Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Suami Kedua Istriku (Re Upload)

Suami Kedua Istriku
Private Session



POV LINDA

Pagi itu setelah sarapan, mas Agus pergi kembali ke Semarang, rupanya acara di Semarang itu berlangsung dua hari, setelah mas Agus pergi, akupun bersiap mengantarkan Alexa ke sekolah, hari ini setelah pulang sekolah, Alexa ada jadwal les piano hingga sore.

"Bye mam, nanti mamah jemput lexa kan," tanya putriku, sesaat sebelum dia masuk gerbang sekolah, "ya dong sayang, tapi nanti kalau mamah gak sempet, nanti dijemput sama opah ya," jawabku, "ohh oke mam, lexa masuk dulu ya," ujar putriku kemudian, aku melihat putriku masuk gerbang sekolah dengan dua orang gadis sebayanya, aku tahu mereka adalah kedua sahabat alexa sejak TK.

Aku melajukan mobilku menuju tempat gym, namun saat melihat mini market, aku memutuskan untuk mampir sejenak, di mini market, aku membeli camilan untuk di gym nanti, tak lupa aku membeli susu kacang dalam kemasan kotak.

Jarak antara mini market dengan tempat gym tidak terlalu jauh, hanya 10 menit perjalanan, aku sudah sampai di mal lokasi gym itu berada, aku memarkirkan mobilku di lantai atas, selantai dengan tempat gym tersebut.

Jam 8 Pagi itu mal belum dibuka, namun tempat gym telah buka sejak pukul 6 pagi, setelah memarkirkan mobil, aku mengambil peralatan gym yang ku kemas rapih didalam tas, aku melangkah menuju tempat gym, sebelum sampai ke tempat gym aku harus melewati food court terlebih dahulu, aku melihat petugas cleaning service tengah bekerja membersihkan tempat foodcourt tersebut, mereka tersenyum saat aku melewati mereka.

"Halo Cik Linda, apa kabar," ujar Mbak Marni, seorang petugas resepsionis gym.

"Halo Mbak Mar." sapaku sambil menyerahkan kartu member padanya.

"Pak Agus gak ikut Cik?" tanya Marni sambil menyerahkan handuk keCil berwarna dongker, "mau pakai locker Ci?" tanya Marni lagi.

Aku mengangguk sambil menjawab, "pak Agus lagi ke Semarang, eh Mbak mar tolong lockernya yang agak tengah ya, aku males, nunduk-nunduk,"

"Siap Ci, ini kunCi lockernya." Ujar Marni menyerahkan kunCi kepadaku.

Dari dalam keluar Sammy, dia tersenyum padaku, akupun membalas senyumnya, Sammy terlihat gagah hari ini, entah kenapa aku berdebar-debar, aku sangat semangat sekali.

"Selamat pagi Cik Linda, kelihatan segar sekali nih," sapa Sammy.

"Ah masa sih, mungkin karena rajin olahraga jadi bugar ya, sebentar ya aku ganti baju dulu," ujarku

Kulihat Sammy kembali tersenyum, aku kemudian segera menuju ke ruang ganti, di dalam kulihat ruangan gym masih sepi, aku mendengar suara musik berdebum dari suatu ruangan, rupanya pagi ini ada kelas aerobik, aku kemudian menaiki tangga menuju ruang ganti.

Di ruangan ganti, aku duduk di bangku plastik yang ada di sana, aku keluarkan setelan gym yang kubeli kemaren, hari ini aku membawa setelan gym sejenis sport bra dengan celana hotpants, aku kemudian membawa setelan itu ke toilet.

Aku memutuskan untuk membuka celana dalamku, karena aku merasa celana dalamku membayang saat menggunakan hotpants gym ini, setelah selesai mengganti pakaian, aku segera keluar dari toilet.

Aku melihat penampilanku di cermin, aku tersenyum melihat penampilanku yang seksi, dengan setelan gym ini, kulitku yang putih mulus terekspos dengan jelas, aku mengambil ikat rambut dan kemudian mengikat rambutku, setelah memakai sepatu dan menyimpan peralatanku di locker, aku kemudian keluar dari kamar ganti.

***

Aku melihat Sammy sedang menunggu dibawah, dia agak melongo melihat penampilanku, namun kemudian aku melihatnya tersenyum, "wah, setelan gym baru nih ya Ci, keliatannya bagus banget di pakai Cik Linda," puji Sammy.

"Ahh masa sih, tubuhku kan gendut," ujarku, meskipun begitu aku sempat tersipu dipuji Sammy tadi.

"Silahkan treadmill dulu Ci, buat pemanasan," Sammy kemudian menuju ke tempat treadmil, aku mengikutinya dari belakang, aku memandangi pantat Sammy yang kencang di balik celana gymnya.

Sammy menyetel treadmil untukku, aku kemudian mulai melakukan treadmil, Sammy berdiri disampingku, dari ujung mataku, sepertinya dia menatap tajam buah dadaku.

"15 menit aja ya Ci," ucap Sammy sambil memencet timer treadmill itu, aku hanya mengangguk. Perlahan treadmil itu kemudian mulai memeras keringatku keluar, setelah 15 menit peluhku mulai muncul, aku menyeka leherku yang penuh keringat dengan handuk dongker bertuliskan logo nama gym.

"Latihan pertama, Kita akan melatih otot paha terlebih dahulu, sebelumnya kita pemanasan dulu ya Cik, nanti kita menggunakan alat itu." Sammy menunjuk ke suatu alat yang letaknya agak memojok, kami berdua menuju ke alat itu.

Sammy memperagakan gerakan pemanasan, seperti stretching, sesekali Sammy membetulkan posisi kakiku yang menurutnya salah, saat membetulkan posisiku Sammy menyentuh paha gempalku, dan rupanya dia memancing aku, aku merasakan pelan-pelan dia meraba paha mulusku, aku hanya tersenyum penuh arti kepadanya.

]

Kemudian Sammy memperagakan menggunakan alat yang dia bilang Leg Press Machine, menurut Sammy gunanya untuk mengencangkan otot paha dan betis, setelah Sammy mempergakan, kemudian giliranku, aku berbaring di alat itu, kakiku naik keatas menahan beban, Sammy memasang beban yang ringan untukku.
Sammy memberikan instruksi dibelakangku, "ya Ci, tarik napas, trus lepaskan pelan-pelan, nanti pas nahan beban tahan dulu sekitar 10 hitungan, nanti ulangi gerakan sebanyak 10 kali." Dengusan napas Sammy terasa di bahuku, aku menoleh sebentar ternyata wajahnya sangat dekat denganku.
"Seperti ini ya nahannya mas," ucapku, kakiku sengaja kuregangkan, aku yakin Sammy bisa melihat belahan vaginaku yang nyemplak, karena selangkanganku telah basah oleh keringat.

]

"Ya seperti itu Ci, belahannya bagus banget," Sammy berbisik di telingaku, aku menoleh padanya, dan tersenyum malu, "keliatan ya mas," tanyaku, kulihat Sammy menelan ludah dan menatapku sendu, "keliatan dan indah banget," ucap Sammy lirih, wajah kami sangat dekat, hatiku berdebar tak karuan.

Untung ruangan gym masih sepi, hanya kami berdua saat itu yang sedang latihan, para peserta aerobik juga belum selesai.

***

Kini kita pindah ke alat untuk melatih dada, Sammy menjelaskan nama alat tersebut, walau sudah pernah dia jelaskan, namun dia kembali mengulang penjelasannya. "nama alat ini Pectoral Machine, alat ini berguna untuk melatih otot dada dan bahu, begini cara penggunaannya," ucap Sammy, lalu dia memperagakan penggunaan alat itu, "tarik gagang ini, hingga sampai didepan wajah kita, lalu buka kembali lebar-lebar, dan ingat saat membuka lengan, kita tarik napas, dan saat menarik tuas kita harus melepaskan napas perlahan mengikuti gerakan, paham kan Ci," ujar Sammy.

Aku lalu duduk di alat tersebut, Sammy membetulkan posisi tanganku, "siku kita harus membentuk sudut 90 derajat dengan pertengahan dada," lalu Sammy meraba sikuku, lalu menyusuri ketiak hingga samping dada, rasanya sangat geli dan cukup mendebarkan, sepertinya Sammy melakukan itu dengan gerakan seperti meraba.

"Ketiak Cici udah basah heheh," Sammy menunjukkan jari tangannya yang basah oleh keringatku, tanpa kuduga dia menghisap jari tangannya sendiri, "keringatnya gurih heheh," ucap Sammy dengan tatapn menggoda, dia mendekatkan wajahnya kepadaku, sambil berbisik, "lain kali kalau mau cicipin langsung, boleh kan ya Ci,"

Aku memandang Sammy, "maksudnya?" tanyaku pura-pura tak mengerti.

"Hihihi, gak usah dipikirin, kita lanjut ya," ujar Sammy, lalu aku melakukan sebagaimana yang diinstruksikan oleh Sammy.

"Ya sudah cukup, kita ganti alat ya, satu lagi itu," Sammy menunjuk ke sebuah alat, "itu alat untuk melatih otot betis, termasuk variasi latihan kaki, jadi hari ini kita melakukan latihan otot dada dan kaki dengan variasi alat berbeda." Ujar Sammy.

“Tapi sebelum itu kita lakukan latihan streching dulu ya, silahkan Cici bebaring telentang.” Ujar Sammy, aku hanya mengikuti perintahnya.

Aku kemudian berbaring telentang, Sammy bertumpu di depan kepalaku, aku bisa melihat tonjolon di celana Sammy semakin membengkak.

“Kaki kiri lurus, dan kaki kanan menekuk dan tarik ke arah perut Ci.” Ujar Sammy, aku mengikuti petunjuk Sammy.

“Ahh.” Aku menjerit pelan, terasa tegang hampir kram saat ku tetuk kakiku.

“Gimana Ci, agak kaku ya, pasti daerah sini akan tertekan.” Sammy menekan daerah sedikit diatas vaginaku.

“Disini kan terasanya Ci.” Ujar Sammy lagi sambil menekan lembut daerah perut sedikit diatas vaginaku.

“Ya mas, terasa banget.” Ujarku lirih menelan ludah

"Kerasa gimana Ci," tanya Sammy menggoda.

"Kerasa geli dan enak," ujarku, Sammy ikut tertawa.

"Bisa aja cici ini," ujarnya, kemudian Sammy mendekati telingaku, "apalagi kalau disentuh pakai lidah Ci pasti lebih enak," bisiknya.

"Ehmmm..pengen.." ucapku lirih dengan tatapan menggoda, Sammy terkikik, aku melirik saat dia berdiri, kulihat ada tonjolan di celananya.

“Gllk.” Aku menelan ludah.

Aku bingung kenapa aku tiba-tiba merasa bergairah sekali, sungguh exCited menggoda Sammy, sebenarnya sih kami saling menggoda.

"Gimana Ci, apa ada perubahan dari segi kebugaran," tanya Sammy menatapku.

"Lumayan mas, jadi terasa bugar, Cuma badanku ini pasti nanti malem jarem-jarem nih," jawabku

'Kalau Cici mau, biar saya pijat nanti Ci, supaya nanti malam tidak jarem-jarem," ucap Sammy, aku menatapnya.

"Pijat? Kamu bisa pijat mas?" tanyaku merespon,

"Bisa Ci, aku kan selain trainer juga diajarkan cara untuk menghindari cedera, salah satunya melalui teknis pemijatan," mata Sammy menatap belahan vaginaku yang semakin menyemplak saat aku duduk mengangkang. Aku pura-pura tak tahu.

"Boleh juga tuh, pijatnya dimana, disini?" tanyaku, hatiku tiba-tiba berdesir dengan gairah.

"Ya gak lah, kos aku dekat kok di belakang, bisa ditempat kost aku, gimana kebetulan hari ini aku gak ada jadwal lain," Sammy balas bertanya.

Aku menatap Sammy, kembali aku ingin menggodanya, "pijatnya pakai tangan kan," tanyaku, sepertinya Sammy terkejut mendengar pertanyaanku,

"Lha ya pake tangan masa pake apa, apa Cici mau pakai yang lain ya," ujar Sammy lirih menatap tajam diriku.

Oh my god! Rupanya dia sekarang yang menggoda.

“Apa disini sering terasa jarem-jarem Ci.” Tiba-tiba Sammy mendekatiku, wajahnya begitu dekat, dan tangan nakalnya menyentuh bagian samping payudaraku.

“Ehhhmm ya mas.” Jawabku lirih

Tiba Tiba Sammy menarikku berdiri, dan dia berdiri dibelakangku, aku sungguh kaget dengan keberanian Sammy, untung saja tidak ada orang lain disekitar kami.

“Lengan Cici yang mulus ini pasti jarem-jarem juga kan?” Sammy membelai lengan atasku dengan bibirnya.

Owhh dadaku terus berdesir-desir.

“Kalau cici mau nanti aku bisa pijat pakai yang lain.” Sammy berbisik lirih ditelingaku.

"Hmmm, maksud mas, pakai yang lain apa?" tanyaku dengan wajah pura-pura bingung, Sammy hanya tertawa dan menghentikan perbuatannya.

"Yuk sebaiknya Cici segera ganti pakaian, nanti kita liat aja pijatnya mau pakai apa, teserah Cici aja." Sammy melepaskan pelukannya, aku kemudian merapihkan pakaian atasku, sebenarnya aku sedikit kecewa gairahku terputus seperti ini.

“Tapi mas kayaknya aku gak bisa deh hari ini, besok aja ya.” Tanyaku teringat kalau hari ini aku harus jemput Alexa.

“Ya gimana Cici aja, saya tinggal ikutin, atau besok langsung sesi di kos saya aja, saya kebetulan punya peralatan dumbel, sepertinya kita harus menjalankan sesi latihan dumbel Ci, biar postur lebih baik.” Ucap Sammy kemudian.

“Latihan stretching pinggang dan pinggul dengan menggunakan dumbel cukup baik untuk menghilangkan pegal-pegal di pinggang dan sekitar pantat.” Lanjut Sammy.

“Ohh ya kebetulan mas, aku juga sering pegal didaerah tersebut, oke deh besok aja ya, pagi setelah antar anakku sekolah aku langsung ke tempat kos kamu, nanti share lock aja.” Ucapku tak sabar menunggu besok.

---------------------------------------------------------

Bersambung
Kam sia update nya suhu
 
Cerita ini sudah pernah di posting, tapi di stop di tengah jalan karna penulis pengen minta saweran. Ujung2nya klo pembaca makin penasaran eh diarahkan ke blog nya utk minta saweran
 
Suami Kedua Istriku
Private Session



POV LINDA

Pagi itu setelah sarapan, mas Agus pergi kembali ke Semarang, rupanya acara di Semarang itu berlangsung dua hari, setelah mas Agus pergi, akupun bersiap mengantarkan Alexa ke sekolah, hari ini setelah pulang sekolah, Alexa ada jadwal les piano hingga sore.

"Bye mam, nanti mamah jemput lexa kan," tanya putriku, sesaat sebelum dia masuk gerbang sekolah, "ya dong sayang, tapi nanti kalau mamah gak sempet, nanti dijemput sama opah ya," jawabku, "ohh oke mam, lexa masuk dulu ya," ujar putriku kemudian, aku melihat putriku masuk gerbang sekolah dengan dua orang gadis sebayanya, aku tahu mereka adalah kedua sahabat alexa sejak TK.

Aku melajukan mobilku menuju tempat gym, namun saat melihat mini market, aku memutuskan untuk mampir sejenak, di mini market, aku membeli camilan untuk di gym nanti, tak lupa aku membeli susu kacang dalam kemasan kotak.

Jarak antara mini market dengan tempat gym tidak terlalu jauh, hanya 10 menit perjalanan, aku sudah sampai di mal lokasi gym itu berada, aku memarkirkan mobilku di lantai atas, selantai dengan tempat gym tersebut.

Jam 8 Pagi itu mal belum dibuka, namun tempat gym telah buka sejak pukul 6 pagi, setelah memarkirkan mobil, aku mengambil peralatan gym yang ku kemas rapih didalam tas, aku melangkah menuju tempat gym, sebelum sampai ke tempat gym aku harus melewati food court terlebih dahulu, aku melihat petugas cleaning service tengah bekerja membersihkan tempat foodcourt tersebut, mereka tersenyum saat aku melewati mereka.

"Halo Cik Linda, apa kabar," ujar Mbak Marni, seorang petugas resepsionis gym.

"Halo Mbak Mar." sapaku sambil menyerahkan kartu member padanya.

"Pak Agus gak ikut Cik?" tanya Marni sambil menyerahkan handuk keCil berwarna dongker, "mau pakai locker Ci?" tanya Marni lagi.

Aku mengangguk sambil menjawab, "pak Agus lagi ke Semarang, eh Mbak mar tolong lockernya yang agak tengah ya, aku males, nunduk-nunduk,"

"Siap Ci, ini kunCi lockernya." Ujar Marni menyerahkan kunCi kepadaku.

Dari dalam keluar Sammy, dia tersenyum padaku, akupun membalas senyumnya, Sammy terlihat gagah hari ini, entah kenapa aku berdebar-debar, aku sangat semangat sekali.

"Selamat pagi Cik Linda, kelihatan segar sekali nih," sapa Sammy.

"Ah masa sih, mungkin karena rajin olahraga jadi bugar ya, sebentar ya aku ganti baju dulu," ujarku

Kulihat Sammy kembali tersenyum, aku kemudian segera menuju ke ruang ganti, di dalam kulihat ruangan gym masih sepi, aku mendengar suara musik berdebum dari suatu ruangan, rupanya pagi ini ada kelas aerobik, aku kemudian menaiki tangga menuju ruang ganti.

Di ruangan ganti, aku duduk di bangku plastik yang ada di sana, aku keluarkan setelan gym yang kubeli kemaren, hari ini aku membawa setelan gym sejenis sport bra dengan celana hotpants, aku kemudian membawa setelan itu ke toilet.

Aku memutuskan untuk membuka celana dalamku, karena aku merasa celana dalamku membayang saat menggunakan hotpants gym ini, setelah selesai mengganti pakaian, aku segera keluar dari toilet.

Aku melihat penampilanku di cermin, aku tersenyum melihat penampilanku yang seksi, dengan setelan gym ini, kulitku yang putih mulus terekspos dengan jelas, aku mengambil ikat rambut dan kemudian mengikat rambutku, setelah memakai sepatu dan menyimpan peralatanku di locker, aku kemudian keluar dari kamar ganti.

***

Aku melihat Sammy sedang menunggu dibawah, dia agak melongo melihat penampilanku, namun kemudian aku melihatnya tersenyum, "wah, setelan gym baru nih ya Ci, keliatannya bagus banget di pakai Cik Linda," puji Sammy.

"Ahh masa sih, tubuhku kan gendut," ujarku, meskipun begitu aku sempat tersipu dipuji Sammy tadi.

"Silahkan treadmill dulu Ci, buat pemanasan," Sammy kemudian menuju ke tempat treadmil, aku mengikutinya dari belakang, aku memandangi pantat Sammy yang kencang di balik celana gymnya.

Sammy menyetel treadmil untukku, aku kemudian mulai melakukan treadmil, Sammy berdiri disampingku, dari ujung mataku, sepertinya dia menatap tajam buah dadaku.

"15 menit aja ya Ci," ucap Sammy sambil memencet timer treadmill itu, aku hanya mengangguk. Perlahan treadmil itu kemudian mulai memeras keringatku keluar, setelah 15 menit peluhku mulai muncul, aku menyeka leherku yang penuh keringat dengan handuk dongker bertuliskan logo nama gym.

"Latihan pertama, Kita akan melatih otot paha terlebih dahulu, sebelumnya kita pemanasan dulu ya Cik, nanti kita menggunakan alat itu." Sammy menunjuk ke suatu alat yang letaknya agak memojok, kami berdua menuju ke alat itu.

Sammy memperagakan gerakan pemanasan, seperti stretching, sesekali Sammy membetulkan posisi kakiku yang menurutnya salah, saat membetulkan posisiku Sammy menyentuh paha gempalku, dan rupanya dia memancing aku, aku merasakan pelan-pelan dia meraba paha mulusku, aku hanya tersenyum penuh arti kepadanya.

]

Kemudian Sammy memperagakan menggunakan alat yang dia bilang Leg Press Machine, menurut Sammy gunanya untuk mengencangkan otot paha dan betis, setelah Sammy mempergakan, kemudian giliranku, aku berbaring di alat itu, kakiku naik keatas menahan beban, Sammy memasang beban yang ringan untukku.
Sammy memberikan instruksi dibelakangku, "ya Ci, tarik napas, trus lepaskan pelan-pelan, nanti pas nahan beban tahan dulu sekitar 10 hitungan, nanti ulangi gerakan sebanyak 10 kali." Dengusan napas Sammy terasa di bahuku, aku menoleh sebentar ternyata wajahnya sangat dekat denganku.
"Seperti ini ya nahannya mas," ucapku, kakiku sengaja kuregangkan, aku yakin Sammy bisa melihat belahan vaginaku yang nyemplak, karena selangkanganku telah basah oleh keringat.

]

"Ya seperti itu Ci, belahannya bagus banget," Sammy berbisik di telingaku, aku menoleh padanya, dan tersenyum malu, "keliatan ya mas," tanyaku, kulihat Sammy menelan ludah dan menatapku sendu, "keliatan dan indah banget," ucap Sammy lirih, wajah kami sangat dekat, hatiku berdebar tak karuan.

Untung ruangan gym masih sepi, hanya kami berdua saat itu yang sedang latihan, para peserta aerobik juga belum selesai.

***

Kini kita pindah ke alat untuk melatih dada, Sammy menjelaskan nama alat tersebut, walau sudah pernah dia jelaskan, namun dia kembali mengulang penjelasannya. "nama alat ini Pectoral Machine, alat ini berguna untuk melatih otot dada dan bahu, begini cara penggunaannya," ucap Sammy, lalu dia memperagakan penggunaan alat itu, "tarik gagang ini, hingga sampai didepan wajah kita, lalu buka kembali lebar-lebar, dan ingat saat membuka lengan, kita tarik napas, dan saat menarik tuas kita harus melepaskan napas perlahan mengikuti gerakan, paham kan Ci," ujar Sammy.

Aku lalu duduk di alat tersebut, Sammy membetulkan posisi tanganku, "siku kita harus membentuk sudut 90 derajat dengan pertengahan dada," lalu Sammy meraba sikuku, lalu menyusuri ketiak hingga samping dada, rasanya sangat geli dan cukup mendebarkan, sepertinya Sammy melakukan itu dengan gerakan seperti meraba.

"Ketiak Cici udah basah heheh," Sammy menunjukkan jari tangannya yang basah oleh keringatku, tanpa kuduga dia menghisap jari tangannya sendiri, "keringatnya gurih heheh," ucap Sammy dengan tatapn menggoda, dia mendekatkan wajahnya kepadaku, sambil berbisik, "lain kali kalau mau cicipin langsung, boleh kan ya Ci,"

Aku memandang Sammy, "maksudnya?" tanyaku pura-pura tak mengerti.

"Hihihi, gak usah dipikirin, kita lanjut ya," ujar Sammy, lalu aku melakukan sebagaimana yang diinstruksikan oleh Sammy.

"Ya sudah cukup, kita ganti alat ya, satu lagi itu," Sammy menunjuk ke sebuah alat, "itu alat untuk melatih otot betis, termasuk variasi latihan kaki, jadi hari ini kita melakukan latihan otot dada dan kaki dengan variasi alat berbeda." Ujar Sammy.

“Tapi sebelum itu kita lakukan latihan streching dulu ya, silahkan Cici bebaring telentang.” Ujar Sammy, aku hanya mengikuti perintahnya.

Aku kemudian berbaring telentang, Sammy bertumpu di depan kepalaku, aku bisa melihat tonjolon di celana Sammy semakin membengkak.

“Kaki kiri lurus, dan kaki kanan menekuk dan tarik ke arah perut Ci.” Ujar Sammy, aku mengikuti petunjuk Sammy.

“Ahh.” Aku menjerit pelan, terasa tegang hampir kram saat ku tetuk kakiku.

“Gimana Ci, agak kaku ya, pasti daerah sini akan tertekan.” Sammy menekan daerah sedikit diatas vaginaku.

“Disini kan terasanya Ci.” Ujar Sammy lagi sambil menekan lembut daerah perut sedikit diatas vaginaku.

“Ya mas, terasa banget.” Ujarku lirih menelan ludah

"Kerasa gimana Ci," tanya Sammy menggoda.

"Kerasa geli dan enak," ujarku, Sammy ikut tertawa.

"Bisa aja cici ini," ujarnya, kemudian Sammy mendekati telingaku, "apalagi kalau disentuh pakai lidah Ci pasti lebih enak," bisiknya.

"Ehmmm..pengen.." ucapku lirih dengan tatapan menggoda, Sammy terkikik, aku melirik saat dia berdiri, kulihat ada tonjolan di celananya.

“Gllk.” Aku menelan ludah.

Aku bingung kenapa aku tiba-tiba merasa bergairah sekali, sungguh exCited menggoda Sammy, sebenarnya sih kami saling menggoda.

"Gimana Ci, apa ada perubahan dari segi kebugaran," tanya Sammy menatapku.

"Lumayan mas, jadi terasa bugar, Cuma badanku ini pasti nanti malem jarem-jarem nih," jawabku

'Kalau Cici mau, biar saya pijat nanti Ci, supaya nanti malam tidak jarem-jarem," ucap Sammy, aku menatapnya.

"Pijat? Kamu bisa pijat mas?" tanyaku merespon,

"Bisa Ci, aku kan selain trainer juga diajarkan cara untuk menghindari cedera, salah satunya melalui teknis pemijatan," mata Sammy menatap belahan vaginaku yang semakin menyemplak saat aku duduk mengangkang. Aku pura-pura tak tahu.

"Boleh juga tuh, pijatnya dimana, disini?" tanyaku, hatiku tiba-tiba berdesir dengan gairah.

"Ya gak lah, kos aku dekat kok di belakang, bisa ditempat kost aku, gimana kebetulan hari ini aku gak ada jadwal lain," Sammy balas bertanya.

Aku menatap Sammy, kembali aku ingin menggodanya, "pijatnya pakai tangan kan," tanyaku, sepertinya Sammy terkejut mendengar pertanyaanku,

"Lha ya pake tangan masa pake apa, apa Cici mau pakai yang lain ya," ujar Sammy lirih menatap tajam diriku.

Oh my god! Rupanya dia sekarang yang menggoda.

“Apa disini sering terasa jarem-jarem Ci.” Tiba-tiba Sammy mendekatiku, wajahnya begitu dekat, dan tangan nakalnya menyentuh bagian samping payudaraku.

“Ehhhmm ya mas.” Jawabku lirih

Tiba Tiba Sammy menarikku berdiri, dan dia berdiri dibelakangku, aku sungguh kaget dengan keberanian Sammy, untung saja tidak ada orang lain disekitar kami.

“Lengan Cici yang mulus ini pasti jarem-jarem juga kan?” Sammy membelai lengan atasku dengan bibirnya.

Owhh dadaku terus berdesir-desir.

“Kalau cici mau nanti aku bisa pijat pakai yang lain.” Sammy berbisik lirih ditelingaku.

"Hmmm, maksud mas, pakai yang lain apa?" tanyaku dengan wajah pura-pura bingung, Sammy hanya tertawa dan menghentikan perbuatannya.

"Yuk sebaiknya Cici segera ganti pakaian, nanti kita liat aja pijatnya mau pakai apa, teserah Cici aja." Sammy melepaskan pelukannya, aku kemudian merapihkan pakaian atasku, sebenarnya aku sedikit kecewa gairahku terputus seperti ini.

“Tapi mas kayaknya aku gak bisa deh hari ini, besok aja ya.” Tanyaku teringat kalau hari ini aku harus jemput Alexa.

“Ya gimana Cici aja, saya tinggal ikutin, atau besok langsung sesi di kos saya aja, saya kebetulan punya peralatan dumbel, sepertinya kita harus menjalankan sesi latihan dumbel Ci, biar postur lebih baik.” Ucap Sammy kemudian.

“Latihan stretching pinggang dan pinggul dengan menggunakan dumbel cukup baik untuk menghilangkan pegal-pegal di pinggang dan sekitar pantat.” Lanjut Sammy.

“Ohh ya kebetulan mas, aku juga sering pegal didaerah tersebut, oke deh besok aja ya, pagi setelah antar anakku sekolah aku langsung ke tempat kos kamu, nanti share lock aja.” Ucapku tak sabar menunggu besok.

---------------------------------------------------------

Bersambung
Mantap hu
Simak dulu...;)
 
Cerita ini sudah pernah di posting, tapi di stop di tengah jalan karna penulis pengen minta saweran. Ujung2nya klo pembaca makin penasaran eh diarahkan ke blog nya utk minta saweran
Gda yang maksa cuy, di blog bukan hanya cerita ini ada video juga, ada cerita lain juga, kalau mau baca cepet ya tinggal ke blog, kalau mau baca disini y monggo, gue penulis cerita ini, ya gua punya hak mau posting dimana aja, kalau temen2 baca di blog ya karena mungkin mereka menilai cerita gue patut diikutin sekaligus juga apresiasi thd karya gue.

Gak suka tinggal skip aja..gue upload ulang cerita ini karena gua sangat berterima kasih sama teman2 disemprot yang sampai saat ini udah mau mengapresiasi karya gue, ini cara gue menyampaikan terima kasih.

Asal tau aja ada beberapa member semprot yg mau bayar 50 perak/kata untuk jasa buat cerita, tapi blm gue iyain karena ada kewajiban gue upload cerita yng blm selesai..tapi percuma juga gue jelasin hehehe..😀
 
Gda yang maksa cuy, di blog bukan hanya cerita ini ada video juga, ada cerita lain juga, kalau mau baca cepet ya tinggal ke blog, kalau mau baca disini y monggo, gue penulis cerita ini, ya gua punya hak mau posting dimana aja, kalau temen2 baca di blog ya karena mungkin mereka menilai cerita gue patut diikutin sekaligus juga apresiasi thd karya gue.

Gak suka tinggal skip aja..gue upload ulang cerita ini karena gua sangat berterima kasih sama teman2 disemprot yang sampai saat ini udah mau mengapresiasi karya gue, ini cara gue menyampaikan terima kasih.

Asal tau aja ada beberapa member semprot yg mau bayar 50 perak/kata untuk jasa buat cerita, tapi blm gue iyain karena ada kewajiban gue upload cerita yng blm selesai..tapi percuma juga gue jelasin hehehe..😀
Hehehehe udah biarin aja om gak usah di pusingin orang kek gitu mah ..
Kita2 sih asik2 aja nikmatin karya om @pujangga2000
Makasih atas karya2nya... Tetep semangat
 
Kalo ente punya passion di salah satu bidang, contoh nulis cerita, ya coba bikin cerita lalu share, ketika pada satu titik tertentu, coba tes apa karya ente itu benar2 disukai atau tidak, ya upload disalah situs yang harus bayar tertentu untuk mengaksesnya, jika ada yg bayar berarti karya ente emang menarik bagi mereka.

Percayalah dengan cara itu ente bisa lebih bagus lagi ke depannya, ente termotivasi untuk bikin yang lebih baik lagi.

Saya bikin pdf iml 1 dan 2 ternyata peminatnya cukup banyak, bahkan ada yg dari malaysia dan brunei japri tolong diupload di playstore agar bisa gampang aksesnya..

Ada yang bikin member di tele khusus cerita berbayar ngajak kerjasama, saya gak terlalu respon, kenapa karena saya ada kerjaan di rl, jadi saya gk mau terbebani harus nyetor cerita.

Setiap cerita yang saya buat, saya buat dengan benar-benar fokus dengan gaya saya, jadi sya gak mau asal jadi aja.

Ohh ya banyak cerita di semprot ini yg di upload ulang di web lain, dan coba liat webnya dipenuhi iklan, trus yang nulis cerita asli dapat apa?😂

Dah lah..saya balik dulu ke laptop mumpung libur
 
Gda yang maksa cuy, di blog bukan hanya cerita ini ada video juga, ada cerita lain juga, kalau mau baca cepet ya tinggal ke blog, kalau mau baca disini y monggo, gue penulis cerita ini, ya gua punya hak mau posting dimana aja, kalau temen2 baca di blog ya karena mungkin mereka menilai cerita gue patut diikutin sekaligus juga apresiasi thd karya gue.

Gak suka tinggal skip aja..gue upload ulang cerita ini karena gua sangat berterima kasih sama teman2 disemprot yang sampai saat ini udah mau mengapresiasi karya gue, ini cara gue menyampaikan terima kasih.

Asal tau aja ada beberapa member semprot yg mau bayar 50 perak/kata untuk jasa buat cerita, tapi blm gue iyain karena ada kewajiban gue upload cerita yng blm selesai..tapi percuma juga gue jelasin hehehe..😀
Padahal bayar nya juga ga gede kok cuman 15k doang wkwkwk sabar aja om mungkin dia kaum tidak mampu makanya nyinyir
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd