Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Kamis, 13 Januari 2021, 12:31
" Wah kalo hari ini ngga bisa mbak... Paling Jum'at setelah makan siang.. Gimana? " tanya Rani ke lawan bicaranya
" Hmm.. Okay.. Jum'at jam 2 siang... Wa'alakumsalaam " jawabnya lalu mengakhiri percakapan
" Teh.. Yang di mall mau ketemu kita..." ucap Rani sambil memeluk istriku
" Yang mana..?" tanya istriku
" Skin care tea teh... Jum'at jam 2..." ucapnya
" Ooo... Buset.. Keukeuh yah mereka..." komen istriku. Teteh juga ikut menimpali sambil membelai rambut Vilda.
Akhirnya waktu istirahat usai. Kami melangkah ke telah memasuki lobby.
Ada beberapa percakapan ringan terkait pekerjaan yang kusampaikan kepada team dan pegawaiku. Termasuk soal pekerja lapangan.
" Vil... Hayu..." ajak Rani
" Siaap teh nong..." jawab Vilda sambil menyangklek tas nya
" HHHEEIII... MAU PADA KEMANA ???? " suara teteh cukup kencang membuat sebagian pegawaiku menoleh kepo
" Ke Graha Bintara Raya Teh... Mau survey gedung..." jawab Rani masih tetap manja
" Tapi ngga berduaan aja kan..? Kenapa ngga minta dianter..? Coba nanti kalo kenapa kenapa..?" ucap teteh panik
Ardi yang mendengar ucapan teteh bergegas menuju kendaraan untuk bersiap mengantar Rani dan Vilda.
Tiba tiba om Marwan menepuknya dan membisikkan sesuatu. Ardi mengangguk dengan wajah lega
" Izin ibu... Mbak Nong dan mbak Vilda sudah meminta antar ke saya. Dan saya sudah dapat perintah dari bang Herdi..." ucap om Marwan.
" Ooo... Iya tuh kalo dianter mah. Eh ajak juga siapa satu lagi atuh.. " ucap kang Pri lega
" Tigaan aja sama om.Marwan..." ucap Vilda berusaha meyakinkan
" Tidak... Harus ada seorang lagi! Saldo ATM kamu sisa berapa? " ucap teteh. Rani menyebutkan angka.
" Eummh.. Kenapa dikosongin... Stevyy.. " ucap teteh
Stevy menghampiri lalu ia menerima perintah agar mentransfer sejumlah uang ke rekening Rani sebagai bekal. Dan menerima perintah untuk memanggil seorang security. Stevy memanggil salah seorang security agar ikut mengawal.
Pegawaiku yang lain merasa takjub dengan proteksi yang diberikan oleh kami sekeluarga kepada Rani dan Vilda, juga lainnya,
" Bu.. Bu Rani... Sebentar bu...." panggil Haryo samvil berlari menyusul Rani.
" Kenapa Yo? " tanya Rani
" Ini bu.. Hosh.. Hosh... Indragiri Perkasa meminta ketemu sama ibu, hosh.. Hosh.. harga kita realistis dan kita menang tender... Hah.. Heh.. Uhuk.. Uhuk." ucapnya sambil ngos ngosan
" Ya Allah yooo.... Ngos ngosan sampe gitu.." ucap Rani
" Rokok teross... Es Terooos... Batuk kaan..." ledek Cipot kalem
Haryo hanya bisa nyengir.
" Alhamdulillaahh... Ya sudah.. Minta hari senin paling lambat. Koordinasi juga ke GA dan marcomm..." perintah Rani
" Siap bu.. Yesss...!" sorak Haryo
Tak berapa lama mereka berangkat. Ku wanti wanti agar mereka kembali sebelum jam 5. Karena kami akan mengantarkan jenazah Erika yang akan " Pulang " ke Bogor.
Diperjalanan kedua gadis ini asyik berdiakusi memgenai gedung yang ditawarkan. Dan selain Graha Bintara Raya mereka juga sudah mengantongi gedung Sekar Adhitama dan Sebuah hotel bintang 4 yang levelnya sekelas. Ini untuk membandingkan harga dan fasilitas. Setelah menempuh 15 menit perjalanan, mereka mereka telah tiba di Graha Bintara.
" Selamat Siang bu Rani, bu Vilda..." sapa salah satu team marketing gedung tersebut.
" Selamat siang mbak.. " jawab Vilda
Lalu mereka terlibat obrolan basa basi sejenak sambil menikmati sajian welcome drink.
" Baik bu Rani.. bu Vilda kita langsung liat aja ruangannya..." ajak Windu. Lalu
Mereka melangkah menuju ruang yang dimaksud.
" Kapasitas ballroom ini mencapai 1500 persons in a time. Dan bila dikonfigurasikan dengan hidangan buffet kapasitasnya memang berkurang menjadi 1250 orang. Itu sudah dengan asumsi pinggiran dan tengah digunakan untuk meja buffet." papar Windu
Rani mengangguk...
" Selain ballroom. Yang include apa aja mbak Windu? " tanya Rani
" Oya.. Untuk package wedding yang kami tawarkan yaitu sound system sebesar 5000 watt pro ballroom, Make up room sekaligus wardrobe room, VVIP room, Musholla dan kamar mandi. Dibelakang disediakan fasilitas cuci piring wet or dry, tinggal request aja. Terus kami sediakan flower bouquet dan ice carving. " jawab Windu menjelaskan sambil berkeliling meninjau fasilitas gedung tersebut
" Hmm.. Baik.. Tapi harganya lumayan ya.. 185 juta... Apa ngga bisa dibuat lempeng 175 juta aja mbak...?" tanya Rani
" Wadduuh.. Ngga bisa mbak... " jawab Windu
" Hmm.. Ya sudah kalo gitu kami akan buat perhitungannya dan kami akan kabari segera ya mbak.." jawab Rani.
" Oh baik bu Rani.. Saya akan tunggu kabar dari bu Rani " jawab Windu.
Tak berapa lama kedua gadis muda itu telah meluncur
" Kemahalan kalo hanya dapet fasilitas kaya gitu aja mah..." keluh Vilda
" Iya ih.. Si Wawat ngga akurat infonya..." omel Rani
Selang beberapa waktu mereka sudah sampai di Gedung Sekar Adhitama.
" Selamat siang Bu Rani..." sapa Selma
" Siang juga mbak.." jawab Rani. Dan basa basi kembali terjadi sambil menikmati sajian.
Setelah beberapa menit mereka melihat lihat fasilitas yang ditawarkan.
" Ini ballroom untuk 1400 orang estimasinya. Tapi bila menggunakan buffet hanya bisa menampung 1200an orang bu." ucap Selma
" Kondigurasi buffetnya kaya gimana mbak? " tanya Vilda
" Oh iya.. Konfigurasinya all sides untuk booth and desert Sementara middlenya diisi main course table." jawab Selma
" Oo.. Fasilitasnya selain ballroom ?" tanya Rani
" Untuk wedding packagenya :
1. Wedding organizer, tapi ini optional ya bu
2. All table and booth, termasuk dishes
3. Catering sevice, ini juga optional
4. Make up room, wardrobe room, VVIP room praying room, Nursery room, Bathroom.and toilet. Semua all available. Sound system 7500 watt ballroom pro settings
5. Flower bouquette sesuai tema
6. Welcome drink sesuai jumlah pax
7. Ice carving yang bisa diisi dengan fresh fruit.
8. Kalo ada yang ngga digunakan bisa switchable. " jawab Selma
" Woow... Lengkap banget. " komen Vilda
" Dishwashing area juga kami sediakan bu.. Dry or wet... Tertutup terus grilled area " tambahnya
"Harga 175.. Saya kira bisa digeser..." ucap Rani
" Hmm... Sebenernya bisa aja bu.. Mungkin saya bisa dengar penawaran dari ibu ibu ini...? " tanya Selma
" Ya kalo kami sih berharap bisa geser serendah mungkin. Tapi kita realistis aja mbak. Kita minta geser ke 150 bisa kan? " tanya Vilda
" Wadduh... Agak jauh bu Vilda... Gini aja lah .. All facility included dan saya kasih 165..." ucap Selma
" Fix lah... 160 mbak..." tawar Vilda
" Euh... Sebentar..." jawab Selma sambil mengeluarkan hp nya
4 menit kemudian
" Deal bu Vilda.." jawab Selma
" Yess... " ucap Vilda dan Rani. Lalu mereka melanjutkan melihat table dan kelengkapan lainnya.
Ternyata perlengkapan yang ditawarkan masih baru dan berkelas. Ruangan yamg disediakan juga bersih terrawat.
" Okay mbak. Segera saya akan kabarin untuk DP nya paling lambat Selasa besok ya mbak..." ucap Rani
" Baik bu Rani... Wadduh... Senang berbisnis dengan ibu ibu ini. Nawarnya realistis. Ngga seperti 2 hari yang lalu.. Kami ditawar full pack hanya ½ harga..." ucap Selma
" Haah...??? Buset yang nawar.. Hahahaha.." suara tawa keduanya terdengar
" Iya.. Padahal turun dari kendaraan mewah.. Perhiasan waah.. Meni reuceum..." omel Selma
Tawa kedua gadis itu makin kencang mendengar omelan Selma. Tak berapa lama mereka pamit kembali ke kantor

Kamis, 13 Januari 2021, 15:32
Suara mesin menderu halus, ditingkahi suara gesekan ban dengan aspal panas terbakar matahari.
" Nah.. Alhamdulillaah... Tinggal dikondisikan buat cateringnya sama Kania." ucap Vilda
" Izin mbak.. Itu tadi gedungnya strategis juga ya. Enak pengamannnya. Gampang mantau " ucap om Marwan
" om udah bikin dokumentasinya? " tanya Rani
" Siap. Saya akan buat rutenya besok" jawab om Marwan
Sejenak mereka singgah di mini market untuk sekedar membeli minuman, cemilan dan rokok.
Rani tampak berupaya keras mematuhi perintah dokter dengan membatasi jajan dan asupan gula. Selesai dari mini market perjalanan kami lanjutkan menuju kantor. Se0anjang jalan WA Vilda terus berbumyi menerima pesan dari teteh menanyakan posisinya. Vilda sabar menjawab pertanyaan teteh.
Sesampai di pintu lobby kedua gadis itu turun dan disambut oleh istriku dan teteh
" Alhamdulillah... Udah pada pulang " ucap istriku. Lalu memeluk keduamya erat sekali
" Hlaah kaya yang abis pulang dari Kongo ya.." komen Budi
Istriku tertawa kecil..
" Teh... Kan jalannya juga sama om Marwan... Ditambah mas Sofyan... Mereka bisa dipercaya kok..." komem Cipot
" Ya tetap aja teteh khawatir pot..." jawab teteh
" Iya sih.. Apalagi sesudah peristiwa kemaren..." jawab Revka
Teteh masih memeluk Rani dan Vilda diiringi tatapan pegawai yang lain.
" Gimana gedungnya nong? " tanya Terry mengalihkan situasi
" Bagus.. Gedung sama fasilitasnya masih baru. Harga juga realistis. 160 juta all facility..." jawab Rani
" Weeuuh... Ngga percuma teteh was was juga.." ucap teteh
Lalu keduanya menceritakan pertemuan dengan pemilik Graha Bintara dan Sekar Adhitama. Hingga diambil keputusan seperti itu.
" Yaudah.. Besok minta no rek Sekar buat trf dp ntar nong..." ucap Budi
" Iya bang.. " jawab Rani
" Teteh... Aku tadi pake uang 650.. Buat beli minuman sama rokok 150 sama ngasih mas Sofyan 500 " ucap Rani melaporkan keuangan
" Yasudah ngga apa apa. Senin teteh ganti..." ucap istriku
" Lho itukan operasional resepsi.." elak Rani
" Bukan nong... Teteh ngasih buat pegangan kamu..." ucap teteh
" Oh atuh..." jawabnya masih bingung
" Hahahaha... Muka kamu lucu kalo bingung.... Ya sudah Stevy.. Trf aja. Sekalian buat si bule " ucap teteh sambil tertawa dan menciumi pipi Rani.
" Siap siap yu...." ajakku kepada semua.
" Eh iyah.... " jawab semuanya.
Lalu kami bersiap. Awalanya teteeh akan ikut tetapi dengan berbagai pertimbangan ia membatalkan dan mewakilkan kepada kami. Sementara petugas di RS Soekamto kuhubungi dan mereka telah selesai memulasara Jenazah Erika.
Sebuah mobil provoost mengawal perjalanan kami. Chris dan Drajat berada di dalam mobil tersebut. Eka dan Nirina pindah ke mobilku.
" Eka... " sapa istriku sambil memeluknya
" Teh...." jawabnya
" Beuhh.. Tangannya digendong...." komentar Cipot
" Iya Pot.. Kena apes..." jawabnya santai
Eka mengeluarkan hp nya. Lalu ia.menelepon seseorang
" Udah sampe A.. Sama abang sama semua keluarganya... Iya A.. Iya.. I Love you too." ucap Eka
" Wikwiiiiw.. I lop yu tu beybeh.." ucap Budi kepada Terry. Terry ngakak melihat perilaku suaminya
" Nambah lageee kaum bucin... " ucap Cipot
Nirina tertawa hingga harus jongkok.
" Emang elu kaga...??" tanya A Yahya
" Yee pan gua juga termasuk A... Member of Bucin Nation..." jawab Cipot
Nirina makin ngga tahan melepaskan tawanya
Lalu ia menghampiri Eka
" Haddeuh kamu jadi korban..." ucapnya sambil memeluk Eka yang sedang tertawa karena dirinya jadi korban kejailan kami.
" Bucin opo nda. Itu jelas berbeda... Iya tho? Nah bagaimana kita bisa menyikapi peristiwa kebucinan itu dengan bijak itu adalah pilihan. Jangan tanyakan kenapa saya berpetuah seperti ini... Saya aja nda ngerti kok..." ucap Herlambang memperkeruh suasana
" Hahahahaha... Disini ada juga ya legend komedi nya.. Hahahaha..." ucap Chris sambil terbahak.
Kami masih tertawa mendengar ucapan Chris
Akhirnya suasana gembira usai. Kami meluncur menuju Kramatjati dengan mobil Provoost sebagai voorijder. Mobil kedua diisi mobilku lalu fortuner dan apanja.
Sesampai di RS Soekamto kami menuju ruang Jenazah dan melakukan pengurusan administrasi.
Keluarga Erika ada yang hadir. Dia adalah kakak no 2 Erika.
Saat kami bertemu ia memelukku dan mengucapkan terima kasih sambil berlinang airmata.
" Kepergian Erika jadi dendam saya. Kamu jaga keluarga kamu ya..." ucapku kepada Adam tegas.
Ia kaget dengan ucapanku tapi tak bisa berkata apa apa.
Setelah beberapa menit. Kami kembali meluncur ke arah Bogor. Kali ini jumlah kendaraan bertambah menjadi 8 unit.
Dari Adam.kuketahui bahwa jenazah Erika aan dimakamkan malam ini juga. Kami setuju dan pasti akan hadir dalam prosesi pemakaman Erika.
45 menit kami tempuh menuju daerah Gunung geulis kampung halaman Erika.
Sesampai disana isak tangis keluarga pecah. Aku, Budi, Chris dan anggota keluarga Erika menggotong peti jenazah Erika langsung menuju lokasi makam.
setelah tiba di.makam prosesi pun dimulai. hingga akhirmya usai. Airmata kemarahan masih menetes dari mataku.
" Bang. Ika udah cerita gimana sayangnya abang sama Ika. Saya atasnama keluarga memohon sama abang. Sudahi dendam abang. Kami tau dan merasakan kemarahan abang. Tapi kami juga ngga ikhlas kalo abang sampe kenapa napa bang. " ucap Adam saat aku ngobrol berdua dengannya.
" Aku ngga bisa jamin Dam. Ika ngga terlibat.. Dia ngga bersalah... Tapi mereka ngehabisin Ika seenaknya " ucapku
" Bang.. Balasan Allah ke mereka akan lebih pedih bang..." uca0 Adam.berusaha membujukku
Setelah sekian lama berbicara akhirnya kemarahanku luluh. Demi mengharagi Erika dan keliarganya. Walaupun emosiku tidak pernah bisa melepaskan dendam kepada mereka
Setelah silaturahmi. Dan mempertimbangkan malam yang makin larut kami pamit pulang dan berpesan kepada keluarga Erika agar jangan sampai putus kontak. Sengaja kami meninggalkan no WA Vilda dan Rani agar mereka bisa dengan mudah menghubungi atau dihubungi.
Keluarga Erika melepas kami dengan berat. Tetapi aku berjanji malam ke 7 kami akan datang kesini untuk tahlil..

Kamis, 13 Januari 2021, 23:17
Kami tiba dirumah dengan selamat. Eka dan Nirina memutuskan menginap. Karena mereka mendapat cuti sampai hari minggu. Selain itu mereka akan mencoba berbicara kepada Johan untuk memdapatkan keterangan yang diperlukan. Kusadari ini bukan pekerjaan mudah mengingat kondisi Johan.
" Alhamdulillah.. Banyak kejadian... Banyak keberuntungan dan banyak nambah saudara..." ucapku sambil melepas baju.
" Hmm... Hehehem.. Romantika perjalanan kita keras ya yah...?" ucap istriku sambil memelukku manja.
" Itu Skenario Allah. Makin keras tempaan yang di terima baja... Makin kuat strukturnya untuk menjadi penopang..." jawabku
" He em.. Mmmmwah... Pahlawanku... Mmmmwah... Ksatria andalanku.. Mmmwah... Ayahnya anak anakku... Mmmwah cintaku..." ucap Fitri sambil memciumi pipiku dan melumat bibirku.
Aju tersenyum bahagia melihat kemesraannya kepadaku tak surut. Meski aku harus membagi perhatian untuk banyak hal.
Kami beranjak menuju pembaringan untuk merehatkan tubuh yang lelah ini. Dan sekejap kemudian kami telah lelap dalam peraduan indah dimalam ini

Serangga malam berdengung lembut
Nyanyikan lagu pengantar tidur kami
Rasa cinta tak akan surut
Walaupun ajal memisahkan kami
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd