cin. semua ada waktunya." Aku beranjak sambil menempelkan jari ku di bibir Firman.
Setelah peristiwa di kosan itu, Firman seringkali meminta 'jatah' untuk mimik susu. dan aku selalu menggantung keinginan nafsunya itu. Dan sampai hubungan aku berakhir dengan dia, Firman belum pernah melihat payudara ku tanpa pembungkus, apa lagi merasakan kenyalnya puting susu ku.
Peristiwa lain yang mungkin sedikit melibatkan hawa nafsu ketika gempa melanda kota Padang Tahun 2009. Waktu itu gempa berkekuatan 8 SR mengguncang kota Padang. Waktu itu aku sedang di lab mengerjakan eksperimen untuk tugas akhir. Suasananya amat mencekap. Pecahan kaca bertebaran di mana mana dan lampu mati sehingga kami terperangkap di dalam gelap. Namun karena kegigihan, akhirnya kami berhasil keluar dari gedung lab tersebut. Sesampainya di luar Aku telpon Firman.
"Cin, lagi dimana ?"
Aku nelpon dia sambil berurai air mata karena kepanikan.
"Aku lagi di gedung B cin. Kamu gak apa2 kan. tenang sayang. Aku segera ke lab buat jemput."
"Iya cin jemput aku. Aku takut sendirian di sini."
"Sebentar lagi Aku sampai kok cin. Sabar ya cantik."
Tak beberapa lama kemudian Firman datang menghampiri ku. Kita berpelukan erat sekali dan dia membelai2 jilbab ku untuk menenangkan. Dia usap air mata di pipi dan dia bimbing aku untuk duduk menenangkan diri di kursi dekat taman. Di taman Firman merangkul pundak ku.
"Udah tenang loe cin?"
Aku mengangguk manja sambil meneguk mereguk air mineral dari botol yang Firman kasih.
"Sekarang kamu mau dianterin kemana cin?"
"Terserah kamu cin. pokoknya aku gak mau sendirian."
"Oke.... oc.... kalo gitu aku anter ke kosan aku. mungkin kita bisa menenangkan diri di sana.
"Baik lah." Firman lalu memapah ku menaiki motor besarnya. Selama perjalanan Aku peluh tubuh cowok itu dengan erat. Tentu saja susu ku yang sengkal menempel lembut di punggungnya. Suasana yang memilukan itu benar2 membuat aku butuh seseorang utk bersandar. Sesekali aku gosok2 kan susu ku ke punggungnya. Firman gak beraksi apa apa, tapi aku tau 'adek kecilnya' yang memberontak. Aku merasakan benda tumpul itu bergerak di antara selangkang Firman karena tangan gue letakkan dekat dengan pahanya. Tapi aku cuek aja. pura2 tidak tau. Susu ku terus tertempel di punggungnya sampai tiba di kosan dia. Dia turun duluan, kemudian memapah gue turun dari kursi motor yang memang agak tinggi.
Turun dari motor, aku masih melihat gundukan di antara paha Firman. Aku hanya tersenyum melihatnya.
"Kenapa senyam-senyum cin?"
"Hmmm..... gak ada apa2"
Aku berlalu menuju kosannya sambil tersenyum manja.
Sampai di kosannya aku lihat gak ada orang. dia lalu membukakan kamar kosnya sambil mempersilakan masuk.
"Silakan masuk tuan putri. Maafkan lah kalau sekiranya kosan hamba berserakan...he"
"Lebai.... " aku menyentil hidung Firman terus masuk ke kamar kosnya. Firman mencoba menghidupkan lampu. uups. ternyata lampunya mati. Mungkin karena gempa yang kencang tadi.
Kami berdua bersender ke dinding kisannya di atas kasur busa yang terletak di pojok. Aku kemudian merebahkan kepala ke pundaknya dan dia membelai kepala ku yang masih tertutup hijab. Dia lalu menggenggam tangan ku erat. dan kemudian muka kami saling berhadapan. tanpa kedipan mata muka kami semakin mendekat. Lima senti, 4 senti. makin dekat lagi. 10 mili, 5 mili....
"sluuup..... sluuuuup akhirnya bibir kamu saling berpagutan."
"Aaaachh..... aaaaaach......"
Desahan demi desahan keluar dari mulut kami. Sambil berpagutan bibir, Tangan firman menggerayangi kedua payudara ku sengatan listri 100 watt menjalar di seluruh badan ku ketika tangan Firman memainkan puting gue dari luar.
"Aaaaxh..... cin..... aaaaach..... nikmat sayang."
Firman mencoba menyingkap hijab ku dan mencipok susu ku yang masih terbungkus baju kaos kala itu. Dia mencoba mengangkat baju kaos ku. dan nampaklah gunung kembar ku yang dibungkus bra warna merah.
Firman meremas2 susu ku dari luar bra sambil bibir kami berpagutan lagi.
"Aaach...... aaaaach"
Firman meremas susu ku agak keras. Saat Firman mau mengeluarkan susu ku dari bra. Tiba2 kamar kosnya Firmat bergetar dan serta merta kami mengakhiri permainan syahwat kami dan berlari ke luar.
Setelah kami diwisuda, hubungan kami masih baik2 saja. bahkan kedua orang tua kami udah saling kenal. Firman akhirnya diterima di PLN, tetapi dia ditempatkan di daerah Muaro Bungo. Sejak saat itu mulai sering terjadi pertengkaran antara kami. Aku sering melihat FB dia dikomen2 mesra oleh wanita lain. Usut punya usut ternyata Firman menduakan k. Aku minta putus baik2 ke dia. Aku sedih diduain ama dia, tetapi untung lah disisi gue ada lelaki yang bisa menjadi curahan hati ku. Dia lah suami ku sekarang.
Lama sekali Aku gak bertemu dan menerima informasi tentang Firman. Hingga di satu senja pintu rumah ku diketuk oleh seseorang. Kala itu aku baru saja melayani suami yang pulang dari dinasnya di kepulauan mentawai, jadi pakaian ku rada seksi saat itu. Ya namanya juga udah lama gak dibelai.... he
Aku buka pintu rumah dan sontak aku terkejut melihat kehadiran Firman di depan rumah.
"Eh cin.... dari mana kamu?"
"Ehm.... loe masih kenal ya ama gue.... he kirain dah lupa."
"Mana mungkin aku lupa ama kamu cin. Silakan masuk."
Aku mempersilakan Firman masuk. Kami duduk berhadapan dan kita ngobrol2 ringan aja. Selama aku ngobrol ama dia, aku lihat matanya selalu curi2 pandang ke dada ku. Tapi aku cuekin aja, sambil sesekali ngerjain dia.
"Hayo.... kamu liatin apa?"
Firman kaget dan tersipu setelah di terciduk menikmati buah dada ku.
"semakin aja loe cin."
"Semakin apa? semakin bongsor?"
"Semakin montok.... he"
"Udah ah. laki2 semuanya sama aja. kamu mau aku bikinin apa? teh apa kopi?"
"Teh aja cin. tapi yang hangat dan manis ya. kayak kamu."
"bisa aja kamu. aku ke dapur dulu ya. buatin teh."
Aku kemudian berjalan ke dapur untuk membuatkan teh buat Firman. Waktu aku sedang mengaduk2 teh, tubuh ku langsung disergap oleh suamiku. Dia memeluk ku dari belakang dan meremas2 kedua gunung kembar ku.
"Aaaach..... bg...... aaaaach.... nikmat sayang."
tak puas hanya mempermainka gunung kembar gue, suami ku terus mencium leher dan telingaku. Permainan ku sama suami semakin panas di dapur, maklum suami ku udh 1 bulan gak dapat jatah. Dia entotin ku sambil berdiri bahkan kami main di atas meja makan. Suasana yang dingin menjadi panas dengan nafsu kami berdua.
Suami ku merebahkan ku di meja makan. Dia lalu menindih badan ku dengan senjata yang telah mencuat siap mengobok2 pepek ku.
"aaaacch.... bg...... enak sayang."
Dengan sekali hentakan kuat kontol suami menembus liang senggamaku. kontolnya yang panjang dibenamkan semua ke pepek ku sehingga bulu kemaluan kami saling bergesekan
Suami ku kemudian menggoyang2 pinggulnya.
"aaaaacchhhh..... abg.... mentok sampai ke rahim sayang..... aaaaach"
luar biasa sekali sensasi yang ditimbulkan oleh goyangan pinggul suami ku. Aku mengimbangi goyangannya dengan goyangan pinggul dengan arah yang berlawanan.
"aaaaacchhh.... goyang lagi cantik.... nenen mu mantul2 sayang.... aaaacccch."
Suami ku makin bernafsu dengan goyangan ku ditambah lagi goyangan susu ku yg waktu itu udah tidak terbungkus bra lagi.
Kami kemudian berganti posisi. Sekarang aku yang di atas dan suamiku tidur di meja makan. Aku bergoyang eroris diatas tubuh suamiku. Rambutku yang sebahu terurai berantakan dan keningku berceceran keringat kenikmatan.
"aaaach..... bg..... enak bg......"
aku menggigit bibirku menahan kenikmatan dan meremas2 kedua puting susuku dan mata ku merem melek dibuatnya. Saat aku dan suami memacu nafsu, aku melihat firman sedang bersandar di belakang lemari besar di dapur kami. celananya udah tercecer di lantai dan dia mengocok kontolnya.
Aku tersenyum melihatnya sambil merasa kasihan. Aku yakin dia sangat ingin menikmati tubuhku tapi apa daya tangan tak sampai. Beberapa saat kemudian aku liat tubuh Firman mengejang dan lahar putih menyembul dari paralonnya yang gak terlalu besar.
Sedangkan kami terus bergoyang liar. Kali ini suami ku yang meremas kedua susuku.
dengan penuh nafsu suamiku meremas kedua gunung kembarku, sementara kontolnya keluar masuk di lubang pepek ku.
"aaaach..... abang.... sakit sayang... tapi enak...."
"Ayo lonteku goyang terus pinggulnya biar tambah nikmat..... aaaaach.... aaaach"
Suamiku emang sering bilangin aku lonte saat berhubungan badan. awalnya aku agak risih dengar kata2 itu. Seolah olah aku ini wanita murahan. Tapi lama kelamaan aku jadi terbiasa malah makin horny klo dengar kata2 itu.
"Kamu kan emang lonte ku sayang. kamu mau ngelakuin apo pun yang abang mau. kamu benar2 liar cantik". begitu kata suamiku ketika aku komplain dengan sebutan lontenya.
Suamiku terus menggenjot pepek ku dari bawah. Kali ini dia sedikit menaikkan kepalanya ke arah susuku. Aku tau maksudnya dan mulai merapatkan susu ku ke mulutnya.
"sluuuup..... sluuuuppp..... mmmmmuuuuach..... "sia menghisap payudaraku dengan penuh nafsu dan meninggalkan bekas merah kenikmatan di dekat puting susu ku.
Suamiku makin mempercepat ritme permainannya sampai satu saat dia melenguh panjang.
"aaaaaach..... dek...... abang gak kuat lagi cantik."
"Ayo bg genjot lagi kita menuju puncak bersama...... aaaaaach.."
"aaaaacchhh..... aaaaaaccchh....."
Kami berdua meracau dan pada saat bersamaan kontol suamiku berdenyut diiringi semburan lahar panas ke rahim ku. Kita kemudian berpelukan. suasana hening. kami benar2 menikmati permainan sore itu.
Beberapa saat kemudian, Aku bangkit dari pelukan suami ku. Aku sedikit melirih ke arah lemari, tapi tak ku temui Firman di sana. Aku turun dari meja makan dan mengenakan bajuku yang tercecer di lantai.
"Ayo sayang diminum teh telurnya. Ntar dingin."
"Iya cantik... " Suami ku mengecup keningku sambil meremas susuku yang tidak terbungkus bra.
"loh, tehnya kenapa ada dua cantik?"
"Iya bang, ada tamu di luar."
"Tamu? siapa?"
"Hmmm.... Firman bg."
"Firman mantan kamu?"
"Iya bg. Yumil keluar dulu ya bg".
"Tapi sayang......"
Aku lanjut aja ke luar sambil membawa baki tanpa mempedulikan ucapan suamiku yang terakhir. Aku yakin suamiku melarangku mengantarkan air dengan pakaian seseksi itu. Apalagi dia tau kalo aku tak mengenakan kutang. Tapi aku cuek aja. Entah mengapa muncul ide nakal di benak ku utk mempermainkan birahi Firman. Atau mungkin aku ingin membuatnya menyesal meninggalkan ku.
Aku berjalan dengan santai ke ruang tamu. Kata suamiku goyangan pinggul ku sangat menggoda. Seperti itik pulang sore katanya.... he... dasar suamiku gak sopan masa istri sendiri disamain sama itik...
Sampai di ruang tamu aku dapatin Firman sedang memandangi foto pernikahan kami.
"Lagi liatin apa cin?"
Sapaan ku membuat Firman sedikit kaget.
"Nih lagi liatin bidadari di foto ini"
"Liatin bidadari apa bi DADA ri?"
Kataku sedikit menggoda. Foto pernikahan kami yang ada di ruang tamu emang agak seksi. Aku mengenakan kebaya putih dengan tonjolan di dada yang sedikit kentara. Aku pernah komplain ke suamiku untuk mengganti foto yang ada di ruang tamu dengan yang mengenakan hijab.
"Itu kan juga mengenakan hijab sayang, cuma dadamu aja yang kegedean... he..."
Selalu itu jawaban suamiku saat aku komplain. Aku juga sering memergoki teman2 lelaki yang datang bertamu ke rumah sedang menikmati payudara ranum ku di foto itu. Tapi karena itu maunya suami ya, aku harus taat.
Aku kemudian meletakkan baki di meja tamu. Aku sadar betul dengan posisi itu mata Firman akan dipuaskan dengan susu ku yang tergantung indah di dadaku.
"Silakan diminum Fir tehnya"
"Ehhm... iya cin. tapi tolong masukin tangan loe ke tehnya."
"Ih.... jorok tau. masa tangan ku dimasukin ke teh."
"Biar tambah manis tehnya.... he..."
"Ih masih aja gombal ya."
Aku tau kalo Firman hanya berimprovisasi biar tidak kaku karena ketahuan menikmati payudaraku.
Firman terus menggombali ku dengan gombalan2 basinya. Untunglah tak beberapa lama kemudian suamiku keluar dari dapur. Suamiku menyuruhku untuk mengambilkan baju ganti buat Firman dan dia kemudian menyusulku ke dapur.
Dipintu dapur suamiku memegang tanganku.
"Dasar nakal ya kamu. sampai Dongkrak Firman ngaceng gitu."
Aku hanya tersenyum dan berlalu ke kamar untuk mengambilkan Firman baju ganti. Entah mengapa saat itu aku merasa seperti lonte benaran. wanita murahan yang membangkitkan nafsu lelaki. Terasa ada gairah yang mengalir di darahku saat aku menggoda mantanku dengan kemolekan tubuhku. Walaupun dalam keseharian aku menggunakan hijab syari.
Di kamar aku mengganti baju kaos ketatku dengan baju tidur putih berbahan satin. Kali ini aku mengenakan kutang karena kalo tidak payudaraku akan semakin terekspose karena bahan satin yang lengket dan tipis. Apalagi nanti aku kan berduaan aja dengan Firman di dalam kamar. Tanpa kutang Firman akan dengan mudah menikmati payudaraku.
Aku keluar menuju kamar Firman, sementara suamiku menunggu di meja makan untuk makan malam.
"Ayo Firman diganti bajunya, ntar masuk angin"
Aku agak sedikit kaget saat masuk ke kamar karena saat itu Firman hanya menggunakan kain sarung. Tebakanku dia juga gak mengenakan celana dalam karena terlihat jelas rudalnya ngacung di balik sarungnya. Belum habis kekagetanku, Firman langsung memeluk tubuhku dari belakang. Dia meremas kedua susuku dan menjilat2 belakang telingaku. nafasnya yang panas membuat gelu disekujur tubuhku. Jujur, aku benar2 terangsang dengan perlakuannya.
"aaaachhh..... aaaaach... " secara tak sadar mulutku mengeluarkan desahan kenikmatan.
Firman terus meremas2 kedua gunung kembarku. Kali ini dia mencoba menurunkan kutangku. maka mencuatlah kedua gunung kembarku.
"aaaaach...... aaaaaach.... cin..... jangan sayang ada suamiku di dapur..... aaaach"
Firman memang telah kehilangan akal sehatnya dia terus saja menggerayangi tubuh wanita bersuami ini di rumah suaminya. bahkan nyaris di hadapan suaminya. Kali ini dia menggencet kedua putingku agak keras.
"aaaauuu.... sakit sayang...... aaaaach"
Dia membalikkan tubuh ku dan kali ini dia memeluk ku dari depan. Dia lumat bibir dan lidah ku.
"aaaaach..... sluuuppp..... sluuup...."
Dia menyibakkan baju tidur satin ku dan keluarlah susuku yang sudah tidak terbungkus kutang. Dengan lahap dia menjilati kedua susuku secara bergantian. Tanpa peduli kalau di susu ku masih ada air liur suamiku karena setelah pertempuran sore tadi aku belum sempat mencuci kedua payudaraku. Ya iya lah namanya juga nafsu. bekas orang diembat juga....he
"aaaaach..... aaaach.... enak sayang. isapan mu enak cin. geli sampai ke pepek."
"Pepekmu gatel ya cin. sini gue garukin......"
Firman kemudian memasukkan jari tangannya ke celana tidurku. tangannya menelusuri renda2 celana dalamku. sedikit singkapan maka tangannya sudah bermain di semak2 bulu pepek ku. tangannya terus menari dan sampai ke lembah kenikmatanku yang udah mulai basah.
"Loe terangsang ya lonte....?"
Aku hanya mengangguk malu sambil menggigit bibir merasakan nikmatnya sodokan tangan Firman di pepek ku. Aku liat kontol Firman udah mengeras dibalik sarungnya. Benar tebakan ku, Firman gak pakai celana dalam.
Lelaki itu kemudian menghempaskan tubuhku ke spring bed. Diturunkannya sarungnya dan dengan kasar dia turunkan celana tidur dan celana dalam ku. Terpampanglah gie kenikmatan yang udah berlendir di hadapan mata Firman. Dengan ganas dia menjilati liang senggamaku.
"Aaaaach...... cin... aaaach..... nikmat sayang"
Dia lalu menindih tubuh sintalku dan kontolnya mencari2 liang senggamaku.
"Jangan cin nanti suamiku tau..... jangan sayang...."
Firman lalu menutup mulutku, "Kalo loe berisik justru akan membuat laki loe tau. Nikmatin aja cin"
Akhirnya ular sanca itupun menemui lobang kenikatannya.
"aaaaaach...... aaaaaach...."
Satu hujaman keras menghantam pepek ku. lalu Firman mencabut ular sancanya dan menghujamkannya bertubi2 ke pepek ku.
"aaaaacchhhh...... aaacchhhh..." sambil menghujamkan kontolnya ke pepek ku Firman mimik cucuku seperti anak bayi.
"uuuhhhhhf....... uuuufh.... " Firman melenguh kenikmatan. Mungkin karena terlalu bersemangat memompa pepek ku akhirnya Firman mencapai puncak...
"Ciiiiinnnnn..... gue sampai cin" teriaknya
"Jangan tembak di dalam cin. please..."
Kali ini Firman menuruti kataku. Dia cabut kontolnya dari liang senggamaku dan tumpah ruah lah air mani mantan ku itu di atas payudara ranumku. Tak puas dengan itu, Firman lalu menjilat air maninya. Kami lalu berciuman dan air mani firman bermain di rongga mulut kami.
Firman lalu memijit kontolnya dan keluarlah sisa air mani yang ada di paralonnya.
"Isap kontol gue cin....."
Gue masukin kontalnya dalam mulut gue dan menjilat sisa air mani yang masih lengket di ujung lobang kencingnya.
Tak sempat kami istirahat di luar terdengar suara suamiku memanggil kami untuk makan malam. Kami membereskan sisa2 permainan kami dan aku duluan keluar agar suamiku tidak curiga.
Suamiku udah menunggu di meja makan.
"Mana Firman, gak diajak sekalian"
"Sebentar lagi juga keluar bg."
Aku masih sibuk merapikan baju tidur satin ku. karena buru2 puting susuku masih nyembul di luar kutangku dan tali kutangku masih terbelit.
Tak beberapa lama kemudian Firman sampai di meja makan.
"Ayo silakan Fir. Gimana enak gak pempek susunya?"
Sontak pertanyaan suamiku membuat aku kaget dan salah tingkah. Mati aku, pasti suamiku tahu apa yang barusan terjadi. tapi aku tetap berusaha tenang.
"Oh..... ada pempek susu ya bang. Kenapa gak dihidangkan?"
Suamiku hanya tersenyum melihat keluguan Firman.
Waktu makan malam terasa lama oleh ku. untunglah aku diselamatkan oleh panggilan tek Jum yang mengajak pergi arisan. Aku menyudahi makan malamku dan mengganti pakaian ke kamar.
Aku keluar mengenakan gamis. Kali ini aku mencuci susuku dengan sabun karena udah bercampur disana air liur suamiku, air liur Firman dan air mani Firman yang agak lengket. Aku juga mengganti kutangku karena udah kena mani Firman.
"Dedek pergi arisan dulu ya bang, nanti piring kotornya dedek beresin pulang arisan."
"Iya sayang hati2"
Aku lalu mencium tangan suamiku untuk berpamitan. Aku melihat Firman menatapi tubuhku lekat, seakan belum puas menikmatinya tadi.
Pulang arisan, aku tak melihat mereka di meja makan. Aku lalu merapikan meja makan dan mencuci piring. Selesai beberes aku lalu masuk ke kamar ku. Suamiku udah duduk manis ditempat tidur sambil main android.
"Eh dah pulang cin, gimana arisannya?"
muka ku langsung memerah mendegar sebutan suamiku.
"Ayo sini cin dekat abang. knp mematung di sana? abang ada film terbaru."
Dengan sedikit ragu aku menghampiri suamiku dan duduk di sampingnya. Aku membuka jilbabku karena terasa agak panas. Suamiku kemudian memutarkan film bokep di handphonenya dan bintang yang bermain di film itu adalah aku dan firman. Gubrak. Suamiku merekam adegan hubungan kami tadi. Air mataku menetes karena penyesalan.
"Maafin yumil bg. Yumil khilaf." hanya itu yang bisa keluar di mulut ku.
"Khilaf....... khilaf..... ?"
Suamiku lalu membuka resleting gamisku sampai ke batas perutku. dia lalu menarik kutangku ke bawah dan menyembulah gunung kembarku keluar. Dia kemudian menghisap penuh nafsu kedua susu ku. tak hanya itu dia lalu menggigit putingku dengan sedikit kasar.
"Aaaaach.... abg ...... ampun bang"
tak terasa kemudin air mata ku menetes. Menetes bukan karena menahan sakit puting ku digigit tapi karena penyesalan telah mengkhianati suamiku.
"Banyak ya air mani si Firman? gimana rasanya? asin?"
Aku hanya menangis sambil bilang, "Maaf bg..... maaf...... apa yang bisa yumil lakuka untuk menebus kesalahan yumil."
"Kamu masih mencintai Firman?"
"Tidak bang..... cinta yumil hanya buat abang?"
"Trus kenapa kamu mau melayaninya? karena nafsu?"
"Mungkin sebagian karena nafsu bg, tapi sebagian lain karena yumil gak mau abang bertengkar dengan Firman. Kalau tadi yumil tak layani dia, pasti abang akan bertengkar dengan dia."
"Ah alasan. dasar lonte."
"Abang boleh panggil yumil apa aja, bahkan yang lebih rendah dari lonte. Tapi tolong jangan tinggalin Yumil bang."
"Ok, abang gak akan ninggalin kamu. asal kamu berjanji gak bakal ngulangin lagi."
"Baik lah bang. Yumil janji."
"Tak hanya itu, malam ini Yumil harus melayani dan memuaskan Firman, tapi kali ini di depan abang."
"Apa bang..... abang udah gila? Yumil haarus melayani Firman di depan abang?"
"Iya, biar diinjak2 sekalian kepala abang ini."
"Mau kan lonte?"
Suamiku menarik rambutku
"Mau bang. tapi Yumil lakukan semua demi abang."
"Hmmm... bagus... istri yang baik. nanti malam ada pertandingan sepak bola U17. Kamu temanin kita berdua nonton bola. Kamu pakai jilbab lebar tapi dalamannya tang top. Pake kutang ping kesukaan abang. Jangan lupa pakai wangi2 an ya cantik."
"Baik lah bang"
Suamiku kemudian menghisap bibirku penuh nafsu dan memainkan lidahku di rongga mulutnya. susuku tak luput dari remasan tangannya.
"Aaaach.... bg....... aaaaach."
Suami ku kemudian meninggalkanku sendiri di kamar. dan pergi keluar. Aku kemudian mandi. membersihkan setiap lekuk tubuhku yang dalam sehari ini telah dinikmati oleh dua orang lelaki. Aku bersihkab pepekku, kedua payudara aku usap dengan lembut. aku mengenakan handuk. dan pergi ke kamar.
Di depan meja rias aku copot handukku. ku pegangi kedua gunung kembarku sambil mematut2 seluruh tubuhku. Aku merasa seksi dan keseksian itu tebukti dengan terpancingnya nafsu mantanku. Aku mengeluarkan kutang pink favorit suamiku dari lemari pakaian dan mengenakannya untuk menutupi susu montok ku. Lalu aku kenakan tang top putih. kedua gunung kembarku menyembul di atas tang top. lelaki manapun akan bernafsu melihat pemandangan ini.
Aku kenakan G-string yang baru 2 bulan lalu dibelikan suamiku. G string bahkan tidak bisa menutupi bulu2 halus pepek ku. kemudian aku kenakan celana tidur satin berwarna ungu. Akhirnya aku tutupi seluruh tubuhku dengan jilba syari. Aku pakai lipstik warna ungu agar serasi dengan celana tidurku. spreeeaaat. minyak wangi yang merangsanf aku baluri di sekujur tubuhku. Aku kemudian mematut tubuhku di meja rias. Cantik, kata ku dalam hati. Aku lalu keluar kamar dan di ruang tengah telah menunggu dua orang lelaki yang siap untuk melampiaskan syahwatnya pada ku.
Hmmmm..... aku benar2 menjadi lonte malam ini. bisik ku dalam hati.
BERSAMBUNG
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd