Suami Kedua Istriku
Delayed
“Ayo ci, silahkan streching dulu, cici naikan kaki kiri ke bangku dan kaki kanan dibawah, lenturkan otot pinggang.” Ujar Sammy.
Linda mengikuti instruksi Sammy, dia memposisikan tubuhnya agak sedikit menungging dan membusungkan pantatnya ke arah Sammy yang ada dibelakangnya.
“Kaya gini Mas?” ujar Linda
Sammy berdiri dibelakangnya menyentuh bagian paha dalam Linda, “agak sedikit di regangkan ya ci.” sentuhan jari Sammy sedikit lagi mengenai selangkangan Linda.
Linda semakin larut dalam gairahnya, digigitnya bibirnya , kembali dia mengikuti instruksi pelatih pribadinya itu.
“Nah turunkan dada cici, angkat pantatnya sehingga terasa dibagian pinggang ada tarikan, ambil napas dan tahan napas.” Ujar Sammy yang kini telah ada dibelakang pantat Linda, Sammy sengaja menekankan batangnya ke bulatan pantat Linda.
“Nah terus tekan kebawah.” Tangan Sammy menekan punggung Linda.
Linda mengeluarkan sedikit desahan saat mengambil dan menghela napas, wajahnya mulai memerah terbakar gairah, kulitnya merinding merasakan tonjolan batang Sammy menekan belahan pantatnya.
“Gimana ci, terasa enak kan.” Tanya Sammy.
“Hmmm, enak banget mas, apalagi kalo ditekan lebih dalam huuuuuuuu.” Jawab Linda menoleh ke arah Sammy dengan tatapan horny.
Sammy sudah tahu, kalau wanita cantik ini sudah sangat horni, namun Sammy ingin terus menggodanya lebih jauh lagi.
Sammy menyerahkan sebuah dumbel panjang ke Linda, “sekarang cici berbaring dengan punggung ya, pinggang dan kedua kaki menapak ke lantai.” Ujar Sammy, dan segera diikuti Linda.
Kini Linda setengah berbaring, sambil memegang dumbel, Sammy meletakkan dumbel diatas perut Linda, Tangan Sammy kemudian menekan area sekitar vagina Linda, belahan Vagina Linda sedikit menyeplak, “shit gak pake cd cici ini.” Batin Sammy.
“Ini daerah yang terasa tekanannya ci.” Sammy membelai area sekitar vagina dan selangkangan Linda, Linda memejamkan mata dan mendesah lirih, Linda merasa vaginanya sudah mulai basah, dia sangat rela jika Sammy berbuat lebih jauh saat ini.
Namun Sammy tidak mau terburu-buru, kini Sammy menginstruksikan Linda untuk menumpukan kaki kanan ke atas kursi dan kaki kiri di lantai, kembali posisi Linda sedikit menungging, tangan Linda memegang Barbel yang ringan.
“Silahkan cici angkat barbel itu sambil tarik napas, dan turunkan barbel sambil keluarkan napas pelan-pelan.” Ujar Sammy.
Kontol Sammy semakin mengeras melihat posisi Linda, Kulit Linda yang telah penuh keringat terlihat sungguh menggiurkan, Sammy mulai meraba bongkahan panta linda, sesekali meremasnya.
Linda mendesah dan menegadahkan lehernya, Linda mengerang sedikit saat telunjuk Sammy dengan nakal menggosok di belahan vaginanya.
“Biasanya disekitar sini agak jarem-jarem ci,” Sammy mengelus sekitar selangkangan putih Linda.
“Hmmm masss...” lirih Linda.
Sammy mendekat dan meletakkan dagunya ke lengan Linda yang penuh keringat, “kenapa ci, udah terasa jarem-jarem?” tanya Sammy lirih ditelinga Linda, lidah Sammy sedikit menjilati cuping Linda.
“Ahhhhhh..masssssssssss, terasa jarem-jarem mas..” ujar Linda.
“Dimana ci, apa disini?” Sammy kembali mencuil belahan vagina Linda.
“Iyahhhh.” Suara Linda parau, berkali-kali Linda menelan Ludah, hatinya berdesir-desir merasakan kejutan gairah.
“Mau dipijat ci? Bagian sini.” Ujar Sammy sambil mengelus belahan vagina Linda.
“Mau....” jawab Linda parau.
“Mau pakai tangan apa pakai lidah ci.” Ujar Sammy lidahnya menjilat keringat dilengan Linda.
“Hhhmmmmm sssssssss, Pake lidah mas..” Lirih Linda.
Sammy berjongkok mendekatkan wajahnya ke belahan vagina Linda, dihirupnya aroma vagina yang masih terbungkus CD, “tubuh cici sangat indah sekali, putih mulus, coba cici berbaring ya.”
Linda kemudian membalikkan tubuhnya dan berbaring ke arah Sammy, digigitnya jarinya. Tuingkah Linda seperti gadis remaja yang sedang malu-malu.
Sammy mendekati wajah Linda, dielusnya rambut wanita cantik dibawahnya ini, Sammy mendekatkan bibirnya ke bibir Linda, dan Linda sudah tak sabar dia mengakat wajahnya sedikit menjemput bibir Sammy.
Keduanya berciuman dengan dahsyat, Linda memeluk leher Sammy dengan erat, sambil membelit bibir tebal Sammy.
Sammy sendiri sengaja mengeluarkan liurnya lebih banyak seningga berkali-kali Linda menelan air liur Sammy, bagi Linda air liur Sammy terasa manis.
Lidah keduanya saling membelit, mulut Linda sepenuhnya terbuka menempel di bibir Sammy.
Sammy kemudian menciumi lengan Linda yang mulus dan penuh keringat, jari-jari lentik Linda dihisapnya, Linda mengeram merasakan geli dan gairah yang amat dahsyat.
Sammy dengan gerakan cepat mengangkat tangan Linda ke arah kepalanya, ketiak mulus Linda terpampang, Sammy menyukai bentuk ketiak Linda yang mulus tak berbulu, ketiak itu terlihat mengkilat diselimuti peluh.
Sammy menjilati ketiak Linda, “hmmm nikmat sekali keringat cici,”
“masss geliiiiiiiiiii, awwwwwwwwww.” Linda menjerit saat Sammy memberikan cupangan yang agak perih di ketiaknya.
Sammy kini sudah lebih beringas, diremasnya payudara Linda dengan kencang, diangkatnya sport bra Linda sehingga kini terlihat puting Linda yang bulat tegang.
Sammy menghisap puting Linda dalam-dalam, dan respon Linda hanya bisa mengerang, terasa nikmat, geli sekaligus sedikit perih.
Suara hp terdengar di meja, beberapa kali dering hp itu berbunyi, hingga kemudian mati. Sammy tak peduli dengan Hpnya yang berdering, Sammy terus melanjutkan kegiatannya.
Kini Sammy mulai hendak menjilati paha Linda, ketika suara Hpnya kembali berbunyi, Sammy mendengus kesal. Sedangkan Linda agak tersenyum melihat Sammy yang agak kesal.
Sammy mengambil hpnya, raut mukanya sedikit berubah setelah melihat nama yang menelpon.
“Sebentar ya ci.” Sammy membawa hpnya keluar kamarnya.
Linda hanya melihat kekasihnya pergi, linda membuka sport branya sehingga polos, tadinya dia juga hendak membuka bawahannya, namun Linda pikir, biar Sammy yang buka aja nanti.
Tak lama Sammy kembali masuk keruangan, raut muka Sammy terlihat gusar.
“Ada apa mas,” tanya Linda yang sedikit heran dengan perubahan Sammy.
“Hmm telepon dari kakak saya ci, katanya ibu saya sakit dan pingsan, saya harus segera ke sana.” Ujar Sammy duduk dihadapan Linda.
Linda memegang tangan Sammy, “Sabar ya mas, ya sudah sebaiknya mas Sammy segera berangkat, nanti takut terjadi apa-apa”
Sammy melihat kearah Linda. “maaf ya ci, acara kita jadi terganggu.”
Linda menggeleng.” Kapan-kapan bisa kita ulang lagi hihi, sekarang yang penting mas Sammy segera menemui ibunya.”
Sammy mengangguk dan mengecup permukaaan tangan Linda.
Beberapa saat kemudian Linda mengantarkan Sammy ke bandara. Ibunda Sammy sekarang ikut kakaknya di Bali, dan kebetulan ada satu penerbangan ke Bali dari solo sekitar jam 12 siang.
Linda dan Sammy berpegangan tangan didepan pintu keberangkatan, “nanti kita lanjutkan lagi ya ci, setelah saya pulang, oh ya nanti saya akan bilang pak dharma untuk menyediakan personal Trainer untuk cici saat saya tak ada.”
“gak usah mas, biar nanti saya tunggu mas aja, hati-hati ya mas.” Ucap Linda.
Keduanya berpisah saat Sammy masuk kedalam ruang kebarangkatan, Linda kembali ke mobilnya, walau sedikit kesal karena gairahnya terputus, namun Linda juga merasa khawatir dengan keadaan ibunda Sammy.
***
Malam itu linda sedang membersihkan wajahnya di depan cermin meja riasnya, dilihatnya suaminya sedang tidur, Linda tahu suaminya belum tidur pulas, suara dengkurannya belum terdengar.
"Pah, papah udah tidur?" tanya Linda sambil mengoleskan handbody ke lengannya yang mulus.
"Ehm." Agus menjawab dengan deheman.
"Ehmm, papah masih ingat gak yang waktu itu pernah papah omongin ke mamah." Tanya Linda lagi.
"Yang mana maksud mamah." Jawab Agus tanpa membuka matanya, tubuhnya terasa letih setelah seharian mengikuti seminar di Semarang.
Linda menatap suaminya melalui cermin meja riasnya, dia bingung cara memulai pembicaraan yang ingin dibahasnya.
"Masa papah lupa sih, apa papah pura-pura lupa?" Tanya Linda lagi.
Kini Agus membuka matanya, dia merasa terganggu dengan pertanyaan istrinya yang tak jelas itu.
"Sebenarnya mamah mau ngomongin apa sih, ngomong aja, papah mana inget!" Ucap Agus dengan nada jengkel.
"Itu loh pah, soal postingan di forum dewasa yang dulu pernah papah kasih liat ke mamah." Ujar Linda.
Mendengar forum dewasa disebut-sebut, Agus kemudian duduk di sisi kasur.
"Maksud mamah, postingan suami yang melihat istrinya dipijat erotis sama orang lain?" Tanya Agus.
"Iya itu maksud mamah." Jawab Linda singkat.
Agus terdiam memperhatikan istrinya yang sedang membalurkan lotion di kaki putihnya.
"Maksudnya, mamah mau kaya gitu?" Tanya Agus.
"Kalau papah izinkan, ya mamah mau coba," jawab Linda tanpa menoleh ke suaminya. Namun sesaat kemudian Linda memutar kursi meja riasnya, kini Linda menghadap ke Agus.
"Kan papah bilang punya fantasi kaya gitu, ya buat nyenengin papah, mamah pikir gak ada salahnya kalau dicoba." Lanjut Linda.
"Serius Mah?" tanya Agus tak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Hmm, kalau gak serius masa mamah buka omongan ini, papah sendiri serius gak, apa papah yakin?" tanya Linda.
Agus memperhatikan istrinya, dia cukup suprise dengan keinginan istrinya itu, beberapa bulan lalu, saat Agus mengutarakan fantasinya, Linda malah marah-marah, sekarang kok malah Linda sendiri yang berubah.
"Sepertinya ada sesuatu yang terjadi, apa ada hubungannya dengan latihannya di gym?" tanya Agus dalam hati.
"Kok papah malah diem, malah pandangin mamah kaya gitu." Tanya Linda tersenyum, dia melanjutkan membalurkan lotion ke seluruh tangan dan lehernya.
Agus tak berkata apa-apa, dia kemudian berdiri dan melangkah kedepan, tiba-tiba ada keinginan untuk merokok.
"Papah mau kemana." Tanya Linda.
"Papah mau merokok sebentar." Jawab Agus, kemudian menghilang keluar kamar.
***
"Apa ada sesuatu terjadi di gym? Mengapa tiba-tiba Linda punya keinginan seperti itu, rasanya benar ada sesuatu terjadi antara Linda dengan Sammy, aku yakin itu." Agus berkata dalam hati, dihisapnya rokoknya dalam-dalam.
Pikiran Agus melayang berfantasi, dalam fantasinya Agus melihat Sammy bermesraan dengan Linda di gym, tangan Sammy yang hitam mengelus kulit tubuh linda yang halus mulus, dan Linda malah merespon menggoda.
Kemaluan Agus mulai mengeras, membayangkan tubuh mulus istrinya menyatu dengan tubuh hitam Sammy, saling berpagutan, saling melepaskan hasrat, Agus menggesek kemaluannya, dalam bayangannya kini, Linda mengerang dan menjerit dalam kekuasaan pejantannya.
“Ohh shit!" Agus menjerit saat panasnya api rokok mengenai jarinya, rupanya rokok yang dipegangnya sudah habis, sekaligus membuyarkan fantasinya.
Agus kemudian masuk kedalam rumahnya kembali, setelah mengunci pintu depan, dia menuju kamarnya, saat membuka kamar.
Agus melihat istrinya telah tidur, posisi tidur Linda menyamping, sebagian pahanya tersingkap, Linda saat itu mengenakan dress tidur satin dengan panjang setengah paha.
Agus sangat terpesona dengan pemandangan didepannya, paha Linda putih mulus tanpa cacat, diusianya yang lebih dari 30 tahun, kecantikan dan bentuk tubuhnya tak mengalami perubahan sedikitpun, malah semakin hari terlihat makin seksi.
Agus mendekati istrinya yang sedang tidur, rupanya Linda sudah terlelap, terdengar dengkuran halusnya, Agus meraba paha gempal putih mulus itu, kulit Linda yang pucat semakin menambah daya tariknya.
Agus kini mendekati wajahnya ke paha mulus itu, tercium aroma handbody yang menyegarkan dari kulit istrinya, Agus menciumi betis Linda, bukan hanya menciumi, kini Agus menjilati permukaan kulit halus Linda.
Linda menggeliat merespon perbuatan Agus, "papah ngapain sih, mamah kira tadi apaan."
"Abis mamah tidurnya napsuin gitu sih, papah jadi gak tahan lihat paha mamah," Agus kembali menyeruak menciumi paha mulus istrinya. Linda terkikik geli.
"Sssss, ahhh pah geli...aduhhh..aaaaaaaaaaaaaaaahh sss geli aahhh." Linda menggeliat saat lidah Agus mulai menjilati vaginanya.
"Hmm, vagina mamah sama sekali gak berbau, malah terasa gurih, sllrpp, slrrp." Agus meracau sambil menghirup cairan yang semakin deras keluar dari vagina merah Linda.
Linda meremas seprei saat terasa geli seperti dirubung semut dalam vaginanya, terasa sangat gatal lubang senggamanya, mulut Linda ternganga merasakan lidah Agus menusuk nusuk lubang vaginanya, sebelah tangannya meremas seprei, dan sebelahnya lagi meremas rambut Agus.
Agus sungguh tak tahan, dia lantas memposisikan dirinya didepan selangkangan istrinya, dibukanya paha Linda lebar-lebar, dituntunnya rudalnya yang sudah mengeras, Jllbb, Linda terpekik lirih saat batang hitam Agus menembus lubang senggamanya.
Agus merasa otot-otot vagina Linda terasa mencengkram dengan kencang, walau baru beberapa kali Linda latihan di gym, namun rupanya sudah memberi dampak positif bagi Agus, liang vagina Linda terasa sesak, dan mencengkram batangnya dengan kencang.
"Ohhhhhhhhhh terus pah, yang kencang pah, fuck me harder babe," racau Linda.
Agus mempercepat pompaannya, namun fatal bagi Agus, dengan melakukan itu otot vagina Linda semakin erat mencengkram, Akhirnya 7 menit kemudian pantat Agus menghentak-hentak, tak lama cairan putih meleleh keluar dari sela-sela batang Agus yang masih tertancap di lubang senggama Linda.
Linda terengah-engah, dia mengangkat wajahnya sedikit, "papah udah keluar?"
"Vagina mamah terasa semakin kencang, papah gak tahan mah, bntar ya kita istirahat sebentar, nanti kita lanjutkan lagi." Ujar Agus.
-------------------------------------------------------------
BERSAMBUNG