Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT The Lucky Laki - Session 4 - JUST 4 FUN

The Lucky Laki - Session 4 - JUST 4 FUN

3 Bulan sudah berlalu sejak perentotan duniawi antara gue dan melly terjadi.
Gue dan melly pun tidak saling mengungkapkan perasan atau hati setelah itu semua terjadi, bahkan hingga hari ini.

Panggilan pun masih sebatas "Mas" dan "Mel".
Hanya saat sedang ngewe terucap sesekali panggilan "Sayang".
Melly pun ngga pernah menuntut sesuatu yg lebih ke gue.

Komunikasi gue sama melly cukup intens sekedar saling memberi kabar dan perhatian kecil setiap hari nya.
Kita ngga pernah membahas seks atau kejadian yg sudah terjadi sekalipun saat ngobrol langsung atau chat.
Gue pun tidak merasa terbebani dengan melly perkara waktu bertemu.

Sejak saat itu, pertemuan gue dan melly dirumah bisa dibilang hanya 2 minggu sekali, bahkan 1 bulan sekali.
Karena jadwal libur melly di hari weekday, sedangkan gue di weekend.

Kembali ke kehidupan gue diluar melly.
Pekerjaan gue pun semakin padat dengan kunjungan, menganalisa data dan market serta pengembangan dan perluasan area.
Khususnya area Banten meliputi serang hingga cilegon.
Karena hal itu, gue dipaksa harus beberapa kali dalam seminggu berkunjung ke area ujung pulau Jawa tersebut.

Namun, semua itu adalah hal yg menyenangkan buat gue.
Karena gue merasa seperti bekerja sambil liburan.
"EVERYDAY IS HOLIDAY" mungkin kata-kata itu bisa menjadi semangat gue setiap perjalanan jauh.

Suatu hari saat membaca laporan dan menganalisa data tentang pergerakan perluasan area, gue menemukan hal dimana gue harus segera menambah kuota sales disana.
Karena banyak area yg belum tercover yg terkendala jarak tempuh.

Gue menginstruksikan hrd untuk mencari sales yg berdomisili di cilegon sebanyak 2 orang.

"Bang Alen, gue butuh 2 orang sales yg kompeten, dan memiliki database bagus untuk area cilegon, dan berdomisili disana" ucap gue ke bang alen diruangan gue

"Oke mas,. Untuk kapan kira-kira?" tanya dia

"Email pusat tentang persetujuan gue forward ke lu ya, minimal akhir bulan ini ada 1 dulu yg siap" jelas gue senyum

"Ok mas, gue kejarin ya" balas nya senyum dan meninggalkan ruangan gue

1 minggu berlalu, belum juga ada kemajuan kabar dari bang alen mengenai kandidat sales yg akan mengisi kekosongan di area cilegon.

Gue pun langsung menginstruksikan kepada dia untuk mengirimkan data spg/spb dan sales penanggung jawab nya.
Ngga butuh waktu lama, data itu mendarat di email gue.

Gue memeriksa dan memantau data tersebut kurang lebih 30 menitan.
Kemudian gue mengantongi 4 nama spg/spb, yg beralamat domisili di Cilegon.
3 spb dan 1 spg, kembali gue meminta data absen, penjualan serta catatan hrd mengenai 4 orang tersebut.

Setelah mempelajari data nya, gue mendapat 2 terbaik yg bisa gue promosikan naik menjadi sales area.
Gue pun segera memanggil sales penanggun jawab nya untuk berdiskusi.

Akhirnya setelah menimbang dan menutuskan.
Gue mengangkat 1 spb dan 1 spg sebagai sales area.
Mereka cukup bahagia, karena jenjang karier, dan bisa kembali dekat dengan rumah dan ortu.
Masalah terpecahkan, untuk itu.

Tinggal gue menunggu kandidat pengganti 2 spb/spg itu untuk di team area BSD.

***

2 bulan berjalan dengan formasi yg meluas, tepatnya di bulan Juni 2014 ini.
Dimana artinya tutup buku Q2 tahunan akan dilakukan.
Dan area gue termasuk 3 besar terbaik untuk nasional, dangan angka penjualan dan perluasan area yg baik.

Karena itu, gue mengajukan permohonan dana kepada perusahaan untuk melakukan gathering seluruh team dengan mengundang mereka semua untuk makan malam bersama si sebuah restoran yg memiliki band pengiring sebagai hiburan.

Hari rabu malam gue dan seluruh team berkumpul jam 18.00 di sebuah restoran di bilangan BSD.
Gue mengadakan acara makan bersama sebagai rasa terimakasih gue dan syukur gue terhadap kinerja team office dan sales selama kurang lebih 1 tahun ini gue memimpin.

Sambutan gue di depan kala itu disambut tepuk tangan yg gemuruh hingga membuat hampir seluruh team berdiri.
Total karyawan dibawah pimpinan gue kala itu sudah hampir 70 orang, termasuk perluasan area baru.

Gue ngga pernah menyangka akan berada di posisi dimana gue harus memikirkan diri gue sendiri, keluarga gue dan bertanggung jawab terutama pada keadilan dan kesejahteraan begitu banyak orang yg gue pimpin.

"Terima kasih ya Allah, kau selalu ada disisi hambamu yg PENDOSA ini" dalam hati gue malam itu.

Acara makan malam bersama pun dimulai diselingi hiburan sebuah band cafe yg meriah.
Dan kita semua saling bersilaturahmi, ngobrol bahkan saling mengenal satu sama lain.

Ucapan selamat dan rasa bangga memiliki pun banyak gue dapatkan dari seluruh team yg berada disana.

Saat menikmati perform dari band, mata gue tertuju kepada sang vokalis yg manis dan merdu suaranya.
Gue dan doi pun berbalas senyum saat beradu tatap.

Jam 21.00 semua rangkaian acara selesai.
Dan semua team secara teratur meninggalkan area restoran dan menyisakan beberapa aja yg masih bersenda gurau bersama.

Gue pun memutuskan untuk ke toilet dulu sebelum berlalu pulang.
Saat keluar toilet, gue berpapasan dengan feby (25th) seorang vokalis band tadi yg mengenakan dress putih dengan dandanan yg sangat cantik.

"Hai,. Thanks ya,. Bagus banget suaranya" ucap gue senyum menyapa nya

"Eh,. Hai,. Sama-sama mas, udah tugas aku buat menghibur" jawab doi senyum

"Dipo,." ucap gue mengulurkan tangan

"Feby,." balas nya menyalami

Gue pun mengambil kotak kartu nama gue du saku, dan mengambilnya 1 untuk diberikan ke feby.

"Ini kartu nama aku,. Send u're number ya" ucap gue senyum dan sekaligus pamit meninggalkan feby

"Iya" jawabnya singkat

Gue pun berlalu keluar menuju mobil gue dan berjalan menuju arah pulang.

Skip,..

Hari jumat pagi saat gue tiba di kantor dan masuk ke ruangan gue.
Ponsel gue memberikan notifikasi bahwa ada chat yg masuk.

F : Feby
G : Gue

F : Hai mas,. Apa kabar, sorry baru chat,. ☺️,. Aku feby

G : Hai feb,. No worries,. Hehe,. Kabar aku baik, gimana kamu?

Gue dan feby saling berbalas chat disela pekerjaan kita masing-masing.
Feby selain nyanyi di cafe adalah seorang marketing sebuah lembaga pendidikan setara D4 di Tangerang.

Cukup lama kita berbalas chat hingga gue harus ijin meninggalkan feby untuk sholat jumat.
Dan akan melanjutkan chat setelahnya.

Kemudian chat berlanjut untuk saling mengingatkan waktu makan siang.
Dan feby meminta ijin ke gue di jam 14.30

F : Mas,. Aku pergi presentasi dulu ya,. Sorry kalo slow respon

G : Ok,. Sukses ya,. Anyway, sore ini ada waktu buat ketemu after office?

F : Aku kabarin nanti ya,. Bye

G : Bye,.

Gue pun tetap melanjutkan pekerjaan gue.

Skip,..

Jam 17.00 gue mendapat kabar dari feby, bahwa doi menyiapkan waktu untuk bertemu jam 18.00.
Dan gue mengiyakan serta akan menjemput nya di lokasi doi berada.

Jam 17.30 gue meninggalkan kantor dan menuju lokasi jemput feby.
Kemudian, feby pun masuk ke mobil gue malam itu.

Obrolan basa basi nasi basi pun mulai terlontar dari kita berdua untuk mencairkan suasana.
Bahkan malah kita saling bertukar pendapat tentang obrolan pemasaran.

"Kita sambil makan atau ngopi, gimana?" ajak gue senyum

"Hmm,. Boleh, aku free kok mas" ucap doi yg menyentuh lengan gue

Gue pun membelokan mobil ke arah sebuah taman jajan dan memilih duduk di sebuah kedai roti bakar malam itu.
Dan melanjutkan obrolan dan sharing serta saling bercerita tentang pribadi masing-masing hingga jam 22.30.

Gue pun mengantar feby pulang ke bilangan Pamulang, dan melanjutkan perjalanan pulang, namun gue akan pulang kerumah ortu gue.

Gue sudah berencana di hari sabtu besok gue akan mengajak ortu gue kerumah mas dani di Bogor dan kita akan makan siang keluarga bersama di sebuah restoran khas sunda di Bogor.

Kumpul keluarga seperti ini, memang selalu menjadi agenda bulanan pasti yg disepakati oleh gue dan mas dani untuk membahagiakan ortu.

1 minggu berlalu,..

Tepat di hari jumat yg sama, komunikasi gue dan feby semakin intens.
Bahkan hampir sama intens nya dengan melly.

"Berasa punya pacar 2,. Haha" dalam hati gue tertawa konyol

Di chat hari itu dengan feby, kita sepakat untuk nge-date bersama di hari sabtu besok.
Karena kebetulan feby free, libur dan ngga ada jadwal nyanyi.

***

Hari sabtu jam 11.00, gue sudah berada dirumah feby.
Menunggu feby bersiap-siap sambil bercengkerama dengan ortu nya serta meminta ijin untuk pergi.

30 menit kemudian, kita berdua pergi bersama dengan rencana makan siang bersama, dan dilanjutkan nonton.

Gue dan feby cukup mulai merasa dekat, bahkan sudah tidak canggung untuk bergandengan tangan dan saling menggenggam jemari.

Kita makan siang bersama di resto waktu acara kala itu, untuk mengingat memori awal kita berkenalan.
Feby terlihat senang dan bahagia.
Tatapan mata serta senyum nya selalu menghiasi wajah nya setiap saat.

Lanjut di dalam bioskop, kita menonton sebuah film sambil saling berpegangan tangan dan feby sering menyenderkan kepala nya ke bahu gue.

Gue sudah merasakan kenyamanan feby ke gue sejak awal gue jemput doi dirumah.

Jam 18.00, setelah selesai nonton gue berniat mengajak feby kerumah gue.
Gue merasa ingin berduaan lebih intim dengan doi dirumah.

Masuk mobil yg gue parkir di basement, gue menyampaikan niat gue tersebut.
Gue dekati wajah feby, dan kita saling menatap.

"Kerumah aku yuk" ajak gue senyum

"Hah? Ngapain?" balasnya tersenyum

"Pengen beduaan aja sama kamu" ucap gue senyum

Gue pun langsung mendekati wajah gue perlahan untuk mencium bibir nya feby.
Namun, gue dibuat kaget oleh gerakan feby yg cepet.

Feby mendorong keras bahu gue, dan,..

Plakkkkkkkkkkkk,. Pipi kanan gue tertampar tangan kiri feby cukup keras

"Hei,. Kamu pikir, aku apa?" bentak feby

"Gue salah menilai lu,. Ternyata lu sama aja" bentak feby

Doi langsung keluar mobil dan berlari kearah pintu masuk mall.
Gue pun memgejar nya dan memanggil, namun feby semakin cepat berlari.

Gue bawa mobil gue naik menuju lobby dan feby tidak terlihat.
Chat dan telepon gue sudah di blok oleh feby.
Kemudian gue pulang, dengan perasaan yg menyesal.

"Keburu-buru sih,. Anjinggggg" gerutu dalam hati gue

Gue sudah salah menilai sikap feby yg begitu hangat ke gue.
Setelah kejadian itu, gue pun ngga pernah bertemu, ataupun melihat feby lagi.

•Agustus 2014•

Awal agustus ini gue berkunjung ke salah satu area ujung di pulau jawa, yaitu Cilegon.
Gue berkeliling bersama 2 sales area tersebut dari pagi hingga malam hari.

Gue, Riko (25th) dan Ani (25th) melakukan visit dan supervisi area mereka.
Area yg cukup panas dan gersang itu membuat gue merasa terbakar kulit walau berada di mobil lebih lama dibanding diluar.

Gue salut sama relationship yg dibangun riko dan ani kepada customer dan team nya masing-masing.
Walau jarang sekali dikunjungi, SOP mereka sangat berjalan sesuai dan rapih.

Jam 17.00 riko turun terlebih dulu di sebuah lokasi yg dekat dengan rumahnya.
Lalu, gue dan ani melanjutkan kunjungan ke 2 toko customer ani untuk visit.

Setelah visit, gue makan bersama ani di sebuah angkringan pinggir jalan sambil ngobrol santai.

"Makan dulu yg banyak nih an, persiapan pulang ke Tangerang" ucap gue tertawa

"Kuat banget loch mas nyetirnya,." balas ani senyum

"Abis bingung, disini kayanya harus 2 hari sih,. Cariin daftar penginapan dong an, nanti bilang juga ya sama riko" ucap gue sambil makan

"Yah, disini mah sulit,. Banyakan losmen-losmen gitu" jawab ani

"Sebenernya paling enak, abis visit ke anyer, kan deket" ucap gue tertawa

"Nah, kalo anyer aku banyak kenalan tuh yg sewa cottage murah tapi bagus" balasnya senyum

"Yaudah, kalo kapan aku mau nginep sana, kamu cariin info kontak nya ya" balas gue

"Siap mas, gampang itu" ucap ani tersenyum

Dan kita melanjutkan makan selama 45 menitan.
Kemudian mengantar ani ke sebuah mall di mana doi memarkirkan motornya.
Lalu pulang menuju rumah gue di Tangerang.

Diperjalanan pulang, gue mulai terngiang wajah ani yg cantik dengan hijab nya.
Bahkan gue membayangkan jika mengajak ani menginap di anyer.

Dan yg menarik, ani adalah seorang janda beranak 1 yg hidup disana bersama anak dan ortunya.

Sejak pertemuan terakhir itu dengan ani, gue pun mulai membangun komunikasi sama ani.
Terutama membahas hal diluar pekerjaan.

Dalam obrolan chat tersebut, ani mulai sering bercerita tentang kehidupan nya, dan juga tentang tumbuh kembang anak nya yg berusia 2 tahun.

Gue pun mulai menanggapi, dan bercerita balik tentang kehidupan gue.
Bahasan lain yg terjadi, pastinya bahasan yg dimana gue berusaha becanda atau bahkan menggoda ani.

Selain itu, gue terus melancarkan serangan-serangan demi ani merasa makin nyaman dengan gue.

Hingga 1 mingguan lebih gue chat sama ani, sesekali gue mulai mengajak ani untuk jalan, atau sekedar bertemu.
Namun diluar konteks pekerjaan.
Ani pun menanggapi nya masih santai, belum terlihat doi mau banget atau berharap dengan ajakan gue itu.

"Masih butuh perjuangan lebih kayanya" dalam hati gue

Namun nyatanya, berjalan waktu komunikasi gue dengan ani malah memudar, hanya tergantikan dengan komunikasi seputar pekerjaan aja.

*** To be CONTINUED,. Page 15
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd