Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sweet Potatos (Real Story)

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sabar ya para suhu..kebetulan tadi habis jalan sama TO 3..lumayanlah dapet nenen :nenen::nenen:
Cuma sayang, TO 3 nenennya kecil hihi
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Update!!!

TO2~part 3

Aku mendengar kabar, salah satu bekas teman kantorku sedang diberi cobaan menderita sakit paru paru..hasil diagnosa dokter pun belum menunjukkan suatu kepastian, apakah tumor atau kanker. Berdasarkan hasil obrolanku dengan seorang teman kantor, kami pun menginiasi penggalangan donasi kepada teman teman kantor lain dan berencana menyampaikan langsung donasi terkumpul kepada keluarga pasien.

Donasi pun akhirnya terkumpul, selanjutnya kami merencanakan perjalanan ke kota dimana teman kami tsb dirawat, yaitu sebuah kota yang letaknya di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kami pun menentukan hari Sabtu depan untuk berangkat dengan menggunakan moda kereta api. Kebetulan aku yg ditunjuk untuk mengarange waktu perjalanan hingga pembelian tiket. Akupun melihat kesempatan ini untuk menghabiskan waktu bersama Anty di momen tersebut. Kuperiksa jadwal keberangkatan dan kepulangan kereta di sebuah aplikasi perjalanan, dan fix aku bisa melakukan pulang pergi di hari yg sama. Kudata teman teman yg berencana untuk ikut menengok sang pasien, dan akhirnya diputuskan kami berempat yg akan berangkat ke kota tersebut. Tak lupa kusampaikan ide ini kepada Anty. Yap, aku berencana mengajaknya menginap di salah satu hotel di Jaksel sepulang aku dari menengok teman. Anty pun menyanggupi ajakanku. Sungguh aku tidak berpikiran bakal melakukan hal enak enak dengan Anty saat itu, mengingat beberapa hari sebelum keberangkatanku Anty dalam kondisi Haid. Aku hanya berpikir menghabiskan malam dengan waktu yg agak lama dengannya, itu saja.

Sabtu itu, pagi pagi benar akupun bersiap siap untuk berangkat. Keretaku dijadwalkan berangkat sekitar Pukul 08.30 wib dengan perkiraan waktu tempuh sekitar 3 jam. Aku pun berpamitan dengan istri, dan mengabarkan akan kembali Minggu pagi esok harinya. Skenario sudah kususun seolah olah kami kembali ke Jakarta dengan menggunakan mobil, sehingga waktu perjalanan menjadi tidak terprediksi dengan kondisi perjalanan santai.

Sekitar Pukul 08.00 wib aku telah sampai di stasiun Gambir, disana beberapa teman sudah tiba terlebih dahulu. Kami pun bergegas check in dan menuju kereta api yg sudah siap untuk berangkat, mengingat waktu sudah menunjukkan Pukul 8 lewat. Kita berfoto sejenak dan mengabarkan keberangkatan ke grup WA kantor, dan tak lupa keluarga kita masing masing.

Kereta kami yg seharusnya dijadwalkan tiba di kota X Pukul 11.30 Wib, sempat tertunda sekitar 30 menit karena terdapat gangguan dalam perjalanan. Aku pun sempat dibuat cemas, mengingat jadwal kembali kereta kami ke Jakarta sekitar Pukul 14.00 lewat. Sekitar Pukul 12.00 wib kereta kami pun tiba di stasiun kota X. Kami pun bergegas keluar dan segera mencari taksi online dengan menggunakan aplikasi. Perjalanan dari stasiun menuju Rumah Sakit membutuhkan waktu sekitar 40 menit berdasarkan perkiraan Gugel Map, artinya sekitar Pukul 13.00 kami baru tiba di Rumah Sakit. Benar saja dan akhirnya kami hanya bisa menghabiskan waktu sekitar 20an menit di Rumah Sakit, sekedar menengok, berbincang sebentar dengan pasien dan menyampaikan donasi dari teman teman kantor ke pihak keluarganya. Tidak lupa kami berfoto bersama sebagai bukti penyampaian donasi di WAG kantor.

Kami pun lalu bergegas kembali menuju stasiun, hingga tidak sempat berwisata kuliner makanan khas di daerah tsb. Seorang teman sempat meledekku, kenapa memesan kereta kembali ke Jakarta di jam segitu, sehingga kami terpaksa terburu buru dan tidak sempat menikmati kota tsb walau sesaat. Aku pun hanya bisa tertawa kecil sembari menjelaskan bahwa aku sudah memiliki janji malam mingguan tanpa menjelaskan lebih lanjut tentunya.

Akhirnya kami pun tiba di stasiun dan dengan terburu buru kami segera check in tanpa sempat makan siang. Tak berapa lama kereta kami pun tiba dan kami melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta. Dalam perjalanan pulang akupun mengabari Anty, dan menyuruhnya agar check in hotel duluan sembari menungguku.

Sekitar Pk. 17.00 lewat kami pun tiba di stasiun Gambir, setelah berpisah dengan teman teman, akupun bergegas keluar dan segera mencari taksi. Perjalanan pun kulanjutkan ke hotel di bilangan Jakarta Selatan tempat dimana aku telah membuat janji dengan Anty. Anty telah berada di kamar yang kupesan saat itu. Setibanya di hotel, aku meminta Anty menjemputku di Lobby karena untuk mencapai lantai kamar tsb membutuhkan kartu acces yang dia pegang. Kami pun berjalan beriringan memasuki lift seolah olah saling tidak mengenal satu dengan lainnya.

Lift pun terbuka di lantai 3, dan kami beriringan memasuki kamar tsb. Sejenak kutaruh tas ransel bawaanku dan melepas jaket serta sepatu casual yang kukenakan. Anty nampak sudah melepaskan sweater yg sekedar digunakannya tadi kala menjemputku, dan tinggalah tanktop dan celana pendek yg hanya ia kenakan sambil berbaring di ranjang. Aku pun lantas menyusulnya di ranjang untuk melepaskan penatku. Kami pun berbincang ringan sekedar membahas perjalananku seharian tadi. Tanpa tersadar kami pun telah saling berciuman, ibarat dua sejoli yang saling melepas rasa rindunya. Tanganku tanpa dikomando menggerayangi payudaranya yang hanya terbalut tanktop tanpa mengenakan bra. Anty hanya bisa melenguh tipis saat kuremas remas payudaranya yang montok itu. Kemudian aku pun menghisap payudaranya layaknya seorang bayi yang sedang menyusu ibunya.

Penampakan Anty:


Seperti tidak mau kalah, tangannya pun lantas meraba raba celana dan mencari penisku yang sudah tegang sedari tadi. Segala pikiran pikiran kotorku tentang apa yang bakal kurasakan saat ini selama perjalanan terbayar sudah.

Anty tampak aktif meremas penisku sambil membuka celanaku. Seolah ingin memanjakan pasangannya yang sedang lelah, dia pun menyuruhku berbaring saja sembari menikmati servis darinya. Dipelorotkannya pelan pelan mulai dari celana hingga celana dalamku, dan menjuntailah penisku yang berukuran sebagaimana standar SNI. Dielusnya pelan, sembari memberi kocokan kocokan halus. Tak lama, dilahapnya penisku kedalam mulutnya hingga pangkalnya dan menjilat biji penisku. Dengan telaten dia menaikturunkan kepalanya untuk memberikan hisapan terbaiknya dengan posisi sambil menungging. Posisi ini memungkinkanku untuk mengobel vaginanya dari belakang. Sambil rebahan kumainkan jari tangan kiriku mencolok colok vaginanya. Anty yang terangsang pun semakin mempercepat kuluman di penisku.

"Yank, kamu capek ga? Tapi pake kondom ya?!" kata Anty.
"Lho kamu kapan beli kondomnya?" tanyaku tak menyangka Anty dah mempersiapkan ini (ML)

"Tadi yank, mampir IndoApril sekalian beli cemilan, hehe" balasnya
"Aku malah ga kepikiran mau ML lho yank, ini aja baru tau klo kamu udah ga haid" kataku lagi sambil terus mencolok lubang vaginanya

"Tapi kalo kamu capek, ntar maleman aja ya yank" ajak Anty
"Iya liat nanti aja ya"

Kami pun rehat sejenak, kuambil handphone dan kubukalah aplikasi ojek online untuk memesan makanan. Lalu kupesanlah seporsi nasi goreng, mie goreng dan fuyung hai.

Tak lama berselang, hpku berbunyi. Tampak panggilan Video Call dari istriku. Aku cukup kaget saat itu, karena tidak biasanya istriku melakukan Video Call. Sengaja tak kuangkat saat itu, dan aku pun pamit ke Anty untuk turun ke Lobby menelpon balik istriku.

"Drrrtttt...drrttttt...tertulis panggilan keluar di layar hpku"
"Kenapa ma?" tanyaku pada si penerima telepon
"Papa dah sampai mana?" tanya istriku
"Ini lagi nunggu temen temen siap siap di kamar" kataku berbohong sedang menggambarkan kondisi di penginapan seolah olah masih di luar kota hehe
"Oh ya udah hati hati, kira kira nyampe rumah jam berapa?"
"Kira kira pagilah ma, jam 8 ato 9 gitu" jawabku

Pembicaraanku pun berakhir dan aku kembali naik ke kamar hotel.

"Kenapa yank,istri kamu ga curiga kan?" tanya Anty
"Ga kok, kubilang aja masih di kota X dan nyampe jakarta besok pagi, hehe"

Tak lama, pesanan makananku pun datang. Kami pun lantas menyantapnya bersama.



Kami pun lanjut berbaring di ranjang yang sama, namun rasanya saat itu aku ngantuk sekali. Sambil berbaring, Anty mengusap kepalaku seperti seorang ibu sedang meninabobokkan anaknya yang hendak tidur.

"Kamu tidur aja yank, pasti capek. Ntar aja maleman kita maennya" kata Anty

Aku yang benar benar ngantuk berat akhirnya tertidur hingga terbangun di waktu subuh. Kulihat Anty saat itu masih asyik menonton tv.
"Lho kamu ga tidur semaleman?"
"Ga bisa tidur ni yank ga tau kenapa"

Akupun lantas mencium bibirnya, hingga adegan adegan pemanasan sebelum bercinta kami lakoni. Namun apes, pada saat aku hendak penetrasi, tiba tiba saja penisku mendadak lemas seakan ga bisa diajak kompromi. Damn!!!! pikirku. Ntah karena aku masih lelah, atau memang pikiranku yang merasa belum siap dengan semua ini. Karena jujur aku belum pernah affair dengan wanita lain hingga melakukan ML seperti ini. Beda ceritanya dengan eksekusi di terapis di SPA atau LC Karaoke yang sifatnya transaksional semata.

Untungnya Anty paham dan mengira kondisiku yang sedang lelah. Dengan sabar dia berusaha membangunkan kembali penisku, mengoralnya dan begitu dirasa cukup tegang dia pun mengambil inisiatif posisi WOT. Blesshhhh...akhirnya penisku berhasil masuk ke liang vaginanya. Masih terasa sempit dan peret untuk ukuran wanita seusianya..dan mungkin juga karena dia belum pernah melahirkan dan sudah setahun tidak ada burung yang hinggap di sangkarnya.

Anty pun memulai gerakan naik turun di atas penisku. Aku yang sambil berbaring, auto menikmati setiap goyangan naik turunnya. Sambil menikmati suguhan indahnya payudara montok yang bergoyang goyang di depan mataku tentunya. Sambil kuremas remas payudaranya kutarik tubuhnya agar aku bisa menghisap payudaranya. Anty hanya bisa melenguh layaknya cacing kepanasan, nafasnya memburu, goyangannya pun makin hot. Dan tentunya orgasme pun bonus yang ia dapat dari kerja kerasnya ini.

Kami pun lantas berganti posisi MOT, sehingga kendali berpindah ke diriku. Aku pun lantas mulai menggenjot tubuhnya. Dari mulai kecepatan rendah hingga perlahan kutambah kecepatan penetrasiku. Anty pun mendapat orgasme keduanya. Disaat aku sedang menuju orgasmeku Anty pun mengingatkan agar jangan sampai aku menumpahkan spermaku di liang vaginanya, karena dari awal aku memang menolak menggunakan kondom yang telah dia siapkan. Belasan menit berlalu, belum nampak tanda tanda orgasme di tubuhku. Dan karena kekhawatirannya tadi, aku pun menawarkan untuk diblowjob saja untuk mengeluarkan spermaku. Sebenarnya ini hanya akal akalanku saja, karena entah kenapa sepertinya penisku mulai tidak bisa diajak berkompromi.

Anty pun setuju namun memintaku untuk membilas penisku terlebih dahulu. Setelah selesai bebersih, aku pun berbaring di tempat tidur. Anty pun melakukan tugasnya untuk mengeluarkan spermaku dengan memblowjob penisku. Buatku si sama aja, yang penting spermaku bakal keluar juga.

Dengan telaten Anty menghisap penisku. Sekitar 5 menit berlalu, dan rasanya sperma ini sudah berada di ujung penisku. Aku pun mengkode Anty agar bersiap siap menerima semprotan spermaku. Crrroooootttt..spermaku pun keluar di mulutnya. Anty nampak sabar tetap melakukan hisapan di penisku hingga tetes terakhir. Kemudian ia pun buru buru pergi ke kamar mandi untuk membersihkan sperma di mulutnya.

Waktu saat itu menunjukkan Pukul 06.30 wib dan akupun pamit untuk pulang ke rumah. Anty yang sedari malam belum tidur pun memilih untuk tetap tinggal di hotel sampai tiba waktu checkout. Tak lupa aku sekedar memberi uang jajan kepadanya.

Satu jam kemudian aku pun tiba dirumah dan tidak lupa mengabarinya.

Bersambung....
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd