Blackmailing
Jadi kejadiannya waktu itu aku sedang nunggu (bisa dibilang) temen cewek. Kenal dia di acara bootcamp yang kebetulan juga diriku panitianya. Kita ngobrol banyak, sampe dia sendiri curhat kalo dia pernah dilecehkan muridnya. Dia seorang guru SMK di kota kecil di daerah Jatim. Tapi waktu kuliah di Surabaya.
Tidak ada niatan apa2 sebenernya sama cewek ini. Ketemuan ini juga atas kemauannya dia. Dia pengen ketemu aja setelah curhat sedih itu. Aku cukup geram waktu diceritain masalah itu dan sekaligus ngerasa "suka" dengan perlakuan pelecehan itu. Mungkin udah tanda2 bakat BDSM, hoho. Tentu saja aku gak akan cerita detail gimana dia dilecehkan muridnya.
"Hai! Sini…" *sambil melambaikan tangan
Dia pun berjalan ke arahku. Dia tidak sendiri omong2. Dia sama temannya, cewek juga. Aku lagi pengen membangun mentalnya kembali. Korban pelecehan semacam ini pasti sangat trauma.
"Long time no see, gimana kabar?"
"iya nih mas, not bad but also not good"
Lupa kalo belum memperkenalkan, kita sebut saja dia miss L.
Singkat cerita, kami ngobrol ke sana ke mari. Pada akhirnya miss L ditinggal sama temannya. Tadinya bingung juga kok tiba2 sekali temannya cabut. Aku menenangkan kalo dia aman, dan bisa pulang dengan lancar.
Di sini lah awal kejadian itu.
"Mas, masih inget ceritaku kan ya?"
"Iya, aku ikut gemes sebenernya. Kalo aku tahu dan bisa deket kamu waktu itu. Udah tak bejek2 murid2mu itu. Trus kamu sekarang gimana? Pasti berat banget ilangin trauma itu"
"Sekarang aku jadi jijik ngeliat murid2ku. Ini juga udah tahap resign dari sekolah itu."
"Pihak sekolah juga udah tahu kasus ini. Anehnya malah aku yang disidang."
"Aku cuma mencoba mengerti perasaanmu, tapi gak mungkin bisa ngerasain hal yang sama. Masih gemes dengernya."
"Mau pulang sekarang? biar aku anterin ke terminal. Mau langsung atau mau nginep ke tempat teman dulu?"
"Emmm…"
Wajahnya terlihat sekali kalo dia sedang ragu.
"~Tingtung"
Wajahnya yang terlihat melepas beban tadi dan langsung melihat hp yang dia pegang sedari tadi. Kini wajahnya langsung lesu mematung di depan layar hpnya.
Aku langsung berusaha merebut hpnya. Langsung mencoba mencari tahu pesan apa yang membuat dia mematung seperti itu tiba2.
*bangsat* dalam hatiku. Selama ini miss L diancam. Pengancam bilang akan menyebarkan foto bugil yang pernah terekam miss L. Nampak klasik, tapi aku berusaha untuk tetap tenang dan mencoba mencari tahu lebih dalam.
"Sudah berapa lama ini?"
"…"
"Sudah berapa lama ini?", mengulang petanyaan.
(pecahlah tangisnya langsung)
Langsung kupeluk dan mencoba menenangkanya. Sekitar 10-15 menit kemudian akhirnya dia berusaha untuk bercerita. Dia bercerita sambil sesenggukan.
Iya, ini semua dalam rentetan aksi murid2nya yang melecehkannya di depan kelas. Salah satu dari mereka tampaknya melakukan ini agar tidak dikeluarkan dari sekolah.
"~tingtung. Halo bu guruku yang cantik. Kok lama sih. Sekarang foto sambil bugil di manapun ibu guru berada ya dan kirim ke aku atau video waktu bu guru kami telanjangi di kelas bakal tersebar", seperti ini lah isi chat yang terakhir.
Aku coba scroll scroll ke atas.
"OMG, banyak sekali foto bugil yang kamu kirim!!!"
Ternyata miss L sudah pernah mengirim fotonya tanpa wajah atau wajah tersensor sambil setengah bugil bagian dada aja atau bagian bawah aja. Bahkan beberapa diantaranya si pengancam meminta miss L untuk mengambil foto di tempat2 tertentu secara random.
Pernah sekali miss L enggak menuruti. Itu berakhir potongan fotonya tersebar ke kelas lain tapi masih dengan sensor. Sejak saat itu dia selalu mengirim mereka dan takut bakal tersebar lagi yang tanpa sensor.
Sedikit keberuntungan tempat kami ngobrol ini sepi dan bisa sedikit menyamarkan ketelanjangan karena kursinya setinggi kepala. Posisi miss L membelakangi pintu masuk.
Miss L mulai membuka bajunya satu per satu hingga bugil bagian atas. Lalu langsung berpose dan mengirim foto. Aku gak tega dan malu melihat dia dalam keadaan seperti ini. Mataku memandang ke arah lain.
"~tingtung. Bu guru yang cantik cepetan dong, udah butuh bahan buat bacol nih. Foto yang bagus ya"
Kali ini aku biarkan, aku belum punya strategi untuk menjebak anak2 tengil ini. Foto pun terkirim.
"Kamu gak bisa gini terus"
"Tapi aku gak punya pilihan lain mas"
Putar otak beberapa menit. Ancaman seperti ini harus dihentikan dengan ancaman juga.
"~tingtung. Karena ibu lama sekali, minggu depan aku mau bu guru telanjang bulat di depan kelas ya sambil divideoin sambil colmek. Makasi fotonya, keren nih lagi di cafe tapi brani foto begini, memang joss."
Aku masih putar otak kemudian teringat thread lain di forum ini yang pernah menjebak. Ide bagus buat dicoba. Singkat cerita aku sedikit memaksakan ini ke miss L. Dia menolak dengan ideku, tapi pada akhirnya setelah diberi pengertian dan strategi akhirnya dia mau.
Agak susah juga menjebak si bocah2 tengil ini, tapi pada akhirnya mereka terpancing. Jadi begini, seperti yang pernah dilakuin di thread yang lain maka kali ini aku mencoba menirunya. Membuat si murid2 mesum ini untuk menelanjangi diri mereka sendiri, kemudian aku rekam.
Pada hari eksekusi, lokasi aku pilihin sebuah rumah. Rumah ini sebenarnya rumah teman yang udah lama gak ditinggali, sempet jadi kantor. Di sana kami akan mengeksekusi si murid2 mesum ini. Miss L gugup, gak pede, karena akan tetap membuka bajunya di hadapan anak2 ini. Tapi aku yakinkan kalo ini aman.
Bocah2 tengil itu pun berdatangan. Ada 6 anak.
"Permisi bu" *sok sopan banget padahal mesum semua*
"Ayo2 masuk ke dalam", sambil mempersilakan dengan senyum (terpaksa)
"Sebelum kita mulai, ibu ada syarat, semua hp harus ada di luar dan taruh di atas meja"
Oh iya, jadi saat mereka menyuruh miss L ini untuk bugil di kelas dan colmek. Aku meminta dia untuk menggantinya dengan strategi kami sekarang ini. Mereka boleh coli di depan tubuh bugil miss L sampe puas. Pada akhirnya mereka setuju.
Aku yakin miss L juga risih banget ngelakuin ini. Ok, all camera, action!
Miss L sudah pasti jauh dari sorotan kamera. Aku pasang beberapa kamera sisitivi. Miss L sudah mulai melucuti pakaiannya. Sampai keadaan bugil. Bocah2 tengil ini juga pada ngeluarin senjata yang gak seberapa mereka dan udah ngaceng duluan. Kayaknya sih udah sejak dari depan tadi. Emang dasar bocah, banyak juga yang cepet keluarnya.
Hanya 1 orang aja yang gak keluar2 di saat teman2nya sudah ada yang 2 kali. Saat bocah terakhir sudah akan ejakulasi, aku tiba2 muncul.
"Hayo!! udah terekam semua ya ini"
Beberapa dari mereka ada yang terjatuh karena ingin lari tapi karena celana sudah ada di ujung kaki membuat beberapa dari mereka malah terjatuh. Biar tahu rasa juga coli nanggung.
"Tenang… tenang semuanya. Aku di sini cuman mau barter video."
"Cepet pake baju kamu"
"HP kalian semua ada di tanganku. Aku hanya perlu menghapus video bu guru kalian dan melepaskan kalian setelah ini."
"Pilihanya mau dirusak dan pulang bugil atau dihapus aja?"
Mereka enggak punya banyak pilihan. Akhirnya mereka mau menghapusnya saja. Singkat cerita semua aman, video terhapus, miss L agak tersenyum. Karena aku juga paham soal digital seperti ini, aku bisa pastikan semua terhapus.
Video mereka waktu sedang coli aku simpan dulu. Aku mau pastikan gak ada serangan balasan.
Aku mengerjai salah satu dari mereka yang belum sempat keluar untuk melanjutkan kegiatannya. Sambil sedikit bentak2. "Ayo kocok lagi yang kenceng". Tapi tititnya udah lemes gak bisa ngaceng lagi. "Gak bisa om". "Pokoknya kocok terus sampe keluar, kalo gak keluar kamu pulang bugil".
Tiba2 teman2nya langsung ngibrit keluar. Si dia akhirnya ikut keluar juga dengan keadaan nanggung gak keluar2.
Aku tetep monitoring miss L beberapa hari setelahnya. Di sekolah sudah aman. Bocah2 tengil ini udah gak bisa berulah lagi.
Aku sama miss L masih temenan aja gak FWB-an suer. Pada akhirnya aku ngocok sendiri aja bayangin miss L lagi bugil di depanku. Hehehe…
FYI: Ini ceritanya agak dilebihkan biar jadi lebih seru aja. Btw, pelecehan seksual itu nyata adanya dan ini kejadian nyata di salah satu sekolah di wilayah Jatim. Aku suka cerita berbau sex, tapi benci dengan pelecehan seksual. Maaf jadi ceritain ini.
Jadi kejadiannya waktu itu aku sedang nunggu (bisa dibilang) temen cewek. Kenal dia di acara bootcamp yang kebetulan juga diriku panitianya. Kita ngobrol banyak, sampe dia sendiri curhat kalo dia pernah dilecehkan muridnya. Dia seorang guru SMK di kota kecil di daerah Jatim. Tapi waktu kuliah di Surabaya.
Tidak ada niatan apa2 sebenernya sama cewek ini. Ketemuan ini juga atas kemauannya dia. Dia pengen ketemu aja setelah curhat sedih itu. Aku cukup geram waktu diceritain masalah itu dan sekaligus ngerasa "suka" dengan perlakuan pelecehan itu. Mungkin udah tanda2 bakat BDSM, hoho. Tentu saja aku gak akan cerita detail gimana dia dilecehkan muridnya.
"Hai! Sini…" *sambil melambaikan tangan
Dia pun berjalan ke arahku. Dia tidak sendiri omong2. Dia sama temannya, cewek juga. Aku lagi pengen membangun mentalnya kembali. Korban pelecehan semacam ini pasti sangat trauma.
"Long time no see, gimana kabar?"
"iya nih mas, not bad but also not good"
Lupa kalo belum memperkenalkan, kita sebut saja dia miss L.
Singkat cerita, kami ngobrol ke sana ke mari. Pada akhirnya miss L ditinggal sama temannya. Tadinya bingung juga kok tiba2 sekali temannya cabut. Aku menenangkan kalo dia aman, dan bisa pulang dengan lancar.
Di sini lah awal kejadian itu.
"Mas, masih inget ceritaku kan ya?"
"Iya, aku ikut gemes sebenernya. Kalo aku tahu dan bisa deket kamu waktu itu. Udah tak bejek2 murid2mu itu. Trus kamu sekarang gimana? Pasti berat banget ilangin trauma itu"
"Sekarang aku jadi jijik ngeliat murid2ku. Ini juga udah tahap resign dari sekolah itu."
"Pihak sekolah juga udah tahu kasus ini. Anehnya malah aku yang disidang."
"Aku cuma mencoba mengerti perasaanmu, tapi gak mungkin bisa ngerasain hal yang sama. Masih gemes dengernya."
"Mau pulang sekarang? biar aku anterin ke terminal. Mau langsung atau mau nginep ke tempat teman dulu?"
"Emmm…"
Wajahnya terlihat sekali kalo dia sedang ragu.
"~Tingtung"
Wajahnya yang terlihat melepas beban tadi dan langsung melihat hp yang dia pegang sedari tadi. Kini wajahnya langsung lesu mematung di depan layar hpnya.
Aku langsung berusaha merebut hpnya. Langsung mencoba mencari tahu pesan apa yang membuat dia mematung seperti itu tiba2.
*bangsat* dalam hatiku. Selama ini miss L diancam. Pengancam bilang akan menyebarkan foto bugil yang pernah terekam miss L. Nampak klasik, tapi aku berusaha untuk tetap tenang dan mencoba mencari tahu lebih dalam.
"Sudah berapa lama ini?"
"…"
"Sudah berapa lama ini?", mengulang petanyaan.
(pecahlah tangisnya langsung)
Langsung kupeluk dan mencoba menenangkanya. Sekitar 10-15 menit kemudian akhirnya dia berusaha untuk bercerita. Dia bercerita sambil sesenggukan.
Iya, ini semua dalam rentetan aksi murid2nya yang melecehkannya di depan kelas. Salah satu dari mereka tampaknya melakukan ini agar tidak dikeluarkan dari sekolah.
"~tingtung. Halo bu guruku yang cantik. Kok lama sih. Sekarang foto sambil bugil di manapun ibu guru berada ya dan kirim ke aku atau video waktu bu guru kami telanjangi di kelas bakal tersebar", seperti ini lah isi chat yang terakhir.
Aku coba scroll scroll ke atas.
"OMG, banyak sekali foto bugil yang kamu kirim!!!"
Ternyata miss L sudah pernah mengirim fotonya tanpa wajah atau wajah tersensor sambil setengah bugil bagian dada aja atau bagian bawah aja. Bahkan beberapa diantaranya si pengancam meminta miss L untuk mengambil foto di tempat2 tertentu secara random.
Pernah sekali miss L enggak menuruti. Itu berakhir potongan fotonya tersebar ke kelas lain tapi masih dengan sensor. Sejak saat itu dia selalu mengirim mereka dan takut bakal tersebar lagi yang tanpa sensor.
Sedikit keberuntungan tempat kami ngobrol ini sepi dan bisa sedikit menyamarkan ketelanjangan karena kursinya setinggi kepala. Posisi miss L membelakangi pintu masuk.
Miss L mulai membuka bajunya satu per satu hingga bugil bagian atas. Lalu langsung berpose dan mengirim foto. Aku gak tega dan malu melihat dia dalam keadaan seperti ini. Mataku memandang ke arah lain.
"~tingtung. Bu guru yang cantik cepetan dong, udah butuh bahan buat bacol nih. Foto yang bagus ya"
Kali ini aku biarkan, aku belum punya strategi untuk menjebak anak2 tengil ini. Foto pun terkirim.
"Kamu gak bisa gini terus"
"Tapi aku gak punya pilihan lain mas"
Putar otak beberapa menit. Ancaman seperti ini harus dihentikan dengan ancaman juga.
"~tingtung. Karena ibu lama sekali, minggu depan aku mau bu guru telanjang bulat di depan kelas ya sambil divideoin sambil colmek. Makasi fotonya, keren nih lagi di cafe tapi brani foto begini, memang joss."
Aku masih putar otak kemudian teringat thread lain di forum ini yang pernah menjebak. Ide bagus buat dicoba. Singkat cerita aku sedikit memaksakan ini ke miss L. Dia menolak dengan ideku, tapi pada akhirnya setelah diberi pengertian dan strategi akhirnya dia mau.
Agak susah juga menjebak si bocah2 tengil ini, tapi pada akhirnya mereka terpancing. Jadi begini, seperti yang pernah dilakuin di thread yang lain maka kali ini aku mencoba menirunya. Membuat si murid2 mesum ini untuk menelanjangi diri mereka sendiri, kemudian aku rekam.
Pada hari eksekusi, lokasi aku pilihin sebuah rumah. Rumah ini sebenarnya rumah teman yang udah lama gak ditinggali, sempet jadi kantor. Di sana kami akan mengeksekusi si murid2 mesum ini. Miss L gugup, gak pede, karena akan tetap membuka bajunya di hadapan anak2 ini. Tapi aku yakinkan kalo ini aman.
Bocah2 tengil itu pun berdatangan. Ada 6 anak.
"Permisi bu" *sok sopan banget padahal mesum semua*
"Ayo2 masuk ke dalam", sambil mempersilakan dengan senyum (terpaksa)
"Sebelum kita mulai, ibu ada syarat, semua hp harus ada di luar dan taruh di atas meja"
Oh iya, jadi saat mereka menyuruh miss L ini untuk bugil di kelas dan colmek. Aku meminta dia untuk menggantinya dengan strategi kami sekarang ini. Mereka boleh coli di depan tubuh bugil miss L sampe puas. Pada akhirnya mereka setuju.
Aku yakin miss L juga risih banget ngelakuin ini. Ok, all camera, action!
Miss L sudah pasti jauh dari sorotan kamera. Aku pasang beberapa kamera sisitivi. Miss L sudah mulai melucuti pakaiannya. Sampai keadaan bugil. Bocah2 tengil ini juga pada ngeluarin senjata yang gak seberapa mereka dan udah ngaceng duluan. Kayaknya sih udah sejak dari depan tadi. Emang dasar bocah, banyak juga yang cepet keluarnya.
Hanya 1 orang aja yang gak keluar2 di saat teman2nya sudah ada yang 2 kali. Saat bocah terakhir sudah akan ejakulasi, aku tiba2 muncul.
"Hayo!! udah terekam semua ya ini"
Beberapa dari mereka ada yang terjatuh karena ingin lari tapi karena celana sudah ada di ujung kaki membuat beberapa dari mereka malah terjatuh. Biar tahu rasa juga coli nanggung.
"Tenang… tenang semuanya. Aku di sini cuman mau barter video."
"Cepet pake baju kamu"
"HP kalian semua ada di tanganku. Aku hanya perlu menghapus video bu guru kalian dan melepaskan kalian setelah ini."
"Pilihanya mau dirusak dan pulang bugil atau dihapus aja?"
Mereka enggak punya banyak pilihan. Akhirnya mereka mau menghapusnya saja. Singkat cerita semua aman, video terhapus, miss L agak tersenyum. Karena aku juga paham soal digital seperti ini, aku bisa pastikan semua terhapus.
Video mereka waktu sedang coli aku simpan dulu. Aku mau pastikan gak ada serangan balasan.
Aku mengerjai salah satu dari mereka yang belum sempat keluar untuk melanjutkan kegiatannya. Sambil sedikit bentak2. "Ayo kocok lagi yang kenceng". Tapi tititnya udah lemes gak bisa ngaceng lagi. "Gak bisa om". "Pokoknya kocok terus sampe keluar, kalo gak keluar kamu pulang bugil".
Tiba2 teman2nya langsung ngibrit keluar. Si dia akhirnya ikut keluar juga dengan keadaan nanggung gak keluar2.
Aku tetep monitoring miss L beberapa hari setelahnya. Di sekolah sudah aman. Bocah2 tengil ini udah gak bisa berulah lagi.
Aku sama miss L masih temenan aja gak FWB-an suer. Pada akhirnya aku ngocok sendiri aja bayangin miss L lagi bugil di depanku. Hehehe…
FYI: Ini ceritanya agak dilebihkan biar jadi lebih seru aja. Btw, pelecehan seksual itu nyata adanya dan ini kejadian nyata di salah satu sekolah di wilayah Jatim. Aku suka cerita berbau sex, tapi benci dengan pelecehan seksual. Maaf jadi ceritain ini.