Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

TETEH, ISTRI KAKAK IPARKU (FADIL IS BACK)

La Seconda Parte


Sampai dengan hari kedua dikota ini, hanya perjalanan kantor dan hotel. Saking sibuknya, bahkan untuk sekedar kuliner ringan aku ga sempat. Tapi memang sejak dari pertama datang makin kesini, beban pikiran soal pekerjaan semakin bekurang. Mungkin karena sudah cukup penat, malamnya aku keluar hotel, ya sekedar berjalan ringan menyusuri pinggir jalan. Mungkin aku akan menemukan ide, mau aku apakan besok.

Dari jauh aku melihat tukang penjual sosis goring, entah kenapa aku jadi teringat dengan para keponakanku, selama ini aku hanya menyervis ibunya…tapi anak anaknya tidak, ada rasa sedikit bersalah hehe..

========================================================================

“om fadillll……….”

“ heeiiii…..dari mana ini. Pantesan rumah diketok ga ada yang bukain pintu. Bunda ga ada dirumah?”

“ kita dari supermarket om, sama bunda..kita duluan lari larian. Lomba siapa yang sampe duluan kerumah. Bunda ada kok dibelakang lagi bawa belanjaan” jawab salah satu dari mereka sambil menunjuk arah luar garasi.

Segera aku berjalan menuju ke arah teteh, pikirku mungkin banyak belanjaannya. Dari pinggir lar agarasi aku langsung emngenali sosok wanita dengan baju piyama merah maroon, hijab krem berjalan membawa belanjaan satu kantong belanjaan , cukup besar. Teteh dan aku sama sama menghentikan langkah, kami sama sama melempar senyum. Dan saling berpandang seolah olah saling berbicara satu sama lain

“ udah sini teh..fadil bawain. Lagian kenapa ga bilang sih kalau mau belanja, kan bisa fadil temenin..” sambil mencoba mengambil kantong belanjaan dari tangan teteh

“ eeehhh…apaan sih ni, biarin orang deket sini sambil jalan jalan sama anak anak “ teteh mencoba melarikan tangan dan barang belanjaan.

Segera aku genggam tangan teteh agar tidak terlalu lama hanyut dalam romansa ini. Aku tersenyum untuk meyakinkan teteh agar mau melepas kantong belanjaan. Dan Teteh akhirnya menyerahkan kantong kepadaku. Tanpa sadar tangan yang satunya malah mengandeng tangan teteh mengajak pulang.

Ini mengajak pulang atau mengajak ke ranjang, fadil? –

Setelah beberapa langkah, tarikan tanganku tiba tiba berat.

“ dil….”

“ ya teh….ada apa “ aku menoleh sedikit ke belakang

“ gimana kalau tangannya dilepas dulu….” Kata teteh sambil menunjuk ke genggaman tangan kami

“ astaga…maaf teh..maaaaaaf “

“ kuy lah aahhh…dah siang ini anak anak dah pada nunggu diluar rumah..”

=================================================================

Anak anak seperti biasa lebih memilih bermain di lantai dua. Dan seperti biasa pula lantai satu kosong , hanya tertinggal aku dengan teteh. Teteh masih seperti dulu, antara tidak sadar atau memang sengaja membiarkan sedikit tubuhnya dinikmati lelaki lain selain suaminya..seperti sengaja menawarkan tubuhnya untuk sekedar dijamah kecil, entah buah dadanya atau vaginanya yang sekarang bisa jadi sudah lembab menunggu gesekan gesekan nikmat pejantan lain.

Dua kancing teeratas piyama teteh terbuka, tidak langsung terlihat belahan buah dadanya, tapi aku bisa melihat area dadanya yang putih dan bersih, ini saja cukup membangkitkan messi dari tidurnya. Aku bahkan berkhayal, bagaimana jika teteh melakukan ini didepan teman teman suaminya, apakah mereka juga berkenan menjamah teteh seperti aku menjamah teteh sejak lama..seru kali ya.



Teteh berjalan ke arahku

“ dil, bantu bentar donk…”

“ bantu apa teh ..??”

“ agak berat sih, masalah ga..apa kamu lagi capek?” Tanya teteh agak sungkan

“ oh, enggak..gimana gimana, apa yang bisa dibantu “

“ bener ya, sini bentar deh kita ke dapur belakang…”

Kami berdua berjalan beriringan ke dapur belakang, teteh jalan di depan, aku dibelakang.

“ ini loh …..gini, bagian rumah lampu kitchen set ini dil, renggang..jadinya mau jatuh. Belum jatuh sih ya, tapi tar takutnya jatuh beneran.

Aku mencoba untuk melihat lihat apa yang menjadi masalahnya. Tekan sana, tekan, sini geser sana geser sini, akhirnya ketemu…selesailah masalahnya, tapi ini justru mengundang masalah lain…

Teteh berpindah posisi ke bagian dapur yang ada jendela yang menghadap ke taman samping. Melipat tangannya dan menciptakan keheningan di dapur. Hening ini membawaku pelan pelan mendekati ke arah teteh. Kaki aku langkahkan perlahan menuju tempat teteh berdiri mematung, entah apa yang ada dipikirannya..pandangannga kosong ke luar jendlea, entah sedang hinggap dan terbang kemana.

Antara ragu dan yakin kedua tanganku mendaat di kedua bahu teteh dan semakin kudekatkan badanku ke badan teteh. Mungkin saat ini jaraknya sekitar sejengkal. Bahu teteh aku remas pelan..

“ teteh mikir apa teh …”

Teteh menggelengkan kepala pelan..

Kini tanganku meremas pelan bahu teteh..lalu leluncur turun perlahan ke sikut…pelan senyusuri bawah sikutnya dan berhenti dipinggang. Ku elus pelan..kuremas pelan. Kepalaku ku semakin dekat ke pundak teteh..hidungku mulai mencium bau tubuhnya dan hmmmmmm……sekarang kedua hidungku menempel ke pundak teteh yang putih dan wangi…

Punggung teteh kini rapat dengan dadaku. Messi sudah terbenam diantara pantat teteh yang sekel..aku dorong badan teteh be meja dapur, tiada ruang untuk mundur. Tubuhnya terjebak, tersudut.

Sekamin dalam kuhirup aruma tubuh teteh…makin dalam..makin dalam aku mencium aroma wanita yang basah liang senggamanya.

Sepasang tangan kini menjalar di tangan teteh yang terlipat, yakin untuk turun ke bawah..menuruni lekuk tubuh teteh..bisa kurasakan tanganku sudah melewati area pusar..aku semakin turun, kurasakan batas karet CD teteh, aku turun sedikit dan diam. Kudiamkan tanganku disana, beberapa senti diatas garis vaginanya. Kukecangkan dekapanku, semakin ku benamkan messi di belahan pantat teteh…

Hidungku bergerak perlahan menyusuri pundaknya, naik ke atas semakin atas ke arah belakang telinga..menghisap kembali berulang ulang aroma tubuhnya..

Sebuah gigitan lembut ditelinga teteh,,

“ teh…teteh harum banget, fadil suka…fadil suka aroma badan teteh….”

“ mmmmm…..”

“ boleh ya teh, fadil cium cium pundak teteh sama telinganya…”

“ janghhh…haahhhnnnnnn dil…mmmm”

Ciuman ku masih bergerilya di pundak teteh dan bahu sebelah kanannya. Kepala teteh sudah miring ke kanan, tanpa disadari olehnya…teteh sudah memeberikan kesempatan ini..

Dorongan messi ke pantat teteh makin dalam..pinggul ku gerakkan mau mundur perlahan dengan ritme yang konstan. Semakin dalam, semakin menusuk ke bagian sasaran.

Ide kotorku memenuhi kepala..kini bekerja sama dengan bagian tubuh yang lain untuk menurunkan celana teteh…

Badan teteh kudorong sedikit condong kedepan, ke arah jendela..goyanganku semakin intens..

“ hhhh…hhhhh…”

Hanya itu suara teteh, sejak tadi tidak sedikitpun perlawanan dari teteh, malah kini teteh yang mencodongkan badannya makin kedepan…mungkin liang vaginanaya mulai mencari cari kepala messi..ingin disentuh lebih brutal.

Saat tangan ini mulai menurunkan sedikit celana piyama teteh..

Woooww…teteh pakai CD seamless

“pantas tadi hamper ga berasa batas CDnya” kataku dalam hati

Aku semakin ingin menurunkan celana teteh lebih bawah…

Celana teteh pelan pelan turun kebawah, tapi dengan irama sodokan yang dalam dan menekan

Sesekali messi aku tekan lebih dalam

“ haahhhhhmmmmm….” Teteh mendesah…

Kubuka kancing celana boxer untuk melepaskan messi ke habitatnya…

Kini messi terlihat sudah tidak bersahabat, susah dikendalikan,,air liurnya keluar..

Tidak ada batas lagi antara messi dengan vagina teteh. Messi dengan leluasa mendesak belahan vagina teteh, mendesak makin dalam ..makin kuat…makin cepat

Aku hanya ingat teteh bersandar ke meja dapur, satu tanganku memegang pinggang teteh..satu tangan ku meremas pantat teteh…

“ hhhaahhhhhhhhh…dill…..hhhhh…ssuudhhhhhhh…”

Teteh meracau sambil memegang tangan kananku. Mendengar teteh dalam kondisi seperti itu, akum akin gila..makin kuat. Bisa kulihat CD seamless teteh sudahmakin terdesak kedalam lipatan garis vaginanya. Bagaimana bisa teteh bertahan sedangkan ada kepala penis yang menyundul klitoris dan lubang kenikmatannya.

“ hhhhkkkhhhhhhh…..”

Tangan teteh semakin kencang mencengkeram tanganku

Kutepis tangan teteh dan kembali ku letakkan di meja dapur..

Jari jempolku kini kuselipkan ke dalam batas bawah CD teteh..aku ingin menyingkap CDnya

Pelan pelan aku bergeser dari atas, sampaii ke bawah..hingga bukaan terakhir. Posisi dimana aku bisa melihat lubang anus teteh yang pink dengan ..

Tinggal aku tarik sebentar messi ke belakang, kutarik CDnya sedikit dan aku bisa menyelipkan kepala mesi dibelahan vagina teteh, tanpa ada pembatas sama sekali…

Kuberanikan jariku makin menganggkat batas CD teteh..ritme messi sudah aku atur untuk lebih mundur saat tidak menyundul..

Dan, sepersekian detik aku bisa melihat belahan pink itu..aku bisa melihat vagina yang basah..

Bisa kulihat juga teteh menyadari yang aku lakukan. Kepalanya menoleh ke arah aku dengan mata sedikit kaget melotot..

Disisi lain, aku sudah kepalang memajukan messi kedepan..kepala messi makin dekat dengan belahan vagina teteh…

Makin dekat…

Makin dekat…

Menemppel…

Dan..

Clep..

Kepala messi kini sudah di vagina teteh, batas antara vagina dengan labia mayora..

Rasanya hangat dan nikmat..sempat kumaju mundurkan messi beberapa kali..

Tapi tidak bisa terlalu dalam, karena tangan teteh menahan pinggulku..

Wajah teteh yang sayu, bibirnya yang digigit…dia ingin kenikmatan ini, tapi hatinya mungkin memberontak..

Masih aku berusaha memaju mundurkan messi..

Sensasi memasukkan kepala penis dengan penolakan teteh itu menimbulkan berjuta juta strum..walah hanya kepalanya..

Dengan mata yang sedikit terpejam teteh , menggelengkan kepala…tanda jangan diteruskan

Pinggulku diam…

Kepala messi masih didalam vagina teteh..

Tangan teteh masih berusaha memundurkan pinggul dan tubuhku…

Aku mengangguk sebentar, tapi pelan2 aku makin memasukkan kepala messi kedalam vagina teteh..pelan pelan aku masukkan..

Lebih dalam..

Lebih dalam..

Teteh makin mendorong tubuhku..



Cekrek…..

Suara pintu dpur yang dibuka dari ruang keluarga…

Teteh melotot, memberontak ingin melepaskan diri..

“ bundaaaaa…..”

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd