Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TETANGGA YANG BAIK (NO SARA)

Selamat malam para suhu..

Sekali lagi terima kasih banyak untuk apresiasinya..

Dan sekali lagi lebah pertegas bahwa cerita yang lebah suguhkan ini adalah murni fiksi dan hanya sebuah imajinasi dari lebah saja..

Adapun untuk adegan sex nya, beberapa memang lebah adaptasi dari pengalaman pribadi lebah..

Kenapa lebah adaptasi dari pengalaman lebah??

Karna agar cerita yang lebah suguhkan ini mengalir terasa seperti real, tentunya Agar para pembaca bisa merasa berada dalam cerita ini..

Adapun untuk beberapa member yang pm dan minta barbuk dari Ekse lebah seperti 3s, Ekse ustadzah, guru, dan binor binor lainnya, MAAF beribu maaf, lebah gak punya kewajiban untuk mengikutin kemauan kalian..

Dan mungkin mereka yang minta barbuk itu member baru atau belum pernah lihat thread lebah sebelum sebelumnya..

Tapi, cerita ini tetap tidak akan terganggu dengan apapun..

Part 8 ada di bawah..

Salam sengat dari lebah :lebah:
 
Terakhir diubah:
Part 8.1 Alasan lain

"Eemmmm.. umi fikir klo Abi punya istri dua, umi kan jadi punya bala bantuan buat bikin Abi KO di ranjang. Hahahaha"

"Ehhhh...."

Ucapku yang ungguh di buat terkejut dengan pernyataan istriku..

Ya itulah alasan lain dari Sherly kenapa dia bersikukuh memintaku untuk menikah lagi..

Entah ini hanya alasan spontan atau rencana yang sudah dia modifikasi untuk bisa meruntuhkan pendirian ku..

Tapi apapun itu, tetap tidak akan pernah merubah pendirian dan keputusanku..

Aku sungguh sangat terkejut dengan alasan lain dari istriku ini..

Bagaimana tidak, selama pernikahan kami, banyak fantasi sex kami bahas dan kami lakukan..

Tapi tak pernah sedikitpun aku atau istri ku membahas soal threesome atau fantasi semacam itu yang melibatkan orang lain dalam percintaan kami..

Tak hanya terkejut akan fantasi istriku, tapi membuat ku teringat akan kejadian bersama Bu nur dan Bu Mila..

"Gak ada!! Apapun alasannya Abi gak akan mau nikah lagi kecuali dengan syarat yang udah Abi sebutin tadi. Titik!!

Jawabku dengan tegas

"Huuuhhh.. dasar kepala batu suamiku ini..

Kesal sherly yang tak aku tanggapi..

"Dikasih enak gak mau...."

Lanjut Sherly sembari mengeluarkan lidahnya seolah mengejekku..

"Kapan sih istriku ini gak pernah bisa kasih aku enak?"

Tanyaku dengan menggodanya..

Tapi godaanku pun tak di balasnya, mungkin dia masih kesal karna permintaanya mendapat penolakan lagi dariku..

Aku pun memutuskan untuk lebih fokus pada kegiatan menyetir ku, dan ku lirik Sherly hanya bermain dengan handphone nya..

Tentu ada rasa canggung dalam perjalanan pulang kami. Tapi tak ku hiraukan..

Karna aku sangat tahu sifat istriku, bukan satu hal terlalu sulit untuk ku merayu dia dari marahnya..

Jadi kuputuskan untuk membiarkan istriku dengan "kesendiriannya" saat ini..

"Ada yang mau di beli dulu gak sayang di Bogor kota?"

Setelah aku rasa sebentar lagi akan medekati pintu tol..

"Gak ada"

Jawabnya singkat

"Yakin? Klo gak ada Abi lewat tol ja ya"

"Iya"


Kembali Sherly menjawab singkat

Tapiiii....

Kurang lebih 100 meter sebelum memasuki jalan tol...

"Ehh Bi, ke Bogor kota dulu deh."

Ucap Sherly mengagetkanku

Untung kecepatan berendaraku tergolong pelan, jadi tak membuatku harus bermanuver berlebihan..

"Huuuuhhhhh"

Keluh ku

"Untung kita belum masuk tol"

Ucapku seraya menoleh ke arah Sherly

"Hehehehe, maaf ya Bi"

Jawab istriku dengan senyum yang kembali terlihat

"Ini umi baru liat group ibu ibu, katanya lagi prepare mau bikin nasi liwet bareng semua penghuni cluster"

Sherly menjelaskan

"Oohh gitu, tumben penghuni cluster lengkap. Biasanya malam Minggu gini paling cuma beberapa rumah doang yang ada isinya..hahaha"

Jawabku..

"Lagi pada males keluar kali bi"

Sherly melanjutkan

........

........

"Bi, Abi di tanyain Bu Rahma tuh"

Ucap Sherly setelah beberapa saat tak ada pembicaraan yang kami bahas..

"Bu Rahma istrinya pak Sofyan?"

Tanyaku

"Iya, Bu Rahma tetangga no 6."

Jawab istriku

"Tumben dia nanyain Abi, kangen kali ya sama Abi. Hahahah"

Candaku pasar istriku

"Kangen gigi lu gendut bi, hahaha"

Balas istriku dengan canda

"Itu bapak bapak katanya nanyain Abi, di group juga gak ada respon"

Sherly kembali menjelaskan

Aku memang sedari tadi tak membuka smartphone ku..

Terlebih ketika saat bersama Sherly, demi menjaga kualitas waktuku dengannya..

"Coba liatin mi ada bahasan apa emang di group"

Ucapku seraya memberikan hp ku pada Sherly..

Sherly yang tahu kode password hp ku pun lantas membuka aplikasi WhatsApp ku..

"Bi, ini ada chat dari pak Rasyid di paling atas. Pak Rasyid yang rumahnya kemarin ada kerusakan ya Bi?"

Tanya istriku

"Iya mi. Coba tolong bacain isi chatnya"

Pintaku pada Sherly

"Assalamualaikum pak Harun....."

"Sekali lagi saya mohon maaf karna kemarin saya mendadak harus ke Bandung untuk urusan keluarga.."

"Dan terima kasih ya pak karna sudah berkenan antar istri saya pulang ke rumah, mohon maaf merepotkan"

Sherly membacakan 3 pesan dari pak Rasyid..

"Tolong di bales mi.. sama sama pak, tidak merepotkan kok"

Ucapku kepada Sherly untuk membalas chat dari clientku

"Udah bi"

Jawab Sherly

Tak lupa Sherly pun kembali melihat isi pesan di group bapak bapak tetangga ku di susul dengan memberitahukan beberapa chat lain yang masuk..

Tentu tidak semua dari chat itu di bales, hanya beberapa saja yang menurutku penting..

Saat hendak menyimpan hp ku di samping kursi ku, kembali satu pesan masuk..

"Pak Rasyid bi"

Sherly menginformasikan setelah dia melihat nama si pengirim pesan tersebut..

"Apa katanya?"

Tanyaku singkat..

"Oh ya pak, tadi istri saya juga menitipkan ucapan terima kasih karna sudah memberikan pelayanan yang sangat baik untuk penggarapan lahan kami"

"Dia sangat puas sekali pak akan hasil kerja keras pak harun, bahkan katanya dia sampai merekomendasikan ke teman pengajiannya untuk menggunakan jasa bapak dalam penggarapan lahan kosongnya"

Sherly membacakan kembali isi pesan tersebut..

Deeegghhhh

Harun terkejut dengan isi pesan yang dibacakan oleh istrinya, tapi dia tetap mencoba untuk tetap tenang dan tetap terlihat biasa saja..

"Bales ja mi,... syukurlah kalau begitu pak. Saya senang mendengarnya jika bapak dan ibu merasa puas. Terima kasih"

Ucap isi pesan yang kuminta di ketikan oleh Sherly

"Done pak boss"

Ejek Sherly

"Makasih umi"

Ucapku di barengi dengan memberikan kode love ala ala Korea..

"Ternyata bukan cuma umi ya yang selalu Abi kasih kepuasan, istri client Abi juga puas ya. Hahahaha"

Goda istriku yang tentu dalam fikiran Sherly puas untuk hasil kerjaku.. hehehe



Masih ada kok di bawah
 
Part 8.2

Pukul 22.07 sampailah kami di gerbang town house tempat kami tinggal..

Terlihat bapak bapak dan ibu ibu sudah ramai berkumpul untuk sekedar "liwetan"..

"Assalamualaikum, selamat malam bapak bapak"

Ucapku menyapa para bapak2 yang terlihat asyik sedang ngobrol ringan diselingi dengan tawa..

"Waalaikuumsalam pak boss muda, sibuk sekali sepertinya pasangan muda kita ini, hehehe"

Ucap pak Sofyan menyambut salamku

"Iya nih bikin iri kami saja, hahaha"

Bu Rahma melanjutkan candaan suaminya

"Hehehe, maaf bapak², ibu² habis dari cianjur langsung jemput istri dulu di klinik sekalian cari makan, dan gak tahu klo mau ada acara liwetan"

Ucapku sembari menyalami semua tetangga ku..

"Wah setelah sekian lama akhirnya bisa kumpul lengkap juga kita, hehehe"

Lanjutku mengomentari

"Maklum pak tanggal segini"

Pak Hadi tetangga ku dengan rumah No 4 ikut berkomentar.

Sementara ku lihat istriku berbaur dengan ibu ibu seraya menyerahkan cemilan yang kami beli di Bogor..

Sedikit gambaran akan denah cluster atau lebih tepatnya town house Berkah..

Dimana terdapat 16 rumah yang masing² berukuran 250m² yang berdiri di lahan 5000m..

Tentu sistem pembelian atau kredit dari rumah di cluster ini pun mennggunakan sistem syariah yang menjadi pondasi dari perusahaanku..

Meski demikian aku tidak membatasi pembeli dari agama manapun yang tertarik dengan rumah yang perusahaanku bangun..
Asalkan mereka setuju dengan mengikuti sistem yang aku gunakan..

Dan terbukti dari 16 rumah yang ku bangun, 3 di antara nya di huni oleh pemeluk agama lain di luar agamaku..

Oh ya rumahku sendiri nomor 9, berada di ujung dan berjadapan dengan rumah nomor 8 yang di beli oleh pak ustadz.

Town house ini memang salah satu properti perusahaanku yang aku bangun 3,5 tahun yang lalu dimana rumahku menjadi rumah pertama yang aku bangun sebagai rumah sample atau rumah percontohan..

Meski rumahku adalah rumah pertama yang dibangun, tapi aku dan istri adalah penghuni terbaru dari lingkunganku..

Ya, aku dan Sherly baru pindah ke cluster Berkah sekitar satu tahun lalu. Dimana sebelumnya kami tinggal di lantai 4 kantorku..

Sebelumnya kami memang sudah memiliki rumah sederhana, yang akhirnya aku jual untuk menambah modal usahaku yang saat itu masih merintis..
Dan kami putuskan untuk tinggal sementara di kantor perusahaanku..

Kembali ke cerita di lingkungan town house.

Tak ada kejadian menarik selama kami berkumpul dan bersilaturahmi..

Hanya sebatas obrolan ringan biasa mengenai berbagai hal..

Sampai waktu menunjukan pukul 12 malam lebih..

Tentu ada beberapa penghuni yang terlebih dahulu pamit pulang, sebagian masih bertahan.

Terlihat ibu ibu hanya tinggal Sherly, Bu Ine, Bu Rahma, Bu Dian, Bu Anisa, Bu ustadzah dan Bu Halimah yang masih bertahan dengan obrolannya..

"Pak Harun, kalau tidak salah usaha pak Harun bergerak di bidang jasa finance juga ya?"

Tanya pak Hadi di sela sela obrolan kami..

Pak Hadi yang berusia sekitar 45 tahun ini merupakan suami dari Bu Anisa yang berusia sekitar 40 tahun atau lebih..

"Oh iya pak, tapi hanya jasa bantuan pinjaman saja pak bagi masyarakat yang membutuhkan"

Jawabku menjelaskan..

"Wah klo begitu saya ijin mengajukan pinjaman ke perusahaan finance pak Harun deh. Heheehe"

Lanjut pak Hadi

Aku yang mendengar ucapan pak Hadi pun ikut tertawa karna aku fikir itu hanya sebuah candaan saja..

"Hehehehe, bisa ja si bapak mah"

Timpalku

"Lohh saya seriusan pak, beberapa bulan terakhir ini keadaan beberapa toko saya mengalami penurunan yang signifikan, jadi perlu modal tambahan. Hehehe"

"Tadi tuh sebelum pak Harun datang, saya sempet ngobrol dengan pak ustadz, pak Sofyan dan pak Miftah soal ini...."

Ucap pak Hadi

"Nah berdasarkan info dari pak ustad sebaiknya bicara sama pak Harun yang memiliki usaha finance berbasis syariah agar terhindar dari riba"

Kembali pak Hadi menjelaskan

"Mohon maaf loh pak Harun saya sudah lancang menyarankan tanpa ijin dulu sama bapak"

Pak ustad terdengar berbicara..

"Ya gak apa apa pak, justru saya berterima kasih karna sudah bantu promosiin usaha saya, hehehe"

Ucapku agar tidak membuat pak ustad merasa bersalah

"Maaf pak, memang kira kira kebutuhan modal tambahannya sekitar berapa ya?"

Tanyaku ke pak Hadi

"Ehh tapi nanti saja kita bahas lebih lanjut. Mohon maaf saya nanya di depan umum seperti ini"

Lanjutku yang sadar harus tetap menjaga nama baik tetangga ku di mata tetangga yang lain..

"Hehehe, gak apa apa pak, lagian bapak bapak disini juga udah pada tau angka yang saya perlukan. Hahahaha"

Jawab pak Hadi seolah tanpa beban

"Iya sebaiknya di bahas secara privat dan profesional saja pak Hadi"

Pak Sofyan ikut berbicara mengomentari bahasan kami..

"Ok lah pak Harun, besok deh saya ke rumah bapak"

Pak Hadi menyetujui ucapan pak Sofyan..

"Siap pak, saya tunggu"

Ucapku

.......

.......

Sementara itu..

"Piih, aku masuk duluan ya. Udah ngantuk. Heheehe. Sekalian mau cek Sandy takut kebangun"

Ucap Bu Ine di tengah para suami sedang ngobrol

"Iya mih gak apa, papih nyusul bentar lagi"

Ucap pak Miftah.

Tak lama dari pamit Bu Ine, kembali terdengar suami wanita memanggil suaminya..

"Biii...."

Mendengar panggilan Abi, aku dan pak ustad serentak menoleh ke belakang.

"Ternyata Bu ustadzah yang manggil, saya fikir istri saya.. hehehe.. mohon maaf ya pak ustadz, hehehe"

Ucapku di sertai tawa dari bapak² yang lain..

"Hehehe, iya gak apa² pak Harun.. tapi memang sudah larut juga, sebaiknya kita selesaikan ja ngobrol nya biar nanti gak kesiangan shalat subuh nya"

Jawab pak ustad diselingi dengan sedikit tauziah..

"Yuk lah mari kita istirahat"

Ucapku menyetujui saran pak ustad..

Dan sepertinya lebah pun ingin istirahat dulu..

Capek ngetik hahaha

Sampe ketemu di part 9..

Semoga ada kejadian seru di part 9..
Salam sengat dari lebah :lebah:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd