Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (TERONGBESAR) Kaya dan Beringas - LANJUTAN

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Pasang kasur :goyang:
 
Kita kira tersendat gak ya ....
Coba ku pantau saja dulu...
 
Wah ini..... Akhirnya muncul lagi. Semoga kedepannya gak macet2 lagi. Semoga dilancarkan segala urusannya om.
 
Semoga tidak seperti trit2 repost yg sdh sudah..

Repost-TS ilang lagi..

Boro2 lanjutin cerita., repostnya aja page awAl doang..
Nambah2 trit ngak jelas aja..
 
EPISODE 36 - BIMBANG SESAAT

"saya dapet kabar katanya Lydia seminggu lebih engga masuk?", tanya pak Wijaya di salah satu sudut ruang Luxor sambil menyeruput Americano di cangkir cukup kecil namun nendang itu. pria tua yg memiliki wajah seperti pak Bondan reviewer makanan ini memang sosok yg diinginkan dalam setiap perusahaan.
"sudah saya datengin dan masalah sudah beres, beliau sudah masuk kembali", balas Kelvin yg disambi dengan makan croisant.
"kamu sendiri?", tanyanya sambil melongok.
"ya", Kelvin membalas dengan sangat yakin.
"kalau kamu jadi seorang presiden, kamu pasti akan capek menghampiri setiap lokasi dan kabupaten. kenapa engga memerintahkan perwakilan HS atau dari Luxor sendiri?", tanya pak Wijaya.
"saya suka pendekatan yg personal, mereka itu manusia, bukan satuan barang, tiap masalah ada triknya sendiri", balas Kelvin dengan kalem dan tangan kanannya menyobek roti itu untuk dimasukkan ke dalam mulutnya.

"nampaknya kerajaan HS siap untuk berpindah ke kendalimu", canda pak Wijaya.
"haha engga, saya suka dengan yg kecil", balas Kelvin sambil tertawa.
terdapat perbedaan yg sangat besar, jika ada masalah yg turun tangan adalah pimpinannya langsung. pegawai akan merasa lebih dihargai dan diperhatikan. beda cerita jika hanya ditanya melalui pesan singkat atau perwakilannya yg turun tangan. seorang pegawai akan merasa jika dirinya hanyalah sebuah unit. itulah mengapa mendekatan secara personal lebih cocok diterapkan di negara ini daripada hanyalah melalui perwakilannya. Pak Wijaya merasa bahwa Kelvin sudah lebih siap untuk menjadi pimpinan dari grup perusahaan jika sewaktu-waktu ayahnya ingin pensiun dan menikmati sisa hidup keliling dunia dengan istrinya.

"pak, saya mau tanya, pernahkah kita berurusan dengan mafia atau apa gitu, rasanya perusahaan kita adem-adem aja", tanya Kelvin penuh dengan penasaran kepada sang mentor.
"haha pernah, tapi sekarang HS group sudah terkenal dengan engga mau main-main dengan negosiasi, kecuali dirimu yg masih suka berurusan dengan politisi kelas teri sebangsa bupati haha", tawa pak Wijaya mengetahui Kelvin sedang berurusan dengan bupati di daerah timur sana.
"namanya juga belajar pak", balasnya dengan pelan dan tertawa.

"jadi kita punya kerjasama dengan salah satu gank dunia ternama, yg dari Jepang. suatu ketika ada tiga oknum yg mengaku dari pemerintah minta development fee untuk pembangunan beberapa hotel dan termasuk Luxor, lalu saya memberi arahan ke mereka untuk kembali esok hari mengambil uang cash yg mereka minta", cerita pak Wijaya.
"setelah mereka pulang, aku kontak Tuan Daishi untuk meminta bantuan membereskan oknum pemerintah ini. esok harinya oknum ini datang lagi, tapi yg di dalam ruangan bukan saya, melainkan para gank itu. entah oknum itu diberi pelajaran apa, tapi hingga beberapa tahun kemudian ini tak pernah ada ancaman yg berarti dengan seluruh perusahaan kita. ingat, hampir seluruh perusahaan besar memiliki gank kriminal atau mengontrak pensiunan tentara untuk memberi perlindungan dari oknum-oknum semacam itu", lanjut cerita pak Wijaya.
Kelvin hanya diam dan memperhatikan, itulah mengapa apapun yg dilakukan oleh dirinya aman dari ancaman apapun, memang perusahaan besar biasanya sudah hampir dikatakan kebal oleh hukum. walau dampak AMDAL sangat besar seperti kasus lumpur yg pernah terjadi tapi tetap aja aman jaya.

pemerintah juga pasti super hati-hati jika akan memberi sanksi atau terburuknya pencabutan ijin usaha. simple sekali, itu tak akan pernah terjadi, kenapa, perusahaan akan dengan mudahnya menutup usahanya. dampaknya ribuan karyawan akan kehilangan pekerjaannya, dan siapa yg akan di protes, pemerintah. pasti akan ada oknum tertentu yg menggoreng opini sehingga seolah-olah yg salah adalah pemerintah. pemimpin perusahannya bagaimana dan kemana? mereka sudah terlampau kaya untuk menghindar dari jeratan hukum dan keuangan mereka gak akan mengguncang kehidupan mereka. tetap akan hidup seperti sediakala. namun yg dibawah, jangankan untuk makan, untuk memamah aja mungkin engga punya tenaga.

lagipula, pemerintah pasti akan berupaya apapun agar industri akan tetap berjalan. ingat, banyak kampanye politik yg bilang akan membuka lapangan pekerjaan. siapa yg akan dimintai tolong untuk membuka lowongan kalau bukan pengusaha. tapi ya itu, walau adanya pembukaan lapangan pekerjaan, hanya calon pegawai yg jelas dan pintar yg akan diterima. calon pegawai yg bodoh ya engga mungkin diterima, itulah pentingnya pendidikan. siapapun presidennya kalau situ bodoh ya tetap gak akan menikmatinya. selain itu, susah bagi pemerintah akan menutup suatu industri atau perusahaan besar. tapi kalau UMKM ya tinggal dibuat kebijakan yg menggulung mereka, selesai.

*

"Del, weekend sudah ada yg dikangenin dong hehe", tanya Silvia pada Adelia. mereka bertiga sedang menikmati sate taichan yg sangat terkenal walau bentuknya sama sekali engga ada menariknya dibanding dengan sate ayam madura yg sangat legendaris.
"apaan sih, wong ya hanya temen WA-nan lho", balas Adelia sambil memakan sundukan sate itu.
"eh mas Kelvin engga balas WA kamu?", tanya Laila.
"balas itu kapan hari, tapi ya maaf, engga kubalas", balas Adel seperti sudah menutup hatinya untuk seorang Kelvin.
"wow kenapa?", tanya Silvia penasaran.
"apa ya, aku kurang hmm engga tau, tapi kan dia super kaya gitu lho, takut aja", balasnya dengan lirih namun sangat yakin dan penuh pertimbangan.
malam yg engga begitu dingin justru cenderung lebih ke hawa panas ini yg bisa membuat siapapun berkeringat dengan bercucuran. rambut di dalam kerudung Adeliapun juga sudah mulai terasa panas.

"weekend besok dia datang?", tanya Laila.
Adelia membalas dengan anggukan setelah mereka tidak bertemu kembali sejak pertemuannya beberapa minggu lalu. senyuman yg mengumbar dari wajahnya pertanda bahwa wanita ini juga menyukai pria yg dengan sengaja di set-up oleh orang tuanya. pesan singkat dan video call menemani malam mereka menjelang tidur, seolah mereka sudah sangat dekat sekali walau hanya baru bertemu. hati Adelia tergetar saat mendengar nama pria itu disebut oleh sahabatnya. apakah ini jawaban dari pemberi hidup mengenai calon pendamping hidup dirinya?
"dari fotonya nampaknya lebih dewasa Satria daripada mas Kelvin ya", tanya Laila.
"iyalah, mas Kelvin mah tinggal tunjuk bisa kebeli, jadi wajahnya lebih woles daripada yg kudu perjuangan", balas Silvia yg memang ada benarnya. nampaknya Silvia sudah melupakan affair yg pernah terjadi antara dirinya dengan pria kaya itu karena bisa saja berimbas pada renggangnya persahabatan yg sudah mereka jalin.

*

waktu yg ditunggu-tunggu oleh Adelia, menjemput sang pria ganteng nan jantan itu di bandara dengan berpenampilan sederhana yg merupakan ciri khas dari dara anak pertama ini. memesan Oljek-Car untuk diantarkan ke bandara menemui sang pria yg mampu membuat hatinya terkapar karena cinta. HP terus ia genggam untuk memantau apakah sang pria sudah boarding atau belum, apakah delay atau ontime. mengingat jalanan Jakarta tidak bisa di prediksi, ia memilih berangkat terlebih dahulu.

duduk manis di kursi belakang dari Hyundai Avega yg menjadi primadona mobil di sebagian negara Eropa namun tidak untuk di Indonesia. melihat hirukpikuk jalanan yg ramai menjelang weekend. HP Adelia tergetar, ia membaca notifnya, pesan yg cukup singkat namun langsung to the point. namun bukan dari orang yg ia harapkan untuk mengunjungi HPnya.
[9.45am] Kelvin: Adelia, bagaimana kabarmu?
pesan dari pria yg pernah membuat Adelia galau namun hanya didiamkan tersipu angin. ia tak membuka pesan itu, namun notifikasinya langsung ia tutup. sudah hampir menyentuh satu bulan mereka tidak berkomunikasi. Adelia telah menutup pintu hatinya guna mempersilahkan orang lain yg lebih bisa menghargai dirinya untuk memasuki kehidupannya.

"neng, ke Bandara? mau pergi atau hanya menjemput", tanya bapak tua yg menjadi sopir taksi online ini.
"hmm hanya menjemput, bapak", balas Adelia sembari tersenyum.
"mau bapak tungguin atau bapak tinggal, neng bisa pesan lagi dengan taksi online lainnya", tanya bapak itu dengan sopan dan lembut.
"oh bisa ditungguin, pak?", tanya Adelia.
"bisa neng, nanti fee-nya yg tertera di aplikasi dan tambahin dikit hehe", ujar bapak itu.
"oh yauda, ditunggu aja, pak....hmmm anaknya kerja dimana, pak?", tanya Adelia.
"anak saya kerja di rumah sakit, neng, jadi perawat, di Kasih Bunda", terang bapak itu yg membuat Adelia jadi konsentrasi mendengarkan.
"oh, habis ganti pemilik ya", tanya Adel balik.
"kok neng tau, pernah kerja disana ya atau dirawat disana?", tanya balik bapaknya.
"engga, baca di koran kok", balas Adelia tak ingin mengingat wajah pemilik rumah sakit itu.
"katanya sekarang gajinya naik 2x lipat, tapi bapak tetep ojek online, buat ngasih uang saku cucu hehe", cerita si bapak dengan riang. namun setelah obrolan itu bersingungan dengan pria yg pernah membuatnya sakit, Adelia tak ada keinginan untuk melanjutkannya. ia hanya diam.

tiba di bandara lama yg terbesar di Indonesia ini yg cenderung nampak kumuh dan justru terlihat seperti terminal sesak penuh dengan calo menawarkan taksi. Adelia menunggu di pintu kedatangan sambil memantau sang pria gagah nan tegap itu sudah berada dimana. bentuk fisiknya yg paling berbeda di banding penumpang lain itu terlihat menonjol, tak perlu kesusahan bagi Adelia menemukan pria yg bernama Satria itu.
"mas..", sapanya dengan penuh keanggunan.
"hello, Adel, sudah lama menunggu?", tanya pria tegap dan gagah itu.
"engga mas, baru aja dateng kok", balas Adelia sambil memperhatikan Satria hanya menggunakan tas ransel berukuran sedang.

dengan menggunakan taksi online yg sama dengan mengantar Adelia berangkat, perjalanan menuju dimana Satria akan menginap. Adelia menunggu di lobby hotel sembari Satria menaruh tas dan bawaannya di kamarnya di atas. taksi online itu juga masih setia menunggu. di hari yg sore hari, mereka berdua memutuskan untuk menghabiskan waktu di salah satu coffee shop paling terkenal di tanah air namun rasanya gak ada bedanya dengan air pipis kuda namun hanya menang di brandingnya. taksi online itu telah menuntaskan misinya.
"aku jarang ke Jakarta", ujar Satria membuka obrolan dengan wanita yg lebih banyak diam ini.
"kenapa gitu?", balas Adelia.
"karena gak ada yg dituju. mungkin sekarang bakal sering", balas Satria yg membuat Adelia tersipu malu.

disetiap sudut cafe ini, ada pasangan kekasih yg saling bertukar pikiran selain itu menunjukkan kemesraan mereka melalui selfie yg mereka ambil. ada bapak-bapak yg duduk membicarakan bisnis nampak sedang asyik namun wajahnya tetap terpancar wajah serius. pelayan sibuk memanggil nama pembeli yg namanya ia tuliskan pada gelas plastik itu. tapi menurut riset, 70% penulisan atau panggilan nama banyak yg salah. entah itu disengaja atau memang salah.

dipertemuan yg kedua ini, walau tiap hari mereka saling bertukar pesan dan video call namun bagi Adelia tetaplah canggung. pria yg bertugas di angkatan ini berada di posisi yg menguntungkan, ia tenang dan berwibawa menghadapi Adelia yg nampaknya serba salah. obrolan dari hal yg ringan hingga yg berat yg membutuhkan pikiran saling mereka tukarkan. atau ini adalah trick khusus agar Satria terlihat superior dalam hal pengetahuan umum. biasanya cowok sih begitu, suka pamer dengan yg ia miliki. pria berambut kotak ini nampak mulai tak jenak saat ia nampak akan bertanya sesuatu yg lebih serius.
"kenapa e mas, kamu kok nampak gak santai gitu haha", ujar Adelia mengetahuinya.
"Adel, aku tak pandai merangkai kata, hmmm aku merasa sangat bahagia saat bisa ngbrol denganmu, bahkan saat pertama kali bertemu, rasanya aku langsung cocok, aku ingin kita berkenalan lebih jauh sebagai sepasang kekasih", tanya Satria sambil menatap Adelia yg nampak tidak siap dengan pertanyaan seperti ini dan segitu cepat karena baru pertama bertemu.
"hmm mas, kita kan baru kedua kali bertemu ini, bagaimana kamu bisa yakin?", tanya Adelia.
"keyakinan itu berasal dari hati, susah untuk aku jelaskan, namun bisa aku lakukan", balas Satria yg bijak. "pikirkan lah, namun aku juga membutuhkan jawabanmu", lanjut Satria.

Adelia diam sejenak, ia menyruput latte yg ia pesan. kopi manis itu membuat hatinya gundah gulana. pria yg sempat dinyatakan hilang, tetiba muncul melalui pesan singkatnya menanyakan kabar. seolah ingatan akan dirinya saat bersama Kelvin kembali teringat dengan jelas. saat Kelvin mencium tangan kanannya, hingga kado jam tangan yg cukup mahal yg ternyata saat ini sedang digunakan oleh Adelia. namun walau begitu, dihadapannya ada pria yg berani memberikan kepastian.

Adelia menarik nafas panjang.
"iya, aku terima", balas Adelia dengan lembut dan lirih.
"terima apa, Del?", tanya Satria memastikan.
"menerima mas Satria untuk menjadi kekasihku..", terang Adelia sembari tersenyum.

Satria meraih tangan Adelia dan menciumnya.

-BERSAMBUNG-
 
Terakhir diubah:
EPISODE 37 - BABAK BARU ADELIA

tak ada rasa yg lebih bahagia dari dua orang anak manusia saling mencintai dan mengasihi. jarak dan waktu yg terkadang memisahkan mereka tak lebih dari sekedar angka. saling berpandangan ke arah yg sama untuk menatap masa depan yg menurut mereka akan terlihat sangat cerah dan menyenangkan.

Adelia dan Satria saling menghabiskan waktu bersama mengelilingi kota Jakarta yg penuh dan sesak menggunakan sepeda motor. hinggap dari satu mall ke mall yg lain, dari tempat makan satu ke tempat yg lain guna saling mengenal dan menghabiskan waktu bersama. perkenalan memang lebih indah jika sudah menjadi sepasang kekasih karena sudah hampir orang yg bicara dengannya adalah seseorang yg ia percaya. namun banyak juga yg pilih mengenal dulu hingga berbulan-bulan baru nanti mulai pacaran. Satria nampaknya tak ingin menghabiskan banyak waktu dan uang untuk terbang dimana ia ditugaskan untuk ke Jakarta tanpa ada status yg jelas. dan Adelia juga suka menerima gombalan dari pria ini.

"sayang, kapan kiranya akan ke Jakarta lagi?", tanya Adel kepada kekasih barunya.
"kapan ya, bulan depan mungkin", balasnya dengan nada tegas yg memang orangnya juga tegas.
"baiklah, kalau kangen gimana?", tanya Adel dengan nada manja.
"hehe main kesana..", balasnya.
Adel dan Satria nampak susah untuk melepas kepergian mereka, itulah resiko memiliki pasangan seorang angkatan. kepentingan negara diatas kepentingan yg lain. harus siap kapanpun ditugaskan, namun jika itu sudah menjadi pilihan hidup ya harus diterima.

waktu sudah semakin sore, penerbangan sang ksatria sudah semakin dekat. sepeda motor vario keluaran lama itu mengantar menembus kemacetan ibukota. tas ransel milik Satria berada di depan diantara kakinya, Adelia dibelakangnya memeluk seperti tak ingin pria yg baru saja mengetarkan hatinya pulang. dulu memang Adelia menolak, namun dirasa ia adalah pria yg berani memberi ketegasan mengenai hubungannya maka dengan senang hati ia menerimanya.

mereka berdua berjalan kaki menuju pintu keberangkatan setelah memarkirkan sepeda motornya. berjalan berdua seolah orang yg berada di sekitarannya hanyalah seorang figuran yg tak penting dalam hidupnya.
"hmm sudah saatnya berpamitan", ujar Satria tepat dimana security bandara mengecek setiap tiket dan kartu identitas yg akan masuk ke dalam lokasi check in.
"iya", balas Adelia yg berusaha tegar. ibarat ia sedang senang-senangnya bersama namun harus segera kembali berpisah.
Satria menghadap ke arah Adelia, memberikan kecupan di keningnya. Adelia memejamkan mata. lantas pria itu menarik dagu Adelia dan bibir mereka berkecup. Adelia nampak kaget namun tak menolak. Satria pria pertama yg memberi ciuman di bibir kepada Adelia walau hanya sangat singkat. wanita yg polos ini nampak malu karena banyaknya orang disekitarnya.
"udah ya, jaga diri baik-baik", ujarnya.
"iya sayang, kamu juga ya", balas lembut Adelia.
pria tegap nan gagah itu meninggalkan wanita pujaan hatinya yg sedang hatinya berbunga-bunga bagaikan di padang savana menatap lautan yg indah diwaktu senja. langkah demi langkah sosok pria itu menghilang dari pelupuk mata. di tempat ini mamang banyak orang yg hatinya tercabik-cabik akibat kehilangan, walau hanya kehilangan sesaat.

hari itu menjadi hari yg paling bahagia dan sedih bagi seorang Adelia, senang karena memiliki seseorang yg bisa dia ajak bercengkrama dan melewati hari dengan indah, sedih karena tidak setiap hari dia bisa bertemu dengan pujaan hatinya. tidak setiap jam juga mereka saling bertukar pesan, jika sang angkatan sedang bertugas terpaksa ia taruh di dalam saku HPnya. kabar membahagiakan ini segera ia sampaikan kepada dua sahabatnya walau hanya berupa kode-kode agar mereka menebak sendiri bagaimana kelanjutannya.

*

duduk di kantornya dengan banyak sekali file dalam stopmap yg harus ia check dan proyek baru yg akan ia kerjakan. wajahnya yg adem, garang dan tenang menjadi ciri khas pria tampan anak terakhir dari seorang konglomerat bernama Herry itu. kerjaan yg menumpuk ini sejenak dapat melupakan kisah cintanya yg tak kunjung terdapat pencerahan, disekelilingnya lebih sering wanita yg hanya ingin mengumbar nafsu bersamanya tanpa adanya ikatan hati. ibunya sering memberi kode untuk segera menuntaskan dirinya dengan menjadi seorang suami dan kelak menjadi seorang bapak.

sesekali Kelvin melihat pada notifikasi pada HPnya yg ternyata lebih banyak pesan email daripada pesan pribadi yg tertuju pada dirinya.
"hmm jadi ini rasanya pesan tak terbalas", ujarnya dalam hati sambil membalikkan HPnya agar tak terlihat lagi layarnya.

"Pak, rapat pemegang saham di hotel JW sebentar lagi", ujar seorang asisten melalui personal line yg ada di atas mejanya.
"oke, suru Dirman siap ya, tunggu di lobby", balas Kelvin dengan sigap yg langsung menyambar jas dan membawa tas kerjanya untuk ke lokasi dimana rapat pemegang saham untuk tambang dan perkebunan kelapa sawit di daerah Kalimantan, hanya 3% saham yg ia miliki, tapi sekecil apapun saham yg dimiliki, ia tetap seorang pemilik dan sudah dijamin mendapat bagi hasil yg cukup fantastis dan deviden yg cukup untuk mentraktir pegawai satu kantor.

dalam rapat itu, banyak yg mengutarakan pendapat mengenai dunia pertambangan yg semakin baik karena pemerintah sudah mulai menasionalisasi pertambangan yg sebelumnya dimiliki oleh asing, salah satunya tambang emas di bumi Papua yg secara mudah diobralkan oleh penguasa terdahulu yg menjabat menjadi presiden lebih lama dari presiden yg lain. akibat dari pemberian gunung emas itu, Indonesia dimanjakan dengan pinjaman dan kucuran dana dari asing sehingga pada waktu itu harga sembako apapun menjadi murah. sekarang Indonesia akan berdiri sendiri, sembako mulai merangkak naik, tapi pembangunan infrastruktur semakin terlihat, perekonomian semakin menggeliat khususnya di dunia perindustrian. kalau untuk rakyat jelata yg malas ya tetap mahal.

"bagus ini, biaya transport mampu kita tekan karena jalanan propinsi sudah semakin bagus, menyingkat waktu perjalanan, kami berani jamin pembagian deviden tahun depan naik 25%", ujar direktur utama perusahaan tambang ini.

Kelvin manggut-manggut.

"trend saham juga naik akibat deklarasi pencalonan kembali petahana dan lawannya yg sudah hampir dipastikan kalah, tapi kalau sampai calon sana yg menang, kami yakin saham akan drop cukup drastis dan akan recover dalam waktu satu tahun setengah setelah diangkat", ujar salah satu pengamat trend saham di perusahaan ini.
"ini berlaku untuk semua perusahaan?", tanya salah seorang pemegang saham.
"IHSG pasti drop, berarti majoritas akan drop", balas si pakar yg menggunakan kacamata tebal ini.

"bentar-bentar, jadi tambang emas itu sekarang sudah milik Indonesia? banyak yg bilang sudah dan belum", tanya seseorang yg rapi menggunakan jas berbadan tambun itu.
"haha ibarat, pelajaran fisika SMA di ajarkan ke anak SD, mana paham, memang yg kami ketahui prosesnya cukup lama dan salah satu ancamannya adalah Indonesia bisa perang, tapi at the end, mereka mau melepas saham mayoritasnya", balas salah seorang yg cukup tua.
masalah yg ada di pemerintahan memang sangat komplex, tapi masyarakat perlu juga tau, tapi masalahnya masyarakat kita terlalu bodoh untuk diajak mikir yg berat walau pemerintah sudah menggunakan bahasa yg menurut kami sudah sangat mudah dipahami.

"hmm kan orang kulit putih itu enggan melepas salah satu pemasukan mereka, biasanya nanti negara jajahan ekonomi mereka dibuat kacau seperti yg terjadi di Libya, Suriah dan negara timur tengah lainnya dengan dalih fitnah agama atau komunis seperti itu, petahana juga pintar, menjadikan ulama untuk wapres sebagai peredam fitnah yg akan dikibarkan", terang salah seorang yg nampaknya cukup pintar. Kelvin hanya terdiam dan memahami.
"dan masalahnya, masyarakat kita hanya menelan mentah issue yg beredar, tanpa mau membaca literatur atau buku, kesadaran memintarkan diri orang kita sangat rendah", terang Kelvin yg turut urun rembug.
"hahaha saya punya cerita, pegawai sudah kuberi manual instruksi kalau cara ngerjainnya seperti di booklet itu termasuk step-by-stepnya, sudah jelas kan, ee tetep aja salah, katanya biasanya ngerjainnya begini, dan booklet itu masih rapi belum terbuka haha ya tak kasih surat peringatan", ujar bapak-bapak yg rambutnya mulai beruban namun tetap flamboyan.

"udah ayo kita sambi makan saja", ajak direktur perusahaan ini dengan santai.
semua pemegang saham yg jumlahnya kurang lebih 10 orang ini lantas bangkit dan menuju tempat dimana makanan dihidangkan. Kelvin bukanlah pemegang saham yg termuda, karena ada anak muda yg berusia 19 tahun sudah turut menanamkan investasi. memang uang yg paling nyaman disimpan adalah ditanamkan di investasi saham perusahaan, tapi bisa saja menjadi resiko bila perusahaan itu tidak amanah dan justru melenyapkan uang para pemegang sahamnya. uang yg berbentuk saham jangka panjangnya pasti akan bertambah, beda jika disimpan di dalam bank.

dengan naiknya trend pasar modal itu artinya pundi-pundi rupiah para pemegang saham juga akan naik. tapi anehnya, jika negara kita kacau seharusnya yg paling banyak bersuara para kalangan atas karena bisa saja uangnya habis dari terkena kebijakan, namun justru kenapa rakyat kalangan bawah yg selalu protes engga jelas, padahal makan juga biasanya hanya tempe tahu.

*

"Del, nampaknya ini sudah ujung penantianmu ya, selamat ya sayang", ucapan indah Silvia pada sahabatnya di salah satu tempat makan steak yg harganya masih cukup terjangkau di Jakarta.
"hehe makasih, kan berkat kalian juga yg selalu memberi dukungan padaku", lanjut Adelia.

"mas Kelvin sudah bener-bener hilang kontak", tanya Laila memastikan.
Adelia membalasnya dengan mengangguk walau ia tau beberapa waktu sebelum Adel bertemu Satria, pria muda itu menghubungi via pesan singkat yg tidak ia balas. selain itu, jam mahal pemberiannya juga masih sering digunakan. jika sudah diberikan pada seseorang memang itu haknya apakah akan digunakan atau diistirahatkan.

"noh, mas Kelvin kosong, kan elu doyan dengan yg tajir hahah", ledek Laila pada Silvia.
"engga ah takut kalau Adelia masih dikit-dikit menyimpan hehe", tawa Silvia.
"enak aja, aku mah kalau udah ada satu yauda itu", balasnya.
"langgeng yaaaaaaaa ku doain", balas Silvia sambil meminum blended ice coffee miliknya.
rona wajah dara berjilbab ini sungguh beda, ia nampak sudah lega dengan kehadiran pria gagah dan tegap yg akan selalu memberi rasa nyaman di pengujung perkuliahannya.

disudut lain kota ini, hubungan Kelvin dengan Lydia semakin dekat, mereka sering menghabiskan waktu bersama setelah selesai kantor untuk sekedar minum kopi di salah satu gerai kopi di dekat kantornya. Lydia memang akhir-akhir ini sering depresi dan membutuhkan seseorang untuk menceritakan masalahnya.
"glad, kamu bisa membuatku untuk bercerita semua yg pernah kualami", ujar wanita cantik satu anak ini. Kelvin duduk di depannya semberi terus memperhatikan wanita itu.
"aku hanya melalukan yg terbaik untukmu", balasnya dengan sangat yakin kalau wanita ini sudah sedikit terbuka hatinya untuk sharing masalahnya walau belum sepenuhnya.

[19.40] Michael: Sial!! kita dijebak!! tiarap dulu, Kelv dan Tim!!

Kelvin menyaksikam pesan singkat itu, kebingungan. namun di hadapannya sedang ada seseorang yg juga meminta pertolongan psikologis. ia mendiamkan pesan itu sembari berpikir.

-BERSAMBUNG-
 
Terakhir diubah:
Makasih om @RAYxy colekannya :ampun:
Siap meramaikan cerita baru karya suhu @terongbesar :ampun:
Smga lancar update & lancar di RL suhu :mantap: trus mengetik dan jangan kasih kendooorrr suhu :ampun::beer:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd