Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Tora The Explolers

Status
Please reply by conversation.
*****************STEP SIX******************


Terasa sulit untuk bernapas walau terus kucoba namun tetap terasa sangat sulit hingga kurasakan ada usapan yg lembut tapi seketika menjadi sakit menyakitkan di perutku

"HADUUUUUUUH" teriakanku hingga kuterbangun dari tidurku

"Ha,ha,ha,ha,ha" ketawa renyah dari wanita 41thn tersebut

"Ibuuuuu,,, sakit bgt bu" teriakku pada ibuku yg masih dengan tawanya

"Sssttt,,,jangan teriak - teriak nanti istrinya bangun" ucap ibuku sambil menunjuk ke arah samping tempat aku tertidur

Terlihat wanita cantik dan seksi yg masih polos tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Segera kuhampiri tubuh wanita itu dan aku gigit tangan halusnya dan

"Aaaaaaaawwww" teriakan wanita itu setelah membuka matanya

Dengan reflek di pukulnya kepalaku yg sedang menggigit tangannya

BUUUUGGG

"Aaawww,,,, sakit Tante" keluhku dengan mengusap usap kepalaku sambil cemberut

"Aduuuh,,, maaf sayang ak tak tau kalau itu km,,, lagian siapa suruh gigit tangan aku,, kan aku reflek sayang,, alasan ibuku sembari mengelus lembut kepalaku

"Tuh yg nyuruh aku" jawabku dan kutunjukkan jari telunjukku ke arah ibu

Seketika Tante Putri melirik ke arah dimana jariku menunjuk

"Te,,,teh a,,nis" ucap Tante Putri dengan sangat gugup karna melihat kakak semata wayangnya yg berdiri di depannya

"Sudah cepet bangun,,, udah jam 06 : 10 nih nanti kesiangan ke kaampus" ucap ibuku dengan santai

"Ta,,pi te,,teh a,,nis" suara Tante Putri yg masih gugup

"Teteh sudah tau dari awal put kalau kalian sudah melakukannya,, dan ini yg kedua kan" tanya ibu ke Tante Putri

Tante Putri masih syok dengan kejadian di pagi hari ini dan dengan tenang nya ibuku menjelaskan semuanya pada Tante Putri.
Setelah semua telah ibu ceritakan semuanya akhirnya Tante Putri memeluk erat ibuku

"Makasih ya teh,,, cuma teteh dan tora yang aku punya dan aku sayangi di dunia ini" ucap Tante Putri

Akhirnya kami bertiga berpelukan tanpa ada perasaan nafsu atau terangsang,, padahal saat itu aku dan Tante Putri masih dalam keadaan bugil,, walau begitu ibu tak merasa risih dengan keadaan kami. Itulah pertama kali ku lihat wajah cantik Tante Putri benar - benar sangat bahagia. Melihat Tante Putri sangat bahagia membuat ibuku terlihat menitikan air matanya.

"Ibu knapa nangis bu" tanyaku ke ibu

"Baru kali ini ibu melihat Tantemu sangat bahagia,, ibu jadi terharu" jawab ibu padaku

Tante Putri hanya tersenyum mendengar pernyataan ibuku.

Setelah mandi dan sarapan kami pamit ke ibu untuk pergi ke kampus,, dalam perjalan kuperhatikan wajah Tante Putri selalu tersenyum hingga sampai kampuspun Tante Putri masih dalam wajah bahagianya. Kali ini Tante Putri mengantarku sampai kelas kampusku,, padahal kelasku di lantai 2 dan ruang dosen ada di lantai dasar, tapi Tante Putri rela mengantarku terlebih dahulu sebelum masuk ke ruang dosen. Aku sedikit percaya diri di kampus saat berjalan bersama Tante Putri disampingku,,, siapa yg tak bangga berjalan bersama dengan wanita yg jadi salah satu primadona diantara semua dosen di kampus bahkan tak sedikit mahasiswa yg melirik iri kepadaku tanpa terkecuali 5 orang cowok yg di hari pertama masuk kampus ini sudah menjadi musuhku walau alasannya mereka tak masuk akal untuk memusuhiku.
Sesampainya dikelas yg aku tuju Tante Putri segera pamit dan tak lupa memberikan ciuman lembut di punggung telapak tanganku bagai seorang anak yg hendak pamit pada orang tuanya,, sedikit kaget juga dengan tindakan yg Tante Putri lakukan itu.

Kulangkahkan kaki menuju meja paling pojok tempat aku dari awal kali kuliah disini,, gak lama dosenpun datang dan segera memulai mata kuliahnya,, layaknya mahasiswa normal biasa yg selalu menyimak semua yg diucapkan oleh sang dosen, karna di kampus aku gak seaktif aku dirumah,,malah lebih kearah sebaliknya yg jadi orang pendiam.
Usailah satu mata kuliah dapagi menjelang siang ini hanya tinggal menunggu satu mata kuliah lg,, karna di kampus ini Tante Putri bilang kalau setiap hari cuma ada 2 mata kuliah saja dan jarak dari satu mata ke mata kuliah lain nya di beri waktu 1 jam untuk beristirahat. Biasanya mahasiswa disini memakai waktu 1jam itu untuk makan dan minum ke kantin ataw mengobrol di lapangan di lantai dasar dan ada pula diatap gedung yg dengan pemandangan khas ibukota. Namun yg aku lakukan hanya membaca buku pelajaran kadang membaca sebuah novel karna dari dulu aku belum pernah menggunakan handphone soalnya aku gaptek soal teknologi telphone selular berbeda dengan layaknya seorang mahasiswa umumnya yg tak pernah lepas dari smartphone nya bahkan semua mahasiswa disini semuanya sering sibuk dengan smartpone nya masing -masing sampai pada saat disekitar bangku tempatku duduk ada yg sedang ngobrol beberapa orang disitu termasuk 2 wanita yg sangat cantik yg tak lain Nuraeni dan Anisa dan juga 3 teman wanita termasuk 1 cowok yg kocak yg terus bersenda gurau dengan kelima wanita itu

"Tumben lhu Nur diem aja " tanya Sanip pada wanita yg sedang melamun itu

"Gagg kok cuma lg mikir aja besok w makan apa yah,,, soalnya besok mau kesalon buat meni pedi" jawab Nuraeni dengan memperlihatkan jemarinya yg lentik pada teman - temannya

Hahahahahahah

Gelak tawapun pecah dari semua yg sedang ngobrol tersebut,, karna mereka semua tau Nuraeni itu seperti apa,, jangankan buat meni pedi buat beli salon kecantikan saja Nuraeni gak perlu susah. Gaya bercandaan yg garing menurutku dengan menggunakan masalah uang sebagai bahan lelucon,, padahal semua orang sudah tau sekaya apa Nuraeni.

Aku hanya tersenyum mendengar lelucon mereka karna aku gak ikut nimbrung namun sangat dekat denganku,,,sampai pada saat Sanip menanyakan nomor hp ku

"Ehh Tor w minta nomor lhu dong,, biar nanti kalau ada perlu w gak perlu susah nanyain lhu" tanya sanip padaku ditengah - tengah obrolan mereka

Agak terkejut juga kenapa sanib tiba - tiba nanyain nomor hp ku

"Gak pegang hp aku Nip" jawab ku sekenanya

Nampak mereka ber 6 pada kaget dengan jawabanku

"Kenapa hp lhu tor,,, lg di service bukan" kembali Sanip bertanya

"Gaptek aku Nip,,, emang dari dulu belum pernah gunain hp" jawabku dengan polos

Serasa tak percaya mereka semua dengan ucapanku yg pasti di pikiran mereka pasti nyangka aku bohong

" Serius lhu tor, masa masih ada sih orang kayak lhu di jaman sekarang" kembali Sanp memastikan akan jawabanku

Seketika mereka semua tertawa

Hahahahahaha

"Kenapa emang nya,, apa ada yg salah denganku?" Jawabku sambil mengerutkan keningku

Seketika itu mereka terkejut dengan jawabanku yg terlihat oleh mereka kalau aku sedang jujur dan serius

"Ehh buset ternyata lhu bener - bener ya tora serius,, w kira lhu bercanda" ucap Sanip dengan menggelengkan kepalanya

Entah apa yg mereka semua pikirkan tentang aku, yg pasti mereka semua keliatan yg berpikir. Ku palingkan wajahku dan kembali pandanganku tertuju pada buku yg berada di atas meja di depanku.

Tak lama dosen kedua pun dateng dan mereka yg tadi asik ngobrol sudah kembali ketempat duduk mereka masing - masing. Aku hanya tersenyum melihat dosen yg masuk itu ternyata seorang wanita yg masih muda dan mungkin seumurun sama Tante Putri namun sedikit tinggi dari Tante Putri dan masih dibawah tinggi badanku.
Herawati Agustina nama dosen itu dan tinggi 180cm dan BB sekitar 55 - 60 kg memiliki buah dada kira - kira 34B kulit kuning langsat khas orang indonesia.

"Pantasnya jadi seorang model kalau memiliki tubuh tinggi dan ramping seperti itu" gumamku dalam hati

Terlihat sedikit tersenyum saat wanita itu melihatku seperti ada sesuatu yg ketahuinya dariku, "sudah ahh masa bodo"pikirku. Kudengarkan semua ucapan dosen itu yg menjelas tentang mata kuliah tersebut.
Setelah 2jam berlalu akhirnya kuliah pun berakhir akan tetapi sebelum bu Hera keluar dari kelas dia memanggilku untuk menghadapnya yg masih membereskan bubu - buka yg tadi dia bawa,,, sebagian temanku sudah meninggalkan kelas itu, termasuk 5 orang yg kemaren menggangguku.
Sesampainya di depan bu Hera segera kumenanyakan akan maksudnya memanggilku

"Ibu memanggil saya bu" tanyaku pada bu Hera

"Ohh iya tora,,tolong bantu ibu bawakan buku - buku ini yah" pinta bu Hera sembari memberikan 3 buah buku yg lumayan tebal tersebut

"Baik bu,,, mari saya bawakan" jawabku dan meraih buku itu

Padahal kalau di pikir - pikir bu hera sendiri saja mampu membawa buku itu karna cuma 3 buah buku. Tanpa sadar ternyata Nuraeni memperhatikanku yg sedang membantu bu Hera. Setelah hendak akan meninggalkan kelas kumelirik kesamping dan tersenyum ku arah Nuraeni

"Duluan yah Nur" ucapku dengan anggukan kepalaku

"Iya" jawabnya singkat dan membalas senyumanku

Terlihat sedikit merah rona pipi Nuraeni. Kuberjalan di samping bu Hera dengan tas di punggung dan di tanganku 3 buah buku tebal bu Hera yg aku bawa menuju ruang dosen di lantai dasar tepat dimana Tante Putri berada.
Dalam perjalanan ke bawah bu Hera memberitahukan bahwa dia teman dekatnya Tante Putri yg dari SMU hingga sekarang. Pantas saja tadi di kelas bu Heru sering bgt tersenyum padaku... Sesampainya di ruang dosen bu Hera mengajakku ke dalam ruang dosen.

Di dalam ruang dosen terlihat ada beberapa orang dosen yg sedang sibuk dengan urusannya masing - masing. 3 orang dosen lelaki yg kurasa telah berumur dan diantara orang - orang itu nampak terlihat sang bidadari tersenyum menyambut kedatanganku.

"Tega yah km Ra menyuruh kang mas Toraku " bisik Tante Putri pada bu Hera

"Kan sengaja w bawa ke Tuan Putri" jawab bu Hera ke telinga Tante Putri

Terlihat rona merah di pipinya terlihat sangat kontras dengan kulitnya yg putih bersih. Benar - benar terlihat berbeda dengan sikap Tante Putri yg dulu sangat kaku dan mandiri dengan yg sekarang yg terlihat sangat manja dan malu - malu di depanku. "Aneh bgt sekarang Tante Putri sangat berbeda sekali. Kusimpan buku bu Hera yg tadi kubawakan,,,kuletakkan di atas meja di samping meja Tante Putri. Sesekali terlihat bu Hera menggoda Tante Putri dengan candaan halusnya

"Tor km duluan saja pulang nya yah,,, kasian nanti Nuraeni nya pulang sendirin loh" ucap bu Hera sembari melirik sedikit ke arah Tante Putri

Terlihat mata Tante Putri melotot ke arahku dan melirik ke arah bu Hera

"Kami nanti pulangnya masih 2jam lg Tor,, kalau mau pulang duluan km bisa diantar Nuraeni kok" kembali bu Hera melontarkan godaannya terhadap Tante Putri

Terlihat semakin melotot mata Tante Putri melihat bu Hera dan melirikku dengan tatapan tajamnya yg khas.

" Udah dong bu jangan bikin bidadariku cemburu" ucapku pelan ke bu Hera dan sesekali melirik ke arah Tante Putri

"Tunggu di parkiran dan tunggu Tante disana,,itu juga kalau km mau" ucap Tante Putri dangan datar

Keberjalan keluar dari ruangan dosen itu tanpa menoleh kebelakang dan menuju ketempat parkir,,, nyampe di tempat parkit ku duduk di bangke kayu yg ada di bawah pohon mangga yg rindang. Baru saja aku duduk cuma berselang 5 menit, telingaku terasa gatak entah kenapa,,, kucoba gesek telingaku dengan tangan,, pas rasa gatal itu telah kurasa gak terasa lg langsung terdengar dari kejauhan suara lirih yg berasal dari toilet di sekitar parkiran tersebut

Dengan cepat kumelangkah menuju toilet yg dimana terdengar suara lirih tersebut
Belum juga aku masuk ke dalam toilet,, dari luar toilet

PLAAAK

"Aaaaawww" erangan suara wanita terdengar sampai keluar toilet

BRAAAAK

BUUUGH

Kutendang pintu toilet tersebut dengan kencang hingga terlihat pintu itu rusak dan mengenai tubuh seorang pria dari belakang,,pasti saat aku dobrak pintunya si pria itu berada di belakang pintu hingga terkena hantapan pintu yg kutendang tadi dan tubuhnya terdorong sampai kepalanya terbentur dengan keras mengenai keran air yg berada tepat di depan si pria tersebut,, alhasil kepala si pria tersebut sobek dan terlihat darah yg mengalir keluar dari lukanya itu,, disamping tubuh pria itu terlihat sosok wanita dengan kemeja putihnya sedikit sudah sobek pada bagian bahunya.

Terlihat wajah yg sangat ketakutan dangan pipi kirinya nampak merak, mungkin akibat dari sebuah pukulan atau tamparan dan air mananya yg menetes dari sudut matanya hingga meleh di pipinya dengan posisi berdiri dan kedua tangannya menempel ke dada nya karna untuk menutupi buah dada nya yg terlihat jelas walau masih menggunakan pakaian lengkap dan celana jeans hitam, karena kemeja putihnya sudah basah kuyup jadi nampak terlihat buah dadanya yg 36B itu.

Kuraih tangannya yg tengah menutupi buah dadanya, kutarik tangannya supaya dia keluar dari ruangan toilet itu. Setelah wanita itu kubawa keluar langsung ku bertanya padanya

"Km gak apa - apa kan Anisa" tanyaku yg mengkhawatirkan kondisinya

"Ku mau di perkosa sama si Roy" jawab Anisa yg langsung memeluk tubuhku.

Kuelus rambutnya yg diikat itu serta sedikit ku dorong dengan lembut agar pelukannya terlepas.

"Sekarang km pake kaos ku ini yah ,, nanti km sakit" ucapku sambil membuka kaos ku dan keberikan pada Anisa

Segeralah diambil kaosku dan berjalan menuju toilet sebelah toilet yg tadi kudobrak pintunya,, karna toilet tersebut berjejer 3 pintu,, terlihat Anisa memasuki toilet paling kiri diantara toilet yg berjejer. Kulihat di toilet paling kanan sesosok pria yg sedang pingsan dan wajahnya penuh dengan darah yg keluar dari lukanya yg diatas keningnya

" Oh namanya Roy " gumamku dalam hati sembari tersenyum kecut.

Karna si roy ini lah yg kemaren mencoba menggangu dan mengancamku saat aku hendak turun dari tangga lantai 2 menuju ke lantai dasar. "Untung dia pingsan jadi dia gak bakal tau apa yg aku lakukan padanya hari ini" pikirku,, tak lama muncullah wanita cantik yg baru keluar dari toilet,,, kuajak dia menuju tempat parkir dan kembali kuajak duduk dibangku kayu yg berada di bawah pohon mangga itu,,,

Belum sempat aku ngobrol dengan Anisa terlihat wanita dengan blazer hitam dan rok 5cm diatas lutut dengan warna yg senada datang menghampiriku dengan wajah yg sangat dingin,, makin marah saja liat aku gak menggunakan kaos dan disebelahku ada wanita yg juga cantik telah memaki kaos ku.

Terlihat mata Tante Putri di runcingkan menatap kami berdua,, terlihat seakan - akan banyak pertanyaan dalam wajahnya,,, sebelum Tante Putri bertanya aku telah mendahuluinya

"Mau dijelaskan disini apa dirumah" tanyaku pada Tante Putri

"Ya sudah di rumah saja biar lebih leluasa" jawab Tante Putri yg masih dengan wajah datar

"Anisa km ikut dulu ke rumah Tante Putri yah,, nanti baru aku antar km pulang" jelasku ke Anisa dan hanya di jawab dengan anggukan saja

"Km bawa mobil Anisa?" Tanyaku

"Gagg tor,, tadi lg males bawa mobil" jawab Anisa

Akhirnya kami bertiga masuk ke mobil sedan BMW milik Tante Putri,, aku duduk di belakang bersama Anisa dan Tante Putri yg bawa mobilnya,,, gak ada percakapan diantara kami selama perjalanan, karna aku dalam posisi yg serba salah,, aku sedang ada maslah dengan tante yg cemburu sama temen kelasku Nuraeni,, namun tadi aku malah berdua dengan wanita lain lg, malah dalam keadaan ak yg bertelanjang dada dan kaosku malah di gunakan wanita ini... Semoga Tante Putri bisa mengerti atas penjelasanku nanti

Sesampainya dirumah kami bertiga di sambut bidadari satu lg yg kaget melihat kami bertiga karna aku bertelanjang data yg hanya menenteng tas yg berisi buku - buku kuliahku. Ibu mempersilahkan Anisa masuk,,, kami semua berkumpul di ruang tamu dan aku mulai berbicara pada Tante Putri dan ibuku

"Ibu,,Tante,, ini Anisa temen kampus aku,, tolong ibu dan Tante jangan dulu berpikiran yg negatif dulu yah" kataku memulai pembicaraan

"Ibu dan Tante dengar dulu cerita dari Anisa yg biar clear semuanya,,, silahkan Anisa km ceritakan semuanya pada ibu dan Tanteku" biacara ku sembari menyuruh Anisa tuk mulai bercerita

Terlihat wajah ibu dan Tante yg sangat mirip bagai sepasang orang kembar walau usianya beda 6thn namun dari fisik bener - benar sama,, tadi saja waktu baru datang Anisa sempat kaget dengan fisik ibu dan Tante yg sangat mirip,, terlihat sama - sama antusias mendengarkan ucapanku.

"Ayo Anisa jangan malu - malu,, ayo ceritakan semuanya dengan jujur pada kami" ucap ku pada Anisa

Dengan menghela napas panjang Anisa akhirnya mulai bercerita kalau si Roy sudah naksir dia dari semenjak ospek hingga saat tadi siang,, tapi dia terus menolak si Roy dengan alasan tidak menyukainya yg sering kasar sama cewek,,trus tadi siang adalah puncak kemarahan si Roy padanya setelah dia (Anisa) kembali nolak cintanya,,, namum si Roy malah membawanya secara paksa ke toilet yg ada di tempat parkir tersebut hingga pada saat dia (Anisa) sudah sangat terpojok itu akhirnya aku datang menolongnya,, setelah itu baru aku ceritakan versi aku pada ibu dan Tante sampai aku rela memberikan kaos yg aku gunakan untuk aku berikan pada Anisa...

Sesudah mendengar cerita dariku dan dari Anisa akhirnya terlihat wajah ibu yg mulai tersenyum, tapi berbeda dengan Tante Putri yg masih dalam keadaan dingin padaku,,,

"Trus si,,," ucap Tante Putri yg aku hentikan dengan menempelkan telunjukku di bibirnya

"Urusan itu nanti tora ceritakan setelah Tora pulang mengantarkan Anisa yah" kataku yg berlari ke kamarku dan menaruh tas di meja belajar lalu mengambil kaos untuk ak pakai trus langsung aku menuju ruang tamu..

"Ibu jagain adik ibu yah supaya gak kemana - mana dan gak macam - macam" pintaku pada ibu sambil mengecup tangan ibu dan Tante

Setelah pamit aku antar Anisa pulang kerumahnya dengan jalan kaki,, karna dari rumah Tante Putri ke rumah Anisa cuma 5menit saja jalan kaki.
Dalam perjalanan Anisa gak henti - hentinya berterima kasih padaku,, walau sudah kubilang gak apa - apa tetap saja Anisa berterima kasih...

"Sudah ya Anisa aku pulang dulu karna masih ada urusan" ucap ku didepan gerbang rumah Anisa

"Mampir dulu Tor,,minum dulu taw apa gitu" ajak Anisa padaku

"Gampang yah Anisa,, nanti saja kapan - kapan aku mampir" tolakku dengan halus terhadap ajakn Anisa

" Ya sudah , sekali lg terima kasih ya Tor" ucap Anisa yg dengan cepat mengecup pipiku dan berlari ke arah pintu rumahnya

Aku kaget akan tindakan Anisa yg terakhir,,, terlihat lambaian tangannya dari arah pintu rumahnya,,, aku yg masih kaget akhirnya tersadar dan membalas lambaian tangan nya serta berjalan meninggalkan gerbang rumahnya... Dalam perjalanan pulang aku masih bingung dengan tindakan Anisa tadi,,, "ahh dari pada mikirin itu lebih baik aku cepat pulang karna masih harus bereskan 1 masalah lg" pikirku

TOK,,,,TOK,,,,TOK

Kuketuk pintu rumah Tante Putri
Tumben kok di kunci,,, biasanya ibu jarang nguci pintu depah kalau sore gini,,, tak lama derdengar suara langkah kaki mendekat ke arah pintu

JKLEEKK

Kunci pintupun terbuka, terlihat ibu tersenyum dengan kedatanganku dan memelukku.

"Cepet bgt nganterinnya,,emang gak mampir dulu" tanya ibuku sembari melepas pelukannya

"Gak bu,,, kasian adik ibu masih ngambek sama Tora" jawabku

"Itu tandanya istrimu itu cemburu sayang" ucap ibu dengan gemes mencubit kedua pipiku

"Aaaawww,, sakit bu" rengekku pada ibu

Kami berdua masuk ke dalam dan tak lupa menutup dan mengunci pintu,,, di ruang keluarga nampak wanita cantik sedang melihat televisi tapi pipinya dikembungkan terlihat marah tapi wajahnya terlihat manja

"Hallo cewek cantik kita mau jalan - jalan dulu yah " ucapku agak keras sambil melingkarkan tanganku ke pinggul ibu dan berpura -pura hendak pergi

Terlihat wajah Tante Putri menoleh ke arak kami dan seketika

"TETEEEH,,, KANG MAS TORA JAHAAAT" teriak Tante Putri sembari merengek dan kakinya meronta - ronta seperti anak kecil yg nangis di lantai

"Udah dong sayang jangan godain istrimu terus" ucapan ibu yg segera menghampiri Tante Putri yg masih merengek

Meihat Tante Putri seperti itu membuatku gemes karna sifat nya yg berubah 180 Derajat dari yg awalnya wanita mandiri yg kuat dan tegas malah jadi wanita yg super duper manja. Kuliat ibu terus merayu Tante Putri dengan gigih namun tetap saja kalah oleh sifat barunya itu.. "Huuuh knapa jadi manja bgt gini sih" gumamku dalam hati

"Sayang nih istri km susah kalau lg marah gini" ucap ibu yg sudah menyerah dengan usahanya

Segera kuhampiri mereka berdua yg sedang duduk di atas karpet di depan tv

"Ayo sayang kita berenang saja yuk,,, jangan di ajakin yg lg marah mah" ucapku sembari menarik tangan ibuku

"JANGAN TINGGALIN AKU" teriak Tante Putri yg masih nangis

Tak tega juga rasanya liat wajah yg manja namun dari wajah nya terlihat tulus dan sungguh - sungguh atas ucapan nya. Segera kuhampiri Tante Putri dan langsung kuangkat tubuhnya serta langsung aku bawa kehalaman belakang tempat kolam renang berada.

Tiba di halaman belakang segera kubaringkan tubuh Tante Putri di pinggir kolam itu. Kulihat tatapan matanya yg sayu nampak sangat begitu mempesona sekali di sore ini dengan mengenakan kaos yg sangat longgar hingga menutupi sampai separuh pahanya lembut dan putih,,,ak baru tersadar kalau ternyata Tante Putri tak hanya menggunaka celana dalam saja di dalam kaos longgarnya. Saat aku membuka kaosnya yg longgar itu nakpak lah buah dada yg paling aku suka dari bentuk dan ukuran nya,,,

Tak ku sia - sia kan itu langsung ku kecup mesra bibirnya dan tanganku pun langsung aktif menjamah seluruh tubuh indah ini,, tangan kananku mulai meremas lembut buah dadanya dan tangan kiriku langsung menuju selangkangan nya yg masih tertutup celana dalam hitam yg tipis,,

"Eemmmppptt" leguhan tertahan Tante Putri karn bibirnya sedang aku serang,,, saling lumat kita lidah kami mulai meliuk - liuk saling serang,, kuputar tangan kananku searah jarum jam dan sesekali memainkan putingnya yg mulai mengeras

"Uuuuuccchh"

"Aaaaaccchh"

"Sssssttttt" terdengar desahan Tante Putri yg melepaskan pangutan bibirku

Segera kuloloskan semua pakaian yg menempel pada tubuhku,,tak lupa kubuka celana dalam hitam tipis itu di selangkangan Tante Putri, sudah dalam keadaan sama -sama bugil segera ku lumat buah dada nya,, tangan kananku langsung meraba bibir vagina nya dan tangan kiriku meremas buah dada yg tak ku hisap


Ups maaf harus di potong dulu yah,,,,
Lanjut nanti malam
 
Kentang mangg :bata:

lancrott,,, :konak: :mancing:
 
Selain Tante Putri, siapa lagi nih yang bakal dijelajahi Tora?
- Anissa?
- Ibu Hera?
- Nuraeni?
- lainnya?
 
Bimabet
Waaahhh kenceng nih... Udah 7page aja 3hari

Yuhuuuu pertamax page8

Makan malam sambil nunggu update
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd