Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT True Story sama Adek Cewek Gue Gan

Bimabet
aduhhh.. Yunda.. jd melting bacanya.. baper ama masalalu jdinya...hiks2
 
Hati" suhu gw rasa ortu lo udh curiga,pembicaraan di meja makan hanya basa basi.
mendingan libur dulu sama hana.itu juga klo bisa di tahan..klo main,mulut hana bekap aja pake Cd ya.biar gk ada suaranya.hehe

Yunda udh jatuh cinta,udah gampang,tinggal eksekusi ya..ditunggu cerita ya,hehe
 
Yah kebiasaan kentang goreng ndan nyiksa kau ndan sakit adek ini tersiksa
 
(sambungan cerita tadi sore)

Ciuman Yunda sore tadi benar-benar membuatku melayang, sampai dirumahpun masih terbayang-bayang. Apalagi tadi ketika aku mengantar Yunda pulang bu Vera sempat berbisik, “jadi gimana Ar? Cocok sama anak ibu” aku Cuma bisa nyengir, namun pasti beliau bisa membaca ekspresiku. Ah sebentar lagi pasti dia menelepon ibuku. Yunda masih memberikan kecupan sayang pada pipiku sebelum aku pergi, “baik-baik ya di kostan, jangan bandel-bandel”
Dia menasehatiku sambil tersenyum manis sekali. Sungguh sore yg indah.
Namun sayangnya ciuman & kecupan dari Yunda tadi malah semakin menyiksaku dirumah, birahiku masih menyala sejak kemarin malam. Kepala ku benar-benar pusing. Selepas mandi aku hanya bisa berbaring, mencoba menahan diri, hanya mengenakan boxer & bertelanjang dada. Ibuku sempat bertanya kenapa aku tidak segera berkemas untuk kembali ke kantor besok, aku hanya bisa beralasan masih capek & berniat berangkat besok subuh. Setelah berhasil meyakinkan ibuku bahwa aku pasti sempat tiba tepat waktu diperantauan, ibu kembali meninggalkan ku dikamar, masih menahan panas di ujung penisku yg sudah tegang sejak mandi tadi. Bahkan aku sempat onani sambil membayangkan tubuh Yunda, namun tetap saja horny ku belum mau hilang.
Setelah setengah jam aku larut dalam pikiranku sendiri, pintu kamarku diketuk lagi, aku kesal sekali. Ingin kudampat siapapun yg mengganggu ku, sebelum kudapati ternyata adikku muncul dari pintu, “Mas gak berangkat?”
Aku melihatnya memakai kaos tipis setengah lengan yg cukup ketat, dgn hotpants sehingga lekuk tubuhnya tercetak jelas. Lagi-lagi adikku berpenampilan memancing hasratku. Seketika marahku tertahan.
“belum dek, besok shubuh ajalah” jawabku sedikit tidak perduli.
“oh, yaudah. Mas makan dulu yuk, kata ayah kita makan bareng”
“iya, nanti mas kesana, kamu duluan aja dek” adikku sedikit curiga dengan ekspresiku yg datar, tapi akhirnya dia berlalu juga. Aku bangkit memakai bajuku lalu menuju meja makan. Sayangnya selama makan perhatianku benar-benar tertuju pada dua buah dada adikku, walau dia tidak memakai baju berbelahan rendah, namun payudaranya yg tercetak membuatku menelan air ludah. Adikku pasti membaca gelagatku.
Selesai makan aku kembali ke kamar, niatnya aku ingin melepas rasa ini dengan main game online dengan teman-temanku. Ku ambil hp ku mencoba mengontak mereka untuk online, namun kulihat ada satu pesan masuk, ternyata dari adikku.
“Mas pengen ya? Jangan yah mas, adek takut ketauan ibu” benarkan, dia bisa membaca kelakuanku dimeja makan tadi. Aku sempat berfikir sejenak, mau bereaksi seperti apa, sampai akhirnya aku memutuskan untuk mengabaikannya & segera mengontak teman-temanku.

Jam menunjukan pukul 12 malam, permainanku benar-benar kacau tadi, dari tujuh kali game aku menderita lima kali kekalahan. Jelas sudah MMR ku turun lagi, teman-temanku sampai memaki permainanku yg tak seperti biasanya. Jengah, kesal, semakin suntuk aku off, ku matikan computer & sebaiknya mencoba tidur.
Sudah dua jam aku mencoba memejamkan mata, hasilnya nihil. Batang penisku masih berontak, malah kali ini bukan kepalaku saja yg panas tapi menjalar kesekujur tubuh ku. Padahal sudah berbagai upaya ku lakukan, setelah onani & main game tadi. Sempat kubuka video Jav koleksiku di Hp, serta membaca cerita-cerita dewasa, berharap aku bisa onani lagi & menyemburkan segalanya dari penisku. Namun ternyata jelas itu langkah yg salah, karena birahiku semakin berkobar. Dan kini bayangan adikku tadi malah semakin jelas dalam pikiranku. Aku ingin sekali menuntaskannya pada Hana malam ini, namun kejadian kemarin malam membuatku sedikit ragu.
Pikiranku yg sudah kacau, kini ditambah pergulatan batin menambah penderitaanku. Baru ku tau begini kah rasanya menahan hasrat yg membara. Setelah beberapa saat kebimbangan didiriku akhirnya nafsu yg keluar sbg pemenangnya. Malam ini aku mau diri mu Hana.
Aku mengendap-endap seperti pencuri menuju kamar adikku, berharap agar dia tidak menguncinya ku raih gagang pintu kamarnya & “ceklek” hatiku bersorak, Hana tidak megunci pintu. Aku menduga dia sengaja, kendati sudah melarangku via pesan tadi tapi dia pasti sudah mengenal betapa egoisnya diriku bila sudah menginginkan tubuhnya. Kini aku sudah berada di dalam kamar adikku, tak lupa aku kunci pintunya dari dalam. Aku takut tiba-tiba orangtua kami masuk. Hana tertidur meringkuk memeluk gulingnya memunggungi pintu. Di kamar suasananya sama dgn kemarin malam, lampu tidurnya masih menyala sehingga cahaya temaram berbentuk bunga memantul didinding-dinding kamarnya.
Pelan-pelan aku naik ke tempat tidurnya, lalu kupelorotkan celanaku sampai lutut sehingga batang penisku yg sejak tadi berontak kini menghadap ke sasaran favoritnya. Aku mulai memeluk tubuh adikku dari belakang, penisku tepat pada pantatnya yg montok. Segera saja aku gesek-gesekan penisku pada pantat adikku yg masih tertup celana, sedang mulutku menciumi rambut adikku dari belakang. Tubuhku meliuk-liuk dibelakang tubuh Hana, menimbulkan guncangan kecil pada tempat tidurnya.
Sekarang aku tanganku mulai menelusup dari balik bajunya & dgn mudah menjangkau buah dada bagian depannya. Aku mulai meremas pelan payudara adikku yg masih tertutup bra, kini desahan pelan mulai terdengar dari mulut adikku yg masih tertidur. Bosan remasanku terhalang oleh bra nya, tanganku masuk dari bawah cup bra adikku, kini telapak tanganku menyentuh kue bulat kenyal miliknya. Aku benar-benar membara, tak perlu menunggu waktu lama agarku remas-remas buah dadanya & sesekali memainkan putingnya yg kujepit diantara telunjuk & jari tengahku. Kadang putingnya kubelai, kutarik, kupilin, & kutekan penuh.
“eehhmmmhh” adikku mendesah dalam tidurnya. Pinggulnya mulai bergerak-gerak, & tiba-tiba dia merubah posisi terlentang. Inilah yg aku mau dek. Aku bangkit, gulingnya yg masih menghalangi ku jatuhkan kelantai lalu kulepas baju & celanaku, kini aku telanjang bulat. Tanpa menunggu waktu lagi aku naik diatas tubuh adikku. “eehkkh” suara dari mulutnya ketika tubuhnya menerima tubuhku yg jatuh diatasnya, dia masih tertidur.

Aku menciumi sekujur wajahnya yg terlihat sangat innocent ketika terlelap, kedua tanganku menyingkap bajunya sampai ke leher hingga tangan Hana terulur ke atas tubuhnya. Langsung saja aku menggeser bra adikku ke atas, kedua bukit kembar yg sejak kemarin aku idamkan kini ada dihadapanku. Kedua tangan serta jariku langsung memuaskan hasratnya & kini bermain pada payudara adikku. Sedangkan batang penisku kini maju mundur diantara kedua paha adikku, tepat didepan vaginanya yg masih tertutup hot pants.

Menerima perlakuan sedemikian liar dari kakaknya, adikku terbangun. Dia kaget melihatku sudah berada diatasnya, palagi kini baju serta bra’a telah tersingkap. Hana hanya terlonjak sedikit namun tidak mencoba mendorongku, hanya saja matanya melotot ekspresi terkejut,

“Mas kok nekat sih, nanti kalo ibu bangun kaya kemaren gmn?” adikku berkata nada memperingatkan namun tetap berbisik.

“asal kamunya gak teriak kayak kemaren dek, kita amanku” alibiku. Adikku hanya terdiam mendengar jawabanku. Bagiku itu adalah lampu hijau untuk melanjutkan permainan ku. Karena sudah bangun langsung saja kuminta Hana melepas seluruh pakaiannya. Adikku bangkit, sambil melepas pakaian dia masih mencoba memperingatkan ku.

“adek masih takut mas, jangan lama-lama ya maennya” wajahnya agak pucat. Walau dalam kondisi bernafsu aku bisa memahaminya, aku menyetujui permohonan adikku.

Kini kami berdua telanjang bulat, Hana kusuruh untuk rebahan, lalu aku mulai memagut bibirnya yg ranum, tanganku kembali memainkan payudara & putingnya. Penisku sendiri melintang pada belahan vagina adikku, kugesek-gesekan sampai menyentuh klitorisnya yg menyembul.

Tubuh adikku meliuk-liuk dibawah tindihanku, suaranya mendesah namun tertahan oleh ciuman bibirku. “hheemmhhh..mmmmhhhhh…hhh”. tangannya menekan punggungku.

Setelah puas bermain pada bibirnya kini mulutku turun menuju payudaranya, mulutku turun sambil menjilat & menicum dagu hingga leher adikku sebelum akhirnya ujung lidahku menyentuh putingnya yg seperti ceri.

“eererrgghhh!!!” adikku berteriak kecil, dia menahan mulutnya dgn tangannya sendiri. Aku memasukan puting kirinya kedalam mulutku & dgn liarnya kumainkan lidahku hingga kini puting Hana seperti permen karet bulan yg menari-nari dalam mulutku. Kujilat, kuhisap, sampai sesekali kugigit penuh sayang.

“hhhhhhh….hhhhhh….erghhhh….hhhhhh” hanya desahan seperti itu yg keluar dari mulutnya. Tubuhnya sendiri bergoyang liar, suara deritan kasur mulai terdengar agak keras. Dia meringis menahan teriakan kenikmatannya, matanya terpejam erat, mulutnya terkatup dibantu oleh kedua tangannya, sedangkan tubuhnya bergolak hebat & kedua kakinya menahan pantatku. Akhirnya aku bisa membalaskan dendamku padanya. Hasrat birahi yg menyatu dgn dendamku berbuah rasa penasaran ingin menjilat vagina Hana. Sejak pertama kuhadapkan wajahku di vaginanya februari lalu, aku tak pernah lupa harum aromanya. Malam ini aku ingin menuntaskan rasa penasaran itu, selain itu menurutku kurang fair karena Hana seringkali memuaskan ku dgn blowjobnya. Terlebih lagi kemarin adikku mengejutkanku dgn menjilat putingku sampai aku keluar, kini akupun ingin membalas kejutannya.

Maka pelan tapi pasti, kepalaku mulai turun. Masih sambil terus menjilat & mencium sekujur tubuh yg kulewati untuk menuju vaginanya, diawali dari perut, pusarnya lalu kini vagina Hana tepat berada didepan wajahku. Nafas adikku terengah-engah, matanya agak terbuka, namun kedua tangannya masih menahan mulutnya. Nampaknya dia bertanya-tanya apa yg mau kulakukan dgn menatap vaginanya.

“ggrrrhhhhhhhhhhh!!!!!!! Zzzzssssshhhhhhh…..!” adikku sudah tak sanggup menahan rintihannya, tepat ketika ujung lidahku menyentuh klitorisnya. Kini kedua tangannya tak lagi menutup mulutnya, tetapi mencengkeram kedua ujung bantalnya.

“claak…claak..claakk..” suara decap lidahku menyapu vaginanya. Pinggul Hana meliuk-liuk semakin liar, pahanya menjepit kepalaku. Tanganku sendiri masih asik memainkan payudaranya.

‘kreeet…kreeet…kreet!!” suara deritan tempat tidur Hana yg bercampur dengan rintihannya yg seperti orang menangis. Andai benar kedua orangtuaku terbangun & mendengar ini kuharap mereka menyangka ini tangisan kuntilanak. Tetapi bagiku yg melihat langsung, suara rintihan Hana bak bara yg semakin mengobarkan semangatku malam ini.

Aku sendiri tak menyangka ternyata menjilat vagina tak terlalu buruk, tapi ini mungkin karena adikku sangat merawat daerah kewanitaannya hingga baunya sungguh harum menggoda.

Agak lama aku menjilat vagina adikku, Perlahan suara jilatanku berubah, dari “clerp,,clerp..clerrp..” menjadi “slurp…slurp…slurp…”

Ternyata vagina adikku sudah basah.

“eergghhh…erggghhh…eehhhhzzzzzz…” suara adikku sambil pinggulnya berkedut pelan sambil mengeluarkan cairan kewanitaannya yg mebanjir. Matanya kini menatap mataku. Aku sudah hapal sorot mata ini, Hana sudah ada dipuncak gairahnya.

Sekali lagi aku baru sadar, ternyata bau cairan kewanitaan adikku sungguh membangkitkan gairah, walau aku masih tak berfikir untuk menelannya. Tetapi menghirupnya saja sudah cukup buatku. Bagi adikku sendiri merasakan nafasku dipermukaan vaginanya pasti menimbulkan sensasi tersendiri.

Aku langsung naik lagi kewajah adikku, bibirnya menyambut bibirku. Sambil berpagutan, tangan kami saling membelai puting dada kami. Aku bergidik ketika jempol & telunjuk Hana memainkan putingku, adikku benar-benar semakin lihai, hingga kami berdua meliuk-liuk & bergoyang bersama seirama nafsu. Nafas kami berdua semakin memburu, tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat.

Tangan kananku sendiri turun mengocok vaginanya yg telah banjir. Lagi-lagi teriakan & rintihan adikku harus tertahan Karena mulutnya masih berpagut denganku, jd hanya tubuhnya yg bergelinjang hebat yg bisa mengekspresikan dahsyatnya rangsangan pada tubuh adikku. Tetapi suara-suara desahannya masih bisa terdengar diantara ciuman kami.

“eeerrrrhhhhh….eemmmmhhhhzzzz….eemmhhhhhh”

Adikku sudah benar-benar berada dipuncak gairahnya, tak sampai lima menit pada kocokan ku di vaginanya, dia menyemprotkan cairan kenikmatan, semprotannya seperti air mancur yg meninggi melawan gravitasi.

Disaat bersamaan adikuu melepaskan ciumannya, lalu mengigit seprai untuk menahan erangannya. “eeeererrrrggggghhhhhhhhh!!!!!!!” jeritan adikku tertahan hebat. Sedangkan tangannya mencubit keras lenganku, kakinya menjepit tangan kananku yg masih berada pada vaginanya. Balas dendamku terpenuhi.

Setelah menyemprotkan cairan kepuasannya beberapa kali adikku roboh, tubuhnya basah bermandi peluh, nafasnya tak beraturan. Dia hanya bisa menatapku pasrah. Lalu dia memiringkan badannya membelakangiku. Aku sendiri mencoba beristirahat mengatur nafas & nafsuku.

Cukup lama kesunyian diantara aku & Hana setelah permainan tadi, & adikku belum jg mengubah posisinya, dia masih memunggungiku, takk terasa ternyata satu jam sudah lewat tadi. Kupikir dia sudah kembali tidur. Aku berniat bangkit & membiarkannya istirahat. Belum sempat aku turun dari kasur Hana berbalik, dia menarik tanganku agar rebah disampingnya. Begitu aku berbaring tiba-tiba aku dikagetkan dengan perilaku Hana, dia mengahadapkan kemaluannya tepat diwajahku & wajahnya kini tepat berada didepan wajahnya.

Belum sempat hilang keterkejutanku, adikku telah memasukan batang penisku kedalam mulutnya. “aaarrggg!!” kali ini giliran aku yg merintih menahan kenikmatan. Luar biasa servis adikku, aku merasakan batang penisku diajak berdansa oleh lidah & bibirnya. Yg lebih dahsyat adalah ketika Hana menjilati zakarku tanpa rasa jijik. Aku benar-benar dibuatnya terbang.

Tak mau egois, akupun berniat memberikan servis terbaik juga lewat mulutku. Lidahku kini mencoba membelah vagina Hana yg ada dihadapanku, aku mencium, menjilat & menghisap belahan bibir vaginanya & sesekali menggigit klitorisnya. Menerima serangan dari mulutku, pinggul adikku bergelinjang dihadapanku. Luar biasa sensasinya, ini gerakan 69 pertama buat kami berdua. Kami saling menjilat, menghisap & mengigit kemaluan lawan kami masing-masing, rasanya sungguh tak terlukiskan. Apalagi aku sempat melirik kedua payudara adikku yg menggantung indah tepat diatas perutku. Malah kadang kedua putingnya menyentuh kulit perutku ketika liukan tubuh Hana turun kebawah atau gerinjalan tubuhku mengarah k atas. Nafas kami benar-benar sudah tak karuan, Tampaknya adikku ingin agar kami mendapatkan kepuasan bersama.

Posisi ini benar-benar pengalaman baru buat kami, baru kami tau betapa dahsyatnya nikmat saling memberi servis lewat mulut. Tak perlu waktu lama buat kami untuk merasa akan puncak orgasme kami, karena ketika ujung penisku terasa panas, aku mengubah posisi kami. Aku mengarahkan penisku ke perut adikku lalu kuraih tangannya untuk mengocok penisku sampai aku orgasme nanti. Akupun lagi-lagi mengocok vagina Hana, kini posisi kami saling mengocok kemaluan masing-masing dgn berhadapan.

“mas mau keluar dekhh.. ayoohhh…. Barenghhh..” aku berkatta sambil terengah-engah. Adikku hanya mengangguk sambil mengigit bibirnya, matanya sayu. Sungguh indah ekspresi wajah adikku bila dia sedang dalam puncak horny seperti itu. Aura sensualnya terpancar jelas.

Tak sampai lima menit adikku kembali meringis & mengigit seprai lagi. Tangan kirinya yg tidak mengocok penisku menutup mulutnya, lalu tersemburlah untuk kedua kalinya cairan kenikmatan, kali ini seperti hydrant yg ditembakan membasahi selangkangan & pahaku.

Aku sendiri tak mampu bertahan lama dalam kocokan adikku, hingga akhirnya air maniku muncrat membasahi perut & sampai ke payudara Hana. Kini kami berdua sama-sama roboh kelelahan. Aku sempat melirik ke arah Hana, dia memejamkan matanya sambil tersenyum. Melihatnya demikian aku pun ikut senyum. Tak mau buang waktu aku bangkit, mengenakan kembali semua pakaianku. Sebelum keluar kamar adikku, aku sempat menutupi tubuhnya dengan selimut yg tadi aku lempar, lalu mengecup lembut keningnya. Aku berlalu dari situ.

part 9 Tamat
Masih ada part 10 yg mungkin jd part terakhir thread ini suhu. Mungkin baru akan update di page 39 atau 40. semoga semua masih setia di thread ane yg hina ini.
Oiya, ane mau ngucapin terimakasih atas antusiasme suhu semua. Gak nyangka banget, baru kemaren malem apdet ternyata page yg dijanjikan udah nyampe pagi tadi. Jujur ane gak nyangka sama sekali. Tp sekali lagi terimkasih banget untuk tetap setia di thread perdana ane yg masih hina ini..
mohon tetap dukungannya ya suhu semua.. semoga menikmati chapter terakhir d part 9 ini. salam semprot!!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd