Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Spermium End



Terinspirasi dari serial animasi [Platinum End]

Semua nama, tempat dan kejadian hanyalah fiksi.


.
Episode 2 Part 2: Nisa
.​



“U-uuummh…hhh.” Nisa mulai mengulum batang kontol Mail.

Meskipun BJ dari Nisa terlihat amatir, sudah cukup membuat Mail merasakan kenikmatan tiada tara, meski kadang terasa sedikit nyeri waktu terkena gigi nya, Mail tetap terus membiarkan kontolnya mengobok-obok mulut Nisa.

“A, aku mau keluar Niss… uuuh…” ujar Mail melenguh sambal mencengkram kepala Nisa yang masih terbalut jilbab. “Telan ya, sayang…” Mail membantu mempercepat gerakan kepala Nisa dengan tangan nya untuk mencapai klimaksnya.

“…UUUKH! UUUUMMMHHHFF! MMMH…” Nisa Kembali mulai kewalahan. Kacamata yang dikenakan nya juga sudah tak beraturan karena terus terhantam perut Mail yang agak buncit.

“AAAAAAAAKKHH! NISSSAAAA!!” Pinggul Mail seketika mengejang.

Nisa tersentak dengan cairan kental yang tiba-tiba dengan cepat memenuhi mulutnya hingga pipi nya menggembung. Ini adalah sperma pertama bagi dirinya, meski beberapa sudah ia telan namun mulut Nisa tak mampu untuk menampung semuanya. Nisa menggunakan kedua tangan nya untuk menadah Sperma mail yang bocor keluar dari mulut nya.

Mail merasakan dingin menggigil dari ujung kakinya hingga ke ubun-ubun, begitu nikmat, terlebih saat ia memandang wajah Nisa yang juga masih baru dengan pengalaman ini, ekspresi nya sangatlah priceless.

“Be-bentar Niss, momen ini harus di abadikan, jangan ditelan semua nya dulu…” Mail mengambil HP dan merekam Nisa yang terduduk dengan mulut dan tangan penuh sperma. Mail membetulkan kacamata yang dipakai Nisa. “Oke buka mulut, liatin sperma nya sayang… Nah, sekarang telan semuanya, sama yang ditangan juga!”

GLEEEK

Nisa sempat terbatuk sedikit setelah menghabiskan nya sekali telan.

Mail memeluk perempuan itu dan mendorongnya hingga terlentang diatas Kasur.

"Kita baru ketemu tapi aku udah sayang sama kamu Nisa." Ungkap Mail. Sembari menyentuh seluruh kulit Nisa yang lembab mulai berkeringat, sangat lembut dan kenyal.


"Aku juga mas, aku cinta mati sama kamu." balas Nisa .

Mereka berciuman penuh nafsu. Mail menindih tubuh Nisa yang dibalut tanktop kuning yang kini mulai basah karena keringat, meski begitu tubuh Nisa masih menebar aroma yang manis. Mail menuntun tangan Nisa ke arah kontolnya yang masih menciut dan menyuruhnya untuk mengocoknya pelan.

Mail hanya pernah sekali berpacaran sebelumnya, waktu masa kuliah. Sebenarnya penampilan Mail tidak buruk-buruk amat, ya standar lah, namun karena banyak nya masalah dan nasib buruk yang selalu menghampiri nya membuat pacarnya meninggalkan nya, padahal belum lama menjalin hubungan.

"...aaah, jadilah pacarku Nisa, jadilah milik ku!" Mail sadar bahwa semua ini terjadi karena efek dari Panah Merah, namun sepertinya dia tidak bisa menyembunyikan perasaan nya yang nyata ini pada gadis yang baru ditemui nya. Tangan Mail membuka kancing celana jeans Nisa agar tangannya bisa masuk ke dalam CD membelai dan menyentuh bagian suci Nisa.

"Mmmmh, aku akan menjadi apapun yang Mas Mail mau. AAAHHH!" Nisa mengejang saat jari Mail menemukan klitorisnya.

"Basah banget memek mu, kamu masih perawan sayang?"

"H-he 'eemh..." Nisa mengangguk sambil menutup mata menikmati permainan jari Mail yang mulai mengelus-elus clit dan bibir vagina nya. 'Rasanya kayak mau pipis maaass, ooohh..."

"Kayaknya perawanmu ditakdirkan untuk dijebol oleh kontol ku Nis." Mail menghentikan aksinya dan segera duduk menindih Nisa diatas perut nya. "Emang udah berapa lama kamu pacaan sama cowok di minimarket tadi?" Mail memulai basa-basi sembari menunggu kontolnya pulih dan cukup keras untuk persiapan menikmati lubang suci Nisa yang belum pernah tertembus.

"du-dua tahun, 6 bulan...."

"Wah, lama juga yak, yakin nih selama itu mentok cuma pernah di grepe doang?" ujar Mail seraya menarik kedua tangan Nisa ke atas.

Mail terpana sejenak, pose ini menunjuk kan lekukan tubuh Nisa yang begitu seksi, Mail langsung nengendus ketiak mulus, putih terawat, tak berbulu milik Nisa. menikmati aroma tubuh nya. Nisa mendesah terlihat menahan geli dan gairah sambil menutup mata nya.

"Da-dari awal aku, udah berkomitmen, mmmmh, buat menjalin hubungan yang sehat sama dia.... Semuanya baru mau kuberikan, aaah, kalau kami sudah menikah nanti."

"Kuat juga ya kalian nahan nafsu..."

"Ta-tapi akhir-akhir ini dia jadi sering minta hal-hal yang menjurus ke porno, aku selalu menolak tapi dia terus memaksa... kami jadi mulai berciuman dan dia sering minta untuk menyentuh tetek ku."

Mail menyingkap ke atas tanktop sekaligus BH Nisa. Mail kembali tertegun sejenak melihat langsung sepasang payudara tepampang di depan mata nya. Areolanya berwanya coklat muda mengkilap dengan puting yang relatif kecil "Pantes toketmu gede Nis, sering diremes cowo..."

"Cuma dipegang dari luar baju kok mas, ga ada yang pernah pegang bahkan melihat langsung... AAAHHHHH! Ke-kecuali Mas Mail sekarang." untuk pertama kalinya sebuah tangan laki-laki menyentuh dan mencengkram langsung payudara kanan Nisa yang masih ranum. Begitu juga untuk Mail, ini pertama kali nya tangan nya menyentuh langsung payudara, Tangan nya gemetar, wajahnya terlihat bahagia, dia meresapi tiap tekanan jari nya ke kulit dan gumpalan daging yang hanya dimiliki kaum hawa itu. Besar tapi juga kencang, sangat lembut. Nisa mendesah dan putingnya semakin mengeras.

Tak mau melewatkan kesempatan, Mail menggunakan kedua tangan nya untuk meremas kedua payudara Nisa. Mencengkram makin erat dan menggoyang-goyangkan ke berbagai arah, menarik ke samping, ke atas ke bawah, ingin melihat sejauh apa elastisitas dari gumpalan daging itu. Tak terlewat juga dia pilin, pencet dan tarik kencang puting kedua payudara Nisa, Mail terlihat seperti anak kecil yang baru saja punya mainan baru. Dan yang paling dia idam-dam kan adalah; menyusu.

"Aaaaah, aaaahhhnnn Mas Maiiiil!!" Nisa semakin kelojotan merasakan sensas-sensasi baru yang dilakukan Mail khusus di area payudara nya. Mail menyedot putingnya dengan sangat kencang, Nisa sampai sedikit menjambak rambut Mail. Rasa nya nyeri, ngilu, geli, enak campur aduk.

Kontol Mail pun mengeras kembali dengan sempurna. Tak buang-buang waktu segera dia melucuti jeans dan CD berwarna hitam Nisa yang sudah basah. Mail melepas kaos nya dan membuka kedua paha mulus Nisa. Lagi untuk pertama kalinya Mail menyaksikan penampakan vagina perempuan, dia mendekatkan wajahnya, ia amati dengan seksama tiap bagian nya tanpa terlewat. Aroma yang tercium sangat khas menggugah gairah, rambut kemaluan Nisa meski tebal namun rapi terawat Mulut vagina nya tembem, halus, sedikit gelap dari area sekitar tapi masih cukup putih bersih. Bibir vaginanya yang berwarna pink basah di semua sisi, lekukan-lekukan tercipta begitu sempurna.

"AAAHHHH!" Nisa tersentak saat kepala penis Mail yang besar dan tumpul menyentuh bibir vagina nya.

"Siap Nis?" tanya Mail yng juga agak gemetaran.

"Si-siap mas, semua nya buat Mas Mail..." Nisa mengangguk.

"Kalo sakit bilang ya sayang, aku juga belum pernah ngerti gimana caranya..." ucap Mail bersamaan dengan mulai bergeraknya maju pinggulnya.

"ENNGGHH!"

Kepala penis Mail yang belum ada setengah nya masuk terhenti, terhalang sesuatu yang sangat kuat untuk mencegahnya masuk lebih dalam. Semakin mencoba menekan semakin membuat Nisa mengejang, mencengkram sprei hingga menggigit bibirnya.

"....oooh, sempit sekali memek perawaanmu Nis." Mail juga merasakan kepala penisnya makin nyeri saat semakin mencoba menembus lapisan suci itu.

'A-AAAAHHHHH!" Nisa tak mampu menahan sensasi yang ia rasakan ketika penis mail sedikit demi sedikit mendesak masuk merobek selaput dara nya,

"Ta-tahan ya sayang, sedikit lagi. HEEEGGH!" Mail mendorong maju pinggulnya sekuat tenaga.

BLEEEEESSSSS

"AAAAaa......" Nisa tersentak dengan mulut menganga. Pikiran Nisa seolah nge blank merasakan sensasi rongga yang selama ini kosong diperutnya sekarang terisi penuh oleh batang keras yang hangat milik Mail. Hangatnya menyebar ke seluruh sudut perut nya.

Sama hal nya dengan Mail, kontolnya akhirnya bersarang di dalam memek perempuan untuk pertama kalinya. Mail melihat seksama kedua kalamin mereka yang saling menyatu, dinding vagina Nisa terasa mencengkram begitu kuat batang nya. Masih tersisa beberapa centi pankal batang Mail yang belum masuk, sekuat apapun dia mencoba menekan nya masuk semua, tubuh Nisa terangkat dan mengejang begitu kuat seperti menolak nya, sepertinya ini sudah mentok ke rahim nya.

"Lihat sayang, kontolku masuk ke memek mu. Kamu perempuan pertama dihidupku yang berhasil aku entot."

"...Ehmm, hiks, sama mas, kamu laki-laki pertama yang menyetubuhi aku... makasih, aku bahagia banget mas."

Saat menarik pelan sedikit penis nya, darah perawan Nisa meluber keluar dan batangnya terlihat diselimuti darah bercampur cairan putih dari dalam vagina Nisa.

"Kamu kan udah jadi milik ku, panggil aku sayang juga dong..."

Nisa mengangguk.

Mail melepas kacamata Nisa dan menyeka air mata yang menetes. Dilepasnya juga jilbab kuning Nisa yang kini sudah berantakan dan agak basah. Mail merasa Nisa begitu kegerahan dengan aktivitas yang sedang mereka lakukan.

Untuk pertama kalinya Mail melihat Nisa tanpa balutan sehelai benangpun. Mail mematung terpesona dengan kecantikan Nisa, rambutnya lurus hitam sebahu. Reflek Mail memeluknya, menghirup aroma keringat manis di leher Nisa, menjilatinya, rambutnya masih sekilas semerbak wangi sampo, jilatan naik ketelinga dan wajah dan akhirnya lidah Mail masuk ke mulut Nisa . Mereka berciuman lebih intim dari sebelumnya, sambil perlahan Mail mulai menggenjot pelan vagina Nisa. Sempit sekali rasa nya. Keduanya saling menikmati momen seks pertama mereka.

"Masih sakit sayang?"

Nisa merespon dengan menggelengkan kepala. "Seks enak banget sayaaang. Punya mu gede banget, rasanya anget di dalem...."

"Aku genjot lebih cepet ya." bisik Mail ditelinga nya.

"He'eemm, ga usah peduliin aku yang, lakuin apapun yang bikin kamu enak!"

AH AH AH AH!!

AH AH AH!!


“Enak banget Nisaaaaaa, oooohh, aku bakal ngentotin kamu tiap hari!”

Genjotan Mail makin cepat, tubuh Nisa berkali-kali menggelinjang dan mendesah tak karuan. Kini vagina Nisa begitu becek, penis Mail sudah bisa menguasai dan mampu masuk dan keluar dengan lebih mudah. Saat hampir mencapai klimaks, awalnya Mail ingin menyemburkan seluruh sperma tersisa ke dalam rahim Nisa. Bahkan Nisa sudah pasrah dan berharap dihamili oleh pria yang digilai nya ini. Namun terngiang konsekuensi buruk yang akan dihadapi nya nanti entah kapan, seperti yang sudah-sudah. Kesialan dan masalah yang yang dialaminya sejauh ini karena dirinya yang acuh dan selalu meremehkan konsekuensi atas semua tindakan yang ia pilih.

"Ha-hamilin aku sayaaang!" teriak Nisa saat hentakan penis Mail semakin dalam dan cepat. Mendengar itu malah membuat Mail semakin kalap dan justru menekan penisnya sedalam-dalam nya ke rahim Nisa yang sudah siap disembur jutaan sel sperma.

CROOOOOTT!!!

Semburan sperma Mail begitu banyak dan jauh hingga mencapai wajah Nisa. Sperma bercecer dari jembut Nisa naik ke perut, ke belahan payudara, melewati bibir, hidung dan mata Nisa. Keduanyaa terengah-engah mengatur nafas.

Di detik-detik terakhir Mail berhasil melepas penisnya dari lubang kenikmatan milik Nisa dan crot di luar. Meskipun keduanya merasa agak kecewa, tapi Mail percaya ini adalah pilihan yang tepat untuk saat ini. Baginya mengambil keperawanan seorang wanita udah cukup membuatnya bangga.

Mail ambruk disamping tubuh Nisa yang terlentang dan memeluk nya, memaikan payudara Nisa dengan gemasnya, meremas, mencium dan menghisap puting nya. Sementara Nisa masih ngos-ngosan tak bergeming dengan tatapan kosong setelah apa yang baru saja di laluinya.

“Ma-maaf ya Nisa sayang…” bagaimanapun juga rasa bersalah tetap menyelimuti Mail dengan apa yang sudah dilakukan nya pada Nisa, cewek baik-baik yang tanpa sadar menjadi korban pertama Panah Merah dan nafsu terpendam Mail.

“Eh, kenapa minta maaf? Harusnya aku yang minta maaf, aku belum punya pengalaman soal seks, jadi nya tidak bisa melayani mu dengan maksimal…” jawab Nisa sembari mengusap-usap seluruh cipratan sperma di tubuhnya dan menjilatnya.

“Aku tahu, kamu ada dalam pengaruh Panah Merah, tapi aku Cuma mau bilang, jangan tinggalin aku ya sayang… aku… ngga punya siapa-siapa.”Mail tiba-tiba merasa sedih, setelah semua yang dilaluinya selama ini, dan pengalaman nya dengan Nisa ini, meski Cuma sebentar benar-benar bisa menutup semua kesedihan yang ada. “Hidupku hancur, bahkan sempat mau mengakhiri hidup, tapi setelah bertemu dengan mu, setelah kamu masuk ke kehidupan ku, aku jadi ingin terus menjalani hidup, Bersama dengan mu…”

“Aku ngga akan pernah meninggalkanmu, Mas Mail sayang.” Nisa memeluk erat kepala Mail di dada nya. “Kamu juga janji, jangan pernah ninggalin aku.”

Mail mengangguk dengan perasaan lega dan menenangkan menyelimuti hatinya. Tapi dia sadar betul kenyamanan ini hanyalah efek dari Panah Merah yang hanya sementara, oleh karena itu ia sudah menetapkan hatinya bahwa 1 Panah akan dia dedikasikan penuh kepada Nisa untuk terus menjaga hubungan nya ini.

Sembari menunggu rasa kantuk menguasai, mereka mengobrol untuk saling mengenal lebih jauh. Bagaimana kehidupan Nisa, keluarga nya, alamat nya, pengalaman, rencana dan banyak hal sampai akhirnya keduanya tertidur Bersama.

Pukul 3 pagi Mail ngelilir terbangun karena kedinginan tidur tanpa busana. Melihat Nisa yang juga telanjang disampingnya membuat kontol Mail auto ngaceng.

JLEB BLEEESS!

Saat itu juga Mail Kembali menyetubuhi Nisa yang sempat teriak kaget kesakitan karena vagina nya tiba-tiba kemasukan penis Mail dengan agak paksa tanpa persiapan. Saat mencoba doggy untuk pertama kalinya Mail merasakan sensasi baru yang sangat nikmat, terlebih di posisi ini body Nisa terlihat seksi dengan pantatnya yang sekal dan indah dipandang dari belakang, Vagina Nisa juga lebih terasa kencang. Mail nyaris saja telat mencabut kontolnya, dan menyemburkan sperma di bibir vagina Nisa.

Mail panik dan segera mengelap sperma yang berceceran di mulut vagina Nisa dengan kain terdekat yang ternyata jilbab kuning Nisa. Untung saja sperma yang keluar sudah tidak terlalu banyak. Sementara Nisa tersungkur tak banyak bergeming mencoba menenangkan tubuhnya yang sedari tadi menggelinjang karena sering mendapat orgasme di posisi ini.

Keduanya Kembali tertidur pulas benar-benar terkuras tenaga nya.


Bersambung...



.
Episode 3
.

 
Terakhir diubah:
Bimabet
Terima kasih buat apresiasi dan antusias dari semua suhu pembaca...

Dan masukan-masukan juga pasti akan dipertimbangkan untuk kedepan nya. Untuk update next nya mungkin akan agak lama berhubung weekend juga pas banyak agenda jadi ga bebas nulis. Mohon maaf sebesar-besarnya.

Bu Manager di kantor Mail masih berbaik hati memberi waktu 1 minggu buat Mail sebelum benar-benar dipecat dari kantornya.
Di situ ada juga junior Mail yang masih kuliah nyambi kerja dan satu mahmud bagian admin.
Apakah worth it untuk Mail menggunakan satu atau lebih Panah Merah nya di sini?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd