Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TERPAKSA MENIKMATI

Bab 3

Tahun ini Brian memasuki usia 29 tahun. Dalam hal seks Brian sangatlah berpengalaman. Tapi dia sangat disiplin dalam memilih partner seks. Dia tidak pernah menyewa PSK karna tidak mau tertular penyakit. Se aman apapun seks dengan PSK, pasti ada saatnya kau akan tertular penyakit. Itulah yang dialami teman-teman Brian. Dia hanya mau melakukannya dengan pacar, atau dengan FWB (friend with benefit).

Brian adalah orang yang sangat suka belajar apapun, termasuk seks. Dia tidak seperti kebanyakan orang yang hanya mencari kenikmatan. Dia selalu meng upgrade kemampuan seksnya, dan selalu belajar bagaimana cara memuaskan seorang wanita, karena seks itu ternyata sangat rumit.

Seks yang sebenarnya tidaklah sama dengan yang ada di film biru. Seks tidak sesimpel itu, tetapi sangat rumit. Jika kamu ingin memuaskan seorang wanita, maka kamu harus benar benar belajar lebih dalam, tidak asal masuk, asal goyang, asal keluar.

Dan Brian telah mencapai level itu, dia bisa dengan mudah memuaskan wanita, bukan hanya karena fisiknya, tapi juga pengetahuannya.

Ukuran penis hanyalah faktor pendukung, faktor utamanya adalah durasi, skill, dan pengetahuan.


Setelah lama mengamati keluarga Ririn, Brian mengetahui bahwa Ririn adalah perempuan yang lugu dan pemalu. Kriteria yang sangat Brian sukai. Karena memuaskan wanita seperti itu sangatlah sulit, yang membuat dia semakin tertantang.

Setelah beberapa menit menciumi bibir Ririn, Ririn masih saja menutup mulutnya dan terus menghindar dari ciuman Brian. Tapi Brian bukanlah anak kemarin sore yang tidak tahu apa-apa tentang seks. Perlahan ciumannya turun menuju leher Ririn.
Brian mengecup leher Ririn sengan sangat lembut. Setelah memberikan beberapa kecupan lembut, Brian melanjutkan dengan lumatan dan jilatan halus pada seluruh bagian leher Ririn. Cara ini ternyata sangat efektif karena Ririn langsung merinding terlihat dari kulit lehernya.

"Egghhh...." Ririn tiba-tiba mendengus terkejut dengan perlakuan Brian. Baru kali ini ia meraskaan sensai seperti ini. Seperti hal sepele namun sangat efektif untuk mengawali sebuah rangsangan.

Brian sangat tahu saat menghadapi wanita pemalu seperti Ririn ia tidak boleh banyak bicara karena bisa merusak mood Ririn.

Brian melanjutkan aksinya, perlahan tangannya mulai mengelus payudara Ririn dari luar dasternya. Setelah beberapa saat Brian mulai meremasnya dengan sangat lembut yang membuat Ririn semakin gelisah.

"Aahhhh..... u.. uudaah stopp" Tanpa sadar Ririn mulai mendesah. Ririn terus berontak, ia tidak mau ini terus berlanjut karna ia tahu jika terus begini Ririn bisa lupa diri. Sentuhan yang sangat lembut dari Brian perlahan membangkitkan gairah Ririn. Sensasi yang sangat nikmat mulai menjalar keseluruh tubuhnya. Berbeda dengan suaminya yang selalu terburu-buru dalam melakukan foreplay, sentuhan yang lembut seperti ini justru membuat Ririn merinding.

Brian masih santai, ia tidak mau terburu buru. Perlahan Brian menarik daster Ririn keatas lalu memasukan tangannya kedalam BH Ririn dan meremas dengan lembut dan memainkan putingnya.

"Aaagghhhh" Ririn mendesah tapi ia berusaha menahannya dengan menggigit bibirnya. Rangsangan yang diberikan oleh Brian begitu nikmat. Entah kenapa ia tak sanggup untuk melawan kenikmatan ini. Tubuhnya panas, pikirannya kosong.

Brian mulia menaikan intensitas rangsangannya. Ia menarik BH Ririn keatas dan tanpa ragu langsung melahap payudara Ririn, menghisap, melumat dan menjilat, yang membuat ririn semakin menggila.

"Aaagghhhh... pliis stop jangan digituin.. aahh.."
Ririn semakin gila, entah kenapa cumbuan Brian membuatnya melayang. Adahal hanya cumbuan biasa.
Brian tidak memerdulikan itu, ia masih fokus menghisap dan meremas payudara Ririn dengan tempo yang lebih cepat.

Ririn hanya bisa mendesah dan memejamkan mata menikmati permainan Brian.
Tapi tiba tiba Brian melepas celana dalam Ririn dengan cepat dan tanpa ba bi bu langsung melahap vagina mungil Ririn yang ditumbuhi rambut rambut halus. Brian dengan rakus melahap dan menjilati semua cairan pelumas dari vagina Ririn yang sudah keluar cukup banyak.
Mendapat perlakuan mendadak seperti itu membuat Ririn seketika mengejang dan mendesah dengan sangat keras "Aaaahhhhhhhhhhh..... aaaahhhhhhhhh.... aaaahhhhhhh"
Ririn tidak bisa lagi menahan desahannya, perasaan yang teramat nikmat menjalar ke sekujur tubuhnya. Walaupun ini bukan pertama kali baginya, tapi entah kenapa kali ini terasa sangat amat nikmat. Sapuan lidah Brian yang cepat dan hisapan yang lembut pada clitoris Ririn benar benar membuat Ririn gila. Perasaan geli yang begitu nikmat membuat ririn tanpa sadar membuka pahanya lebih lebar dan menjambak kepala Brian.

"Aahhhhh.... udahhh... enakk... stoopp.. hhhhhh.... udah duluuuhhhh... egghhhhh.. aahhhhh... aduuhhh... geliiihhh..aahhhh.... udahaahhh... mau pipiisss stoppp... aduhhh... ke toilettt.. duluuhhh... egghhhhh stoppp.. mau pipiss duluuhh..."

Brian yang mendengar hal itu malah semakin ganas lagi menjilati vagina Ririn terutama pada clitorisnya. Karena brian tau sebentar lagi Ririn akan mencapai orgasmenya, karena kebanyakan wanita akan merasa ingin kencing ketika ia mendekati orgasmenya.

"Hhhh aaaaagghhhh.... aduuhhh... aahhhhh awasss... aku pipissss..aahhhhhhh..... aaaaahhhhhhhhh.... ahhhhhhhhhh........."
Ririn mendesah panjang, tubuhnya melengkung, pahanya menjepit dan tangannya menekan keras kepala Brian agar lebih menekan lagi ke vaginanya.
Brian tidak langsung menhentikan aksinya, justru ia masih terus menghisap dan menjilat vagina Ririn. Hal itu malah membuat Ririn semakin melayang, tubuhnya kejang dan bergetar hebatt merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan. Kenikmatan yang teramat sangat membuat Ririn merasa melayang, tubuhnya terasa lemas seperti tidak memiliki tulang. Nafasnya masih ngos-ngosan. Pandangannya kosong, pikirannya melayang seolah tidak percaya bahwa ada kenikmatan yang seperti itu.

Ririn memejamkan mata meresapi sisa sisa kenikmatan yang ia rasakan dan perlahan Ririn pun tertidur.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd