Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Story of A Submissive Doctor

Alasan apa yang membuat kami putus?

  • orang ketiga

    Votes: 31 23,0%
  • selalu bertengkar

    Votes: 10 7,4%
  • religi

    Votes: 20 14,8%
  • menolak nikah

    Votes: 19 14,1%
  • LDR

    Votes: 7 5,2%
  • Orang Tua tidak setuju

    Votes: 34 25,2%
  • teman tidak setuju

    Votes: 3 2,2%
  • Ekonomi

    Votes: 11 8,1%

  • Total voters
    135
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Sekarang masih kontak sama Bu dokter suhu? Kondisinya doi gmn suhu? Apa makin liar?
 
Story of A Submissive Doctor
Part 18

The Beauty Heart I Broke Apart


Setelah peristiwa malam itu, hubunganku dengan Bu Dokter tidak pernah lagi serupa. Kami sudah menjadi pribadi yang berbeda.

Setiap kupandang wajahnya, yang kulihat adalah kekecewaanku yang tidak berusaha untuk memasang badan untuknya.

Tapi apa hendak dikata..aku hanyalah manusia yang juga memiliki kelainan dan kesukaan seksual nyeleneh.

Apabila hendak berkata jujur, apa yang kulihat dari peristiwa malam itu adalah pelampiasan hasrat seksual alter ego ku yang sudah sejak lama termanifestasi selama berhubungan dengan Bu Bidan.

Seperti pernah kuceritakan di bagian awal, aku sering kali melakukan eksperimen seksual bersama bu bidan. Ada beberapa yang tidak bisa kuaplikasikan kembali ke Bu Dokter karena habit dan pola hubungan yang memang berbeda.

Ambil contoh seperti saat meminta Bu Bidan melepas seluruh busananya saat ia kujemput dengan mobil selepas pulang kerja.

Di dalam mobil, aku membuat peraturan tidak boleh berkerudung ataupun berpakaian sehelai pun khusus Bu Bidan.

Ia patuh bahkan sejak masuk mobil pertama kali. Tak tanggung-tanggung, setelah melepas hijabnya, ia segera membuka blazer yang sepanjang hari menutupi seluruh bagian tubuhnya. Di dalamnya segera menyeruak sebuah payudara berukuran 38B yang menariknya, terbilang sangat kencang dan berisi.

Bila di peringkat, secara kekencangan payudara, Bu Bidan menempati peringkat pertama untuk payudara paling berisi dan kencang. Namun dari sisi dimensi luas payudara dan bobot keseluruhan, payudara Mbak Reporter masuk dalam golongan MegaBoobs. Pengalaman dengan Mbak Reporter menjadi pengalaman pertama aku berhubungan seks dengan perempuan berpayudara sebesar itu.

Kembali ke Bu Bidan, setelah BH yang menutupi payudara nya lepas dari peraduannya, biasanya Bu Bidan secara otomatis melepas celana kain (yang senada warnanya dengan blazer) bersama celana dalamnya sekaligus.

Hal ini memunculkan vagina rapat Bu Bidan yang tidak memiliki penutup sama sekali.

Selama perjalanan, ketika belum mencapai pintu tol, biasanya aku hanya memainkan puting nya dan sedikit meremas agar menimbulkan efek rangsangan yang cukup menggoda. Andai respon Bu Bidan bagus, baru ku lancarkan tangan kiriku masuk ke dalam selangkangan dan mulai menggaruk serta menggelitik klitorisnya agar ia terangsang lebih jauh.

Bila sudah mendekati gerbang tol, Bu Bidan biasanya kuminta untuk merunduk dan mengingsutkan kepalanya ke balik selimut yang sudah kupersiapkan di awal.

Jika gerbang tol sudah terlewati, maka Bu Bidan tetap belum kuizinkan untuk duduk kembali, tapi langsung menyandarkan kepalanya ke bagian tubuhku yang berada diantara dua paha.

Ia akan mulai mengenyotnya, menciuminya dan kemudian memasukkan seluruh bagian tubuh Si Joni ke seluruh rongga mulutnya.

Blowjob in Car seperti ini sudah hampir selalu kami lakukan selama lebih dari 5 tahun karena perjalanan pulang kami yang jauh dan menempuh jalan bebas hambatan yang juga lumayan jauh.

Terkadang kegiatan kami hampir selalu ke gap oleh supir2 truk antar kota antar provinsi karena jalur gerak mobil kami terlihat zig zag. Maklum, saat anda harus konsentrasi melihat ke depan tapi tytyd anda dikulum dengan kencang plus tangan kiri anda membantu kepala pengemut naik turun, maka aku bisa pastikan konsentrasi anda tidak akan maksimal melihat ke depan.

Biasanya, ketika akan tiba di gerbang tol tujuan, aku akan sedikit memaksakan deepthroat ekstra ke Bu Bidan agar urusan pengeluaran lendir sperma ini bisa terlaksana sebelum sampai ke rumah masing-masing.

Perlu diketahui, aku dengan Bu Bidan jarang sekali mengeluarkan sperma di badan atau bagian luar tubuh. Hampir 95% ejakulasi sperma ku terjadi di mulut Bu Bidan.

Bila di awal-awal kami BJ in Car dia hampir selalu meludahkan CIM ku keluar mobil (terkadang ludah nya tidak bisa menjangkau jauh sehingga meninggalkan sperma yang menempel keras di bagian bodi mobilku. Kadang sering ditanya oleh teman itu bekas apa tapi aku tak menjawab..haha), kedepannya ia tidak pernah melakukannya lagi. Hal ini semata2 karena ia sudah mengetahui manfaat menelan sperma untuk kesehatan kulitnya.

Inilah perbedaan mendasar yang membuat aku tidak bisa melakukan repetisi atas perilaku seks ku dengan Bu Bidan kuulangi ke Bu Dokter.

Ambil contoh soal seks di mobil atau minimal BJ. Aku dengan Bu Dokter bahkan belum pernah melakukannya. Mungkin semata karena alasan obrolan kami lebih seru di mobil ketimbang aktivitas seksualnya.

Sedang dengan Bu Bidan, bahkan saat parkir di rumah ataupun parkiran Gramedia, aku biasanya langsung melakukan quickie, minimal blowjob singkat sampai keluar untuk ia minum.

Perbedaan kedua adalah soal CIM. Kalau Bu Bidan kebiasaan CIM sudah menjadi bagian mengikat dalam aktivitas seksual kami dan probabilitas nya mencapai 95% pasti terlaksananya, sedangkan dengan Bu Dokter aku terbiasa mengeluarkan di perutnya atau bagian wajahnya. Probabilitas CIM hanya mencapai tak lebih dari 5% aktivitas seksual kami.

Dari hal ini saja, aku tahu betapa kecewanya Bu Dokter dengan perilaku menyimpangku yang sudah kebablasan. Dengan membiarkannya telanjang tanpa busana di depan puluhan orang, menjadikannya obyek yang terlihat kurang berharga di mataku. Padahal itu adalah hal sebaliknya.

Sayangnya, kini aku tak bisa menjelaskan lebih jauh kepadanya. Bu Dokter kini seperti menjaga jarak dan mulai jarang mengangkat telepon dariku. Ini membuatku kecewa dan depresi hingga beberapa waktu.. Penyesalan ini kemudian menjadi hal-hal yang merugikan terutama bagi diriku sendiri (end of part 18)

Bersambung ke part 19
 
Story of A Submissive Doctor
Part 18

The Beauty Heart I Broke Apart


Setelah peristiwa malam itu, hubunganku dengan Bu Dokter tidak pernah lagi serupa. Kami sudah menjadi pribadi yang berbeda.

Setiap kupandang wajahnya, yang kulihat adalah kekecewaanku yang tidak berusaha untuk memasang badan untuknya.

Tapi apa hendak dikata..aku hanyalah manusia yang juga memiliki kelainan dan kesukaan seksual nyeleneh.

Apabila hendak berkata jujur, apa yang kulihat dari peristiwa malam itu adalah pelampiasan hasrat seksual alter ego ku yang sudah sejak lama termanifestasi selama berhubungan dengan Bu Bidan.

Seperti pernah kuceritakan di bagian awal, aku sering kali melakukan eksperimen seksual bersama bu bidan. Ada beberapa yang tidak bisa kuaplikasikan kembali ke Bu Dokter karena habit dan pola hubungan yang memang berbeda.

Ambil contoh seperti saat meminta Bu Bidan melepas seluruh busananya saat ia kujemput dengan mobil selepas pulang kerja.

Di dalam mobil, aku membuat peraturan tidak boleh berkerudung ataupun berpakaian sehelai pun khusus Bu Bidan.

Ia patuh bahkan sejak masuk mobil pertama kali. Tak tanggung-tanggung, setelah melepas hijabnya, ia segera membuka blazer yang sepanjang hari menutupi seluruh bagian tubuhnya. Di dalamnya segera menyeruak sebuah payudara berukuran 38B yang menariknya, terbilang sangat kencang dan berisi.

Bila di peringkat, secara kekencangan payudara, Bu Bidan menempati peringkat pertama untuk payudara paling berisi dan kencang. Namun dari sisi dimensi luas payudara dan bobot keseluruhan, payudara Mbak Reporter masuk dalam golongan MegaBoobs. Pengalaman dengan Mbak Reporter menjadi pengalaman pertama aku berhubungan seks dengan perempuan berpayudara sebesar itu.

Kembali ke Bu Bidan, setelah BH yang menutupi payudara nya lepas dari peraduannya, biasanya Bu Bidan secara otomatis melepas celana kain (yang senada warnanya dengan blazer) bersama celana dalamnya sekaligus.

Hal ini memunculkan vagina rapat Bu Bidan yang tidak memiliki penutup sama sekali.

Selama perjalanan, ketika belum mencapai pintu tol, biasanya aku hanya memainkan puting nya dan sedikit meremas agar menimbulkan efek rangsangan yang cukup menggoda. Andai respon Bu Bidan bagus, baru ku lancarkan tangan kiriku masuk ke dalam selangkangan dan mulai menggaruk serta menggelitik klitorisnya agar ia terangsang lebih jauh.

Bila sudah mendekati gerbang tol, Bu Bidan biasanya kuminta untuk merunduk dan mengingsutkan kepalanya ke balik selimut yang sudah kupersiapkan di awal.

Jika gerbang tol sudah terlewati, maka Bu Bidan tetap belum kuizinkan untuk duduk kembali, tapi langsung menyandarkan kepalanya ke bagian tubuhku yang berada diantara dua paha.

Ia akan mulai mengenyotnya, menciuminya dan kemudian memasukkan seluruh bagian tubuh Si Joni ke seluruh rongga mulutnya.

Blowjob in Car seperti ini sudah hampir selalu kami lakukan selama lebih dari 5 tahun karena perjalanan pulang kami yang jauh dan menempuh jalan bebas hambatan yang juga lumayan jauh.

Terkadang kegiatan kami hampir selalu ke gap oleh supir2 truk antar kota antar provinsi karena jalur gerak mobil kami terlihat zig zag. Maklum, saat anda harus konsentrasi melihat ke depan tapi tytyd anda dikulum dengan kencang plus tangan kiri anda membantu kepala pengemut naik turun, maka aku bisa pastikan konsentrasi anda tidak akan maksimal melihat ke depan.

Biasanya, ketika akan tiba di gerbang tol tujuan, aku akan sedikit memaksakan deepthroat ekstra ke Bu Bidan agar urusan pengeluaran lendir sperma ini bisa terlaksana sebelum sampai ke rumah masing-masing.

Perlu diketahui, aku dengan Bu Bidan jarang sekali mengeluarkan sperma di badan atau bagian luar tubuh. Hampir 95% ejakulasi sperma ku terjadi di mulut Bu Bidan.

Bila di awal-awal kami BJ in Car dia hampir selalu meludahkan CIM ku keluar mobil (terkadang ludah nya tidak bisa menjangkau jauh sehingga meninggalkan sperma yang menempel keras di bagian bodi mobilku. Kadang sering ditanya oleh teman itu bekas apa tapi aku tak menjawab..haha), kedepannya ia tidak pernah melakukannya lagi. Hal ini semata2 karena ia sudah mengetahui manfaat menelan sperma untuk kesehatan kulitnya.

Inilah perbedaan mendasar yang membuat aku tidak bisa melakukan repetisi atas perilaku seks ku dengan Bu Bidan kuulangi ke Bu Dokter.

Ambil contoh soal seks di mobil atau minimal BJ. Aku dengan Bu Dokter bahkan belum pernah melakukannya. Mungkin semata karena alasan obrolan kami lebih seru di mobil ketimbang aktivitas seksualnya.

Sedang dengan Bu Bidan, bahkan saat parkir di rumah ataupun parkiran Gramedia, aku biasanya langsung melakukan quickie, minimal blowjob singkat sampai keluar untuk ia minum.

Perbedaan kedua adalah soal CIM. Kalau Bu Bidan kebiasaan CIM sudah menjadi bagian mengikat dalam aktivitas seksual kami dan probabilitas nya mencapai 95% pasti terlaksananya, sedangkan dengan Bu Dokter aku terbiasa mengeluarkan di perutnya atau bagian wajahnya. Probabilitas CIM hanya mencapai tak lebih dari 5% aktivitas seksual kami.

Dari hal ini saja, aku tahu betapa kecewanya Bu Dokter dengan perilaku menyimpangku yang sudah kebablasan. Dengan membiarkannya telanjang tanpa busana di depan puluhan orang, menjadikannya obyek yang terlihat kurang berharga di mataku. Padahal itu adalah hal sebaliknya.

Sayangnya, kini aku tak bisa menjelaskan lebih jauh kepadanya. Bu Dokter kini seperti menjaga jarak dan mulai jarang mengangkat telepon dariku. Ini membuatku kecewa dan depresi hingga beberapa waktu.. Penyesalan ini kemudian menjadi hal-hal yang merugikan terutama bagi diriku sendiri (end of part 18)

Bersambung ke part 19
Bener kan prediksi ane hu...di koment yg kmrn ....gw bs baca jalan pikiran seorang wanita ...itu udah melampaui dr cm sekedar rasa kecewa kpd suhu...
Aah panjang kalo mau ane deskripsikan...
 
itu di propic foto Bu dokter ya hu?
luar biasa ente bikin Bu dokter kecewa, semoga jd pelajaran buat suhu, klo cwe nggk selamanya bs ngikutin ego kita, walau si cwe mau ngelakuin bukan berarti si cwe ikhlas ngelakuinnya...maaf ya Bu cm buat ngingetin aja sesama semproters..piss ahh
 
itu di propic foto Bu dokter ya hu?
luar biasa ente bikin Bu dokter kecewa, semoga jd pelajaran buat suhu, klo cwe nggk selamanya bs ngikutin ego kita, walau si cwe mau ngelakuin bukan berarti si cwe ikhlas ngelakuinnya...maaf ya Bu cm buat ngingetin aja sesama semproters..piss ahh

Bukan gan..itu mantan ane yang lain...kl ikut di thread sebelumnya pasti tau profesinya....

Makasi gan utk masukannya. Krn kesibukan RL jd blm kepegang part 19-20 na euy..
 
Ijin koment ya Om...mgkn karna rasa posesif suhu thdp bu dokter pas menghukumnya karna kelalaian ttg berbagi password email dgn mantannya...dan kebetulan dipenuhi oleh bu dokter...mengawali smua hingga bisa bablas sampe bisa merealisasikan fantasi liar lain yg suhu imajinasikan...btw bu dokter sangat totally dalam merealisasikan mimpi exib si Om...keren banget deh buat si Om dan bu dokter
 
Bu kok ane nggk bs liat profil ente "mklover", pdhl ane pengen banget liat postingan ente yg lain..mohon pencerahannya suhu
 
Bukan gan..itu mantan ane yang lain...kl ikut di thread sebelumnya pasti tau profesinya....
Makasi gan utk masukannya. Krn kesibukan RL jd blm kepegang part 19-20 na euy..

ditunggu part 19-20 suhu...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd