Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Suara Hati Istri XXX

Tak terasa satu tahun berlalu, kehidupan pernikahan kami cukup bahagia. Mas Adi bisa selalu memuaskanku di ranjang. Begitupun aku bisa membuatnya puas. Secara materi kami berkecukupan. Banyak kawan-kawan yang iri dengan kami. Mas Adi memperlakukanku dengan sangat baik. Aku pun melayaninya dengan sepenuh hati. Namun masih ada satu hal yang kurang, aku belum diberi amanah berupa anak. Padahal kami berhubungan seks cukup sering, apalagi saat awal pernikahan. Kami juga sempat berbulan madu selama satu minggu ke Bali. Namun mungkin memang belum rezeki. Ibuku dan ibu mertuaku mulai agak rewel soal ini. Mereka menginginkanku segera memberi cucu kepada mereka. Aku pun mulai penasaran, jangan-jangan ada masalah dalam kesuburanku atau kesuburan mas Adi.

"Mas, kita cek ke dokter yuk! Sudah satu tahun tapi aku belum hamil, aku takut ada masalah dengan kesuburanku."
"Boleh, kita berdua cek ya. Mudah-mudahan gak ada masalah." ujar Mas Adi.

Kami pun mendatangi seorang dokter kandungan. Lalu kami dicek di laboratorium. Hasilnya sperma Mas Adi bagus. Namun sel telurku terlalu kecil, tidak sesuai dengan ukuran normal. Mungkin ini salah satu sebab aku susah hamil. Dokter mengatakan bahwa perlu terapi agak lama untuk mengatasinya. Dan kemungkinan berhasil atau tidaknya fifty fifty. Aku pun bersedih, ternyata aku yang bermasalah.

"Mas, maafin aku, aku gak bisa kasih kamu anak."
"Ngomong apaan sih? Kita kan masih berusaha, kamu kan masih bisa sembuh."
"Tapi peluangnya cuma fifty-fifty mas. Bisa aja gagal."
"Sayang, aku akan tetap cinta kamu walaupun kondisi kamu begini."
"Makasih sayang."

POV Orang Ketiga



Ratna


Adi bekerja seperti biasa di kantornya. Tiba-tiba, datang seseorang yang cukup menarik menyapanya.
"Selamat siang Pak Adi, perkenalkan saya Ratna, sekretaris pribadi Pak Adi yang baru." ujarnya.
"Oh ya, silahkan duduk dulu. Wah, kamu masih muda ternyata ya." ujar Adi.
"Iya pak, saya ditempatkan pihak HRD di sini untuk menggantikan Pak Johan yang mengundurkan diri."
"Oke, itu meja kamu ya di sebelah sana. Kamu sudah paham kan tugas-tugas kamu?" tanya Adi.
"Sudah pak, saya sudah membaca juga arsip-arsip dari sekretaris sebelumnya." ujarnya.
"Baik, selamat bekerja. Mudah-mudahan betah ya di sini."
"Terima kasih pak"

Ratna adalah seorang perempuan karir yang sangat cantik dan berhijab. Dia merupakan lulusan universitas ternama. Adi kaget karena pihak HRD menempatkannya sebagai sekretaris pribadi. Entah, apakah dia akan bisa untuk menahan godaan agar tidak menyukai Ratna atau tidak. Namun dia senang karena di rumah dia mempunyai Icha dan di kantor ada Ratna. Ah seandainya Ratna bisa juga diperistri, namun itu hanya khayalan belaka. Mengingat Icha pasti sangat sakit hati kalau dia selingkuh.

Namun dalam hatinya Adi tidak memungkiri bahwa dia menyukai kecantikan Ratna. Dia selalu memperhatikan gerak gerik Ratna saat bekerja. Bahkan dia kadang ngaceng membayangkan tubuh molek Ratna bisa dia nikmati, Begitulah laki-laki, selalu tidak cukup dengan satu wanita. Namun Adi masih menjaga sikap di depan Ratna, karena mereka baru kenal. Seminggu setelah Ratna masuk, barulah Adi berani mengajak Ratna makan siang berdua.

"Ratna, makan siang yuk."
"Eh, iya Pak Adi. Boleh, sama karyawan lain kan?"
"Enggak, kita berdua aja. Gak apa-apa kan."
"Eh, tapi gimana karyawan lain kalau nyangka kita macam-macam pak?"
"Ya gampang, bilang aja kita berdua meeting sama klien."
"Yaudah deh, terserah bapak aja."

Mereka berdua pun berangkat ke restoran padang yang cukup besar, Adi mulai membuka percakapan.

"Ehm, Ratna, kamu nyaman kan kerja selama ini?"
"Eh, iya pak, nyaman banget. Temen-temen juga pada ramah dan asyik sama aku."
"Kalau ada yang ganggu kamu bilang ya, biar aku beresin hihi"
"Hehe baik pak, makasih."
"Eh, jangan manggil aku bapak donk. panggil mas aja"
"Eh, tapi gak enak pak."
"Tuh kan, manggil bapak lagi. Umur kita kan ga terlalu jauh. Yaudah deh di kantor kamu manggil bapak, kalau di sini manggil mas ya."
"Baik mas. hehe"
"Nah, gitu donk."
"Ehm, emangnya istri mas gak marah kalau kita makan siang berdua begini?"
"Loh kok kamu malah nanya gitu, ya istriku ga boleh marah donk. Ini kan bagian dari pekerjaan, kita kan harus saling kenal supaya antara bos dan sekretaris bisa bagus kinerjanya."
"Eh iya pak kalau gitu."

Mereka pun menyantap santap siang yang sudah dihidangkan sejak tadi. Adi kembali memancing Ratna dengan spik2 iblisnya.

"Ratna, jujur kamu cantik banget tahu. Pasti banyak yang naksir ya."
"Ih, mas bisa aja. Aku biasa aja kok."
"Serius, kamu tuh cantik banget, pasti pacar kamu juga ganteng dan tajir hihi."
"Ih, mas Adi bisa aja. Aku belum punya pacar kok mas."
"Ah, masa sih. Serius aku kaget, ga mungkin kamu belum punya cowok."
"Aku masih belum mau pacaran mas, aku fokus pengen berkarir aja. Soalnya aku tinggal punya ibu yang sakit-sakitan. Aku juga punya adik yang masih kuliah dan SMA. Sebagian gajiku aku sisihkan buat mereka."

Mendengar pengakuan Ratna tiba-tiba aku jadi iba, aku jadi kagum dengan perjuangannya.

"Eh, maaf ya. Kamu jadi cerita begitu sama aku."
"eh, gak apa-apa kok mas."
"Ehm, tapi jodoh itu tetep penting loh Rat, emang kamu gak punya rencana buat nikah?"
"Rencana sih ada, tapi ya aku mesti nabung juga, paling target aku 3-4 tahun lagi."
"Loh, buat cewek secantik kamu tinggal cari calon suami yang tajir, kamu gak perlu keluar duit banyak."
"Hhm.. tetep aja ga enak mas."
"Kamu luar biasa ya, jarang loh cewek kayak kamu."
"Hihi biasa aja, mas sendiri gimana sama istri dan anak?"
"Ehm, aku belum punya anak Rat, tapi sama istri alhamdulillah akur."
"Eh, maaf mas, semoga bisa diberi keturunan ya segera."
"Iya makasih, kemarin kami habis dicek ke dokter. Ternyata memang kesuburan istriku agak kurang."
"Tapi masih bisa diobatin kan mas?"
"Iya bisa, doain ya Rat."
"Iya mas.
"Tapi enak loh, kalau aku udah nikah, kalau lagi pengen minimal ada pelampiasan hihi"
"Ih, mas ngomongnya vulgar deh."
"Ya kamu juga makanya cepet nikah, biar bisa enak-enak sama pasangan halal nanti hihi."
"Hhe iya mas."

Dalam hati Ratna mengakui bahwa dia memang mempunyai libido yang cukup tinggi, namun selama ini dia salurkan itu dengan masturbasi. Dia juga mengakui bahwa sosok Adi membuatnya nyaman. Namun Ratna tetap menjaga agar hubungan mereka sebatas teman. Dia tidak mau menjadi pelakor yang merebut suami orang.
 
pelakor mana ayo muncul wkwka istri muda naksir adek ipar wkwkw
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd