Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantap gan
Request kalo ada adegan dgn tetangga
Biar lebih seru
 
Mah asyik nih, targetnya wanita matang semua....
 
Ch 2. Apartemen

Pagi itu gw sedang bercinta dengan istriku Lina. Disaat sedang panas-panasnya menggenjot dia di posisi MOT yang membuatnya mengerang keras, gw melihat bayangan di teras yang tak bergerak seakan sedang mengintip kami. Kain gorden jendela dan pintu teras memang selalu gw biarkan terbuka lebar setiap pagi agar sinar matahari bisa masuk. Kamar gw terletak di lantai 3 menghadap taman, memiliki teras dengan akses dari kamar gw dan kamar anak yang terletak di samping. Anak-anak gw sudah ke sekolah setidaknya 40 menit lalu dan bayangan tersebut memiliki postur tubuh wanita dengan rambut tergerai jadi gw yakin itu adalah bayangan salah satu dari asisten rumah tangga dan gw sudah mempergoki kejadian ini setidaknya dua kali. Bukannya kaget gw malah terangsang membayangkan salah satu dari maid itu mengintip adegan percintaan itu. Apakah mungkin bayangan itu adalah Nita yang gw entot sekitar 5 minggu lalu? Tapi postur tubuh bayangan itu lebih kecil dibanding Nita, apakah itu Tika yang memang bertanggung-jawab membersihkan rumah termasuk kamar-kamar? Pikiran gw terbang berfantasi Nita atau Tika bergabung melakukan threesome bersama Lina membuat permainan seksku semakin panas dan gumpalan air mani pun semakin terpompa dari kantungnya.

Gw menarik tubuh Lina yang langsing ke pinggir ranjang, mengangkat kedua kakinya dan menggenjotnya dengan buas. Aaaaahhhh… oooohhhh… “enak say… oohh enaaak…” demikian Lina merancu keras. Gw seperti sengaja melakukan pertunjukan seks hidup kepada bayangan di teras itu, siapapun orangnya. Gw semakin terangsang melakukan adegan eksibisionis seperti itu dan terus menggenjot vagina Lina yang sudah merekah basah dan akhirnya kami orgasme panjang bersama. Gw terus memantau bayangan tersebut yang perlahan beranjak mundur ketika gw mencabut penisku perlahan keluar dari vagina Lina.

Setelah tuntas bercinta Lina beranjak ke kamar mandi dan gw bergegas keluar kamar untuk mencari tau siapa gerangan yang berada di teras dengan harapan orang tersebut belum sempat kabur. Ketika membuka pintu kamar anak, Tika nampak sedang memberesi ranjang dan dia terkejut melihatku tiba-tiba masuk dengan hanya mengenakan celana pendek telanjang dada. “Eh ada kamu Tika”: gw berujar sambil mencoba mengontrol nafas yang masih memburu karena habis bersenggama non-stop 25 menit. Tika dengan terperanjat menjawab dengan tergagap: “I.. iya.. pak”. Mukanya merona dan melengos malu seperti orang yang tertangkap basah melakukan sesuatu tak terpuji. Gw sebenarnya memang tidak niat marah, hanya pengen tahu aja siapa yang berani lancang mengendap-endap di teras apalagi sudah terjadi setidaknya 2 kali. Gw langsung tembak bertanya setengah interograsi: “Kamu barusan di teras ya?”. Tika tampak panik dan menjawab: “Tika ada di kamar terus koq pak.. eh .. ah.. itu ta.. tadi ke teras nyapu bentar”. Nada suaranya tergetar. Gw tersenyum melihatnya salah tingkah. Timbul pikiran iseng gw untuk menggodanya “Tadi kamu liat saya dan bu Lina lagi ngapain di kamar?”. Tika semakin salah tingkah, panik dan membela diri: “Aduuh.. ampun pak Tika gak berani lagi… tadi Tika dengar suara ibu Lina lagi kayak sedang merintih-rintih gitu… Tika kirain ada apa-apa sama ibu…” Dia memohon-mohon agar gw tidak memberitahu Lina apa yang dilakukannya. Gw membalas “Ibu Lina lagi keenakan makanya begitu, kayak kamu nggak aja?”. Dia tak berani berkata-kata dan wajahnya merona. Gw melanjutkan “Ya sudah ini rahasia kita berdua aja” dan berlalu. Tak disangka peristiwa itu menjadi awal dari kejadian menyenangkan.

Jumat minggu berikutnya Lina meminta gw untuk kontrol ke apartemen yang akan ditinjau oleh calon penyewa. “Say besok pagi kamu tolong antar maid ya bersih2 apartemen, besok pagi gw mesti ke Lembang”. Gw punya 2 supir tapi salah satunya memang sudah minta ijin pulang kampung karena ada acara pernikahan saudaranya, yang satu lagi akan mengantar istriku ke Lembang jadi otomatis tersisa gw untuk melaksanakan tugas tersebut. Gw awalnya malas dan setengah protes menjawab “Lah kan baru dibersihin 3 hari lalu, perlu gak sih diliat lagi?”. Istri gw memang tipe rada parno soal kerapihan dan menjawab “Ya gak apa-apalah, pastiin aja semua oke biar cepet disewa”. Tiba-tiba timbul pikiran nakal di benak karena teringat Tika yang tertangkap basah mengintipi adegan seks gw dan Lina ditambah lagi pengalaman Nita yang sudah tunduk dalam dekapan birahiku. Gw memutuskan akan mengajak Tika, darahku tiba-tiba berdesir. “Yah sudah gw yang antar deh… sama Tika aja dia kan udah biasa beresin rumah”.

Kehidupan seks gw dengan istri sebenarnya masih indah, setidaknya kami bercinta 2 kali seminggu kecuali kalau dia sedang mens atau salah satu dari kami sedang keluar kota. Tapi gw juga tidak bisa menyangkal bahwa 5-6 tahun terakhir gw merasakan dorongan kuat untuk melakukan tindakan ngeri-ngeri nikmat. Gw lebih sering berfantasi untuk melakukan percintaan dengan wanita lain, yang umum bukan dengan bayaran, yang menantang dan agak menyerempet bahaya. Pengalaman dengan Nita membuat gw semakin berani menapak jalan menantang ini. Gw menimbang-nimbang bagaimana bisa menoreh pengalaman mengentoti Tika. Sabtu itu jam 8.30 pagi gw mengajak Tika berdua dengan tujuan membenahi apartemen plus agenda terselubung… Gw sudah mengenalnya sejak masih gadis, tubuhnya tumbuh lebih sempurna setelah memiliki 1 anak. Lingkar dadanya gw taksir 32B, perut 27 dan pinggul besar 33. Postur tubuhnya sungguh menggiurkan dengan tinggi sekitar 148cm dan berat 42kg. Mungil tapi kenyal padat. Tubuhnya sungguh padat berisi tanpa lemak, pantatnya menonjol menyambung ke paha dan betisnya yang kenyal. Wajah Tika termasuk manis dengan dagu lancip, matanya bulat berbinar, hidungnya mancung, bibirnya tipis dan kulitnya relatif putih bersih. Rambutnya lurus sepunggung dan seringkali diikat poni kuda. Dia senang memakai legging selutut dengan kaos setengah ketat yang menampilkan kemolekan tubuh dan bokongnya yang bulat. Wajahnya jarang tersenyum dan terkesan jutek, tapi aura seks ganas berbinar dari matanya. Gw udah banyak sekali bertemu wanita, indra keenamku memberi sinyal Tika adalah wanita panas jika tau bagaimana cara menyalakan api birahinya.

Apartemen gw berjarak +/- 20 menit dari rumah dan gw mengajaknya ngobrol dalam perjalanan untuk mencairkan suasana. Gw mulai dengan subjek mengenai anaknya, mengenai dirinya dan perlahan… mengenai apa yang mendorong dia mengintip gw bercinta. Perlahan gw berhasil menyakinkannya untuk mengaku, ternyata dilatari oleh keinginan tahunya mengapa istri gw selalu begitu panas ketika bercinta. Dia mengaku tak sengaja telah berkali-kali mendengar suara erangan dan rintihan Lina, begitu merangsang dan akhirnya dia memberanikan diri mengintip. Sayangnya sebelum berhasil mengorek tuntas pengakuannya kami sudah tiba di tujuan. Gw melanjutkan pembicaraan yang sempat terputus itu ketika memeriksa apartemen bersamanya. Tika kembali memberikan pengakuan bahwa dia senang dan deg-degan menonton adegan percintaan gw yang selalu saling memberikan oral seks dan juga suka berganti-ganti posisi bercinta. “Lah kamu emangnya gak pernah begitu sama suami?” gw bertanya vulgar. Dia mengaku susah untuk melakukan hal-hal itu di kamar kos apalagi ada anaknya yang sudah balita. Gw mulai mencecarnya dengan lebih agresif “Ooo kalau ada kesempatan kamu mau dong praktekin? Sama bapak aja yuk”. Dia terperangah mendengar permintaan yang tak disangkanya, wajahnya agak merona “Iiih bapak…” sambil belagak sibuk mengecek area ruang tamu. Gw mendekatkan tubuh hingga menempel ke punggungnya, mendekatkan bibir ke kupingnya dan kembali mengajukan penawaran dengan suara lirih. Nafas dan bibir gw sengaja menyentuh kupingnya dengan halus. Tika terpekur membeku dan seperti salah tingkah tapi dia tidak memberontak. Gw semakin merapatkan diri ketubuhnya yang kenyal dan hangat. Tangan kananku merangkul bagian perutnya sehingga tubuh kami saling menekan. Tubuhnya agak menegang, kedua tangannya memegang lenganku dan kepalanya menggeleng perlahan. Kedua pantatnya yang kenyal menyentuh rapat bagian selangkangan bawahku membuat hormon gw berdesir kencang. Pada saat itu gw tidak mengharapkan jawaban apa-apa karena bahasa tubuhnya meneguhkan bahwa Tika telah menyambutku dengan sukarela. Gw perlahan menyusupkan tangan ke balik kaosnya, mengelus perutnya yang masih rata lalu naik ke bagian teteknya, dan gw remas mesra payudaranya yang masih terbungkus BH itu. Dari pantulan cermin gw melihat Tika memejamkan mata menikmati rangsangan. Pinggulnya mulai bergerak perlahan tanpa perlu dikomando. Ketika bibir gw menjilat telinga dan lehernya, Tika mendesah lirih dan tangannya meremas lenganku.

Gw lalu menuntunnya ke arah sofa dan membantunya melucuti kaos dan leggingnya menyisakan BH dan celana dalam warna krem. Gw membuka celana pendek dan kaos hingga tinggal CD yang tak kuasa menyembunyikan benjolan penis yang sudah setengah keras. Gw duduk di sofa dan menariknya agar duduk berlutut diatas selangkanganku. Gw membuka kait BH, mempeloroti dan membuangnya ke atas lantai. Tetek Tika masih kencang dengan pentil pendek dan areola kecoklatan, ukurannya pas dalam genggaman tanganku. Ujung teteknya tampak lancip ke atas. Gw gak menyangka walaupun sudah berumur 28 tahun dan punya 1 anak, teteknya masih begitu kencang dan indah. Mata Tika terpejam, dia pasrah ketika gw mulai melumat pentil tetek kanannya sambil meremas gemas tetek kirinya. Sambil memberikan sentuhan nikmat melalui layanan oral, tangan kanan gw menyusup ke balik CDnya meremas perlahan pantatnya yang bulat kenyal. Penisku terasa sudah tegang sekali, nikmat dilumat perlahan selangkangan Tika yang menggeliat kegelian ketika gw kemut puting teteknya. Gw betah berlama-lama menikmati tetek ranumnya, kedua tangan memegang pinggulnya lalu memandu agar dia bergerak maju mundur menggesek batang penisku. Kedua tangannya mendekap kepalaku, matanya terpejam dan tak henti-hentinya mendesis sssshhh…. ssshhh…. Jariku lincah menerobos belahan pantatnya, menelusuri hingga belahan vaginanya yang mulai basah.

Setelah itu gw mendorong Tika hingga duduk di sofa lalu melucuti CDnya. Bulu jembutnya halus dan tidak terlalu panjang. Labia vaginanya tipis berwarna coklat muda dan garis memeknya tidak terlalu panjang. Sekilas mulut vaginanya sudah terlihat basah. Begitu menggugah, siap untuk dilumat. Gw lalu berlutut didepannya, membuka kedua pahanya dan tanpa sungkan mulai mencumbui bibir vaginanya bergantian dengan menjilat klitorisnya. Tubuhnya terlempar mengejang seiring dengan cumbuanku yang semakin ganas. Bibir vaginanya gw sedot-sedot, bergantian dengan kuluman-kuluman dan sesekali lidahku menerobos masuk lobang vagina itu. Dia leluasa merintih semakin nyaring, sesuatu yang tidak dapat dilakukannya selama ini. Tubuhnya bergetar apalagi ketika gw mengemut klitorisnya. Tubuhnya bergerak mencoba menghindar karena rasa geli hebat yang membuat otot vaginanya berkontraksi mengirimkan ribuan signal nikmat ke otaknya, tapi gw mencengkram erat pahanya hingga mukaku membenam erat di selangkangannya. “Aaah geliii paak… ooohh gelii bangeet…” Kakinya mengejang, tubuhnya bergetar dan lalu dia orgasme hebat. Bibir vagina buka tutup karena kontraksi. Kedua tangannya menjambak rambutku. Dia terpekik tertahan.. Aaaarrhhhh…. Bukannya memperlambat permainan gw tetap mengulum bibir vaginanya dan juga klitorisnya membuat orgasmenya berlangsung cukup lama. Gw melirik ke wajah Tika untuk melihat reaksinya ketika orgasme, matanya terpejam erat, mulutnya setengah membuka, dan setiap kali lidahku menyentuh klitorisnya wajah Tika menengadah ke atas dan mendesah aaahhh…. Gw perlahan melambatkan serangan ke vaginanya. Tubuhnya melemas dan rileks. Gw melihat senyumnya mengembang puas.

Setelah itu gw beranjak berdiri di hadapannya dan kontolku sudah benar-benar keras. Gw menarik Tika duduk di sofa dan membimbingnya meraih kontolku. Matanya berbinar. Tanpa mengucapkan sepatah kata dia mendekatkan mukanya dan mulai mengecup palkonku perlahan sambil menggenggamnya. Tika memasukkan penisku kedalam mulutnya, menerobos bibirnya yang tipis. Lidahnya yang hangat dan basah menari-nari di palkon dan batang penis. Matanya terpejam menghayati kulumannya. Kontol 17cm dengan diameter 5cm mengoyak keluar masuk mulutnya yang kecil itu. Gesekan bibir dan lidahnya membuat penisku berkedut perlahan. Geli bercampur ngilu nikmat. Gw membelai pipinya dan menikmati parasnya yang imut. Darahku mendesir semakin kencang, terangsang melihat adegan oral seks Tika. Tanganku turun ke arah teteknya lalu memilin-milin kedua pentilnya. Kami terhanyut dalam kenikmatan.

Setelah itu gw selonjoran di sofa panjang, Tika berlutut di sisi sofa itu dan melanjutkan blow-job. Kepala Tika naik turun dengan ritme perlahan disertai kemutan di palkon. Oooohh nikmatnya. Tanganku meraih teteknya, meremasnya gemas dan putingnya yang sudah mengeras gw pilin-pilin. Tika bergumam keenakan sementara penisku memenuhi mulutnya. Hhhhmmm…. Hhhmmmm… Entah berapa lama gw membiarkan Tika melakukan blow-job, gw kemudian membimbingnya ke posisi 69 agar gw bisa kembali melumat memeknya yang sudah merekah basah itu. Gw langsung melumat rakus mulut vagina dan klitorisnya, membuat Tika bergumam semakin nyaring. Tubuhnya mengejang setiap kali dia merasakan geli merangsang. Gw bisa merasakan lendir vaginanya mengalir membasahi liang vaginanya.

Selang 3-4 menit kemudian gw membimbing Tika duduk mengangkang di sofa. Gw berdiri dengan 1 kaki berlutut di sofa. Gw mencolok jari tengah ke vaginanya, menyentuh dinding depan vaginanya dan menekan ke bagian G-spotnya yang terasa agak melendung. Jari terus gw pijat di daerahnya G-spotnya hingga Tika menggeliat karena diserang ngilu nikmat lalu jariku semakin kencang mengocok keluar masuk vaginanya. Ceplok.. ceplok.. Satu waktu Tika mengejang sambil memejamkan mata dan terpekik lirih panjang arrrhhhh…. Secara bersamaan dengan orgasme tiba-tiba cairan kental muncrat dari lobang uretral membasahi telapak tanganku. Tika mengalami squirt sepanjang orgasme yang membuat seluruh otot vaginanya berkontraksi hebat. Saking geli dan ngilu Tika memegang erat tanganku lalu menjepit kedua pahanya. Mukanya meringis nikmat. Pupilnya membuka lebar. “Arrrrhhhh gelii… aaahhh gelii…” Tika merancu hingga akhirnya gw mengakhiri kocokan di memeknya.

Gw sangat terangsang dengan kejadian orgasme yang dibarengi squirt begitu, gw lalu mengambil posisi sehingga penisku mengarah ke memeknya lalu mendorongnya masuk perlahan. Otot vagina Tika terasa masih erat sehingga walaupun sudah basah gw masih harus berusaha mendorongnya perlahan hingga akhirnya penisku amblas tertelan semua. Memek Tika terasa mencengkram, sungguh diluar dugaan karena dia sudah pernah melahirkan. Mungkin dia suka mengkonsumsi jamu sehingga otot vaginanya masih kencang. Setelah itu gw mulai bergerak maju mundur, penisku yang sudah berlumuran lendir vaginanya mulai agak mudah keluar masuk. Gw memegang kedua lututnya dan menahan agar kedua pahanya mengangkang lebar. Gw semakin meningkatkan kecepatan genjotan. Selangkangan kami beradu hingga berbunyi plok.. plok.. plok… berbaur dengan desahan kami ooohhh… ssshhh… ooohhh.. Gw bergumam memujinya “Oooh Tika memekmu enak sekali… ooohh”. Rasa geli nikmat terjadi setiap kali penisku bergesekan dengan dinding vaginanya, menghasilkan ribuan getaran nikmat hingga ke ubun-ubun. Otot bagian mulut vaginanya yang paling terasa mencengkeram ketika gw tarik penis hingga hampir copot dari vaginanya lalu mendorongnya cepat masuk hingga amblas. Cengkeraman itu terasa meremas palkonku yang sudah sensitif, menghasilkan rasa ngilu sedap yang memompa air mani bergejolak dari sarangnya. Setiap kali pejuh bergejolak, testisku terasa ikut tersedot ke atas.

Gw lalu mengajaknya untuk berganti posisi WOT. Gw duduk di sofa lalu Tika jongkok diatas selangkanganku, memandu penisku hingga kembali amblas kedalam memeknya. Gw memegang kedua pinggulnya dan memandunya melakukan gerakan maju mundur. Sesekali gw kombinasi dengan memandunya melakukan gerakan berputar. Penisku yang tertanam habis itu mengulek memeknya. Di posisi seperti itu memudahkan gw untuk menghisap dan melumat puting payudaranya bergantian. Tika terus memejamkan mata dan mulutnya yang mungil selalu setengah terbuka. Nafas kami semakin memburu. Kami sudah bercinta setidaknya 35 menit sejak foreplay dan peluh mulai membasahi tubuh kami. Erangan kami memenuhi ruang tamu ditemani suara ceplok.. ceplok.. karena penis yang keluar masuk memek basah. Walaupun sudah dapat merasakan pejuh terpompa hingga mendekati batang penis yang menciptakan sensasi kenikmatan luar biasa, gw masih bisa bertahan untuk tidak keluar karena di posisi WOT seperti itu gw biasanya mampu bertahan lama dan bahkan boleh dibilang jarang bisa orgasme. Gw memang sengaja berlama-lama agar bisa terus menikmati sensasi nikmat cengkeraman otot vagina Tika yang memukau serta ingin membuatnya orgasme lagi.

Tika semakin liar menggenjot penisku naik turun. Dia sudah tak segan mengerang kencang karena hanya ada kami berdua di apartemen. Pantatnya yang kenyal bulat bertabrakan dengan pahaku hingga plok.. plok… plok… Sepertinya gw sudah benar-benar membakar birahi Tika hingga dia begitu liar. Lendir memeknya mengalir keluar hingga membasahi jembut dan sebagian selangkanganku. Jembut kami basah kuyup. Tika mendekapkan kepalaku erat ke dadanya dan memelukku erat. Erangannya semakin nyaring. Tiba-tiba tubuhnya mengejang, penisku tertanam dalam-dalam, dia menggesek erat penisku ke memeknya, dia mengerang panjang aaarrhhhh… enaak….. Memeknya terasa semakin licin. Orgasmenya sungguh intens, malahan setiap orgasmenya pada pagi itu sangat intens. Tika sungguh menikmati percintaan ini. Seluruh ujung syaraf dalam dinding memeknya sudah mekar hingga terus mengirimkan sensasi nikmat yang menggetarkan seluruh tubuhnya hingga ke ubun-ubun. Sekujur tubuh dan kulitnya juga semakin sensitif ketika orgasme. Kemutan pada pentilnya terasa 10x lebih geli ngilu dan nikmat membuatnya gemetaran. Setelah tubuh Tika sudah melemas menandakan orgasmenya sudah mereda, gw mengajaknya ganti posisi reverse cow girl sambil duduk mengangkang. Kedua tangannya bertumpu di pahaku dan dia menggenjot naik turun perlahan. Kedua tangan gw merangkul di perutnya dan telapak tangan meremas-remas teteknya. Gw menciumi kulit punggungnya yang halus. Gw membiarkannya bebas menikmati rangsangan yang terjadi bersamaan di vagina, tetek dan sekujur kulitnya.

Setelah itu kami berganti posisi doggy. Lekukan tubuh, pinggul dan pantatnya terlihat begitu merangsang di posisi doggy. Dia berlutut di pinggiran sofa dan gw berdiri di belakangnya. Penisku dengan rada gampang menerobos lobang memeknya dengan 1 desakan. Gw memegang kedua pinggulnya dan langsung menggenjotnya cepat. Setiap kali penisku menerobos masuk gw merasakan sensasi yang membuat penisku berkedut. Pejuh terasa mulai memenuhi saluran kemihku terpompa perlahan kearah lobang palkon. Gumpalan pejuh kental itu menciptakan kenikmatan karena mendesak sejuta urat saraf dalam batang penis. Gw memejamkan mata konsentrasi sambil menikmati setiap detik kenikmatan itu.

Gw terus menggenjotnya dengan cepat selama 3-4 menit dan masih belum juga kunjung klimaks. Penisku mulai berkontraksi. Otot vaginanya memerah batang penisku. Ngilu nikmat yang tak terlukiskan. Gw amat terangsang ingin merasakan orgasme dan memuncratkan pejuh ke dalam memeknya yang kenyal. Gw dengan setengah terengah bertanya cepat ke Tika “Aku mau keluar Tika… ooohhh… didalam memekmu aja yaaa…”. Tika tidak menjawab langsung mungkin dia bimbang, tapi setelah beberapa detik dia menjawab “Iyaaa… paak.. di dalam aja.. ssshhh… aaahh”. Hampir bersamaan dengan dia menjawab, gw pun mencapai puncak kenikmatan dan memuncratkan pejuh kental dalam memeknya. Kepalaku terasa tersengat akibat orgasme. Gw mengalami serangan kontraksi hebat setidaknya 6-7x yang membuat kaki dan badan gw mengejang keras dan kemudian diikuti kontraksi-kontraksi ringan hingga mereda. Setiap kedutan dari sejak pertama yang dashyat hingga kedutan terakhir gw nikmati dengan sepenuh hati. Walaupun kedutan sudah sepenuhnya hilang gw belum mau mencabut penis tapi tetap melakukan genjotan2 perlahan menikmati licinnya pejuh dalam memek Tika sambil menenangkan nafas yang memburu. Ketika gw mencabut penis, Tika dengan sigap menutup memek dengan telapak tangannya agar pejuh tidak berceceran. Dia lalu beranjak dengan gontai ke toilet untuk membersihkan diri.

Setelah bersih-bersih kami duduk santai di sofa masih dalam keadaan bugil sambil ngobrol ringan. Tika mengaku dia menggunakan susuk KB sehingga suaminya dan kelak tentunya gw boleh selalu keluar didalam memeknya. Dia tampak sangat menyenangi permainan seks pagi itu karena bisa memperoleh oral seks yang sangat jarang didapatnya. Biasanya dia dan suami langsung bersenggama tanpa foreplay yang layak sehingga dia tidak pernah mengalami orgasme berkali-kali seperti yang dia alami pagi itu. Sekitar jam 10.30 kami memutuskan pulang setelah melakukan inspeksi terakhir untuk memastikan tidak ada barang bukti seperti ceceran air mani yang tertinggal.

Selesai
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd