Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Staff Estewe

krimpaikental

Senpai Semprot
Daftar
22 May 2017
Post
872
Like diterima
680
Bimabet
Chapter 1 - Awal Selingkuh

Gw duduk menyender santai di sisi ranjang sambil merokok, dan disisi ranjang sebelah seorang estewe tidur dengan posisi tengkurap. Tubuhnya bugil hanya berbalut selimut hotel hingga pinggul yang menyembulkan lekuk tubuhnya terutama undakan pantatnya yang semok. Kami baru bercinta 2.5 jam yang melelahkan di kamar hotel siang itu. Noda peju yang masih setengah basah berceceran di beberapa bagian selimut yang menutupi tubuhnya. Estewe itu sudah tertidur tak bergerak setidaknya 20 menit, setelah sesi bermain cinta terakhir dan pikiran gw pun melayang kilas balik bagaimana kami bisa berakhir di atas ranjang hotel siang itu.

Nama gw Robby umur 48 tahun sudah berkeluarga dengan 2 anak remaja. Gw memiliki bisnis perdagangan yang sudah gw geluti sejak 23 tahun lalu dan usaha tsb boleh dibilang mapan dengan jumlah staff sekitar 30an. Hubungan kerja gw dengan semua staf terbilang baik karena gw selalu memperlakukan mereka sebagai manusia, kalau jam kantor gw memang tegas sebagai atasan tapi diluar jam kantor gw selalu menganggap mereka teman kantor saja bukan lagi karyawan. Setelah 3-4 tahun memulai bisnis itu gw mendapat “warisan” beberapa staf lama yang bekerja untuk papa karena waktu itu beliau memutuskan untuk pensiun. Salah satu staff tsb biasa dipanggil Nina dan seumur denganku. Karena senioritas dan umurnya Nina juga biasa dipanggil bunda oleh teman-teman kantor. Tinggi badannya +/- 150cm dengan BB +/- 50kg dan wajah yang menurut gw biasa-biasa saja. Bodinya lumayan gempal tapi tidak berlebihan lemak karena dia masih aktif senam beberapa kali setiap minggu. Asetnya yang menggemaskan adalah pinggul lebar, pantat bulat menonjol dan payudara ukuran 36C. Kalau bertemu di acara luar kantor, dia senang pakai celana panjang ketat dan kemeja sehingga menonjolkan lekuk tubuhnya dan pahanya yang tebal, apalagi dengan hak tinggi yang semakin mengangkat kebulatan pantatnya. Suasana kantor gw cukup santai dan obrolan ringan atau joke yang menyinggung seks terkadang terjadi. Beberapa kali gw mempergoki Nina ngerumpi sambal berbisik2 dengan staf2 wanita lainnya lalu disambung dengan tertawa lepas. Gw pernah bertanya “lagi ngomongin apaan sih, seru banget?” lalu Nina menjawab sambil cengengesan “hehehe bunda lagi nurunin ilmu kasih sayang untuk ibu2 muda” dan teman2nya pun tertawa malu.

20 tahun lamanya gw sudah mengenal Nina bahkan dengan suami, anak, saudara-saudarinya dan keponakan2nya tapi tidak pernah terjadi apa-apa hingga pada satu Kamis sore dia meeting di ruang kantorku. Meeting selesai jam 17.20 dan sekitar 20 menit kemudian HPku berdering. Gw lihat nomor pemanggil tidak terdaftar di HP dan sambil setengah sebal gw menjawab karena biasanya jam2 segitu jika ada nomor tidak terdaftar memanggil itu 99% nawarin asuransi atau kartu kredit tapi ternyata Nina yang telpon.

Nina (N): “Pak pak minta tolong cariin HP saya donk, ada di ruangan bapak nggak? Tadi mungkin ketinggalan”.

Gw (S): “Oh bentar” lalu gw pun mencari dan lalu ketemu dibalik tumpukan kertas di atas meja. “Nin udah ketemu nih, mau ambil?”

N : “Bapak simpanin dulu aja deh, besok pagi saya ambil soalnya sekarang tanggung udah lagi jalan pulang”. Tapi sebelum mematikan HP dia menimpali sambil tertawa rada genit “Pak disimpan aja ya jangan buka2… hehehe”.

Setelah menyudahi pembicaraan itu gw jadi terpikir apa maksud Nina yang terakhir. Karena penasaran gw lalu mengaktifkan HPnya yang ternyata tidak dilindungi dengan password lalu gw menjelajahi folder Gallery dan menemukan sub-folder yang berisi video2 seks vulgar mancanegara. Kemudian gw menemukan 1 sub-folder yang isinya lebih mencengangkan yaitu foto2 Nina selfie dengan kondisi setengah bugil bahkan banyak yang total bugil. Wow… ternyata tubuhnya memang sintal dan tanpa bisa disangkal ada sedikit lemak di perutnya tapi untuk umur 48 tahun gw rasa wajar. Payudaranya ukuran cup C agak menggantung, bukan kendor tapi karena keberatan isi dengan pentil kecoklatan berukuran lumayan panjang. Di sebagian foto jembut doi terlihat sangat lebat tumbuh hingga ke daerah selangkangan tapi di beberapa foto doi tampil pelontos tanpa jembut sehingga memperlihatkan klitorisnya yang besar dengan bibir vagina tebal. Di folder tsb juga ada beberapa video POV Nina sedang beraksi melakukan sex dengan posisi WOT, missionary dan doggy. Gw tidak tau siapa patner seks-nya karena videonya semua diambil oleh partnernya. Ada 1 video yang sepertinya sedang threesome MFF karena ada tangan wanita ketiga yang mengusap-usap pentil Nina dengan latar belakang suara desahan wanita ketiga itu. Sambil menikmati foto2 dan video2 tsb hormon gw mengalir deras dan kontolpun mengeras, apalagi gw memang tipe yang menyukai wanita mature. Dari pengalaman pribadi wanita mature berumur 40an s/d awal 50an itu paling panas karena sudah berpengalaman tapi terkadang merasa insecure karena usia atau sedang mengalami masa puber kedua.

Esok paginya Nina menemui gw di ruang kantor untuk mengambil kembali HPnya. Ketika melihatnya masuk ruangan, gw gak kuasa menahan senyum nakal dan berkata “HPnya dipakein password donk tuh, isinya bisa bikin jantung copot apalagi kalau yang lihat suami atau anak”. Nina terperangah, wajahnya merona dan tersenyum malu “Iiih bapak nih…” lalu dia duduk di seberang mejaku. Setelah itu gw mulai menggoda dia sambil kepoh interograsi siapa laki-laki yang mengambil video dan juga wanita ketiga yang threesome bersamanya, tapi dia tidak mau berterus-terang. Setelah mendesak beberapa kali tapi dia tidak mau kasih tau, gw melontarkan candaan “Ya sudah klu gitu, saya juga mau nih fotoin dan videoin kamu hehehe”. Dia mencibirkan mulutnya “Ah sudah ah bapak nih godain melulu, saya mau terusin kerjaan lagi” dan beranjak meninggalkan kursi tapi kemudian sambil tersenyum nakal berujar “Tapi kalau bapak mau sih aku oke aja sih”. Sampai di situ gw enggak tau apakah Nina bercanda atau serius, tapi otakku berputar cepat lalu menjawab dengan nada setengah menggoda “Besok siang aja yuk kita mampir di hotel, gimana? Besok kan sabtu, kabar2in ya kalau minat hehe”. Begitulah kira-kira introduction antara gw dan Nina yang pada saat itu gw sendiri gak yakin akan mengarah kemana. Gw pikir nothing to lose lah, kalau gak berlanjut gw anggap bercandaan aja tapi klu memang ada lanjutannya ya itu keberuntungan. Siang itu masuk WA piing… Gw baca ternyata ada pesan dari Nina “Besok siang beneran jadi nih pak?”. Dalam hati gw berpikir walah nih perempuan agresif sekali dan terbayanglah tubuhnya yang sekal dengan tetek dan pantat ukuran jumbo, membuat andrenalin terasa mendesir. Gw pun membulatkan tekad dan mengetik “Jadi donk jam 1an ya, nanti saya kasih tau tempatnya”. Tak lama reply bersambut darinya “Oke pak, aku tunggu ya kabarnya”.

Sabtu siang kami pun bertemu di hotel A daerah Jaksel, gw sengaja check-in ½ jam sebelumnya dan memberitahu Nina nomor kamar. Ting tong… gw bergegas membuka pintu kamar hotel dan Nina pun masuk sambil tersenyum simpul. Dia mengenakan celana panjang biru ketat dengan kemeja longgar putih berbahan agak tipis memperlihatkan bayangan BH putih berenda dan sepatu hak 15cm. Dia hanya memakai kosmetik dan lipstik tipis dengan rambut sebahu yang bebas. Kancing kemejanya terbuka 1 seakan ingin mengekspos belahan payudaranya yang menantang terbungkus BH putih berbahan tipis seperti renda. Awalnya kami merasa canggung juga sih karena bagaimanapun 20 tahun kenal tapi hanya dalam urusan kantor saja tapi setelah mencoba ngobrol santai suasana pun mencair dan mulai menjurus ke urusan birahi. Gw pun memulai inisiasi untuk masuk ke pokok pertemuan siang itu “Nina di foto body-mu masih sekal ya. Tetek dan bokongmu juga gede bulat gitu ya. Kasih liat saya donknya aslinya”. Tanpa harus disuruh kedua kali Nina beranjak berdiri “Mau dibuka disini aja?” dan tanpa menunggu persetujuan dia mulai membuka perlahan kancing kemejanya satu per satu lalu menyingkap bajunya memperlihatkan payudaranya kencang tertopang BH putih. Nina kemudian membuka ikat pinggang, kancing dan resleting celananya lalu mempelorotinya hingga terlepas tuntas. Di depan gw sekarang berdiri Nina yang hanya mengenakan BH dan CD model G-String putih. Bagian depan CDnya berbentuk segitiga minim hanya menutupi vaginanya serta memperlihatkan bayangan bulu jembutnya yang tebal. Bagian belakang CD-nya hanya berupa tali tipis yang bersembunyi di belahan pantatnya yang bulat. Kulit Nina berwarna kecoklatan muda, licin dan bersih. Nina tampaknya tau bagaimana caranya membuat birahi pria bergejolak dengan berpose seperti itu. Jantung gw berdetak semakin cepat dan kontolpun ikut mengeras, apalagi ketika Nina beranjak mendekat lalu jongkok di depan gw yang duduk di sofa lalu membuka celana gw lalu mempelorotinya hingga ke paha sehingga kontol gw yang tebal dan panjang 17cm menyembul. Nina tampak tersenyum girang melihat perkakas gw yang cukup masif dan keras itu lalu mengelusnya perlahan-lahan dan kemudian menjilat perlahan dari ujung palkon menelusuri batang hingga ke kantong biji. Tanpa tergesa-gesa Nina mengelurkan jurus demi jurus oral seks dan blowjobnya, terkadang mulutnya mengulum bagian palkon, terkadang kontol gw digenjot ke dalam mulutnya, terkadang di pindah menghisap biji gw hingga terasa ngilu geli tak tertahankan sampai badan gw menegang dan mengerang perlahan… ooohh ya… oooh ya… Sesekali mata Nina melirik nakal ke gw dan setiap kali gw menggeliat enak Nina tersenyum simpul nakal senang karena berhasil membuat lawan mainnya menikmati layanan oralnya.

Sekitar 5 menit kemudian gw memutuskan untuk telanjang bulat, pindah ke ranjang dan telentang agar Nina leluasa merambah semua bagian tubuh gw. Nina membuka BH-nya agar gw leluasa meremas tetek dan memilin-milin pentilnya sementara dia menjilati dan mengulum pentil gw. Tangannya dengan lincah mengelus batang penis dan skrotum, sekali-sekali diganti dengan gerakan mengocok batang kontol. Tangan gw bergantian meremas tetek dan bokongnya yang kenyal. Sesekali gw juga mengusap pahanya yang tebal dan sekal sambil membayangnya indahnya dijepit kedua kaki Nina ketika bersenggama. Setelah puas dirangsang gw mendorong halus Nina agar terlentang dan memulai sesi menjilat pentil teteknya yang sudah mengeras sementara tangan gw yang satu lagi meremas dan mengusap pentil tetek kirinya. Sesekali gw menggigit perlahan pentilnya lalu menggelitik ujung pentilnya dengan lidah. Nina tidak henti-hentinya mendesis dan mengerang dengan mata terpejam. Ssssh… aarhh… ssssh… Tubuhnya juga menggeliat kena rangsangan hebat apalagi ketika jari tangan gw ikut mengelus-elus klitorisnya yang masih terbungkus CD hingga mulai basah karena cairan vaginanya mulai tumpah. “Oooooh…. ssshhh… ooooh.. enaaak paak… iya iya kayak gitu… ooooohh”. Telunjuk tangan gw mulai menyingkap CD-nya hingga jari bersentuhan langsung dengan bibir vaginanya yang sudah licin dan gw coblos ke dalam lobang vaginanya membuat gerakan maju mundur dan seketika membuat kedua kaki Nina mengejang perlahan diiringi erangan yang semakin nyaring ooooohh…. sssshhh…. ooooohh… Setelah puas menikmati tetek Nina yang empuk itu gw memindahkan wilayah operasi oral seks ke vaginanya. CDnya gw peloroti dan terlihatlah jembut tebal yang sebagian sudah agak kuyup akibat lendir vagina serta bibir vagina tebal yg sudah agak merekah basah itu. Gw lalu menahan kedua pahanya terbuka lebar agar vaginanya mudah dijilat. Dengan bernafsu gw melumat bibir vaginanya dan aroma khas lendir vagina tercium begitu menyenangkan. Nina rupanya rajin merawat vaginanya karena bersih dan wangi membuat gw semakin menikmati percumbuan dengan vaginanya. Gw bergantian menjilat klitorisnya dengan ujung lidah, melumat bibir vagina dan memasukkan lidah ke dalam lobang vaginanya layaknya sedang melakukan frech kiss. Tubuh Nina semakin liar bergerak dan mengejang diiringi erangan dan rintihan nikmat “Ooooohhh… sssshhh…. oooohhh…. terus jilat itil sayaaa paaak.. oooohhh… enaaaknya… nafsuin bangeet siih… aaarrhhh…” Semakin sukses membuatnya menggeliat karena geli semakin membuat gw bernafsu menjilat dan melumat vaginanya sampai satu saat tubuhnya mengejang keras, kedua pahanya mengapit kepala gw dan Nina mengerang panjang berkali-kali aaarrrhhh…. aaaarrrhhh….. Pada saat bersamaan lidahku merasakan cairan kental vaginanya tumpah menandakan Nina baru saja orgasme. Bukannya melambatkan serangan gw malah semakin menjadi-jadi menjilati klitorisnya yang masih keras sampai Nina menjambak rambutku dan melingkarkan kedua kakinya menjepit kepalaku. Aaaarrrhh…. geliiii paak…. aaarghhh…. Otot vagina Nina berkontraksi hebat.

Puas menikmati vaginanya gw kemudian minta Nina melakukan posisi WOT. Nina mengarahkan kontolku ke vaginanya dan perlahan membenamkan urat keras itu kedalam terowongan rahimnya. Batang kontol gw dengan mudah tertancap habis karena vagina Nina sudah begitu basah dan licin lalu dia mulai melakukan gerakan naik turun. Teteknya yang menggelantung terlempar-lempar ketika dia dengan panas menggerakkan tubuhnya. Di posisi memegang kendali Nina leluasa bergerak dan mencari ritme gerakan yang paling enak. Nina ternyata tipe yang ribut ketika bercinta, dia tidak hentinya mengerang setiap kali kontol menghujam vaginanya… aaaahhh…. oohhhh…. aaaaahh. Gw kemudian merubah sedikit posisi untuk duduk agar bisa menjilati dan menghisap tetek Nina. Efeknya dia semakin liar karena kedua titik sensitifnya terus dirangsang bersamaan dan akhirnya diiringi rintihan panjang aaaarrrhhhhh…. aku keluaar… aku keluaar… Nina kembali mengejang dan memelukku erat2, vaginanya kembali basah karena dia orgasme lagi. Walaupun melambatkan ritmenya Nina dengan perlahan tetap bergoyang memutar menikmati sisa-sisa kejangan orgasmenya lalu dia memiringkan tubuhnya ke belakang dan menggunakan kedua tangan menopang ke ranjang. Posisi kedua kakinya yang tadinya berlutut sekarang dikangkang dengan posisi jongkok. Di posisi variasi WOT ini Nina kembali mempercepat ritme menggenjot naik turun, memutarkan pinggul dan kembali merintih-rintih nikmat. Kepala kontol gw terasa bergesekan erat dengan dinding vagina depan Nina dimana G-Spot terletak dan dengan mudah Nina kembali merasakan rangsangan hebat yang membuat tubuhnya menggigil karena geli ngilu yang tak tertahankan. Bermain dengan posisi WOT membuat gw lebih mudah mengontrol diri, walaupun dapat merasakan geli nikmat hebat gw bisa bertahan untuk tidak ejakulasi. Gw dengan jelas menonton adegan seks penisku keluar masuk di vaginanya. Ooh sungguh merangsang.

Kami lalu ganti posisi, gw berdiri di tepi ranjang lalu menarik tubuh Nina, mengangkat kedua kakinya hingga tertahan di pundakku dan memasukkan penisku ke vaginanya. Gw melakukan gerakan maju mundur, sengaja menarik kontol hingga hampir keluar semua dari vaginanya lalu menancapkannya kembali hingga mentok hingga berbunyi plok… plok… plok… akibat selangkangan kami beradu. Vagina Nina yang sudah basah berbunyi setiap kali gw menghujamkan penisku sleb.. sleb.. sleb… Erangan Nina dan gw saling bersahutan ooohhh… aaarhhh… oooohhh…. Setelah sekian menit gw menggenjot memeknya, semakin terasa gejolak sensasi kenikmatan yang mendorong air-maniku mulai terpompa dari sarangnya. Agar bisa bertahan untuk tidak ejakulasi gw menancapkan kontolku dalam-dalam dan melakukan gerakan berputar sehingga kontolku mengulek vagina Nina sambil mengatur napas. Setelah mampu menahan desakan ejakulasi gw kembali melakukan menggenjot vaginanya maju mundur. Gw mengulang strategi berkali-kali ini hingga mampu bertahan lama dan membuat Nina tergila-gila.

Kami kemudian berganti posisi doggy style dimana Nina berdiri membungkukan badan menopang di meja rias. Karena tinggi tubuh Nina lebih pendek dibanding gw, letak vaginanya terlalu rendah lalu gw memintanya memakai sepatu hak sehingga posisi vaginanya kini sejajar dengan selangkanganku dan penisku mudah menerobos memeknya. Kontol gw arahkan ke belahan vaginanya dan menerobosnya dengan mudah karena masih licin. Dengan memegang kedua pinggulnya gw melakukan gerakan maju mundur dengan ganas. Depan meja rias ada cermin sehingga gw bisa menikmati ekspresi Nina yang memejamkan mata dan menggigit bibirnya sambil tak henti-hentinya mengerang “aaarrrhh… aaarrrhhh… aarrrhhh” setiap kali penisku menerobos vaginanya. Nina terlihat semakin liar meremas2 kedua teteknya sendiri dan setengah merintih dia berkata “Nina mau keluaar… Nina mau keluaar…” dan tubuhnya kembali mengejang. Matanya terpejam erat dan mulutnya setengah terbuka. Vaginanya kembali basah. Pada saat itu gw bisa merasakan tidak lagi mampu menahan desakan air mani mendesak-desak dalam saluran kemihku tapi rasanya sayang kalau ejakulasi di posisi begitu karena gw ingin melihat pejuh gw mengisi memeknya dan tumpah perlahan. Gw mencabut kontol, menggenggamnya erat-erat untuk menghentikan kedutan di batang kontol dan menuntun Nina ke ranjang untuk bersenggama dengan posisi missionary. Nina menghempaskan badannya ke ranjang, terlentang pasrah dan membuka kedua pahanya. Gw berlutut di hadapannya, mengarahkan kontolku ke vagina dan menancapkannya dalam-dalam. Gw kemudian menindih dan memeluknya lalu menciumi telinga dan lehernya dengan nafsu sambil terus mengenjotnya cepat. Rupanya telinga dan lehernya sensitif, Nina menggeliat geli dan kedua tangannya meremas selimut ranjang. Tubuh Nina yang gempal dan sekal terasa begitu nikmat ditindih. Kulit kami yang sudah basah karena keringat bergesekan menambah sensasi kenikmatan. Nina terus mengimbangi genjotanku dengan melakukan gerakan memutar pinggulnya. Kedua kaki Nina melingkar di pinggulku dan kedua tangan memelukku erat-erat. Kami mengerang dan mendesis tak hentinya. Ooohhh…. Ssssshhh…. Ooohhh…. Gw mulai merasakan desakan hebat yang semakin tak tertahankan, cairan air mani gw bergejolak dan mulai terpompa dari kantongnya menciptakan sensasi yang membuat seluruh saraf tubuhku terangsang hingga satu saat kontolku berkontraksi hebat dan memuncratkan pejuh ke dalam vagina Nina. Setiap kali memuncratkan pejuh tubuh dan kakiku mengejang hebat. Tujuh kali gw memuncratkan pejuh pada ejakulasi itu diikuti dengan kedutan-kedutan yang tidak sedashyat muncratan-muncratan awal tapi masih tetap memberikan sensasi yang nikmat. Nafas gw memburu dan jantungku berdetak cepat. Perlahan tubuhku mulai rileks dan tidak mengejang lagi. Kontolku tidak langsung dicabut tapi gw melakukan gerakan maju mundur yang lembut menikmati licinnya vagina Nina yang sudah penuh dengan pejuh kental yang sudah 4 hari tidak dikeluarkan. Setelah itu gw bangkit berlutut dan perlahan mencabut kontolku dari vaginanya. Gw minta agar Nina tetap di posisi terlentang dan membuka pahanya karena gw ingin melihat dengan jelas vaginanya yang sudah merekah akibat dicoblos terus menerus oleh kontol keras selama 30 menit dan sudah dipenuhi air mani. Gw bergegas mengambil HP dan merekam video creampie memek Nina. Gw memang penggemar creampie dan suka mengambil video creampie ekslusif setelah bercinta dimana memungkinkan. Nina sempat bingung dan bertanya “Eh bapak mau ngapain?” tapi tidak memperpanjang protesnya ataupun menolak direkam. Perlahan-lahan pejuh kental mulai keluar dari belahan vaginanya, cairan kental seperti krim susu itu mengalir perlahan hingga tumpah ke belahan pantatnya hingga menetes di ranjang. Gw kemudian rebahan disampingnya dan memainkan video creampie tsb. Nina terus mempelototi video durasi 1 menit itu dengan seksama dan berkomentar “Pejuh bapak banyak dan kental ya”.

Bersambung.....

Update page 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,9, 11
Update terbaru page 13
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
nyimaaaaak :baca:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd