Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Shinta Nadya, Si Penggoda Yang Doyan Eksib

Passing through with super sonic speed like a Concord plane.
:papi:
Nadya tetap ditunggu
 
Selesai mandi, aku capek banget karena 2 hari kemarin aku kurang istirahat, jdinya aku langsung rebahan dan ketiduran hanya dengan memakai celana dalam putih.

entah berapa jam berlalu setelah aku terlelap, di tidurku aku bermimpi banyak suara gaduh,

"mbaa, mbaa, bangun mbaa! awan panasnya sedang menuju kemari"

suara-suara panggilan semacam itu yang aku dengarkan di mimpi ku bersamaan dengan suara gedoran-gedoran benda keras.

"udah kita dobrak aja pintunya! 1, 2 , 3 .... " bruakkkk

what thee.. aku sontak terbangun dari tidur ku dan duduk terkesiap. di hadapan ku ada 3 bapak2 yg dari pakaiannya sepertinya mereka warga kampung sekitar villa ku. aku kaget dan belum sadar bahwa aku telanjang dan hanya pake cd. aku perhatikan mereka juga kaget dan tertegun menatap ku, jakun mereka naik turun..


"ngg.. bapak-bapak siapa? kok ada di kamar ku?" tanya ku lirih

suara ku sepertinya menyadarkan mereka dari lamunannya, mereka langsung tampak panik dan menyuruhku cepat berpakaian,

"mba, cepat berpakaian, gunung berapi x baru saja meletus dan awan panasnya mengarah kemari! cepat mba!" ucap salah satu dr mereka.

aku sontak panik. aku bangkit dr tempat tidur dan berjalan ke balkon kamar ku, dari situ aku bisa melihat langsung pemandangan gunung tersebut, dan memang iya, tampak asap hitam menggumpal dan lahar menyala-nyala, juga terlihat warga berlarian dan kendaraan lalu lalang, bahkan hewan-hewan pun turut menambah kekacauan situasi dan kondisi saat itu.

"aku harus gimana, pak??" tanyaku panik

"ikut kami ke tempat aman, om dan tante mba sudah berangkat dengan tronton lebih dulu sekitar setengah jam lalu, mba kami gedor pintunya tidak bangun-bangun"

oh ternyata suara gaduh itu bukan mimpi.. memang dasar aku kalo udah tidur kayak kudanil guyss, susah dibangunin,, huhuhu

aku langsung bergegas ngambil hp, dompet dan tas kecil ku yg berceceran di atas kasur, semua ku lakukan sambil merayap seperti hewan berkaki empat di atas kasur. selama proses itu meskipun panik tapi aku tetap bisa merasakan tatapan dari ketiga bapak tersebut melekat di setiap gerak gerik ku di atas kasur itu. aku bergerak merayap seperti doggy mengumpulkan pernak-pernik di atas kasur. dan ehhh hp ku manaaa?? ya ampun ternyata jatuh ke celah sempit di belakang kasur, aku terpaksa harus merogoh ke celah sempit itu dengan posisi seperti bersujud, hanya saja pantatku sangat naik ke atas dan kepalaku masuk ke celah tersebut. entah pemandangan seperti apa yg mereka saksikan saat ini, aku sudah bodo amat, yg penting aku pingin cepet2 ke tempat aman.

sedang berusaha meraih hp, tiba-tiba "duarrrr" suara letusan kesekian terdengar lagi. "sudah gak ada waktu, ayo pergi dr sini!".

aku terpaksa mengiyakan dan meninggalkan hp ku lalu beranjak ke luar kamar. sebelum ke luar kamar aku sempat melihat cermin. oh my god ternyata dari tadi aku telanjang dan hanya pake cd, hal ini menjelaskan kenapa tatapan mereka seakan penuh napsu kepadaku. aku raih acak baju yg tertumpuk di kasur ku dan memakainya sambil lari ke luar villa.

kami berempat berlari cukup intens, rambut ku sampai mengganggu menghalangi pandangan ku. berlari sambil mengikat rambut ternyata gak mudah, aku tersandung. uhhhh sakitt.


untung aku berlari di tengah mereka, sehingga pas aku terjatuh langsung ditangkap oleh seorang bapak yg badannya paling besar di antara mereka, lalu dia memapahku dengan melingkarkan tangannya erat di perut ku. tangannya yg besar itu mau tidak mau pun ikut menyentuh2 bagian bawah payudara ku.

kami bergegas menuju tronton untuk evakuasi dan langsung naik, setelah terisi penuh langsung berangkat menuju tempat pengungsian yg sudah disediakan. tronton yg aku tempat penuh sesak. aku perhatikan tidak hanya banyak warga lokal, tp dr tampang dan penampilan cukup bnyk jg warga kota penghuni villa mewah seperti ku. aku duduk diapit oleh 3 bapak2 tadi yg merupakan warga kampung sekitar. 2 di kanan kiri ku, 1 di depan ku. pakaian ku yg sangat terbuka ini menjadi santapan bagi mata mereka dan mata lelaki seisi tronton. ketika di tengah perjalanan ada 2 pendaki gunung yg minta tolong dan ikut naik ke tronton yg sudah sesak ini. sehingga untuk memberi mereka ruang kami harus smakin berdempetan. ujung2nya aku duduk dipangku di paha bapak2 yg memapahku tadi. jalanan yg tidak rata bikin dengkulnya nyodok2 memek ku yg hanya tertutup cd ini. duhhhh lagi bencana alam gini ada aja kejadian mesumm kyk gini... nadyaa nadyaa...

rambut ku yg acak2an dan belum sempat ku ikat tadi kini kuikat dengan mengangkat kedua lengan ku sehingga memamerkan ketiak mulus ku. bapak2 di belakang ku tiba2 membuka percakapan,

"mba lagi liburan ya?" tanyanya

aku menjawab dengan menoleh ke arahnya sambil tetap mengikat rambut, "iya, lagi nginep di villa. bapak bertiga asli sini?" aku mencoba ramah karena mereka sudah menyelamatkan ku

"iya non, kami warga kampung sekitar villa non" jawab salah satu di antara mereka

sepanjang perjalanan kami mengobrol ringan sambil dengkul si bapak tetap nyodok2 memek ku yg duduk di atasnya berkat jalanan yg tidak rata dan tronton yg cukup ugal-ugalan. kadang ketika berbelok dan tanjakan atau turunan keseimbangan ku terganggu sehingga badan ku tak sengaja bersandar di tubuhnya. secara spontan aku berusaha menyeimbangkan dudukan dengan meraih sesuatu yg bisa ku pegang, duh tanpa sadar tangan ku malah memegang pangkal pahanya dan bertumpu di situ,

"ehh, maaf pak, jalanannya rusuh banget" kata ku

"ngga apa2, neng" jawabnya pelan sambil menatap ku

sekilas aku dapat merasakan batang penisnya dengan telapak tangan ku... duhh ihhh kok dalem kondisi begini malah kepikiran aneh aneh sih...

suara salah seorang petugas terdengar bicara melalui handphone yg di loudspeaker, kabarnya ada tronton yg mengalami kecelakaan di depan, sehingga tronton kami turut tersendat stuck juga. hari sudah mulai gelap tapi cuaca sangat panas. para penumpang di tronton turun sambil menunggu kabar lebih lanjut. sedangkan aku kebelet pipis, tapi kiri kanan hutan semua. duhh gimana ini nadyaaa...

meskipun keadaan di dalam tronton sudah lega karena banyak penumpang yg turun, tapi aku masih gak pindah tempat, tetep duduk di atas paha si bapak tadi sambil diapit oleh 2 temannya. aku celingak celinguk gelisah...

"kenapa neng?" tanya si bapak yg aku dudukin pahanya

"uhh, nadya kebelet pipis, pak.." jawab ku dengan nada manja. emang kebelet betulan woii bukan bermaksud mesum.. xixixixi

"mau kita anterin pipis?" tanya bapak2 di depan ku

aku ngangguk sambil ngegigit bibir dengan ekspresi wajah yg nahan kebelet... ibu-ibu yg duduk tidak jauh dari kami hanya geleng2 kepala melihat pakaian ku dan mendengarkan dialog kami... huft yaa mau gimana lagi wong kebelett...

kini aku berjalan dikawal 3 orang bapak-bapak masuk ke dalam hutan untuk mencari tempat pipis...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd