Pagi itu aku terbangun karena tercium aroma kopi yg sangat ku gemari, mba wiwin ternyata sedang membuatkan kopi untukku. Tapi menjadi lebih special karena mba wiwin hanya mengenakan bra dan celana dalam berwarna hitam saja. Sungguh makin terlihat seksi dan mengundang birahi. Tampaknya dia belum sadar kalau aku sudah terjaga dari tidurku. Segera ku raih hp ku yg berada di meja lampu. Ku ambil beberapa foto pemandangan yg hanya terjadi 1 kali seumur hidup ini dengan hati hati, agar mba wiwin tidak mengetahuinya. Setelah berhasil mengambil fotonya, aku kembali berpura pura tidur sampai akhirnya mba wiwin membangunkanku. "Sayang bangun" katanya. " Sayang?? apa gak salah dengar nih?" pikirku dalam hati. Aku masih belum beranjak dari tidurku, tentunya kondisi ini hanya pura pura. Digoyang goyangkan lah lenganku membangunkan diriku yg sedang berpura pura tidur, aku pun bersikap seolah baru bangun. Pura pura kaget, itulah yg terlintas di otakku melihat pemandangan indah dan langka ini. "Astagaa, win kamu ko gak pakai baju" kataku. "ah ngapain pake baju, kamu udah liat isinya, udah di obok obok juga semalem" katanya cemberut. " Ih kamu ko gitu, maaf deh win perihal semalem aku gak sengaja. maaf juga aku kelewatan" ungkapku. " Tapi yaudah lah ndra, udah kejadian" katanya, "salah sendiri,nginep dikandang macan" gumamku dalam hati. " ndra maaf ya semalem, aku bukannya gak mau, aku takut makin sayang sama kamu" air matanya merembes dari kedua matanya. "aku udah tunangan ndra, aku udah mau nikah" jelasnya. Ku usap air matanya yg mengalir dengan tisu, ku coba peluk mba wiwin supaya dia tenang. Aku jelaskan padanya aku tidak akan memaksanya berhubungan badan. Tidak nikmat rasanya jika bukan atas dasar suka sama suka. Aku buat agar dia senyaman mungkin dalam pelukanku. Setelah agak tenang aku izin kepadanya untuk mandi, kita sudah berencana untuk jalan jalan sembari mencari oleh oleh untuk diberikan ke orang orang kantor besok. Aku segera bergegas untuk mandi dan berkemas. Koperku sudah rapih, semua barang barangku sudah masuk didalamnya. Tak berselang lama kami pun berangkat mencari oleh oleh, tujuan kami ke china town. Kami naik MRT menuju china town. Setelah sampai kami bergegas menuju toko toko yg menjual oleh oleh. Kami berkeliling hampir ke seluruh toko disini. Mulai dari kaos, gantungan kunci, mug, coklat dan permen sudah kami kantongi. Ternyata butuh perjuangan ekstra untuk belanja seperti ini, pantas saja teman temanku selalu menolak jika dititipi oleh oleh kalau pergi ke luar negeri. Hari sudah terik dan apa yg kami cari sudah dapat. Kami segera kembali ke hotel. Sesampainya di hotel mba wiwin langsung mandi duluan, aku terpaksa menunggu giliran. Kunyalakan tv sembari menunggu. Tak lama berselang, ide nakal muncul dalam benakku. Ku buka seluruh pakaian ku dan kulilit tubuhku dengan handuk. Aku berjalan menuju kamar mandi dan mengetuk pintunya, "tok tok, mba aku ikut mandi bareng ya" kataku. ku buka pintu kamar mandi walaupun mba wiwin belum memberikan izin. "ndra kamu ngapain? tanyanya. "aku mau mandi bareng win, boleh kan?" jawabku. Segera ku rebut shower ditangannya dan membasahkan tubuhku, dalam kondisi ini ku buang jauh jaih pikiran kotorku supaya penisku tidak tegang. Aku harus berusaha melawan pikiranku yg disuguhi tubuh indah polos wanita cantik yg aku impikan selama ini tanpa sehelai benang pun melekat. Memang pada saat baru masuk kamar mandi penisku belum bereaksi, tapi apa daya pertahanku akhirnya jebol juga. Sedikit demi sedikit penisku mengacung tegak. Mba wiwin pun belum menyadarinya karena aku memposisikan badanku membelakanginya supaya dia tidak melihat kondisi penisku yg tegang. Sebenarnya tujuanku jelas, berharap mba wiwin berubah pikiran dan merelakan tubuhnya untuk kusetubuhi. Namun caraku lebih cermat, aku harus malu malu kucing supaya terlihat tidak nafsuan. "Kamu ngapain menghadap sana terus si ndra? katanya mau mandi bareng, ini sih namanya mandi sendiri sendiri" terangnya. " eh anu win, aku malu"