Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sisi Lain Para Cewek Eksibisionis

klikmail

Semprot Kecil
Daftar
4 Jan 2020
Post
57
Like diterima
91
Bimabet
Mohon izin buka lapak di sini. Ceritanya suka yang cerita, niatnya cerita panas, tapi masih pertama semoga bisa panas nantinya.


Mungkin saya salah satu yang beruntung dari banyak orang di forum ini selain bapak dengan 5 WFB-an itu. Cerita ini bermula saat saya secara tidak sengaja bertemu mereka. Oh, cerita ini juga mungkin alurnya lebih berat daripada sekedar liputan langsung di TKP. Saya tidak akan menggunakan nama langsung, hanya inisial, untuk yang mengerti tidak perlu diumbar.

Tapi jauh dari pertemuan yang tidak disengaja itu, saya sendiri juga suka eksib. Para cowok saya yakin akan muntah kalau saya cerita ini juga. Tapi intinya, ini adalah perjalanan menengangkan. Saya pernah setengah telanjang, pakai kaos aja tanpa celana, muter kampung dini hari. Amat sangat mendebarkan. Situasi dan kondisinya amat menantang. Sampai pernah ditegur sama bapak2, "woi", tapi akhirnya melenggang aja terus tanpa celana. Masturbasi dalam keadaan seperti ini pun tidak perlu sampai tegang 100%, akan mudah sekali ejakulasi. Saya bisa 2-3 kali dalam keadaan ini.

Cukup lah, tidak menarik, karena pembaca pasti akan muntah juga kalau cowok yang eksib. Eksib saya sama seperti mereka berlima. Sembunyi-sembunyi, tapi jika waktu dan tempat memungkinkan menampakkan diri. Favorit saya si miss F, anggota baru yang membuat rasa menjadi jauh lebih berbeda.

Tapi cerita kali ini bukan dengannya, tapi miss A. Ya, satu-satunya perempuan lokal yang ikut dalam grup (gak bermaksud rasis). Mengapa dengannya, karena sebenarnya berawal dari suka tulisannya. Begitu mengalir ceritanya. Di pertemuan yang tidak disengaja itu, saya coba memberanikan diri untuk "mendekati"-nya. Tidak seperti teman-teman yang lain yang membuat saya minder, saya rasa miss A ini bisa menerima saya (walaupun tetap dengan perasaan tidak yakin).

Saya coba menghubunginya via forum saja, karena saya juga tidak mau ada data pribadinya jadi tersebar. Oh, sehari-hari saya bekerja di dunia IT dan saya sangat peduli tentang privasi. Ok pesan berbalas, saya menyampaikan bahwa saya paling suka dia ketika dia melakukan piercing di payudaranya dan secara sengaja ditelanjangi oleh miss V. Pengalaman yang amat sangat mendebarkan. Saya yang membaca saja dibuatnya berdebar-bedar, apalagi pelakunya. Saya yakin vaginanya basah kuyup.

Perkenalan ini terasa seperti PDKT, sudah seperti anak remaja yang malu-malu mendekati si dia. Saya tahu, dia hanya ingin menyalurkan hasratnya. Memang nikmat, saya sebenarnya cemburu dengan para wanita. Mereka bisa orgasme berkali-kali, tapi pria hanya merasakannya sekali. Pun jika ingin lebih dari sekali butuh tenaga lebih dan yang berikutnya semprotannya akan semakin sedikit.

Karena tujuannya adalah bersenang-senang, saya pun mencoba untuk masuk dari sisi bersenang-senang. Dengan janji tanpa melakukan persetubuhan kecuali dia menginginkan dan mengeksplorasi secara maksimal terkait apa yang dia sukai. Tidak, dia tidak semudah itu ditaklukkan, apalagi algojonya Mr. H selalu khawatir. Perlu ribuan purnama hingga dia mengangguk di depan layarnya dan mengetik "ok".

Saya bukan orang kaya yang memiliki aset banyak. Saya hanya bermodal motor dan mungkin beberapa rupiah untuk membuatnya nyaman, tidak banyak. Kali ini saya memintanya untuk tidak bergabung dengan yang lain pun juga si algojo. Karena lokasi dan tempat tinggalnya lumayan jauh, maka hari ini saya sengaja memesan kamar hotel. Bukan yang mahal, cukup lah untuk tempat beristirahat sejenak setelah lelah mengadu adrenalin.

Sudah lama saya menuggu di lobi hotel hingga akhirnya dia datang dengan taksi daring yang sudah saya pesan juga. "Gorgeous", pakaian minim yang dia gunakan sungguh membangkitkan gairah. Terusan yang ada ikatan di leher dengan punggung terbuka dan tinggi yang tidak lebih dari bongkahan pantatnya. Cukup tipis, siapapun yang melihat pasti akan sadar bahwa dia sudah tidak mengenakan apapun dibalik pakaiannya.

Hari sudah cukup malam sebenarnya tapi masih sempat untuk makan malam seharusnya agar dia tidak masuk angin. Kami makan malam dahulu di restoran hotel. Pastinya mata para pelayan tertuju padanya. Sengaja mengambil waktu yang sedikit malam, sehingga di dalam restoran hanya kami berdua. Action yang saya rencanakan ini mungkin lebih bisa disebut kencan. Buat saya ini romantis sekali. Pun saya memintanya menanggalkan pakaiannya beberapa kali saat makan (tentunya ketika keadaan aman).

Hmm, rencana berubah. Motor yang tadinya sudah saya siapkan tidak jadi saya gunakan. Putar otak beberapa kali dan melihat isi kontak. Ya akhirnya saya temukan teman yang menyewakan mobil. Malam itu juga saya sewa dan langsung dibawa ke hotel. Tidak terlalu sulit untuk bisa menyenangkannya kali ini. Tapi karena situasi berubah, saya memintanya untuk menuju ke mobil tanpa pakaian telanjang bulat. Melihat kondisi sekitar ini memungkinan.

Bukan saya yang melakukannya, tapi sayalah yang berdebar paling kencang. Dia sedikit berlari kecil menuju lift saat saya berikan kode aman. Langsung menuju tempat parkir mobil. Dia berbisik "aku udah basah banget ini". Saya tersenyum, "nanti akan lebih basah". Seketika kami kaget karena tiba-tiba lift berhenti dan terbuka. Untungnya tidak ada siapapun di depan lift.

Menuju mobil yang terparkir rapi, saya pun mengijinkannya untuk bermasturbasi. Tapi lakukan di sebrang mobil. Beberapa kali kaget karena ada pihak keamanan yang melintas. Saat dia sudah menyudahi, kami pun berangkat.

Kami tidak melakukan yang terlalu ekstrim atau di luar biasa dahulu. Saya ingin melakukannya seperti yang biasa dia lakukan bersama yang lain. Karena hapal dengan lokasi, saya memintanya untuk turun dan menyebrangi JPO. Dengan kondisi, saya akan memutar balik menuju JPO sebrangnya. Tunggu saya di sana jika kamu sampai lebih dulu. Jangan lupa untuk mastubasi selagi di atas JPO dan harus bisa membuktikan bahwa kamu sudah orgasme di sana.

Lagi-lagi, adrenalin yang saya rasakan kencang sekali. Menyetir mobil juga lebih kencang dari biasanya. Saya selalu menengok spion tiap waktu. Memastikan kalau dia tidak apa-apa. Tapi saat saya sudah di sebrang, justru dia yang terlihat santai. "Damn", bikin saya juga makin naik. Yap, dengan waktu yang cukup lama, saya yakin dia juga sudah mendapatkan orgasme-nya.

Target berikutnya mini market. Saya menantangnya untuk ke kamar mandi dan melepas semua pakaian kemudian keluar dengan telanjang bulat menuju mobil. Saya agak kaget ketika ternyata mas-mas mini market ada di depan pintu masuk gudang menuju kamar mandi. Miss A sudah bersiap-siap berjalan menuju mobil. Akhirnya saya menggandengnya menuju keluar dengan keadaan seperti itu. Kami langsung tancap gas waktu itu menuju hotel.

Di hotel kami melakukan hal yang sama seperti kami berangkat karena pakaian sudah kami tinggal di mini market. Tidak terlalu banyak kejadian mengejutkan kali ini. Karena waktu sudah larut, kami aman melenggang menuju kamar. Sampai di kamar, dia langsung mencolok-colok vaginanya sendiri di depan jendela kamar. Saya mendengar miss A beberapa kali orgasme. Saya tak mau mengganggunya, sejak awal sudah berjanji tidak akan menyetubuhinya jika dia tidak meminta.

Saya hanya memohon ijin untuk melepas pakaian juga waktu tidur. Saat dia sudah selesai lalu dia membersihkan diri di kamar mandi kemudian tidur. Kali ini saya cukup kaget, dia mendekat dan menyruhnya memeluknya. Ya, kami tidur telanjang di bawah selimut. Karena masih pandemi, makanan diantar ke kamar. Saya menyuruhnya untuk mengambil dengan keadaan telanjang bulat. Mas-mas yang mengantar tampak gugup saya melihat dari jauh.

Setelah bangun, saya lupa setengah mati. Lupa bagaimana caranya agar miss A bisa pulang. Pakaiannya tidak ada OMG!
 
Mantab abis... kudu dilanjoet nih...
 
Mohon izin buka lapak di sini. Ceritanya suka yang cerita, niatnya cerita panas, tapi masih pertama semoga bisa panas nantinya.


Mungkin saya salah satu yang beruntung dari banyak orang di forum ini selain bapak dengan 5 WFB-an itu. Cerita ini bermula saat saya secara tidak sengaja bertemu mereka. Oh, cerita ini juga mungkin alurnya lebih berat daripada sekedar liputan langsung di TKP. Saya tidak akan menggunakan nama langsung, hanya inisial, untuk yang mengerti tidak perlu diumbar.

Tapi jauh dari pertemuan yang tidak disengaja itu, saya sendiri juga suka eksib. Para cowok saya yakin akan muntah kalau saya cerita ini juga. Tapi intinya, ini adalah perjalanan menengangkan. Saya pernah setengah telanjang, pakai kaos aja tanpa celana, muter kampung dini hari. Amat sangat mendebarkan. Situasi dan kondisinya amat menantang. Sampai pernah ditegur sama bapak2, "woi", tapi akhirnya melenggang aja terus tanpa celana. Masturbasi dalam keadaan seperti ini pun tidak perlu sampai tegang 100%, akan mudah sekali ejakulasi. Saya bisa 2-3 kali dalam keadaan ini.

Cukup lah, tidak menarik, karena pembaca pasti akan muntah juga kalau cowok yang eksib. Eksib saya sama seperti mereka berlima. Sembunyi-sembunyi, tapi jika waktu dan tempat memungkinkan menampakkan diri. Favorit saya si miss F, anggota baru yang membuat rasa menjadi jauh lebih berbeda.

Tapi cerita kali ini bukan dengannya, tapi miss A. Ya, satu-satunya perempuan lokal yang ikut dalam grup (gak bermaksud rasis). Mengapa dengannya, karena sebenarnya berawal dari suka tulisannya. Begitu mengalir ceritanya. Di pertemuan yang tidak disengaja itu, saya coba memberanikan diri untuk "mendekati"-nya. Tidak seperti teman-teman yang lain yang membuat saya minder, saya rasa miss A ini bisa menerima saya (walaupun tetap dengan perasaan tidak yakin).

Saya coba menghubunginya via forum saja, karena saya juga tidak mau ada data pribadinya jadi tersebar. Oh, sehari-hari saya bekerja di dunia IT dan saya sangat peduli tentang privasi. Ok pesan berbalas, saya menyampaikan bahwa saya paling suka dia ketika dia melakukan piercing di payudaranya dan secara sengaja ditelanjangi oleh miss V. Pengalaman yang amat sangat mendebarkan. Saya yang membaca saja dibuatnya berdebar-bedar, apalagi pelakunya. Saya yakin vaginanya basah kuyup.

Perkenalan ini terasa seperti PDKT, sudah seperti anak remaja yang malu-malu mendekati si dia. Saya tahu, dia hanya ingin menyalurkan hasratnya. Memang nikmat, saya sebenarnya cemburu dengan para wanita. Mereka bisa orgasme berkali-kali, tapi pria hanya merasakannya sekali. Pun jika ingin lebih dari sekali butuh tenaga lebih dan yang berikutnya semprotannya akan semakin sedikit.

Karena tujuannya adalah bersenang-senang, saya pun mencoba untuk masuk dari sisi bersenang-senang. Dengan janji tanpa melakukan persetubuhan kecuali dia menginginkan dan mengeksplorasi secara maksimal terkait apa yang dia sukai. Tidak, dia tidak semudah itu ditaklukkan, apalagi algojonya Mr. H selalu khawatir. Perlu ribuan purnama hingga dia mengangguk di depan layarnya dan mengetik "ok".

Saya bukan orang kaya yang memiliki aset banyak. Saya hanya bermodal motor dan mungkin beberapa rupiah untuk membuatnya nyaman, tidak banyak. Kali ini saya memintanya untuk tidak bergabung dengan yang lain pun juga si algojo. Karena lokasi dan tempat tinggalnya lumayan jauh, maka hari ini saya sengaja memesan kamar hotel. Bukan yang mahal, cukup lah untuk tempat beristirahat sejenak setelah lelah mengadu adrenalin.

Sudah lama saya menuggu di lobi hotel hingga akhirnya dia datang dengan taksi daring yang sudah saya pesan juga. "Gorgeous", pakaian minim yang dia gunakan sungguh membangkitkan gairah. Terusan yang ada ikatan di leher dengan punggung terbuka dan tinggi yang tidak lebih dari bongkahan pantatnya. Cukup tipis, siapapun yang melihat pasti akan sadar bahwa dia sudah tidak mengenakan apapun dibalik pakaiannya.

Hari sudah cukup malam sebenarnya tapi masih sempat untuk makan malam seharusnya agar dia tidak masuk angin. Kami makan malam dahulu di restoran hotel. Pastinya mata para pelayan tertuju padanya. Sengaja mengambil waktu yang sedikit malam, sehingga di dalam restoran hanya kami berdua. Action yang saya rencanakan ini mungkin lebih bisa disebut kencan. Buat saya ini romantis sekali. Pun saya memintanya menanggalkan pakaiannya beberapa kali saat makan (tentunya ketika keadaan aman).

Hmm, rencana berubah. Motor yang tadinya sudah saya siapkan tidak jadi saya gunakan. Putar otak beberapa kali dan melihat isi kontak. Ya akhirnya saya temukan teman yang menyewakan mobil. Malam itu juga saya sewa dan langsung dibawa ke hotel. Tidak terlalu sulit untuk bisa menyenangkannya kali ini. Tapi karena situasi berubah, saya memintanya untuk menuju ke mobil tanpa pakaian telanjang bulat. Melihat kondisi sekitar ini memungkinan.

Bukan saya yang melakukannya, tapi sayalah yang berdebar paling kencang. Dia sedikit berlari kecil menuju lift saat saya berikan kode aman. Langsung menuju tempat parkir mobil. Dia berbisik "aku udah basah banget ini". Saya tersenyum, "nanti akan lebih basah". Seketika kami kaget karena tiba-tiba lift berhenti dan terbuka. Untungnya tidak ada siapapun di depan lift.

Menuju mobil yang terparkir rapi, saya pun mengijinkannya untuk bermasturbasi. Tapi lakukan di sebrang mobil. Beberapa kali kaget karena ada pihak keamanan yang melintas. Saat dia sudah menyudahi, kami pun berangkat.

Kami tidak melakukan yang terlalu ekstrim atau di luar biasa dahulu. Saya ingin melakukannya seperti yang biasa dia lakukan bersama yang lain. Karena hapal dengan lokasi, saya memintanya untuk turun dan menyebrangi JPO. Dengan kondisi, saya akan memutar balik menuju JPO sebrangnya. Tunggu saya di sana jika kamu sampai lebih dulu. Jangan lupa untuk mastubasi selagi di atas JPO dan harus bisa membuktikan bahwa kamu sudah orgasme di sana.

Lagi-lagi, adrenalin yang saya rasakan kencang sekali. Menyetir mobil juga lebih kencang dari biasanya. Saya selalu menengok spion tiap waktu. Memastikan kalau dia tidak apa-apa. Tapi saat saya sudah di sebrang, justru dia yang terlihat santai. "Damn", bikin saya juga makin naik. Yap, dengan waktu yang cukup lama, saya yakin dia juga sudah mendapatkan orgasme-nya.

Target berikutnya mini market. Saya menantangnya untuk ke kamar mandi dan melepas semua pakaian kemudian keluar dengan telanjang bulat menuju mobil. Saya agak kaget ketika ternyata mas-mas mini market ada di depan pintu masuk gudang menuju kamar mandi. Miss A sudah bersiap-siap berjalan menuju mobil. Akhirnya saya menggandengnya menuju keluar dengan keadaan seperti itu. Kami langsung tancap gas waktu itu menuju hotel.

Di hotel kami melakukan hal yang sama seperti kami berangkat karena pakaian sudah kami tinggal di mini market. Tidak terlalu banyak kejadian mengejutkan kali ini. Karena waktu sudah larut, kami aman melenggang menuju kamar. Sampai di kamar, dia langsung mencolok-colok vaginanya sendiri di depan jendela kamar. Saya mendengar miss A beberapa kali orgasme. Saya tak mau mengganggunya, sejak awal sudah berjanji tidak akan menyetubuhinya jika dia tidak meminta.

Saya hanya memohon ijin untuk melepas pakaian juga waktu tidur. Saat dia sudah selesai lalu dia membersihkan diri di kamar mandi kemudian tidur. Kali ini saya cukup kaget, dia mendekat dan menyruhnya memeluknya. Ya, kami tidur telanjang di bawah selimut. Karena masih pandemi, makanan diantar ke kamar. Saya menyuruhnya untuk mengambil dengan keadaan telanjang bulat. Mas-mas yang mengantar tampak gugup saya melihat dari jauh.

Setelah bangun, saya lupa setengah mati. Lupa bagaimana caranya agar miss A bisa pulang. Pakaiannya tidak ada OMG!
Wow beruntung sekali suhu, semoga dilanjut suhu petualangannya bersama miss A
 
Wah.. Manteb nich.. Ada cerita bercabang nih.. ,😀😁😂🤣.. Harus lanjut nich..
 
Mohon maaf para suhu jika tidak bisa membalas satu per satu. Cerita akan tetap berlanjut tenang aja, stok masih banyak. Mungkin saya juga tidak akan terlalu banyak berinteraksi, hanya bercerita saja. :ampun:
 
Mohon maaf para suhu jika tidak bisa membalas satu per satu. Cerita akan tetap berlanjut tenang aja, stok masih banyak. Mungkin saya juga tidak akan terlalu banyak berinteraksi, hanya bercerita saja. :ampun:
Lanjutt suhu
 
Ayo suhu dilanjut, ini pasti seru soalnya saling berkaitan dengan cerita yg lain.. Hehehe
 
Rough Sex(?)

Sedang menarik perjalanan mereka, miss S dari kota sebelah baru aja bobol dan saya baru tahu kalau dia suka agak "keras". Saya belum pernah bertemu, tapi nampaknya sudah ada bakat. Mungkin suatu saat bisa bertemu.

Ngomong-ngomong saya juga suka dengan genre paksa-memaksa atau genre "keras" ini. Tapi bukan yang versi "hard" tapi yang "soft". Tadinya saya tidak pernah berpikiran untuk suka, hingga buku dan film Fifty Shades of Grey tayang. Di novelnya Mr. Grey terlihat rapuh untuk penggambaran seorang pria. Tapi inilah jalan saya masuk ke genre ini.

Saya melakukan riset sedikit dan membaca konten-konten terkait, menarik ternyata. Jadi BDSM itu bukan tentang melakukan penyiksaan, tapi memaksimalkan potensi yang dimiliki seseorang. Melakukannya pun penuh "consent", bahkan untuk yang pro hingga menandatangi surat perjanjian. BDSM berarti menaruh kepercayaan kepada sang Master atau Dom. Slave atau Sub harus menurut apa yang dikatakan Master. Secara teori sih begitu, tapi saya enggak terlalu ahli dalam istilah-istilahnya. Jika ada yang lebih paham mohon koreksi jika ada yang salah.

Ada yang namanya safe words, jika seorang Sub merasa dia sudah ada di titik maksimal. Maka dia harus menyebutkan safe words tersebut, maka tindakan tidak akan dilanjutkan. Mungkin kali ini tidak bercerita tentang miss A dulu. Saya belum memulai apa-apa tentang ini dengan miss A, dan belum tentu mau juga. Ini semua harus atas dasar "consent" keduanya. Oiya, Slave atau Sub itu bukan dicari, saya yakin Anda tidak akan pernah menemukannya. Slave atau Sub itu dilatih.

Saya bukan pro, hanya tahu sedikit bagaimana membuat Sub bisa maksimal merasakan orgasme. Masih perlu banyak belajar. Satu yang belum kesampaian, "Shibari", enggak tahu gimana cara tali-menalinya masih mau belajar. Menali yang nyaman untuk Sub dan tidak menyakitkan.

Maaf ya jika sedikit membelot ceritanya dan tidak berhubungan langsung sama kelompok di sana. Saya bisa ceritakan sedikit pengalaman saya tentang BDSM. Jadi ini ketika si film baru saja rilis, tentu saja tidak dirilis di Indonesia, Anda harus menontonnya/mengunduhnya di website haram. Saya bukanlah pekerja kantoran, tapi saya sering sekali bergaul dengan teman-teman di industri yang sama. Dari coworking, cafe, hingga numpang "kantor" teman untuk bekerja.

Saya akrab dengan salah satu dari mereka, ngobrol bebas, kebetulan dia adalah perempuan. Entah siapa yang memulai topik ini tiba-tiba kami membahas tentang film itu. Perempuan ini, sebut saja namanya miss N. Kemudian dia menyatakan bahwa "ingin deh coba sekali-sekali niruin kayak di film itu". Saya yang masih cupu juga saat itu berasa punya angin segar.

"Eh, saya juga sedang senang-senangnya nih sama genre itu". "Sampai saya riset sedikit tentang itu, kontrak perjanjian, dll", celoteh saya
"Ih, mau dong!", memecah kesunyian suasana saat itu yang menurut saya awkward. "Jadi aku perlu ngapain aja nih biar bisa?"
"Hmm", sambil gagap, "Aaa, a aku kurang ta… ta… hu juga sih, baru baca beberapa hal aja". "Ya kalau mau, diriku selesaiin dulu aja bacanya trus balik lagi ke kamu"

Akhirnya saya selesai dan kembali padanya dengan menyodorkan beberapa hal termasuk apa saja yang ingin dia masukkan ke dalam kontraknya. "Aku baca dulu boleh?", "bbb… bo…leh". Esoknya dia kembali dengan sedikit wajah canggung sambil malu-malu dengan menambahkan beberapa poin dan menghapus yang dia tidak setuju.

Jadi kita akan melakukannya di kamar hotel, lokasinya sedikit ke pinggiran kota. Tibalah waktunya kami melakukan adegan itu. Karena miss N masih virgin, dia tidak ingin intercourse sama sekali, menyentuh area intim masih diperbolehkan tanpa memasukan apapun ke dalamnya, menghina dengan verbal juga disetujui.

Karena sebenarnya sama-sama tidak pernah melakukannya, waktu masuk kamar pun kami canggung. Seperti sepasang sejoli yang ingin berbuat yang diharapkan tapi sama-sama belum pernah. Akhirnya untuk memecah kebuntuan, saya berinisiatif melakukannya dulu, telanjang. Eh kok telanjang? Iya, saya juga bingung kenapa kok malah saya telanjang duluan. Seharusnya seorang Dom lah yang memberikan perintah kepada Sub untuk apapun.

Jadi karena sama-sama amatir, yasudahlah. Dengan begini miss N jadi gak canggung lagi. Dia pun melucuti pakaian lengkapnya. Setelah berdua telanjang, saya pun memohon ijin dulu (seharusnya sih enggak perlu, kan Dom -_-) untuk memulai. "Hei pecun, jongkok kamu di pojok sana", "jangan pergi kemana-mana sampai saya ijinkan". Merangkaklah dia menuju pojok ruangan perlahan.

Sembari saya menyiapkan perlengkapan seadanya, tali yang baru beli di toko ATK (jangan berekspektasi talinya bagus hanya sekedar mengikat), bukan seperti shibari ya, lalu syal untuk menutup matanya. Setelah mata tertutup, barulah adegan sebenarnya dimulai.

Tangan mulai saya ikat, tidak terlalu kencang agar tidak ada bekas ikatan nantinya. Saat melakukan ini saya sambil berbisik ke telinganya. "Selamat ya lonte, hari ini kamu miliki saya". Setelah tangan terikat, langsung saya giring menuju pintu kamar mandi, dan saya ikat juga di situ. Dia dalam keadaan berdiri, tidak bisa duduk.

Kemudian saya mengambil telepon kemudian menelpon seorang teman. "Ok, lontenya udah saya ikat, kamu ke sini jam berapa? bawa temen lagi ya 2 atau 3 gitu, kita kerjain rame". Miss N nampak kaget dan panik lalu bilang "Lho kok gitu? perjanjiannya kan gak gitu" dengan mata tetap tertutup. Lalu dengan agak memaksa, saya akhirnya mengikat mulutnya juga biar gak berisik. Harusnya saya ikat sejak awal.

"Tenang lonte, kamu dijamin puas pokoknya, bakal kita gangbang". "Dalam 30 menit mereka akan datang". Dalam waktu 30 menit itu saya memainkan mentalnya. "Oh, sembari nunggu kayaknya bisa nih sambil pesen makan", lalu saya menelpon restoran hotel untuk memesan makanan. Miss N makin gak karuan pikirannya dan semakin berontak, "mmhhh! mmhhhhh mmmmmpp!".

"apa? gak kedengaran". Lalu saya buka aja pintunya. "Sambil nunggu, biar saya buka aja pintunya". Makin menjadi gerakan-gerakan miss N ini. Lalu langkah kaki mendekat, "Nah akhirnya datang juga makanannya, terima kasih mas udah dikirim. Itu tuh lonte mau digangbang rame-rame sama temen". "masnya mau ikutan juga?".

Saya mulai sentuh2 dia di bagian kulit. Nampak sekali dia seperti tersiksa di pikirannya. Terlihat juga mulai meneteskan air mata. Di sekitar tutup matanya basah. Menepuk-nepuk bagian pantatnya, meremas bagian dadanya, memilin putingnya.

Lalu saya membuka pintu kembali, "ayo lonte gratis, bisa pegang gak boleh ngentot". Sekitaran setengah jam lebih saya memainkan pikirannya. Dia masih menangis sesenggukan merasa helpless.

"kenapa lama sekali datangnya ya", "saya sudah enggak sabar". Akhirnya saya membuka penutup matanya dan bilang "are you ok?". Perlahan dia membuka matanya dan menatap saya dengan tajam penuh dendam.

"Hei, lihat enggak ada siapa-siapa". "Barusan aku cuman mau mainin mental kamu". "Buka pintunya beneran, tapi gak ada siapa-siapa". Tangannya jadi ada sedikit bekas ikatan gegara sedikit berontak, kakinya juga. Saya coba lepaskan ikatan-ikatannya dulu, termasuk di mulutnya. Sambil menjelaskan bahwa semua, telepon sana-sini itu cuma fiktif aja.

Sambil sedikit sesenggukan, "kamu jahat banget sih". "Loh kan BDSM". Kita jadi pelukan sambil telanjang bulat. Mencoba memulihkan mentalnya dulu. Kemudian saya menawarkan sesuatu. "Udah Sampe sini nih, masa gini aja? Itu titit juga lagi tegang banget, enggak pengen bikin lemes gitu?". Akhirnya karena gak mau ada incourse kami berpose 69. Tampaknya dia lama gak masturbasi dan baru pertama kali, waktu itu teriak agak kenceng pas orgasme. Saya… juga lah!

Adegan BDSM malah gak jadi. Tapi yang penting suka sama suka.
 
Maaf agak melenceng ceritanya, kebetulan aja sedikit nyerempet ceritanya. kebetulan inget jadi ditulis aja. next akan balik lagi.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd