Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT The Lucky Laki - Session 5 - Rejeki, Serba Baru

The Lucky Laki - Session 5 - Rejeki, Serba Baru

2 minggu sudah berlalu setelah gue resmi bertunangan dengan meris.
Sejak saat ini pun, gue berdua dengan meris bekerja sambil mempersiapkan segala sesuatunya.

Pulang ke Jakarta setiap minggu nya, hanya untuk mengurus semua keperluan dan kebutuhan untuk Februari nanti.
Mulai mencari gedung, catering bahkan perintilan seperti undangan serta cinderamata.

Minggu awal November ini gue dan meris ngga bisa pulang ke Jakarta.
Karena meris mengikuti seminar kedokteran gigi yg diselenggarakan di Bandung.

Jadi kita berdua memutuskan untuk weekend di Bandung aja minggu ini.

Setelah mengantar meris ke sebuah hotel dimana acara tersebut diadakan, gue segera berlalu menuju kantor untuk mengerjakan apapun yg bisa gue kerjakan sambil membunuh waktu menunggu meris.

"Pagi pak dipo, ada lembur pak?" tanya pak heri (Security)

"Pagi pak heri, ngga ada lembur, saya aja ada yg mau dikerjain,. Sudah sarapan pak?" balas gue senyum

"Udah pak,. Bapak mau saya beliin sarapan?" tanya beliau

"Nanti aja siang pak,. Nanti keruangan ambil uang buat beli makan siang saya dan pak heri ya" ucap gue sambil berlalu masuk

Gue pun masuk keruangan gue di lantai 2 dan menyalakan AC.
Kemudian membuka jendela gue untuk merokok.

Sejak berhubungan dengan meris, gue agak mengurangin rokok, serta harus melupakan kenikmatan Marlboro Lights gue, karena meris kurang suka dengan baunya.

Akhirnya Sampoerna Mild lah sekarang yg menemani gue serta sebuah mod vape lengkap dengan liquid beraroma donut dan pastinya dengan peraturan.
Ngga boleh terlalu banyak dan ngga ada lagi merokok atau ngevape di dalam rumah.
Apalagi kalo di rumah ortu meris.

"Nasib calon keluarga kedokteran" dalam hati gue

Lalu, gue mulai menutup jendela dan kembali ke laptop.
Mengerjakan beberapa laporan kerja, sambil menikmati kebulan asap vape aroma donut gue itu.

Kemudian gue pun meminta tolong ke pak heri untuk membeli 2 bungkus nasi padang serta minuman dingin, dan ngga lupa 2 es kopi susu favorit gue di jam 12.00 itu.

*Kriinggggg,. Kringggg* ponsel gue berbunyi dari meriska

M : Sayang, aku lagi break

G : Iya sayang, aku lagi minta tolong beli makan nih sama pak heri

M : Makan apa kamu?

G : Nitip nasi padang sayang,. Hehe

M : Ok deh,. Aku selesai jam 15.30 ya sayang

G : Ok yank,. Aku jemput jam segitu.

Lalu, gue mulai menyantap makan siang gue itu dengan lauk ayam bakar serta perkedel kesukaan gue.

Jam 15.30 gue sudah berada di lobby hotel, duduk santai menunggu meris.
Ngga lama menunggu, meris menghampiri gue dan mengenalkan gue kepada seorang dokter wanita, drg. Ratih (40th).

Menurut obrolan bersama beliau, meris ditawarkan untuk bekerja di klinik ternama beliau di Jakarta setelah menikah nanti.
Karena gue pun, akan mengajukan pindah kerja ke pusat setelah menikah.

"Wah makasih banyak dok,. Mudahan bisa terealisasi" ucap gue senyum

"Kontak saya ya mer, jangan lupa undangan nya ya dip,." balas beliau senyum

"Pasti dok,. Nanti aku dan meris langsung anter undangan ke dokter" ucap gue

Kemudian, kita berpisah dan berjalan menuju parkiran mobil.
Sesampainya di mobil, gue pun menanyakan tujuan meris di malam minggu nanti.

"Kita mau kemana yank?" tanya gue

"Hmm,. Masak aja ya aku dirumah aku, kita malam mingguan dirumah aja, gpp kan sayang?" jawab doi memeluk gue

"Oke, kalo gitu,. Langsung pulang atau mau mampir belanja?" tanya gue lagi

"Pulang,. Aku ada stok kok sayang,. Muuacchh" jawab doi mengecup pipi gue

"Makasih ya,. Akunya dianterin dan dijemput terus" ucap meris senyum

Gue hanya ngangguk dan membalas senyum meris.
Dan mulai mengendarai mobil gue menuju rumah meris.

***

Jam 16.00 lewat gue sudah sampai dirumah meris dan masuk ke dalam bersama.
Setelah membuka pintu rumah, gue dan meris langsung menuju ruang tengah dan gue hempaskan pantat gue di sofa empuk milik meris.

"Aku mandi duluan ya sayang, gerah banget" ucap meris yg langsung masuk ke kamar nya dan mandi di kamar mandi dalam.

Gue menyalakan tv dan mengambil air dingin di dispenser sambil menunggu meris.

30 menitan berlalu, meris keluar dari kamar mandi mengenakan tanktop hitam nya dan celana pendek kembang-kembangnya, serta handuk yg melilit di kepala nya.

"Mandi sayang,. Aku dah siapin salinan kamu di kasur" ucap meris senyum

"Ok sayang" jawab gue

Bukan sekali gue berduaan dirumah meris atau sebaliknya.
Jadi ngga heran kalo ada beberapa pakaian salin gue dirumah meris.
Namun, gue dan meris belum melakukan hal apapun kecuali berciuman dan gue meraba toketnya.
Itupun baru diberi ijin setelah tunangan.

Gue pun mandi dan berganti pakaian dengan kaos tipis, serta celana pendek agar adem, kemudian keluar kembali dari kamar.

Gue duduk disebelah meris di sofa yg sedang asyik menonton tv.
Lalu, gue rangkul doi dan menarik dagu nya perlahan.

Mmuuacchh,. Mmuuuachhh,. Muacchhhh,.
Gue dan meris berciuman mesra dan meris langsung melingkarkan kedua tangan nya ke leher gue.

Perlahan gue pun mulai meraba toket meris dan meremasnya lembut kiri dan kanan

"Emmphhh,. Kangen ya" tanya doi senyum

Gue hanya mengangguk dan tersenyum

"Aku juga kangen, dari siang tadi pengen banget beduaan sama kamu" ucap meris senyum genit

Gue pun memeluk meris, dan membisikan

"Aku nginep ya malam ini" bisik gue terkekeh

"Ngacooo,. Mana bisa lah, di gerebek orang nanti" balas meris tertawa

"Hotel lah,. Pasti aman" canda gue tertawa

Namun gue terkaget-kaget dengan balasan selanjutnya.

"Hmm,. Ide bagus kayanya yank" balas meris tertawa

"Serius? Nginep kita malam ini bedua?" gue memastikan

Meris hanya ngangguk tersenyum,.

"Ngga usah masak kalo mau nginep yank" ucap meris

"Iya, pesen dan bawa aja ke hotel" jawab gue

Meris pun memilih untuk bersiap-siap dan mengganti pakaian nya walau tetap mengenakan pakaian santai.
Lalu, bergantian dengan gue yg hanya mengganti celana pendek dengan jeans aja.

Gue dan meris pun meninggalkan rumah di jam 18.30 malam itu.
Pergi ke sebuah restoran cepat saji dan mini market.
Sampai di hotel, gue segera mengurus administrasi dan naik bersama meris menuju kamar.

Di kamar yg cukup luas itu, kita mulai bergantian untuk kembali mengganti pakaian ke lebih santai.
Dan kita makan malam bersama berdua sambil menonton acara tv yg ngga jelas.

Setelah makan, gue pun ke balkon kecil untuk merokok.
Sedangkan meris duduk bersandar di ranjang dengan kaki lurus memperlihatkan betis dan paha mulus nya.

Selesai 2 batang rokok gue, gue pun kembali masuk dan langsung ke kamar mandi untuk berkumur dan mencuci tangan setelah merokok.

Jam 20.30 itu gue padamkan lampu utama dan menyisakan lampu meja remang serta cahaya tv.
Gue merebahkan diri di sebelah meris yg menyambut gue dengan pelukan.

Mmuuacchh,. Mmuuaachh,. Muaaccchhh,.
Gue dan meris melanjutkan pelukan dengan berciuman mesra hingga gue menindih meris yg mengangkang.

Ngga sadar gue yg semakin nafsu dan meris yg seakan menikmati ciuman kali itu.
Gue mulai menciumi leher meris dan menjilati nya dengan lembut.

"Eeemmmphh,. Geli sayang,. Sshhhg,. Emmphhh" desah kecil meris

Gue pun terus menciumi leher meris, sambil perlahan gue gesekan kontol gue yg pas bersentuhan dengan memek nya walau terhalang celana kita masing-masing.

Tanpa penolakan dari meris, doi malah terlihat menikmati gesekan kontol gue yg perlahan mengeras.
Gue pun mencari sela untuk mengangkat tanktop meris keatas.

Dan menyembulah kedua toket putih, mulus yg masih tertutup BH hitam nya.
Meris yg agak kaget, namun ngga kuasa menolak sepertinya.
Membiarkan gue yg sedang memperhatikan toket doi.

Kemudian gue mulai menciumi gundukan toket meris, sambil tangan kanan gue menyusup ke bawah punggung nya untuk mencari kaitan BH meris.

Gue pun berhasil membuka kaitan BH meris, dan segera melepaskan tanktop dan BH nya hingga saat ini meris sudah bertelanjang dada.
Toket indah yg dihiasi pentil sedang kemerahan itu, membuat gue langsung kembali membenamkan wajah gue.

Gue menghisap dan mengemut lembut pentil meris kiri dan kanan, sambil terus menggesekan kontol gue yg menempel pas di memek meris.

"Aaaahhhhh,. Yank,. Sssshhh,. Kaya bayi deh,. Eeemmmphhhhh" ucap meris terkekeh

"Cccuuppp,. Ahhh,. Enak ngga yank" tanya gue senyum

Meris hanya mengangguk dan menahan tawa nya.

Gue melanjutkan lagi aksi nenen gue, kali ini pentil meris semakin mengacung dan mengeras.

Meris semakin menikmati, kini pinggulnya pun mulai bergerak seakan membalas gesekan kontol gue di memek nya.

Gue pun menyudahi nenen dan kembali memagut bibir meris sambil menggeser badan gue kembali ke samping meris.

Mmuuaccchh,. Muuuaacchhh,. Muachhh,.

Tangan kiri gue mencoba membelai perut meris, dan perlahan menyusup masuk dari celana pendek nya serta CD meris.
Meris pun tidak memberikan penolakan

Hingga tangan gue merasakan jembut tipis meris dan menemukan belahan memek nya yg mulai basah.

Merasa meris sedang menikmati, gue kembali mengemut pentil toket meris dengan lembut, sambil memainkan jari gue di belahan memek meris

"Aaaaaaaohhhh,. Sssshhh,. Aaaaaahhhh,. Aku basah yank,. Sssshhhh,. Emmmphhhh" desah meris

Tangan kanan meris perlahan meraba kontol gue dari luar celana, bahkan sesekali meremas lembut.
Meris perawan menurut pengakuan nya, dan gue lah yg pertama memegang toketnya.

Namun malam ini, meris bukanlah wanita yg polos tentang seks.
Tapi doi hebat mampu menjaga semua dan memberikan ke gue malam ini.

Ngga mau membuang kesempatan, gue menurunkan celana gue serta CD gue dengan cepat.
Hingga meris sudah menggenggam langsung kontol gue yg sudah tegang dan mengeras.

Tanpa disangka, meris pun malah menurunkan celana pendek serta CD nya hingga terlepas.
Melihat hal itu, gue mengikuti meris dan sekarang kita sudah sama-sama telanjang.

Mmuuacchhh,. Mmuaccchh,. Muuuaaccchh,.
Gue dan meris kembali berciuman dan gue kembali menindih meris.

Gue yg sudah nafsu, mulai menggesekan kontol gue di belahan memek meris dan mencari lobang nikmat nya.

"Enngghh,. Eeeeeghhhh,."

"Hhhaaaaaa,. Pelan yank,. Ss,. Ssakittt" ucap melly saat kepala kontol gue sudah mulai masuk ke lobang memek nya.

Gue pun mengambil posisi agak duduk dan terus berusaha mendorong kontol gue ke memek meris.

Cukup lama, gue harus berusaha, agar meris tetap menikmati.

Bleeeesssss,. Sreeeetttttt,. Kontol gue menembus sempurna memek calon istri gue itu.

"Aaaaaaahhhhh yank,.. Ssss,. Ssssakkkittttt" melly meneteskan air mata di sudut mata nya.

Gue biarkan kontol gue terbenam, sambil menikmati sesuatu yg agak menyiram kecil batang kontol gue.

Gue tarik perlahan kontol gue dan mendorong nya lagi perlahan.
Dan gue alaskan kaos hitam polos gue dibawah pantat meris, agar darah perawan nya yg baru ada di batang kontol gue ngga jatuh ke sprei.

2 menitan, gue keluar masukan kontol gue perlahan ke memek meris.
Kemudian gue cabut kontol gue.

"Kamar mandi dulu yuk yank,. Bersihin darah perawan nya

Meris hanya mengangguk dan mengikuti gue ke kamar mandi.
Doi pun berjalan sambil meringis, perih katanya.

Darah perawan meris ngga banyak, hanya ada di kepala kontol dan batang gue sebagian.
Dan terlihat air cebokan yg merah, namun ngga lama kembali bening.

Setelah gue dan meris sama-sama mencuci kelamin, kita kembali ke kamar.
Dan rebahan sambil memeluk.

"Malam pertama duluan kamu yank" ucap meris senyum

"Abis,. Dikasih sih, kan mubazir" balas gue terkekeh

"Aku sayang kamu yank" ucap meris lirih

"Iya sayang, aku juga,. Aku buktiin semua kan ke kamu" balas gue

"Jagain aku ya,. Mmuuacchhh" ucap meris kembali berciuman dengan gue

Mmuuacchhh,. Mmuuuaaccchhh,. Muachhh,.

Gue pun mulai kembali menindih dokter gigi kesayangan gue itu.
Dan segera mengarahkan kontol gue ke memek nya.

Blessssssssss,. Kali ini agak mudah kontol gue untuk masuk ke memek meris yg cepat basah itu.

Gue genjot memek nya perlahan, dan meris pun mulai menikmati.
Walau kadang masih menunjukan wajah meringis.

"Masih sakit yank?" tanya gue yg tetap keluar masukan kontol gue di memek nya

"Ssssshhhh,. Emmphhh,. Agak enakan,. Ssshhg,. Aaaaahhhh" jawab meris

Gue genjot memek meris sambil kita berciuman mesra.
Meris pun membalas ciuman dan permainan lidah gue.

Hingga perlahan tempo genjotan gue meningkat.
Sampai cepat dan kembali melambat.

15 menitan menggenjot memek meris tanpa henti, hanya memvariasikan tempo.
Memek meris terasa agak basah menuju becek, hingga mengeluarkan bunyi

Cccceekkkkk,. Cccekkkkk,. Ccceeekkkk

"Aaahhhhh yank,. Ssssshhhh,. Basahhhh banget,. Aaaahhhhh,. Kayanya tadi,. Ssshh aku pipis deh" ucap meris dengan desah

Ternyata meris mungkin orgasme, namun ngga memberikan tanda.

Gue pun yg hampir merasa ingin ejakulasi, segera perlahan menambah tempo.
Hingga agak cepat.

Plooookkkkk,. Ccckkkkkkk,. Cccceekkkk,. Plokkkkkk,. Plokkkkkk,.

Sekitar hampir 5 menitan, gue yg sudah siap dengan apapun yg bakal terjadi.
Gue benamkan dalam-dalam kontol gue di memek meris dan menahan nya.

Crrrrooootttt,. Croooootttttt,. Croooootttt
Sperma sebagai DP test drive gue menyembur deras di dalam memek meris.

"Aaaaaaaaaaahhhh,. Haaaaaahhh,. Kok di dalem yank,. Aaaaaaaaahhhh,. Angettt bangettt,." desah meris yg kaget

"Emmmmphhhhh,. Sssshhh,. Enakk banget sayang" ucap gue senyum menatap mata doi

Lalu, gue cabut perlahan kontol gue dari memek meris, dan meris segera bangun dan berlari ke kamar mandi dan duduk di closet

Gue hampiri meris, sambil ingin membersihkan kontol gue.

"Ssssshhhh,. Ngacooo deh kamu,. Kenapa di dalem?" ucap meris agak kesal

"Maaf yank,. Enak banget" balas gue masih senyum sambil jongkok di depan meris

"Ngga gini sayang,. Aku mau kaya gini sama kamu, tapi ngga senekat tadi" balas doi sambil memegang pipi gue

"Iya yank,. Ngga lagi,. Janji" jawab gue senyum

"Janji? Keluar di dalem nya abis akad nikah ya sayang" balas meris senyum

Mmuuuaaccchhh,. Mmuuuaacchhhh
Gue dan meris kembali berciuman mesra.

Sejak malam itu pun, gue dan meris tetap ngewe hingga hari H akad nikah kita pun tiba.
Bahkan meris pun ngga malu buat meminta gue mengajari doi tentang seks.
Dari nyepong, jilmek hingga posisi-posisi ngewe yg nikmat.

3 hari setelah kita menginap dan gue merenggut keperawanan calon istri gue itu.
Meris bernapas lega dan enteng.
Karena doi HAID, jadi hilang semua was-was meris tentang gue yg menyemburkan sperma di dalam memek nya.

Perjalanan menuju hari H ya ngga 100℅ mulus.
Gue dan meris ada juga perdebatan bahkan ribut besar sampai tidak saling ketemu karena ego.

Namun semua gue dan meris anggap sebagai bumbu dan pelajaran untuk hidup bersama lebih lama lagi.

*** To be CONTINUED,. Page 20
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd