Part 4.2 sebuah pengalaman baru
Sesampainya di hotel, aku di buat kagum dengan kamar mewah tempat pak Harun menginap..
Bagaimana tidak, selama pernikahanku dengan suamiku, aku tidak pernah dimanjakan dengan menginap di hotel mewah meski suamiku mampu untuk menyewa kamar hotel seperti ini..
Saking senangnya aku berada di kamar mewah ini, di tambah rayuan dan pujian dari pak Harun, membuatku reflek memeluk tubuh kekar laki laki muda itu yang di sambut dengan remasan tangannya pada pantatku dan tak lama mencium bibirku..
Aku yang sudah lama tidak mendapat sentuhan dari suami pun mau tidak mau merasakan birahi ku meninggi..
Setelah dirasa cukup pemanasan awal yang di sertai dengan sedikit obrolan, aku pun akhirnya mengeluarkan tonjolan keras di balik celana pak Harun yang sore tadi sempat aku pegang secara tidak sengaja saat kami terjatuh di lokasi proyek..
Dan betapa terkejutnya aku melihat batang penis laki laki muda itu, sungguh sangat indah buatku, besar panjang dan keras..
Bagaimana tidak, selama 49 tahun, aku hanya melihat penis suami ku yang menurutku sudah cukup besar karna suami ku yang keturunan timur tengah..
Tapi malam ini, diriku di kejutkan dengan batang penis lain selain penis suamiku yang ternyata jauh lebih besar dan panjang dari milik suamiku..
Ada rasa ngeri pada diriku saat penis itu keluar dari sarangnya, tapi rasa penasaranku pun tak kalah besar bagaimana batang besar ini masuk ke dalam vagina ku..
Di tengah rasa kaget dan ngeriku, tiba² pak Harun memukulkan batang besar itu pada wajahku...
"
Aaaawwww"
jerit dan kaget saat penisnya di pukulkan ke wajahku..
"
Iiihhh kok mukaku di pukul batang aa sih?"
Komplainku sambil meraih batang besar itu
Tapi entah mengapa aku kok suka ya. Hehehe
"
Makanya jangan cuma di liatin dong yank kontol aku. Hehehehe"
goda pak Harun
Jujur aku kembali di buat terkejut dengan kata kata vulgarnya, karna selama ini suamiku tidak pernah melontarkan kata kata kotor saat kami bercinta..
Tapi tak bisa aku pungkiri bahwa kata kata vulgar dari laki laki di depanku ini cukup membuatku semakin teransang hebat..
Seolah tahu bahwa betina di depannya bingung harus berbuat apa, pak Harun langsung menarik tanganku untuk berdiri..
Tanpa ada kata terucap, dia langsung membuka baju yang aku kenakan beserta kerudung dan bh ku hanya menyisakan CD merah yang aku gunakan saat itu..
Seolah dibuat kagum oleh tubuh telanjang ku, pak Harun beberapa detik memandangi tubuh ku yang tentunya membuatku malu dan spontan aku tutup kedua payudaraku dengan kedua tanganku...
"
AA iiihhhh jangan di liatin gitu, malu aku a"
ucapku dengan malu karna laki laki muda ini adalah orang kedua yang melihat tubuh bugil ku..
"
Aku beruntung banget yank malam ini bisa melihat keindahan tubuhmu" puji pak Harun.."
"
Beruntung banget, bukan hanya bisa menggarap lahan pak Rasyid untuk di bangun rumah, tapi juga akan menggarap lahan pak Rasyid yang satu ini"
lanjut pak Harun sambil tangan kanannya meraih vagina ku yang masih tertutup CD..
Mendengar ucapannya seketika membuatku teringat akan suamiku.
Bukan rasa bersalah yang ada di benakku, justru rasa gairah karna teringat kemarahanku pada suami..
Sejenak kemudian pak Harun pun memeluk ku dan mencium tengkukku sambil meraih tanganku yang masih menutupi payudaraku..
"
Eemmmmm.. geliiii ih aaaa.." desahku
"
Aaaarrgghh aaaa, geeeliiiii.."
kembali aku menggelinjang geli dan nikmat yang ternyata pak Harun sudah menjilat puting kananku
Tanpa menghiraukan desahanku, pak Harun terus saja melancarkan aksinya merangsangku yang membuat tanganku reflek meraih penis yang sedari tadi menekan perutku..
Sejenak kemudian aku pun langsung di dorong oleh pak Harun ke belakang dan membuatku terjatuh ke kasur..
"
Iiihhh kok kasar banget sih a"
keluh ku tanpa di jawab sepatah katapun olehnya
"
Tapi aku suka, hehehe"
lanjutku dengan genit
Mendengar ucapan ku, pak Harun langsung melepaskan semua pakaian yang masih melekat pada tubuhnya.
Yang kembali membuatku kagum akan badannya yang atletis dengan dada bidangnya..
Sejenak berikutnya dia pun langsung melepaskan CD ku, satu satunya yang tersisa yang menutupi vagina ku..
Beberapa detik dia melihat ke arah vagina ku yang di pastikan sudah basah oleh cairan birahiku..
Liiiccckkk.
Tanpa aba aba, pak Harun menjilat vagina basahku yang selama ini tidak pernah di jilat oleh suami ku..
"
Aaarrrgggghh aaaaaa ngapaaaaiiiiinnn...... aaaarrrggghhhh jaaaangggaaaann diiiisiiituu."
Desah dan teriakku
"
Iiiiihhhh aaaaaaa, suuuuddaaaahhhh.... Jaaanggaaaannhh diiisssiiiittuuuuhh...."
Saat pak Harun semakin ke bawah menjilat anusku.
Sensasi luar biasa yang belum pernah aku rasakan selama ini..
Tapi laki laki ini seolah tidak merasa jijik akan apa yang dia lakukan terhadap vagina dan anusku..
"
Aaaammpuuuuunn aaaa, suuuddaaaaahhhhh.. aaaaa akuuuuuuhh maaaauuu piiiippiiiissshh.."
desahku semakin kencang saat aku merasakan seolah ingin pipis..
Bukannya berhenti, pak Harun malah terus mempercepat jilatan pada anusku di kombinasikan dengan salah satu jarinya masuk ke dalam vagina ku..
"
Aaaarrrggghhhhhh aaaaa... Aaakuuu piiipppiissshhh.."
desahku di barengi dengan tubuhku yang mengejang..
Pak Harun akhirnya berhenti menjilat anusku, dan jarinya di tarik keluar dari liang vagina ku..
"
Aaaaahhhhh" desahku
Setelah muka nya menjauh dari vagina dan anusku,
pak Harun langsung mencium bibirku yang awalnya aku tolak merasa jijik karna mulut dan lidah pak Harun yang sudah menjilat dua lubang ku..
Tapi rasa jijik dalam benakku tak bertahan lama yang akhirnya ciuman itu pun di sambut tak kalah ganas oleh ku..
"
Cuuuppp.. eeemmmm"
suara saat kami berciuman..
Pak Harun pun kembali berdiri sembari menarikku untuk duduk..
"
Sepongin kontol aku yank" pinta pak Harun..
"
Ehhhhh" jawabku
"
Punya AA di masukin ke mulut aku gitu?"
Tanyaku dengan lugunya
Ya, memang selama ini aku tidak pernah mau untuk meng'oral penis suamiku karna aku merasa jijik..
"
Iya yank, sepongin kontol aku pake mulutmu"
pak Harun kembali memintaku
"
Iiihh aku belum pernah loh a, jijik ih. Itu kan tempat buang pipis"
kataku yang masih merasa jijik dan ragu..
"
Tempat pipis kayak memek kamu yang barusan pipis di muka aku yank? Hehehe"
jawab pak Harun yang membuatku malu karna sudah mengencingi muka nya dan membuatku spontan melihat ke arah wajah pak Harun yang memang sudah basah kuyup oleh pipis dari vagina ku..
"
Emang kamu belum pernah nyepong kontol suami km yank? "Tanya pak Harun
"
Dia sering minta sih, tapi aku jijik a" jawabku
"
Ya sudah, klo begitu biar kontol ku yang perawanin mulut km ya yank. Hehehe"
ucap pak Harun yang membuatku kembali terangsang saat mendengar kata "
perawanin"..
Dan tentunya membuat aku penasaran akan bagaimana rasanya meng'oral penis pria..
"
Tapi pelan pelan ya a." Ucapku
"
Sini yank jarimu"
pinta pak Harun yang aku tak tahu maksudnya untuk apa..
"
Aku ajari dengan aku mengemut jari kamu ya" jelas pak Harun
Pak Harun pun menjilat ujung jari telunjukku yang membuat aku berfikir bahwa aku pun harus menjilat ujung kemaluan pak Harun..
"
Aaarrrgghhh iya yaaaankk, jilaaat lubang kencingnya yaankk.."
desah pak Harun saat lidah ku menyentuh kepala penisnya
Meski ada rasa jijik untuk melakukan apa yang pak Harun minta, tapi aku sangat penasaran bagaimana rasa nya..
Di tambah desahan pak Harun yang sepertinya merasakan kenikmatan dari jilatan lidah ku, tentu membuatku terangsang dan semangat untuk melakukan hal yang lebih..
Liiccckkk liiicckkkk
Lidahku mulai Terbiasa menjilati lubang kencing kemaluan besar itu..
"
Aaarrgghhh iyaaaa yaaankk... Beeegiitttuuuhh yaaaankk..
desah pak Harun semakin kencang
Tak lama pak Harun pun memasukan sedikit jariku ke dalam mulutnya..
Aku pun mengerti apa yang harus aku lakukan selanjutnya..
Haaapppp
Aku membuka mulutku memasukan kepala penis besar itu..
Aku merasa ujung jariku di dalam mulutnya di gelitik oleh lidah pak Harun..
Dan aku pun semakin paham apa yang harus aku lakukan..
Ya, akupun melakukan hal yang sama pada kepala ujung penis yang berada di dalam mulutku..
"
Aaaaaarrggghh aaanjiiiiingg ini enak bangeeeetttt"..
desah pak Harun yang membuatku kaget tapi tak membuatku berhenti memberikan kenikmatan pada laki laki muda ini..
Saat aku sedang menikmati mainan baru dalam mulutku, kembali aku di buat kaget..
jariku sepenuhnya di masukan ke dalam mulut pak Harun..
"
Apakah itu artinya aku harus memasukan penis besar ini ke dalam mulutku?"
Tanyaku dalam hati..
Seolah tahu kebimbangan ku, pak Harun lantas menarik keluar jariku lalu memasukan kembali..
Meski aku sempat ragu, akhirnya aku lakukan hal yang sama pada batang penis pak Harun..
Gloooocccckkk .
Saat batang itu masuk sekitar seperempat dari keseluruhan panjangnya, yang membuat aku tersendak..
"
Hehehehe"
kekeh Harun tersenyum melihat betina yang bersimpuh di depannya tersedak
"
Iiihhh malah dikatawain si AA mah."
Ucapku setelah mengeluarkan penis itu dari mulutku
"
Hehehe, maaf yank. Abisnya lucu liat ekspresi kamu" godanya
"
Beneran loh a, aku belum bisa dan belum terbiasa ngemut penis" jawabku malu..
"
Nyepong kontol maksud km yank?"
Tanya pak Harun seolah menginginkan aku berkata kotor dan vulgar..
"
Iya a, hehehe. Gak apa² kan a klo malam ini aku gak oral penis kamu?"
Jawabku sambil berdiri yang masih belum terbiasa dengan kata vulgar
"
Iya gpp yank, tapi klo ini pasti udah terbiasa kan di masukin kontol suami kamu?"
Tanya Harun sambil memasukan jarinya ke dalam vagina ku..
"
Aaarrrgghhh aaa" desahku
"
Kita coba yuk a"
ajakku untuk segera dia memasukan batang penisnya
"
Coba apa yank?" Pancing pak Harun
"
Cobain masukin ini ke dalam vagina aku"
jawabku sambil meraih penisnya..
"
Ngentotin memek kamu pake kontol aku maksudnya yank?"
Pak Harun semakin menekankan dan memancing aku untuk berkata kotor juga..
"
Iya a"
jawab ku dengan singkat dan malu
"
Iya apa?"
Kembali pak harun bertanya
Di bawah masih ada kok lanjutannya