PART 7 – [Malam Tiada Akhir]
Setelah kejadian tadi pikiranku mulai kacau, dan Yoona masih melanjutkan sesi pemotretan seperti biasa
Gary juga nampak tidak berbeda dari biasanya setelah kejadian tadi.
Tapi yang membuatku kepikiran sejak tadi adalah bisikannya Yoona. Bahkan saat kami saling bertatap muka aku hanya terdiam karena hal ini, sedangkan Yoona hanya tersenyum saja melihatku
Setelah sesi pemotretan selesai kami kembali ke apartemen Yoona dan Yoona segera keluar dari mobil Bersama dengan Gary yang membantu membawa tasnya menuju kamarnya aku juga ikut turun karena Yoona mengajakku untuk membantu membawa barang bawaannya.
Aku kemudian membantu membawa barang-bawaannya dan menuju ke kamarnya.
Setelah selesai membawanya kemudian aku keluar akan tetapi Gary masih berada didalam karena ada beberapa hal yang ingin dibicarakan dengan Yoona.
Kemudian aku menuju ke tempat parkir dan menunggu diluar mobil karena kuncinya masih dibawa Gary
‘Ahh… pasti ronde ke 2 nih’ Gumamku merasa kesal
Gary kemudian kembali ke mobil dengan tergesa-gesa, dan dengan kancing pakaian bagian atasnya terbuka
“Maaf-maaf nungguin lama ya… Hehe Aku lupa ngasihin kunci mobilnya kekamu ternyata”
Aku yang berada disampingnya hanya mengabaikan hal itu dan kami melanjutkan perjalanan ke rumah kami masing-masing dengan keadaan canggung karena tidak ada topik pembicaraan. Mungkin kami yang saat itu sudah kelelahan dengan aktifitas hari ini.
Setelah sampai di rumah aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasur
Saat itu waktu menunjukkan pukul 17.00. Aku masih mengingat ingat kejadian tadi siang bersama Yoona
Saat Yoona mengetahui aku sedang mengintip mereka, Yoona kemudian membisikkan sesuatu ke telingaku
‘Malam ini datang ke apartemenku ya, HP kamu aku bawa buat jaminannya’ Yoona kemudian tersenyum sinis kepadaku dan aku hanya terdiam mendengar bisikannya
Aku hanya takut jika Yoona akan menuntutku ke pengadilan, dan aku nanti akan dihukum, dan bisa merusak nama baikku.
Setelah berpikir cukup panjang aku akhirnya sudah putus asa, dan tetap akan kesana untuk mempertanggunjawabkannya
Karena rasa lelah, aku perlahan-lahan mulai mengantuk dan aku mulai tertidur dalam posisi masih mengenakan pakaian kerja.
Selama 2 jam aku tertidur karena merasa lelah dengan aktifitas dan kejadian tadi.
Setelah bangun, aku kemudian mandi dan menyiapkan makan malam.
Selama makan malam aku selalu memikirkan perkataan Yoona yang dibisikannya padaku.
“Kalau dipikir-pikir tadi Yoona gak bilang jam berapa, mana udah malem lagi kalau ada urusan pekerjaan mendadak bisa gawat” Gumamku sambil makan malam
Kemudian setelah selesai makan aku kemudian keluar menuju apartemen Yoona
Perjalanan ke apartemennya memakan waktu hampir 20 menit dengan menaiki bus kota
Hingga akhirnya aku tiba di salah satu apartemennya yang terlihat cukup besar, dan aku kemudian masuk dan menuju ke lantai 6.
Aku kemudian menuju ke salah satu ruangan, dan mencoba mengetuk pintu.
Tak berselang lama, Yoona membukakan pintunya dan membawaku masuk ke apartementnya
Didalam ruangan itu sedikit gelap dengan cahaya lampu yang sedikit menerangi ruangan itu
Yoona kemudian mempersilahkan aku duduk, dan menawariku minum
Setelah minuman kami datang, Yoona duduk berhadapan denganku
Dan mengawali pembicaraan, “Jadi, kamu akhirnya berani kesini”
“Yaa… Sebelumnya aku minta maaf soal kejadian tadi. Bukan bermaksud untuk mengganggu hubunganmu dengan Gary. Karena aku berada disana aku tidak tahu harus melakukan apa saat ada kejadian tadi.”
“Hmm… Oke aku maafin, tapi sebelumnya kamu harus menghapus semua rekaman dan foto yang mungkin kamu ambil”
“O-oke…” Kemudian aku mengambil HPku dan menghapus rekaman tadi
Sambil aku menghapus rekaman tadi, Yoona berkata ”jika sampai tersebar berita tentang kejadian tadi, kau akan kubunuh”
“B-baiklah” Jawabku sambil gugup
Setelah percakapan yang cukup serius, aku kemudian meminum minuman yang disiapkan oleh Yoona
Tak berselang lama, kepalaku menjadi pusing, dan pengelihatanku menjadi kabur, lalu semuanya menjadi gelap
Setelah kesadaranku mulai kembali, aku menyadari bahwa mata dan mulutku sedang ditutup sedangkan tangan dan kakiku diikat pada sebuah kursi
Kemudian aku mencoba untuk melepaskan ikatan tangan dan kakiku, namun tidak berhasil.
Namun, suara langkah kaki mendekat dan Yoona kemudian membuka penutup mata dan mulutku kemudian diciumnya dengan ganas
Lidahnya masuk kedalam mulutku, aku hanya bisa mengikuti pergerakan lidah dari Yoona karena saat itu aku masih lemas karena efek obat bius tadi
Cukup lama dia menciumku dan melumat lidahku, sambil dia menciumku dia memegang kontolku yang sudah mengeras karena ciuman tadi
Aku hanya bisa memejamkan mataku dan menahannya karena rasanya yang sangat nikmat
Lalu dia seperti ingin menyudahi ciuman ini, akan tetapi tepat diatas mulutku, mulutnya terbuka dan tangannya memaksaku untuk membuka mulutku.
Air liurnya masuk kedalam mulutku, kemudian dia membuka bajuku dan menjilati dada hingga turun ke celanaku
Resleting celana panjangku dibuka olehnya, dan dia kemudian memegang dan menarik keluar kontolku dari celana dalamku.
“Wooow… Besar banget punyamu” Tanpa pikir panjang Yoona langsung mengulum kontolku yang sudah bangun sejak tadi
Dari atas aku melihat Yoona hanya mengenakan apron yang terlihat longgar tanpa menggunakan pakaian dalam
Dapat dilihat dari atas toketnya yang besar dan terlihat natural bergoyang-goyang saat mengulum kontolku
Yoona mengulum cukup lihai dan ahli, dan tak butuh waktu lama bagiku untuk crot didalam mulutnya.
Yoona menelan semua sperma yang kukeluarkan didalam mulutnya, sehingga kontolku masih tetap bersih.
“Pliss… Lepasin gue, Gue minta maaf udah ngganggu privasi lu tadi. Gue gak akan ganggu-ganggu lagi”.
Yoona kemudian berdiri, dan melihat kontolku yang masih tegang, “Lu gak bisa jujur ya… Kontol lu gak bisa bohong kok. Lu keenakan kan, kontol lu masih berdiri tuh”
Yoona kemudian berdiri diatas kontolku kemudain memasukan kontolku kedalam memeknya
Yoona kemudian mengerang keenakan dan bergerak dengan cukup agresive
Apron yang dikenakannya mulai terlepas dengan sendirinya karena gerakannya yang cukup agresive
Toketnya terlihat bulat dan cukup besar, gerakannya naik turun secara agresive membuat kedua toketnya terlihat didepan mataku
Yoona kemudian memancingku dengan mengarahkan toketnya kemukaku, dan aku reflek menjilat putingnya yang sudah mengeras.
Yoona mengerang keenakan setelah kuemut tadi.
Sambil Yoona sedang mengendarai kontolku, aku masih berusaha melepas ikatan di tangan dan kakiku yang terasa sudah semakin longgar
‘…’
Akhirnya ikatan ditangan dan kakiku sudah sangat kendor, dan mudah untuk dilepas, tinggal saatnya menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari situasi ini.
Tak lama kemudian aku crot didalam memeknya, Yoona bergetar hebat karena sperma panas yang kukeluarkan didalamnya.
“Aahhhh… Nikmat banget… Mmmmhhh” Yoona kemudian menciumku dengan lembut
Sambil menciumku dan kakinya menjepit kakiku, aku langsung berdiri dan menggendongnya dan melemparkannya kekasur
“Ehhh… Kok lu bisa lepas sih? Aahhh”
“Yahh… Iketan lu masiih kurang kenceng, So… Mau dilanjutin”
Tanpa menunggu jawaban dari Yoona, aku langsung menancakan kontolku ke dalam memeknya
Yoona kemudian mengerang dan mengangkat tubuhnya sambil memjamkan matanya
Kusodok memeknya yang basah dengan cukup keras, hingga satu ruangan itu terdengar cukup keras
“Udah… Udah pliss, pelan-pelan ini sakit banget”
“Hei… Denger ya, ini pembalasan dari gue. Gue bakalan ngentodin lu sampe memeklu mati rasa”
Yoona kemudian menutup mukanya, dan tidak mempercayai kejadian ini
Kusodok memeknya kontolku yang semakin membesar, dan kumainkan tokenya yang bergoyang secara natural.
Kakinya kutarik lurus keatas, dan kusodok semakin cepat karena aku ingin crot.
Kucrotkan didalam memeknya yang sempit dan basah
‘Croott…’ Satu semburan panas yang membuat Yoona Kembali mengangkat tubuhnya
Yoona sudah terlihat lemas karena entodanku tadi
Lalu kubalik tubuhnya dan kuentod dia dari belakang. Kontolku yang sudah keras Kembali menyodoknya dari belakang dan sambil kuangkat dia dan membuatnya berdiri, salah satu tanganku memainkan toketnya yang sangat lembut dan empuk
Kumainkan toketnya yang lembut dan putingnya yang sudah mengeras, tangannya kutari kebelakang dan kuentod dia dengan cukup cepat.
Yoona hanya bisa memejamkan matanya karena sodokanku, kumiringkan kepalanya dan kumasukkan lidahku kedalam mulutnya
“Mmmmhhh…. Ahhhhhh…”
Kami berpindah menuju ke dekat jendela dan kubuka tirai yang menutup ruangan itu
Kuentod dia sambil melihat pemandangan terbuka
Yoona hanya bisa menutup toket dan memeknya karena takut ada seseorang yang menyadari aksinya diatas sana
“Pliss… Jangan disini, banyak orang yang lihat nanti”
“Biarin… Biarkan dunia tau bahwa lo itu lonte”
Kugenjot dia semakin keras dan kuangkat kaki kanannya keatas, membuat memeknya semakin sempit. Yoona kemudian menyerah dan tangannya yang awalnya menutupi tubuhnya sekarang menahan di jendela karena genjotanku yang semakin keras
Seluruh tubuhnya terkspos dari atas, entah apakah ada orang yang memperhatikannya dan mengetahui bahwa seorang Yoona sedang dientod
Tak lama kemudian aku crot didalam memeknya dengan cukup deras
“Crottt… Crott… Croott”
Yoona bergetar hebat dan hanya bisa memejamkan matanya sambil menikmati sperma panasku ini.
Yoona kemudian terjatuh dan hanya duduk lemas dan sudah tidak sanggup berdiri lagi.
Aku berdiri untuk mengecek HPku, untuk mengecek apakah ada pesan masuk dan membalasnya untuk beberapa saat
Setelah membalas beberapa pesan, aku kemudian mengangkat Yoona yang masih duduk lemas
“Cepet berdiri, ikut gue” Yoona hanya bisa tertunduk lemas
Kupaksa dia berdiri dan kuajak dia untuk mandi Bersama, kunyalakan showernya dan kuisi bathubnya
Kuciumnya dia dengan mesra dan kujamah tubuhnya yang halus dan lembut
Setelah cukup lama kucium dan kumainkan tubuhnya, langsung kutancapkan kontolku kedalam memeknya dan kugenjot dia lagi dibawah shower air hangat
Yoona hanya bisa mengikutinya, dan didalam kamar mandi itu terdapat cermin yang cukup besar dan bisa menampilkan tubuh dari atas kepala sampai kaki
Kami bersetubuh sambil melihat satu sama lain didepan kaca
Bentuk toket Yoona yang terlihat bulat dan cukup besar bergerak dengan cukup indah karena kuentod
“Aahhh…. Enakk… Terus.. Lebih cepet lagi masukinnya”
Kumainkan toketnya dan kupuntir puntir yang membuatku semakin sange dan akhirnya crot didalam memeknya
‘Aahhhh… Nikmat bener dah….’
Setelah bathubnya sudah penuh kami berendam didalam Bersama-sama dan didalam sana aku memainkan memeknya dan mengocoknya didalam air hangat sambil kucium dia Kembali.
“Gimana kontolku enak gak?”
“…”
“Oii… Jawab!!!”
“E-Enak…” Yoona menjawabnya dengan nada kosong seperti masih tidak mempercayai kejadian ini
Setelah cukup mandinya kami keluar dari kamar mandi, setelah Yoona keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk, aku keluar sambil bertelanjang dada dan langsung menyerang Yoona dari belakang
Kubisikkan dia ditelinganya “Malam ini hanya malam untuk kita berdua saja”
Kemudian kami langsung berbaring di Kasur dan ku entod dia dengan cukup ganas
Setelah beberapa ronde aku kemduian mengambil HPku dan merekam adegan ini
Yoona masih belum menyadari kalau aku sedang merekamnya, sambil masih kuentod dia dan kurekam dia dengan wajah yang sangat terlihat jelas dan bentuk tubuhnya yang benar-benar erotis
Aku hanya mengambil video untuk beberapa menit dan menyimpannya untuk kenang-kenangan di suatu saat nanti
Lalu kulanjutkan tidur dan ngentod Bersama Yoona sampai jam 5 pagi