https://3.bp.********.com/-aEt1N817V8E/WXlli2YLAuI/AAAAAAAAABE/LfFkVDc4l5E-UDdhPC2TzDUx0MVrw1DZwCPcBGAYYCw/s320/marini.jpg
NIKEN NUR AZIZAH.
AKU YANG NIKEN YANG MENGENAKAN GAMIS CREAM, BU RENI KEBAYA MERAH DAN JILBAB MERAH, KAMI AKAN BERANGKAT KE ACARA PERNIKAHAN.
Setelah Selesai Mandi kulangkahkan kakiku kedalam kamarku, tiba di dalam kamar langsung ku tanggalkan jubah mandiku di lantai, Sambil terseyum kuperhatikan tubuhku yang terpantul di cermin.
Pagi ini Aku terlihat cantik sekali dengan kondisiku yang hamil muda.
Kuelus-elus perutku yang menonjol sedang hamil, sambil terus menatap tubuhku di cermin Aku senyum-senyum sendiri, setelah puas melihat tubuhku di depan cermin.
Kemudian Aku mengenakan Baju Gamis panjang.Dengan jilbab Coklat yang lebar serta jubah panjang berwarna hitam dan Coklat.
Sebelum memakai baju gamis panjang , terlebih dahulu Aku memakai Cd G-string putih dengan Bh yang warnanya sama seperti Cd yang ku pakai. Berapa saat kemudian Aku selesai berdandan.
Ketika keluar dari kamarku kulihat rumah nampak sepi, Mungkin Arman sudah berangkat, dan Ibu Reni masih berdandan di kamarnya. Pikirku. Sehingga Aku pun melangkahkan kakiku menuju kamar Bu Reni.
Setelah berada di depan pintu kamarnya Aku langsung mendorong handle pintu kamarnya , Dan CKEEELK...Pintu kamar pun terbuka, Aku pun langsung Masuk kedalam kamarnya.
''UUUPPSS..***panya kalian sesedang...Ya sudah Aku tunggu di luar saja'' Kataku sambil Balik badan lagi, karena Aku melihat Bu Reni sedang Nungging lagi di jilati vaginanya Oleh Arman.
Keberadaku takut mengganggu persetubuhan mereka berdua jadi Aku berbalik untuk keluar kamar lagi, lalu kudengar suara Arman memanggilku sehingga Aku langsung menghentikan langkahku.
''Tunggu Ummi....Ummi engak Usah keluar.., Arman sebentar saja Kok mainnya, lagian ini sudah siang Arman juga mau ke kampus.'' Ucap Arman.
Sehingga Aku pun balik badan kembali, dan Aku melangkah masuk menuju kamarnya Bu Reni, Laluku menghempaskan Pantatku di ujung tempat tidur sambil kulemparkan senyum ke arah mereka berdua.
Kemudian Ku lihat Lidah Arman yang merah menari-nari di bibir Vaginanya Ibunya. Lidah merah itu kemudian menjulur ke dalam Anusnya Bu Reni. dan kembali lagi ke Vaginanya di isapnya Clistoris Vagina Bu Reni.
Bu Reni , Ibunya Ibu hanya mampu mengerang. Ulah Arman anaknya itu membuat badannya bergetar dan mengelinjang nikmat.
''Ooohhhk….Aaaahhhhkk..!'' Bu Reni mendesah dengan menggelinjang akibat rasa nikmat yang menjalari vaginaku serta Lobang Anusnya.
Arman pun makin bringas menjilati vagina dan Anus Ibunya, Terlihat belahan vagina Bu Reni mengkilap karena cairannya mengalir deras dari kemaluannya tanpa terbendung seiring nikmat yang dirasakannya. Bunyi sumbang terdengar Saat Arman menjilat Vaginanya itu.
Slepp.....slepp.......cleppp…...
''Ouuggghh…..Arrrrr!!!!!!….'' Bu Reni Menggelinjang dan mengerang.
Dampaknya Aku telah ikut terbawa letupan-letupan kecil yang nikmat pada kemaluanku. Mendadak vaginaku berkontraksi melihat adegan demi adegan yang ada di depanku.
''Arr.., Ayo masukin , biar cepat selesai Ibu Takut nanti kamu telat ke kampusnya''Ucap Bu Reni.
Lalu Arman berdiri, Kemudian dia membuka celananya, mengeluarkan Penisnya yang gemuk dan panjang, Ternyata Penisnya Arman Masih setengah berdiri, belum sepenuhnya keras tegak berdiri.
''Ummi...., Tolong isap Penisku'' Ucap Arman kepadaku yang sedang duduk di pinggir tempat tidur sambil menontonnya.
Aku merasa senang dengan Ucapan Arman, sehingga kini Aku bisa join dengan mereka berdua tidak sekedar menonton saja.
Lantas Aku langsung beranjak, Dan Aku lalu menghampiri Arman , kemudian Aku langsung berjongkok di hadapannya Arman , dan langsung melahap Penis Arman Oleh Mulutku.
"Ayo Ummi terus...., Ummi....,biar cepat selesai." Ucapnya Arman.
Sluuppss... Sluuuppss... Sluuppp... Slupps.... Sluppss.... Sluuppss....
Aku menghisap Penis Arman, sambil sesekali menjilati Ujung Penisnya, Dan di isapnya Penis Arman, Sampai Akhirnya kini Penisnya benar-benar tegak berdiri.
''Ayo masukan sekarang Bu!"Pinta Arman, Sambil mendorong kebelakang Kepalaku, sehingga Penisnya keluar dari Mulutku.
Lalu Bu Reni melebarkan kedua kakinya yang sedang menunggingkan Untuk memberi akses seluasnya hingga posisi kemaluannya terbuka siap dimasuki kemaluan Arman.
Jleepps...Bleeessss..Kepala Penis Arman pun mulai menyeruak masuk ke dalam Vaginanya.
" Oohk... Aahkkkk....'' Kepala Bu Reni mendongak keatas, menatap langit-langit kamarnya.
Mataku tak lepas menatapnya saat itu, nafasku seakan tercekat di kerongkonganku. Aku dapat melihat kepala Penis tersebut mulai membelah dan menyelam ke dalam lubang vagina Ibunya Perlahan, terus melesak masuk sampai akhirnya lenyap dan terbenam seluruhnya di dalam liang rahim Ibunya.
''Ougghh!!!….Arrr!!!…enak bangetttt!!'' Bu Reni mengerang keenakan seiring terbenamnya Penis hitam Arman ke dalam liang cintanya.
Tanpa di minta Arman mulai menggoyang pinggulku dengan Ritme yang cepat, Lalu Arman menarik tanganku , dan di peluknya tubuhku dengan cara di lingkarkan tangan kanannya di pinggangku .Sementara Tangan kirinya memegang pinggulnya Bu Reni.
Lalu sambil melingkarkan tangan kanannya di pinggangku, Arman langsung mencium bibirku dengan ganasnya, dan Aku langsung menyambut ciuman Arman.
Cuuppp...Sluuppss... Sluuuppss... Sluuppp... Slupps.... Sluppss.... Sluuppss....
Suara kecupan dan Air liur kami bercampur jadi satu, Lalu ditengah panasnya berciuman, Tangan Arman meremas-remas pantatku yang Montok itu, Tangan Arman itu terus masuk ke dalam Baju Gamis dan mulai merogoh-rogoh di dalamnya.
Baju gamis panjangku sudah terangakat ke atas, dan tangan Arman pun kini berada di pantatku, di remas-remasnya Pantat semokku itu sambil sesekali menamparnya.
''Arrr…Oooohhh… Hhhhggg.. ..''desahku menahan nikmat.
Dan sementara Itu goyangan Pantat Arman yang menyodok Vagina Bu Reni semakin cepat saja, sehingga menimbulkan Bunyi.
Plookkss.... Ploookkss... Plookss.... Plookkss.... Plookkss..... Ploookkss....
Pinggulnya Arman bergerak cepat, menghentak nikmat, sementara erangan-erangan kecil keluar dari bibirnya Ibunya Itu...
''Aahkkk... Ahhhkkkkk....'' Desah Bu Reni.
''Auu..A aahh.. Mmmmmmm.'' Aku mendengar jeritan dan erangan dari mulutnya ketika kepala bulat licin itu Keluar kedalam lubang kemaluannya.
Mata Bu Reni, Ibunya Arman terbeliak menerima batang Penis Anakknya itu Secara terus menerus mengaduk aduk bagian dalam kewanitaannya.
Kemaluan Ibunya mengepit kuat batang Penis Arman, Bu Reni sedang sepuas-puasnya menikmati batang Arman yang panjang dan besar itu, ia menjerit penuh nikmat tiap kali Arman menarik dan menolak batangnya keluar masuk. Beberapa menit kemudian Aku lihat Bu Reni sekali lagi sedang dilanda kenikmatan.
''Arr....Anu kamu besar bagettttt.ouuhhhhg'' Bu Reni seperti meracau, meminta dengan suara erangan nikmat.
''Arr tahannn di dalemmm… Ibu… keluarrr…Oughhhhh!!!!…Mmmmmmmmgggh,'' Teriak Bu Reni.
''Ahhhhkkkk........Ahhkkkkk....Aku juga sayaaaaang'' Sahut Arman.
Entah kenapa, Mendengar erangan yang keluar dari mulut Bu Reni, Aku jadi ikut-ikutan merinding. Tubuhku tiba-tiba merasa menggigil pertanda Birahi SYAHWAT melandaku.
Aku tahu benar, gimana rasa ngilu vagina seperti yang dimaksud oleh Bu Reni. Ngilu vagina yang bercampur orgasme plus rasa sakit yang nikmat. Mengingat Apa yang tadi malam Aku rasakan ketika di setubuhi oleh Penis jumbo milik Arman.
Tidak lama kemudian Arman mencabut Penisnya dari Vaginanya Ibunya, Seeeerrrr...Seeeeerrrrrr.....Sperma Arman menetes keluar di sela-sela Vaginanya Bu Reni, dengan cepat Aku berjongkok menjilati dan menghisap Sperma Arman yang keluar dari Vaginanya Bu Reni.
Dan setelah persetubahan selesai, mereka istirahat sejenak, setelah beristirahat dan tenaga sudah terkumpul kembali.
Ku Lihat Bu Reni langsung menurunkan Rok panjangku, sementara Aku juga langsung menurunkan Baju gamis Muslimku, Kami berdua pun langsung berpakaian sopan kembali ,dan Arman langsung menaikan celana levis panjangnya, Kemudian Aku dan Bu Reni pun pergi, begitu juga dengan Arman.
AIRIN NUR ADELIA
Sakit stroke Suamiku mendadak cukup serius. Ia Harus masuk rumah sakit dalam keadaan koma dan bahkan Suamiku harus berada di ruang ICU (Intensive Care Unit) sebuah RS pemerintah di kota Bandung.
Setelah cukup lama menangani Suamiku Dokter pun keluar dari Ruang ICU, Dan Ia pun langsung menemuiku yang berada di luar ruangan.
''Selamat siang, Ibu Istrinya Pak Faisal''?Tanya Dokter.
''Betul Dok.., saya Istrinya pak faisal''Jawabku.
''Bisa ikut ke Ruangan saya Bu'' Ajak Dokter.
''Baik Dok'' Jawabku.
Lantas Aku pun mengikuti Dokter tersebut Untuk keruangannya, sesampai di ruangannya Dokter pun mempersilahankan Saya Duduk.
''Bu...Saya Mohon Maaf..., Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Tuhan menginginkan lain, Suami Ibu telah meninggal'' Jelas Dokter tersebut.
''Apa Dok......, Suami saya meninggal'' Ucapku kaget.
''Betul Bu'' Jawab Dokter kembali.
Tangisku pun Pecah ...,setelah Dokter memberitahukanku bahwa Suamiku Mas Faisal meninggal dunia, Dokter pun beberapa kali berusaha untuk menenangkanku agar Aku tabah dalam menerima semuanya Ini.
Langit Nampak Murung Seperti Gelisah Angin Bawa Kabar Tentang Duka Atas kematian Suamiku Mas Faisal, Mungkin inilah jalan yang terbaik Untuk suamiku, Setelah hampir setahun lebih Suamiku melawan Penyakit Stroke yang di deritanya.
Sampai Akhir Pembuluh Otak Suamiku pun pecah sehingga Ia meninggal Dunia, Aku pun harus merelakan kepergian Suamiku dengan Ikhlas.
Walau Pun Bukan perkara yang mudah jika ditinggal orang yang kita cintai. Apalagi, jika perpisahan itu karena ajal menjemput pasangan kita. Perasaan inilah yang dirasakanku sekarang Ini, sedih berlinang Air Mata olehku.
Lalu Aku pun mengabari kerabat-kerabatku Untuk memberitahukan Mas Faisal Sudah meninggal Dunia, begitu juga dengan Putraku Fahmi, Aku langsung telpon Anakku yang sedang kuliah di yogyakarta.
Dan Tak lupa Aku memberitahukan kepada tetangga-tetangga dekatku seperti Bu Reni dan yang lainnya, Setelah mengurus Administras di rumah sakit selesai.
Kemudian Jenazah Suamiku di bawa pulang untuk disemayamkan di rumahku, Dan banyak bertadangan para tetangga dan teman-temanku Untuk ngelayat sekedar mengucapku duka cita.
Setelah menunggu kedatangan Putraku Fahmi, Akhirnya Jenazah Suamiku pun di kebumikan di tempat pemakaman Umum, Setelah selesai mengebumikan Suamiku para tetangga pun satu persatu meninggalkan pemakaman sampai Akhirnya tinggal Aku berdua dengan Putraku.
Aku pun masih menangis teringat Akan dosa-dosa kepada suamiku, Aku telah mengkhianatinya, sebagai seorang istri Aku bukalan istri yang Baik.
''Sudahlah Ummi.....jangan menangis terus'' ucap Arman sambil menghapus Air Mataku.
Memang keseharaian Aku di panggil Ummi Oleh anakku, dan Anakku memanggil Suamiku dengan sebutan Abi.
Kemudian kepalaku pun di sadarkan didada Anakku Fahmi, sambil Ia mengelus-elus kepalaku yang tertutup oleh kerudung hitam. Dan Akhirnya Aku pun pulang.
Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya.
Di hari-hari awal kepergiannya, Aku duduk termangu memandang kosong ruang yang ada. Dan Fahmi Anakku yang selalu menemaniku.
''Ummi makan dulu Yuk'' Ajak Fahmi.
''Ummi engak laper, kamu aja duluan makan'' kataku.
''Ayolah Ummi..., makan sedikit saja nanti Ummi sakit kalau engak makan'' Ajak anakku.
Anakku fahmi terus merayuku untuk makan, sampai Akhirnya Aku pun makan bersama anakku Fahmi, setelah makan Selesai kami berdua berbincang sejenak.
''Ummi..., Fahmi Ingin Ummi jangan terus larut dengan kesedihan, roda kehidupan Ummi harus berjalan'' kata Anakku.
Ucapan Anakku barusan itu benar-benar menyadarkanku, Bahwa Aku tidak boleh larut Aku harus Move On istilahnya, dan harus semangat menyongsong hari esok.
Tujuh hari setelah kematian Mas faisal Suamiku, Anakku Fahmi mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan.
Tak terasa sudah dua Minggu Fahmi Anaku tinggal di Bandung bersamaku. Siang itu, Fahmi Anakku Tidak terlihat, rumah sepi. Beberapa saat kemudian Fahmi pun muncul dari depan rumah.
''Baru pulang Nak''? kataku mengagetkannya.
''Oh… iya Ummi'' Jawab Fahmi.
''Habis dari Mana Nak''?Tanyaku.
''Tadi Fahmi habis dari Rumah Arman'' Jawab Fahmi.
DEG....., Aku mendengarnya, dadaku mulai berdebar dan wajahku mulai panik seperti menyimpan rasa takut yang luar biasa, dengan cepat Aku mengontrol suasana, Aku tidak mau Fahmi melihatku panik.
''Ada apa kamu Nak ketempatnya Arman''? Tanyaku kembali.
''Yaa mainlah Ummi...., lagian setelah Aku pulang. Aku belum sempat mengobrol-ngobrol dengan Arman'' Jawabnya.
Mendengar kata mengobrol dengan Arman Aku pun jadi semakin panik, takut Arman bercerita tentang hubunganku kepada Fahmi, Memang Arman dan Fahmi anakku itu teman main sewaktu SMA, walau pun Fahmi tidak sekelas dengan Arman, Fahmi Adik kelasnya Arman.
Tapi mereka berdua cukup Akrab, dulu sebelum Fahmi kuliah di yogya Arman dan Fahmi sering mereka bergaul main, mungkin karena tetangga dekat.
''Tadi Kamu sama Arman ngobrol-ngobrol apa saja''? tanyaku khawatir.
''Ada deh....Ummi ingin tahu aja urusan anak Muda'' sahut Arman sambil mencubit daguku.
Syukurlah dari wajahnya Fahmi Aku tidak melihat apa-apa, berarti Arman tidak cerita tentang hubungan gelapku dengannya.
''Yaa sudah kita makan siang dulu, makanan sudah Ummi siapkan di meja makan'' kataku.
''Baik Ummi'' jawab Arman.
Selesai makan, Aku dan Fahmi pun berbincang-bincang, kami pun mengobrol banyak tentang kuliahnya dia.
''Nak..... Ummi ingin kamu harus cepat kembali ke Yogya, Kalau kamu tidak cepat ke Yogya kuliahmu nanti banyak tertinggal'' kataku.
'' Santai aja Ummi, Fahmi masih ingin menemani Ummi disini'' jawab Anakku.
''Engak Nak....Ummi sudah engak bersedih, Sekarang kamu harus amsuk kuliah , kalau kamu engak kuliah justru membuat Ummi bersedih'' Ucapku.
''Tapi Fahmi mengkhawatirkan Keadaan Ummi'' jawan Fahmi Anakku.
''Kamu engak usah khawatir Nak..., kan kamu bisa jenguk Ummi kalau kamu libur'' kataku.
''Baiklah kalau begitu, nanti Fahmi akan sering pulang kalau ada Libur'' Sahut Fahmi anakku.
Hari pun Sudah melangkah mulai Sore, langit nampak mendung seperti mau turun hujan, kemudian Aku pun beranjak masuk kekamar untuk siap-siap mandi Sore. begitu juga dengan Fahmi ia masuk kedalam kamarnya, mungkin untuk istirahat.
Ketika Aku sedang di dalam kamar mandi, ku dengar TIK...TIK....TIK...bunyi hujan di atas genteng rumahku, dan Aku pun langsung teringat jemuran di belakang rumahku, dengan cepat ku ambil handuk yang tergantung, dan kulilitkan di badanku, Lallu Aku melangkah keluar kamar mandi menuju tempat jemuran.
Sesampai di dapur, langkahku terhenti. Terpana mataku melihat pemandangan di tempat jemuran belakang rumahku. Kulihat Fahmi Anakku sedang memunguti jemuran yang kering . Yang membuat hatiku berdesir, saat itu Fahmi hanya telanjang dada cuma memakai celana Boxer pendek tipis.
Kulihat tonjolan otot-otot perut dan lengannya, dan yang membuat jantungku berdegup kencang kulihat Tonjolan dari balik celana boxer pendek yang di pakainya. Sepertinya Penis Anakku besar juga mungkin tidak kalah dengan punya Arman pikirku melamun.
Kejadian Itu sehingga membuatku lupa , bahwa waktu itu tubuhku hanya dililit handuk. Rambutku yang hitam lurus sebahu digelung keatas. Aku terus menatap ke belakang tempat jemuran.
Hatiku semakin berdesir membayangkan apa yang ada di balik celana Boxer itu. Anakku Fahmi masih asyik memunguti jemuran. Mungkin dipikirnya rumah sepi Aku sedang istirahat tidur, makanya dia nggak mempedulikan kalau saat itu Aku sedang menatap tubuhnya terus.
Seketika Aku terperanjat kaget ketika tangan Fahmi Anakku sedang menggenggam Cd G-string warna Pink milikku.
"ASTAGA..." ucapku ketika Cd g-string Pink itu di tatap sambil di lebarkan.
Aku tersipu malu,Tanpa banyak bicara, Aku segera pergi meninggalkan Fahmi di balakang rumah sembari menahan malu dan sesak di dadaku.
Sore itu Aku Merasa Malu sekali, bukan saja karena apa yang telah kulakukan, tapi juga karena telah ketahuan oleh Anakku Fahmi bahwa Aku suka memakai Cd G-string dalaman yang sexy, Entah apa yang Fahmi Pikirkan tentangku dengan Aku memakai dalaman seperti itu.
Setelah kejadian itu kayaknya Anakku Fahmi lebih sering memperhatikan tubuhku, Aku bisa melihatnya dari cara Ia memandangku.Dia sering mencuri-curi pandang terhadap tubuhku ini, sehingga Aku pun jadi salah tingkah di buatnya.
Hari menjelang gelap,lampu, kunyalakan lampu. Aku duduk di ruang tangah menonton TV. Sampai akhirnya kami berdua pun makan malam bersama.Makanan sudah terhidang di meja makan.
Pada saat makan malam ,seperti biasanya Aku dan Anakku Fahmi saling berbincang-bincang, mengobrol kesana kemari, setelah selesai makan malam kami berdua tidak lantas beranjak dari meja makan, kami masih duduk di balik meja makan sambil terus berbinacang.
''Nak....gimana biaya kuliahmu, apa ada pembayaran yang nunggak? sedangkan Ummi kemaren-kemaren jarang mengirim kamu Uang, karena buat biaya Abimu selama sakit'' kataku bertanya sama Fahmi.
''Ummi tenang saja engak usah khawatir, Kan sudah Fahmi bilang, Fahmi ada uang untuk bayar kuliah dari hasil kerja Fahmi di sana'' jawab Anakku.
''Kerja Apa sih....kamu di sana Nak''? tanyaku kembali.
''Fahmi kerja di EO Ummi'' Jawabnya.
''Apa itu EO Nak''? Tanyaku lagi.
''Event Organaizer Ummi, seperti mengatur acara pernikahan, acara konser Band, dan acara-acara lainnya'' Jelas Fahmi.
''Oooohhhh Begitu yaaa...., Tapi Ummi ingin kamu tidak terganggu kuliahmu dengan pekerjaan, Ummi ingin kamu selesaikan Kuliahmu dulu'' kataku.
''Tenang saja Ummi..., Fahmi bisa kok mengatur Waktunya tanpa harus mengganggu kuliahku'' tegas Fahmi Anakku.
''Terus kapan rencana kamu pulang ke Jogya''? Tanyaku.
''Sepertinya Lusa Ummi'' jawab Fahmi.
''Oh....Yaa kemaren waktu Abi meninggal, Budhemu Yang di semarang datang , dan Ia mengatakan sama Ummi Akan menikahkan Putrinya Bulan depan'' ucapku.
''Terus Ummi akan datang kesana''?tanya Fahmi.
''Iya...kayanya kalau Ummi engak datang malu..., lagian ia adalah kerabat dekat kita'' jawabku.
''Yaa sudah..., kalau Ummi ke semarang untuk menghadiri pernikahannya Putrinya Budhe nanti Ummi mampir saja ke Jogya, Karena dari semarang ke Jogya dekat Kok Ummi'' Ajak Fahmi.
''Yaa.., gimana nanti saja Yaa Nak...'' jawabku.
Selesai makan Malam dan bincang-bincang kami berdua pun selesai juga, Fahmi langsung ke kamar karena mau mengecek email di laptopnya, begitu juga denganku langsung masuk kamar.Akhirnya lusa.., Fahmi pun pulang kejogyakarta untuk kuliah kembali setelah hampir dua minggu lebih ia tidak masuk kuliah.BERSAMBUNG