Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SYAHWAT

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Man... Man... Bejooo Mu Leee... Semedi pirang suwe oleh mu nggedekne... Lokon...xixixi... Laanjuuut wes... :beer: Monggo suhu di lancrootkeun...;)
 
https://4.bp.********.com/-Cn6enooLqaU/WXyNsGBk1JI/AAAAAAAAACM/oaA8552ebkEomn8pMbMnVAKQiCbkhcGywCLcBGAs/s200/ROSA.jpg
LINDIA TAMBAYONG


Kulihat jam sudah menunjukan pukul 7 malam, Aku masih melayani pasein-paseinku diklinik tempat praktekku. Hari ini kebetulan Bu Niken Akan control memeriksa kandungannya,Aku pun memang sedang menunggu kedatangan Bu Niken dan Suaminya Arman.


Kemudian Aku menanyakan pasein bernama Bu Niken kepada Suster jagaku, dan ternyata Bu Niken sudah menunggu kata Suster jaga.


Tak terasa waktu berjalan begitu cepat sampailah pasein terakhir yaitu Bu Niken,kemudian Suster pun mempersilahkan Bu Niken masuk keruanganku, Dan Bu Niken pun masuk di anter Oleh Suaminya Mas Arman.


''Dok, ini Ibu Niken pasien terakhir kita malam ini,'' Kata suster itu kepadaku yang berada didalam ruangan praktek itu.


''Yaa.., Sudah suster berhubung Bu Niken Pasein terakhir silakan Suster pulang saja'' kataku.


''Baik Dok'' jawan Suster.


Kemudian Aku pun mempersilahkan Bu Niken dan Suaminya Duduk, Setelah mereka duduk, Aku menatap mereka berdua sambil tersenyum.


''Bagaimana kabarnya''?”tanyaku


''“Baik – baik saja Dok,” ''jawab Bu Niken.


''Gimana , apakah Ibu Ada kendala lagi dalam berhubungan sex dengan Suami''?tanyaku.


''Tidak ada Dok..., dan sekarang vagina saya juga tidak terasa sakit, walau pun kami melakukan sehari tiga kali'' jawab Bu Niken.


Mendengar Ucapan Bu Niken Itu, Aku jadi seperti gelisah, namun Aku tetap tersenyum.


Kini dokter menatapku. “Kamu mesti bersyukur memiliki mama yang baik.”


''Syukurlah kalau begitu, baiklah sekarang saya periksa dulu kandungannya Bu Niken'' kataku.


''Baik Dok'' jawab Bu Niken.


Kemudian seperti biasa Aku mempersilahkan Bu Niken Untuk naik berbaring di tempat tidur pasein Untukku periksa, dan Bu Niken pun berbaring di tempat tidur pasein.


''Santai aja yaa Bu...Rilek aja''ucapku sambil menyibak ke atas gamis panjangnya Bu Niken.


Setelah baju gamis panjang Bu Niken terangkat sampai ke atas payudaranya, kini terlihatlah perut Bu Niken yang semakin membesar, dan terlihat juga pantat semoknya yang di bungkus cd tranpasran merah berenda.


Lalu Aku pun memeriksa dengan alat USG, sehingga Bu Niken pun bisa melihat langsung keadaan bayi dalam kandungannya di layar monitor. dan Aku pun selesai memeriksa kandungannya.


''Bu Umur bayi di dalam kandungannya sudah empat bulan'' jelasku.


''Iya Dok'' jawab Bu Niken.


Aku pun sudah selesai memeriksa kandungannya Bu Niken, dan Bayi didalamnya sangat sehat tidak ada masalah.


"Sekarang, kita bisa mulai. Training bermain Sex Ibu Hamil Tujuan membantu agar lancar dalam proses persalinan Bayinya'' Kataku sambil tersenyum.


''Baik Dok'' Jawab Bu Niken mengangguk setuju.


''Bu Aku periksa Vaginanya ya Bu'' kataku dan Bu Niken pun memangukkan kepalanya.


Aku memegang pahanya dan tanganku membuka cdnya, setelah Cd terlepas kemudian Aku pun memeriksa Vaginanya Bu Niken.


''Vagina Ibu sudah engak ada masalah'' kataku.


''Iya Dok'' sahut Bu Niken.


''Rupa Vagina Bu Niken sekarang sangat basah'' Kataku.


Dan Bu Niken Pun mengangguk kepalanya. Digerakan-gerakan pantatnya, Dan kubuka pahanya Bu Niken lebar-lebar.Terlihat di mulut Vagina tertancap ring Bulat, dan vagina itu makin basah, klitoris makin besar.


''Gimana Bu Niken perasaannya''?tanyaku sambil memainkan klitorisnya denngan ujung jariku


''Sangat terangsang.Dok'' jawabnya singkat.


Aku kemudian memasukan jari tengahku ke Vagina Bu Niken dan matanya Bu Niken mengedip.Ia sangat menginginkannya***yung bersambut, Aku pun paham tentang kedipan matanya Bu Niken.


Kemudian Aku pun memanggil Mas Arman Suaminya Bu Niken, Ia pun langsung beranjak berdiri dan menghapiri kami berdua.


"Coba jilat Vagina Istrimu" kataku


Lalu dia berlutut, mendekatkan mulutnya keVagina Istrinya. Lidah hangatnya menyapu kulit luar Vaginanya membuat tubuhnya Bu Niken mengejang. Mas Arman memasukan lidahnya sementara jarinya memainkan klitorisnya.


Aku pun mulai melepas celana jeans milik Mas Arman Suaminya Bu Niken hingga terlepas.Nampaklah kontol besar , gemuk, panjang yang sudah tegang.


Kemudian Aku mengelus kontolnya,Kini tangan kananku membelai kontol dan testisnya, sementara tangan kiriku membuka kancing kemeja Mas Arman satu persatu, sehingga kemeja itu lepas, sekarang Mas Arman Suamiminya Bu Niken sudah telanjang Bulat.


Aku pun lalu berlutut di bawah kakinya Mas Armas , kemudian Ku Bimbing Penis besar Mas Arman masuk kedalam mulutku, dan kini Aku menghisap Penis besarnya Suaminya Bu Niken Hingga menimbulkan suara Akibat hisapku du penisnya.


Sluuppss... Sluuuppss... Sluuppp... Slupps.... Sluppss.... Sluuppss....


Kemudian Mas Arman menarik Penisnya dari dalam mulut, lantas penis tersebut di masukan ke dalam Vagina Istrinya.


BlEEEEESSSS..... PLEEEGH........


"Oooohhhh......Aaarggghhh...'' Rintih Istrinya.


PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK PLAK... PLAK PLAK PLAK...Dengan ritme yang cepat Mas Arman langsung menggenjot Vagina Istrinya, dan Sesaat kemudian di cabut lagi Penisnya, lalu di masukan kembali Kedalam Mulutku.


Bau cairan Vagina Bu Niken tercium sangat tajam sekali olehku, tapi semuanya itu makin membuatku terhanyut dalam lautan Birahi SYAHWATKU.


Sebentar kemudian dikeluarnya lagi Penisnya dari dalam mulutku dan di masukannya lagi ke Vagina Istrinya, lalu di genjot dengan tempo yang tinggi.


"Ooohhh Arrr..... Ahhkkkk.........Iya...Iya...Iyahhh... Teru.... Arrr'' Desah Istrinya.


Dan Mas Arman pun menggenjot terus Vaginanya Dengan Rpm yang sangat tinggi sekali, Bu Niken pun di buatnya Merem melek menikmati Sodokan kontol besar Arman di vaginanya.


"Ooohhh.. Ahhk...Arrr...Ummi... enggak tahan lagi..." Lenguh Bu Niken itu, tiba-tiba dengan tubuh yang mulai menggelijang hebat.


"Keluarin Bu.... Bu Niken... Keluariiinn..." Kataku.


Tak lama, tubuhnya Bu Niken menggeliat-geliat tak terkendali. Bergetar dengan hebat. Matanya setengah terpejam dan mulutnya menganga.


"Aaaahhh... Aaahhh.. Aaaaarrrggghhhhhhh..Arrr... Kontolmu enaaaakkk ....... Aaaarrrghhhh...." Racau Bu Niken


CREET... CREETT CREETTT... CRECREET CRETT CETT CREET...Matanya terus terpejam dengan nafas yang memburu.


''Arr....Sepertinya Bu Dokter sudah menunggu giliran tuh'' Ucap Bu Niken sambil melihat ke arahku.


Lalu Suaminya Bu Niken Menarik Tubuhku, lalu Aku berdiri dan langsung memposisikan tubuh Nungging, sambil menghadap ke arah Vaginanya Bu Niken.


Kemudian Suaminya Bu Niken menarik keatas Rok hitamku, lalu menurunkan Cdku dengan warna sama seperti rokku. lantas Ia langsung mengarahkan Panisnya ke dalam Vaginaku.


Dan Jleeeeb....Bleeeeessss... Aaaaaahkk.... Vagina di tembus oleh kontol Arman,dengan tempo tinggi Arman Juga menggenjot Vaginaku.


"Sssshh.... Oooohh...Aaawww... Pelan-pelan nyodoknya... Memek aku ngiluuu Maasss Arman Ngiluuu....Kontolmu kebesaran" Rintihku tapi Nikmat.


"Mungkin saja.... Liang Vagina BU Dokter yang kekecilan... ..." Ucap Suaminya Bu Niken menggodaku, sambil menampar pantatku yang besar semok kencang-kencang.


PLAAKK..... PLAAKK....


"Aaawww... " Rintihku kembali.


PLAAKK.... PLAAKK....Tamparan kembali di bongkahan Pantatku.


"Ooohhh... Memek Bu Dokter.. Ngempot banget...." Ucapnya Arman Suaminya Bu Niken.


"Ooohhh... Ahkk....Terusin Mas Arman... Terusin..." Pintaku manja


"Dokter Lonte.. Dokter Seperti Lonte..."Ucap Arman merendahkanku.


Entah kenapa, ketika Aku mendapat perlakuan kasar yang merendahkanku oleh Arman seperti itu justru membuatku makin nikmat dan menyukai akan hal, Aku menjadi makin beringas.


"Ooohh.. Iya Mas.... Aku Lontemuuuuu... Aku Lonte kontolmuuu.... "Erangku.


Sementara Itu Bu Niken mamajukan Pantatnya tepat di mukaku, Ia pun memintaku Untuk menghisap Vaginanya. Dan Aku pun langsung menjulurkan lidahku untuk menjilati Vaginanya Bu Niken.


Kini Pantatku dalam Posisi Nungging di Sodok oleh Kontol besar Arman, sedangkan mulutku menghisap, menjilati Vagina Bu Niken.


"Ooohhh... Terus Dok...... Terus isap Memeku..." Pinta Ummi Niken.


Dan sepertinya Aku sebentar lagi akan merasakan kenikmatan yang tiada henti gelombang orgasmeku mulai datang , seiring sodokan panjang penis Suaminya Bu Niken pada vagina sempitku.Dan Benar saja beberapa kemudian Aku Pun Orgasme.


"Ooohhh... Maaasss...Armann.... Tekeen yaang kerraass Maass.... Aku mmaauu keelluuaar...." Lenguhku sebelum pada akhirnya orgasme meledak dengan hebat.


CREET... CREETT CREETTT... CRECREET CRETT CETT CREET...Mataku melotot lebar dengan mulut yang menganga.


"Huooohh.... Maas Armannnnn... Aku keluaaar Maaassss...." Jerit panjangku


CREET... CREETT CREETTT... CRECREET CRETT CETT CREET...SEEERRR....Lendir kenikmatanku langsung mengalir keluar. Menetes turun membasahi paha dalam.


Disaat-saat Aku sedang menikmati gelombang Orgasme yang melandaku, tiba-tiba Bu Niken Menekan kepalaku lebih kedalam lagi dengan kedua tangannya.Sehingga kepalaku terjelembab di antara kedua paha Bu Niken.


''Ayooo...Dok...terus jilat....Isap itilku.......Bentar lagi Aku mau sampai'' teriak Bu Niken.


Seiring isapan dan jilatan lidahku di vagina dan Clistorisnya Bu Niken, Akhirnya Bu Niken Pun menjerit panjang pertanda ia pun telah Orgasme kembali.


''Ahkkkk.......Dok........Uhks........Aku keluar'' lenguh panjang Bu Niken.


Setalah Aku dan Bu Niken mendapatkan orgasme,Arman pun mendiamkan sesaat Penis besarnya di dalam Vaginaku, ku lihat ia menarik nafas panjang, begitu juga Aku masih menikmati orgasme yang melandaku.


"Pinter sekali Suaminya Bu Niken ini..." Ucapku.


''Giman Dok...Dokter suka di entot sama Suamiku''? tanya Bu Niken dengan Vulgar.


''Iya Bu Niken'' Jawabku sambil tersenyum malu.


''Saya Tahu Kok..., Dokter adalah wanita yang gila sex'' sahut Arman Suaminya Bu Niken.


Lalu Arman Suaminya Bu Niken menariknya mundur Pantatku yang Bohay dan semok, Setelah itu ia menyibakkan kedua daging pantatku dan mengarahkan kepala penisnya ke lubang anusku.


"Siap-siap tahan ya Buuu..." Ucap Arman kemudian mendorong kepala penisnya maju.


CLEEPPP......CLEEEPPP......


Kepala penis Mas Arman Suaminya Bu Niken berhasil menyeruak masuk kedalam lobang Anusku.


"Oooohhh... Dokkk... Otot lubang anusnya kenceng bangeet....Hehehe...." Lenguh Mas Arman.


"Ooohh... Ahhkk....Sssshh.. Pelan-pelan Mas Arrr.'' desahku mataku melotot mulukku menganga.


SLEEEEPPP... CLEEPP....BLEEEESSSSSS.....Akhirnya Penisnya Arman masuk seluruhnya kedalam Anusku.


"Ooohh.... Mas Armannnnn.."desahku.


"Ssshhh.... Peret banget ya Dok lubang anus Dokter.. Kontol saya berasa kejepit banget ini..." Racau Arman keenakan karena jepitan sempit liang analku.


"Ooohh... Sssshhh..Ahkk'' balasku mendesah.


"Enak banget Dokter bo'olnyaaaa.... " Puji Mas Arman.


Aku pun makin menunggingkan pantatku, menyajikan lubang anusku kebelakang untuk dapat disodok penis besar panjang Mas Arman lebih dalam lagi.


Sementara itu Bu Niken terbaring puas setelah mendapatkan beberapa kali orgasmenya di atas tempat tidur paseinku sambil menatapku dan sesekali ia melemparkan senyum ke arahku.


"Hehehe... Ternyata... LONTEku ini mulai menikmati ya..."Kata Arman dengan merendahkanku kembali.


"Ssshhh... Masss Arrrr...." Lenguhku berpegangan pada ujung tempat tidur paseinku.


Entah mendapat tenaga dari Arman menggenjot Anusku lagi dengan kecepatan yang tinggi kembali.liang anus Membuat jadi gelojotan, kenikmatan di buatnya.


Aku terus menikmati penisnya Arman di anusku.Kepala penis Arman keluar masuk di anusku dengan tempo yang cepat.


PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK... PLAK...Tamparan demi tamparan dilayangkan oleh tangan Arman ke pantatku sehingga menimbulkan bekas merah di pantatku.


"Ooohhh.. Mas Arman.... Aku ngilu Maas... Tapi eeenaaaaakkkk.....Sepertinya Aku mau keluar lagi" Rintihku.


Mendengar Rintihanku, Arman langsung mengambil ancang-ancang. Dan dengan sekali dorong, ia melesakkan seluruh panjang batang kejantanannya masuk kedalam Anusku.


"Aaaaahhkk…. Mas Armannnnn…. OOooooooohhhhhhhh... " Pekikku yang kemudian menggelijang-gelijang hebat.


Seiring tusukan kasar Penis Suaminya Bu Niken, Aku merasakan gelombang orgasmeku meledak dengan dahsyat. Tubuhnya bergetar hebat, mulutnya menganga, dan matanya terbalik. ,Aku merasakan orgasme yang begitu kuat. Melebihi orgasme-orgasme yang pernah diberikan oleh Suamiku.


"OOhhh.... Maasss Hooooohhh... Hoooohhhh...... Aku keluar Maassss... Hoooohhh....'' jeritku.


''Aku juga Dok....Aaaahkk.......'' teriak Arman mencapai puncak Orgasmenya.


Disemprotkannya Spermanya di dalam Anusku, Setelah Spermanya berhenti menyemprot,di peluknya Aku dari belakang.Sambil menikmati sensasinya.


Beberapa saat kemudian, Arman Suaminya Bu Niken melepas pelukannya di tubuhku, dan Ia menjabut Penisnya dari lubang Anusku.


Aku lantas kembali berlutut di hadapanya. Kini Aku menjilati dan menghisapPenisnya Arman hingga bersih. Dan sesekali tercium olehku bau anus di Penisnya Arman.Beberapa saat kemudian, Aku bangkit.


"Kita bersihkan badan dulu yuk."Kataku


Setelah membersihkan badan kami masing-masing, lalu kami pun memakai baju, setelah selesai Lalu kami bertiga pun istirahat sejenak sambil berbincang.


''Wah...Suami Bu Niken sungguh luar biasa Ibu beruntung sekali jadi istrinya'' Kataku memuji Suaminya.


''Dokter berlebihan..., Suami saya Biasa Aja kok Dok''. balas Bu Niken.


''Bener Lho Bu...'' Sahutku kembali.


''Ngomong-ngomong.., Tadi saya lihat Dokter sangat menikmati sekali, kalau Dokter mau Dokter Boleh Lho bermain Sex dengan Suami saya di luar Training terapi Ini'' Kata Bu Niken.


''Serius Bu''?tanya Spontan,.


Dengan Spontanitas Aku bertanya demikian, Aku jadi terpancing kini Bu Niken jadi mengetahui keinginanku yang sebenarnya selama ini, Aku pun jadi tersipu malu di buatnya.


''Iya Dok...saya Serius, bukan begitu sayang''?tanya Bu Niken sama Arman Suaminya.


''Iya Dok..., saya siap dengan senang hati kapan pun melayani Dokter'' sahut Arman.


''Tuh kan....Apa kata saya juga Suami saya juga menyukai Dokter'' lanjut Bu Niken.


Setelah beristirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga sambil mengobrol, kemudian Bu Niken dan Suaminya Mas Arman pamit dan mereka pun pulang. Setelah Itu Aku pun membereskan perlatan medisku, setelah selesai semuanya Aku beranjak melangkah keluar.


Saat Aku melangkahkan kaki keluar dari ruanganku, Tiba-tiba Aku terperanjat kaget jantungku mau copot, Aku lihat Anakku yang paling besar yaitu Frans sedang duduk di ruang tunggu Pasein.


''Frans........'' Panggilku dengan sedikit gemetar.


''Haai Mih.....'' Jawab Frans Anakku sambil bangkit dari tempat Duduk.


''Kapan kamu datang dari jakarta''? tanyaku.


''Barusan Mih...., Kebetulan temanku juga pulang ke bandung, jadi Aku ikut numpang di mobilnya, habis Aku males bawa Mobil sendiri soalnya sekarang jalan tol juga macet Mih'' Jelas Anakku Frans.


''Lhoo...tapi kenapa Kok.., kamu malah dateng ke tempat praktek Mamih''? tanyaku kembali.


''Tadi Pas Aku lewat di tempat Praktek Mamih, Aku lihat Mobil Mamih masih terparkir di depan, jadi Aku minta turun di sini, biar temanku engak usah nganterin Aku sampai rumah'' Jelas Anakku kembali.


''Sejak kapan Kamu datang di tempat Praktek Mamih''? Tanyaku kembali.


''Sudah dari Tadi Mih..., Kenapa Sih..Mih..., Mamih nanya-nanya terus''?Frans balik nanya terhadapku.


''Eng....Eng....Engak sayang'' jawabku sedikit gugup.


Aku masih memikirkan tentang yang barusan Aku lakukan dengan Paseinku Bu Niken dan Arman di dalam tadi, Aku khawatir Anakku Frans tahu Apa yang kami bertiga lakukan di dalam tadi.Pintu tertutup dengan rapat dan terkunci Frans Anakku pasti tidak mengetahui kegiatanku tadi di dalam, Pikirku.


''Ya sudah mari kita pulang sayang'' ajakku.


''Baik Mih'' Jawab Frans sambil melangkah keluar bersamaku.


''Frans...kamu saja yang bawa Mobilnya'' kataku.


''Siaaappp Bosss'' ucap Anakku Frans.


Kulihat arlojiku, sudah jam 10 malam. Aku biasanya terima pasein sampai jam 8 malam saja ,tapi kali ini Aku lain dari Praktek biasanya yang sampai malam.Jalanan pun sudah mulai lenggang, Mobil yang di kendarain oleh anakku meluncur menuju Rumah.


Di dalam perjalanan Aku berdua pun saling berbincang melepas kerinduanku, kerena Anakku Frans jarang pulang ke rumah, Dan tidak terasa kami pun sudah sampai di rumah.


Setelah memarkirkan kendaraan kemudian kami berdua langsung masuk kedalam rumah, Baru saja Aku sampai di teras Rumah Suamiku sudah menyambut kedatanganku berdua.


''Lhoo...Frans kok bisa barengan sama Mamih''?Tanya Suamiku.


''Iyaa Pih tadi Frans mampir ketempatnya Praktek Mamih'' Jawab Frans.


''Mih.., Tumben pulang malam''?Tanya Suamiku.


Aku pun agak tersentak kaget , ketika Suamiku menanyakan Aku pulang sudah agak larut malam, dalam keadaan bingung mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Suamiku itu Frans langsung menimpalnya.


''Tadi sehabis Mamih praktek, kita mampir ke Restoran untuk makan malam dulu, setelah makan malam Kami berbincang sama Mamih, sampai tidak terasa waktu sudah malam, Bukan begitu Mih'' Sahut Frans.


''Iiii....Iiiyaaa ..Pih...'' Jawabku.


Lantas kami bertiga pun masuk kedalam rumah, berhubung hari sudah malam jadi Aku dan Suamiku langsung masuk kamar, begitu juga dengan Frans Ia langsung masuk kedalam kamarnya.




https://3.bp.********.com/-aEt1N817V8E/WXlli2YLAuI/AAAAAAAAABE/LfFkVDc4l5E-UDdhPC2TzDUx0MVrw1DZwCPcBGAYYCw/s320/marini.jpg
RENI PRAMESTI.

(Ini adalah fotoku, yang pakai baju kebaya merah adalah Aku Reni dan yang pakai gamis panjang cream Adalah Ummi Niken, Kami hendak ke acara pernikahan)



Tetesan embun memancarkan cahaya nan sejuk..Bagaikan mutiara lautan yang mengkilat...Berhias tahta rerumputan nan segar..Tak henti menetes tat kala pagi mulai menyingsing...Oh...indahnya pagi dalam remang cahaya langit...Begitu menawan bak menatap ujung dunia.


Sang embun yang tlah turun dari surga langit...Membawa kesejukan pada setiap insan di pagi ini...
Alangkah baiknya engkau dinginkan hati Ini...Bernyanyilah dan berkicaulah wahai burung...Siapkanlah tuk menyongsong pagi nan cerah..Dengan membuka sayapmu dengan amat lebar...Ucapkanlah selamat pagi.


Aku terjaga di fajar pagi, setelah melakukan ibadah wajib Solat Subuh, Aku melanjutkan persiapanku menyambut hari, Aku melangkahkan Kaki menuju dapur, Suasana Rumah masih nampak sepi, Sepertinya Arman dan Ummi Niken masih tertidur, karena pintu kamar mereka Masih tertutup rapat, tadi malam giliran Ummi Niken yang tidur bersama Arman.


Pagi ini setelah menyiapkan sarapan untuk Arman dan Ummi Niken termasuk diriku, Aku berdiam diri, duduk santai di atas kursi rotan di belakang rumah, sambil menatap Embun Pagi tampak lebih indah dari Pagi sebelumnya.


''Pagi Ibu....''Suara Arman mengagetkan sehingga lamunanku buyar seketika.


''Aduh...Kamu ini ngagetin Ibu Aja''Protesku sambil mencubit pinggangnya.


''Habis Ibu Pagi-pagi begini sudah melamun...ngelamunin apa sih Bu...Pasti Ibu ngelamun jorok yaa''?Tanya Arman.


''Enak Aja..'' Sahutku sambil berdiri dan memukul pelan Arman dengan Manja.


''Ibu, Ibu cantik sekali pagi ini lain dari biasanya." Dia membisikkan itu sambil memeluku dari belakang.


"Kamu bisa saja, hari ini dan hari-hari yang lain sama saja." Sahutku.


''Serius Bu...Ibu nampak kelihatan cantik sekali''kata Arman lagi.


''Pagi--pagi Sudah ngegombal, sana mandi dulu lalu kita sarapan pagi'' Ajakku.


''Baik Bu Arman mandi dulu'' jawab Arman.


''Ar...Ummi sudah bangun Belum''?tanyaku.


''Belum Bu...Ummi Masih tidur'' jawab Arman sambil melangkah menuju kamar mandi.


Aku menarik nafas Panjang, lalu kembali melangkah menuju kamar untuk membangunkan Ummi Niken. Tanpa mengetuk terlebih dahulu, Aku langsung mendorong pintu kamar, dan tanpa kuduga di dalam kamar Ummi Niken dalam keadaan telanjang bulat sedang tertidur pulas, selimut yang di pakainya telah jatuh di bawah tempat tidur.


Aku lihat tubuh telanjangnya Ummi Niken yang sempurna, payudarahnya yang besar menggantung itu penuh dengan kecupan merah, Perutnya Nampak buncit karena hamil ,dan di bagian bawah perutnya tampak jelas belahan vaginanya yang terdapat cicin atau ring yang membuat Arman selalu ketagihan dengan Vaginanya itu.


''Ummi.....Ummi....Miiii.... !'' Kataku, Membangunnya dia.


Hhhhhhoooooaammmmm.....Ummi Niken menguap sambil perlahan-lahan membuka matanya, Lalu ia meleparkan senyum ke arahku yang sedang duduk membangunkannya di pinggir tempat tidur.


''Ohh...Ibu Reni'' sahutnya Ummi Niken.


''Ummi Kita sarapan Bareng Yukk'' Ajakku.


Setelah merenggangkan otot-ototnya, kemudian Ummi Niken bangun dari tempat tidurnya, Dan mengambil daster panjang warna putih dari bahan satin, tanpa mengenakan Cd dan Bh lagi Ia langsung memakai daster tersebut, lalu ia mengambil kerudung hitam lalu di pakainya.


Kami bertiga sudah berada di meja makan menikmati sarapan pagi, seperti biasa sambil menikmati sarapan kami pun berbincang dengan hangat.


''Giman Ar...Kamu Sudah siap menghadapi Ujian Akhir''?tanyaku.


''Sudah Bu..Arman Sudah siapi'' Jawab Arman..


''Memang kapan Ar..., Mulai Ujiannya''?Tanyaku Ummi Niken.


''Minggu depan Ummi'' Jawab Arman kembali sambil Asik menyantap roti.


''Ibu...ingin kamu lulus dengan nilai yang memuaskan Arr'' kataku


''Iiiiii...Iiiyaaa Bu....'' Jawab Arman.


''Ohh..Yaa Ummi Hari kita kan ada acara undangan pernikahan'' Ucapku.


''Ohh Iya..Yaa ..., Untung Bu Reni mengingatkanku, Mau berangkat jam berapa kesananya ?tanya Ummi Niken.


''Giman kalau pagi aja Ummi'' Ucapku.


''Baik Bu Reni Kalau gitu Aku mau siap-siap mandi dulu'' Kata Ummi Niken.


''Silakan Ummi .., Kalau Aku kebetulan sudah mandi tadi sewaktu subuh'' sahutku.


Sarapan Pagi pun selesai, setelah beres-beres di meja makan,kemudian Aku masuk kamar, dan ku ambil Laptopku, Dihadapan laptopku aku melihat Email-email yang masuk, dan melihat Facebookku barang kali ada yang memesan Baju muslim atau jilbab.


Setelah selesai memeriksa Email masuk, kemudian Aku berdandan untuk pergi ke Acara pernikahan teman pengajianku, Pagi itu Aku memakai G-string dan Bh Warna merah , Dan Aku juga mengenakan Rok kebaya Warna putih motif merah bunga-bunga, di padukan dengan baju kebaya panjang yang sama warna merah dan kerudung yang senada Merah juga.


Aku pun bersolek di depan cermin meja riasku, tidak lama kemudian ku dengar suara ketukan pintu kamarku. TOK....TOK...TOK.....


''Masuk..'' teriakku dari dalam kamar.


Dan tidak lama kulihat pintu kamarku terbuka, muncullah Arman dari balik pintu melangkah masuk kedalam Kamarku.


''Bu..Arman Mau berangkat Kuliah'' ucap Arman.


''Ohh...ya.. Ar....Mau berangkat bareng Ibu sama Ummi engak''?tanyaku.


''Arman mau berangkat pakai motor saja Bu'' Kata Arman.


''Ohh...ya udah kalau kamu mau pakai Motor, hati-hati di jalan'' Kataku


Setelah berpamitan terhadapku, Ku lihat Arman Bukannya pergi meninggalkan kamarku untuk berangkat ke kampus, malah ia menghampiriku yang sedang berdandan di depan meja Rias. Arman pun memeluk tubuhku dari belakang, tangannya meraih payudaraku dari balik baju kebaya panjang yang kukenakan.


''Lhooo...Bukannya berangkat ke kampus Kok malah peluk Ibu..., Nanti kamu ke siangan Lhoo'' Kataku.


"Ibu, Arman hanya kangen dengan Ibu dan Arman lagi pengen Nih'' Kata Arman Anakku dengan Muka meseumnya.


''Aduh....Bukannya Ibu engak mau melayanin kamu, Nanti dandanan Ibu Rusak, Ibu sudah Dandan rapih Nih'' kataku.


''Tenang Aja Bu.., Arman engak bakalan merusak Dandanan Ibu.'' Kata Arman terus merayuku.


''Nanti malam saja Yaa Ar....'' Ucapku kembali.


''Aduh Bu...Nanti di kampus Arman engak bisa konsentrasi Nih'' Ucap Arman memelas.


''Emangnya semalam Ummimu engak ngasih jatah Arr''?Tanyaku.


''Ngasih Kami main sampai beberapa Ronde'' Jawab Arman.


''Tuh...kan udah di kasih'' Kataku.


''Tapi Bu...Lain Koki lain Rasa masakan, Hehe...he...he'' Ucap Arman sambil tersenyum.


Di karenakan Arman Anakku terus memaksa, dan Aku pun tidak tega Melihat SYAHWATNYA yang sudah menggebu-gebu di dalam dirinya , Akhirnya Aku mengikuti kemauannya Arman.


''Baiklah kalau begitu Ar'' Ucapku.


''Nah begitu Dong sayang'' Sahut Arman.


''Sekarang Ibu bangun dong, dan Nungging Bu, hehehe…'' Pinta Arman.


Kemudian Aku beranjak dari tempat duduk meja riasku, Lalu Aku menunggingkan Pantatku dengan tangan berpegangan pada meja rias yang ada didepanku, sambil kami berdua menghadap ke kaca cermin meja Rias.


Kurasakan sentuhan Tangan Arman di pantatku dengan perlahan, jemari itu dengan nakalnya membelai pantatku, lalu mencubit kecil pantatku, membuat pantatku bergetar nikmat. Kugigit bibirku menahan birahi yang tiba-tiba melanda diriku sambil terus Aku melihat ke cermin kaca meja riasku.


''Bu...., Kain kebayanya Buka yaa'' Pinta Arman.


''Tuh...Kan ...Apa Ibu bilang, kamu merusak dandanannya Ibu'' Ucapku.


''Engak Bu.., cuma Buka kain kebaya saja'' Sahut Arman.


''Yaa Udah kamu yang buka kain kebayanya'' Kataku lagi.


Arman Mulai Membuka kain kebaya Panjang yang ku kenakan, tidak lama kemudian kain kebaya pun terlepas.Kini terpangpanglah Pantat semok mulusku yang di balut Cd G-string di hadapannya Arman.


Kemudian Arman menarik G-stringku keatas hingga talinya tenggelam diantara lipatan bibir vaginaku dan anusku. ia menggesek-gesekkan g-stringku, membuatku benar-benar tidak tahan.Apa lagi ketika tali g-string itu menggesek clitorisku.


''Ahkk...Uhhks....'' Erangku.


Arman berlutut di belakang Pantatku yang menungging. Lalu Ia Perlahan membuka lipatan pantatku, menyibak tali g-stringku kesamping, sehingga anus dan lobang vaginaku terpangpang nyata di depannya.


Kemudian Arman membenamkan wajahnya di antara kedua bongkahan Pantat semokku itu, dan mulai menghisapi vaginaku serta Lobang Anusku.


''Ooohhhk….Aaaahhhhkk..!'' Aku mendesah dengan wajah memerah akibat rasa nikmat yang menjalari vaginaku serta Lobang Anusku.


Kurasakan ujung lidahnya menyapu vaginaku, lalu anusku, dan dari anusku turun kembali menuju vaginaku. Di sana lidahnya menggelitik lobang vaginaku, menghisap clitorisku, membuat tubuhku menggelinjang nikmat.


Sluuppss... Sluuuppss... Sluuppp... Slupps.... Sluppss.... Sluuppss....


"Aaaahkk......Aaaahkk.......Aaaahkk...''Erangku.


Rintihanku panjang pendek menimpali setiap sapuan ujung lidah Arman di Vagina dan Anusku, Aku merasakan lidah Arman mulai liar, Di Saat, saat Aku sedang merem melek menikmati lidah Arman di Vaginaku.


Terdengar Suara pintu kamarku terbuka, CKELK CLELK, suara pintu kamar terbuka.Pandanganku otomatis tertuju ke pintu Kamarku.Ternyata yang Masuk Ummi Niken tanpa mengetok pintu kamarku terlebih dahulu.


''Ooohhh..***panya kalian sesedang...Ya sudah Aku tunggu di luar saja'' Sahut Ummi Niken membalikan lagi badannya Akan keluar.


''Tunggu Ummi....Ummi engak Usah keluar.., Arman sebentar saja Kok mainnya, lagian ini sudah siang Arman juga mau ke kampus.'' Timpal Arman.


Kemudian Ummi Niken balik badan kembali, dan ia melangkah masuk menuju kamarku, Lalu Ummi Niken menghempaskan Pantatnya di ujung tempat tidurku.


Kemudian Arman menjilati Vaginaku kembali, Kocokan yang di kombinasikan dengan jilatan di anusku, Membuat Aku lebih erat lagi mencengram meja rias, Serta desah-demi desahan keluar kembali dari mulutku.


''Ohhhkk.............Ssssshhhhh.....Ssssssshhhh'' Aku mendesah.


''Arr.., Ayo masukin , biar cepat selesai Ibu Takut nanti kamu telat ke kampusnya'' Kataku.


Lalu Arman berdiri, Kemudian dia membuka celananya, mengeluarkan Penisnya yang gemuk dan panjang, Ternyata Penisnya Arman Masih setengah berdiri, belum sepenuhnya keras tegak berdiri.


''Ummi...., Tolong isap Penisku'' Kata Arman terhadap Ummi Niken yang sedang duduk di pinggir tempat tidur sambil menonton kami berdua.


Lantas Ummi Niken langsung beranjak dari duduknya, Dan ia lalu menghampiri Arman , kemudian berjongkok di hadapannya Arman , dan langsung melahap Penis Arman Oleh Mulutnya.


"Ayo Ummi terus...., Ummi....,biar cepat selesai." Ucapnya Arman.


Sluuppss... Sluuuppss... Sluuppp... Slupps.... Sluppss.... Sluuppss....


Ummi Niken menghisap Penis Arman, sambil sesekali menjilati Ujung Penisnya, Dan di isapnya Penis Arman, Sampai Akhirnya kini Penisnya benar-benar tegak berdiri.


''Ayo masukan sekarang Bu!"Pinta Arman, Sambil mendorong kebelakang Kepala Ummi Niken, sehingga Penisnya keluar dari Mulut Ummi Niken.


Lalu kulebarkan kedua kakiku yang sedang menunggingkan Untuk memudahkan Arman memasukan Penisnya ke dalam Vaginaku. Jleepps...Bleeessss..Kepala Penis Arman pun mulai menyeruak masuk ke dalam Vaginaku


" Oohk... Aahkkkk....'' Kepalaku mendongak keatas, menatap langit-langit kamarku.


Tanpa di minta Arman mulai menggoyang pinggulku dengan Ritme yang cepat, Lalu Arman menarik tangannya Ummi, dan di peluknya tubuh Ummi dengan cara di lingkarkan tangan kanannya di pinggang Ummi Niken.Sementara Tangan kirinya memegang pinggulku.


Lalu sambil melingkarkan tangan kanannya di pinggang Ummi Niken, Arman langsung mencium bibir Ummi Niken dengan ganasnya, dan Ummi Niken langsung menyambut ciuman Arman.


Cuuppp...Sluuppss... Sluuuppss... Sluuppp... Slupps.... Sluppss.... Sluuppss....


Suara kecupan dan Air liur mereka bercampur jadi satu, Lalu ditengah panasnya berciuman, Tangan Arman meremas-remas pantatnya Ummi Niken yang Montok itu, Tangan Arman itu terus masuk ke dalam Baju Gamis Ummi Niken dan mulai merogoh-rogoh di dalamnya.


''Arrr…Oooohhh… Hhhhggg.. ..''desah Ummi Niken menahan nikmat.


Dan sementara Itu goyangan Pantat Arman yang menyodok Vaginaku semakin cepat saja, sehingga menimbulkan Bunyi.


Plookkss.... Ploookkss... Plookss.... Plookkss.... Plookkss..... Ploookkss....


Pinggulnya Arman bergerak cepat, menghentak nikmat, sementara erangan-erangan kecil keluar dari bibirku, dan sedetik kemudiaaan...


''Aahkkk... Ahhhkkkkk....'' Aku keluar Ibu..... Teriak Arman.


''Ibuuuuu....Juga ...Keluarrrrr Sayaaaanggg'' Erangku mencapai puncak Orgasme bersamaan.


"Ssshhh.. Hhmmmm.... Oohhhh", desahku sambil menatap wajahku Di cermin yang memerah dan bertatapan sayu.


Masih dalam keadaan penisnya yang berada di dalam vaginaku, dia membanamkan penisnya sejenak di dalam Vagina sambil tangannya mencengkram kuat pantat Ummi niken yang sudah tersingkap ke atas Baju Gamis yang di pakainya.


Tidak lama kemudian Arman mencabut Penisnya dari Vaginaku, Seeeerrrr...Seeeeerrrrrr.....Sperma Arman menetes keluar di sela-sela Vagina ku, dengan cepat Ummi Niken berjongkok menjilati dan menghisap Sperma Arman yang keluar dari Vaginaku.


Dan setelah persetubahan selesai, Kami istirahat sejenak, setelah beristirahat dan tenaga sudah terkumpul kembali.


Aku pun langsung menurunkan Rok panjangku, sementara Ummi Niken juga langsung menurunkan Baju gamis Muslim, Kami berdua pun langsung berpakaian sopan kembali ,dan Arman langsung menaikan celana levis panjangnya, Kemudian Aku dan Ummi Niken pun pergi, begitu juga dengan Arman.
 
Terakhir diubah:
https://3.bp.********.com/-aEt1N817V8E/WXlli2YLAuI/AAAAAAAAABE/LfFkVDc4l5E-UDdhPC2TzDUx0MVrw1DZwCPcBGAYYCw/s320/marini.jpg
NIKEN NUR AZIZAH.

AKU YANG NIKEN YANG MENGENAKAN GAMIS CREAM, BU RENI KEBAYA MERAH DAN JILBAB MERAH, KAMI AKAN BERANGKAT KE ACARA PERNIKAHAN.


Setelah Selesai Mandi kulangkahkan kakiku kedalam kamarku, tiba di dalam kamar langsung ku tanggalkan jubah mandiku di lantai, Sambil terseyum kuperhatikan tubuhku yang terpantul di cermin.


Pagi ini Aku terlihat cantik sekali dengan kondisiku yang hamil muda.


Kuelus-elus perutku yang menonjol sedang hamil, sambil terus menatap tubuhku di cermin Aku senyum-senyum sendiri, setelah puas melihat tubuhku di depan cermin.


Kemudian Aku mengenakan Baju Gamis panjang.Dengan jilbab Coklat yang lebar serta jubah panjang berwarna hitam dan Coklat.


Sebelum memakai baju gamis panjang , terlebih dahulu Aku memakai Cd G-string putih dengan Bh yang warnanya sama seperti Cd yang ku pakai. Berapa saat kemudian Aku selesai berdandan.


Ketika keluar dari kamarku kulihat rumah nampak sepi, Mungkin Arman sudah berangkat, dan Ibu Reni masih berdandan di kamarnya. Pikirku. Sehingga Aku pun melangkahkan kakiku menuju kamar Bu Reni.


Setelah berada di depan pintu kamarnya Aku langsung mendorong handle pintu kamarnya , Dan CKEEELK...Pintu kamar pun terbuka, Aku pun langsung Masuk kedalam kamarnya.


''UUUPPSS..***panya kalian sesedang...Ya sudah Aku tunggu di luar saja'' Kataku sambil Balik badan lagi, karena Aku melihat Bu Reni sedang Nungging lagi di jilati vaginanya Oleh Arman.


Keberadaku takut mengganggu persetubuhan mereka berdua jadi Aku berbalik untuk keluar kamar lagi, lalu kudengar suara Arman memanggilku sehingga Aku langsung menghentikan langkahku.


''Tunggu Ummi....Ummi engak Usah keluar.., Arman sebentar saja Kok mainnya, lagian ini sudah siang Arman juga mau ke kampus.'' Ucap Arman.


Sehingga Aku pun balik badan kembali, dan Aku melangkah masuk menuju kamarnya Bu Reni, Laluku menghempaskan Pantatku di ujung tempat tidur sambil kulemparkan senyum ke arah mereka berdua.


Kemudian Ku lihat Lidah Arman yang merah menari-nari di bibir Vaginanya Ibunya. Lidah merah itu kemudian menjulur ke dalam Anusnya Bu Reni. dan kembali lagi ke Vaginanya di isapnya Clistoris Vagina Bu Reni.


Bu Reni , Ibunya Ibu hanya mampu mengerang. Ulah Arman anaknya itu membuat badannya bergetar dan mengelinjang nikmat.


''Ooohhhk….Aaaahhhhkk..!'' Bu Reni mendesah dengan menggelinjang akibat rasa nikmat yang menjalari vaginaku serta Lobang Anusnya.


Arman pun makin bringas menjilati vagina dan Anus Ibunya, Terlihat belahan vagina Bu Reni mengkilap karena cairannya mengalir deras dari kemaluannya tanpa terbendung seiring nikmat yang dirasakannya. Bunyi sumbang terdengar Saat Arman menjilat Vaginanya itu.


Slepp.....slepp.......cleppp…...


''Ouuggghh…..Arrrrr!!!!!!….'' Bu Reni Menggelinjang dan mengerang.


Dampaknya Aku telah ikut terbawa letupan-letupan kecil yang nikmat pada kemaluanku. Mendadak vaginaku berkontraksi melihat adegan demi adegan yang ada di depanku.


''Arr.., Ayo masukin , biar cepat selesai Ibu Takut nanti kamu telat ke kampusnya''Ucap Bu Reni.


Lalu Arman berdiri, Kemudian dia membuka celananya, mengeluarkan Penisnya yang gemuk dan panjang, Ternyata Penisnya Arman Masih setengah berdiri, belum sepenuhnya keras tegak berdiri.


''Ummi...., Tolong isap Penisku'' Ucap Arman kepadaku yang sedang duduk di pinggir tempat tidur sambil menontonnya.


Aku merasa senang dengan Ucapan Arman, sehingga kini Aku bisa join dengan mereka berdua tidak sekedar menonton saja.


Lantas Aku langsung beranjak, Dan Aku lalu menghampiri Arman , kemudian Aku langsung berjongkok di hadapannya Arman , dan langsung melahap Penis Arman Oleh Mulutku.


"Ayo Ummi terus...., Ummi....,biar cepat selesai." Ucapnya Arman.


Sluuppss... Sluuuppss... Sluuppp... Slupps.... Sluppss.... Sluuppss....


Aku menghisap Penis Arman, sambil sesekali menjilati Ujung Penisnya, Dan di isapnya Penis Arman, Sampai Akhirnya kini Penisnya benar-benar tegak berdiri.


''Ayo masukan sekarang Bu!"Pinta Arman, Sambil mendorong kebelakang Kepalaku, sehingga Penisnya keluar dari Mulutku.


Lalu Bu Reni melebarkan kedua kakinya yang sedang menunggingkan Untuk memberi akses seluasnya hingga posisi kemaluannya terbuka siap dimasuki kemaluan Arman.


Jleepps...Bleeessss..Kepala Penis Arman pun mulai menyeruak masuk ke dalam Vaginanya.


" Oohk... Aahkkkk....'' Kepala Bu Reni mendongak keatas, menatap langit-langit kamarnya.


Mataku tak lepas menatapnya saat itu, nafasku seakan tercekat di kerongkonganku. Aku dapat melihat kepala Penis tersebut mulai membelah dan menyelam ke dalam lubang vagina Ibunya Perlahan, terus melesak masuk sampai akhirnya lenyap dan terbenam seluruhnya di dalam liang rahim Ibunya.


''Ougghh!!!….Arrr!!!…enak bangetttt!!'' Bu Reni mengerang keenakan seiring terbenamnya Penis hitam Arman ke dalam liang cintanya.


Tanpa di minta Arman mulai menggoyang pinggulku dengan Ritme yang cepat, Lalu Arman menarik tanganku , dan di peluknya tubuhku dengan cara di lingkarkan tangan kanannya di pinggangku .Sementara Tangan kirinya memegang pinggulnya Bu Reni.


Lalu sambil melingkarkan tangan kanannya di pinggangku, Arman langsung mencium bibirku dengan ganasnya, dan Aku langsung menyambut ciuman Arman.


Cuuppp...Sluuppss... Sluuuppss... Sluuppp... Slupps.... Sluppss.... Sluuppss....


Suara kecupan dan Air liur kami bercampur jadi satu, Lalu ditengah panasnya berciuman, Tangan Arman meremas-remas pantatku yang Montok itu, Tangan Arman itu terus masuk ke dalam Baju Gamis dan mulai merogoh-rogoh di dalamnya.


Baju gamis panjangku sudah terangakat ke atas, dan tangan Arman pun kini berada di pantatku, di remas-remasnya Pantat semokku itu sambil sesekali menamparnya.


''Arrr…Oooohhh… Hhhhggg.. ..''desahku menahan nikmat.


Dan sementara Itu goyangan Pantat Arman yang menyodok Vagina Bu Reni semakin cepat saja, sehingga menimbulkan Bunyi.


Plookkss.... Ploookkss... Plookss.... Plookkss.... Plookkss..... Ploookkss....


Pinggulnya Arman bergerak cepat, menghentak nikmat, sementara erangan-erangan kecil keluar dari bibirnya Ibunya Itu...


''Aahkkk... Ahhhkkkkk....'' Desah Bu Reni.


''Auu..A aahh.. Mmmmmmm.'' Aku mendengar jeritan dan erangan dari mulutnya ketika kepala bulat licin itu Keluar kedalam lubang kemaluannya.


Mata Bu Reni, Ibunya Arman terbeliak menerima batang Penis Anakknya itu Secara terus menerus mengaduk aduk bagian dalam kewanitaannya.


Kemaluan Ibunya mengepit kuat batang Penis Arman, Bu Reni sedang sepuas-puasnya menikmati batang Arman yang panjang dan besar itu, ia menjerit penuh nikmat tiap kali Arman menarik dan menolak batangnya keluar masuk. Beberapa menit kemudian Aku lihat Bu Reni sekali lagi sedang dilanda kenikmatan.


''Arr....Anu kamu besar bagettttt.ouuhhhhg'' Bu Reni seperti meracau, meminta dengan suara erangan nikmat.


''Arr tahannn di dalemmm… Ibu… keluarrr…Oughhhhh!!!!…Mmmmmmmmgggh,'' Teriak Bu Reni.


''Ahhhhkkkk........Ahhkkkkk....Aku juga sayaaaaang'' Sahut Arman.


Entah kenapa, Mendengar erangan yang keluar dari mulut Bu Reni, Aku jadi ikut-ikutan merinding. Tubuhku tiba-tiba merasa menggigil pertanda Birahi SYAHWAT melandaku.


Aku tahu benar, gimana rasa ngilu vagina seperti yang dimaksud oleh Bu Reni. Ngilu vagina yang bercampur orgasme plus rasa sakit yang nikmat. Mengingat Apa yang tadi malam Aku rasakan ketika di setubuhi oleh Penis jumbo milik Arman.


Tidak lama kemudian Arman mencabut Penisnya dari Vaginanya Ibunya, Seeeerrrr...Seeeeerrrrrr.....Sperma Arman menetes keluar di sela-sela Vaginanya Bu Reni, dengan cepat Aku berjongkok menjilati dan menghisap Sperma Arman yang keluar dari Vaginanya Bu Reni.


Dan setelah persetubahan selesai, mereka istirahat sejenak, setelah beristirahat dan tenaga sudah terkumpul kembali.


Ku Lihat Bu Reni langsung menurunkan Rok panjangku, sementara Aku juga langsung menurunkan Baju gamis Muslimku, Kami berdua pun langsung berpakaian sopan kembali ,dan Arman langsung menaikan celana levis panjangnya, Kemudian Aku dan Bu Reni pun pergi, begitu juga dengan Arman.

b062e4f8f3366247ce3b27b5cfb92820.jpg

AIRIN NUR ADELIA


Sakit stroke Suamiku mendadak cukup serius. Ia Harus masuk rumah sakit dalam keadaan koma dan bahkan Suamiku harus berada di ruang ICU (Intensive Care Unit) sebuah RS pemerintah di kota Bandung.


Setelah cukup lama menangani Suamiku Dokter pun keluar dari Ruang ICU, Dan Ia pun langsung menemuiku yang berada di luar ruangan.


''Selamat siang, Ibu Istrinya Pak Faisal''?Tanya Dokter.


''Betul Dok.., saya Istrinya pak faisal''Jawabku.


''Bisa ikut ke Ruangan saya Bu'' Ajak Dokter.


''Baik Dok'' Jawabku.


Lantas Aku pun mengikuti Dokter tersebut Untuk keruangannya, sesampai di ruangannya Dokter pun mempersilahankan Saya Duduk.


''Bu...Saya Mohon Maaf..., Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi Tuhan menginginkan lain, Suami Ibu telah meninggal'' Jelas Dokter tersebut.


''Apa Dok......, Suami saya meninggal'' Ucapku kaget.


''Betul Bu'' Jawab Dokter kembali.


Tangisku pun Pecah ...,setelah Dokter memberitahukanku bahwa Suamiku Mas Faisal meninggal dunia, Dokter pun beberapa kali berusaha untuk menenangkanku agar Aku tabah dalam menerima semuanya Ini.


Langit Nampak Murung Seperti Gelisah Angin Bawa Kabar Tentang Duka Atas kematian Suamiku Mas Faisal, Mungkin inilah jalan yang terbaik Untuk suamiku, Setelah hampir setahun lebih Suamiku melawan Penyakit Stroke yang di deritanya.


Sampai Akhir Pembuluh Otak Suamiku pun pecah sehingga Ia meninggal Dunia, Aku pun harus merelakan kepergian Suamiku dengan Ikhlas.




Walau Pun Bukan perkara yang mudah jika ditinggal orang yang kita cintai. Apalagi, jika perpisahan itu karena ajal menjemput pasangan kita. Perasaan inilah yang dirasakanku sekarang Ini, sedih berlinang Air Mata olehku.


Lalu Aku pun mengabari kerabat-kerabatku Untuk memberitahukan Mas Faisal Sudah meninggal Dunia, begitu juga dengan Putraku Fahmi, Aku langsung telpon Anakku yang sedang kuliah di yogyakarta.


Dan Tak lupa Aku memberitahukan kepada tetangga-tetangga dekatku seperti Bu Reni dan yang lainnya, Setelah mengurus Administras di rumah sakit selesai.


Kemudian Jenazah Suamiku di bawa pulang untuk disemayamkan di rumahku, Dan banyak bertadangan para tetangga dan teman-temanku Untuk ngelayat sekedar mengucapku duka cita.


Setelah menunggu kedatangan Putraku Fahmi, Akhirnya Jenazah Suamiku pun di kebumikan di tempat pemakaman Umum, Setelah selesai mengebumikan Suamiku para tetangga pun satu persatu meninggalkan pemakaman sampai Akhirnya tinggal Aku berdua dengan Putraku.


Aku pun masih menangis teringat Akan dosa-dosa kepada suamiku, Aku telah mengkhianatinya, sebagai seorang istri Aku bukalan istri yang Baik.


''Sudahlah Ummi.....jangan menangis terus'' ucap Arman sambil menghapus Air Mataku.


Memang keseharaian Aku di panggil Ummi Oleh anakku, dan Anakku memanggil Suamiku dengan sebutan Abi.


Kemudian kepalaku pun di sadarkan didada Anakku Fahmi, sambil Ia mengelus-elus kepalaku yang tertutup oleh kerudung hitam. Dan Akhirnya Aku pun pulang.


Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya.


Di hari-hari awal kepergiannya, Aku duduk termangu memandang kosong ruang yang ada. Dan Fahmi Anakku yang selalu menemaniku.


''Ummi makan dulu Yuk'' Ajak Fahmi.


''Ummi engak laper, kamu aja duluan makan'' kataku.


''Ayolah Ummi..., makan sedikit saja nanti Ummi sakit kalau engak makan'' Ajak anakku.


Anakku fahmi terus merayuku untuk makan, sampai Akhirnya Aku pun makan bersama anakku Fahmi, setelah makan Selesai kami berdua berbincang sejenak.


''Ummi..., Fahmi Ingin Ummi jangan terus larut dengan kesedihan, roda kehidupan Ummi harus berjalan'' kata Anakku.


Ucapan Anakku barusan itu benar-benar menyadarkanku, Bahwa Aku tidak boleh larut Aku harus Move On istilahnya, dan harus semangat menyongsong hari esok.


Tujuh hari setelah kematian Mas faisal Suamiku, Anakku Fahmi mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan.


Tak terasa sudah dua Minggu Fahmi Anaku tinggal di Bandung bersamaku. Siang itu, Fahmi Anakku Tidak terlihat, rumah sepi. Beberapa saat kemudian Fahmi pun muncul dari depan rumah.


''Baru pulang Nak''? kataku mengagetkannya.


''Oh… iya Ummi'' Jawab Fahmi.


''Habis dari Mana Nak''?Tanyaku.


''Tadi Fahmi habis dari Rumah Arman'' Jawab Fahmi.


DEG....., Aku mendengarnya, dadaku mulai berdebar dan wajahku mulai panik seperti menyimpan rasa takut yang luar biasa, dengan cepat Aku mengontrol suasana, Aku tidak mau Fahmi melihatku panik.


''Ada apa kamu Nak ketempatnya Arman''? Tanyaku kembali.


''Yaa mainlah Ummi...., lagian setelah Aku pulang. Aku belum sempat mengobrol-ngobrol dengan Arman'' Jawabnya.


Mendengar kata mengobrol dengan Arman Aku pun jadi semakin panik, takut Arman bercerita tentang hubunganku kepada Fahmi, Memang Arman dan Fahmi anakku itu teman main sewaktu SMA, walau pun Fahmi tidak sekelas dengan Arman, Fahmi Adik kelasnya Arman.


Tapi mereka berdua cukup Akrab, dulu sebelum Fahmi kuliah di yogya Arman dan Fahmi sering mereka bergaul main, mungkin karena tetangga dekat.


''Tadi Kamu sama Arman ngobrol-ngobrol apa saja''? tanyaku khawatir.


''Ada deh....Ummi ingin tahu aja urusan anak Muda'' sahut Arman sambil mencubit daguku.


Syukurlah dari wajahnya Fahmi Aku tidak melihat apa-apa, berarti Arman tidak cerita tentang hubungan gelapku dengannya.


''Yaa sudah kita makan siang dulu, makanan sudah Ummi siapkan di meja makan'' kataku.


''Baik Ummi'' jawab Arman.


Selesai makan, Aku dan Fahmi pun berbincang-bincang, kami pun mengobrol banyak tentang kuliahnya dia.


''Nak..... Ummi ingin kamu harus cepat kembali ke Yogya, Kalau kamu tidak cepat ke Yogya kuliahmu nanti banyak tertinggal'' kataku.


'' Santai aja Ummi, Fahmi masih ingin menemani Ummi disini'' jawab Anakku.


''Engak Nak....Ummi sudah engak bersedih, Sekarang kamu harus amsuk kuliah , kalau kamu engak kuliah justru membuat Ummi bersedih'' Ucapku.


''Tapi Fahmi mengkhawatirkan Keadaan Ummi'' jawan Fahmi Anakku.


''Kamu engak usah khawatir Nak..., kan kamu bisa jenguk Ummi kalau kamu libur'' kataku.


''Baiklah kalau begitu, nanti Fahmi akan sering pulang kalau ada Libur'' Sahut Fahmi anakku.


Hari pun Sudah melangkah mulai Sore, langit nampak mendung seperti mau turun hujan, kemudian Aku pun beranjak masuk kekamar untuk siap-siap mandi Sore. begitu juga dengan Fahmi ia masuk kedalam kamarnya, mungkin untuk istirahat.


Ketika Aku sedang di dalam kamar mandi, ku dengar TIK...TIK....TIK...bunyi hujan di atas genteng rumahku, dan Aku pun langsung teringat jemuran di belakang rumahku, dengan cepat ku ambil handuk yang tergantung, dan kulilitkan di badanku, Lallu Aku melangkah keluar kamar mandi menuju tempat jemuran.


Sesampai di dapur, langkahku terhenti. Terpana mataku melihat pemandangan di tempat jemuran belakang rumahku. Kulihat Fahmi Anakku sedang memunguti jemuran yang kering . Yang membuat hatiku berdesir, saat itu Fahmi hanya telanjang dada cuma memakai celana Boxer pendek tipis.


Kulihat tonjolan otot-otot perut dan lengannya, dan yang membuat jantungku berdegup kencang kulihat Tonjolan dari balik celana boxer pendek yang di pakainya. Sepertinya Penis Anakku besar juga mungkin tidak kalah dengan punya Arman pikirku melamun.


Kejadian Itu sehingga membuatku lupa , bahwa waktu itu tubuhku hanya dililit handuk. Rambutku yang hitam lurus sebahu digelung keatas. Aku terus menatap ke belakang tempat jemuran.


Hatiku semakin berdesir membayangkan apa yang ada di balik celana Boxer itu. Anakku Fahmi masih asyik memunguti jemuran. Mungkin dipikirnya rumah sepi Aku sedang istirahat tidur, makanya dia nggak mempedulikan kalau saat itu Aku sedang menatap tubuhnya terus.


Seketika Aku terperanjat kaget ketika tangan Fahmi Anakku sedang menggenggam Cd G-string warna Pink milikku.


"ASTAGA..." ucapku ketika Cd g-string Pink itu di tatap sambil di lebarkan.


Aku tersipu malu,Tanpa banyak bicara, Aku segera pergi meninggalkan Fahmi di balakang rumah sembari menahan malu dan sesak di dadaku.


Sore itu Aku Merasa Malu sekali, bukan saja karena apa yang telah kulakukan, tapi juga karena telah ketahuan oleh Anakku Fahmi bahwa Aku suka memakai Cd G-string dalaman yang sexy, Entah apa yang Fahmi Pikirkan tentangku dengan Aku memakai dalaman seperti itu.


Setelah kejadian itu kayaknya Anakku Fahmi lebih sering memperhatikan tubuhku, Aku bisa melihatnya dari cara Ia memandangku.Dia sering mencuri-curi pandang terhadap tubuhku ini, sehingga Aku pun jadi salah tingkah di buatnya.

Hari menjelang gelap,lampu, kunyalakan lampu. Aku duduk di ruang tangah menonton TV. Sampai akhirnya kami berdua pun makan malam bersama.Makanan sudah terhidang di meja makan.


Pada saat makan malam ,seperti biasanya Aku dan Anakku Fahmi saling berbincang-bincang, mengobrol kesana kemari, setelah selesai makan malam kami berdua tidak lantas beranjak dari meja makan, kami masih duduk di balik meja makan sambil terus berbinacang.


''Nak....gimana biaya kuliahmu, apa ada pembayaran yang nunggak? sedangkan Ummi kemaren-kemaren jarang mengirim kamu Uang, karena buat biaya Abimu selama sakit'' kataku bertanya sama Fahmi.


''Ummi tenang saja engak usah khawatir, Kan sudah Fahmi bilang, Fahmi ada uang untuk bayar kuliah dari hasil kerja Fahmi di sana'' jawab Anakku.


''Kerja Apa sih....kamu di sana Nak''? tanyaku kembali.


''Fahmi kerja di EO Ummi'' Jawabnya.


''Apa itu EO Nak''? Tanyaku lagi.


''Event Organaizer Ummi, seperti mengatur acara pernikahan, acara konser Band, dan acara-acara lainnya'' Jelas Fahmi.


''Oooohhhh Begitu yaaa...., Tapi Ummi ingin kamu tidak terganggu kuliahmu dengan pekerjaan, Ummi ingin kamu selesaikan Kuliahmu dulu'' kataku.


''Tenang saja Ummi..., Fahmi bisa kok mengatur Waktunya tanpa harus mengganggu kuliahku'' tegas Fahmi Anakku.


''Terus kapan rencana kamu pulang ke Jogya''? Tanyaku.


''Sepertinya Lusa Ummi'' jawab Fahmi.


''Oh....Yaa kemaren waktu Abi meninggal, Budhemu Yang di semarang datang , dan Ia mengatakan sama Ummi Akan menikahkan Putrinya Bulan depan'' ucapku.


''Terus Ummi akan datang kesana''?tanya Fahmi.


''Iya...kayanya kalau Ummi engak datang malu..., lagian ia adalah kerabat dekat kita'' jawabku.


''Yaa sudah..., kalau Ummi ke semarang untuk menghadiri pernikahannya Putrinya Budhe nanti Ummi mampir saja ke Jogya, Karena dari semarang ke Jogya dekat Kok Ummi'' Ajak Fahmi.


''Yaa.., gimana nanti saja Yaa Nak...'' jawabku.


Selesai makan Malam dan bincang-bincang kami berdua pun selesai juga, Fahmi langsung ke kamar karena mau mengecek email di laptopnya, begitu juga denganku langsung masuk kamar.Akhirnya lusa.., Fahmi pun pulang kejogyakarta untuk kuliah kembali setelah hampir dua minggu lebih ia tidak masuk kuliah.BERSAMBUNG
 
http://3.bp.********.com/-ghLtocfjy8M/VptHaLOUYyI/AAAAAAAAFDU/OVFa6olJCSM/s320/biodata%2Bshinta%2Bbachir.jpg
IRENE JAYANTI.


Aku sangat bersyukur dengan rumah tanggaku yang harmonis, walau pun sekarang Aku di poligami Atau di madu oleh Suamiku Bimo, Tapi kehidupan rumah tanggaku sampai sekarang rukun-rukun saja semoga sampai seterusnya kehidupan rumah tanggaku seperti ini, Aminnn...


Aku bahagia dengan kehidupan yang kami jalani bertiga bersama Amel dan Mas Bimo Suamiku, sedang Andre Anakku sudah menikah dengan Alya, dan mereka pun bahagia dengan pernikahannya.


Hari minggu yang cerah, Aku membuka gordin jendela kamarku, matahari pagi masih malu-malu untuk menunjukkan dirinya, Aku terbangun karena Sinar Matahari masuk lewat pentilasi kamarku, Kulihat kembali kearah kasur, suamiku masih terbaring dengan lelap,Maklumlah Karena tadi malam Kami bertiga bersama Amel Habil Ke Karoke sehingga pulangnya sudah larut malam.


Setiap malam minggu kami bertiga selalu menghabiskan waktu bersama di luar rumah, apa itu nongrong di cafe aatau sekedar jalan-jalan ke mall, atau kami bertiga nginap di sebuah hotel bintang, dan tadi malam acara kami bertiga main ke karoke.


Kulangkahkan kakiku keluar kamar, badanku hanya tertutup oleh kimono handuk yang pendek di atas lututku, didalamnya Aku hanya mengenakan Cd G-string tali warna Hitam, sedangkan payudaraku tidak memakai Bh.


Sudah beberapa bulan sejak Suamiku Mas Bimo menikah lagi dengan Amel Aku tidak tinggal di rumahku lagi, ini karena Amel telah memboyongku dan Suamiku untuk tinggal di aparteman mewah miliknya.


Ku lihat Amel sudah terbangun, Ia sedang sibuk di dapur, Aku pun lalu menghampirinya, dan membantu membuatkan sarapan pagi.


"Pagi Mel", sapaku pada Amel.


"Pagi juga Ren", balasnya.


"Masak apa Mel hari ini?", tanyaku.


"Nasi Goreng, dan Roti serta Omlet untuk sarapan aja" Jawab Amel.


''Mari Mell Aku bantu'' ucapku.


Dan Tak lama kemudian Sarapan pagi pun sudah siap seiring Mas Bimo bangun dari tidurnya, kemudian kami bertiga sarapan pagi bersama.


''Mam jadi hari ini mau jalan-jalan ke Mall''?tanya Bimo suamiku.


''Engak tahu Tuh,,,gimana Amel'' jawabku.


''Yaa., jadi dong Pih..., Mamih mau jalan-jalan ke Mall, sekalian mampir ke tempat usahanya Mamih'' Timpal Amel.


''Ohh...Yaa sudah hati-hati di jalan, Papih engak ikut mau du rumah saja'' Kata Bimo Suamiku.


''Yeee...lagian siapa yang mau ngajak Papi... Bukan begitu Ren''? Ucap Amel.sambil tertawa.


''Iyaa, Nih Papa Ge'er aja'' kataku.


Memang Aku memanggil Suamiku Bimo dengan sebutan Papa, dan Suamiku sendiri memanggilku dengan sebutan Mama, sedangkan ke Amel, Mas Bimo memanggilnya Mamih, dan Amel memanggilnya Bimo dengan Sebutan Papih.


''Ren...Serisu nih kamu engak mau ikut nanti liburan kesingapore''? Tanya Amel.


''Engak Ah....Itukan bulan madunya kalian, Aku takut mengganggu'' jawabku.


''Alah..Kamu engak usah sungkan seperti itu,Kalau Kamu mau ikut Aku juga merasa senang'' Kata Amel.


''Engak Ah...lagian kalau Aku ikut nanti siapa yang akan mengawasi usaha perhiasanmu Mell'' Jawabku.


''Oh..Oya..Yaa..., Kalau begitu nanti kamu mau minta oleh-oleh apa''?tanya Amel kembali.


''Apa aja deh'' jawabku.


Waktu lewat dengan sungguh cepat, setelah selesai dengan sarapannya pagi bersama , Aku bergegas menuju kamar mandi, begitu juga dengan Amel langsung mandi, sedangkan Mas Bimo masih duduk di depan Tv menonton berita Pagi.


Aku berdiri di depan kaca kamar mandi yang besar dengan badan telanjang tanpa sehelai apapun, badan masih segar setelah terkena air hangat dan wangi dari sabun mandi Cair yang kuusapkan pada seluruh tubuhku.


Selesai mandi Aku langsung keluar dari kamar mandi menuju kamarku, lalu Aku pun mengenakan pakaian, hari ini Aku memakai celana jeans kentat dengan atas kemeja lengan pendek yang ketat, dan setelah selesai berdandan, kemudian Aku menggunakan highheels tinggi lalu melangkah ke luar kamar.


Dan ketika Aku berada di ruang tengah, Ku lihat Bimo Suamiku sedang duduk bareng dengan Istri barunya Amel, Akan tetapi mereka berdua bukan sekedar duduk saja, Mereka berdua sedang Asik berciuman disertai dengan permainan lidah.


SRRUUUUUPPPPP.........SRRUUUUPPPP.........SRRUUUPPPPPP...........


Mereka berdua bersilat lidah sehingga menimbulkan suara akibat bibir mereka yang saling berciuman, sementara tangannya Mas Bimo sedang Asik mengobel-ngobel Vaginanya Amel dari balik Cd yang masih di kenakannya.


''Hmmmm..Hmmmmm....Hhhhhmmmmm''Ucapku ketika berada di depan mereka berdua.


''Ohh..Kamu Ren sudah selesai berdandannya'' Ucap Amel sambil melepaskan ciuman di Bibir Bimo.


''Santai Aja Mell. kalau kamu mau menyelesaikan permainanmu selesaikan saja dulu'' kataku.


''Ah...engak Ren.., Aku cuma iseng sambil nunggu kamu aja'' Kata Amel sambil menurunkan kembali. baju gaun terusan warna hijau yang ketat.


''Serius Nih Mell engak di lanjutkan dulu, tuh kasian Mas Bimo lagi nanggung''ucapku.


''Engah Ahh...udah siang Nih, Ayo Ren kita berangkat'' Ajak Amel.


Lalu kami berdua pun pamit sama Bimo Suamiku, kemudian kami melangkah menuju kendaraan kami yang di parkir, Lalu Amel duduk di kursi kemudi , dan Aku duduk di samping Amel yang mengemudikan mobil BMWnya, perlahan mobil yang di kemudikan Amel meluncur meninggalkan Apartement.


''Ehh...Ren kita lihat baju-baju dulu Yuk barangkali Ada yang bagus modelnya'' Kata Amel.


''Oke...Mell''jawabku.


Sesampainya di Mall, banyak pria yang mencuri pandang terhadap kami berdua. Karena pada waktu itu kami mengenakan pakaian yang sexy terlebih lagi Amel. Layaknya Model CatWalk yang sedang berjalan di atas panggung kami menjadi pusat perhatian para lelaki.


Kami berdua pun segera memasuki Departement Store tempat baju wanita.Dan begitu sampai didalam Kami pun langsung melihat -lihat baju, serta gaun dan celana.Kebetulan saya melihat ada pelayan laki-laki Departement Store masih muda yang terus memperhatikan kami berdua.


"Mell, liat tuh..Pelayan anak muda disana, udah mupeng banget, kayaknya ga tahan liat kita... Ga pengen kamu godain?" Kataku ke Amel.


"Iya Dia ngeliatin terus, Wah lumayan juga wajah Ren Cukup ganteng, kita iseng godain Yuk" Ucap Amel Antusias menggodain pelayan itu ketika walihat wajahnya yang ganteng.


Lalu Kami berdua pura-pura memilih baju, kemudian berjalan ke arah kamar ganti. Seperti yang kami duga, Pelayan Cowok tersebut membuntuti kami ke kamar ganti. Kemudian Amel masuk kekamar ganti, dan Aku menunggu di depan kamar ganti.


Tidak lama kemudian Amel pun membuka kamar ganti sambil memperlihatkan gaun yang di pakainya terhadapku yang sedang berada di luar, terlihat sekali belahan dadanya yang rendah sehingga memperlihatkan kedua payudara Amel yang besar.


Sementara itu pelayan cowok itu juga bisa melihat payudara Amel yang besar, ku lihat jakunnya naik turun menahan SYAHWAT yang melandanya, Kami berdua pun menahan tawa, sampai pada Akhirnya setelah mengodaian pelayan itu kami pun langsung pergi menuju tempat Usahanya Amel.


Agak Risih juga tapi menyenangkan Aku hari ini, sedari tadi saat Kami berjalan diMall hampir setiap mata lelaki menatap tajam pada kami berdua.. Tatapan yang meseum, tatapan zina mata laki-laki.


Sesampai di tempat Usaha perhiasannya Amel, kemudian Amel menjelaskan kepadaku tetang rutinitas kerjanya, setelah menjelaskan step-step pekerjaan, kami pun berbincang sejenak, sampai Akhirnya tak terasa hari pun sudah mulai Sore.


Hari ini kami menghabiskan waktu dengan jalan-jalan di mall dan diakhiri dengan makan di restoran favorit kami.Setelah makan selesai kami berdua langsung pulang kerumah.


https://hijabersejati.files.*************/2015/12/jilbab-artis-indonesia-citra-kirana-2.jpg
ALYA-AL RASYID.


Hari itu pulang kerja Aku di jemput Oleh Suamiku Andre, kebetulan hari itu Aku berengkat kerja tidak membawa kendaraanku, sekitar Jam 6 sore Andre pun menjemputku di tempat kerja.


''Maaf sayang kamu nunggu lama Yaa''? tanya Suamiku.


''Engak Kok Mas.., kebetulan tadi Aku ada sedikit kerjaan jadi Aku engak on time waktu pulang'' jawabku.


Perlahan mobil yang di kendarai Mas Andre Suamiku meninggalkan kantorku, dan meluncur menuju rumah, Ku lihat jalanan nampak padat dan macet sekali sudah hal yang biasa di kota depok sekarang ini,atau mungkin karana bertepatan dengan jam pulang kerja, jadi sangat macet sekali.


''Sayang kamu udah makan''? Tanya Suamiku.


'' Belum Mas.''Jawabku


''Kita makan dulu Yukk, Kebetulan ada Aku yang ingin bicarakan Penting.'' Kata Suamiku.


''Penting Apa Mas'' Tanyaku.


''Sudahlah Nanti Aku ceritanya sambil makan'' Ucap Suamiku.


'' Terus kita Makan dimana Mas?'' Tanyaku.


''Kita Makan di Restoran langganan kita Aja sayang'' Jawab Suamiku.


Tak lama kemudian kami tiba di sebuah Rumah makan langganan kami berdua, Mas Andre Suamiku segera memarkirkan Mobilnya, Lalu kami pun masuk kerentoran tersebut.


Tak lama pelayan Restoran menghampiri kami, Mas Andre Suamiku segera memesan Gurame bakar kesukaan kami berdua beserta dua Jus jeruk dan dua mineral water.


''Emang Mas mau ngomong apa Sih''? Tanyaku Penasaran.


''Begini.., Papa tiriku Mau berangkat liburan atau haneymoon dengan Istri barunya Tante Amel ke Singapore, jadi Mamaku sendirian di rumah kebetulan Mas ngambil cuti, jadi Mas mau ngajak kamu sayang Untuk pulang ke Bandung, Lagian kita juga Udah lama engak Pulang'' Kata Mas Andre.


''Kapan kita pulang ke Bandungnya Mas''? Tanyaku.


'' Minggu depan sayang'' Jawab Mas Andre.


''Aduh Mas sepertinya Aku engak bisa ikut deh.., Soalnya Kalau untuk mengajukan cuti di tempat kerjaku harus satu bulan sebelumnya'' Ucapku.


''Mas Sih engak Bisa..'' Sahut Mas Andre.


Aku tersenyum, Lalu ketika Aku hendak kembali menyampaikan Argumenku, Pelayan Restoran datang mengantarkan pesanan kami berdua.


Alhasil kami menghentikan Obrolan kami sejenak, dan segera melahap habis makanan yang ada di hadapan kami,Kurang lebih satu jam kemudian kami telah menyelesaikan makan malam kami. dan Kami pun tak langsung beranjak pergi.


Lalu Kami pun berbincang kembali dengan Suamiku Mas Andre tentang rencana kepergiannya ke kota Bandung.


''Ehh...Mas ngomong-ngomong Mama kenapa engak ikut aja ke Singapore''?tanyaku.


''Yaaa. Mungkin Mama engak enak takut mengganggu Honeymoonnya Tante Amel'' Jwab Suamiku.


''Oh..begitu Ya Mas'' Sahutku.


''Terus Gimana Cutinya kamu bisa engak'' Tanya Suamiku Kembali.


''Engak Tahu Mas.., Tapi besok Aku coba Untuk ngajuin Cuti Mas'' Jawabku.


Setelah Makan malam dan berbincang selesai kemudian kami berdua pun pulang kerumah, Setengah jam kemudian kami berdua pun sudah sampai di rumah.


Setelah tiba di dalam rumah Aku langsung masuk kamarku, lalu kuhempaskan tubuhku diatas tempat tidurku, Rasanya capek sekali Aku hari ini.


Dan kulihat Mas Andre Suamiku membuka baju dan celananya hingga telanjang bulat di depanku , kemudian ia melangkahkan kakinya kedalam kamar mandi Untuk membersihkan badannya.


Tidak lama kemudian Ia pun selesai mandi, keluar kamar mandi dengan telanjang Bulat juga sama seperti tadi, sambil mengusap-usap ranbutnya dengan handuk, kulihat Penisnya yang bergantung ikut bergerak kekiri dan kesamping.


''Kenapa sayang kok tersenyum-senyum sendiri''?tanya suamiku.


''Itu lho..Adeknya kedinginan'' uacapku sambil menunjuk penisnya Suamiku.


Setelah Itu Aku pun beranjak kekamar mandi, dan tidak lama kemudian Aku selesai mandi, kudapati Suamiku Mas Andre sudah tertidur pulas.


Selesai menunaikan shalat subuh, aku kembali di sibukkan dengan rutinitasku sehari-hari sebagai Seorang Istri.Setelah merapikan mukennaku, aku berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi..


Setelah sarapan pagi siap terhidang di meja makan , kemudian Aku melangkah menuju kamarku kembali untuk membangunkan Suamiku.


Dengan perlahan aku membuka pintu kamar, kulihat Mas Andre masih tertidur lelap. Aku duduk di tepian tempat tidurnya, kubelai lembut keningnya.


"Bangun Mas, mandi dulu... Sudah pagi Nih!" Panggilku lembut sambil memandangi wajah Suamiku yang sedang terlelap.


Perlahan ia membuka matanya, Dia bangkit, duduk diatas tempat tidurnya sambil mengucek-ngucek matanya.


"Hoooaaahhhmmm....." Mas Andre menggeliat, merenggangkan tubuhnya,.Merentangkan tangannya lebar-lebar kesamping sambil menarik nafas panjang.


"Bangun yuk..." Ajakku


Lalu mas Andre pun beranjak melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, Setelah kami berdua selesai berdandan lalu Kami pun sarapan bersama.


''Sayang...nanti kamu coba yah..Untuk minta Cuti'' sahut Mas Andre di sela-sela sarapan.


''Iya Mas..., Aku akan coba untuk minta Cuti'' jawabku.


Setelah sarapan selesai kami berdua pun berangkat kerja, Dan Aku pun di anter oleh Suamiku ketempat kerjaku, karena kebetulan tempat kerja kami satu Arah, jadi Aku tidak membawa mobilku lagi ketempat kerja.


Dan Sorenya pun setelah Aku pulang kerja Aku di jemput kembali oleh Suamiku, Setelah Aku masuk mobil suamiku, Mas Andre langsung bertanya mengenai cuti liburku.


''Gimana Sayang cutinya''? tanya Mas Andre.


''Allhamdulilah Mas Aku di beri ijin Cuti'' jawabku.


''Yaa Syukurlah berarti kita berdua jadi berangkat ke Bandung'' Sahut Mas Andre.


''Okey Deh...Mas ''kata Bahagia.


Akhirnya minggu depannya pun kami Berdua berangkat ke Bandung, setelah solat subuh kami langsung berangkat menuju Bandung.Sengaja berangkat pagi karena Udara masih sejuk dan untuk menghindari macet.BERSAMBUNG
 
nha.. bu Airin udah janda. bs jd bini Arman yg ketiga..
 
Balik ke Bandung Alya bakalan dapat surprise kalo emak nya sdh bunting ....
 
Airinnya boleh tuh digarap Fahmi...sampai hamil aja...jadi fahmi punya adik sekaligus anak dari Airin
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
bukan nya di awal cerita irene pengen dibuntingi arman ? ampe sekarang g ada tanda2 bunting
 
Bimabet
bukan nya di awal cerita irene pengen dibuntingi arman ? ampe sekarang g ada tanda2 bunting
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd