Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

TETEH, ISTRI KAKAK IPARKU (FADIL IS BACK)

Terza Parte

“ Bunda…….”

Keadaan yang semakin terlihat gawat ini bukannya membuat aku takut, justru aku enggak untuk sedikitpun mengurangi tekananaku kepada teteh. Entah apa yang sudah merasuki, semakin teteh menahan pinggulku dan melawan…aku semakin bernafsu untuk memasukkan penisku lebih dalam.

Jarak yang cukup jauh dan memutar untuk memasuki area dapur membuatku memiliki cukup waktu untuk

terus memompa vagina teteh. Vagina teteh yang bersih dan berwarna merah muda semakin becek dimasuki oleh setengah batang jahanam.

Mata teteh yang sayu terus melihat ke arahku dengan tatapan memohon sembari tetap menahan pinggulku untuk tidak menekan lebih dalam.

Tangan teteh begitu kuah menahan..kembali teteh menggelengkan kepalanya, meminta sekali lagi untuk berhenti..

“Bunda…”

Aku berhenti mengayunkan pinggul dengan tetap membenamkan penis di dalam vagina teteh.. menatap matanya…mengisyaratkan teteh untuk melakukan sesuatu

“ alan..jangan disini, bunda lagi bikin sambel, nanti matanya pedes…” jawab teteh sambil menatapku dengan penuh permohonan…teteh masih berusaha mendorongku

Aku sendiri sebenarnya cemas..

“ iya Bun..tapi alan mau mau main hape..boleh pinjam hape bunda yang dicas?”

Kami saling lirik…

“ Clep..”

“ hhaaaahhhhhhhkkkkkk…….nanti alan, nanti bunda ambilkan..alan sabar dulu yaaa…..hhmmmm”

“ iya bun…” jawab alan

Teteh tiba tiba menggeserkan pantatnya..

“ploopp….”

Messi terlepas..

Nafas teteh satu dua, terengah engah…

“ udah ya dil..udah.. yaa “

Posisi teteh yang masih menungging..

“ kita udahan ya dil..teteh mau kasih hape sama alan dulu..sekalian mau mandi, sudah sore”

……

…..

“ eh, fadil….jangan dil…haaahhhhhkkkk “

Aku masukkan lagi penisku ke liang teteh secepat kilat, secepat itu juga tangan teteh kembali menahan badanku..

Aku hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun, mataku tertuju kepada matanya yang kembali memohon untuk menyudahi ini semua..

“ haaahhhh, diilll……..nooo…fadilll…aaaahhhh…setttt…hooppp aaaahhkkkkkk…”

Kepala teteh berbalik ke arah jendela menunduk, menikmati setengah batang penisku yang keluar masuk. tangan kiriku memegang pinggul teteh, satunya lagi mengelus punggungnya yang putih..

“ Ooohh teteh, memeq mu memang enak sekali..masih sempit, basah…sayang sekali kamu A’ melewatkannya. Badannya yang putih, putting kecil cokelat muda..andai saja engkau tau A’, memeq istrimu kini menjadi sarang penisku. Ingin rasanya aku memperlihatkan padamu, bagaimana teteh menyerah…dan menikmati setiap penisku menghujam kedalam “ batinku…

Tusukanku semakin cepat..semakin intens kedalam

Aku bisa saja menyingkirkan tangan teteh yang mengalangi penisku masuk seutuhnya, tapi biarlah..aku juga menikmati perlawanan teteh. Mungkin teteh melawan karena berfantasi diperkosa atau sex secara kasar..entahlah, teteh dengan isi hati dan kepala selalu jadi misteri.

“ oohh……aaaaghhhhhhhhh…dill…”

“ ssthhhhh….kenapa teehhh….fadil bisa bantu apaa….”

“ tetttt….aaah…mauu..”

“bareng ya teh”

“ aaghhhhhhhh…..janghaaaannn…noo…dil, janghaaaaaaannn….ooohhh ..”

“ dikit lagi teehhhh…..”

Crooottttt…aku menumpahkan semua benihku ke dalam vagina teteh. Tapi aku tetap memaju mundurkan penisku di dalam vagina teteh

“ jangan dil….aaaaaaghhhhhhhhhhhhhhh” teteh mengerang..menunduukk, tangannya sudah tidak menahan badanku lagi. Sudah tidak ada tanda tanda perlawanan dari teteh…

Orgasme teteh begitu sempurna, menjepit setengah batang penisku….meremas remas dan memeras penisku sampai tidak ada lagi sisa sperma di batangku. Terasa sampai kering….tidak tersisa

Aku melangkah mundur, memberikan ruang untuk teteh..

Teteh mulai menegakkan badannya, namun dengan kepala tetap menunduk. Teteh menahan badan dengan kedua tangan di meja dapur…

Aku maju medekati teteh kembali, memeluk teteh dari belakang..menyelipkan kepala penisku disela pantatnya..kulingkarkan tanganku di perutnya yang rata.

Buru buru teteh membalikkan badannya..meletakkan telapak tangannya di bahuku..sedikit membelai rambut. Teteh menatap sayu tapi tajam, seolah ada yang ingin disampaikan…sedetik kemudian ia menunduk. Menyandarkan kepalanya di dadaku…

Ia melepaskan tanganku yang melingkar dengan lembut…melangkah menjauhi..diikuti tanggnya yang juga jatuh pelan pelan…

Teteh sudah tidak peduli dengan pantatnya yang masih terbuka..sisa sisa sperma yang masih menetes dari vaginanya…

Teteh berjalan pelan..

“ dil, teteh ga masak..kalau lapar, pesan online aja…teteh mau istirahat, mau mandi”

“..iya teh…” jawabku pelan




Bersambung segera...
Iya teh.. 👍🤭😁
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd