Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.


Dimalam hari yang dingin dan sunyi umi Zahra berbaring di dalam kamar nya sambil scrolling media sosial yang ia gunakan. Tak lama kemudian hawa dingin muncul ke dalam tubuh nya seketika iya langsung memeluk guling yang ada di sebelahnya tanpa sadar guling itu menggesek bagian selangkangan nya hingga membuat ia sedikit mendesah kecil.

"Aaahh begini ajh aku udah terangsang, mudah sekali tubuh ini terangsang. Apa lagi saat kejadianku bersama Slamet" ucapnya dalam hati

Ia mengingat kejadian yang telah terjadi di ruang BK bersama Slamet dan sahabatnya umi Nurul. Yang mana telah membuka pintu hyper miliknya. Tanpa sadar tangan nya telah turun kebawah dan perlahan menggosok2 selangkangan nya dari luar CD nya lalu melebarkan kaki nya. Terus ia gosok hingga terlihat lendir yang membasahi kain CD nya. Karena kurang puas umi Zahra melepas semua pakaian nya hingga telanjang dan mengambil dildo simpanan nya kemudian kembali ke tempat tidur nya dan melebarkan kaki nya hingga memek nya membuka sedikit. Ia memasukkan dildo itu kedalam mulut dan secara perlahan lahan sambil memejamkan matanya. Umi Zahra menikmati perilaku nya sendiri, ia membayangkan dildo itu adalah kontol siswa nya sendiri yang telah masuk ke dalam memek nya beberapa wktu yg lalu. Ia terus menjilatinya hingga dildo itu basah dengan liur nya sendiri.

Setelah puas ia mainkan dildo tersebut kemudian umi Zahra mengarahkan dildo itu ke selangkangan nya. Ia gesekkan itil nya dengan dildo itu perlahan naik turun hingga akhir nya dildo itu sedikit turun kebawah untk menemukan lobang memek miliknya setelah cukup pas kemudian umi Zahra memasukkan dildo itu sedikit demi sedikit hingga sampai di ujung tangan nya.

"Ssshh aaaaahhh hmmmmopppp sssshhhhh"

Desahan umi Zahra yang menikmati permain dildonya sendiri. Tangan kanan nya memainkan dildo itu keluar masuk ke dalam memek becek nya sedangkan tangan kirinya meremas payudara besar miliknya

"Sssh aaaaahh terusss meet ssshh aaahh aaah iyaa iyaa teruuussss sodok memek umi mu ini meeet sshhhhh hmm zinahiii umiiii ssshhhhhhh zinahi memek umiiiiiii ssshhh shhhh aahhhhh aahhh ssshhhh"

Umi Zahra terus menerus mengucapkan kata kata binal seakan akan ia sedang di entot oleh siswa nya sendiri.

" Ssssh aaah aaahh eenaaak meeeet enaaaaak sssshh umii udah lamaaa gak di sodok kontolllk meeettt ssssshhh ssshh uhhhhh uhhhh teruuusss yg kuaaat sodokkkk kontol kamuu meeettt sssshh ssshh aaahhh "

Tak lama kemudian ia mempercepat gerakan tangan nya lalu di momen terakhir iya masukkan dildo itu lebih dalam dan ia mendapatkan orgasme nya yg nikmattttt

" Aaah uhh gila baru dibayangi saja aku sudah sampai seperti ini, ada apa dengan ku , aku menginginkan nya lagi lagi, tidak mungkin aku meminta nya duluan apalagi aku dikenal dengan guru killer disana"

Umi Zahra memikirkan cara bagaimana bisa kembali bermain dengan siswa ny itu. Tanpa mendapatkan jawaban akhirnya umi Zahra pun tertidur.

Keesokan hari nya umi Zahra memanggil Slamet untuk datang ke dalam ruangan wakil kepala sekolah. Tak lama kemudian Slamet berjalan masuk ke dalam ruangan wakil kepala sekolah.

Slamet: "assalamualaikum tok tok tok"
Umi Zahra: "wa'alaikumussalam, iya silahkan masuk."

Slamet masuk kedalam ruangan tersebut lalu menutup pintunya kembali

Umi Zahra: " yah silahkan duduk "
Slamet: " ada apa umi memanggil saya"
Umi Zahra: " ini tentang hubungan antum dengan umi Syifa"
Slamet : " ada apa umi? Bukannya sudah di selesaikan kemarin dengan umi Nurul?
Umi Zahra: " apanya yang diselesaikan? Tidak ada penyelesaian kemarin"
Slamet: " apa umi masih kurang yang kemarin?" Tanya Slamet mulai berani
Umi Zahra: " hei antum jangan kurang ajar dengan ana"

Slamet berdiri lalu dengan sigap ia memeluk tubuh umi Zahra dengan kuat agar ia tidak memberontak. Setelah memeluk umi Zahra, Slamet mencoba mencium bibir umi Zahra. Namun, karena umi Zahra memberikan perlawanan Slamet cukup sulit untuk mendapatkan bibir umi Zahra. Dengan sedikit usaha Slamet akhirnya bisa mendarat bibir nya ke bibir umi Zahra. Agar tidak terlepas Slamet menahan kepala umi Zahra. Selain bibir nya yg bermain, tangan Slamet meremas payudara besar milik umi Zahra. Ia remas perlahan lahan hingga ia menyadari bahwa nafas umi Zahra mulai memberat.

Slamet: " maksud umi ini yg belum selesai kan?"
Umi Zahra: " jangan kurang ajar ya antum, memang nya saya akhwat apaan?"
Slamet: " udah jgn melawan umi, pasti skrng memek umi udah basah kan" sambil meraba bagian memek umi Zahra

Umi Zahra tidak menjawab pertanyaan itu karena benar apa yang dikatakan siswanya itu, saat ini memek nya telah mulai basah akibat perbuatan siswa nya. Slamet melanjutkan kembali ciuman nya di bibir umi Zahra. Tangan nya pun skrng tidak berada di kepala umi Zahra melainkan sudah fokus dibagian memek umi Zahra.

Slamet: "bagaimana rasanya umi? Akui saja kalau umi juga seorang akhwat yang binal"

Sebelum menjawab pernyataan Slamet, umi Zahra sudah kehilangan akal, ia tidak menyangka bahwa dirinya telah menjadi seperti ini. Yang mana seharusnya ia di hormati tapi sekarang dihadapan siswa nya ia malah seperti seorang lacur. Umi Zahra tidak sanggup untuk berbicara karena malu terhadap siswa nya yang berhasil merubah nafsunya. Slamet mengangkat tubuh umi Zahra dan meletakkan duduk diatas meja nya lalu Slamet masuk ke dalam rok umi Zahra dan menarik CD umi Zahra hingga terlepas

Umi Zahra : ” ahh jangan " jeritnya
Slamet : " udh nikmati ajh, wahh inikah memek umi Zahra yang terkenal kiler itu, memek nya sungguh indah " sambil meraba memek umi Zahra
Umi Zahra: " uh udah jangan pegang milik umi" sambil sedikit memukul tangan Slamet
Slamet: " dasar lonteee syar'i sluuuurrrlppp sluuuurrrlppp ssshh ssshh sluuuurrrlppp sluuuurrrlppp rasai nih lidah saya umi slluuurp shhhh memek wakil kepsek ssshh sluuuurrrlppp wakil kepsek binal ssshhh"
Umi Zahra: " hmmm mmmm mmmmm shhh" desahnya perlahan dengan menahan suara nya

Umi Zahra menahan suaranya agar tidak didengar oleh Slamet. Karna dirinya sndri masih malu terhadap perbuatan siswa nya sendiri. Tapi smua itu membuat tubuh umi Zahra terangsang. Kini pikiran nya berkecamuk antara menikmati perbuatan siswa nya atau melawan perbuatan nya. Di satu sisi ia sangat menikmati hal itu nak masih memiliki sisi keras kepala untuk mengakui nya.

Slamet: "lepaskan semua umiii slluuurp slluurrppp ssshh akui saja bahwa memek inii sshh slluuurp adalah memek lonte syar'i sssh sshhh" ucap Slamet
Umi Zahra: " sssh jgn samakan umi dengan wanita murahan itu hmmm"
Slamet: " akan saya buktikan bahwa umi adalah seorang akhwat binal yang haus kontol slluuurp slluurrppp ssshhh "

Slamet melepas jilatan nya. Lalu menurunkan celana serta CD nya, terlihat kontol nya yang telah berdiri keras siap untuk masuk kedalam lubang kehangatan milik umi Zahra.

Slamet: " asssaalaaammuaa....mmm aaaahhh umiiiii"
Umi Zahra: " aaaahhh" ucap umi kaget batang Slamet yg tiba2 masuk
Slamet: "sya genjot umi sssh ssshh uhhh rapett bngt umiii ssshh aah aaah aahh memek umiiii ssshhh enaaakk uhhhh uhh"
Umi Zahra: " hmm mmm mm"

Karena Slamet tidak mendengar suara umi Zahra, ia menggenjot nya dengan ritme yg cepat dan tiba2 berhenti

Slamet: " sssh aaaahh aahah rasaiiin kontol saya masuk ke dlm memek umiii sssh aaah plok plok plok plok plok aahhh aahhh"

Umi Zahra: " hmm mmm MMM " dengan menahan nafsu

Slamet terus melakukan tempo seperti itu hingga membuat umi Zahra merasa kentang,

Slamet: " plok plok plok plok sshh gimnaaa umii ssshhh masih mau saya genjottt?"

Umi akhirnya ingin menikmati perzinahan itu
Umi Zahra: " ssshh umii kalaaaaah sssshnyaa umi kalaaah, terus genjot nak"
Slamet: " apa yg harus digenjot umi?"
Umi Zahra: " masukkan kontol kamu ke memek umi, zinahi umi "
Slamet: " dengan senang hati ini sshhh sshh kontol sayaaaa umii sshh aaah ahhhh"
Umi Zahra: ," sshh uhnuhhh uhhhhh hebaaatt sssshh sshh aaah subha....llah luar biasa kmuu nakk memek umi kmu zinahi shhhh sshhh ahhhhhhhh"
Slamet: "uhhh iya dong umiii , muasin lonte akhwat harus dengan kontol besar dan tahan lama sshhh hmmmmm ahhhhhh apa lagi umii udah lma gak di genjott sshhh hhmmmm sshhh "
Umi Zahra: " ssshh ssshh hmmm uhhh hmmm hmmm lebih enak dari mainan umi dirumah hmm shhh hmmmm mmm"
Slamet: " aaahh ahhh udah mainan nya gak sssshhh usah dipakai lagiii ssshhh shhh pakai kontol sya ajh umiii ssshhh ssshhh akalu umii butuhhhhh panggil ajh ssshh ssshh hmmm"
Umi Zahra: " sssshhh sssh hmmm mmmm"

Umi Zahra tidak menjawab dia sangat menikmati gesekan antara kontol siswa nya yg besar dan penuh di dalam memek nya. Ia sebenarnya ingin menginginkannya lagi dan lagi. Umi Zahra membuka sebagian kancing baju nya untuk dapat dinikmati oleh siswa nya itu.



Dengan sigap Slamet langsung meremas kedua payudara besar milik umi Zahra, payudara begitu bulat dan kencang dengan puting yang sedikit kecoklatan. Umi Zahra semakin terangsang dengan perbuatan Slamet ia menikmati genjotan kontol besar Slamet dan remas tangan Slamet pada payudara nya. Yang mana selama ini ia tidak pernah dapatkan semenjak suaminya tidak ada.

Slamet: "umi sini turun trus sambil membungkuk memegang meja umi ya,"

Umi Zahra mengikuti arahan Slamet dengan turun dari meja nya tdi lalu ia berdiri membelakangi Slamet lalu membungkuk kan badannya sambil memegang meja kerja nya.

Umi Zahra: " pelan2 ya met, umi udah gak pernah diginiin"
Slamet : " iya umi, makin rapet ajh kalau liat dari belakang begini memek ny umi" sambil meraba2 pantat besar umi Zahra dan mulai membelah memek umi Zahra
Umi Zahra: " ssh met hmmmm hmmm"
Slamet: " kenapa umi,? Sebentar ya sya lagi memandangi ciptaan tuhan yang begitu indah dan tak lama lagi menjadi milik saya seutuhnya" plak tamparan pada pantat umi Zahra
Umi Zahra: " awww shh kamu ini ngagetin ajh sih, hmmmm jgn lama2 mandangi nya cepet masukin ajh" ucapnya rengek
Slamet: " udah gak sabaran Ra sekarang,"

Cuih Slamet meludahi kepala kontol nya lalu mengusap2 kepala nya sehingga sedikit basah lalu mulai mengarahkan kembali ke bagian memek umi Zahra. Ia pegang pangkal kontol nya lalu menekan secara perlahan lahan agar masuk lebih dalam. Setelah cukup dalam kepala umi Zahra menghadap ke atas karena sangat kaget dengan benda tumpul yang masuk kedalam memek nya.

Slamet: " kenapa umi?"
Umi Zahra: " kaget ajah met, lebih padet rasanya lewat belakang hmmm rasanya mentok sampai ujung memek umi met"
Slamet: " saya genjot ya umi"
Umi Zahra: " iiyaaaaaaaaaa" sesaat ingin menjawab, Slamet langsung menghentakkan kontol nya berkali kali ke dalam memek umi Zahra.

PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK

suara hentakan kulit mereka berdua memenuhi isi ruangan tersebut,

Umi Zahra: " aaaahhhh aaahhh meeeeeetttttt ssshhhh ppeeelllaaaaabb ppeeelllaaaannn ssssshhh mmeeeemmeeeekk umiiii ssshhh sshhh uhhhhh hhhmmmm " ucapnya menahan nikmat
Slamet: " sssh aaah aaahhh aaaaaah enaaaaakkk bngt umiiiii sssshh aaahhh aaahhhhhh " plak plak plak suara tamparan pantat umi Zahra.
Umi Zahra: " awwww awwww aaaahh ssssshhh yaaaaah meeetttt terusss zinahiiiii umiiiii zinahii memek haraammm umiii ssshhh hmpppp aaahhh aahh"
Slamet: " dengannnn sennanggggg hatiii umiii shhh hmmpp uhhhh aaahhh gilaaaaaa enaaaaakkk uhh uhhhh *
Umi Zahra: " sssshh hmmm aaaahhh ahhhhh umiii mauuu keluaaaarrr naaaaak sshhh hmmmp aaaahhhh aahhh"

Slamet mencabut kontol nya dari memek umi Zahra, cerrrr cerrrrrrrr cerrrrr begitu bnyak cairan orgasme yg kluar dari memek umi Zahra

Umi Zahra: " meeet umi capek berdiri begini umi sujud saja yaaa biar kamu masukin sndriiu, gak sanggup berdiri lagi"



Slamet kemudian memposisikan kembali kontol nya untk masuk kedalam memek umi Zahra dan ia gesekkan kembali kontol itu ke bibir memek umi Zahra

Umi Zahra: " aaaaahhhh shhhhhhhhhhhhhh"
Slamet: " tahan yaa umiii sssh aaahh aaah aaahh aaahhh hmmm hmmmm"
Slamet: " ssssh ssshh uhhh. Aaaahhh umiiii sssshh enak bngttt uhhhh uhhh hmmppp"

Slamet terus menggenjot hingga akhirnya semua Peju itu masuk ke dalam memek umi Zahra,


Umi Zahra: " uhh naaak memek umi penuh Peju kamuuu ssssshh nakal bngt"
Slamet: " hehe gak papa deh umi, ya udaaah sya kluar dlu ya umi muaaachh " ia mencium memek umi Zahra
Umi Zahra: " aaaah ih nakal"
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd