Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sensual wife

Dengan riang gembira kami menyambut kehamilan Anisa.

Orang tua Anisa sampai berkunjung dan menginap di rumah kami, untung nya juga Anisa tidak minta aneh aneh dan sehat selalu termasuk bayi di dalamnya.

Hampir satu minggu mertua ku menginap dan memanjakan Anisa bak Ratu.

Sampai akhirnya mereka pun pulang, aku bernafas lega.

Minggu berikutnya anisa mulai mengeluh soal suasana rumah yang cenderung suhunya lebih panas, jadi hampir 24 jam seluruh ruangan di rumah ber ac, tapi tetap saja anisa mengeluh, akhirnya anisa sehari hari hanya mengenakan daster bertali dan tanpa bh atau mengenakan tank top dan celana super pendek, itupun tanpa bh.

Aku jadi sering tegang sendiri melihat penampilan istriku, tidak sexy tapi sensual, hanya sedikit menggoda.


Menginjak usia kehamilan 1 bulan lebih yang dirasa Anisa bertambah, dari gerah dann pegal pegal sedikit, jadi akulah menjadi tukang pijatnya sehari hari

" Beibbbb, mijit nya engga enakkkk " kata anisa

" Ya sudah panggil Pak Asep mau ? " Tanyaku sore itu

" Tapi kalau aku tanya tanya , katanya engga boleh sembarang pijat beibb " jawab anisa dengan mimik cemberut

" Coba kamu tanya Om Bram " kataku memberi semangat dengan memandang anisa yang terlihat menggoda mengenakan daster polos warna hijau muda, belahan dada nya terlihat jelas.

Anisa langsung asyik dengan hpnya, aku lanjut menonton tv sambil ikut melirik ke layar anisa

Terlihat percakapan sedikit mesra antara anisa dan Om Bram, jadi aku teringat kejadian di tempat praktek Om Bram

" Engga kangen ama Om Bram ? " Tanyaku iseng

" Ihhhhhh, apaan sichhh Beib " kata anisa malah memelukku

" Beib, kata Om Bram boleh aja asal akunya nyaman dan jangan pijat keras keras, dan enga boleh lama lama " bisik anisa sambil tangannya masuk ke celanaku

" Okk, sana panggil " jawabku

" Beib kok uda berdiri sichh " kata anisa sambil meremas lalu mengocok penisku

" Ahhh sayyy, terusss " pintaku keenakan

Anisa masih mengocok penisku malah dengan cepat lalu menurunkan celanaku

Aku memejamkan mataku kenikmatkan dan kurasakan makin nikmat, terasa ada sedotan

Aku membuka mata

Anisa sedang menyedot penisku

" Ahhhh, enakkkkkk, ahhhhhhh " teriaku spontan

Sambil menyedot, anisa memainkan lidahnya di kepala penisku

Aku yakin, cairan oercum ku keluar cukup banyak

" Terussssss, aahhhhh " kepalaku melayang sambil mengingat kejadian di spa, waktu anisa mengoral terapis pria.

Aku bakal keluar cepat sepertinya

Kepala anisa naik turun di atas penisku, anisa seperti sudah mahirr, hal ini membuat aku makin tegang


" Ahhhhhhhhhh, arhhhhhhhhh " teriakku lagi

Anisa sudah melepas penisku sambil terus mengocok cepat penisku

" Enakkk beib " tanya anisa dengan senyum nakal ya

Aku menggangguk angguk

Dann " archhhhhhhhhhhhhh " aku keluar cukup banyakkk

Anisa langsung meraih tissue di meja dekat sofa

" Nanti malam aku goda Pak Asep lebih lama yaa, biar beib bisa tegang lagi , mau khan " kata anisa mengelap spermaku yang berceceran

Aku menggangguk lemas sambil menatap anisa

Setelah makan malam kita berdua kita berdua asyik menonton film serial yang kita suka di ruang keluarga

" Beib, nanti waktu pak Asep mijit aku, beib temenin aku yaa " kata anisa

" Ohhhh, hahhh ? " Kataku melirik ke anisa yang saat itu mengenakan kaos panjang warna cream dipadu celana pendek biru navy.

" Kok hah ? Tanya anisa tersenyum

" Jangan ngintip ngintip, berani lihat langsung khan " kata anisa sedikit terlihat binal lalu tertawa.

" Siapa takut, nanti yang berani ya, asal ini tetap buat aku dan godaan nya masih yahhhhh, dikit nakal ok " balasku menantang balik dan tanganku mengelus pelan bagian depan celana anisa

" Deal " kata anisa malah menahan tanganku tetap di depan celananya

" Aku sudah engga sabar nunggunya " bisikku berbalik membawa tangan anisa ke dalam celana boxerku

Kami berdua tertawa sambil berpelukan, terbawa suasana malah jadi nya kami melakukan percintaan begitu hebat di sofa ruang keluarga.

Setelah pertempuran yang hebat aku langsung melanjutkan kembali acara nonton ku sedang anisa langsung ke kamar mandi bebersih badan

Karena kecapean aku malah tertidur, aku terbangun ketika sofa bergerak dan terdengar bell berbunyi.

Aku hanya membuka mata sedikit dan tidak menggerakkan badan.

Anisa bangun lalu membuka pintu

Ku dengar sedikit percakapan antara anisa dan Pak Asep yang awalnya sedikit keras lama lama hanya bisik bisik.

Aku tetap pura pura tidur.

Tidak lama kubuka mata mengintip setelah kurasakan hampir lima menit Pak Asep sudah melakukan pijatan ke anisa

Anisa duduk di sofa seberang saya berbaring dengan menghadap ke samping sedang Pak Asep memijat kepala Anisa dari belakang dengan posisi berdiri

Anisa masih mengenakan kaos tangan panjang cream dengan celana pendek biru nya

Mata anisa terpejam, tidak lama pijatan turun ke leher lalu pundak.

Pak Asep berbisik ke anisa, terlihat mulut nya mendekat ke telinga kiri anisa lalu pak asep menatap ke arahku

Aku memincingkan mataku agar terlihat masih tidur

Anisa ikut menengok ke arah ku lalu kedua tangannya melepas kaos yang dikenakan lalu mengambil bantal sofa untuk menahan di depan .

Bulatan payudaranya terlihat hanya ditopang bh haf cup warna biru tua ada sedikit motif renda pada bagian depannya

Sungguh pemandangannya yang sensual.

Penisku perlahan berdiri

Baru kali ini aku melihat langsung proses pijat istriku di depan jarak cukup dekat


Pijatan pak asep sudah mulai ke pundak dan Pak Asep menurunkan tali bh ke samping kiri dan kanan

Beberapa kali anisa memiringakn kepalanya ke kiri dan kanan

Tangan Pak Asep kembali memijat leher anisa sambil memberi lotion

Kulit anisa mengkilat terkena oil, makin menambah kesan menggoda

Punggung anisa mulai dipijat

Pak asep dengan cekatan melepas kaitan bh anisa

Anisa hanya menengok ke samping

Pak asep kembali berbisik

Anisa malah membalas dengan senyuman kecil dengan kedua tangan menahan bh nya supaya tidak jatuh

Pijatan Pak Asep turun ke punggung dan makin turun

Tubuh anisa makin ke depan dengan mata terpejam

Pijatan pindah ke tangan kiri anisa, mulai dari pergelangan tangan

Tubuh anisa kembali agak tegak dan tekanan bantal sedikit mengendor, sehingga payudara makin terlihat walau cup bhnya masih ada tapi tidak cukup menutupi bulatan payudaranya

Pak asep terlihat tersenyum sambil kembali berbisik

Anisq hanya tersenyum tapi masih memejamkan matanya

Tapi, bantal di dadanya malah diturunkan, sehingga cup bhnya makin mengendur

Kedua bulatan payudaranya makin terlihat jelas , mulus , putih dan montok

Penisku berdiri tegak, untung aku berbaring agak meyamping sehingga tidak terlihat.

Pijatan ke tangan anisa makin naik mendekati lengan atas, pak Asep melakukan gerakan sengaja atau tidak sehingga cup bh anisa yang kiri makin turun

Sehingga puting kiri anisa terlihat sepintas tapi kembali ditutup anisa

Pak asep tersenyum.

Pijatan pindah ke lengan kanan.

Posisi Pak asep sekarang terlihat berhadapan denganku.

Mata Pak asep tidak lepas menatap ke arah payudara anisa, bibirnya sedikit tersenyum.

Tidak lama mata anisa terbuka dan melirik ke Pak Asep

Pak asep membalas dengan senyuman lebar

Anisa menepuk pundaknya lalu menunjuk kakinya

Pak Asep memberi isyarat jempol tangan lalu posisi pak Asep pindah duduk di depan anisa

Kaki anisa di taruh di atas Pak Asep dilanjutkan dengan memijat pelan pergelangan kaki anisa.

Aku nyaris tertidur kembali karena tidak ada kejadian menarik

Penisku kembali lemas juga

Pijatan Pak Asep sepertinya tidak terlalu keras tapi anisa megikuti menikmati pijatan Pak asep walau kadang ada pijatan yang sedikit membuat sakit anisa, terlihat anisa meringis dan tangannya memberi kode untuk menyetop pijatan yang sakit

Pak asep melirik ke arah ku

Anisa malah ikut melirik ke aku.

Pak Asep tersenyum ke anisa, dibalas anisa melotot

Tangan pak Asep sudah mulai memijat paha anisa

Tiba tiba tangan anisa menyuruh berhenti lalu anisa bangun dan pergi meninggalkan Pak Asep menuju kamar tamu dan menutup pintu

Pak asep kembali menatap ke arahku ,lalu muncul anisa dengan dibalut kain warna navy tua menutup tubuhnya dari sebatas dada sampai paha dan kembali duduk di hadapan Pak asep

Pak asep tersenyum lalu menuang lotion dan kembali memijat paha anisa

Anisa kembali mengambil bantal dan memeluknya

Tangan pak asep makin ke paha atas anisa

Anisa membantu menarik kainnya ke atas, terlihat sepintas celana dalam anisa berwarna biru tua

Penisku sudah tegak

Tangan pak Asep sesekali agak masuk tapi tidak sampai mengenai celana dalam anisa

Pak asep berulang kali menengok ke arahku

Hatiku berdebar cukup kencang

Pak Asep sekarang malah berdiri

Anisa pindah posisi duduk menghadap bahun sofa, jadi aku tidak bisa melihat bagian depan anisa

Pak asep memijat pundak anisa

Aku kesal juga tidak bisa melihat, tapi ketika sedikit menggeser wajahku, aku bisa melihat tubuh bagian samping anisa dan bagian depan anisa dari cermin samping kiri dan depan lemari dinding di samping sofa.

Aku agak sedikit lega

Tubuh bagian depan anisa masih tertutup kain dan ditahan oleh bantal sofa oleh anisa

Pak asep menuang lotion lalu kembali berbisik ke anisa

Anisa lalu menarik kain penutup ke depan sehingga punggungnya terbuka.

Pak asep memberi lotion ke punggung anisa.

Pijatan pak Asep ke punggung terus pelan kembali ke pundak.

Anisa menegok ke belakang sepertinya ke arahku

Pak asep menggangguk ..

Anisa menaruh bantal sofa ke samping , kain tetap menutupi tubuh bagian depannya

Tangan Pak Asep menurunkan kain anisa ke bawah dari belakang , otomatis kain bagian depan anisa ikut turun.

Dari cermin terlihat payudara anisa menggantung dengan puting merah muda kecil, sangat menggoda.

Payudara anisa makin berisi dan montok, bentuknya makin menggoda

Pak asep belum melihat jelas payudara anisa saat ini karena posisi nya masih di belakang tapi pasti sudah tau kalau payudara anisa sudah terbuka.

Kulihat tangan pak asep makin turun ke pinggang.

Tiba tiba anisa menengok, ternyata tangan Pak Asep memijat pinggiran payudara anisa.

Pak asep tersenyum, anisa hanya melirik sebentar.

Pijatan pak asep kembali ke punggung bagian bawah

Tangan Pak asep menarik kain ke samping, sekarang celana dalam anisa yang berwarna biru terlihat

Anisa mengenakan celana dalam mirip g string tapi talinya lebih besar berbentuk biru dan agak mini

Pak asep lagi lagu berbisik ke anisa, anisa kali ini tertawa malah mau memukul Pak Asep

Gerakan ke belakang membuat payudara kanan anisa terlihat Pak asep

Pak asep melotot, buru buru anisa menutup payudaranya lalu berbalik duduk seperti semula dengan menutup kainnya kembali

Pak asep kembali berbisik lalu menarik kain anisa ke samping.

Pak asep memijat pinggul anisa bagian atas, lalu tangan pak Asep memijat pelan pinggang anisa dan makin ke depan

Anisa duduk makin tegak sehingga payudaranya menggantung bebas.

Pak Asep menarik kain penutup anisa ke depan
.
Sekarang anisa duduk hanya mengenakan celana dalam mininya bersila

Sungguh pemandangan sensual

Pak asep memandang ke samping, ternyata melihat ke cermin sehingga melihat keindahan payudara anisa

Aku ingin sekali mengocok penisku

Sungguh sensasi yang berbeda, saat ini anisa di depan ku , dengan jarak sangat dekat sedang menunjukkan payudaranya yang indah di depan Pak asep.

Pak asep tersenyum puas masih sambil terus memijat

Dan aku lihat di cermin anisa tahu hal itu dan sedikit tersenyum ke wajah Pak asep

Pak asep memijat makin semangat , tangannya turun memijat punggung terus turun ke pinggang lagi .

Pijatan di pinggang cukup lama dengan mata masih memandang ke cermin

Mata anisa terpejam.

Tangan pak asep sekarang bergerak ke makin ke depan, sepertinya bukan pijatan lebih tepatnya rabaan

Elusan tangan Pak asep berulang ke pinggang dan ke arah tubuh anisa bagian depan tapi hanya bagian perut.

Jari kelingking pak asep mengusap pelan pinggiran celana dalam anisa bagian atas.

Anisa terlihat menarik nafas terlihat buah dadanya bergerak naik.

Sekarang tidak cuma jari kelingkik pak asep yang masuk ke dalam celana dalam anisa tapi jari manisnya juga

Pintar juga Pak asep , tidak sekaligus,

Pak asep cukup sabar dan pintar melihat kondisi dan situasi sekaligus memainkan emosi anisa.

Saya yakin pak asep sudah menyentuh bulu bulu kemaluan anisa.

Usapan tangan kanan pak asep begitu pelan dan sabar.

Anisa terlihat memejamkan matanya menikmati elusan dan rabaan Pak asep.

Kedua tangan Pak asep pelan pelan meraba perut anisa dari kiri dan kanan, mengelus pelan dengan oil, terlihat perut anisa mengkilat.

Tangan pak asep makin naik ke atas mengenai belahan payudara anisa bagian bawah lalu turun kembali, pelan ke bagian pusar, memutar lalu turun di atas batas celana dalam anisa.

Tangan pak asep menuang oil lalu kembali memijat kedua paha anisa kemudian perlahan mendekati selangkangan anisa , hanya mengenai celana dalam anisa dan berbalik memijat paha anisa.

Jantungku berdebar kencang dengan penis berdiri tegak.

Tangan pak asep berulang mengucap paha dan mendekati selangkangan tapi kali ini jari telunjuk dan jari tengah Pak Asep sedikit masuk ke celana dalam anisa

Anisa memejamkan mata sedikit menaikkan dagunya.

Tangan Pak Asep bertahan di dalam celana dalam anisa walau hanya jari telunjuk.

Saya yakin Pak asep sedang menikmati meraba raba bulu kemaluan anisa.

Anisa berbisik pelan

Terlihat Pak asep hanya menggangguk pelan lalu menarik pelan.

Pak asep menuang oil lalu memijat pundak dan punggung anisa

Aku pelan menarik nafas lega, mengatur detak jantungku.

Tidak lama pak asep kembali Pak Asep berbisik ke anisa.

Anisa melirik ke arahku lalu menggangguk pelan....

Pak asep menuang lotion sambil kepalanya menoleh ke arahku

Dann tangan pelan ke bagian depan anisa, awalnya meraba perut anisa kemudian naik ke atas , makin ke atas dan terakhir kedua telapak tangan Pak asep meraba bulatan payudara Anisa.

Anisa memejamkan matanya

Puting kecil anisa tidak luput diraba dan sedikit diremas Pak asep.

Akhirnya Pak Asep bisa merasakan bulatan payudara anisa secara utuh.

Lalu tangan pak asep kembali turun ke Bu perut dan pinggang

Sekarang terlihat semua tubuh anisa sedikit mengkilat oleh oil yang menandakan semua tubuh anisa sudah dijamah oleh Pak asep.

Pemandangan sangat sensual terlihat dari cermin, tubuh anisa yang putih mengkilat, payudara montok dengan dihiasi puting kecil berwarna merah muda agak coklat

Pak asep terlihat senyum kepuasan.

Sekali lagi kedua tangan pak asep naik ke atas tubuh depan anisa.
Menangkup bulatan payudara anisa , terlihat jari jari tangan Pak asep meraba raba puting anisa lalu kembali turun ke bawah.

Puting anisa saat ini sudah tegang , sungguh makin menggoda.

Kedua tangan pak Asep sekarang sedang mengelus perut bawah anisa , perlahan turun dan makin turun.

Tangan kanan Pak asep menarik celana dalam anisa ke depan, terlihat sengaja kepala pak Asep condong ke depan mengintip isi celana dalam anisa
Anisa membuka mata melirik Pak asep

Anisa terlihat bibirnya menyungging sedikit.

Tangan Pak asep yang kiri perlahan turun dari perut masuk ke dalam celana dalam anisa.

Anisa sekarang memejamkan mata

Mata Pak asep masih menatap ke dalam celana dalam anisa.

Aku melihat gerakan tangan kiri Pak asep yang sangat pelan di dalam celana dalam anisa walau tidak begitu masuk ke dalam.

Lalu anisa berbisik sambil menahan tangan Pak asep

Terlihat Pak Asep mengeluarkan tangannya tapi kedua tangan pak asep masih memegang pinggang anisa

Pak asep berbisik ke anisa

Anisa menggangguk dan tangan pak Asep bergerak ke depan tubuh anisa , meremas pelan kedua payudara anisa

Sepertinya Pak Asep meminta ijin utk meremas buah dada anisa.

Anisa hanya tersenyum malah kedua tangan anisa ikut menahan kedua tangan Pak Asep di payudaranya.

Pak asep tersenyum

Anisa menarik tangan Pak Asep untuk meyudahinya.

Pak asep lalu berdiri

Anisa mengambil kain penutup, menggerakkan kepalanya sambil menutup tubuhnya kemudian berdiri.

Anisa berjalan ke kamar tamu, seperti sudah biasa dengan Pak Asep,
Anisa melepas kain penutup tubuhnya tanpa menutup kamar tamu.

Sehingga payudaranya kembali terlihat menggantung dari samping.

Pak asep menatap anisa sambil duduk dan tersenyum

Anisa sekarang malah tangan kiri memegang ke celana dalam nya lalu menatap ke arah Pak Asep sambil tersenyum dengan tangan kanan berusaha menutupi payudaranya

Pak asep seperti berkata sesuatu tanpa suara

Anisa membalas dengan tidak besuara , hanya mulutnya bergerak.

Dan terlihat mulutnya bergerak seperti mengatakan " buka "

Pak asep menggangguk

Anisa hanya tersenyum lalu diam dan berbalik melepas celana dalamnya

Bulatan pinggul anisa sekarang terlihat telanjang di dalam Pak asep dengana jarak paling lima meter

Jantungku berdetak kencang.

Anisa hanya memalingkan wajahnya, tersenyum lalu malah mengenakan kaos panjangnya yang berwarna putih.

Terlihat Pak asep kecewa.

Pak asep lalu bangun mengikuti anisa keluar tapi sebelumnya ke kamar mandi seperti biasa berganti pakaian.

Anisa menunggu di dekat pintu keluar ruang tamu tapi kemudian anisa berjalan ke arah kamar mandi tamu tempat pak asep berganti pakaian.

Aku penasaran, perlahan bangun dan mendekati dinding pembatas lemari pajangan.

Kulihat pintu kamar mandi tamu terbuka.

Pak asep berdiri menatap ke arah anisa hanya mengenakan kaos dan celana dalam.

Anisa terlihat tersenyum.

Pak asep kemudian melepas kaos nya

Tubuhnya terlihat masih kekar diusianya yang tidak terbilang muda

Perutnya datar sedikit ada bulu bulu di dadanya

Terlihat tonjolan cukup besar di balik celana dalam Pak Asep

Terlihat pak asep berbisik pelan.

Anisa diam kemudian mengganguk pelan

Tangan kiri Pak asep masuk ke dalam celana dalamnya dan mengeluarkan batang penisnya

Penisnya berukuran cukup besar dan agak hitam tapi bagian kepalanya kemerahan dan mengkilat, cairan percum sudah cukup banyak keluar.

Anisa melotot lalu berpaling lalu pergi meningggalkan Pak asep

Pak asep melongo seperti kecewa.

Anisa berhenti melangkah lalu menengok ke Pak Asep

Pak asep langsung mengocok penisnya

Anisa tersenyum kecil.

Pak asep membalas senyuman anisa sekalgus tangan kanannya memberi gerakan membuka kaos anisa.

Anisa hanya tersenyum bergoyang menarik kaosnya ke bawah sambil membusungkan dadanya sehingga puting nya makin tercetak jelas.

Mata Pak Asep melotot dan mempercepat kocokan penisnya

Anisa hanya tersenyum senyum lalu berdiri diam

Tidak lama Pak asep memohon kembali, sambil tangannya menunjuk nunjuk ke anisa

Pak asep tetap berdiri di dalam kamar mandi sedang anisa berdiri berjarak sekitar 6 meter dari kamar mandi.

Anisa melirik ke sekitar lalu membelakangi Pak asep pelan tangannya memegang ujung kaos bawahnya dan menaikkan sampai pinggang

Pak asep mengganguk angguk sambil terus mengocok penisnya

Anisa mempertontonkan bongkahan pinggulnya yang bulat ,mulus dan putih

Aku tidak sadar sudah ikut mengocok penisku dari tadi dan keluar cukup banyak berceceran di lantai

Aku buru Buru mengambil sesuatu untuk membersihkan lamtai

Dengan cepat aku berbalik kembali mengintip

Anisa masih tersenyum dengan posisi berbalik tapi agak menungging

" Archhhhh " terdengar suara Pak Asep

Terlihat sperma Pak Asep membasahi dinding kamar mandi

Anisa diam memandangi Pak Asep yang masih mengocok penisnya

Penisnya masih berdiri tegak.

Spermanya cukup banyak keluar

Aku kaget juga, seusia Pak Asep durasinya cukup lama dan spermanya masih banyak.

Anisa menurunkan kaosnya lalu memberi isyarat ke Pak Asep

Pak asep menggangguk lalu menutup pintu kamar mandi

Aku buru buru kembali berbaring ke sofa

Aku lupa, tadi buru buru, aku menggunakan kain penutup anisa untuk membersihkan ceceran spermaku.

Hening tidak terdengar apa apa sampai pintu kamar mandi dibuka

Tidak lama terdengar suara sayup sayup anisa mengatakan
terima kasih
nanti aku panggil lagi lho Pak

Dan suara tawa Pak Asep lalu terdengar pintu ditutup
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd