Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sisi Lain Para Cewek Eksibisionis

Bimabet
Blackmailing

Jadi kejadiannya waktu itu aku sedang nunggu (bisa dibilang) temen cewek. Kenal dia di acara bootcamp yang kebetulan juga diriku panitianya. Kita ngobrol banyak, sampe dia sendiri curhat kalo dia pernah dilecehkan muridnya. Dia seorang guru SMK di kota kecil di daerah Jatim. Tapi waktu kuliah di Surabaya.

Tidak ada niatan apa2 sebenernya sama cewek ini. Ketemuan ini juga atas kemauannya dia. Dia pengen ketemu aja setelah curhat sedih itu. Aku cukup geram waktu diceritain masalah itu dan sekaligus ngerasa "suka" dengan perlakuan pelecehan itu. Mungkin udah tanda2 bakat BDSM, hoho. Tentu saja aku gak akan cerita detail gimana dia dilecehkan muridnya.

"Hai! Sini…" *sambil melambaikan tangan

Dia pun berjalan ke arahku. Dia tidak sendiri omong2. Dia sama temannya, cewek juga. Aku lagi pengen membangun mentalnya kembali. Korban pelecehan semacam ini pasti sangat trauma.

"Long time no see, gimana kabar?"
"iya nih mas, not bad but also not good"

Lupa kalo belum memperkenalkan, kita sebut saja dia miss L.

Singkat cerita, kami ngobrol ke sana ke mari. Pada akhirnya miss L ditinggal sama temannya. Tadinya bingung juga kok tiba2 sekali temannya cabut. Aku menenangkan kalo dia aman, dan bisa pulang dengan lancar.

Di sini lah awal kejadian itu.

"Mas, masih inget ceritaku kan ya?"
"Iya, aku ikut gemes sebenernya. Kalo aku tahu dan bisa deket kamu waktu itu. Udah tak bejek2 murid2mu itu. Trus kamu sekarang gimana? Pasti berat banget ilangin trauma itu"
"Sekarang aku jadi jijik ngeliat murid2ku. Ini juga udah tahap resign dari sekolah itu."

"Pihak sekolah juga udah tahu kasus ini. Anehnya malah aku yang disidang."
"Aku cuma mencoba mengerti perasaanmu, tapi gak mungkin bisa ngerasain hal yang sama. Masih gemes dengernya."
"Mau pulang sekarang? biar aku anterin ke terminal. Mau langsung atau mau nginep ke tempat teman dulu?"

"Emmm…"

Wajahnya terlihat sekali kalo dia sedang ragu.

"~Tingtung"

Wajahnya yang terlihat melepas beban tadi dan langsung melihat hp yang dia pegang sedari tadi. Kini wajahnya langsung lesu mematung di depan layar hpnya.

Aku langsung berusaha merebut hpnya. Langsung mencoba mencari tahu pesan apa yang membuat dia mematung seperti itu tiba2.

*bangsat* dalam hatiku. Selama ini miss L diancam. Pengancam bilang akan menyebarkan foto bugil yang pernah terekam miss L. Nampak klasik, tapi aku berusaha untuk tetap tenang dan mencoba mencari tahu lebih dalam.

"Sudah berapa lama ini?"
"…"
"Sudah berapa lama ini?", mengulang petanyaan.
(pecahlah tangisnya langsung)

Langsung kupeluk dan mencoba menenangkanya. Sekitar 10-15 menit kemudian akhirnya dia berusaha untuk bercerita. Dia bercerita sambil sesenggukan.

Iya, ini semua dalam rentetan aksi murid2nya yang melecehkannya di depan kelas. Salah satu dari mereka tampaknya melakukan ini agar tidak dikeluarkan dari sekolah.

"~tingtung. Halo bu guruku yang cantik. Kok lama sih. Sekarang foto sambil bugil di manapun ibu guru berada ya dan kirim ke aku atau video waktu bu guru kami telanjangi di kelas bakal tersebar", seperti ini lah isi chat yang terakhir.

Aku coba scroll scroll ke atas.

"OMG, banyak sekali foto bugil yang kamu kirim!!!"

Ternyata miss L sudah pernah mengirim fotonya tanpa wajah atau wajah tersensor sambil setengah bugil bagian dada aja atau bagian bawah aja. Bahkan beberapa diantaranya si pengancam meminta miss L untuk mengambil foto di tempat2 tertentu secara random.

Pernah sekali miss L enggak menuruti. Itu berakhir potongan fotonya tersebar ke kelas lain tapi masih dengan sensor. Sejak saat itu dia selalu mengirim mereka dan takut bakal tersebar lagi yang tanpa sensor.

Sedikit keberuntungan tempat kami ngobrol ini sepi dan bisa sedikit menyamarkan ketelanjangan karena kursinya setinggi kepala. Posisi miss L membelakangi pintu masuk.

Miss L mulai membuka bajunya satu per satu hingga bugil bagian atas. Lalu langsung berpose dan mengirim foto. Aku gak tega dan malu melihat dia dalam keadaan seperti ini. Mataku memandang ke arah lain.

"~tingtung. Bu guru yang cantik cepetan dong, udah butuh bahan buat bacol nih. Foto yang bagus ya"

Kali ini aku biarkan, aku belum punya strategi untuk menjebak anak2 tengil ini. Foto pun terkirim.

"Kamu gak bisa gini terus"
"Tapi aku gak punya pilihan lain mas"

Putar otak beberapa menit. Ancaman seperti ini harus dihentikan dengan ancaman juga.

"~tingtung. Karena ibu lama sekali, minggu depan aku mau bu guru telanjang bulat di depan kelas ya sambil divideoin sambil colmek. Makasi fotonya, keren nih lagi di cafe tapi brani foto begini, memang joss."

Aku masih putar otak kemudian teringat thread lain di forum ini yang pernah menjebak. Ide bagus buat dicoba. Singkat cerita aku sedikit memaksakan ini ke miss L. Dia menolak dengan ideku, tapi pada akhirnya setelah diberi pengertian dan strategi akhirnya dia mau.

Agak susah juga menjebak si bocah2 tengil ini, tapi pada akhirnya mereka terpancing. Jadi begini, seperti yang pernah dilakuin di thread yang lain maka kali ini aku mencoba menirunya. Membuat si murid2 mesum ini untuk menelanjangi diri mereka sendiri, kemudian aku rekam.

Pada hari eksekusi, lokasi aku pilihin sebuah rumah. Rumah ini sebenarnya rumah teman yang udah lama gak ditinggali, sempet jadi kantor. Di sana kami akan mengeksekusi si murid2 mesum ini. Miss L gugup, gak pede, karena akan tetap membuka bajunya di hadapan anak2 ini. Tapi aku yakinkan kalo ini aman.

Bocah2 tengil itu pun berdatangan. Ada 6 anak.

"Permisi bu" *sok sopan banget padahal mesum semua*
"Ayo2 masuk ke dalam", sambil mempersilakan dengan senyum (terpaksa)
"Sebelum kita mulai, ibu ada syarat, semua hp harus ada di luar dan taruh di atas meja"

Oh iya, jadi saat mereka menyuruh miss L ini untuk bugil di kelas dan colmek. Aku meminta dia untuk menggantinya dengan strategi kami sekarang ini. Mereka boleh coli di depan tubuh bugil miss L sampe puas. Pada akhirnya mereka setuju.

Aku yakin miss L juga risih banget ngelakuin ini. Ok, all camera, action!

Miss L sudah pasti jauh dari sorotan kamera. Aku pasang beberapa kamera sisitivi. Miss L sudah mulai melucuti pakaiannya. Sampai keadaan bugil. Bocah2 tengil ini juga pada ngeluarin senjata yang gak seberapa mereka dan udah ngaceng duluan. Kayaknya sih udah sejak dari depan tadi. Emang dasar bocah, banyak juga yang cepet keluarnya.

Hanya 1 orang aja yang gak keluar2 di saat teman2nya sudah ada yang 2 kali. Saat bocah terakhir sudah akan ejakulasi, aku tiba2 muncul.

"Hayo!! udah terekam semua ya ini"

Beberapa dari mereka ada yang terjatuh karena ingin lari tapi karena celana sudah ada di ujung kaki membuat beberapa dari mereka malah terjatuh. Biar tahu rasa juga coli nanggung.

"Tenang… tenang semuanya. Aku di sini cuman mau barter video."
"Cepet pake baju kamu"
"HP kalian semua ada di tanganku. Aku hanya perlu menghapus video bu guru kalian dan melepaskan kalian setelah ini."
"Pilihanya mau dirusak dan pulang bugil atau dihapus aja?"

Mereka enggak punya banyak pilihan. Akhirnya mereka mau menghapusnya saja. Singkat cerita semua aman, video terhapus, miss L agak tersenyum. Karena aku juga paham soal digital seperti ini, aku bisa pastikan semua terhapus.

Video mereka waktu sedang coli aku simpan dulu. Aku mau pastikan gak ada serangan balasan.

Aku mengerjai salah satu dari mereka yang belum sempat keluar untuk melanjutkan kegiatannya. Sambil sedikit bentak2. "Ayo kocok lagi yang kenceng". Tapi tititnya udah lemes gak bisa ngaceng lagi. "Gak bisa om". "Pokoknya kocok terus sampe keluar, kalo gak keluar kamu pulang bugil".

Tiba2 teman2nya langsung ngibrit keluar. Si dia akhirnya ikut keluar juga dengan keadaan nanggung gak keluar2.

Aku tetep monitoring miss L beberapa hari setelahnya. Di sekolah sudah aman. Bocah2 tengil ini udah gak bisa berulah lagi.

Aku sama miss L masih temenan aja gak FWB-an suer. Pada akhirnya aku ngocok sendiri aja bayangin miss L lagi bugil di depanku. Hehehe…

FYI: Ini ceritanya agak dilebihkan biar jadi lebih seru aja. Btw, pelecehan seksual itu nyata adanya dan ini kejadian nyata di salah satu sekolah di wilayah Jatim. Aku suka cerita berbau sex, tapi benci dengan pelecehan seksual. Maaf jadi ceritain ini.
 
Si Lugu

Jadi kejadiannya di kantor lama. Udah sekitar 5-7 tahunan sejak resign, udah lupa. Kantornya di Bali, tapi kebanyakan untuk sales ada di Jakarta. Ini sebuah perusahan teknologi, bisa juga dibilang startup karena produk2nya yang terbilang relatif labil.

Kali ini kayaknya aku bakal sebut nama aja, toh banyak juga yang punya nama ini. Namanya Yuna, sebenarnya dia cewek yang biasa aja dan cenderung lugu dan agak lelet sebenernya, hehehe. Baru lulus kuliah dari Malang diajak pacarnya buat kerja dan tinggal di Bali. Kebetulan aku waktu itu posisinya sebagai project manager. Jadi, semua lapor ke aku.

Dia cukup lugu dan ekstrovert bahkan hal-hal yang sebenernya bersifat pribadi jadi bocor juga karena ngomongnya suka ngelantur. Gampang juga kalo dipancing pertanyaan.

Waktu itu pas weekend, jadi kantor libur. Tapi kami biasanya suka ke kantor. Entah sekedar main atau emang "ngelembur" kerjaan yang belum selesai. Secara gak sengaja aku dateng aja ke mejanya dia dan dia buka situs doujin. Tumbenan ada cewek lagi buka situs porno tapi terang2an.

"Kamu suka baca doujin"
"Eh, iyo mas, hehehe"
"Aku onok saran doujin apik soal eksibisionis"
"Tema-ne apa itu?"
"Orang yang suka telanjang di publik. Ceritanya bagus kok"
"Ish, ora seneng sing ngono kui"

Dia ini chindo blasteran. Bapaknya Jawa dan ibunya China. Aslinya Madiun, jadinya pasti medhok jawa banget. So, akhirnya diriku kenalin soal eksibisionis ini. Dari yang easy sama yang hard. Udah macam jenis level game aja.

"Nekno tak coba baca sedikit dulu mas", katanya dengan sedikit skeptis. Enggak lama sekitaran 10-12 menitan. Dia ke mejaku. "Wih iyo mas, seru iki". "Sampean kok nemu ae genre ngene iki".

Akhirnya aku pengakuan dosa.

"Jadi sakjane mari moco2 iku, aku deg2an. Trus pengen ngelakoni."
"Awale mek ngarep lawang kosan dalu2, ngocok".
"Gak ngaceng 100%, tapi kudu metu ae".
"Jadi yo sediluk2 ngocoke wes metu"

Lalu suasana jadi awkward. Mukaku langsung merah.

"Eh sorry2, kok fulgar bahasane"
"Rapopo mas, aku malah ngerti iki, hahaha"
"Mung ngarep lawang tok to mas?"
"Hehehe, sakjane mari ngono jadi pengen lebih2"
"Mari ngono gak katokan mlaku nang pager kosan trus balik"
"Soko parkiran kosan nang kamar pas mari futsal"
"Sampe tahap aku bugil tenanan, tapi sek sekitar kosan"

Dia malah nampak antusias

"Sing paling nekat iku gak katokan sepeda motoran teko kosan sampe pom bensin. Meh ketemon bapak2 karo bojone"
"Wih!!! Seru iki mas"
"Sek tak coba namatno doujin-e sek mas"

Minggu depannya waktu kami masuk kantor hari Senin dia ceritain apa yang dia coba lakuin di kosannya pas weekend.

"Mas, ojo kondo2 si Frank yo"
"…"
"Aku wingi akhire nyoba tipis mung orang katokan ning ngarep kamar kosan koyo sampean"

I'm very surprised, OMG

"Ooo… keeee…"
"Iyo, akhire aku colmek wae ngarep lawang pas dalu2"
"Bener jare sampean, sensani uenak tenan. Biasane aku suwi lagi iso Big O"
"Iki gak butuh suwi aku wes iso nyaman"
"Tapi moro2 onok tonggo kos sing arep buka lawang"
"Akhire aku langsung melbu trus nutup lawang buru, padahal arep oleh. Akhire tak terusno nang kasur"
"Uenak tenan mas"

Gede banget efeknya ya. Padahal kemarin cuma intro aja ke dia soal doujin. Buat yang gak tahu doujin itu sebutan untuk komik porno. Kalo hentai itu sebutan untuk film anime porno, CMIIW.

"Piye nek eksib bareng wae?"
"…"
"Eh, sorry. Gak nganggo ML. Tenanan"
"…"

Dengan wajah yang tampak ragu akhirnya dia menjawab

"Pokok ojo kondo karo Frank"
"Iyo janji"

Karena dia cewek dan masih jaga imej. Starting poin kami adalah kosan dia. Aku berangkat pakaian lengkap malam2. Harus pakaian lengkap, karena ini bulan Juni, dingin sekali di sini.

"Iki lagek Frank mulih mas"
"Biasa njaluk servis disek, tapi aku males dadi tak blowjob ae"

Syukurlah si doi udah pulang dulu. Sampai di sana kami berencana untuk putar2 ke taman besar. Karena naik motor gak mungkin langsung bugil plus dingin juga. Jadi kami berdua memutuskan untuk pakai jaket aja tapi gak pake apa2 lagi di dalam. Jaketnya oversized sampai ke bokong, jadi gak usah dikasih celana lagi.

Karena udah malam, sesuai ekspektasi kami kalo di sana sepi. Kami putar2 dulu sekali mengelilingi tamannya untuk memastikan dan mencari spot yang enak. Hanya seperti ini pun, Yuna udah basah sekali katanya. Aku juga liat banyak cairan pre ejakulasi keluar.

"Challenge ya, keadaan aman iki. Coplok-en jaketmu mlayu tekan kono trus balik mrene"

Wajahnya tampak ragu tapi pelan2 menurunkan resletingnya. Lalu dia berlari ke arah yang aku sebutkan tadi. Berhasil. Tapi tiba2 ada motor lewat waktu dia kan kembali. Dengan mengangkat tangan aku memintanya untuk bersembunyi dulu sampai keadaan aman. Motor reseh itu berhenti sebentar tapi agak jauh. Sekitar 3-5 menitan, akhirnya motor itu pergi.

Aku gak yakin kenapa motor itu tadi berhenti. Semoga aja gak karena ngeliat kita lagi begini. Lalu aku melambaikan tangan tanda untuk pergi. Akhirnya dia secepat kilat berlari ke arahku dan memakai jaketnya lagi.

Petualangan berakhir dan kami pulang ke kosannya. Mungkin ada yang nanya, kenapa aku gak melakukan aksi yang sama? Ngerasain dia hampir ketahuan aja amat sangat bikin deg2an. Apalagi kalo ditambah beraksi juga.

Singkat kata akhirnya kami berdua sudah ada di kosanya. Dan aku mohon ijin untuk coli di kamar mandi. Tapi kata dia dia, "nang kene wae mas, aku pisan arep colmek iki. Sensasine luar biasa, opo maneh sing pas onok motor iku"

Kami berdua akhirnya finish barengan, aku keluar dan dia juga keluar. Tanpa intercourse ya, jangan berharap itu untuk first timer begini. Hahaha.

Setelah keluar, aku langsung pamitan pulang. Besok kerja T_T

Buat yang nanya judul doujinnya "exhibitionist girl play"
 
Ditunggu lancrotan nya suhuuu...
Cerita yg agak sama pernah gw alamin jg soalnya....
Dapet kenalan dari "burung biru", ternyata gak hanya BDSM, tuh cewek jg exhibitionist n hyper abiisss.... 😍😍
 
Kolam renang

Sebenarnya saya gak bisa berenang dan udah setua ini. Karena ada kolam yang dibuka kembali dengan renovasi plus tempat gym, akhirnya pengen belajar berenang. Tidak ada niatan apa2 sebenarnya di awal, purely belajar. Tapi karena udah semingguan lebih hormon ini belum keluar. Ada aja pikiran yang merasuk.

Saya suka ke kolam ini karena kalo pagi selalu sepi, paling cuman 2-4 orang saja. Agak rame biasanya kalo pas ada acara sekolah aja atau weekend. Tempatnya sebenarnya luas, tapi ruang mandinya sedikit. Jadi kalo sedang crowded antri bilasnya luar biasa mengular. Itu kenapa saya sukanya pagi hari aja.

Minggu itu sedang giat2nya belajar berenang. Hampir setiap hari ke kolam renang. Pas juga ada anak2 TK yang sedang ekstra renang. Sebenarnya ortunya (kebanyakan emak2), suka ngawur masuk ke ruang bilas cowok. Walaupun anaknya cowok, mereka ikutan masuk ke ruang bilas.

Saya udahan belajar berenangnya, lumayan ada progres lah. Ambil tas yang isinya baju ganti di salah satu kursi, lalu ke ruang bilas. Di ruang bilas ini hanya berbekal tirai sebagai penutupnya. Suka horny sendiri kalo lagi bilas badan di tempat begini, karena bisa aja siapapun tiba2 buka tirai pas sedang bilas. Deg2an sih pas buka celana gitu. Kalo udah begini trus coli, cepet banget keluarnya.

Entah sial atau beruntung, waktu itu tirai enggak menutup sempurna. Jadi ada celah untuk seseorang "mengintip". Agak kaget aja denger suara ibu2 sama anak cowoknya buat bilas di bilik sebelah. Cuman satu orang aja. Trus, ritual masih berlanjut, iya, coli. Jantung makin berdegup kalo denger ada orang lain deket, apalagi lawan jenis.

Saya waktu itu agak mendesah pas udah keluar, tapi gak terlalu keras. Gak terlalu perhatian ada celah itu. Pas balik badan ke arah tirai, seperti ada mata sedang mengintip. Langsung gelagapan lah nutupin bagian vital. Eh tapi, malah kepikiran ngide biarin aja pura2 gak tahu. Jadi tiba2 dibuka lagi lah bagian itu. Tambahin sabun lagi, coli lagi. Kali ini dengan diperhatiin sama ibu2 di sebelah yang udah di depan tirai saya.

Tadinya udah lemes jadi berdiri kembali walaupun gak seratus persen. Cepet banget pula keluarnya. Setelah keluar yang kedua ini langsung ngeringin badan trus pake celana dalam aja dulu. Trus langsung buka tirai, "EH" (saya pura2 kaget). Langsung tutup tirai lagi. Cepat2 pakai baju ganti. Trus keluar.

Ibu2 itu mukanya merah di depan. Dia sudah posisi gantiin baju anaknya. Untungnya itu ibu2 gak pake teriak pas tahu saya lagi coli dan "sengaja" buka tirai pas cuman pake celana dalam. Abis itu langsung ngacir aja keluar trus pulang. Besok2 bisa nih diulang lagi.
 
Bimabet
menarik ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd