Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Suami Tak Tahu Memekku Diperawani Bapak Sehari Sebelum Kami Menikah [Real Incest Story]

ORGASMEKU - ORGASME ISTIMEWA MENGGETARKAN JIWA

Pada chapter ini, akan kuceritakan bagaimana bapak mengubah kepura-puraanku menjadi vulgar

Bapak adalah lelaki gentleman, lelaki jantan yang sangat mengerti perempuan, jadi patutlah kuduga, sebenarnya bapak sangat mengerti dengan segala kode yang kulontarkan padanya selama ini. Pakaian tidur sexy, dan mengumbar bagian-bagian tubuh untuk dipandanginya.

Patut pula kuduga, bapak sebenarnya tahu, aku berpura-pura tidur ketika ia masuk kamarku, membiarkannya memandangi keindahan tubuhku sambil mengocok kontol kekarnya itu, sampai ia muncrat.

Sepertinya bapak juga tahu perlakuannya itu membuat gairahku meletup-letup, setiap hari. Karena usai sekolah aku akan menghabiskan waktu dengan pacarku di kamar kosnya.

Biasanya aku langsung menuju kosan pacarku, tetapi pada hari itu, aku minta diantar pulang dulu ke rumah.

Saat memasuki pekarangan rumah, bapak sedang duduk-duduk di teras, pacarku menyalami bapak layaknya anak baik yang bertemu ayah pacarnya. Mereka berdua mengobrol.

Saat mereka mengobrol itulah, aku ingat rencanaku dengan pacar .... ya ..... setelah ini aku mau pamit pergi dari rumah dengan pacarku, aku mau ML dengan pacarku, aku mau pentil susuku dilumat dihisap, aku mau memekku dijilat-jilat nikmat. Aku ingin menikmati memekku digesek-gesek kontol ... sampai aku orgasme.

Aku mengingat itu sambil bergantian memandangi pacarku dan bapak.

Ketika memandangi pacarku dan bapak aku jadi membandingkan kontol pacarku yang panjangnya hanya 10 Cm .... sementara... kontol bapak... dalam keadaan lunglai saja jauh lebih besar dari kontol pacarku.

Entah kenapa aku jadi tidak bersemangat setelah membandingkannya.

"Yang .... kamu sama bapak dulu ya ... Aku mau tiduran dulu sebentar," kataku pada pacar.

Mereka mengobrol di teras, aku masuk ruangan tamu dimana terdapat sofa yang membelakangi kaca depan rumah, dari ruang tamu ini aku dapat menyaksikan keakraban mereka, tetapi mereka tak akan bisa melihatku yang memperhatikan dari dalam karena kaca depan rumah, gelap dari luar, terang dari dalam.

Dari ruang tamu, aku melangkah ke belakang... menuju kamarku.

Di kamar aku hanya melepas jilbab, kurebahkan tubuhku di ranjang tanpa melepas seragam sekolah dengan rok yang kupakai.

Cukup lama aku menatap langit-langit kamar dengan pikiran tak tentu arah, kuingat pagi-pagi ketika menggoda bapak, kuingat dengus nafasnya ketika orgasme, kuingat muncratan spermanya di rambutku, yang kuoleskan pada pentil susuku setelah bapak pergi dari kamarku.

Ditengah-tengah itu kudengar bapak memanggil dari ruang tengah "Sheila ..... Naaak .....," kata bapak.

Entah kenapa aku memejamkan mata tak ingin meresponnya. Pasti pacarku menunggu diluar untuk segera berangkat menuju kosannya.

Terdengar derit pintu kamarku didorong perlahan kedalam ...

"Eeeeh .... Anak ini .... ada pacar diluar malah ditinggal tidur," kata bapak.

Usai mengatakan itu .... bapak diam .... ada keheningan panjang. Aku meneruskan acting tidurku.

Saat itu, aku yakin bapak sedang memandangi kecantikan dan tubuhku yang tergeletak di hadapannya. Pada siang bolong begini, dengan seragam SMA-ku, bukan dengan lingerie yang kugunakan untuk menggoda bapak.

