Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT The Lucky Laki - Session 2 - Sakit tak Berdarah

The Lucky Laki - Session 2 - Sakit tak Berdarah

Malam hari jam 20.00 gue dan widi turun ke lobby hotel untuk pergi bersama yg lain mencari makan dengan berjalan kaki.

Kondisi jalan utama sudah ramai dan lumayan padat.
Makanya kita memutuskan untuk berjalan kaki menuju sebuah mall yg tepat berada dibelakang hotel kita menginap di bilangan Senayan, Jaksel.

Dengan bergaya santai gue mengenakan kaos berkerah, celana pendek bahan dan sepatu kets.
Sedangkan widi mengenakan kaos dengan balutan cardigan serta celana pendek bahan dan sepatu kets juga seperti gue.

Kita makan di sebuah nasi goreng pinggiran dan gue memesan nasi gila kala itu.
Widi pun memberikan uang Rp. 200 ribu ke kantong gue saat teman-teman nya sibuk memesan.

"Pegang sayang, buat bayar-bayar,." bisik widi senyum

"Aku ada kok yank" balas bisik gue

"Please deh yank, ngga perlu di debatin kan?" jawab doi berbisik senyum

Gue pun kembali duduk santai sambil membalas BBM dari mas dani yg menanyakan keberadaan gue.

Widi pun bersandar sambil melihat isi pesan mas dani itu.
Saat mas dani mengingatkan tentang kontrol bokap ke RS, widi agak tersentak dan memeluk gue

"Yank,. Kok kamu ngga pernah cerita ke aku kondisi papa?" ucap doi

"Buat apa sayang? Aku pikir suatu saat nanti juga kamu bakal tau kondisi papa,." jawab gue tersenyum

Widi agak melow dengan hal ini.
Karena doi terpikir dan bayangkan bagaimana gue dan mas dani saling bahu-membahu untuk keluarga.

Gue emang ngga pernah mau cerita kondisi keluarga gue, terutama kondisi bokap apalagi perekonomian keluarga ke orang lain.
Karena hal seperti itu, hanya seperti kita bicara dengan angin.
Dan seakan memohon belas kasih.

Makanan pun telah siap dan kita berenam makan bersama diselingi banyolan khas dari bayu yg kadang ngga tepat waktu buat ngocok perut.

Obrolan demi obrolan, bahasan menuju bahasan kita lakukan bersama malam itu cukup lama, sambil menunggu waktu yg tepat untuk berjalan menyusuri jalan Jendral Sudirman nantinya.

Jam 22.00 kita memutuskan mulai untuk berjalan santai menuju arah Semanggi.
Dan saling menertawakan orang lain yg berkendara dan terjebak macet.
Ternyata banyak juga pasangan muda mudi, gerombolan, bahkan keluarga besar yg berjalan menuju tengah kota sambil menenteng kembang api atau terompet.

Tepat pukul 23.30, ternyata kita melebihi target.
Justru kita sampai di bundaran HI malam itu.
Kondisi sudah sangat padat, ramai dan menjadi lautan manusia menunggu jam pergantian tahun.

"3,.. 2,.. 1,. SELAMAT TAHUN BARU" seruan semua manusia di sana dibarengi letupan petasan, kembang api yg pecah indah di langit dan tiupan terompet.

Widi memeluk gue dengan erat.

"Happy new year suami,. Muuachh" ucapnya mengecup bibir gue dan tersenyum senang

"Happy new year istri,." balas gue

"Tahun baru, buka segel aku ya,. Haha" ledek doi

Hahahahahaha,. Kita tertawa bersama.

Kemudian kita berenam saling bergantian berpelukan dan bersuka cita di malam tahun baru itu.
Lalu, kita mencari sela untuk kepinggir mencari tukang minuman dan cemilan sambil menikmati pesta pora kala itu.

***

Jam 02.30 gue, widi dan yg lain telah tiba di hotel lagi dengan menggunakan 2 taksi.
Karena sudah tidak kuat berjalan kaki.
Kemudian kita berpisah untuk masuk ke kamar masing-masing.

Sesampainya di kamar, gue dan widi langsung menuju kamar mandi bersama untuk membersihkan muka, tangan dan kaki.

"Yank, buka ya baju nya semua,." pinta gue dengan kerlingan mata

"Mau lagi sayang? Masih berasa nih,." jawab widi sambil pipis

"Ngga sayang,. Mau bobo telanjang aja sama kamu,." ucap gue genit

"Oke deh" jawab doi tersenyum

Mmuuaaccch,. Gue pun mengecup bibir widi saat ingin keluar dari kamar mandi terlebih dahulu.

Di depan lemari, gue segera melepaskan semua pakaian gue dan mengganti dengan lilitan handuk saja.
Lalu duduk kembali di kursi untuk merokok sebelum tidur.

Widi pun keluar kamar mandi hanya dengan berbelit handuk yg memperlihatkan toket gede nya menggembung indah.
Widi langsung menuju ranjang dan melepas handuk nya dan berganti dengan selimut.

Kemudian gue menyusul widi merebahkan diri disebelahnya dan berselimut setelah melepas handuk gue.
Kita berciuman sesaat dan saling memeluk hingga tertidur bersama.

Terbangun jam 10.30 membuat gue dan widi tergesa-gesa untuk bersiap-siap check out.
Kita pun bergantian untuk mandi dan menyiapkan tas kita masing-masing

Tepat pukul 11.30 kita turun ke lobby dan mengurus check out sambil menunggu bayu dan sekar (Raja dan Ratu Telat).
Kemudian kita berpisah untuk pulang ke tempat masing-masing.

Gue dan widi mampir ke sebuah drive thru resto cepat saji dan akan makan bersama di kostan aja.

Akhirnya kita berdua kenyang dan bersantai di kostan.
Gue pun turun kebawah bersama widi untuk kembali menikmati rokok gue sambil berjalan ke minimarket membeli beberapa cemilan dan minuman dingin yg akan mengisi kulkas di kamar widi.

Gue dan widi berbaring santai siang itu sambil melihat film layar lebar yg ditanyangkan ulang di sebuah tv swasta.
Film komedi itu, membuat kita tertawa terpingkal bersama diatas ranjang empuk widi.

Jam 16.00 lewat, film pun habis. Gue berdiri menuju kamar mandi untuk pipis.
Kemudian widi pun bergantian untuk ke kamar mandi.

Saat berpapasan, gue pun mencolek pantat nya dengan gemas.

"Telanjang ya,. Aku mau enak-enak,. Haha" ucap nakal gue

"Ihhhh,. Cabullll,. Haha" balas doi tertawa

Gue pun dengan pedenya langsung membuka kaos gue dan celana gue menyisakan CD aja.

Widi pun keluar dari kamar mandi dengan bugil tanpa sehelai benang pun.
Terlihat jelas kedua toket besar nya berayun indah, dan jembut lebat nya yg rapi namun kontras dengan kulit nya sangat menggairahkan.

Gue lepas CD gue hingga memperlihatkan kontol gue yg belum bereaksi.
Posisi favorit widi pun terulang, doi langsung duduk di pangkuan gue.

Kali ini memek nya menyatu dengan kontol gue tanpa penghalang.

Mmuuaacchh,. Mmuuaacchh,. Muaacchh,.
Berciuman mesra dalam waktu yg lama adalah hobi gue bersama widi.
Bahkan kita berdua pernah berciuman selama 30 menitan di sebuah basement mall.

Kali ini widi berciuman sambil perlahan memggerakan pantat nya memggesek memek nya di kontol gue.
Sambil gue memainkan pentil toket nya yg berwarna kemerahan itu.

"Muuaachhh,. Ehmmm,. Yank,. Mmuuaachh,. Aku,. Sshhh,. Dah jadi milik kamu,. Mmuachh" ucap widi disela ciuman kita

Kontol gue semakin mengeras saat merasakan gesekan memek widi yg mulai licin karena perlahan basah.

Perlahan gue angkat sedikit badan widi, dan gue memposisikan telentang.
Sambil gue berusaha mengarahkan batang kontol gue di lobang memeknya.

"Dudukin pelan-pelan sayang" pinta gue

"Heem,. Eeengghhh,. Ssshhhhh,. Eengghh" desah widi sambil menggigit bibir bawahnya.

Blessssssssss,. Kontol gue pun masuk ke area paling dalam memek widi.

Mata widi terbelalak namun setengah hitam nya hilang.

"Aaaaaaaaaaaahhhh,. Sshhhhh,. Uhhhhhh,. Enakkkkk yank,." lenguh widi

"Dah ngga sakit kan?" tanya gue

Widi menggeleng tersenyum.
Dengan berbekal nonton bokep sekali, widi pun berusaha menggerakan pantat nya naik turun, dan mundur maju.
Walau masih kaku dan belum konsisten.

Gue pun mengarahkan widi untuk naik dan turun dulu beberapa menit awal permainan.

"Aaaaahhhh,. Eeehmmmmm,. Kalo gini enakkkk yank,. Sshhhhh,. Aaoohhhh" desah widi

"Iya sayang, ehmmmm,. Enak banget yank" balas gue

Memek widi semakin licin dan enak.
Sambil gue mainkan toket besar nya dan sesekali mencubit lembut pentil nya

"Aaaaoohhhhh,. Sayanggggg,. Ssshhhh,. Kok makin,. Ssshhhhh,. Ser-ser an ya,. Ssshhh,. Aaaoohhhh,. Enak banget toket aku yank" desah widi

Gue mulai mengarahkan untuk widi dudukin semua kontol gue.
Dan bergerak maju dan mundur.

Insting nya sudah mulai nyambung.
Sambil terus gue remasi toket nya, widi pun semakin hot bergoyang dan mendesah.

"Aaaaohhhhh sayang,. Ssshhhhh,. Aaaauhhhhh,. Pengennnn,. Pipisssss,. Sshhhh,. Aaaaahhhh" desah widi

Gue terpikir bejat, gue arahkan jempol tangan kiri gue untuk menyentuh klitoris nya dan agak menekan serta menstimulasi. Sambil widi tetap bergerak maju dan mundur.

"Aaaaaooosssss,. Aaaahhhhhh,. Yankkkkk,. Ssshhhh,. Aaaaaaduhhhhh,. Aaaaaaaauuhhh" desah widi

Sekitar 10 menitan WOT. Tiba-tiba widi berhenti membenamkan kontol gue dalam-dalam.

"Aaaaahhhhhhh yankkkkk,. Geliiiiii,. Sssshh,.. Aaaaoohhhhhhhh,. Pipissssss aku,. Aaaahhhhhh" lenguh widi

Dibarengi badanya bergelinjang hebat seperti epilepsi.

"Aaahhhhhh,. Yankkkkk,. Sssshhhh,. Sumpahhhhh,. Enakkkkkk,. Aaaaaaaaahhhhh" desah widi yg ngga tau bahwa doi sedang orgasme

Setelah badai orgasme widi mereda, gue angkat tubuh doi untuk berbaring di sebelah gue.

"Huffttt,. Aku ngompol ya sayang? Hah?" widi panik memeriksa kasurnya

"Bukan sayang, itu namanya orgasme, kamu klimaks" jawab gue tertawa kecil

"Masa sih sayang? Kaya gitu emang? Sampe geli banget yank,." tanya doi

"Iya,. Mau coba lagi?" ajak gue tersenyum

"Emang bisa? Coba sayang,." tantang widi senyum

Gue segera menindih widi dan menyerang bibir seksi nya.

Mmuuaacchhh,. Mmuuaacchh,. Muacchhh,.

Kemudian ciuman gue mulai ke leher hingga ke toket besar dan bulat nya.

"Aaaohhhh,. Yankkkk,. Ssshhhh,. Geliiii yank,. Ssshhhh" desah widi

Gue gesekan kontol gue di belahan memek widi. Hingga membuat widi agak terpekik.

"Sssaaaayyanggg,. Eehhhhmmm" pantatnya menyentak naik

Perlahan gue dorong kontol gue masuk ke memek widi.

Blessssssssssss,.

Tanpa ba-bi-bu, dan memanfaatkan momen orgasme widi barusan.
Gue pun langsung menggenjot memek widi dengan tempo sedang.

Plooookkkk,. Ploooookkkk,. Ploooookkk

"Aaaaoohhhhh sayang,. Aku sukaaa banget,. Sshhhhh,. Aauuhhhhh" desah widi

10 menit berlalu gue genjot memek widi dengan tempo berubah-ubah.
Sesekali kita berciuman atau gue mengemut pentil toket nya.

Kemudian, gue lebarkan kaki widi dan kedua tangan gue bertumpu di paha nya.
Posisi gue agak terduduk dan menusukan kontol gue dalam-dalam di memek nya.

Plooookkkkkk
Ploooookkkkkk
Ploooooookkkkkkk

Plooookkkkk,. Ploooookkkkk,. Plokkkkkk,.

"Yankkkk,. Aaaaaaahhhhh,. Ssshhhh,. Ampunnnn sayangggg,. Aahhhhhh" desah widi

Seketika, setelah kontol gue mentok beberapa kali di mulut rahim nya.
Gue tarik mendadak kontol gue keluar dari memek nya.

"Aaaaaaaaaaaaaaaahhhh,. Pipisssssss,. Shhhhh,. Pipisss lagi,. Aaaaaahhhh" lenguh widi

Badan widi kembali bergetar hebat dan menghentak kecil.
Gue pun mengocokan kontol gue cepat.

Crooooootttt,. Croooottttt,. Crrrrooooottt,.
Sperma hangat gue menyembur keatas jembut widi dan lumayan banyak itu.
Hingga mengalir ke belahan memeknya.

"Aaaahhhh,. Hufffttt,. Yankkk,. Sshhh,. Aku lemessss" ucap widi

"Hahhhhh,. Huftttt,. Lemes,. Sshhh,. Lemes enak kan,." balas gue tersenyum.

Gue pun menghempaskan tubuh lemas gue di sebelah widi.

"Hahhhhhh,. Hahhhhhh,. hahhhhh" nafas widi ngos-ngosan

"Sumpahhhhhh,. Hahhhh,. Enakkkk banget yank,. Sshhh, ehmmmm" ucap widi

"Iya sayang,. Hahhhhh,. Aku juga nikmati banget,. Huffftttt" balas gue

Perentotan sore itu sangat menguras tenaga namun sangat berkesan.
Setelah beristirahat 10 menitan sambil mengobrol.

Gue mengajak widi ke kamar mandi untuk mandi bersama.
Kita mandi dan saling menyabuni.
Bahkan gue terangsang lagi.
Dan gue kembali memasukan kontol gue di memek widi dengan posisi DS hingga kita berdua orgasme lagi.
Dan gue menyemburkan sperma di belahan pantat mulus widi.

Sejak saat itu pula, widi menjadi wanita yg selalu menuntut gue untuk memuaskan dirinya hingga klimaks setiap ngewe.
Dan widi pun semakin menguasai tehnik-tehnik seks.

Bahkan beberapa minggu rutin ngewe bersama gue, widi mulai meminta gue untuk menyemburkan sperma di muka, dada, bahkan dalam mulutnya.

Widi menjadi pacar polos yg perlahan binal.

Hubungan seks gue dengan widi cukup baik.
Memang lebih sering weekend, tapi dalam sekali pertemuan, gue dan widi bisa melakukan 3-4x ngewe dalam semalam.

***

Bulan Maret 2009 adalah masa ketar-ketir untuk gue dalam karier.
Karena bulan ini adalah penentuan karier gue akan berakhir atau menjadi karyawan tetap.

"Dipo, masuk yuk" ucap kepala cabang gue

Gue pun berdiri dan masuk ke ruangan Pak Wisnu (45th).

"Dip, hasil test dan team komite,.." ucap pak wisnu berhenti

"Gimana pak?" tanya gue gugup

"Sorry dip, pertimbangan nya karena kamu belum lulus S1, jadi pusat memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kamu, tapi saya bisa kasih jaminan, saat kamu bawa ijazah S1, saya akan rekomendasikan jabatan baik untuk kamu" ucap pak wisnu jelas

"Baik pak, saya menerima dan mengerti,." balas gue tersenyum

Gue merasa agak hancur kala itu.
Bahkan beberapa kali gue abaikan telepon dan bbm dari widi yg mungkin sedang khawatir dengan gue.

Gue butuh waktu sendiri dulu saat itu.

Sesampainya dirumah, gue pun menceritakan hal itu dengan nyokap.

"Sudah, kalo bukan rejekinya mau dikejar sampe babak belur juga bukan milik kita nak" ucap bokap dari belakang gue

"Iya pah, cuma boleh kan dipo kesel cuma karena beda ijazah?" keluh gue

"Manusia boleh kesel, tapi ngga boleh maksain takdir tuhan, yakin aja, ada yg lebih baik nak,." ucap beliau yg meraba duduk disebelah gue dan merangkul gue

"Makasih ya pah, maaf dipo gagal,." balas gue

"Dipo,. Kalo papa marah sama kegagalan kamu, harusnya papa marah sama tuhan karena ambil mata papa. Tapi papa percaya ada maksud dari semua, papa hanya bisa yakin dan percaya" ucap bokap

"Mau tau ngga hal simple,. Kalo papa ngga buta, dan masih kerja, mungkin mas dani dan kamu ngga keras buat bertahan hidup,. Mas dani ngga bisa jadi kepala cabang, kamu ngga bisa kerja 1 setengah tahun di sebuah bank,. Bener toh?" tambah bokap

Gue hanya tertunduk merenungi ucapan bokap.
Hidup ini harus bertaruh dan harus dijalani.
Harus keluar dari zona nyaman.

Sehabis maghrib gue telepon widi. Dan menceritakan semua serta menjelaskan semuanya juga.
Widi pun hanya bisa menyabarkan gue.
Dan berdoa akan ada rejeki lain yg lebih baik.

Setelah selesai menelpon widi, telepon gue berbunyi lagi.
Kali ini dari mas dani.

MD : Mas Dani
G : Gue

MD : Halo dek,. Haha, kenapa lu? Kata nyokap kecewa banget

G : Ketawa lagi lu mas, ya lu dah denger dari nyokap kan?

MD : Dunia kerjaan gitu dip, gue ngga kaget,. Bukan sepenuhnya kekurangan lu kok

G : Cuma gue kesel aja mas

MD : Wajar kali kesel,. Haha,

Mas dani pun memberi semangat dan memberi saran untuk gue fokus kuliah, siapa tau bisa lulus lebih cepat.

Gue pun terpikir atas saran mas dani.
Dan agak memutuskan untuk fokus kuliah terlebih dahulu untuk mengejar target kelulusan lebih cepat.

Hari demi hari berlalu, sudah 1 bulan gue menganggur.
Semua berubah, dan semua berbeda.
Hingga widi pun juga berbeda ke gue.

Widi jauh lebih sulit buat ketemu dengan alasan pulang ke bogor, bahkan frekuensi gue bertemu doi baru 2x dalam 1 bulan ini.

Suatu ketika, gue mencoba menjadi detektif.
Widi ijin pergi ke bogor sejak jumat malam.
Namun sejak malam itu sulit untuk dihubungi dan jarang membalas pesan gue.

Sabtu pagi, gue hampiri kostan widi dan alangkah kaget nya gue.
Melihat mobil widi terparkir di kostan nya.
Gue coba menelpon dan mengirim pesan BBM, namun tidak ada jawaban.

Gue pun coba naik keatas untuk memastikan bahwa widi di dalam kamar.

"Kenapa doi bohong ya?" dalam hati gue gelisah

Gue ketok kamar widi. Dan ada suara seperti orang mau membuka pintu.
Pintu pun terbuka perlahan.

Jantung gue berhenti saat itu juga.
Terlihat seorang pria bertelanjang dada dan bercelana pendek membukakan pintu kamar.
Gue pun langsung geram.

"Widi mana?" ucap gue mendorong pintu dan menerobos masuk

Gue hanya bisa menggelengkan kepala.
Jelas gue lihat widi hanya berselimut tanpa pakaian apapun.

"Anjinggggg" ucap gue marah dan sesak nafas

Gue berbalik badan, dan pergi meninggalkan kamar widi
Dengan menahan tetesan air mata gue.
Gue marah bercampur kesal.

"Apa salah gue?" dalam hati mengutuk diri

Telepon gue berbunyi, dari widi

W : Dip,. Hiksss,. Maafin aku

G : Lupain gue, ini yg lu bilang "SALING"??

W : Aku salah dip,. Please

G : Gue maafin lu, tapi gue ngga akan datang lagi buat lu, Makasih buat selama ini rum. Terutama KEPERAWANAN lu,. Dan bilang ama tuh cowo, selamat menikmati BEKAS gue

Gue tutup telepon dari widi. Sengaja gue berkata kasar supaya widi jadi benci sama gue.

Bye WIDIA ARUMI, Thanks buat jadi yg pertama nyicipin lu,. Haha

*** To be CONTINUED,. Page 12
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd