illuminasi
Semprot Baru
- Daftar
- 7 Sep 2014
- Post
- 39
- Like diterima
- 262
Halo suhu semuanya.. Ini cerita pertama bikinan ane yaah hu.. Mohon di maklumin jika ada yang kurang sesuai.. Langsung aja kita mulai cerita nya...
Gambaran tubuh savitri.. Langsung ajja biar kebayang
Savitri wulandari, seorang ibu rumah tangga yang hidup bersama suaminya, Fikri Azmi, dan anak kami yang baru saja memasuki dunia taman kanak-kanak. Dia adalah anak kedua dalam keluargaku, kakaknya meninggal saat masih balita. Savitri memiliki Fisik biasa saja tidak gemuk dan tidak kurus, dengan penampilan seorang wanita Jawa berkulit putih, tinggi sedang, dan selalu memakai cadar di sela-sela jilbab lebar yang biasa dikenakannya.
Yang paling menonjol dari tubuhnya adalah dua pasang bongkahan lunak. Sepasang di bagian depan atas, dibungkus oleh bra, dan yang sepasang lagi di bagian belakang bawah, tertutup oleh celana dalam. Kalian tahu maksudnya bukan? Iya, buah dada dan pantatnya yang besar jika dibandingkan dengan rata-rata wanita lain, terutama setelah dua kali melahirkan anak.
Kehidupan keluarganya terlihat seperti keluarga sederhana yang mengikuti manhaj Ahlu Sunnah wal Jamaah. Suaminya Fikri Azmi, adalah seorang pria yang rajin menjalankan kewajibannya sebagai kepala keluarga. Mereka terlihat sebagai pasangan yang taat pada ajaran agama Islam, mengikuti prinsip-prinsip kehidupan yang benar.
Namun, dibalik tirai manis tersebut, terdapat rahasia kelam yang tak banyak orang ketahui. Sebuah kelompok dalam manhaj tersebut ternyata menjalankan acara-acara yang melibatkan hal hal kebebasan dan perkumpulan antara ikhwan dan akhwat. Beberapa tokoh artis seperti T.W dan ustad Indonesia terkenal seperti SRB terlibat dalam acara ini, menjadikan kegiatan tersebut semakin tersembunyi.
Acara-acara ini diadakan secara rutin setiap tahun di berbagai daerah, dan tahun ini, mereka berencana melaksanakannya di sebuah resort di Bali. Keselamatan nama baik dan ketertiban keluarga di balik sosokku sebagai ibu rumah tangga sepertinya hanya tipuan semata. Bagaimana kisahku akan berlanjut? Hanya waktu yang akan memberikan jawabannya.
Savitri, sosok yang tampak polos dan taat pada ajaran agama, ternyata memiliki sisi gelap yang tak terduga. Saat dia melangkah keluar dari rumahnya yang sederhana, mata-mata orang tertuju memperhatikannya dengan penuh perhatian. Dalam perkumpulan ini, dia adalah salah satu anggota yang aktif dalam kelompok tersebut. Dan sekarang, kita akan menyaksikan bagaimana kehidupan Savitri terlibat dalam kegiatan yang jauh dari kesucian yang dia tunjukkan.
Di pagi yang cerah, Savitri bersiap-siap untuk pergi ke Bali bersama suaminya, Fikri Azmi, dan anak mereka. Mereka mengenakan pakaian sopan yang mencerminkan citra keluarga yang taat pada agama. Namun, di dalam hati mereka, persiapan untuk acara terlarang sudah berlangsung.
Saat tiba di resort di Bali, suasana tampak seperti liburan keluarga biasa. Tapi di balik pintu-pintu tertutup, kelompok tersebut berkumpul untuk merencanakan kegiatan amoral yang akan terjadi. Savitri, meski terlihat santai, memiliki peran yang krusial dalam penyelenggaraan acara ini.
Seiring malam tiba, resort itu berubah menjadi panggung kegelapan dan keinginan tersembunyi. Kamar-kamar dihiasi dengan kemewahan yang menyamar, dan kelompok mereka berkumpul di ruang yang diatur khusus untuk acara mereka. Dalam suasana kajian bertema “Pengobatan syahwat terpendam,” yang dibawa oleh ust SRB para peserta menyelami ke dalam dunia keinginan gelap yang telah mereka sembunyikan di balik selimut ketidakberesan.
Savitri, yang selama ini terlihat sebagai ibu rumah tangga yang tunduk pada norma agama, tiba-tiba menjadi mc acara utama. Dengan tenang, dia membuka acara dengan sambutan yang seolah-olah berbicara tentang kebahagiaan keluarga dan kesatuan umat Islam. Namun, dalam benaknya, kesenangan tersembunyi telah disusun dengan rapi.
Peserta-peserta, termasuk artis dan ustad terkenal, dengan cepat terlibat dalam diskusi yang keluar dari norma dan etika. Pandangan mereka tentang keagamaan dan moral terabaikan, digantikan oleh nafsu dan keinginan terlarang. Acara kajian tersebut menjadi panggung bagi tindakan-tindakan yang melampaui batas kesopanan.
Savitri, dengan senyum misterius di balik cadarnya, memandu diskusi menuju jalan yang lebih gelap. Dia menunjukkan kepandaian berbicara yang membuat semua peserta terperangah. Dalam setiap kata yang diucapkannya, dia membangun suasana yang semakin memperkuat keinginan dan tindakan amoral.
Savitri, yang sebelumnya terlihat sebagai ibu rumah tangga yang sederhana, berubah menjadi model yang memikat di atas panggung keinginan terlarang. Dengan keahlian berbicara dan senyum misteriusnya, dia memimpin acara menuju dimensi baru yang penuh nafsu.
Dress MC
Di tengah ruangan yang dihiasi dengan lampu yang redup, Savitri muncul mengenakan pakaian yang mencerminkan keinginan dan hasrat. Sorot mata para peserta, termasuk para ustad terkenal, tidak lagi tertuju pada kehidupan akhirat, melainkan terpaku pada penampilan Savitri yang menjelma menjadi bagai seorang model.
Para peserta, terbuai oleh suasana yang tercipta, mulai melupakan norma dan kewajiban agama mereka. Kajian yang semestinya membahas kebaikan dan kebenaran, kini menjadi ajang pelampiasan hasrat gelap yang terpendam. Semua mata tertuju pada Savitri, yang menjadi pusat perhatian dalam pesta keinginan terlarang itu.
To be continued...
Update page 2
Update page 4
.jpg%22/></a>)
Gambaran tubuh savitri.. Langsung ajja biar kebayang
Savitri wulandari, seorang ibu rumah tangga yang hidup bersama suaminya, Fikri Azmi, dan anak kami yang baru saja memasuki dunia taman kanak-kanak. Dia adalah anak kedua dalam keluargaku, kakaknya meninggal saat masih balita. Savitri memiliki Fisik biasa saja tidak gemuk dan tidak kurus, dengan penampilan seorang wanita Jawa berkulit putih, tinggi sedang, dan selalu memakai cadar di sela-sela jilbab lebar yang biasa dikenakannya.
Yang paling menonjol dari tubuhnya adalah dua pasang bongkahan lunak. Sepasang di bagian depan atas, dibungkus oleh bra, dan yang sepasang lagi di bagian belakang bawah, tertutup oleh celana dalam. Kalian tahu maksudnya bukan? Iya, buah dada dan pantatnya yang besar jika dibandingkan dengan rata-rata wanita lain, terutama setelah dua kali melahirkan anak.
Kehidupan keluarganya terlihat seperti keluarga sederhana yang mengikuti manhaj Ahlu Sunnah wal Jamaah. Suaminya Fikri Azmi, adalah seorang pria yang rajin menjalankan kewajibannya sebagai kepala keluarga. Mereka terlihat sebagai pasangan yang taat pada ajaran agama Islam, mengikuti prinsip-prinsip kehidupan yang benar.
Namun, dibalik tirai manis tersebut, terdapat rahasia kelam yang tak banyak orang ketahui. Sebuah kelompok dalam manhaj tersebut ternyata menjalankan acara-acara yang melibatkan hal hal kebebasan dan perkumpulan antara ikhwan dan akhwat. Beberapa tokoh artis seperti T.W dan ustad Indonesia terkenal seperti SRB terlibat dalam acara ini, menjadikan kegiatan tersebut semakin tersembunyi.
Acara-acara ini diadakan secara rutin setiap tahun di berbagai daerah, dan tahun ini, mereka berencana melaksanakannya di sebuah resort di Bali. Keselamatan nama baik dan ketertiban keluarga di balik sosokku sebagai ibu rumah tangga sepertinya hanya tipuan semata. Bagaimana kisahku akan berlanjut? Hanya waktu yang akan memberikan jawabannya.
Savitri, sosok yang tampak polos dan taat pada ajaran agama, ternyata memiliki sisi gelap yang tak terduga. Saat dia melangkah keluar dari rumahnya yang sederhana, mata-mata orang tertuju memperhatikannya dengan penuh perhatian. Dalam perkumpulan ini, dia adalah salah satu anggota yang aktif dalam kelompok tersebut. Dan sekarang, kita akan menyaksikan bagaimana kehidupan Savitri terlibat dalam kegiatan yang jauh dari kesucian yang dia tunjukkan.
Di pagi yang cerah, Savitri bersiap-siap untuk pergi ke Bali bersama suaminya, Fikri Azmi, dan anak mereka. Mereka mengenakan pakaian sopan yang mencerminkan citra keluarga yang taat pada agama. Namun, di dalam hati mereka, persiapan untuk acara terlarang sudah berlangsung.
Saat tiba di resort di Bali, suasana tampak seperti liburan keluarga biasa. Tapi di balik pintu-pintu tertutup, kelompok tersebut berkumpul untuk merencanakan kegiatan amoral yang akan terjadi. Savitri, meski terlihat santai, memiliki peran yang krusial dalam penyelenggaraan acara ini.
Seiring malam tiba, resort itu berubah menjadi panggung kegelapan dan keinginan tersembunyi. Kamar-kamar dihiasi dengan kemewahan yang menyamar, dan kelompok mereka berkumpul di ruang yang diatur khusus untuk acara mereka. Dalam suasana kajian bertema “Pengobatan syahwat terpendam,” yang dibawa oleh ust SRB para peserta menyelami ke dalam dunia keinginan gelap yang telah mereka sembunyikan di balik selimut ketidakberesan.
Savitri, yang selama ini terlihat sebagai ibu rumah tangga yang tunduk pada norma agama, tiba-tiba menjadi mc acara utama. Dengan tenang, dia membuka acara dengan sambutan yang seolah-olah berbicara tentang kebahagiaan keluarga dan kesatuan umat Islam. Namun, dalam benaknya, kesenangan tersembunyi telah disusun dengan rapi.
Peserta-peserta, termasuk artis dan ustad terkenal, dengan cepat terlibat dalam diskusi yang keluar dari norma dan etika. Pandangan mereka tentang keagamaan dan moral terabaikan, digantikan oleh nafsu dan keinginan terlarang. Acara kajian tersebut menjadi panggung bagi tindakan-tindakan yang melampaui batas kesopanan.
Savitri, dengan senyum misterius di balik cadarnya, memandu diskusi menuju jalan yang lebih gelap. Dia menunjukkan kepandaian berbicara yang membuat semua peserta terperangah. Dalam setiap kata yang diucapkannya, dia membangun suasana yang semakin memperkuat keinginan dan tindakan amoral.
Savitri, yang sebelumnya terlihat sebagai ibu rumah tangga yang sederhana, berubah menjadi model yang memikat di atas panggung keinginan terlarang. Dengan keahlian berbicara dan senyum misteriusnya, dia memimpin acara menuju dimensi baru yang penuh nafsu.
Dress MC
Di tengah ruangan yang dihiasi dengan lampu yang redup, Savitri muncul mengenakan pakaian yang mencerminkan keinginan dan hasrat. Sorot mata para peserta, termasuk para ustad terkenal, tidak lagi tertuju pada kehidupan akhirat, melainkan terpaku pada penampilan Savitri yang menjelma menjadi bagai seorang model.
Para peserta, terbuai oleh suasana yang tercipta, mulai melupakan norma dan kewajiban agama mereka. Kajian yang semestinya membahas kebaikan dan kebenaran, kini menjadi ajang pelampiasan hasrat gelap yang terpendam. Semua mata tertuju pada Savitri, yang menjadi pusat perhatian dalam pesta keinginan terlarang itu.
To be continued...
Update page 2
Update page 4
Terakhir diubah:
