Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT tua tua keladi

Status
Please reply by conversation.
PART 2

-------------------------------------------------------------------------------------
hari ini adalah kepulangan aris dari rumah sakit. setelah menyelesaikan urusan administrasi lastri segera membereskan perlengkapan yang dia bawa dari rumah. jam menunjukkan pukul setengah lima sore, namun belum ada tanda tanda kedatangan pak sastro. seperti janjinya kemarin pak sastro akan bersedia menjemput aris dan lastri dari rumah sakit. aris merasa berterima kasih sekali pada pak sastro atas kebaikannya apalagi dia merasa bertanggung jawab atas keadaan truk pak sastro yang dia bawa hingga seperti saat ini. belum lagi atas bantuan pinjaman uang untuk pengobatan dirinya sampai sembuh dia merasa beruntung punya bos seperti pak sastro.

namun tidak halnya dengan lastri, lastri merasa ada sesuatu dibalik kebalikan pak sastro apalagi melihat yang telah terjadi selama ini sudah dua kali pak sastro berhasil menyetubuhinya bahkan yang terkahir terjadi di ruangan tempat suaminya di rawat saat suaminya sedang di kamar mandi.

'sudah pak kita cari omprengan saja, mungkin pak sastro nya ndak bisa'

'sabar tho bu, ini pak sastro sms sudah sampai pasar kota'

'ya sudah'

lima belas menit kemudian pak sastro datang sendirian.

'gimana ris, sudah siap pulang'

'sudah pak sudah bosen di ruamh sakit hahaha'

'ya sudah. sekarang kamu nunggu sini dulu. aku mau pinjem kursi roda dulu biar enak kesananya'

setelah beberapa saat pergi pak sastro kembali dengan seorang perawat dengan sebuah kursi roda. aris segera dipapah untuk duduk di kursi roda.

'sudah semuanya. ndak ada yang ketinggalan?' tanya pak sastro sambil mengangkat tas berisi pakaian.

satu persatu mereka keluar dari ruangan tempat aris selama 2 minngu terakhir dirawat. lorong lorong rumah sakit mereka lalui hingga akhirnya sammpai di pintu utama rumah sakit. mereka berjalan menyeberangi area parkir. terlihat cr-v warna putih milik pak sastro sudah menunggu dibawah sebuah pohon angsana. mobil melaju menyusuri jalanan kota yang baru saja diguyur hujan. dalam perjalanan pulang pak sastro selalu memperhatikan lastri dari pantulan kaca. lastri tahu pak sastro memperhatikannya sepanjang perjalanan namun hanya mendiamkan dan memilih mengarahkan pandangannnya ke luar jendela samping. perjalanan mulai memasuki jalanan berbukit dengan pepohonan lebat dipinggir jalan. perjalanan kurang lebih satu jam itu berakhir ketika mobil pak sastro memasuki halaman rumah lastri.

'wis tekan' kata pak sastro

mereka segera turun dari mobil. beberapa tetangga samping rumah juga mulai berdatangan untuk membantu. ada yang membukakan pintu, ada yang langsung membawakan tas, bahkan beberapa ada yang membawa plastik kresek yang entah apa isinya dan masuk ke dapur untuk menyiapkan suguhan untuk tamuyang mulai datang. aris dipapah oleh pak sastro dan pak heru, suami bu nining sedangkan lastri hanya mengikuti dari belakang sampai masuk ke dalam kamar.

'udah kamu istirahat' kata pak heru sesaat setealah aris direbahkan ke kasur.

'matur nuwun nggih pak sastro, pak heru, selama saya di rumah sakit sudah banyak ngrepotin bapak-bapak' sahut aris

'wis, rasah dipikir, sing penting kamu sehat cepet sembuh' timpal pak sastro

'betul itu ris, sudah sepantasnya sebagai tetangga kita harus tolong menolong'

sore itu banyak tetangga yang berdatangan untuk menjenguk. beberapa ada yang belum sempat menjenguk sewaktu di rumah sakit namun ada juga yang sudah ke rumah sakit namun datang menjenguk lagi ketika di rumah. mereka pun datang tidak dengan tangan kosong, ada yang membawa teh, kopi, gula, sembako, atau sekedar membawa amplop berisi uang. inilah yang membuat lastri bersyukur. meskipun baru saja terkena musibah namun banyak kerabat dan tetangga bahkan langganan tempe lastri yang cukup jauh rumahanya menyempatkan datang untuk memberikan bantuan secara materiil dan moril untuk keluarga mereka.

saat sedang mengeluarkan barang barang dari dalam tas lastri berkata ' aduh pak, aku lupa buat nebus obat di apotik tadi'

'wah, gimana to bune? tadi kan pas perjalanan pulang seharusnya bisa mampir dulu ke apotik' jawaba aris

'ya wong namanya lupa gimana lagi, trus ini gimana pakne'

'nanti nyuruh anis sama suaminya buat beli dulu ke apotik sebelum kesini'

'yaa, ndak bisa to pakne, wong harus pake resep dokter, trus anis sama suaminya juga baru datang besok'

'ya sudah belinya besok saja sekalian'

'lha trus pakne ndak minum obat malam ini, jangan ah, sudah tak minta tolong bu nining buat nganter ke apotik'

lastri segera memanggil bu nining masuk ke dalam kamar

'begini lho bu, saya itu lupa beli obat, padahal obatnya bapak dari rumah sakit sudah ada yang habis'

'trus gimana mbakyu' jawab bu nining

'maaf sebelumnya mau ngrepotin bu nining, boleh ndak saya dianter ke apotik sekarang?'

'wah, motornya baru dipake pakne, baru saja berangkat, lagian hujannya turun lagi ini lho'

'ada apa tho ini? ada apa?' tiba tiba suara pak sastro mengagetkan dari belakang

'ini lho pak, mbak lastri ini lupa belum nebus obat di apotik' jawab bu nining

'iya, tho nduk?'

'iya, pak obatnya sudah ada yang habis' jawab lastri dengan perasaan tidak enak setelah kedatangan pak sastro

'ya sudah, sekarang tak anter sekarang mumpung belum kemaleman'

'ndak usah pak, ndak usah, matur nuwun' tolak lastri segera

'ndak papa yu, biar dianter pak sastro saja lagian hujannya sudah mulai tambah deres lho'

dengan terpaksa lastri meneriam tawaran pak sastro, memang obat untuk suaminya harus di beli sekarang. namun karena tawaran mengantar itu justru datang dari pak sastro lastri menjadi merasa tidak enak, bukannya tidak enak karena sudah terlalu merepotkan, tapi tidak enak karena ada sesuatu dibalik tawaran dari pak sastro itu.

'pakne, aku mau ke apotik dulu dianter sama pak sastro'

'iya, bune, ati ati, matur nuwun nggih pak sudah ngrepotin lagi'

'ndak usah dipikir, sudah kamu istirhat saja' jawab pak sastro

segera lastri berangkat ke apotik dengan mobil pak sastro setelah sebelumnya berapamitan kepada beberapa tetangga yang masih ada dirumahnya. langit di luar sudah gelap hujan juga semakin lebat. jam ditangan pak satro menunjukkan pukul setengah tujuh malam. mereka segera masuk ke dalam mobil yang sejak tadi terpakir rapi di halaman rumah lastri. mesin mobil segera dihidupkan dan pak sastro memasukkan transmisi otomatis mobil itu. mobil berputar dihalaman rumah sebelum akhirnya keluar menyusuri jalanan desa.

belum juga keluar dari kawasan desa tangan kiri pak sastro sudah mulai nakal meraba paha lastri

'jangan pak jangan' lastri terpojok

'sudah diam saja'bentak pak sastro

sambil menyetir, tangan kiri pak sastro meraih tangan kanan lastri dan menuntunnya ke arah selangkangannya.

'dielus elus nduk'

dengan perlahan pak sastro membimbing lastri mengelus elus gundukan yang masih terbungkus celana khaki itu.

'kamu suka kan sama kontolku ini' kata pak sastro menggoda 'tempik mu pasti gatel kan sudah berhari hari tidak di sodok kontolku'

lastri hanya diam saja, namun tangannya masih mengelus elus penis pak sastro.

'sekarang dibuka nduk celana ku'

dengan terpaksa lastri menurunkan ritsleting celana pak sastro dan tanpa disuruh langsung membebaskan penis pak sastro

'wah sudah mulai pinter kamu nduk, ayo cepet ndang diemut'

bagaikan anak anak muda dalam film biru kini pak satro sedang dioral oleh lastri sambil menyetir mobil. posisi panel transmisi mobil yang agak mepet ke dasboard membuat mereka semakin mudah melakukan perbuatan cabul itu dalam keadaan mobil berjalan.

'sruppp mhhhhhhh' lastri yang kini sudah terbiasa mengemut penis pak sastro mulai menikmati penis dalam mulutnya itu. dia memaju mundurkan kepalanya sambil menghisap hisap penis itu kuat kuat.

'wah ehnaakkkkkk nduk ehnakkkkk' kata pak sastro yang mulai tidak konsentrasi menyetir.

untung saja keadaan saat itu sepi sehingga meskipun beberapa kali mobil yang mereka tumpangi melanggar jalur pembatas tidak sampai mengakibatkan kecelakaan. mobil kini melaju mulai memasuki jalanan kota hampir 30 menit pak sasstro dioral oleh lastri. kini karena jalanan sudah lebih landai, tangan kiri pak sastro mulai mengerayangi tubuh lastri.

'udah nduk, sekarang kamu kocok pake tanganmu saja' perintah pak sastro ' dan angakat bajumu keatas'

lastri menuruti semua perintah pak sastro. kaos lengan panjang yang dipakai lastri kini sudah naik keatas buah dadanya. bh yang dia pakai kini sudah acak acakan tidak mampu menutupi buah dada besar miliknya yang sedang diremas remas oleh pak sastro.

'aduh nduk tetekmu mantep, besar sekali nduk' kata pak sastro 'sudah berapa orang yang sering pegang tetekmu ini nduk? haha'

lastri hanya diam saja menanggapi godaan pak sastro namun tetap sambil mengocok penis pak sastro. hampir 10 menit dikocok pak sastro segera menepikan mobilnya di depan sebuah toko yang sudah tutup tanpa mematiakn mesin

'aku mau keluar nduk, cepet nduk kontolku diemut lagi' kata pak sastro sambil menarik kepala lastri yang masih tertutup jilbab kearah penisnya.

'serrrrrr serrrrrr serrrrrr' tiba tiba semburan sperma memnuhi rongga mulut lastri. kini sperma laki laki yang bukan milik aris memenuhi mulutnya

'disedot nduk, disedot semua sampai bersih' kata pak aris 'jangan sampai ada yang netes'

hampir 2 menit penis pak sastro memuntahkan sperma dalam mulut lastri hingga akhirnya tetes sperma terakhir keluar seiring kembali lemasnya penis pak sastro.

'tampung di mulutmu dulu nduk, jangan ditelan dan jangan sampai muntah keluar, coba tak lihat dulu mulutmu'

kini lastri hanya mendongakkan kepala sambil membuka mulutnya. dia menjaga agar sperma pak sastro sampai menetes keluar mulutnya dan membasahi jilbab dan baju yang dia pakai. pak sastro meraih gagang disamping tempat duduk lastri. dia menurunkan posisi sandaran kursi lastri hingga posisi nyaris berbaring. kini lastri tidak harus mendongak namun tetap membuka mulutnya lebar lebar.

tangan pak sastro menurunkan celana lastri. lastripun secara otomatis mengangkat sedikit pantatanya agar mempermudah pak sastro melepas celananya. lalu celana dalam lastripun juga sudah melorot sampai ke lutut. dengan 2 jari pak sastro menyolek sperma miliknya yang tertampung dalam mulut lastri. lastri diam saja pasrah meneriam perlakuan pak sastro. dua jari yang sudah terlumuri sperma itu segera dipakai mengocok vagina lastri. vagian lastr semakin basah karena cairan vagina yang becampur sperma pak sastro. begitu terus menerus selama 20 menit sampai semua sperma habis tanpa lastri mengalami orgasme. puas bermain pak sastro berhenti bermain main dnegan tubuh lastri dan melajukan kembali mobilnya.

'mau cari apotik dimana nduk' tanya pak sastro

'terserah njenegan pak' jawab lastri sekenanya menahan nafsu

lastri hanya tergolek lemas diatas kursi selama mobil menyusuri jalanan kota untuk mencari apotik. namun tidak satupun apotik yang ditemuai masih buka. selama perjalanan tadi jari jari tangan lastri menggosok gosk vaginanya. dia masih tanggung karena belum sempat keluar sejak pak sastro mengocok vaginanya dengan kedua jarinya. pak sastro yang menyadari hal ini menjadi terangsang kembali.

'kenapa nduk? belum puas?' tanya pak sastro menggoda

terkejut atas pertanyaan itu lastri segera menarik tangannya. pak sastro kembali menepikan mobilnya tanpa mematikan mesin sehingg ac tetap nyala dan hanya mematikan lampu depan. dia menurunkan sandaran kursinya lalu bergerak pindah ke kursi belakang. lastri diam saja bingung melihat hal ini.

dikursi belakang pak sastro melepas sabuk dan hak celananya dan memelorotkan hingga kelutut. karena tidak memakai celana dalam penis pak satro kini terpampang bebas.

'kalo belum puas sini nduk'

lastri terkejut dan hanya diam saja. pergolakan batin terjadi dalam dirinya disatu sisi harga diri sebagai wanita bersuami tengah dipertaruhkan dan disisi lain tawaran pak sastro untuk memuaskan dirinya bagai oase ditengah padang pasir.

'udah sini ndak usah mau malu' kat pak sastro 'aku tahu kamu pengen kontolku to nduk?'

pergolakan dalam diri lastri semakin memuncak namun kali ini akal logikanya sudah kalah dengan nafsu yang tak tertahan dalam dirinya. dia berpindah kebelakang dan langsung duduk diatas penis besar pak sastro. kini penis itu kembali memasuki vaginanya untuk ketiga kalinya. namun kali ini pak sastro hanya diam saja. dia sama sekali menggerakkan tubuhnya. dengan terpaksa lastri yang harus aktif kali ini. keadaaan kini sudah berbalik kemarin pak sastro harus sedikit memaksa lastri, namun kali ini lastri dengan liar bergoyang diatas pangkuan pak sastro dengan penis tertanam dalam vaginanya.

'ahhhhhh hemmmmmmmmm ahhhh' desahan lastri memenuhi mobil

'gimana nduk enak tho? makanya mulai sekarang ndak usah malu malu, apalagi sekarang keadaan suamimu seperti itu, aku siap kok menjadi suamimu sementara hahahaha'

tangan pak sastro melucuti semua pakaian lastri, baju yang tadi hanya terangkat dan bh acak acakan tadi kini sudah tergeletak di latai kabin mobil. pak sastro memakaikan kembali jilbab yang tadi sempat terlepas saat meloloskan kaos lengan panjang dari kepala lastri. kini lastri bagai pelacur binal yang memakai jilbab bergoyang diatas penis pak sastro.

pak sastro yang tadi sudah keluar kini menjadi tearngsang kembali. kini kepalanya sudah menelusup dari belakang dibawah ketiak lastri untuk menyusu pada payudara montok lastri. dia sedikit menyibakkan jilbab yang menutupi buah dada lastri sambil mulai menggenjot lastri dari bawah. pak sastro memegang buah dada lastri dan memasukkan pentil hitam besar dalam mulutnya seakan akan ingin menyusu padanya.

'ahhhh pak ennnnak pakkkkkkkkkk' racau lastri mulai menggila 'hisap terus pak'

merasa disemangati pak sastro semakin bersemangat menyusu pada buah dada kanan lastri. tangan kirinya juga menarik narik dan memelintir pentil kiri lastri. acara ke apotik yang sejak awal direncanakan kini berubah menjadi ajang mobil goyang. lastri melihat pantulan dirinya yang bugil dengan jilbab di kepalanya dari kaca depan mobil sedang degenjot oleh lelaki yang lebih pantas dia panggil sebagai ayah.

'nduk, aku mau keluar nduk' kata pak sastro

'aku juga pak'

'kita keluar bersama sama'

'ahhhhhhhhhkkkkkkkkkkkkkhhhhh' teriakan mereka berdua memenuhi kabin mobil itu.
paks sastro kembali menumpahkan spermanya dalam rahim lastri dan yang lebih gila ada beberapa anak muda yang sedang berjalan tepat ditrotoar disamping mobil. untung saja mobil itu kedap suara dan kacanya gelap sehingga resiko ketahuan kecil.

kini lastri dan pak sastro terengah engah setelah memadu kasih. mereka masih mengatur nafas dan mengumpulkan tenaga dengan penis pak sastro masih tertancap dalam vagina lastri. pak sastro mencium bibir lastri, lastripun menyambutnya dengan belitan lidahnya. mereka berciuman lama. keringat membanjiri tubuh mereka, hembusan ac sepertinya tidak cukup meredakan panasnya persetubuhan mereka tadi.

setelah puas, pak sastro kembali ke kursi pengemudi dia menghidupkan lampu depan dan melajukan keambali mobil dalam keadaaan telanjang.

'gimana ini nduk? ndak ada apotik yang buka?' tanya pak sastro sambil memperhatikan kanan kiri jalan

'ya sudah pak, kita pulang saja' jawab lastri lemas dengan lelehan sperma keluar dari vaginanya.

'kamu sih keasikan tadi jadi apotiknya sudah tutup semua,hahahah' kembali pak sastro menggoda lastri.

baru melaju beberapa kilo pak sastro menepikan mobilnya kembali kini dia mematikan mesin didepan sebuah minimarket yang didepannya banyak anak muda nongkrong.

'kita beli minum dulu disini' kata pak sastro 'pakai bajumu tapi ndak usah pake celana dalam sama bh'

'tapi pak...'

'sudah ndak usah pakai tapi tapian' potong pak sastro

lastripun hanya menuruti perintah pak sastro. untuk kedua kalinya pak sastro meminta dia tidak memakai pakaian dalam. namun kali ini keadaannya berbeda, dia akan masuk ke minimarket yang penuh pengunjung dan yang lebih gawat lagi dia hanya memakai kaos tanpa beha. buah dada lastri yang besar dihiasi pentil hitam kini tercetak dikaos lengan panjang yang dia pakai. pak sastro duluan turun dari mobil lalu diikuti lastri yang turun dari pintu belakang.

pak sastro segera merangkul pinggang lastri layakanya suami istri. sedangkan lastri sibuk menutupi buah dadanya yang tercetak jelas dikaosnya. pemuda yang sedang nongkrong itu mulai memperhatikan mereka. perbedaan umur antara lastri dan pak sastro yang berjalan mesra masuk kedalam minimarket menarik perhatian mereka. di dalam minimarket mereka mengambil minuman dari dalam lemari pendingin, lalu membeli beberapa snack dan roti. pak sastro menyuruh lstri yang membawa semua belanjaan untuk segera antri di kasir sementara dia masih melihat lihat dalam box es krim. ketika belanjaan mereka mulai dihtung pak sastro mulai mendekat ke kasir sambil membawa 2 cone es krim. tanpa diduga tiba tiba pak sastro dengan suara setenagh berteriak

'nduk, beli kondom sekalian ya, itu yang merah saja, kamu tahu ukurannya kan?'

semua yang ada dalam minimarket itu terkejut terutama lastri. kasir, karyawan yang sedang mengecek barang serta beberapa pengunjung yang semuanya masih relatif muda menoleh pada lastri. dia semakin malu menyadari bahwa kasir didepannya dari tadi memperhatikan tonjolan buah dada besarnya yang tidak tertutupi bh tercetaj jelas di kaosnya. belum hilang rasa terkejut lastri, tiba tiba dengan suara sedikit menggoda kasir bertanya

'kondomnya jadi sekalian bu?'

'ii...iya mas'

'yang mana bu? ukurannya apa?'

'itu yang warna merah. yang paling besar aja mas'

betapa malunya lastri menjawab pertanyaan pertanyaan itu. meskipun tidak ada yang tahu siapa dia namun membeli kondom, minuman, dan beberapa snack seperti menandakan bahwa dia adalah wanita panggilan yang akan dipakai lelaki tua kaya. pak sastro lalu mengambil dompet dan mengambil beberapa lembar lima puluh ribuan dan meyerahkannya ke kasir.

setelah itu mereka segera keluar dari minimarket menuju mobil. dalam perjalanan ke mobil sempat terdengar di teleinga lastri beberapa pemuda berkata

'wah, jebul lonte'

'hahah,kirain wanita baik baik jebul bisa dipake mbah mbah'

'iya bro, pakai jilbab tapi susune gede ngecap di kaos lagi, pentile cumokot tenan'

'alah kamu make juga mau kan'

'kayak kamu nggak aja hahahahha'

kata kata pemuda itu semakin memperjelas status lastri sebagai wanita murahan kini dia tidak lebih sebagai pelacur. namun seperti tidak menggubris kata kata mereka, lastri langsung masuk dalam mobil, mereka segera kembali ke rumah dalam perjalanan sambil makan es krim mereka masih sempat saling raba. bahkan pak sastro menaruh eskrim diatas penisnya lalu menyuruh lastri menjilatinya sampai bersih.

sesampainya di rumah, keadaan sudah sepi tinggal bu nining yang sedang menonton tv di ruang depan. pak sastro segera berpamitan pulang setelah sebelumnya sempat meremas buah dada lastri yang tidak tertutupi bh. jam dinding menunjukkan pukul 10 kurang 15 menit.

'gimana mbakyu dapet obatnya?' tanya bu nining

'wah ndak bu, tadi sampai muter muter tapi semua sudah tutup' jawab lastri bohong

'oh gitu, yaudah itu mas aris sudah tidur dari sejam yang lalu, saya pamit pulang dulu'

'ya bu, makasih ya bantuannya'

lastri melepas kepulangan tetangga depan rumahnya itu. dia lalu menutup pintu rumah dan kembali mengingat ingat kembali petualangan cintanya bersama pak sastro serta membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

-------------------------------------------------------------------------------

NOTE: gan n sis kalo ada yang tahu caranya bikin indeks kasih tahu ya, ditunggu komen, kritik, saran, grp, atau cendolnya
 
Terakhir diubah:
Updatenya top gan cuman pak sastronya terlalu jahat jadi ane sedikit kurang menikmatinya :bata: maafnya gan ini cuman selera pribadi kok :D ditunggu update selanjutnya gimana nasib mbak lastri ya, kasihan mas arisnya :hua:
 
mangstafff lastrinya mulai binal nihhh
 
Lastri dijual ama pak sastro,,di gangbang rame2 sampai bunting,,jgn lupa bu nining juga di ewe gan,,
 
Nice hu ..semakin lama semakin dapet feelnyaa
ane pengen baca hu di next update Lastri menunjukkan penolakan yang lebih ..jg terkesan mudah Nerima ajakan pak Sastro ..hehe
skdr mskn huu
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd