Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TETANGGA YANG BAIK (NO SARA)

Part 7 sebuah permintaan

Sesaat setelah aku memutuskan pergi dari tampat Dimana kami "kepergok" bertindak mesum di dalam mobil, aku dan Sherly hanya terdiam dengan detak jantung yang masih sangat cepat..

Beberapa ratus meter mobilku meninggalkan tempat itu, ku tengok ke kiri melihat istriku..

Sherly pun ikut menatapku dan kami tertawa terbahak saat pandangan kami bertemu..

"Hahahaha"

Ketawa kami secara bersamaan..

Tak ada marah terlihat dari wajah Sherly, sedikit malu sudah pasti kami rasakan jika teringat kejadian itu..

..........

.........

Dan setelah kurang lebih 30 menit berkendara, sampailah kami di tempat yang kami tuju..

Kami pun akhirnya menikmati jagung bakar yang menjadi tujuan kami berkendara ke puncak..

Selama menikmati malam Minggu dengan dua buah jagung bakar dan dua gelas teh manis hangat, tak banyak obrolan berarti antara aku dan Sherly.

Hanya sesekali kami tertawa kecil saat pandangan mata kami beradu, teringat kembali akan kejadian tadi..

Udara puncakpun semakin terasa dingin di Tambah dengan kabut yang lumayan pekat membuat malam Minggu kami terasa sangat romantis meski hanya menikmati jagung bakar..

Di rasa udara semakin dingin dan malampun semakin larut, aku dan Sherly pun lantas memutuskan untuk kembali pulang ke rumah kami..

meski aku sempat menawarkan untuk menginap di hotel, tapi Sherly menolak dan ingin pulang saja..

Maka aku pun mengikuti keinginan dari istriku ini..

.......

.......


Di dalam perjalanan pulang kami, aku teringat akan chalange yang di berikan oleh istriku..

Aku penasaran dengan apa yang dia inginkan jika dia dapat memenangkan tantangan itu..

Aku memang orang yang tidak pernah mau berspekulasi terhadap apapun. Dan aku lebih memilih langsung bertanya pada istriku..

Yang ada dalam fikiranku saat itu, sesuatu yang dia inginkan pastilah sesuatu yang sangat amat besar dan sesuatu yang membutuhkan efort yang besar juga dari ku..

Aku tahu Sherly tak akan meminta sesuatu yang bersifat materi, karna semua itu sudah dia dapatkan..

Sering aku tawarkan untuk ganti mobil dengan yang lebih bagus dan mahalpun selalu dia tolak, karna untuknya bukan satu prioritas..

"Ehh mi, meski umi gak sampe menyelesaikan tantangan tadi, umi bilang ja mau apa. Insyaallah Abi penuhi"

Ucapku kembali membuka obrolan setelah sempat beberapa jenak kami terdiam dari obrolan dan candaan kami..

"Eemmmm, gimana ya Bi?"

Jawab istriku dengan muka yang terlihat serius

Melihat ekspresinya yang seperti itu tentu membuatku berfikir bahwa sesuatu yang dia minta itu pasti besar..

Dalam hati ku kembali teringat akan permintaannya yang pernah beberapa kali dia utarakan..

"Ah tapi gak mungkin, udah beberapa kali aku tegaskan, aku Tak akan pernah mengabulkan permintaan itu"

Ucapku dalam hati

"Udah gpp mi, bilang ja sih"

Kembali ucapku meyakinkan istriku

"Tapi jangan marah ya Bi......"

Jawabnya

"Kapan sih Abi bisa marah sama umi? Klo pun marah paling juga beberapa jam doang. Mana bisa Abi lama² marah sama istri binalku ini hehehe"

Ucapku mengingatkan di sertai rayuku agar istriku mau mengutarakan permintaannya..

"Hehehehe.."

Sherly tersenyum

"Abi mau ya nikah lagi, pliiisss"

Ucap Sherly yang membuatku terpaksa menginjak rem mendadak..

Beruntung tidak ada kendaraan lain yang posisinya dekat dengan mobilku meski terdengar suara panjang klakson dari motor di belakang sana yang pastinya kaget melihat mobilku berhenti secara mendadak..

Mendengar suara klakson panjang itu, lantas kembali aku menepikan mobilku di pinggir jalan raya..

"Empat kali, empat kali sudah umi minta permintaan ini ke Abi"

Ucapku seraya menundukan wajahku

"Dan kamu tau jawabanku gak akan pernah berubah...."

"Sampe Abi mati pun, Abi gak akan merubah keputusan Abi"

Jawabku dengan serius dan tak terasa air mata menetes di pipiku..

"Bi, pahamilah posisi ku.. sudah 5 tahun kita nikah, dan........."

Jawab istriku yang langsung aku potong

"Dan kita belum punya anak? Hahhhh!!!"

Jawabku dengan nada meninggi seraya pandanganku menatap tajam wajah istriku..

Sherly yang melihat aku menangis dengan tatapan tajam dari mataku pun terlihat merasa ketakutan dan membuatnya ikut menangis..

"Udah berapa kali aku bilang, tuhan memberikan takdir untuk umatnya tidak akan pernah berubah. Takdir itu sudah Allah gariskan dari semenjak kita di ciptakan...."

"Umi juga tau dan paham bahwa jodoh, rejeki dan maut kita adalah ketentuan yang sudah Allah gariskan dan siapapun gak akan bisa merubah itu......"

"Anak adalah satu bentuk rejeki dan titipan yang sudah Allah gariskan untuk umatnya seperti hal nya harta yang kita miliki saat ini, semua adalah rejeki dan titipan yang Allah berikan....."

Cermahaku panjang lebar dengan nada tegas tapi sudah tidak setinggi seperti sebelumnya..

Sherly yang mendengar ceramahku pun hanya menunduk dan menagis terisak..

Seolah dia ingin terus mencari pembenaran dari apa yang dia harapkan dari keinginannya, di sebrang jalan terlihat seorang suami yang sedang mengambil gambar istri dan kedua anaknya.

"Lihat bi, betapa bahagianya mereka nikmatin malam Minggu gak cuma berdua"

Ucap istri ku sambil menatap ke sebrang jalan..

Aku pun menoleh ke belakang dan mencoba melihat apa yang istriku perhatikan..

"Mi, percaya gak klo mereka pun punya fikiran yang sama saat melihat mobil yang kita naikin ini?"

"Percaya gak, mungkin banyak orang yang iri dengan apa yang Kita miliki?"

Ucapku kembali memberi pengertian pada istriku..

"Tuhan memberikan titipan pada umatnya sesuai dengan kemampuan dari umatnya mi, dan tuhan maha tau apa yang menjadi kemampuan umatnya....."

Lanjutku berceramah pada Sherly

"Lagian nih ya mi, klo pun Abi setuju dengan permintaan umi....."

"KALAU YA, INI HANYA KALAU...."

Lanjutku dengan tegas

"Klo emang Abi setuju, terus Abi nikah lagi, lalu Abi punya anak dari istri kedua Abi, apa yang bisa jadi jaminan klo aku gak akan bikin kamu sakit hati dan cemburu saat melihat anak itu lahir ke dunia??"

Aku melanjutkan ucapanku dengan memegang kedua pipi istriku..

Sherly yang mendapat pertanyaan dari ku pun hanya bisa semakin menunduk tak berani menatap wajah ku..

"Gak bisa jawab kan mi? Gak ada jaminan kan klo aku gak akan nyakitin kamu?"

Kembali aku bertanya yang sudah pasti tak bisa di jawab oleh istriku..

Ku sapu air mata istriku dari bawah matanya yang semakin deras mengalir lalu ku kecup keningnya..


"Huuuuhhhh"

Hembusan nafas panjangku setelah ku cium kening istriku..

"Ya udah gini deh mi, biar umi ke depannya gak minta hal ini lagi, Abi setuju ikutin mau umi. Tapi dengan dua syarat yang wajib umi penuhi.."

Jawabku agar bisa membuat istri yang aku cintai kembali tersenyum..

Sherly yang mendengar apa yang aku ucapkan pun langsung menegakan wajahnya dan menatapku..

"Syarat? Apa?"

Tanya Sherly

"Pertama, Abi mau wanita itu mirip 99% dengan umi.. mirip wajahnya, tubuhnya, sifatnya, kecerdasannya, kenakalannya, keliarannya, bakti terhadap suami dan orang tuanya.... Dan kedua, umi yang cari wanita itu.."

Jelasku yang aku yakini sudah dipastikan tak akan bisa di realisasikan oleh istriku..

"Iiihhhhh..."

Ucap istriku terlihat kesal

"Gimana, deal gak? Klo umi deal dengan syarat Abi, Abi pasti akan nikahin wanita itu"

Jawabku

"Au ach.. itu mah sama ja tetep nolak tapi dengan cara yang beda.. huuuuhhh"

Jawab istriku dengan sedikit senyum mulai tersungging dari mulutnya

"Ya itu pun klo ada, hahahaha"

Godaku..

"Udah ya sayang, please jangan bahas soal ini lagi.. kita jalanin hidup kita berdua dengan apa yang kita punya saat ini.. kita masih bisa tetap bahagia kok meski belum punya anak..."

Kembali aku menjelaskan dan menenangkan istriku..

Cuuuuppp

Istriku mencium pipiku

"Maafin umi ya Bi klo umi masih suka minta permintaan ini. Dan maafin umi juga belum bisa kasih Abi anak..."

Jawab istriku seraya mencium tangan kananku

"Bukan umi yang kasih anak, tapi tuhan yang akan menitipkan kita anak...."

"Buat abi saat ini cukuplah umi yang Abi miliki, karna tanpa umi nemenin Abi, mungkin Abi gak akan bisa sampe sejauh ini..."

Ucapku sambil memeluk istriku

"Dan yang penting kan umi selalu bisa kasih Abi nikmat lewat ini"

Sambungku dengan tangan kanan ku yang sudah masuk ke dalam rok span istriku dan menyentuh vagina Sherly yang sudah tak memakai apa apa di dalamnya..

Mungkin dia lupa untuk kembali mengenakan CD dan leggingnya setelah perbuatan mesum kami saat perjalanan ke puncak..

Tapi prediksi terbaikku sih dia sengaja tidak menggunakannya lagi.. hehehe

"Iiihhhh maen colek memek umi ja.. sange lagi tanggung jawab loh ya"

Terlihat Sherly sudah tidak sedih lagi dan senyum lebar keluar dari mulutnya..

"Klo soal tanggung jawab mah suami mu ini gak pernah absen kasih tanggung jawab untuk istrinya. Heheheh.. jadi aku Perlu tanggung jawab dimana? Mau sekarang? Hahaha"

Jawab dan tantang ku

"Iiihhhhh gak ah, nanti ke'gep orang lagi. Hahahaha"

Jawab istriku mengingatkan ku akan kejadian tadi.

"Di rumah ja deh bi tanggung jawabnya"

Lanjut Sherly seraya merangkul tangan kiri ku dan bersandar di pundakku..

"Siap Bu boss, laksanakan"

Jawabku yang langsung ku nyalakan mesin mobilku

Baru beberapa meter berjalan....

"Bi, tau gak alasan lain kenapa aku Pengen Abi nikah lagi"

Tanya istri ku yang hampir membuatku kembali marah..

"Ehh jangan marah dulu ih bi..."

Lanjut istri ku saat ku tengok wajahnya..

"Lagian masih ja di bahas"

Ucap singkatku kembali pandanganku beralih ke depan.

"Hehehe.. mau tau gak bi?"

Kembali Sherly bertanya.

..........

Kira kira alasan lain Sherly apa ya?


Maapin loh klo cerita di part 7 merubah suasana.

Ingat, di real life tidak melulu soal bahagia dan ngecrot ja. Hahaha

Sampai ketemu di part 8 dengan mulai memasuki kisi kisi menjajaki tetangga pak Harun..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd