Di dalam kamar mandi dia langsung memelukku dan memepet tubuhku ke dinding , kita saling berciuman liar sekali lagi , "mmuchh mmhhh mmllll " tak lupa tangannya meremasi payudaraku , akupun hanya bisa pasrah pada perlakuan doni.
Kepalaku mendongak ke atas menikmati setiap perbuatan Doni , Doni ciumin leherku sambil memutar tuas shower , "aahhh aahhh sstttt Don"
Kuremas rambut Doni gemas , "mmuuchh mmuchh mmuchh harum tubuhmu benar benar menggairahkan Mirna." Pujinya membuat semakin bergairah , Doni angkat tubuhku hingga kakiku bertumpuh di pinggang nya , kakiku memeluk pinggang Doni erat sambil kontol nya terus menggesek bibir memekku , diperlakukan begitu membuat gairahku semakin tinggi , vaginaku membasah dan membanjir rasa gatal mulai menjangkiti dalam vaginaku. "Ahhh aahhh ssttt Doni ahh ahh masukin... Masukin sayang" rengekku yang sudah penuh napsu.
Doni hanya tersenyum melihat diriku seakan memang ingin menyiksaku lebih lama ,"sabar Mirna sayang kita buat pelan pelan aja hihihi" sambil terus menggesek batang kontolnya pada memekku tak lupa kemudian mulutnya dengan rakus mengocopi putingku."ccuuppp ccuuppp ccuupp mmhhh enak banget susunya sayang".
"Aahhh aahhh ohhh ssttt ohhh" desahku sambil hanya bisa menengadah keatas menerima perbuatan Doni , kuremasi rambutnya tak beraturan.
Cairan vaginaku semakin membanjir ikut membasahi batang kontol punya Doni yang sedang mengesek dengan nakalnya , puting ku terus mengeras dan sensitif tiap kali di hisapi Doni bahkan ikut menekan nekan kepala Doni lebih menghisapi putingku.
Hingga akhirnya kurasakan tubuhku bergetar , pahaku menegang memeluk pinggang Doni erat , sementara Doni masih asiknya menikmati nenenku dengan rakus , kurangkul kepala Doni erat, "aahhhh doniii akuuu aakhhhhhhh " ."belum sempat ku tuntaskan ucapanku aku sudah orgasme.
"Ohhh ssyuurrrrrrr ohhh ssyyuurrrrr mmhhh ohhhhh ssyuuuurrrr" , tubuhku mengejang ngejang ,ku tekan batang kontol Doni erat erat , cairan vaginaku basah membanjir menyirami batang kontol Doni yang terbenam di bibir vaginaku sehingga membentuk potongan hotdog lengkap dengan saus cairan cintaku.
Doni seakan mengerti aku sedang orgasme , dia biarkan diriku berlaku sesuka hatiku , membuat diriku merasakan seenak mungkin tanpa di ganggu sampai orgasmeku tuntas.
Nafasku memburu tidak karuan , pada saat kakiku lemas dan mau terjatuh dengan sigap Doni mengambil kedua pahaku menopang ku agar tak terjatuh , akupun menatap Doni sambil menggigit bibir bawahku tersenyum , donipun balas menatapku..