Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT tua tua keladi

Status
Please reply by conversation.

haryhidayat99

Semprot Lover
Daftar
18 Aug 2015
Post
293
Like diterima
3.704
Bimabet


INDEKS

Part 1 : ]Page 1

Part 2 : Page 3

Part 3 : Page 4

Part 4 : Page 6

Part 5 : Page 7

Part 6 : Page 8

Part 7 : Page 11

Part 8 : Page 12

Part 9 : Page 13

Part 10 :Page 16

Part 11 :Page 17

Part 12 :Page 18

Part 13 :Page 20

Part 14 :Page 21

Part 15 :Page 23

Part 16 :Page 24

Part 17 :Page 26

Part 18 :Page 27

Part 19 :Page 28

Part 20 :Page 29

Part 21 :Page 31

Part 22 :Page 32

Part 23 :Page 33




PART 1

-----------------------------------------------------------
dalam kesempatan ini diceritakan tentang kisah tentang hubungan terlarang antara sepasang pria dan wanita yang berawal dari keterpaksaan namun berlanjut menjadi sebuah penghkhianatan cinta yang berbalut nafsu. kisah ini di mulai dari sebuah desa kecil di pelosok kabupaten yang terletak di wilayah pegunungan sewu yang terbentang sepanjang pantai selatan yogyakarta, jawa tengah hingga bagian barat jawa timur. lastri seorang wanita paruh baya yang sehari hari bekerja sebagai pedagang pasar tradisional tidak jauh dari desanya. lastri mempunyai seorang suami dan satu orang anak perempuan. sang suami bernama aris, setiap hari dia bekerja sebagai sopir truk. truk yang dia bawa mengangkut material pasir dari gunung merapi untuk disetorkan ke proyek di kabupaten kota sekitarnya. sedangkan anak perempuannnya, anis, kini sudah menikah dan tinggal bersama sang suami di kota tempat sang suami bekerja.

diusianya yang sudah tidak bisa lagi dibilang muda lastri masih menyimpan kecantikan yang tak pernah pudar. dulu sewaktu masih muda banyak yang ingin meminangnya sebagai istri. entah itu pemuda desa tetangganya, duda beranak tiga ataupun juragan yang sudah beristri dua. namun aris lah yang beruntung berhasil memiliki lastri seutuhnya. dan lebih dari dua puluh tahun semenjak pernikahannya, hal ini masih tidak berubah, masih banyak pria yang menggoda lastri, ada yang sekedar bercanda namun ada pula yang benar benar ingin mendekatinya. namun semua itu lastri tolak atas dasar kesetiaan dan cinta kepada sang suami. meskipun iming iming uang di tengah kehidupan ekonominya yang serba pas-pasan kadang terdengar jadi alasan pembenaran orang orang untuk mempengaruhinya.

'bune, aku berangkat dulu ya? ini mau ambil pasir trus di setor ke proyek tol yo' pamit sang suami

'iyo pakne, ati ati. tapi besok pulang tho?' jawab lastri

'ndak bune, aku harus ambil 3 rit soalnya sudah pesenan dari sana. mungkin besok paling cepet seminggu lagi baru pulang lagi'

'o ya sudah, ati ati yo pakne'

lastri melepas kepergian sang suami bersama truk yang menjadi tumpuan hidup mereka. setelah itu lastri segera kembali masuk ke dalam rumah sederhananya. dia harus segera bersiap untuk ke pasar. hari ini hari pasaran dia menyiapkan dagangan lebih banyak dari biasanya. dia memasukkan tempe yang menjadi dagangannya ke dalam keranjang dagangan. ya lastri adalah pembuat sekaligus penjual tempe. sehari hari lastri membuat tempe dan menjualnya di pasar. tempe yang di bungkus daun jati khas dari desanya itu selalu terjual habis tiap kali lastri ke pasar. penghasilan dari membuat tempe lumayan untuk membantu ekonomi keluarga yang bertumpu pada pekerjaan suaminya. meskipun serba pas pasan lastri selalu bersyukur dengan segara rezeki dari yang maha kuasa.

'mau ke pasar mbakyu? nanti tolong aku disisain tempenya lima ya' sapa bu nining, tetangga depan rumahnya

'iya mbakyu, di rumah masih ada sisa 10 bungkus, duluan ya sudah kesiangan ini' jawab lastri sembari berjalan menyusuri jalanan desanya.

sepanjang perjalanan lastri bertemu banyak orang, entah itu karyawan pabrik yang baru pulang shift malam, petani yang mau ke ladang maupun anak anak yang akan berangkat sekolah. sepanjang perjalanan pula lastri selalu menyapa setiap orang yang di temuinya, karena hampir setiap hari melewati jalan yang sama maka sudah pasti banyak orang yang mengenalnya. selain penampilannya yang menarik, sifat ramah dan gemrapyak inilah yang mungkin membuat orang orang lebih suka membeli tempe padanya. namun lastri juga sadar di balik sapaan ramah dari laki laki yang di temuinya tersimpan nafsu yang terpancar dari pandangan mereka.

keadaan lastri yang berjalan sambil menggendong keranjang anyaman bambu di punggungnya dengan kain selendang membuat kedua buah dadanya menjadi menonjol. buah dadanya yang memang ukurannnya cukup besar kini tertekan pada bagian belahannya oleh tali selendang sehingga membuat baju yang dia pakai sedikit terlihat ketat. lastri sebenarnya sudah lama merasa risih dan berusaha sedikit menutupi buah dadanya dari pandangan lelaki mesum dengan jilbab yang dia pakai. namun nyatanya jilbab yang dia pakai tetap tidak mampu menyembunyikan gundukan buah dadanya yang montok itu.

sesampainya di pasar, lastri langsung menata dagangannya. belum selesai dia menata dagangan sudah beberapa pelanggan antri untuk mendapatkan tempe buatannya. dengan ramah dan sabar lastri melayani pembelinya satu persatu. tempe yang tadi memenuhi keranjangnya kini hanya tersisa beberapa puluh buah saja. lastri kembali optimis hari ini dagangannya akan habis. namun tiba tiba di tengah kesibukannya melayani pembeli, bu nining tetangga depan rumahnya datang dengan tergesa.

'walah mbakyu, kalau mau ambil tempe pesenannya di rumah saja. ini sudah pas buat yang antri' kata lastri

'mboten mbakyu. saya kesini mau ngabari kalau di rumah njenengan kedatangan polisi' jawab bu nining

mendengar hal itu lastri berubah menjadi panik. ada apa gerangan dengan kedatangan polisi di ruamhnya.

'lho memangnya ada apa tho?' jawab lastri sambil buru buru memasukkan tempe yang di tunggu pembelinya ke dalam plastik.

'saya juga ndak tau. yang pasti mereka tadi mencari mbakyu' jawab bu nining sambil ikut membantu lastri memasukkan tempe pesanan ke dalam plastik.

setelah selesai melayani pembeli lastri segera membereskan sisa dagangannya. dia harus segera pulang karena perasaannya menjadi tidak enak sejak bu nining datang mengabari perihal kedatangan polisi di rumahnya.

'ayo mbakyu, saya bawa motor' kata bu nining

dengan menaiki sepeda motor matik dengan membonceng bu nining, lastri kembali ke rumah. sepanjang perjalanan perasaannya menjadi tidak menentu. ketika memasuki jalanan desanya dari kejauhan terlihat sebuah mobil pick up putih parkir di depan rumahnya. ternyata mobil dengan lampu strobo di atasnya itu dari satuan lalu lintas polres terlihat dari logo dirlantas serta tulisan satuan lalu lintas di sampingnya. dengan tergesa lastri segera berjalan menyusuri halaman rumahnya dan dua orang petugas kepolisian menyambutnya.

'selamat siang, apa benar ini rumah pak aris susanto?' kata salah satu petugas

'iya benar, saya istrinya, ada apa ya pak?' jawab lastri

'begini bu, suami ibu mengalami kecelakaan lalu lintas dan saat ini sudah di bawa ke RSUD'

'ya gustiiiiii' jawab lastri sambil menangis. hampir saja lastri ambruk jika tidak di tahan oleh petugas yang lain

'terus keadaannya bagaimana pak?' tanya bu nining yang kini sudah berada di sampingnya

'keadaan pak aris saat ini kritis dan sedang dirawat di ugd. mari ibu ikut kami ke rumah sakit segera'

'ya sudah mbakyu langsung ke rumah sakit saja, biar rumah saya yang urus' kata bu nining

'matur nuwun ya mbakyu' kata lastri sambil menaiki pick up double cabin itu.

------------------------------------------------------------------------------

sesampainya di rumah sakit, lastri beserta kedua polisi disambut oleh dokter yang menangani aris, suaminya.

'ini keluarga pak aris munandar' kata dokter tersebut

'benar saya istrinya pak'

'begini bu, suami ibu harus segera dioperasi karena ada cedera pada pahanya. jika tidak segera dilakukan akan ditakutkan akan terjadi kelumpuhan karena kerusakan saraf'

'baik pak dokter, tolong lakukan apa saja untuk suami saya'

'kalau begitu mohon ibu ikut suster ini untuk mengurus administrasinya'

lastri segera mengikuti perawat tersebut ke kantor administrasi. di tengah perjalanan lastri bertemu bu nining yang sudah menyusul bersama anak pertamanya. bu nining menyusruh lastri segera ke ruang administrasi agar suaminya segera bisa dioperasi dan dia beserta anaknya akan menunggu berjaga di depan ruang ugd tempat suaminya di rawat.

'tolong ktp beserta kartu jamninan kesehatannya bisa saya pinjam sebentar bu'

'ini mbak' kata lastri sambil menyerahkan ktp beserta kartu jaminan kesehatan milik suaminya

setelah mengisi data formulir dan segala kelengkapannya petugas administrasi kembali.

'begini bu, kartu jamkes suami ibu hanya menutupi biaya perawatan dan obat suami ibu sedangkan untuk operasi tidak ter-cover seluruhnya. jadi masih ada kekurangan kekurangan 25 juta'

'jadi gimana bu' tanya lastri cemas

'suami ibu tetap akan dioperasi namun kekurangan 25 juta harus segera dilunasi 2 hari lagi agar suami ibu segera bisa mendapat perawatan pasca operasi'

'terima kasih bu' kata lastri keluar kantor sambil membawa kertas tagihan rumah sakit.

kini masalahnya bertambah dia harus mendapat uang 25 juta dalam dua hari. dia menemui bu nining dan menceritakan masalah ini. bu nining bisa meminjami uang namun hanya ada simpanan 5 juta di rumah. lastri ingin meminjam ke bank namun prosesnya tidak akan selesai dalam waktu 2 hari. lastri juga menelepon anaknya mengabari keadaan bapaknya. dia menyuruh anaknya segera menyusul ke rumah sakitmenunggu pak aris. akhirnya bu nining menyuruh anaknya pulang mengantar lastri untuk istirahat sebentar dan menyiapakan baju ganti serta perlengkapan suaminya di rumah sakit.

sesampainya di rumah lastri segera menyaiapkan keperluan suaminya di rumah sakit. dia juga pergi ke tetangga untuk meminjam uang. ia mendapatkan tambahan pinjaman meskipun hanya sebesar 3 juta. dia harus segera mencari kekurangan uangnya segera. kemudian dia teringat pak sastro, juragan pemilik truk yang di bawa suaminya. lastri berpikir pask sastro pasti dapat membantunya. dengan berjalan kaki lastri menuju rumah pak sastro sambil membawa sertifikat rumah sebagai jaminan,rumah pak sastro adalah rumah joglo besar di ujung desa.

'tok tok tok' lastri mengetuk pintu

'yo sebentar' sahut suara dalam rumah

'eh nduk lastri, lho kok ndak di rumah sakit?'

'saya habis dari rumah sakit dan ini pulang dulu untuk ambil perlengkapan untuk mas aris'

'lha trus kesini ada apa nduk?'

'begini pak saya kesini mau cari pinjaman uang?'

'wah gimana ya nduk? bukannya ndak ada uang. aku ini habis dari satlantas ngurus truk, truk ku rusak ndak bisa jalan. udah untung aku ndak minta ganti rugi sama suamimu. eh ini kamu malah mau pinjam duit'

'tolong pak, tolong saya, saya harus segera membayar tagihan ruamh sakit' kata lastri sambil meneteskan air mata

'ya sudah saya pinjami uang, tapi ada saratnya harus ada jaminan'

'ini pak saya bawa sertifikat rumah sebagai jaminan'

'dan satu lagi nduk, kamu harus mau melayani aku'

lastri terkejut mendengar kata kata itu dari mulut pak sastro. lelaki tua itu berani berani meminta lastri untuk melayaninya.

'apa maksud pak sastro?' jawab lastri dengan marah

'lho ndak usah marah marah. kalo ndak mau ya ndak apa apa. tapi kamu tahu kan kalau pinjam ke bank prosesnya lama dan nilai rumahmu pun tidak akan cukup untuk sebagai jaminan'

lastri hanya terdiam bingung menghadapai hal ini. di satu sisi dia terdesak kebutuhan namun di sisi lain dia diminta untuk melayani tua bangka ini. pergulatan batin terjadi dalam dirinya dia tidak ingin kehormatannya sebagai istri direnggut orang namun dia juga tidak ingin terjadi apa apa denga suaminya.

'gimana? setuju?'

lastri hanya mengangguk pelan.

'sekarang kamu duduk sini dulu' kata pak sastro sambil menepuk kursi panjang yang didudukinya.

lastri hanya menurut saja dia berpindah dan duduk tempat di samping pak sastro. pak sastro merangkul lastri. dia membelai kepala lastri dari balik jilbab coklat yang dia pakai. lalu tangannya yang lain melepaskan ikatan sarung yang dipakai sambil terus merangkul lastri ada di kanannya semakin erat. lastri terkejut melihat pak sastro melepas sarung dan melihat penis hitam miliknya. meski pak sastro bertubuh pendek dan kecil, namun tidak dengan penisnya. penis itu masih belum tegang namun ukurannnya sama dengan ukuran penis suaminya yang sudah tegang. bahkan penis pak sastro lebih gemuk dari pada milik suaminya.

'nah, sekarang kamu kocok dulu nduk' kata pak sastro menunjukkan penis hitam yang sewarna dengan kulitnya itu.

dengan ragu ragu lastri memegang penis pak sastro. dia merasakan penis itu dalam genggamannnya. dia tidak mengerti bagaimana mungkin dia sampai rela memegang penis yang bukan milik suaminya itu. penis milik lelaki tua bangka yang tega melakukan semua ini diatas kesusahannya. awalnya dia ragu ragu untuk mengocok penis pak sastro namun setelah pak sastro membimbing tangannnya untuk mengocok lebih cepat kini dia sudah agak terbiasa. dia terkejut melihat kini penis pak sastro menjadi lebih besar dan tegang. dia juga mulai merasakan panasnya penis pak sastro.

'gimana nduk besar tho?' tanya pak sastro tanpa jawaban dari lastri

'lebih besar mana dari punya suamimu hah? hahahha' kini pak satro sudah mulai seenaknya.

kini tangan pak sastro juga meremas remas buah dada lastri dari luar bajunya. dia juga tiba tiba dengan paksa mencium bibir lastri.

'mmhhh' gumam lastri berusaha melepaskan ciuman pak sastro

'uph, haaaaahhhhh, jangan pak mhhhhhh'

namun bukannya berhenti pak sastro semakin kuat menciumnya. lidahnya masuk kedalam mulut lastri, membelit dan menghisap lidah lstri. air liur mereka bercampur dalam mulut mereka. begitu juga tangan pak sastro semakin kasar meremas buah dada lastri. puas bermain dengan buah dada lastri tangan pak sastro mulai mengelus elus selangkangan lastri tetap sambil berciuman.

'ss...sudah pak mhhhh'

tanpa menghiraukan protes lastri, tangan pak sastro kini lebih berani. tangan kanannya kini masuk kedalam rok lastri. jarinya menggosok gosok vagina lastri dari balik celana dalamnya.

'jangan pak ahmmm'

'jangan kok basah gini haahahaha'

dia berusaha tidak menikmati perlakuan pak sastro. dia berusaha menahan gejolak dalam tubuhnya namun semua itu sia sia.

'sudah nduk nikamti saja'

kini pak sastro menunutun lastri berjongkok dihadapannya. penisnya yang tadi lemas kini sudah tegang sempurna. dia memegangi kepala lastri dan mengarahkannya agar menghisap penisnya

'yo nduk diemut kontolku' pak sastro mulai berbicara kotor

'duh nduk enak emutanmu, sing tambah cepet'

bahkan meskipun merasa bersalah terhadap suaminya karena mau melayani pak sastro. lastri semakin cepat menghisap penis pak sastro seperti yang diperintahkan. bahkan lastri sempat berpikir bagaimana jika sampai penis besar nan panjang ini masuk dalam vaginanya.

'surpp...surp'

'uwohhhhhh, enak nduk enak pinter ya kamu ngemut kontolku, suka ya? hahahha'

entah mengapa kini lastri mulai menikmati mengoral penis pak sastro. apalagi kini penis pak sastro semakin lama semakin keras dan panas.

'woohhh, wis nduk aku wis ra tahan, sekarang kamu nungging dulu'

setelah lastri berbalik memunggungi pak sastro. dengan paksa pak sastro melucuti celana dalamnya. vagina yang selama lebih dari 20 tahun perkawinan hanya pernah dilihat suaminya kini bebas terlihat oleh pak sastro.

'pak jangan, saya mau mengoral bapak sampai keluar tapi jangan dimasukin pak'

'apa? wong sudah basah gini buktinya kamu masih ngomong gitu?'

dengan sengaja pak sastro memasukkan dua jarinya kedalam vagina lastri

'ahhhhhhh hemmmmmm' suara desahan lastri merasakan sentuhan jari pak sastro

'wah, nduk suaramu itu menggairahkan, kamu sudah pengen ya? sabar?'

pak sastro mengahrahkan penisnya ke vagina lastri sedang lastri kini menungging membelakangi pak sastro dan tubuhnya bertumpu pada sandaran kursi.

'kamu pengen ini kan nduk?' kata pak sastro sambil mendorong penisnya memasuki vagina lastri

'ehhh enak nduk tempik seret'

saking besarnya penis pak sastro vagina lastri terasa penuh dan terbuka lebar tanpa menyisakan ruangan. dengan lembut pak sastro muali menggenjot lastri. pada saat itu sensasi nikmat yang belum pernah lastri rasakan menjalar keseluruh tubuhnya.

'mmahhhhhh.pak ohhhhhh besar banget pakkkkkk'

'gimana enakk to' kata pak sastro sambil terus menggenjot lastri

pak sastro menggerakkan pinggulnya dengan lebih cepat. batangnnya kini seperti piston beradu dengan vagina lastri. kepala penisnya membengkak dan menggosok bagian dalam vagian lastri.

'gimana enak to?'

lastri tidak mengatakan apappun. tapi tubuhnya merespon dengan semakin ikut menggoyangkan pinggulnya. buah dada lastri kini berguncang hebat seiring hantaman penis pak sastro. tangan pak sastro meraih bauh dadanya dan bermain dengan kedua puting susunya.

'pak aku mau keluar pakkkk... ahhhh'

'jangan ditahan, aku akan membuat kamu keluar berkali kali nduk dengan kontolku ini'

'kuahhhhhhh, aku keluar pak aku keluarrrrrrrrrr' lastri klimaks sambil masih menggoyangkan tubuhnya.

meskipun lastri sudah orgasme sekali pak sastro tetap menghujamkan penisnya tanpa ampun. dia bahkan belum menunjukkan tanda tanda akan keluar. pak sastro merubah posisi mereka. kini lastri bersandar pada kursi sedangkan pak sastro menyetubuhinya dari depan. tangan pak sastro kembali bermain pada buah dada lastri. mereka terus dalam posisi ini selama 20 menit hingga akhirnya

'ahhh ahhhh ahhku mau keluar lagi pak'

'tahan nduk aku juga mau keluar. kita keluar bareng' kata pak sastro sambil mempercepat genjotannnya

'uohhhhhhhhhh...ahhhh' mereka jeluar bersama sama. lastri merasakan sensasi sperma panas pak sastro mengalir dalam vaginanya.

pak sastro melepas penisnya dari vagina lastri dan lelehan sperma dalam jumlah banyak langsung keluar dari vagina lastri. lastri hanya tergolek lemah tak berdaya setelah dihantam kenikamtan bertuni tubi oleh pak sastro.

'wahh. sory nduk, hahaaa, udah ndak apa apa nanti kalau kamu sampai hamil bilang aja ini anaknya aris haaaa'

setelah puas menggarap lastri pak sastro masuk ke kamar, lalu kembali dengan dua tumpuk uang seratus ribuan.

'ini uang 20 juta kamu bawa' sambil menyerahkan uang itu pada lastri 'kalau kamu butuh uang lagi, tinggal kesini saja nanti bisa diatur hahaha'

-------------------------------------------------------------------------------

sudah seminggu sejak operasi suami lstri. hari ini lastri sendirian menjaga aris suaminya, setelah 2 hari sebelumnya anis dan suaminya menjaga aris. pagi itu lastri selesai menyuapi sarapan suaminya tiba tiba terdengar suara ketukan pintu.

'kulo nuwun' terdengar suara dari luar ruangan diikuti dengan terbukanya pintu.

betapa terkejutnya lastri melihat sosok yang masuk ke kamarnya itu.

'wah pak sastro' sambut aris dari atas tempat tidur sambil berusaha duduk.

'udah udah kamu tidur saja biar cepet sembuh' sambil menyalami aris dan lastri.

lastri tidak menyangka pak sastro akan datang menjenguk suaminya. dia merasa tidak enak apalagi setelah kejadian waktu itu di rumah pak sastro.

'gimana ris sudah baikan?'

'alhamdulillah sudah pak, sudah agak lumayan'

'kemarin yang kena apanya ris'

'ini pak paha kanan bagian dalam' jawab aris sambil menunjukkan bekas operasi yang masih terbungkus perban.

'wah nyaris yo ris? kalo mleset sedikit saja bisa bahaya itu hahahaha' canda pak sastro merujuk pada kondisi cedera yang hampir mengenai alat kelamin aris. suamiku pun juga menanggapi guyonan itu dengan tawa. lastri merasa kasihan pada aris karena dia tidak tahu apa yang telah orang tua bangka ini pada istrinya seminggu yang lalu.

tiba tiba aris duduk diatas tempat tidurnya 'ibune. tolong aku mau mand dulu'

lastri segera beranjak dari duduknya untuk membantu aris berdiri dengan tongkat. pak sastro pun juga ikut membantu. dia memapah aris dari sisi kanan dan lastri dari sebelah kiri. mereka berjalan pelan menuju kamar mandi. ketika sedang bersama sama memapah suaminya ke kamar mandi lastri merasa tangan kiri pak sastro meremar remas pantatnya. dia hanya diam saja atas perlakuan pak sastro karena keadaannya saat itu. dia hanya tidak habis pikir bagaimana mungkin orang tua seperti dia berani melecehakan seorang istri tepat disamping suaminya sendiri.

setelah aris masuk ke kamar mandi, tinggalah lstri dan pak sastro berdua dalam kamar.

'gimana nduk kamu nggak kangen sama ini?' kata pak sastro menunjukkan penisnya yang tegang sudah keluar dari celananya.

'jangan kurang ajar ya pak? suami saya ada di dalam'

'trus kenapa? wong jalan aja nggak bisa hahaha' jawab pak sastro dengan entengnya 'ingat ya kamu punya hutang denganku dan sertifikat rumahmu ada padaku'

mendengar ancaman itu lastri menjadi kaget.

'udah kesini cepat' kata pak sastro 'sekarang emut kontolku nduk'

tak berdaya melawan perintah pak sastro, lstri hanya jongkok dan mulai mengulum penis pak sastro. disaat suaminya yang sedang sakit berada dalam kamar mandi, lastri di ruangan lain sedang mengulum penis milik orang lain. dia bingung bagaiman dia bisa melepaskan diri dari jeratan pak sastro. pak sastro memegangi kepala lastri menginstruksikannya agar semakin cepat.

setelah puas 10 menit dioral lastri kini pak sastro menarik lastri keatas tempat tidur. tanpa melepas pakaian yang dipakai lastri, pak sastro menurunkan celana dalam lastri. dia langsung mengarahkan penisnya kedalam vagina lastri. dia menggenjot lastri dengan liar dalam posisi lastri terlentang. dia seperti kuda jantan yang sedang menyetubuhi betinanya setelah lama tidak mendapat pelampiasan. tempat tidur besi yang seharusnya menjadi tempat aris menjalani proses pemulihan kini berubah menjadi arena pemuasan nafsu lastri dan pak sastro. lastri yang awalnya menolak kini ikut menggerakkkan pinggulnya keatasa kebawah.

ranjang besi itu bergoyang goyang dan suara kulit yang beradu memenuhi salah satu rauangan di rsud itu. lastri hanya bisa mendesah tertahan takut suaminya mendengar suaranya. lastri masih merasa penuh di dalam vaginanya meskipun minggu lalu penis yang sama sudah mengobok obok vaginanya. kini pak sastro mulai melucuti baju lastri dia melepas blouse dan bh yang dipakai. kini lastri yang hanya memakai jilbab dan rok yang bahkan tidak menutupi vaginannya hanya pasrah ketika pak sastro mulai menghisap pentil payudaranya. dia seperti bayi besar yang sedang menyusu sambil menyetubuhinya.

karena takut suara desahannya terdengar lastri menutup mulutnya dengan kedua tangan. melihat hal itu pak sastro semakin menggila menggenjot lstri

'ahhhhppppppp hhhhhhhmmm' suara lastri tertahan. setelah orgasme menyerang dirinya. tiba tiba di tengah tengah asik bersenggama mereka berdua dikagetkan suara aris dari dalam kamar mandi

'ibune, tolong ini aku sudah selesai'

pak sastro meletakkan jari telunjuknya di depan mulut menyuruh lastri diam saja.

'sebentar ris, istrimu sedang keluar' jawab pak sastro berbohong

'oiya pak, nanti kalo sudah balik tolong suruh membawakan pakaian ganti ke kamar mandi'

'yooo'

'matur nuwun pak'

kembali lastri dan pak sastro melanjutkan persetubuhan mereka yang sempat terhenti.

'pak aku mau keluahhhhhr' bisik lastri

'kita keluar bareng bareng ya'

lalu tubuh kedua insan itu menengang bersama. pak sastro kembali menumpahkan sperma kental yang selama seminggu tidak dia keluarkan dalam vagina lastri. setelah istirahat sebentar lastri segera beranjak untuk memakai pakaian. namun ketika dia akan memakai pakaian dalamnya, pak sastro merebutnya dari tangannya.

'lansung pakai bajumu ndak usah pakai ini'

'tapi pak...' belum selesai protes lastri

'udah cepet, suamimu udah nunggun lama tuh di kamar mandi'

lastri yang panik langsung memakai baju tanpa pakaian dalam. lalu dia membawakan pakaian bersih dan masuk ke kamar mandi.

'ibune, kok lama kemana sih?'

'maaf pakne tadi baru keluar ke toko beli sabun. udah ini bajunya dipakai' kata lastri sambil menyerahkan baju ganti untuk suaminya.

ketika sedang ganti baju. aris menyadari sesuatu, lampu kamar mandi yang terang membuat payudara lastri yang tidak ditutupi bh menerawang

'ibune ndak pake beha to?'

lastri terkejut 'i..iya pakne, soalnya semua pakaian dalamku habis semua di cuci'

'lha ini kalo pak sastro lihat bahaya' kata aris bercanda sambil menyentuh pentl lastri dengan telunjuknya

'hus. pakne jangan bercanda ah'

segera setelah selesai, dengan dibantu pak sastro dan lastri, aris kembali ke atas tempat tidur. dia tidak menyadari bahwa istrinya baru saja selesai disetubuhi oleh pak sastro di tempat yang sama ia tidur saat ini.

'yaudah ris, aku balik dulu'

'kok buru buru pak'

'biar kamu bisa istirahat, dan besok kalo mau pulang telpon saja nanti tak jemput'

'wah matur nuwun pak, jadi ngrepotin'

'wis rapopo sing penting cepet sembuh'

-----------------------------------------------------------------------------

to be continue. lanjutannya sudah ada. cerita sudah selesai alias ready to post. nunggu komentar dan saran aja untuk perbaikan part berikutnya.
 
Terakhir diubah:
Kalo cernas langsung aja ,gak usah nunggu berpage page
kalo bersambung mending buat di CERBUNG

Klo masih pnjang pindahin ke xerbung ahs gan

maaf suhu niatnya emang dibikin cerbung, tapi nggak tau cara mindahinnya, hehe masih newbie. ane udah nyari nyari tapi nggak ketemu caranya. nb:ane pakai versi mobile
 
wah wak sastro memang nakal......

heheheh istimewa nih, patut ditunggu lanjutannya
 
wwah ceritanya menarik nih :beer: nunggu lanjutannya ah... ;)
 
Wahh, udah pindah d cerbung nih,,

Keep update hu :beer:
 
Ijin nyimak suhu :baca:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd