Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Terlahir Kembali Menjadi Pria Tamvan

Hu bukannya mau ngeritik atau gimana nih hu tapi ini sekedar saran kalo ada peraturan ran yang menyebabkan mcnya mati kalo gak ngesek maka ceritanya gak pernah ada dan cuma berputar di caranya ngesek, terus si mc ngesek dan cari lagi dan lama lama akan monoton seperti itu lebih baik misalnya mau di eksploitasi ibunya pacarnya atau sekali sekali di selingi cerita petualangan ngesek sama yang lain menurut gua lebih baik
Kyaknya ts akan eksplore tantangan cara ngedapatin target buat mnjangin umurnya,,kan syaratnya jgn d paksa(perkosa) atau beli(jasa pelacur)..
Kita liat mau d bwa kmana cerita ini ama ts nya,,piss!
 
Hhhh si Budi harus melakukan sexs dengan wanita untuk bertahan hidup sedang kan ada rumor bahwa si Peter penyuka sesama jenis, akan kah Budi bertahan hidup hehehehe...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Chapter 4: Bikin Gerah
Peter menatap Budi dengan tampang serius seolah-olah dia baru saja mengatakan sesuatu yang serius.

Budi hanya menatapnya dengan tatapan bingung, melihat ekspresi dan nada bicara Peter, membuat Budi yakin bahwa anak itu benar-benar mengatakan hal yang sebenarnya.

Peter tak bisa menahan ketawa ketika melihat ekspresi Budi yang tampak kebingungan.

Tawanya akhirnya pecah dan melenyapkan keheningan yang terjadi di dalam kamar itu.

“Sialan! Lo ngerjain gue, ya?” tanya Budi akhirnya ketika melihat Peter yang tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya.

“Hahaha… Duh.. perut gue sakit, hahaha,” jawab Peter yang memegang perutnya.

“Ketawa aja terus,” sindir Budi.

“Oke oke, kali ini serius,” ucap Peter setelah menenangkan dirinya.

“Setau gue sih lo gak ada cewek atau gebetan ya, tapi gue juga gak begitu tahu karena kita beda fakultas. By the way, gue fakultas hukum. Soal rumor lo suka sesama jenis, gue cuma dikasi tau sama temen gue yang anak teknik juga. Katanya gue harus hati-hati karena sekamar sama lo, siapa tahu gue diapa-apain kan ya. Soal rinciannya gue bener-bener gak tau,” ucap Peter yang kali ini mengatakan hal yang sebenarnya.

“Dih najis, siapa juga yang mau apa-apain lo,” jawab Budi ketika mendengar penjelasan Peter.

“Hahaha, syukur deh, udah gue mau mandi dulu,” ucap Peter kemudian bangun dari tempat tidurnya.

“Jangan ngintip, ya!” godanya ketika hendak memasuki kamar mandi.

“Sialan lo!” jawab Budi

Setelah beberapa saat, suasana hening kembali. Hanya terdengar suara air dari dalam kamar mandi.

Budi kembali larut dalam pikirannya ketika mendengar penjelasan Peter tadi.

Apakah David dibully sama teman-temannya?

Atau ada sesuatu yang lain yang sebenarnya terjadi?

Atau jangan-jangan anak ini emang suka sama cowok?

Tak mendapatkan jawaban, Budi memutuskan untuk segera tidur.

Besok adalah hari pertamanya untuk kembali masuk ke kampus, tapi bukan sebagai dosen, melainkan seorang mahasiswa baru!

***

Karena pemikirannya hari ini dia akan masuk ke kampus, jam 7 pagi Budi sudah bangun seperti biasa ketika dia masih menjadi Budi dan memutuskan untuk siap-siap.

“Hmm.. lo ada kelas pagi, ya?” tanya Peter yang terbangun karena melihat Budi yang sudah mandi.

“Iya, lo sendiri?” tanya Budi basa-basi.

“Hmm… nanti jam 11, gue mau tidur dulu, masih ngantuk,” gumam Peter yang kemudian kembali tidur.

David yang masih seorang mahasiswa baru memiliki dua kelas untuk hari jumat. Yang pertama adalah Bahasa Inggris I yang akan dimulai jam 8 pagi dan yang kedua adalah pratikum Fisika I, yang nantinya akan dimulai jam 3 sore.

Sesampainya Budi di kelas, Budi mengecek kembali jam di layar handphonenya yang menunjukkan pukul 7.45. Tapi di dalam kelas sudah ada sekitar 10 orang mahasiswa baru di dalamnya.

2 diantara mereka adalah seorang mahasiswi, tapi Budi tidak memiliki kesan apa pun terhadap mereka berdua karena menurutnya mereka terlalu biasa untuk dirinya yang tampan ini!

Budi sedikit terkejut ketika melihatnya, dia awalnya mengira bahwa dia yang akan pertama kali datang karena waktu masih ada 15 menit sebelum kelas dijadwalkan, tapi dia tidak menyangka sudah akan ada banyak orang di dalam kelas itu.

“Apa mungkin karena mereka masih mahasiswa baru, ya? Jadi masih semangat-semangatnya!” pikir Budi.

Dia teringat kembali bagaimana dulu dia dapat jadwal untuk mengajar jam 8 pagi dan banyak mahasiswa yang sering terlambat, dan alasannya selalu sama: “Telat bangun, Mister!”

Sejak saat itu, Budi selalu meminta rekan kerjanya yang mengatur jadwal kelas mereka untuk tidak membuatnya mendapatkan kelas pagi.

Tak mengenal siapa pun dan sepertinya mereka juga enggan untuk menyapanya, Budi memutuskan untuk duduk di barisan kedua. Tak lama kemudian, kelas akhirnya dimulai!

***

Setelah kelas akhirnya berakhir, Budi memutuskan untuk sarapan di kantin kampus sebelum akhirnya dia dihadang oleh seseorang.

“Lo yang namanya David White, bukan?” tanya seseorang, Budi mengenal orang itu, dia adalah Riko, mahasiswa tahun keempat yang merupakan anak bimbingan Budi.

“Ya… kak?” tanya Budi akhirnya.

Sebagai lulusan Teknik Informatika sendiri Budi tahu bahwa menghormati senior sangat penting ketika masih mahasiswa baru, apalagi ketika mereka belum mengadakan acara “kebersamaan” fakultas. Para mahasiswa baru yang tak tahu diri akan diajarkan “sopan santun” oleh para senior mereka.

Jadi Budi memutuskan untuk memanggil Riko dengan sebutan kak.

“Lo ada kelas gak habis ini?” tanya Riko

“Ada kak, nanti ada praktikum fisika jam 3 sore,”

“Oh boleh ternyata, lo sama gue kan satu kelompok nih di mata kuliah dasar pemrograman, kita cuma berdua doang, terus nanti hari senin mau presentasi,”

Budi hanya diam saja dan menatapnya, “Apa nih anak mau nyuruh gue buat tugasnya?” pikir Budi.

“Tugas dan presentasinya udah gue kerjakan, kok! Mungkin karena lo masih maba jadi lo nggak tau, tapi dosen mata kuliah itu maunya semua anggota kelompok harus ngerti bagaimana cara kerja codingnya! Kalau anggota kelompoknya nggak tahu, nilai untuk tugas itu jadi 0! Jadi nanti lo ke kos gue jam 1 biar gue sedikit ngajarin lo!” ucap Riko.

“Wah, gue nggak tau ternyata nih anak baik juga,” pikir Budi lagi.

“Awas aja lo gak datang! Gue gak mau ya gara-gara lo doang gue gak dapat nilai dan sama aja nggak guna gue ngulangnya dan IPK gue nggak naik!” ancam Riko.

Budi sedikit tersinggung mendengar nada bicara Riko, apalagi anak itu adalah anak bimbingannya!

“Baik kak, kakak indekos-annya di mana?”

“Nanti pas di gerbang keluar kampus, nanti masuk ke lorong di sebelah kiri, cari aja indekos Bunga. Kamar nomor 5. Awas lo nggak datang! Gue cuma ada waktu saat itu buat ajarin lo!” ancam Riko sebelum akhirnya pergi.

Budi hanya mengelus-elus dadanya untuk menahan emosinya!

Berani-beraninya anak itu mengancamnya!

Tapi dalam hati Budi juga sedikit bersyukur karena melihat bagaimana anak itu yang harusnya akan wisuda tahun ini, tapi gara-gara IPK nya tidak cukup sehingga belum bisa mengambil skripsi, sedang berusaha untuk memperbaiki IPK nya, apalagi dia masuk ke kelas jam 8 pagi ini.

Sebagai dosen pembimbing akademik Riko, Budi sedikit bangga melihat usaha anak itu!

***

“Apasih yang gue lakukan sekarang, padahal harusnya gue saat ini lagi nyari cewek buat gue entot,” pikir Budi ketika sedang menuju ke arah indekos Riko.

“Mau gimana lagi, gue harus membantu anak bimbingan gue! Lagi pula gue masih ada 6 hari. Besok gue coba nongkrong di mekdi atau sekalian ke klub deh, kali aja ketemu, kan,” pikir Budi sekali lagi.

Ya, dia melakukan ini demi anak bimbingannya, bagaimana pun, sebagai seorang dosen, melihat mahasiswanya yang wisuda merupakan suatu kebanggaan tersendiri.

Tentu saja mereka harus usaha sendiri, mereka udah mahasiswa, kok! Bukan anak kecil yang harus dikejar-kejar lagi!

“Indekos Bunga… indekos Bunga…” gumam Budi ketika telah memasuki lorong yang disebutkan Riko sebelumnya.

“Oh, itu, indekos Bunga,” gumam Budi sekali lagi dan memasuki indekos itu dan segera mencari kamar nomor 5.

Knock… knock.. knock…

“Ya,” tiba-tiba sebuah suara wanita terdengar dari dalam dan seorang wanita muncul hanya dengan mengenakan celana pendek dan tanktop berwarna hitam.

Budi sedikit menelan ludah ketika melihat wanita itu, wanita itu berkulit putih dan wajahnya juga cantik, dan yang lebih penting.

Dadanya besar!

Budi yang tidak berpengalaman tidak tahu ukuran dada wanita itu, tapi sepertinya tangannya tidak bisa menggenggamnya.

“Ini kamarnya Riko, kan?” tanya Budi ketika wanita itu tidak mengatakan apa-apa dan hanya menatapnya saja

“Ah, iya, kamu David, ya? Ayo masuk,” ucap wanita itu mempersilakan Budi masuk kemudian mengunci kembali pintu kamarnya.

“Duduk aja dulu, Riko lagi di kampus, katanya tiba-tiba mereka disuruh ngumpul jam 1. Dia tadi lagi nungguin kamu cuma karena sepertinya ada hal penting yang akan diumumkan, dan dia gak tau kontak kamu, dia langsung segera pergi dan nyuruh aku untuk kasi tau ke kamu,” ucap wanita itu yang tidak berhenti memandang David dan kadang tersenyum malu-malu.

“Oh gitu,” ucap Budi. Mereka tadi memang tidak sempat tukeran nomor atau wa, jadi semuanya masih masuk akal.

“Oh ya, kenalin aku Dinda, jurusan akuntansi, semester 3, pacarnya Riko,” ucap Dinda kemudian mengulurkan tangannya.

“Aku Bu- David, semester 1, salam kenal kak,” jawab Budi kemudian menjabat tangan Dinda, yang ngomong-ngomong halus juga.

“Panas, ya?” tanya Dinda yang melihat Budi yang keringetan. Karena jarak yang tidak begitu jauh dari kampus, Budi memutuskan untuk berjalan kaki, sekalian sedikit berolahraga, tapi Budi sama sekali meremehkan teriknya matahari. Jadi saat ini dia memang berkeringat.

“Ah, gak apa-apa kok, kak,” jawab Budi yang kemudian mengelap keringatnya.

“Cuacanya emang sedikit panas sih, bikin gerah, ya” ucap Dinda yang tiba-tiba mengubah suaranya menjadi lebih manis dan memegang bagian atas pakaiannya dan mulai mengibas-ngibaskannya.

Budi yang melihat itu hanya bisa menelan ludahnya karena perbuatan yang dilakukan oleh Dinda membuat Budi bisa melihat belahan dadanya dengan lebih jelas!

***
Maafkan jika updateannya lama xD
Tapi akan diusahakan 2-3 hari bakal di update kok!
Selamat membaca!

Kritik dan sarannya ditunggu!
Salam,
 
sama mamanya hu kalo nanti udh keluar dari asrama otomatis bisa lebih deket ma mamanya jadi kesempatan itu hu,diberi mulustrasi kalo boleh biar :mantap:

Masih bingung buat nyari mulustrasinya gimana, haha. Kalo ada yang pengen ngasih mulustrasi, pm aja xD


hahaha mantap.. coba klo main sama cewe nambah 2 minggu, klo sama cowok jadi berkurang 2 minggu hahahahaha
koplak juga imajinasinya suhu.. salut

Wah, nanti para pembaca kabur kalo ada dengan pedang vs pedang, haha xD

Hu bukannya mau ngeritik atau gimana nih hu tapi ini sekedar saran kalo ada peraturan ran yang menyebabkan mcnya mati kalo gak ngesek maka ceritanya gak pernah ada dan cuma berputar di caranya ngesek, terus si mc ngesek dan cari lagi dan lama lama akan monoton seperti itu lebih baik misalnya mau di eksploitasi ibunya pacarnya atau sekali sekali di selingi cerita petualangan ngesek sama yang lain menurut gua lebih baik

Makasih kritiknya, tapi ceritanya nanti adalah bagaimana cara MC, untuk bertahan hidup dengan cara menggoda para wanita, sementara dia adalah jones dan perjaka jadi ada tantangannya, gitu

Kyaknya ts akan eksplore tantangan cara ngedapatin target buat mnjangin umurnya,,kan syaratnya jgn d paksa(perkosa) atau beli(jasa pelacur)..
Kita liat mau d bwa kmana cerita ini ama ts nya,,piss!

Yap, pinter!

Mantep hu, ceritanya unik ga monoton asal tembak dapet cewe

Ya meski tak berpengalaman, tapi ingat kalau sekarang Budi berwajah tamvan! Jadi wajah tamvannya akan sedikit membantu :cool: !
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd