Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Subarkah

Chapter 10 : Terbitlah Sang Pejantan

Lelehan lendir yang semakin membanjir mulai membasahi bibir memek Bu Marsih, meskipun belum dipenetrasi libidonya benar benar sudah mendekati puncak melihat barkah mengarahkan batang penis sebesar itu. Barkah tidak langsung menerebos masuk, selama 5x berinteraksi dengan Bu Marsih, barkah mulai memiliki perasaan khusus kepada Bu Marsih. Bukan cinta, bukan hanya hawa nafsu, tapi lebih ke rasa sayang yang tulus. Barkah menggesek gesekam kepala penisnya yang sekarang sudah membengkak. Baru digesek dibibir memek terus naik sampe ke itilnya saja sudah membuat Bu Marsih melayang. Kepalanya mendongak sesaat membayangkan betapa kerasnya ketika nanti sudah dibenamkan.

Akhirnya Barkah sedikit menekan masuk, perlahan bibir memek Bu Marsih menelan batangnya. Cairan lendir memek mulai meluap akibat tekanan benda keras itu. Setiap centi batang Barkah menerobos masuk kedua insan ini saling meresapi betapa nikmatnya. Bu Marsih making belingsatan. Tangannya menggapai gapai apapun yang ada. Sesekali meremas sendiri payudara jumbonya dan memilin putingnya untuk semakin memberikan rangsangan pada dirinya sendiri.

"Blessssss......" Masuklah semua batang perkasa Barkah dengan sempurna. Mereka saling pandang dengan mesra sambil terdiam sesaat. Bu Marsih menatap sayu, seraya berucap "Ayo nak, sekarang ambil hadiah yang sudah aku siapkan, kamu anak berhati baik, penurut dan sabar. Kamu layak mendapatkan semua ini"

Mendengar perkataan Bu Marsih, Barkah bagaikan terhipnotis dan diberikan motivasi yang besar. Dia tidak mau mengecewakan Bu Marsih. Dicabut kemudian dilesakkan dengan keras batang penisnya. Berkali-kali sembari meremas dan menjilati brutal kedua payudara Bu Marsih

"Barrrrrr.........ya gustiiiii astagaaaa....Barrrr....seenak ini ternyata jadinya burungmuuu barrrrr" jerit Bu Marsih dalam hati merasa puas akan hasil karyanya yang ternyata berhasil.

Barkah memompa keras dengan kecepatan yang stabil. Payudara Bu Marsih yang berguncang hebat serta aroma parfum yang tercium wangi memabukkan Barkah. Bagaikan banteng yang siap menyeruduk ditimpanya badan Bu Marsih, diangkat kedua lengan Bu Marsih keatas sehingga terpampang ketiak mulus berkulit putih. Dijilati dari puting merayap naik ke daging payudara hingga ke lipatan ketiaknya yang sudah terbuka lebar. Jilatan itu dilakukan berkali kali hingga membuat Bu Marsih merasakan geli nikmat. Air ludah Barkah sudah membasahi kulit Bu Marsih, hampir 15 menit Barkah ada diposisi missionary itu tanpa menunjukan tanda tanda kelelahan.

Hingga akhirnya Bu Marsih berujar "Bar aku mau di atas"
Barkah mencabut batangnya yang kini telah mengkilap akan lendir Bu Marsih. Kasur pengobatan tempat mereka beradu terlihat sedikit basah akan cairan memek Bu Marsih yang meleleh turun ke sprei kasur. Barkah segera tidur terlentang, kedua tangannya bertumpu disamping kepala Barkah dan dengan tak sabar menurunkan bongkahan pantat besarnya untuk segera menelan batang perkasa Barkah.

Setelah masuk semua dengan cepat, Bu Marsih sedikit terhenyak ngilu, tak menyangka akan sementok ini jika dalam posisi WOT. Tak membuang waktu Bu Marsih memompa batang Barkah mengejar puncak kenikmatan agar lendirnya bisa menyiram sempurna penis Barkah. Meskipun sedang dilanda birahi yang sangat hebat Bu Marsih tetaplah seorang profesional dalam mengobati pasiennya, sehingga dia ingin memastikan terapi ini tuntas dengan sempurna.

Tangan Barkah bergerak meraba dan meremas pantat montok semakin lama semakin dekat ke arah selakangan Bu Marsih yang sudah licin becek tak karuan. Meskipun becek begitu hebat, tapi Barkah masih merasakan rongga memeknya mencengkeram kuat. Entah karena penisnya yang kini sudah membesar, entah karena memek Bu Marsih yang makin rapat karena menikmati, Barkah tidak tahu pasti. Dia mencolek lelehan lendir dengan kedua jari kirinya dan mengeluskan jari berlendir itu ke belahan anus Bu Marsih. Kelamaan belaian jari berubah menjadi colokan satu jari ke lubang anus, Bu Marsih agak terkaget dengan aksi Barkah, sehingga secara otomatis otot memeknya mengejan mencengkeram makin kuat batang Barkah. Merasa aksinya menghasilkan hal yang positif, Barkah semakin berani merojok lubang anus Bu Marsih bahkan kini dengan dua jarinya terus merojok keluar masuk.

Bu Marsih yang semakin belingsatan makin tak karuan goyangannya. Teriakannya melolong keras bagaikan anjing betina yang dicambuk. Semakin kencang dia bergoyang mengejar orgasme akibat sodokan batang besar dari memek dan rangsangan jari dari lubang anus. Hentakan pantat Bu Marsih terdengar makin nyaring, "plak plak plak plak" suara pantar besar Bu Marsih yang berbenturan berkali2 dengan pangkal paha Barkah menggema mengisi malam hari yang dingin di rumah itu selama belasan menit.

Sampai akhirnya pecahlah orgasme Bu Marsih
"Arghhhhhhh.......ya gusti.....enak Barrr......hhnnggggggg.......nggghhhh enakkkkk Barrr" berkali kali Bu Marsih merintih di puncak orgasmenya. Hingga terasa oleh Barkah ada lelehan lendiri membanjiri hangat batang penis Barkah yang masih ditekan dan diduduki rapat rapat oleh Bu Marsih.

Bu Marsih pun ambruk sambil terengah engah mendekap tubuh Barkah yang sudah bersimbah keringat. Hawa dingin malam pegunungan mulai menyeruak naik terasa di kulit. Tangan barkah membelai punggung dan rambut Bu Marsih, sambil tangan satunya memeluk erat pinggangnya. Barkah merasa bangga akhirnya bisa memberikan apa yang diinginkan oleh wanita yang dihormati dan disayanginya bagai ibu sendiri.

Setelah mengatur nafas, Bu Marsih pun berucap "Bar, kamu belum keluar ya?"

"Iya, belum Bu, tapi ndak apa, kalo Bu Mar capek saya lain kali aja ngecret nya Bu" jawab Barkah

Meskipun sudah menjadi pria perkasa, sifat dan perilaku Barkah tetap sopan dan lugu. Memang hal inilah yang menjadi sisi positif dari Barkah yang membuat Bu Marsih mau membantunya.

"Ndak isa gitu Bar, kamu juga harus ngecrot untuk menyelesaikan terapi ini, kamu pingin gaya apa ayo kita selesaikan" lanjut Bu Marsih

"Nganu, kalo boleh, gaya nungging boleh Bu Mar? Saya pingin nyodok dari belakang sambil meremas pantat dan susu Bu Mar dari belakang....ee....tapi kalo Bu Mar nggak keberatan aja Bu" jelas Barkah.

"Hahahahahha.....cah gemblung, yo mesti boleh Bar, ayo Bar kita ganti gaya, malam ini tuntaskan semua hasratmu ke aku, kamu harus siram memek ku dengan pejumu itu"

Mereka berduapun turun dari kasur terapi. Bu Marsih berdiri membungkuk kan badannya bersandar di kasur dan bertumpu dengan kedua telapak tangannya. Pantatnya ditunggingkan setinggi mungkin. Siap menyambut batang perkasa Barkah.

Tak menunggu lama Barkah melesakkan masuk semua batangnya dengan mudah dan memompa dengan cepat. Tangan kekarnya meremas pantat besar Bu Marsih sambil satu jari jempolnya berusaha menekan nekan lubang anus Bu Marsih agak semakin rapat terasa rongga memeknya.

Tangan kanan Barkah sesekali pindah ke depan menggapai payudara besar Bu Marsih yang menggantung dan bergoyang hebat bagai pepaya. Diremas, dibetot, dan dipilin putingnya sampai Bu Marsih meringis agak kesakitan. Dalam posisi ini Bu Marsih bisa merasakan bahwa batang kelelakian Barkah makin dalam menyentuh semua dinding rongga dan titik yang membuatnya makin cepat untuk orgasme lagi.

"Owhhhhhh ya ampun Barrrrrrr......aku muncratttt lagi Barrrrrrrr" lolong Bu Marsih sambil mendongakkan kepalanya meresapi orgasme keduanya. Matanya terpejam rapat, mulutnya monyong membentuk huruf O. Lututnya gemetar hebat tak kuat menopang berat tubuhnya. Hingga akhirnya Bu Marsih ambruk tengkurap di tepi kasur sedangkan kakinya masih dalam posisi turun menyentuh ubin.

Tak memperdulikan Bu Marsih yang sudah terkapar dan merintih rintih, Barkah masih terus menggenjot brutal memek Bu Marsih. Dia tau sedikit lagi akhirnya akan lepas semua cairan spermanya.

"Buuu Marrrr......ma....mauuuu muncratttt Buuuu" seru Barkah

"Iya Bar....lepaskan nak......" Lirih pelan Bu Marsih yang kelelahan menjawab Barkah

"Crotttt.......crooottttt.....prreceetttt" meledak sudah semburan sperma Barkah tubuhnya mengejang hebat. Bu Marsih merasakan semburan kencang di dalam rongga memeknya, terasa hangat dan nikmat menyirami lubang memeknya.

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd