"Anya, hey, udah sampe rumahlo nih" ujarku sambil menggoyangkan pahanya, biar dia bangun.
"Hmmhh.." bukannya bangun dia malah memeluk tangan gua.
"Kak, gendong..hehe" ujarnya masih sambil memeluk tangan gua.
Wah kesempatan emas..
"Ih, yakali gua kuat gendong naik tangga"
"Nggak kali...aah kak ah, ada liftnya"
"Ooh, okedeh kunci dimana?"
"Di kantong dalem jaket gua..ambil aja"
Wadaw, bisa nyenggol boobiesnya inii! Pekik gua dalam hati. Gimana ya biar ga seperti disengaja, otak gua berpikir keras..
"Kak ambil, ayo gendong..." ujar Anya membuyarkan pikiran gua.
"Iya bawel benter gua copot seatbelt dulu" jawab gua mencari-cari alasan.
Satu tangan gua lalu mencoba merogoh menggapai kuci di kantong dalam jaketnya. Punggung tangan gua bergesekan dengan boobiesnya. Hm, kayaknya putingnya keras deh atau apa ya tadi itu yang gua semggol tapi kok tegang?
"Kak itu ada hooknya, tadi gua sangkutin takut jatoh.." ujar Anya sambil lepasin pelukannya. Kayaknya dia mau gua pake dua tangan biar gampang lepasinnya.
Dengan sengaja gua kenain lagi tangan gua, kali ini lengan bawah gua sengaja agak teken halus lengan bawah tangan gua ke kedua boobiesnya.
"Hngh.." Anya melenguh lembut lalu dia mengubah posisi duduknya.
Yang tadinya dia miring kayak orang meluk guling, sekarang dia senderan fully ke jok mobil. Tank top atau bra atau apalah itu yg dia pake, jadi kayak jatoh aja nempel sama badannya.
Shit bener putingnya mengacung tegang!
"Susah bener sih lepasin kuncinya" gua pura-pura protes setelah berhasil mengambilnya.
"Hmmh..iya emang" Anya hanya menjawab singkat sambil merapatkan kedua kakinya seperti menahan sesuatu.
---
Skip skip gua bawa dia ke unit apartmentnya
---
Sambil sempoyongan dia sembarangan lempar jaketnya, ke lantai..lalu dia menjatuhkan badannya tertelungkup ke sofa.
Damn, posisi gitu jadi makin mengekspose pinggangnya yang kecil dan pantatnya yang gemes banget.
"Anya, lu jangan tidur situ dong...masuk angin nanti"
"Ngghh ngantuk gua..gendong" ujarnya singkat sambil membalikkan badan dan mengulurkan tangan.
"Hadeh..sini" gusar gua pura-pura. Gua gendong dia, boobiesnya nempel ke dada gua. Dia jatuhkan kepalanya ke bahu gua.. ah gila rambutnya wangi banget.
Tangan gua satu menopang pantatnya dan satu lagi menahan punggungnya, sambil raba-raba sedikit. Hmm, nggak pake bra sih bener ini anak, pikir gua setelah meraba punggungnya yang bersih mulus nggak ada apa-apa dibalik bajunya.
"Hhngghh..." Anya mengerang halus tiba-tiba. Kayaknya tangan gua di pantatnya dan punggungnya yang gua raba-raba sedikit membuat dia terrangsang.
"Heh jangan ngiler lu" hardik gua sambil masih menggendong.
Tidak ada jawaban darinya, alih-alih malah kuping gua terasa geli dan basah. Oh shit, dia memainkan lidahnya di kuping gua! Kayaknya ini sebagai respon dari 'serangan' gua barusan.
"....Nya ngapain lu..." tanya gua pura-pura bingung padahal senang.
Tidak ada jawaban dari dia, dia masih melanjutkan serangannya dan gua semakin kencang remas bongkahan pantatnya. Kita udah sampe kamar dia sebenernya, udah di kasurnya dan gua duduk ditepi kasur sambil pangku dia.
"Anya, hey, turun yuk tidur yang bener.." gua coba ingetin dia buat tidur bener.
No, gua ga mau ngapa-ngapain kalo dia tipsy gini, ga ngelawan Bro, dan dia kemungkinan akan lupa ngapain aja. Apes malah kalo dituduh gua memanfaatkan kondisi..hahaha.
"Iyannghh...ayo tidur angkatin" pintanya manja minta ditaro kasur yang bener.
Gua angkat badannya, coba taro dia di kasur dengan posisi rebahan yang bener.
Tangannya masih melingkar di leher gua dan dia malah narik gua. Jadinya kami sama-sama posisi tiduran di kasur.
Anya memeluk gua bagaikan gua guling. Atasan bajunya agak melorot dikit, gua bisa lihat putingnya menyembul keras, ranum!
Posisi pelukannya sedemikian rupa sehingga gua ga bisa gerak gabisa bangun.
"Anya, hey gua gabisa bangun ini"
"Hnnghh, sini aja...temenin"
Siapa mau tolak permintaan kayak gini, cuma kelonin tidur doang posisi masih pakaian lengkap. Gua pun udah terlalu capek sebenernya buat bangun. Jadi, yaudahlah nurut aja gua ikut tidur disitu.
Zzz...