Dari lantai terdengar suara halus langkah kaki bapak mendekatiku ......

Jantungku mulai memompa darahku dengan cepat ... berdebar-debar.

Posisi kedua kakiku memang sedikit terbuka serilex mungkin, tapi bapak hanya melihat sebatas betisku, karena rok sekolah masih melekat di tubuhku.

Lalu ........

Setttt .....!!!!

Dengan satu kali betot, bapak menyingkap rokku sampai perut.

Deggggg!!!!
Jedag!!! Jeduggg!!! Jedaggg!!!

Dadaku berdebar serasa dihantam palu godam dengan keras.

"Bapaaaa.... Siang bolong begini??? Bapak mau ngocok lagi??? .... Pacarku ada diluar paaaa....," batinku.

Ada dengus nafas hangat di paha dan selangkanganku.

Aku yakin .... hidung bapak sedang sedang tepat berada didepan memekku .... memek anak perawannya, yang tak berbulu, yang masih tertutup celana dalam warna biru yang tipis.

"Aaaah .... Aku biarkan bapak, toh .... Aku menyukai spermanya, biarlah kutunggu bapak selesai ngocok dulu seperti sebelum-sebelumnya," batinku.

Perkiraanku meleset ketika ........

drrrrttttt .... dreeeetttt ..... drrreeeerrrtttt!!!!

Pinggulku bergetar seketika bergoyang tak terkendali ..... "Aaaaaahhhhh ....,"jeritku.

Tanpa kuduga bapak mencumbu memekku, meski masih tertutup celana dalam, tetapi kurasakan lidahnya menekan-nekan itilku membuatku bergetar serasa disetrum.

"Bapa.......!!!!!l..... lagi ngapain???" bentakku yang kesal karena kepura-puraanku tidur terbongkar.

"Sssstttt ..... Jangan berisik, pacarmu diluar. Bapak cuma mau bikin memek kamu keenakan ....," kata bapak yang menghentikan jilatannya di memekku, ia seperti hendak menjauhkan wajahnya dari memekku.

"Nggak maaauuu!!!" kataku seolah tegas, sambil menjepit kepala bapak dengan kedua pahaku.

Mulutku mengatakan tidak ..... tapi pahaku menjepit kepalanya yang hendak menjauh, tak rela wajah bapak jauh-jauh dari memekku.

Wajah bapak yang kini kujepit dengan kedua pahaku menatapku seperti bertanya-tanya. Aku tak sanggup meresepon tatapan mata bapak, kubuang pandangan ke samping .... mau ... tapi maluuu.

Kurasakan jemari bapak menggeser celana dalam warna biruku kesamping.

Sebelum-sebelumnya.... bapak hanya melihat memekku masih tertutup celana dalam & lingerie.

Kini.... ia dapat melihat memek tembemku yang masih perawan tanpa penghalang, kuning langsat tanpa bulu, seperti memek bayi.

Sebelum-sebelumnya wajah bapak berada didepan memekku saat aku pura-pura tidur.

Kini ... aku dalam keadaan terbangun, meski wajahku kupalingkan ke samping.

Laluuuu ......

"Hmuach....!!!!"

"Hmmuaaccchhh ....!!!"

"Hmmuaaccchhh..."

Ooooh ..... Aku ingat masa kecilku bapak menciumku dengan penuh cinta, ciuman kasih sayang di pipiku.

Kini .... ciuman bapak mendarat di memek tembemku.....

Dilumatnya memek tembemku itu penuh nafsu.

Seandainya kalian berada disana, pastilah dapat kalian lihat pipiku nampak seperti udang rebus.

Ingin rasanya kuraih kepala bapak dengan kedua tanganku, agar dapat kubenamkan wajahnya kedalam memekku. Tapi egoku sebagai perempuan masih menahanku, akhirnya sprei tempat tidurku menjadi korban pegangannku yang liar, tempat tidurku acak-acakan.

Pinggulku yang bergoyang menjadi pertanda kepada bapak bahwa Aku menikmati perilakunya padaku. Sedangkan wajahku.... masih kupalingkan ke kiri dan kekanan.

"Eeeegggghhhh .... Eeeegggghhhh ...," desahanku benar-benar kutahan.

Aku sendiri tak tahu, mengapa Aku menahan desahanku ..... apakah karena tak ingin ketahuan oleh pacarku yang sedang menungguku diluar .... atau Karena mulutku tak mau mengakui secara jujur kepada bapak bahwa sebenarnya Aku mau.

Ooooh .... bibir dan lidah bapak sangat hebat, kurasakan ujung lidahnya itu, menusuk anusku ... menelusuri bibir memek tembemku.... sampai ke atas ..... lalu menekan itilku yg masih terjepit bersembunyi.

"Hmmmmmffffhhhh ...." bapak kembali melumat memekku.

Kali ini .... Jarinya membuka memekku .... bapak membidik itilku.

Haaaappppp !!!! Kedua bibirnya dengan cepat menjepit itilku ..... dan pada saat bersamaan lidahnya menekan-nekan itilku .....


Zzzzrrrrttttt ..... Zrrrttttt..... Zrrrttttt.....

Terasa setruman hebat di itilku ....

Kurasakan dari dalam memekku ada denyut cepat ....

Lalu .....

Srrrrroooooootttttt ...... Srooootttttttt......Srrrrooooooooootttttt ......Craaaasssshhhh !!!!

Cairan orgasmeku muncrat menyembur wajah bapak sampai matanya secara reflex terpejam karena kaget .... Muncratannya menyemprot ke kaos bapak dan kasurku.

"Aaaaaaaaahhhhhhhhh ....... aaahhhh ..... aaaaaaaaahhhhhhhhh,"

Aku mendesah sambil membekap mulut.

Pinggulku bergoyang tak terkendali seperti vibrator yang disetel terlalu kencang.

Goyang tak terkendali itu baru berhenti ketika.... sroottt ... sroottt.... srott.... muncratan terakhir dari memekku selesai.

Bapak terkejut dengan penuh kekaguman. Tak disangkanya putri semata wayangnya ini punya jenis orgasme yang istimewa : Squirt.

"Luaaaaar biasa anak bapak!!!" katanya sambil tersenyum gembira menatapiku yang ngosngosan.

Saat aku masih berusaha "mengumpulkan diri," karena keringatku mengucur deras, bapak meraih kancing kancing di seragam sekolahku, membukanya satu persatu, aku yang lemas menurut saja ketika bapak menaikan BH-ku.

Aku tak bisa menyalahkan bapak ketika ia memandangi payudaraku dengan rasa kagum, tak bisa pula mencegahnya meremas, memilin-milin puting susu anak perawannya ini, salahku juga , memancing mancingnya terus.

"Hhhhhhhhssssssshhhh....." desahanku tertahan ketika bapak melahap puting susuku, meremas remasnya bergantian.... kanan dan kiri.

Ooooh .... terus paaaak .... isep puting susuku .... batinku berkata .... tapi hingga detik ini aku masih berpura-pura seolah-olah Aku tidak menikmati, seolah desahanku hanya reaksi tubuh biasa, sampai akhirnya bapa berhenti melumat putingku.

Bapa menatap mataku sambil menelusuri sepanjang bibir memekku dengan jarinya, menekan itilku sambil bertanya.

"Gimana rasanya? Enak nggak?" tanyanya.

"Aaaahhhh ....," Aku tak bicara, hanya desah tertahan masih tak mau mengakui kenikmatan yang diberikannya, egoku sebagai perempuan masih bertahan.

Bapak mengusap itilku semakin keras, tangan satunya meremas susuku, memilin milin pentilku dengan cepat sambil berkata

"Jawwwaabbb!!!" kata bapak.

"Aaaaah .... Geliiii ..... iya.... enaaaak," kataku, kali ini agak manja.

Bapak tersenyum penuh kemenangan mendengar pengakuanku.

"Mau yang lebih enak?" tanya bapa lagi.

"He ... em," kataku mengangguk dengan tatapan malu-malu.

"Hari ini bapak akan jadikan kamu perempuan seutuhnya," kata bapak.

Tiba-tiba bapak meraih punggung dan pahaku. Ia membopongku, sambil menatapku dengan senyum kemenangan, aku tertunduk, tak sanggup menatap balik.

Bapak membuka pintu kamar, membopongku ke ruang tengah, aku deg-degan.... "mau dibawa kemana aku?" pikirku, karena dari ruang tengah bapak terus membopongku kedepan .... ke ruang tamu ..... dari dalam kulihat pacarku sedang sibuk dengan smartphone-nya, di teras.

Bapak berhenti tepat di belakang pintu depan yang terkunci.Sepertinya bapak sengaja menguncinya agar pacarku tidak nyelonong masuk rumah tadi.

Ia menurunkanku lalu bilang "tutup matanya, jongkok." .... akupun menurut.

Mata kubuka ketika bapak perintahkan .... dan......

Mataku terbelalak ..... mulutku ternganga .... kini ..... di hadapanku kontol bapak berdiri tegak .... itulah moment aku sangat terpesona ...... sebenar benarnya terpana ......, sebelumnya aku pernah melihatnya sedekat ini, tapi sedang lunglai.

Kini ..... Ia berdiri tegak, sepertinya bapak tahu perasaan kagum yang tak bisa kusembunyikan.

"Kamu suka kontol bapak?" tanyanya.

"Suka ....," jawabku.

"Gede mana sama kontol pacarmu?" kata bapak sambil melirik ke teras.

Aku terkejut dengan pertanyaan bapak, jadi selama ini bapak tahu? tapi tetap kujawab.

"Gedean punya bapak," tegasku.

"Ciumin ....," kata bapak.

"Hmuach.... Hmmuaaccchhh..... hmmuaaccchhh,"

Ooooh.... Sepertinya bapak senang melihat bibir sexy-ku mengecupi kontolnya, menciuminya dengan mesra, kuusapi pipiku dengan kontol gede itu meski masih malu-malu.

Sesudahnya .... bapak menghentikanku, ia membuatku menontonnya mengocok kontolnya sampai cairan pre-cum-nya meler dari lubang kontolnya.

Saat itu, melihat lubang kontol bapak yang mengkilap oleh cairan pre-cum-nya, membuatku.... rasakan.... memekku berdenyut denyut

"Jilat ...,"kata bapak.

Akupun lagi-lagi menurut.

"Gimana rasanya?" tanyanya.

"Manis ...... punya pacarku mah kecut,"kataku.

"Baunya gimana?" tanyanya lagi.

"Sheila suka aroma kontol bapak, kontol pacarku baunya asem," terangku.

"Jadi gimana? Kamu pilih kontol pacarmu atau kontol bapak?" tanya bapak lagi.


Ditanya begitu membuat memekku makin berdenyut-denyut ......

Aku tak menjawab pertanyaan bapak.....

Ini adalah titik balik dimana aku mengakui sepenuhnya gairahku kepada bapak, aku melirik pacarku yang sedang main game di teras, yang selalu kutolak ketika merengek ingin menembus keperawananku.

Aku berdiri sambil menaikan rokku sampai paha, berjalan ke arah sofa, duduk di sofa itu menghadap bapa ..... paha kurentangkan lebar-lebar. Aku tak peduli pacarku hanya berjarak beberapa meter dariku, tangan kiriku menggeser celana dalamku, tangan kananku .... membuka bibir memekku....

Aku yakin saat itu bapak bisa .... lihat .... lubang memek perawanku yang merah pink .... Lubang memek yg kuempot-empotkan ... lalu kukatakan pada bapak ....

"Paaaaa .... Bapa suka memek Sheila? Kalau suka bapak boleh perawanin Sheila.... sekarang," ujarku dengan suara agak serak dan wajah merona karena terbakar gairah.

Bersambung .........
 
Anjrit keren!!!

Sayang judulnya jadi spoiler kalo Sheila nya lepas perawan bukan di adegan ini. Tapi ga apa, berarti Sheila sama bapaknya dah saling tau, dah saling mau, dan siap untuk petualangan2 berikutnya...

\(3,3)/
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd