Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sisil: Pacar Yang Tidak Adil

Lanjut dengan pov Sisil atau tanpa pov Sisil?

  • Pakai

    Votes: 251 78,2%
  • Tidak

    Votes: 70 21,8%

  • Total voters
    321
  • Poll closed .
PART 8E

Hati manusia itu sering dibolak balikkan oleh sang Pencipta. Hati manusia itu punya potensi melukai namun juga mengobati. Hati manusia juga bisa membenci juga mencintai.

Di Pagi hari yang cerah aku melakukan kegiatan KKN yang sudah ditetapkan semalam. Kegiatannya hanya berkunjung ke sekolah untuk melakukan kegiatan mengajar. Aku pun sesaat bisa melupakan kejadian kemarin soal Sisil dengan mengalihkan pikiran ku kepada kegiatan KKN dan karena kehadiran Airin yang selalu ada di sampingku.

Sore hariny, hal yang tidak aku duga, ternyata ada satu orang anggota kelompok kami bahkan dia masih dalam satu circle denganku dan Airin, menyadari perbuatan ku di setiap malam. Namanya Lia.

"War sini deh kamu." Ajak dia menjauh dari keramaian posko.

"Ada apa Li tumben?" tanyaku heran.

"Kamu jangan terlalu deket deh sama Airin, kamu udah punya pacar loh." ucap dia sebagai bentuk peringatan.

"Iya aku udah mau ngejauh tapi ya gimana ya, susah gitu."

"Kamu tiap malam sama Airin ngapain?"

"Ga ngapa ngapain."

"Jangan bohong War, aku ngeliat kok meskipun gelap, tapi aku diem aja. Jangan diulang War."

"Tapi aku ga ngapa ngapain. Aku juga ga paham arah pertanyaanmu."

"Terserah kamu War, tapi aku tau kok yauda balik ke dalam yuk takut dicariin anak anak yang lain."

Akhirnya aku kembali ke dalam posko dengan perasaan kaget karena tidak menyangka selama ini perbuatanku dengan Airin diketahui oleh seseorang di dalam kelompokku bahkan masih satu circle denganku. Aku harus bicara dengan Airin saat senggang. Aku ingin mengetahui responnya karena hal ini.

Malam itu, aku tidak melakukan hal apapun seperti malam malam sebelumnya ya karena takut ucapan Lia tadi sore. Aku melihat wajah Airin hanya heran. Mungkin dia mengira diriku tidak seperti biasanya yang selalu nyosor di setiap malam tanpa terlewat satu malam pun. Aku akan berbicara dengannya esok pagi saja. Sementara biarlah dia bergelut dengan rasa penasarannya.

Aku masih belum berkomunikasi dengan Sisil sejak hari dimana dia mengakui hal yang telah ia sembunyikan. Aku bertanya tanya mengapa dia sampai berani mengungkapkan hal tersebut, padahal kalau dia menyimpan pun, mungkin selamanya rahasia itu aman dan terjaga. Aku bahkan sampai garuk garuk kepala meskipun rambutku tidak gatal. Ibarat sebuah quotes, ini adalah jawaban dari kalimat "mana ada maling ngaku". Dan Sisil mematahkan dan menjawa quotes tersebut. Tapi nanti nanti saja aku akan memulai komunikasi lagi dengannya sembari aku memikirkan keputusan apa yang akan aku ambil.

Sementara itu, aku mulai memanggil Airin dan mengajaknya sedikit menjauh dari posko. Aku harus menyampaikan kabar soal Lia mengetahui kelakuan kita berdua.

"Ay, Lia ternyata tau kelakuan kita."

"Hah kok bisa?"

"Gak tau aku, kemarin sore dia kan ngajak aku keluar menjauh dari posko, ternyata dia bilang kalo dia tau apa aja yang kita lakuin tiap malam. Tapi apa dia cuma gertak aja ya."

"Semoga ya ay."

"Tapi setauku cewe itu feelingnya kuat, dan ga mungkin dia itu asal ngomong kalo ga liat sendiri."

"Nah itu."

"Apa gara gara ciuman kita kenceng ya suaranya hahaha."

