Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tidak Ada yang Kebetulan (Sebuah Kisah Nyata)

setelah menyimak cerita nya ni harus dilanjutkan huu sampe TAMAT
 
Nyatanya, laki-laki siapapun itu di dunia ini sangat-sangat tentu memilih untuk melanjutkan. Apalagi keadaan sudah setengah bugil.

"Akan ku tunaikan kesempatan ini sebaik-baiknya," desahku dalam hati.

Sebelum Teh Desi aku baringkan, aku mencoba beringsut dengan posisi hanya menjangkau keyboard komputer.

Ku susun playlist yang berisi lagu-lagu andalanku. Seperti Sakura miliknya Fariz RM, atau Kla Project dengan Gerimisnya.

Tak lupa hits dari Nina Simone yang berjudul Don't Let Me Be Misunderstood.

Cause life has its problems I've got more in my share

That's one thing I never wanna do


Cause I love you baby

"Heeeuummm,..." kutarik napas perlahan dari hidung sembari mata menatap tak berkedip akan keindahan ciptaanNya.

Kita berhadapan namun saling diam. Hanya kening kita berdua yang saling menempel. Yaa,... Diam tak berbuat apa-apa.

Sayup intro lagu Over the Rainbownya Eva Cassidy semakin membuat aku berimajinasi akan kesempurnaan wanita yang bernama Desi Arisandi.

Yaa,... Over the Rainbow, hanya sempurna di pita suara Eva Cassidy dan perut Israel Kamakawiwo'ole.

Dalam lamunanku, ingin rasanya walau sekali saja kulewati hari ini berdua bersamanya.

Jika ia terlelap dalam tidurnya, aku tentu akan memeluknya dari belakang. Sementara lenganku berada dibawah kedua buah dadanya.

Hanya bibirku yang bekerja. Mengecup, menjilat tengkuk, bahu, hingga lehernya.

Puas aku mengecupnya, perlahan Teh Desi aku baringkan dengan teramat lembut. Seperti seorang ibu yang menidurkan bayinya.

Teh Desi kini terbaring, terlentang. Matanya tertuju pada sebuah puisi yang aku tulis yang tersemat pada sebuah poster.

Bahkan ketika gerimis bertiup,
kau merasa gerah dan bertanya

"apakah memang harus ada yang tidak kembali lagi?"

~ Sebuah tanya

Teh Desi kembali bangun. Duduk bersila seperti posisi kita sebelumnya, saling berhadapan. Ia Mencubit pahaku dengan gemas. Aku hanya respon dengan sebuah senyuman. Ia salah tingkah.

"Koq bisa sih kamu menulis seperti itu? Pasti ceweknya klepek-klepek nih kalau dikirimin puisi terus," tanya Teh Desi.

Kali ini intonasi nada bicara Teh Desi tidak bisa berbohong, ia menyimpan cemburu.

Dengan cepat ia merangkul leherku. Menciumku penuh nafsu... Liar. Kedua telapak tangannya menempel di tiap sisi pipiku. Seperti yang gemas, lantas ia mengigit bibir bawahku, selepas gigitannya ia lepaskan, tatapan wajah dan gestur Teh Desi berubah menjadi nakal dan menggoda.

Ia melipatkan bibir bawahnya kedalam kemudian lipatannya ieu keluarkan perlahan. Bertingkah manja, dengan bahasa tubuh yang nakal.

Tingkahnya semakin genit. Ia memasukan jari telunjuknya kedalam mulutku. Jari didalam mulutku ia putar-putar manja dengan ekspresi wajah yang menggoda kala menatapku.

Jari telunjuk yang semula ia masukan kedalam mulutku kini ia keluarkan secara perlahan, ia gesekan jari telunjuknya dengan bibir bawahku. Menurun perlahan.

👇👇👇👇
Mulus Trasi


**Mohon maaf bila cerita pengalaman kisah nyata ini berjalan lambat.
 
Terakhir diubah:
Kepada agan semua yang membaca cerita ini, Berkenan memberikan penilaian terkait: alur cerita dan gaya penulisan.

Agar ane semakin semangat dalam menulis.

**
Jika lama cerita ini belum ada lanjutannya, itu pertanda ane fakir kuota. Jaringan internet disini sedang gangguan imbas gempa kemarin.

Lumayan melelahkan juga menulis menggunakan HP. Kelebihan menulis menggunakan HP bisa sambil tiduran ataj guling-guling. Sambil duduk diatas kloset pun jadi, mengalir.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd