Cerita Pagi tadi
...
.
.
.
"morning sayang". Aku menyapanya dengan segelas kopi pahit dan roti kering.
"Mhhhh....morning". Jawabnya bermalas-malasan.
Dia bangun tapi nggak beranjak dari ranjangnya. Diseruputnya kopi hangat dan menyuruhku menyingkirkan roti kering dari tempat tidur.
"Bawa sana nih sayang...,nanti semut semua yang ada". Katanya kepadaku.
Kubawa kembali piring berisi makanan tersebut ke dapur dan tak lama diapun bangkit dan mengikutiku. Dipeluknya aku dari belakang dan mencium ubun-ubunku.
"Mhhh...wangi banget sayang". Katanya.
"Hihihi...iya dong..,gak kayak kamu belum mandi" cibirku.
Jarang ada waktu buat kami berdua seperti ini.., kecuali anak2 sekolah dan seperti sekarang..mereka liburan kerumah sepupunya yang sebaya. Ada kakak suamiku disana yg menjaga mereka. Walau aku kadang kesal melihat anak2 tetap sulit lepas dari gadget walau sedang libur sekolah. Sementara anakku yg kecil sebenarnya belum libur..tetapi karena tinggal menunggu bagi rapor, dia berargumen kalau disekolah tidak ada lagi kegiatan yang penting dan ingin ikut dengan kakaknya liburan.
"Hey...sini!" Suamiku memanggil dari kursi yg dia duduki dimeja bar.
Aku datang dengan senyuman disambut pelukannya. Aku duduk berpangku di pahanya berhadapan dengannya.
"Sekarang..kamu boleh ceritain apa yg terjadi kemarin!". Katanya pelan.
Aku menarik nafas panjang dan mulai menceritakan kejadian yg menimpaku kemarin.
"Awalnya mungkin karna dia gak sengaja melihatku mandi dari celah ventilasi diatas pintu kamar mandi kita sayang..". Aku mulai membuka suara.
"Kan dia lagi diatas tuh..bersihin mesin yg diluar".
"Mungkin disitu dia jadi nafsu dan punya niat gak baik". Kataku.
"Langsung ke intinya saja sayang..,kamu kesakitan nggak saat miliknya memasuki ini?". Sambil tangannya menyusup ke Jersey yg aku pakai tanpa bawahan.
"Karna kalau dia sampai menyakiti kamu..,kamu kan tau, aku akan sangat gampang mencari dan membuatnya pingin mengakhiri hidup dengan segera". Katanya pasti.
Aku tentunya takut suamiku bertindak ceroboh.
"Nggak sayang ..nggak sakit kok...kan akuuu...?". Aku terdiam merasa salah memilih kata.
"Kan apa?..karna memek kamu saat itu sudah becek juga kan?" Dia bertanya sambil menggesek jarinya di celana dalamku yg sudah lembab. Tindakannya membuatku salah tingkah. Takut untuk menjawab. Kuputuskan hanya mengangguk pelan.
Dia langsung menyingkap celana dalamku..,tentu saja sudah basah dan lengket disana.
"Apa dia fingering kamu sayang??, atau mungkin jilat punya kamu kayak gini??". Suamiku bertanya sambil memasukkan dua jarinya ke vaginaku dan menjilat klitorisku yg mulai bengkak.
"Nggak sayangggg aahhhh...,nggak mungkin aku kasih kesempatan dia buat aku seperti ituuuuu.... ihhhh ampun sayang stop dulu". Aku memohon.
"Kenapa sayang...menceritakannya saja.udah buat kamu pengen muncrat yaaa??" ..suamiku mencibir sambil kembali menggigit klitorisku dengan gemas.
"Awww....sayang!!..akhhh, bukan gitu iiihhh kamu". Aku protes sambil sekuat tenaga melawan orgasmeku yang tadi malam sangat aku inginkan.
"Kamu orgasme kemarin?"..
"Nggak sayang...aku nggak orgasme!".
"Jujur!!". Dia bertanya sekali lagi sambil menuntunku berdiri tergopoh-gopoh karna jarinya didalamku. Dia juga ikut berdiri sedikit menunduk setelahnya. Dan berbisik ke telingaku...
"Beneran kamu nggak orgasme?? " Bisiknya.
"Akhhhhh...sayang..,stop dulu plissss". Aku kembali memohon. Suamiku menurutinya kali ini. Jarinya berhenti tepat diujung orgasmeku. Tetapi jarinya masih didalam.
"Coba ceritakan dengan benar...apa kamu orgasme di entot dia!?". Tanya suamiku sambil menjambak rambutku sehingga aku tengadah melihatnya.. dan jari tangan kanannya masih diam didalamku. Sudah tiga jari tanpa kusadari.
"Gini sayang...kamu jangan marah".
"Jujur saat itu aku mulai ngerasa enak".
"Apalagi disaat-saat dia mau keluar...dia genjot aku kenceng banget...sumpah kenceng banget"
"Tapi aku tahan sekuat tenaga agar dia gak ngerasa bisa taklukin aku sepenuhnya".
"Trus dia keluarin dimana?". Tanya suamiku.
"Dia keluarin di dada Sama perut aku sayang..,aku gak mau saat dia suruh aku jongkok dan buka mulut". Kataku.
"Tapi kamu udah bisa bayangin nakalnya kamu kalau kamu biarkan dia keluarin di mulut kamunkan sayang??!" Kata suamiku memprovokasi nafsuku.
"Akhhh...!". Aku merasa memekku mulai berkedut.
"Trus kamu nggak orgasme sama sekali?". Tanya suamiku.
"Gini sayang...setelah dia pergi keluar aku sepertinya harus menuntaskannya. Jadi aku pakai jariku sendiri..". Jawabku jujur.
Suamiku melihat wajahku penuh nafsu, sementara kakiku gemetar menahan jarinya walaupun hanya didiamkannya didalam.
Dan suamiku melanjutkan cerita versinya sendiri dan aku hanya bisa tertegun dengan yg dia ungkapkan.
"Iya bener..kamu akhirnya masturbasi menuntaskannya...sambil jarimu yg lain mengambil pejunya dari dadamu ..,dan perlahan kamu dekatkan ke hidungmu..,setelah itu kamu kelojotan orgasme sambil menghisap jari2 kamu yang berlumuran pejunya!!!. Betullkannnn?!!!". Katanya sambil menatapku tajam dan tarikan di rambutku makin erat. Aku hampir menangis saat itu dan gerunyam nikmat makin menjadi di bawah sana. Aku gak berani menjawabnya...hanya mencoba mengangguk pelan setelah suamiku mengendurkan sedikit jambakan tangannya di rambutku.
"Hmmmmm...,sudah aku duga, kamu memang pelacur nakal sayang...kamu lonteku". Katanya melecehkanku.
"Sekarang buka mulut kamu...dan julurin lidah kamu!!!". Perintahnya menggeram.
Aku hanya bisa menuruti permintaannya dengan gugup sambil menahan nikmat di bawah sana .
"Nih rasain lonteee.....peju si tukang AC!!" Katanya tiba2 sambil meludah ke mulutku tiga kali.
"Cuih...cuihhh...cuh!!".
Mendadak aku kehilangan kendali...aku meledak sejadi-jadinya tanpa bisa ku kontrol.
"Akkkkkhhhhhhhh.....sayaaaaaaannnnggggg akuu keluaaarrrrrrrrrr!!!!!!!" Jeritku kelojotan .
Iya..,aku orgasme tanpa ada gerakan dari jari2 suamiku. Aku benar2 terpancing dan terangsang akan hayalan suamiku. Hanya karna air liur kedua yg di ludahkan dengan kuat menyentuh langit-langit mulutku . Ntah kenapa aku bisa se liar dan senakal ini. Aku benar-benar sudah gila.
Pagi ini aku benar-benar dihajarnya sampai 7kali orgasme. Aku skip semua pekerjaan rumah mulai dari masak dan beres2. Aku hanya lemas seperti tak bertulang setelah tujuh kali menggapai puncak kenikmatan bersama suamiku tercinta. Dia berkali-kali mengatakan "I love You" setelahnya.
Ismayana Z