"Apasih ay tegang tegang malah bercanda hahaha."

"Nah makanya tadi malem aku ga nyium kamu."

"Ih makanya kamu ga nyentuh aku sama sekali. Aku heran apa aku punya salah ke kamu."

"Oh jadi kamu pengen ya hayoo hahaha."

"Eh ge-er banget kamu haha."

"Yauda nanti malam ciuman lagi?"

"Terserahmu ay."

"Kok terserah sih."

"Iya deh iyaa huh."

"Haha yok balik lagi ke posko takut Lia curiga."

Akhirnya aku berjalan kembali ke arah posko. Hari itu kegiatan ku hanya berkeliling membantu warga jika sedang melakukan sesuatu. Aku berkeliling sendiri mengitari desa, menyapa warga yang sedang "cangkruk" di teras maupun di pos kamling. Tapi tidak ada hal yang bisa aku lakukan karena tidak ada kegiatan yang dilakukan warga selain cangkruk.

Siang menjelang sore yang panas, aku mengajak Airin untuk meminum es kelapa di tepi jalan. Pembahasan ngalor ngidul terjadi di antara kami berdua.

"Ay gimana hubungan kamu sama Sisil?"

"Baik baik aja." Aku tidak mungkin jujur mengenai permasalahan yang sedang ku alami dengan Sisil. Ini adalah rahasia hubungan kami.

"Hmm"

"Kok sedih?"

"Gapapa, terus kita kayak gini terus sampe kapan?"

"Jalani aja dulu ay."

Aku hanya memberi kalimat penenang tanpa bisa memberi kepastian. Setelah es habis, aku kembali ke posko. Sudah jelas banyak mata tertuju pada kami. Karena mereka tahu kalau aku sudah punya pacar tapi masih keluar terus dengan Airin. Tapi seperti ucapan Airin, aku hanya perlu bodo amat.

Malamnya sebelum tidur seperti biasa, aku melakukan tindakan mesum kepadanya yang sempat berhenti 1 malam karena perasaan shock ku kemarin. Aku sangat bernafsu malam itu sampai sampai tangan Airin yang diam aku arahkan ke penisku yang sudah tegak. Tapi Airin sekuat tenaga menolak perlakuan ku. Aku sedikit kecewa namun aku lampiaskan dengan meremas payudaranya dengan kencang. Setelah puas melakukan ciuman di seluruh bagian wajahnya dan dibarengi dengan remasan, aku sudah kegiatan ku dan pergi tidur.

Singkat cerita KKN tinggal menghitung hari, aku sudah memikirkan untuk menghubungi Sisil. Dan keputusan ku tetap melanjutkan hubungan dengannya meskipun kesalahan yang telah ia perbuat sangat fatal. Ini semua karena fetish. Jika bukan karena fetish sudah aku putuskan dirinya. Sejenak aku mengingat kembali pengakuannya kala itu dan membayangkan setiap adegan yang mereka lakukan. Penisku seketika tegang membayangkan demikian. Wajah Sisil yang polos itu membuatku tidak menyangka bahwa dirinya bermain api terlalu dekat. Setelah sadar, aku pun menyudahi lamunanku agar tidak terlalu larut dengan perasaan terangsang. Aku harus memulai chatnya sekarang. Aku berjalan ke kamar mandi, karena aku sudah menyiapkan rencana.

Y: Halo.
S: Iya halo sayang.
Y: Aku mau ngomong.
S: Ngomong apa sayang.
Y: Aku mau kita lanjut.
S: Hah serius sayang? Makasih huhu. Maafin aku ya, ga aku ulangi lagi.
Y: Iya yang. Tapi aku boleh minta cerita detailnya ga?
S: Hmm kan udah waktu itu.
Y: Hmm lagi ayang aku mau ngocok.
S: Ih ngocok hihi liat ya nanti.
Y: Iya ayang.
S: Jadi ya pagi itu aku udah chatan sama dia ayang, terus dia ngajak aku ke pantai siangnya. Awalnya aku bimbang soalnya aku udah punya kamu. Tapi aku juga pengen healing. Dan aku juga kan waktu itu masih ada sedikit rasa ke dia, jadi aku iyain aja.
Y: Ayang nakal diem diem chatan.
S: Hihihi maaf ayang, dilanjut ga ayang?
Y: Iya ayang lanjut udah berdiri punyaku.
S: Hihi gemes liat dulu.
Y: (Mengirim foto penis)
S: Hihi gemesin
Y: Lanjut ayang.
S: Jadi ya gitu akhirnya aku cari alasan ke kamu. Terus akhirnya nemu alasan. Dia tau tau udah di depan rumahku. Jam 12 kurang dia udah sampe depan rumahku itu ayang. Lalu aku suruh masuk dulu dia nya. Awalnya aku make up an di kamar terus dia nyuruh make up an di ruang tamu, yauda karena di rumah ga ada orang ya aku mau aja ayang. Aku make up an di situ ga pake jilbab loh ayang, padahal kamu belum pernah liat rambutku hihi. Setengah jam aku make up an terus setengah 1 aku berangkat.
Y: Nyebelin kamu, aku belum pernah liat rambut, orang lain udah dapet.
S: Hihihi gapapa kan ayang?
Y: Kalo bukan karena fetish ya ga mau aku.
S: Hihi makasih fetish.
Y: Njir.
S: Ya terus aku berangkat. Pas di jalan dia bilang gini ke aku ayang "ga meluk Sil?" Dan anehnya aku langsung peluk dia loh ayang. Kayak ga ada rasa bersalah ke kamu hihi. Sempet berenti kita di minimarket, aku dibelikan susu kotak sama camilan buat di pantai nanti. Terus di jalan ya gitu dah ayang aku meluk dia ga lepas lepas nyaman aja peluk dia hihi. Terus singkat cerita sampe parkiran. Pahaku dielus dia sambil bilang "panas ya Sil?" aku jawab "engga." Terus kita berdua cari kursi, terus duduk di pinggir pantai. Aku sandar di bahunya dia, tanganku digenggam sama dia juga ayang. Cerita jaman jaman masih SMP SMA terus nanyain kuliah gimana.
Y: Nakal banget sih.

Aku makin bersemangat membaca ceritanya sambil terus mengocok penisku. Cerita ini yang sangat aku tunggu tunggu. Aku melupakan harga diriku yang telah diselingkuhi tapi aku malah menyukainya.

S: Hihi untung kamu punya fetish. Jadi singkat cerita, pas maghrib aku makan sate dulu sama dia. Oiya aku hari itu ga mikir kamu sama sekali loh ayang, hari itu aku miliknya dia hihi. Nah habis itu pas habis makan sate, kita pulang. Pas pulang aku ngantuk banget, jadi aku tidur sambil ngerangkul dia. Dia nya megang tanganku yang ngerangkul perutnya dia itu. Habis itu pas sampe rumah, baru aku keinget kamu. Aku nyalakan internet terus WA kamu.
Y: Terus ayang?
S: Ih ga sabar hihi jangan marah ya habis ini.
Y: Emang kenapa?
S: Kamu siap dengan segala ceritaku ayang?
Y: Iya siap ayang.
S: Hihi dasar ayang. Jadi kan setelah bales chat, aku suruh dia mampir dulu. Terus aku bikinin dia teh baru aku mandi. Ya dia ga aneh aneh kok ayang. Terus habis mandi aku cuma pakai kaos pendek sama celana panjang ga pake kerudung. Terus aku nemenin dia minum teh sambil ngobrol ngobrol. Habis itu ya ayang dia deketin badan ke aku, terus aku ciuman sama dia. Padahal waktu itu kamu sebagai pacarku aja ga pernah cium aku, tapi ini dia bukan siapa siapa nyium aku. Aku ke bawa suasana ayang jadi aku layani ciumannya dia. Nah ciuman sambil remes dadaku ayang padahal kamu juga belum pernah waktu itu hihi. Pokok ga kerasa tau tau jam 10 ayang dia pengen nginep. Gatau kenapa aku iyain aja loh padahal ya ga hujan. Jadi aku yang masuki motornya dia biar ga diliat tetangga. Habis itu aku diajak ke kamar ku. Ya habis itu bobo bareng.
Y: Terus pecah perawannya?
S: Jam 12 malem ayang. Aku ngerasa dia gerak turun dari kasur. Pas aku melek dia udah lepas baju. Aku kaget dan lupa kalo aku bobo sama cowo. Terus aku dicium sama dia. Ya intinya gitu dah sampe akhirnya aku pasrah kena jebol sama dia. Punya dia lebih besar dan panjang dari kamu. Punya dia 16 cm kayaknya ayang. Huhu maaf ayang aku suka punya dia waktu itu, tapi sekarang suka punya kamu doang kok. Kamu marah?
Y: Iya, tapi aku suka.
S: Sakit ternyata ayang rasanya pecah perawan.
Y: Enak?
S: Iya lama lama enak ayang hihi. Enak deh nanti sama kamu udah ga sakit hihi
Y: Enak darimana udah diperawani orang.
S: Hihi maaf ayang.

Hatiku rasanya diremas membaca itu semua. Karena fetish, Sisil cerita dengan penuh semangat dan bergairah seperti orang tidak bersalah. Aku hanya menggelengkan kepalaku membaca ceritanya. Tapi aku senang mendapatkan cerita fresh darinya meskipun ini sudah sangat berlebihan. Ini seperti di dalam mimpi. Namun ini bukanlah mimpi.

Lalu ku kocok penisku yang sudah teramat tegang dan aku merekamnya saat akan ejakulasi. Begitu banyak semprotan spermaku. Crottt...crot..crott..crottt...crott. Lalu aku kirimkan ke Sisil. Aku yang sudah lemas merasa cukup dengan cerita Sisil.

S: Makasih sayang, mau lanjut ga?
Y: Masih ada?
S: Ya kan paginya masih ada ayang.
Y: Yauda boleh ayang.
S: Jadi aku tempur sama dia sampe subuh. Terus tidur kan. Nah pas subuh aku main sama dia di ruang tamu, terus di kamar lagi, terus di dapur pas aku masak mie hehe.
Y: Ih nuakal. Cukup deh ayang.
S: Yauda ayang.
Y: Tapi selain kejadian 5 Mei ada lagi ga?
S: Mmm kamu siap tau semuanya?
Y: Iya aku siap ayang. Dan berarti ada yang kamu sembunyiin lagi?
S: Iya tapi cuma satu.
Y: Tanggal berapa dan pas ngapain?
S: Inget studio foto?
Y: Iya inget. 1 Juni itu.
S: Pas pulangnya aku dijemput Anan.
Y: Ngapain ayang?
S: Ngopi habis dijemput di stasiun itu.
Y: Udah itu aja ayang?
S: Ada lagi ayang.
Y: Apa ayang?
S: Check in hihihi.

Gila nih anak ternyata. Apa gak cukup kejadian waktu itu sampai dia mengulangi lagi.

Aku tentunya terkejut Sisil sampai 2 kali melakukan hal itu meskipun aku belum mengintrogasinya. Orang awwam pun tahu, kalau check in sudah dikatakan akan melakukan persetubuhan.

Y: Kok bisa kamu ngelakuin itu?
S: Waktu itu aku males sama kamu ayang. Pagi aku pengen main sama kamu sebelum pulang tapi kamu malah ada foto studio.
Y: Kok jadi nyalahin aku?
S: Iyalah harusnya gak usah ikut kamu.
Y: Ya ga bisa lah.
S: Yauda sih kan udah kejadian.
Y: Ngapain aja kamu?
S: Ya kayak yang pertama ayang.
Y: Hadehhh dapet bekas.
S: Hehe untung kamu ada fetish ya ayang.
Y: Dih berlindung di balik fetish.
S: Tapi kamu suka?
Y: Iya sih ngaceng ini.
S: Liat.
Y: Cerita dulu baru liat.
S: Jadi pas di kereta itu aku chatan sama dia. Aku nya juga salah sih kayak ngode minta jemput dia. Akhirnya dijemput. Terus dia mau ternyata. Yauda deh singkat cerita aku dijemput langsung meluk dia tanpa disuruh. Terus ngopi bentar sama dia. Terus aku minta pulang. Pas perjalanan pulang, jalannya tuh ga mengarah ke rumah, malah kayak menjauh dari rumah. Ternyata dia bawa aku ke hotel. Aku tanya ngapain kesini dia jawab kangen. Aku yang sebel sama kamu juga bilang kangen dan akhirnya ya aku mau sama dia ke hotel. Udah deh kamu pasti tau lanjutannya.
Y: (mengirim foto penis) Udah ya.
S: Hihihi besaran Anan ayang.
Y: Hmm mulai deh. Sperma ku udah kosong ini.
S: Hihi yauda balik ke posko lagi ayang.
Y: Iya ayang.

Setelah itu aku tidak marah seperti kala itu. Hubungan ku dengan Sisil berjalan seperti semula. Tapi aku makin main gila dengan Airin. Tapi aku tidak menyangka dia mengkhianatiku sampai 2 kali. Semuanya berujung pada persetubuhan tubuh antara Sisil dan Anan.

Di sisa hari KKN, aku mengajaknya keluar jika tidak ada agenda. Aku tidak peduli apa kata yang lain. Puncaknya ketika H-1 penarikan mahasiswa saat malam hari, inilah momen pertama kali aku sudah memberanikan diri untuk memasukkan tanganku kr dalam bajunya.

"mmhhhh besok kita udah pisah ay. Kita puasin malam ini ciumannya." Ucapku mengecup pipinya.

"Aku sedih ay pisah dari kamu."

"Aku juga ay."

"Kita kembali ke kehidupan masing masing. Kamu sama Sisil aku tetep ngejomblo."

"Maaf ya ay."

"Udah gapapa ay."

Aku lalu mencium bibirnya. Sambil meremas dadanya. Aku yang merasa ini momen terakhir, memberanikan diri untuk memasukkan tanganku ke dalam bajunya.

"Jangan ay."

"Udah diem daripada yang lain denger."

Dia hanya diam mungkin sependapat dengan ku. Akhirnya aku melancarkan aksi gerilya tanganku pada dadanya yang kenyal itu. Tanpa perlu basa basi, aku menuju ke payudaranya, tanpa meremas dadanya melalui BH nya. Dia tentunya hanya diam dan mendesah. Samar samar aku melihat mukanya sepertinya dia terangsang oleh perbuatanku. Aku yang merasa diberi lampu hijau makin bergerilya di dalam bajunya meremas kedua payudaranya. Mulus, kenyal, lembut. Itulah yang kurasakan. Sampai puncaknya aku membenamkan wajahku pada payudaranya meskipun hanya dari luar bajunya saja. Namun hanya sebentar, aku angkat lagi wajahku dari dadanya.

Aku tidak puas dengan semua itu. Sampai sampai Airin mengeluh dirinya mengantuk tapi aku tidak membiarkan momen indah itu berakhir cepat. Aku menyuruhnya tidur dan pasrah saja dengan apa yang aku lakukan.

"Ahhhh mmhhhhh." Airin mendesah karena vaginanya akhirnya ku sentuh meskipun dari luar. Airin sepertinya kalah dengan rasa kantuknya sehingga vaginanya yang sangat ia jaga itu akhirnya terjamah olehku.

"mmhhh ayy udah. Geli bangettt."

"Mmhhhh ayyy udaahh."

"ayyyyy ga kuat."

Sampai dimana aku merasakan celananya basah. Sepertinya dia orgasme namun ditahan agar tidak menimbulkan kecurigaan yang lain. Saat aku sudah puas dan kantuk pun datang, akhirnya aku terlelap dengan menggenggam tangan Airin.

Paginya aku cukup bersedih lantaran aku harus berpisah dengan teman temanku dan tentunya Airin. Sebelum kami pulang, aku sempat berfoto dengan Airin untuk aku lihat lihat ketika di kos.

Terima kasih teman teman. Terima kasih cinta di KKN ku, Airin. Aku tidak akan melupakanmu Insya Allah.

Bersambung...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd