Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA saling mengisi

haryhidayat99

Semprot Lover
Daftar
18 Aug 2015
Post
293
Like diterima
3.735
Bimabet
maaf kalo kurang menarik, mohon kritik dan saran dari agan dan sista semua

namaku dwi nur ekawati, orang orang biasa memanggilku mbak dwi atau bu dwi. dari panggilanku pembaca pasti sudah bisa menebak darimana asalku. aku tinggal di wilayah lereng gunung lawu. aku adalah seorang bidan desa dan juga seorang aktivis perempuan. aku sudah bersuami dan sudah dikaruniai seorang anak lak laki. suamiku bernama agus raharjo. dia berusia 45 tahun, lebih tua 9 tahun dari aku yang berusia 36 tahun. anakku satu satunya bernama aditya. dia berumur 11 tahun dan baru duduk di kelas 1 smp.

seperti halnya mayoritas penduduk di lereng gunung, suamiku bekerja sebagai seorang petani sayuran dan buah buahan. selain itu kami juga memiliki beberapa ekor sapi di belakang rumah kami sebagai tambahan penghasilan. kebetulan suamiku adalah ketua kelompok tani yang ada di desaku, dia mengurusi penyaluran hasil pertanian dari desa kami. itu dilakukan agar kami bisa menghindari tengkulak karena sebelum adanya keompok tani dan koperasi unit desa di dalamnya harga jual hasil pertanian kami selalu di beli dengan harga di bawah standar.

sedikit deskripsi tentang diriku, seperti halnya wanita yang sudah mempunyai anak tubuhku sudah tidak langsing lagi tapi juga tidak bisa dikatkan gemuk. lebih tepat jika di sebut berisi. payudaraku berukuran 38c sudah agak kendor tapi masih cukup menarik dipadu dengan puting berwarna kecoklat-coklatan. setiap hari aku aku memakai jilbab lebar yang menutupi dadaku baik itu di puskesmas tempatku bekerja maupun di rumah saat ada tamu misalnya. tapi jika hanya ada suami atau anakku aku selalu memakai daster babydoll.

kehidupan seksku sejauh ini masih lancar, kami melakukannya secara rutin meskipun tidak setiap hari. itu karena tuntutan pekerjaan suamiku yang harus sering keluar kota untuk menyalurkan hasil pertanian dari desa kami. jadi kami hanya bisa melakukannya setiap suamiku pulang. meskipun begitu kehidupan seksku kurasa sangat monoton. suamiku yang masih konservatif jarang melakukan variasi variasi dalam berhubungan seks. bahkan jika sudah sangat capek setelah pulang dari luar kota tanpa pemanasan, suamiku langsung melakukan penetrasi itupun juga tidak bertahan lama.

tapi aku tidak pernah berpikiran untuk berpaling dari suamiku, pikiran untuk berselingkuh tidak pernah terbayang dalam pikiranku. padahal jika mau pasti banyak lelaki yang bersedia kuajak selingkuh. bagaimana tidak meskipun setiap hari tubuhku terbalut baju muslim lengan panjang yang menutupi seluruh tubuhku ditambah jilbab lebar yang menggantung menutupi dadaku, nyatanya itu semua tidak bisa menghalangi tatapan mesum dari laki laki disekitarku. entah itu dari rekan kerjaku di puskesmas, bapak bapak tetanggaku bahkan anak anak remaja yang ada disekitar rumahku.

"bu. adit berangkat sekolah dulu" kata adit sambil mencium tanganku.

"hati-hati ya nak, belajar yang rajin di sekolah" jawabku

pagi itu setelah adit berangkat ke sekolah, akupun juga bersiap berangkat ke puskesmas. setealah menyiapakan alat praktek dan beebrapa lembar dokumen aku berangkat ke puskesmas tempatku bekerja. setelah menempuh perjalanan menyusuri jalanan di pinggir hutan pinus aku samapai di puskesmas. meskipun waktu itu masih pukul 6.45 pagi dan puskesmas mulai buka pukul 7.30 ternyata sudah banyak yang mengantri di ruang tunggu. kebanyakan dari mereka adalah ibu ibu hamil yang akan memeriksakan kandungan mereka.

"wah, pasti sibuk hari ini" pikirku.

meskipun seharusnya baru buka pukul 7.30 karena sudah banyak yang mengantri aku segera memulai praktekku. satu persatu ibu hamil tadi masuk ke ruanganku. usia kandungan mereka beragama ada yang masih 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 8 bulan bahkan ada yang perkiraan hari lahirnya tinggal beberapa hari. keperluan mereka pun beragam ada yang sekedar cek kehamilan rutin, ada yang membawa keluhan maupun melakukan usg untuk mengetahui perkembangan janin mereka. semuanya ku layani dengan sabar satu persatu hingga akhirnya sampai pada antrian terakhir.

setelah petugas daftar memanggil nama terakhir, masuk seorang wanita seumuran denganku. terlihat perutnya sudah agak membesar beradu dengan dada membusung yang belum mulai memproduksi asi. aku tahu namanya ibu sri rahayu. dia berasal dari desa di seberang lembah. sejak awal kehamilan dia sudah rutin memeriksakan kehamilan padaku jadi aku sudah cukup akrab dengannya, lagi pula kami juga seumuran. dari cerita sebelumnya ku ketahui ternyata ini adalah kehamilan keduanya. anak pertamanya seumuran dengan anakku dan ternyata adalah teman akrab anakku yang sering bermain ke rumah.

"silahkan duduk bu sri" aku mempersilkan dia duduk di meja periksa.

"ya bu bidan" jawabnya singkat.

"ada keluhan apa" kataku sambil membolak balik buku catatan kehamilan bu sri

"tidak ada cuma, mau usg saja"

"o kalau begitu silahkan tiduran dan bajunya seikit diangkat"

aku menyiapkan peralatan untuk usg dan menarik meja peralatan mendekati meja periksa. setelah aku berbalik terlihat ibu sri sudah berbaring dengan bajunya sudah tersingkap sampai dibawah payudaranya. aku segera menghidupkan perlatan usg tersebut lalu mulai mengoleskan gel di permukaan perut bu sri. aku mengambil probe usg dan mulai menyorotkan ke arah perut bu sri. di layar usg mulai terlihat gambar hitam putih janin di dalam perut bu sri.

"wah, bayinya sehat bu" kataku
"wah terima kasih dok"
memasuki usia 2 bulan kehamilan, pertumbuhannya normal
"kalau jenis kelaminnya apa bu bidan"
"wah sepertinya perempuan, cantik seperti ibunya
ah, bu bidan bisa saja

setelah selesai, aku mulai memebersihkan gel yang menempel dipermukaan perut dan ujung probe usg dengan tissue dan kurapikan kembali alat-alatnya. bu sri masih tiduran tampak ada sesuatu yang masih dipikirkan.

"ada apa bus sri? ada yang mau ditanyakan"

"begini bu bidan. ehmmm. ehhhmmm"

"kalau ada yang perlu di tanyakan ditanyakan saja"

"anu bu bidan, vagina saya jadi lembab dan sedikit gatal"

"o, begitu. harus diperiksa itu"

"tapi tidak berbahaya kan bu"

"saya juga belum tahu sebelum melihat kondisinya"

"kalau begitu tolong bu bidan diperiksa dulu"

"baiklah. tolong berbaring lagi"

aku mengambil alat periksa ku dan mengambil senter kecil dari atas meja kerjaku. aku kembali ke meja periksa dengan alat alatku. setelah itu aku menaikkan rok bu sri dan menaikkan kaki bu sri pada sandaran di kiri kana ujung meja periksa. aku mengambil senter dan mulai menyorotkan ke arah selangkangan ibu sri. ternyata bu sri tidak memakai celana dalam. aku semakin memfokuskan arah lampuku pada vagina bu sri. terlihat cairan putih kental mengalir dari rongga vagina bu sri. cairan itu banyak sekali bahkan sampai meleleh membasahi paha dan menetes ke meja periksaku.

aku mengambil sampel cairan dan memasukkannya dalam botol kecil yang sudah kusiapkan tadi. aku mengambil beberapa tetes dan melabeli botolnya. setelah selesai mengambil sampel cairan aku mengambil gunting buaya. aku memasukkan ujungnya ke dalam vagina bu sri dan pelan pelan mulai membuka ujungnya. terlihat bagian dalam rongga vagina bu sri, setelah kuamati tidak ada tanda tanda jamur maupun infeksi. setelah selesai aku menurunkan kaki bu sri dan mempersilakan bu sri duduk dan merapikan kembali pakaiannya.

"bagaimana bu bidan? ada penyakitnya tidak"

"tidak bu, mungkin hanya karena lembab"

"jadi?"

"ya sering sering ganti celana dalam saja"

"wah, padahal saya selama hamil ini jarang memakai celana dalam. hihihi"

"iya saya paham, tapi saya sudah mengambil sampel cairan dan harus saya kirim ke laboratorium di rumah sakit daerah" jawabku "mungkin dalam beberapa hari hasilnya baru keluar"

"kalau begitu terimaksih saya permisi dulu"

"sama sama bu, silakan"

setelah bu sri pulang aku segera merapikan dan membersihkan ruangan kerjaku. saat membersihkan meja periksa aku sadar ada genangan cairan dari vagina bu sri. aku memperhatikannya dengan seksama dan aku baru sadar ternyata itu adalah sperma. jadi tadi sebelum kesini bu sri baru saja di setubuhi suaminya. pantas saja cairannya kental dan sangat banyak. tapi aku harus tetap mengirim sampel tadi ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut agar mencegah hal hal yang tidak diinginkan.

saat akan membersihkan sisa sisa sperma itu, entah kenapa aku jadi merasa terangsang. aku tidak mengelap sperma itu tapi justru mendekatkan hidungku dan menghirup aroma sperma itu.

"ah,ternyata baunya enak sekali" batinku

aku merasa aku sudah tidak waras menciumi sperma milik lelaki yang bukan suamiku. tapi aroma sperma itu seakan menghipnotisku. aku seperti tidak sadar saat kembali mendekatkan kepalaku dan kali ini aku menjulurkan lidahku. sedikit demi sedikit aku menjilat sperma itu rasanya asin bercampur amis. aku semakin mabuk oleh rasa sperma itu. aku membayangkan jika sperma itu sampai masuk ke rahimku aku pasti hamil. aku menjadi terbayang bayang bagaimana aku dengan perut buncit sedang hamil anak keduaku.

setelah sperma habis aku segera pulang karena hari sudah sore. dalam perjalanan aku terus terangsang membayangkan kejadian tadi di puskesmas, dan bagaimana jika aku sampai hamil oleh sperma itu. sesampainya di rumah ku lihat tidak ada orang, karena suamiku sedang ke kota untuk menyetorkan hasil sayur dan buah. sedang anakku mungkin sedang bermain bola dengan teman temannya di lapangan pinggir desa. aku segera bersih bersih dan bersiap memasak untuk makan malam. aku sudah tidak memikirkan apa yang terjadi di puskesmas tadi.

tapi saat sedang memasak aku kembali terangsang oleh kejadian tadi. vaginaku ku rasa sudah sangat basah oleh cairan tadi. entah kenapa pandanganku tertuju pada terong yang akan rencananya akan kumasak tumis sambal terong itu. aku mengambil terong ungu berukuran diameter 7 cm itu. aku mendekatkan terong itu kearah selangkanganku. aku mulai menggosok gosokkan terong itu dari luar dasterku. vaginaku kini semakin basah. aku yang tadi berdiri sekarang sudah jongkok tidak kuat menahan gosokan terong pada vaginaku.

karena sudah tidak dijamah suamiku selama beberapa hari, aku sudah sangat terangsang. aku mulai menaikkan rok dasterku dan memelorotkan celana dalamku. tangan kiriku juga sudah mulai meremas remas payudaraku dari luar. aku megarahkan ujung terong itu ke bibir vaginaku. pelan pelan kumasukkan batang terong itu ke dalam vaginaku. tersa penuh dan sesak memang tapi bisa lancar masuk karena rongga vagina ku sudah basah oleh cairan vaginaku. jari jari tangan kiriku sekarang sudah masuk kedalam bh ku dan memelintir puting payudaraku. aku mulai mengocok vaginaku dengan terong. sensasinya sungguh luar biasa vaginaku dimasuki benda sebesar ini. jauh lebih besar dari penis suamiku. kocokanku semakin liar dan bh ku sudah acak acakan karena remasan tanganku. aku semakin mempercepat kocokanku hingga akhirnya tubuhku menegang seperti di setrum. aku orgasme sangat hebat karena masturbasi dengan terong. birah terpuaskan hanya dengan sebatang terong. aku berbaring terengah engah di lantai dapur rumahku dengan baju acak acakan. aku sangat menikmati masturbasi tadi sampai sampai aku tidak sadar ada sepasang mata dan lensa kamera yang sedang merekam apa yang baru saja aku lakukan.


saat malam tiba aku makan malam berdua dengan anakku. menu makan malam hari ini adalah telur dadar, sayur kacang panjang dan tumis sambal terong. ya terong, terong yang tadi aku gunakan untuk masturbasi kini sudah terhidang menggugah selera di atas meja makan. tentunya setelah aku cuci bersih sebelum aku masak tadi. tapi inilah yang menarik menghidangkan terong bekas masturbasi untuk dimakan bersama anakku.

"sambel terongnya enak bu" adit mulai ngobrol denganku

"suka ya nak, ibu sengaja masak sambel terong kesukaanmu" jawabku

"tapi yang ini lebih enak daripada biasanya"

"jadi biasanya tidak enak" aku pura pura marah.

"tidak, maksud adit, biasanya juga enak tapi yang ini lebih terasa bumbunya" jelas adit.

"iya, ibu tahu, kan ini spesial buat kamu"

-------------------------------------------------------------------------------

beberapa hari kemudian suamiku sudah pulang. seperti biasanya aku selalu bermesra mesraan dengan suamiku. aku ngobrol dengan suamiku di dalam kamr sambil nonton tv. aku berniat mengutarakan beberapa hal yang menjadi pikiranku beberapa hari belakangan ini.

"mas" aku membuka pembicaraan.

"iya" jawab suamiku enteng sambil menonton siaran berita di tv.

"masss dengerin dong" aku menarik wajah suamiku ke arahku.

"iya ada apa"

"ehhmm, seminggu yang lalu bu sri, ibunya wahyu yang sering main kesini periksa ke ibu"

"trus?"

"dengerin mas serius ini"

"iya iya apa"

"dia lagi hamil mas,jalan 2 bulan, mas gak ada rencana buat bikinin adit adik. kan adit sudah gede mas"

"serius kamu"

"iya dong mas, biar rumah ini rame lagi. lagian kalo nanti adit sudah kuliah kan aku masih ada temennya di rumah"

"yaudah kalo gitu sekarang yuk"

setelah itu kami mulai berciuman . lidah kami saling membelit satu sama lain. tangan mas joko meremas remas payudaraku. akupun mulai melepas dasterku dan pakaina dalamku. meskipun baru pemansan sebentar tapi aku sudah sangat basah, mas joko juga sudah menurunkan celananya. penisnya sudah tegak mengacung siap memasuki vaginaku. segera diarahkan penisnya ke bibir vaginaku. sedikit sedikit kepala penisnya menerobos vaginaku. mili demi mili batang penis suamiku akhirnya masuk semua dalam vaginaku. dia kini mulai menggenjot aku. payudara ku diremas dan dihisap oleh suamiku. tidak sampai 7 menit gerakan suamiku sudah semakin liar. akhirnya dia oragasme meskipun aku belum sampai orgasme. dia sudah kelelahan dan langsung tertidur. meskipun begitu aku tidak tega meminta lebih karena kasihan melihat suamiku masih terlihat kecapekan.

besoknya kami kembali berhubungan seks, berkali kali mas joko menumpahkan sperma dalam rahimku.

"ayo mas genjot trus" aku memberi semangat.

"ahhh aahhh" erang mas joko

"ayo genjot terus mas, genjot terus istrimu ini sampai hamil. ayo mas bikin perutku membuncit lagi karena benihhmu. ayo mas"

selama berhari hari kami isi kegatan kami dengan berhugungan seks. mas joko terus menerus menumpahkan bibit calon adik adit dalam rahimku. bahkan sebelum dia kembali berangkat kami sempat melakukan quicky sex.

-------------------------------------------------------------------------

besoknya selama seminggu aku mulai mendapatkan tamu bulananku. aku kecewa ternyata aku belum hamil. aku sangat berharap bisa hamil lagi. bisa memberikan adik untuk adit. aku mulai menyibukkan diri dengan pekerjaanku. tapi karena aku seorang bidan pikiran itu justru terus membayangi pikiranku.

"ah aku tidak boleh putus asa" pikirku

tiba tiba pintu ruanganku diketuk.

"permisi bu dwi?"

"iya, masuk"

ternyata petugas jaga di depan. dia membawa amplop besar berwarna coklat.

"ini ada kiriman hasil lab dari rumah sakit" sambil meletakkan amplop itu diatas mejaku.

"oiya, terima kasih"

aku segera membuka amplop itu dan membaca isinya. ternyata tidak ada yang salah semua baik baik saja. syukurlah aku ikut senang dengan keadaan kehamilan bu sri. aku berpikir untuk memberitahu hasil tes ini setelah pulang praktek. karena hari ini hari jumat, puskesmas buka setengah hari. tapi aku masih menerima pasien di rumah, karena sewaktu waktu ada yang membutuhkan bantuanku apalagi akses kesehatan di wilyah kami cukup jauh jadi harus ada tenaga medis yang selalu siaga dalam memberi pertolongan khususnya ibu bersalin.

setelah menempuh perjalanan dengan motor matic ku aku sampai di rumah bu sri. rumah dengan halam yang sangat luas. berbagai macam pohon buah tumbuh di depan rumah itu. aku memarkirkan kendaraanku di samping pohon mangga. aku berjalan mendekati tangga rumah berbentuk joglo itu. aku berdiri di depan pintu dan mengetuk pintu rumah.

"permisi, bu sri"

tidak ada jawaban.

"permisi, kulo nuwun" aku sedikit berteriak

masih tidak ada jawaban. aku berpikir tidak ada orang di rumah dan berniat untuk pulang tapi ketika aku melihat 2 pasang sandal di depan pintu aku berubah pikiran.

"di rumah pasti ada orang, tapi mungkin sedang di dapur sehingga tidak kedengaran suaraku" pikirku

akhirnya aku berjalan meninggalkan pintu depan dan menyusuri halaman samping rumah. rumah di desa memang sangat luas wajar kalau suara atamu kadang tidak terdengar apalagi jarang ada rumah yang dilengkapi bel seperti di rumah rumah yang ada di kota besar. ketika berjalan mendekati jendela kamr yang terbuka aku mendengar suara samar samar. setelah kutajamkan pendengaranku aku yakin ada dua suara, satu perempuan dan satu laki laki. aku yakin suara perempuan itu milik bu sri tapi aku tidak tahu milik siapa suara laki laki itu. aku tidak asing dengan suara laki laki itu tapi tidak terpikirkan olehku pemiliknya.

karena penasaran aku berjalan mendekat ke jendela itu. aku mendekatkan mataku ke celah daun jendela kayu itu. pertama tidak terlihat setelah menggeser sudut pandanganku aku terhenyak. aku terkejut sekali melihat apa yang ada di depan mataku. terlihat bu sri sedang terlentang diatas tempat tidur dalam keadaan telanjang. perut buncit dan payudara bu sri berguncang hebat saat dia digenjot dalam posisi misionary.

tapi anehnya lelaki yang sedang menggenjot bu sri masih muda. tubuhnya masih kecil dan aku juga teringat bahwa dulu bu sri pernah bercerita bahwa suaminya sudah 3 bulan bekerja di luar kota. aku jadi bingung lalu siapa lelaki itu. setelah aku mencoba menggeser kembali arah pandanganku aku mulai bisa melihat wajah lelaki itu. tapi karena dia sedang menyusu pada payudara bu sri aku tidak bisa melihat secara keseluruhan.

baru setelah dia selesai menyusu dan mengangkat kepalanya baru terlihat wajahnya. dan bagai tersambar petir di siang bolong aku melihat anakku adit sedang menyetubuhi bu sri, ibu temannya sendiri. aku tidak percaya bu sri berselingkuh dengan anakku apalagi dalam keadaan hamil.'

"oh adit sayang terus genjot ibu" bu sri menyemangati adit

"iya bu, adit sayang ibu, ahhhh ahhhha ahhhh"

"kamu yang sudah membuat ibu seperti ini kamu harus tanggung jawab"

"ohhh, adit mau keluar bu, adit mau sampai" adit ternyata akan orgasme.

"ohiya adit keluarkan saja dimana terserah kamu, kita keluar bersama sama"

tiba tiba adit mencabut penisnya, terlihat penis coklat yang lebih besar dari milik ayahnya itu terlihat mengkilat basah oleh cairan vagina bu sri. dengan segera adit mengarahkan penisnya ke mulut bu sri. tanpa dikomando bu sri membuka mulutnya dan mengulum penis anakku itu. adit menghujamkan penisnya dnegan liar sampai akhirnya tubuh mereka berdua menegang. adit mengeluarkan spermanya di dalam mulut bu sri banyak sekali sampai menetes keluar membasahi payudara yang sudah terlihat menegeluarkan susu itu.

setelah selesai orgasme adit mencabut penisnya dari mulut bu sri, kulihat mulut bu sri penuh dengan cairan sperma milik anakku. adit membersihkan penisnya dengan menggosokkan penisnya pada payudara bu sri. tidak selesai di situ adit lalu memasukkan jari telunjuknya ke mulut bu sri dan mencolek sedikit sperma. lalu sperma itu dioleskan kearah pentil hitam bu sri yang masih tegang dia mengambil sperma dan mengoleskannya lagi pada aerola bu sri yang seukuran tutup gelas itu. adit melakukan hal yangsama pada payudara yang lain.

tidak tahu harus berbuat apa aku bingung. aku harus pulang sebelum ketahuan. ketika berbalik ternyata ada tangan yang membekapku dari belakang. seiring dengan tarikan nafasku aku merasa tidak sadarkan diri. aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah lelaki yang ada dibelakangku itu. mataku semakin berat hingga akhirnya aku tidak sadarkan diri.

----------------------------------------------------------------------------

ketika aku mulai sadar, aku bisa merasakan pakaianku dilucuti satu persatu. mulai dari blouse lengan panjangku dan rok panajngku. aku juga merasa bh dan celana dalam ku sudah tidak pada tempatnya. sedikit demi sedikit aku mulai membuka mata. meskipun belum sepenuhnya aku juga mulai bisa mendengar sayup sayup suara orang di sekitarku. aku melihat bayangan orang yang tidak dapat ku kenali berada di sampingku. kepalaku masih terasa berat dan pening. belum juga hilang kebingunganku atas apa yang terjadi tiba tiba aku merasa seseorang meminumkan sebuah obat padaku. aku yang masih juga belum sadar mulai merasakan perubahan dalam tubuhku aku merasa badan ku mulai menghangat. rasa kantuk yang tadi menguasai tubuhku seakan hilang seiring dengan semakin cepatnya detak jantungku. aku mulai bisa melihat dengan jelas sosok lelaki di depanku.

aku terkejut melihat wahyu sudah berada di sampingku. lebih terkejut lagi mengetahui pakaianku sudah terlepas menyisakan bh dan celana dalam serta jilbab di kepalaku. aku berusaha bangun tapi aku sadar kedua kaki dan tanganku terikat pada tali yang terkait di setiap sudut tempat tidur. wahyu yang hanya bercelana pendek kolor mulai berjalan mendekatiku. dia naik dari ujung tempat tidur dan merangkak di atas kakiku.

"wahyu apa yang kamu lakukan, cepat lepaskan ibu"

tidak ada jawaban

"cepat wahyu jangan main main"

seakan tidak menghiraukan perkataan ku wahyu memegang pahaku. dia mulai mendekatkan kepala nya ke selangkanganku. aku bisa merasakan hidungnya mulai menggesek bibir vagina dari luar cd ku. aku merasakan sensasi nikmat dari perlakuan wahyu. belum hilang rasa nikmat itu kini wahyu mulai menghisap vaginaku. sesekali lidahnya menjilat klitorisku dari luar cd. seiring dengan hisapan wahyu aku merasakan sesuatu akan meledak dari vaginaku. tubuhku menegang aku merasa kan orgasme yang luar biasa hanya dari rangsangan pada vaginaku. aku terengah engah dan mencoba mengatur nafasku tapi andi masih saja menjilati cd ku yang basah oleh cairan orgasmeku.

"sudah wahyu hentikan"

"tenang saja bu, dinikmati saja"

"jangan kurang ajar ya kamu"

"sudahlah bu ibu tadi juga menikamtinya kan? kalau tidak mana mungkin ibu bisa orgasme seperti ini"

aku bingung darimana anak seusia wahyu bisa tahu masalah seks seperti ini. ketika memikirkan hal itu aku teringat hal sebelumnya yang kulihat. anakku sedang menyetubuhi bu sri, ibu wahyu dan kini wahyu akan menyetubuhi aku. belum sempat bertanya apa yang sedang terjadi wahyu kini sudah merangkak naik ke atas tubuhku. posisinya tepat di atas tubuhku. wahyu lalu meringkuk diatas tubuhku dengan posisi payudara tepat didepan wajahnya. wahyu lalu mencaplok payudara kiriku. dia menjilat dan menghisap pelan pada pentilku yang sudah sangay keras terangsang. sesekali dia menggigit lembut serta menarik pelan pentil payudaraku. dia melakukan itu bergantian pada kedua payudaraku.

aku hanya bisa mendesah menikmati hal itu. mataku terpejam merasakan setiap rangsangan pada payudaraku. tiba tiba aku merasa tangan wahyu merayap menuju vaginaku. jari jarinya mulai mengelusi dari luar cd sebelum akhirnya menyelusup dibalik cd ku. jari jarinya masuk ke dalam vaginaku. sambil masih bermain dengan payudaraku wahyu mulai mengocok vaginaku dengan tangannya. kocokan yang semakin cepat ditambah perlakuannya pada pentilku merupakan kombinasi yang akhirnya mengantarku pada orgasme ku yang kedua. belum pernah rasanya aku mengalami orgasme beruntun seperti ini. bahkan selama hampir 15 tahun pernikahanku dengan suamiku baru pertama kali ini aku mengalami orgasme sehebat ini.

puasa bermain dengan payudara dan vaginaku wahyu berdiri. dia mulai memelorotkan celananya. dibalik celana kolornya terlihat penis hitam besar yang sudah sangat tegang dan basah pada lubang kencingnya.

"sekarang waktunya memuaskan ibu dengan kontol saya"

"jangan wahyu, jangan" teriakku.

aku meronta berusaha melepaskan diri tapi sia sia selendang yang mengikat kaki dan tanganku terlalu kuat untuk ku lepaskan.

"stop wahyu aku ini ibu temanmu, adit"

tiba tiba ada suara wanita menjawab "memangnya kenapa?"

aku menoleh ternyata itu adalah suara bu sri. mataku terbelalak melihat bu sri yang sedang hamil besar dalam keadaan telanjang. yang lebih tidak dapat kupercaya lagi adit, anakku satu satunya sedang menyetubuhi bu sri dengan posisi duduk memangku bu sri. tangannya meremas payudara bu sri dari belakang. aku tidak paham apa yang terjadi.

"sudahlah bu bidan dinikmati saja"

"apa apaan ini cukup lepaskan saya" aku mulai marah "adit apa yang kamu lakukan ayo hentikan semua ini"

tapi adit hanya diam tidak merespon dan hanya tersenyum sambil terus menggenjot bu sri. tubuh bu sri berguncang seiring erangannya yang terdengar di seisi kamar. tanpa kusadar wahu sudah dalam posisi siap meyetubuhi ku. dia sudah meulai menempelkan kepala penisnya pada bibir vaginaku. perlahan lahan penis besar dan apans itu sudah memenuhi rongga vaginaku. terasa sangat sesak jauh lebih besar dari milik suamiku. bahkan hampir mendekati ukuran terong yang kupakai dulu untuk masturbasi.

"ahh ahhh ahhh bu ahhh"

wahyu mulai menggenjot vaginaku. aku mulai terangsang. aku tidak percaya bisa menikmati persetubuhan oleh teman anakku sendiri. tapi akal sehatku masih tersisa membuatku tersadar.

"ahhhhh jangh . . ngan . . .janghan wahyu"

"gimana wahyu rasanya genjot ibuku?" tanya anakku.

"nikmat sekali dit, rasanya seperti dipijit pijit"

"adit apa yang kamu katakan ayo lepaskan ibu"

"sudahlah, ibu nikmati saja. ibu juga kesepian kan sering ditinggal bapak? buktinya waktu itu ibu mastirbasi pake terong"

aku terkejut mendengar jawaban adit. ternyata dia mengetahui kejadian waktu itu di dapur. aku menjadi merasa bersalah. apakah karena hal itu adit menjadi seperti ini. bagaimana mungkin adit membiarkan temannya menyodok lubang tempat dia lahir dulu.

" ah bu dwi sungguh cantik sekali. wahyu sayang ibu"

tiba tiba wahyu menciumku. sodokannya semakin liar dan cepat. aku hampir orgasme lagi untuk ketiga kalinya"

"wahyu mau keluar bu. wahyu mau ngeluarin pejuh di dalam rahim ibu ahhh ahhh"

"ahhhh jangan wahyu jangan, ibu bisa hamil" jawabku

"kenapa tidak? sekarang giliran kamu yang hamil benih dari wahyu" potong bu sri

"apa? apa maksudnya semua ini?"

"asal anda tahu bu bidan bayi yang ada dalam perut saya ini adalah anak dari adit. ini adalah calon cucu anda"

aku hanya diam tidak bisa mencerna kata kata bu sri.

"saya hamil anak adit. aditlah yang telah menghamili saya. dan sekarang giliran anda hamil oleh wahyu, anak saya"

tiba tiba tubuh wahyu menegang dia memelukku erat seakan tidak mau berpisah denganku. aku merasakan semburan sperma memenuhi rahimku bersamaan dengan orgasme ketigaku. aku merasa sperma wahyu memenuhi tiap relung vaginaku. kami dalam posisi seperti itu selama lima menit sampai orgasme wahyu selesai. saking banyaknya sperma wahyu sampai sampai meleleh keluar vaginaku. karena kelelahan aku tertidur kembali.

ketika aku tersadar kembali hari sudah sangat gelap. aku tidak tahu berapa lama aku tertidur. keadanku asmih terikat tapi disampingku sudah ada bu sri yang sedang digenjot adit dari samping sambil bu sri meremas remas payudaraku. meskipun tidak sedang hamil payudaraku tidak kalah besar dengan milik bu sri hanya saja miliku tidak bersusu. aku yang sudah terangsang lagi kini sudah digenjot lagi oleh wahyu.

selama malam itu aku berkali kali aku di setubuhi wahyu. berkali kali pula wahyu selalu menumpahkan spermanya dalam rahimku. aku mulai menikamti semuanya. aku yang tadinya masih memberontak sdikit sedikit mulai pasrah dan mengikuti genjotan wahyu. bahkan ketika adit menumpahkan spermanya di mulut bu sri lalu bu sri dengan mulut penuh sperma adit mencium bibirku. tidak ayal aku ikut menikmati sperma adit dalam mulutku. kunikmati tiap tetes sperma milik anakku itu sampai habis.

---------------------------------------------------------------------------

bu sri pov

"ahhh ahhh terus adit sayang sodok terus" aku terus memberi semangat pada adit.

anak lelaki teman anakku ini kini sudah seperti suamiku sendiri. hampir setiap hari anak ini meyetubuhi aku dan menumpahkan lahar panasnya dalam rahimku. tidak heran saat ini bentuk perut ku sudah membesar akibat benih yang ditanam adit dalam rahimku. aku tidak pernah menyangka akhirnya akan menjadi seperti ini. aku yang seorang ibu sekaligus istri bisa hamil oleh penis milik teman anakku sendiri. semua ini berawal dari kejadian pada sore itu. waktu itu aku baru saja pulang dari pasar setelah berjualan seharian. karena merasa lelah dan mengantuk aku mencoba merebahkan diri sebentar. mungkin karena sudah sangat mengantuk akhirnya aku tertidur selama beberapa jam. aku terbangun ketika jam dindingku menunjukkan pukul 3.30 sore. aku langsung berjalan ke kamar mandi karena sepulang dari pasar aku belum sempat membersihkan diri. baru saja akan membuka pintu kamar mandi aku melihat bayangan orang sedang dalam kamar mandi. aku mencoba mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup sempurna. aku terkejut melihat ada sosok adit teman anakku wahyu sedang mengocok penisnya. dia menggunakan bh berenda berwarna krem untuk membungkus penis coklat besar miliknya. aku sadar bh yang dia pakai untuk mengocok penisnya adalah bh kotor milikku yang belum sempat aku cuci.

"ahhh bu sri tetek mu besar sekali. ahhh ahhha. jepit tititku bu sri ahhh ahhh" adit meracau keenakan.

"gila anak ini berani membayangkan teman ibunya sebagai bahan masturbasi" batinku

sebenarnya aku tidak terlalu terkejut dengan fakta adit menjadikanku bahan masturbasi. aku yang sudah berumur 37 tahun ini masih dikaruniai dengan tubuh yang menggoda setiap mata lelaki. bagaimana tidak dengan dada membusung berukuran 36b dipadu dengan bokong sintal nan menggoda selalu menarik perhatian lelaki disekitarku. meskipun setiap hari selama berjualan di pasar aku memakai pakaian yang relatif sopan ternyata tidak mencegah pandangan mesum dari rekan pedagang maupun pengunjung warungku di pasar. meskipun hanya sebatas memelototi lekuk tubuhku karena mereka tahu aku sudah bersuami dan mempunyai seorang anak. jangankan berselingkuh memikirkan untuk melakukan hal itu pun aku tidak pernah. tapi semuanya berubah beberapa minggu yang lalu, suamiku harus berangkat ke ibukota untuk bekerja. dia mendapat panggilan untuk mengerjakan proyek di sana. aku yang dulu selalu rutin medapat jatah dari suamiku praktis kini tidak bisa melakukan apa apa. aku hanya bisa menahan birahi yang semakin menumpuk setiap hari dan menunggu kepulangan suamiku. sebelum berangkat suamiku berjanji akan berusaha pulang setidaknya sebulan sekali itupun jika target setiap periode pembangunan dapat dicapai tepat waktu. jika tidak maka aku hanya semakin tersiksa menunggu kepulangan suamiku nanti yang belum jelas kapan.

hingga akhirnya aku disuguhi pemandangan ini. pemandangan penis besar milik teman anakku yang sudah tegang sempurna terbungkus oleh bh milikku. aku yang sudah tidak merasakan kehangatan penis lelaki serasa tersihir untuk menikmatinya. tapi belum sempat aku menjalankan natku, akal sehatku muncul kembali. aku harus menghentikan ini. semuanya tidak benar.

"adit, kamu ngapain?" kataku mengaggetkan adit.

"ehh ehmmm aduh" adit yang sedang fokus mengocok penisnya kaget

adit kini sudah menghentikan kocokan pada penisnya. bh yang tadi membungkus penisnya kini sudah terjatuh di lantai kamar mandi. tapi penisnya masih tegang mengacung tegak di selangkangannya. dia berusaha menutupinya dengan celananya tapi sia sia karena tonjolan di celana kolor bola miliknya masih terlihat.

"apa yang kamu lakukan?"

"maaf bu, adit minta maaf"

"kamu tadi sedang apa? kamu mau ibu laporkan ke orang tua kamu?"

"maaf bu jangan, tolong jangan laporkan ke orang tua saya."

"sudah sering kamu ngocok memakai bh milik ibu"

" . . ." tidak ada jawaban. adit hanya tertunduk.

"jawab ibu atau ibu laporkan semua ini"

"i iyya bu sudah sering" jawab adit. "adit sudah sering ngocok pakai bh ibu dan menumpahkan pejuhnya di bh ibu"

aku terkejut mendengar pengakuan adit. ternyata dia sudah sering melakukan hal ini saat sedang bermain di rumahku. pantas saja aku selalu menemuka noda putih pada cup bh ku saat akan mencuci pakaian dalam ku.

"tolong bu tolong jangan dilaporkan"

mendengar ketakutan adit aku justru mendapat ide.

"baiklah tidak akan ibu laporkan. tapi ada syaratnya?"

"baiklah bu. apapun syaratnya"

"sekarang buka celana kamu"

adit telihat terkejut " tapi bu . . "

"ayo cepat atau akan ibu laporkan" potongku segera.

adit segera memelorotkan celananya sampai ke lututnya. penisnya masih sangat tegang berwarna coklat kemerah merahan. pembuluh darah di penisnya menonjol dikeliling batang penisnya. aku segera berjongkok di depan adit. posisi kepalaku tepat di depan batang penis adit. kuraih penis itu dengan tangan kananku. aku mulai mengocok lembut penis adit. dia hanya bisa terpejam menikamti kocokan tanganku pada batang penisnya.

"ahha hah ahh ahh" erang adit

"enak dit kocokan ibu?" tanyaku


"ehnnak bhuk ahhha ahhh" suaranya bergetar akibat kocokanku.

"lebih enak mana dari ngocok sendiri?"

"eee ee enak dikocokin ibu" dia menjawab pertanyaanku dengan malu malu

"sekarang ibu bikin lebih enak"

aku segera mendekatkan kepalaku ke batang penis adit. kujulurkan lidahku dan menjilati setiap permukaan penis adit. tidak kelewatan kepala penis dan buah zakarnya yang sedang matang matangnya. kadang aku menghisapi kepala penis dan buah zakarnya dengan lembut. dia semakin keenakan samapai sampai tidak kuat berdiri tegak dan menyandarkan tangannya pada dinding bak mandi. puas menjilati kini aku mulai memasukkan batang penisnya kedalam mulutku. senti demi senti batang itu masuk sampai tertelan sepenuhnya dalam mulutku.

"ahhh aduhhhh ehnaak bu"

aku mulai melakukan blowjob. aku memaju mundurkan kepalaku sambil menghisapi penisnya. gerakan penis dalam mulutku seperti piston dalam mesin yang semakin lama bergerak semakin cepat. tangan adit kini sudah memegangi kepalaku. sepertinya dia sudah tidak malu malu lagi. tangannya mencengkeram rambutku dan memaju mundurkan kepalaku. hisapan ku semakin lama semakin kuperkuat. gerakan blowjob ku semakin tidak beraturan. kami melakukannya hampir selam 10 menit hingga akhirnya.

"ahhhditt kehluar bukkkk"

tangan adit menarik kepalaku mendekati selangkangannya. penisnya semakin terdorong samapi ke tenggorokan ku. bersamaan dengan itu tubuh adit menegang dan aku merasakan pancaran cairan kental dan panas dalam mulutku. adit orgasme di dalam mulutku selama 2 menit. pejuhnya banyak sekali sampai sampai tidak tertampung dan menetes keluar mulutku. aku membersihkan setiap tetes pejuh adit dari penisnya. setelah selesai aku segera berdiri kembali. adit terkejut melihat apa yang kulakukan selanjutnya. aku membuka kaosku dan menariknya keatas payudaraku. setelah itu aku mengeluarkan buah dadaku dari balik cup bh ku tanpa melepas ikatan bh ku. adit semakin melotot melihat hal ini. setelah itu aku aku memasukkan ajri tanganku kemulutku dan mencolek pejuhnya dalam mulutku. aku mengoleskan pejuh itu ke permukaan payudaraku. aku mengulanginya berkali kali sampai seluruh permukaan payudaraku dilumuri pejuh adit. dia melihat seakan tidak percaya melihat pejuh di mulutku sekarang sudah habis karena sudah kuoleskan ke seluruh permukaan kedua buah dadaku. payudaraku terlihat mengkilat memantulkan cahaya lampu bolam kamar mandi karena tidak ada bagian yang terlewat baik itu puting maupun aerolaku.

"kamu suka?

"iiii iya bu"

"kamu tidak boleh menceritakan semua ini kepada siapapun, mengerti?"

"baik bu"

"dan mulai sekarang kamu harus main kesini setiap hari. dan ibu akan kasih kamu yang enak seperti tadi"

setelah itu adit langsung pamit pulang. aku senang dapat penis yang bisa kunikmati setiap hari. semenjak saat itu setiap hari adit selalu bermain kerumahku dengan alasan untuk mengajak wahyu anakku bermain. tapi semua itu hanya alasan untukku agar bisa menikmati penis miliknya setiap hari. aku selalu melakukan oral pada penisnya. adit pun juga selalu menumpahkan pejuhnya dalam mulutku. hingga suatu hari, setelah pulang dari pasar aku tidur sebentar. setelah beberapa saat tidur aku merasakan sensasi nikamt pada selangkanganku. aku pikir hanya mimpi tapi ketika aku membuka mataku aku melihat sosok adit sedang menindih pahaku. celananya sudah melorot tidak menutupi penisnya lagi. dia sedang menggosokkan penisnya pada bibir vaginaku yang sudah tidak tertutupi cd ku yang sudah melorot ke bawah pahaku. vaginaku pun sudah sangat basah karena sudah sangat terangsang oleh gesekan batang penis adit.

"apa yang kamu lakukan adit" aku mendorongnya menjauhiku.

"kamu jangan kurang ajar yaa dengan ibu" bentakku.

"memangnya kenapa bu?" ada suara lain dari samping uang mengagetkanku.

aku terkejut melihat wahyu anakku sudah masuk ke kamarku. aku bingung apa yang sedang terjadi. aku harus menghentikan kegilaan ini. kegilaan yang kumulai sendiri kini sudah semakin tidak terkendali dengan terlibatnya anaku di dalamnya.

"ibu menikmatinya kan?"

"jaga mulutmu wahyu, jangan kurang ajar"

"buktinya ibu sampai basah seperti itu karena di gosok gosok penis adit"

"sudah hentikan semua ini" aku tidak bisa bangun karena adit masih menindih tubuh bagian bawahku.

"mengehentikan apa? bukannya ibu yang memulainya?"

aku terkejut mendengar jawaban wahyu. "wahyu tahu selama ini setiap adit main ke rumah ibu selalu mengocok penis adit. benar kan? wahyu juga tahu selama ini ibu kesepian ditinggal bapak ke jakarta dan menjadikan adit sebagai pelampiasan. wahyu sudah merekam semua keakuan ibu dalam video ini"

aku terkejut melihat rekaman video oralku pada adit selama ini bahakan sejak kejadian pertama kali waktu itu.

"jangan macam macam wahyu"

"tenang saja bu, wahyu tidak akan menyebarkannya kemana mana asal ibu menuruti syarat dari wahyu"

"baiklah, apa itu" aku kini balik terdesak dan diancam oleh anakku sendiri.

"mulai sekarang ibu harus mau dientot adit. setiap adit minta ibu harus melayani adit. mengerti ibuku sayang?"

aku terkejut dan tidak habis pikir bagaimana mungkin wahyu anakku sendiri membiarkan ibu kandungnya sendiri disetubuhi bukan oleh ayahnya sendiri melainkan oleh anak laki laki seumurannya yang tidak lain adalah teman sekolahnya sendiri.

"kamu gila wahyu. ibu tidak mau. ibu tidak sudi" tolak ku tegas

"kalau begitu video ini akan tersebar, jangan salahkan wahyu kalau sampai video ini sampai ke tangan bapak"

aku kembali terdesak dan tidak punya pilihan lain " baiklah ibu bersedia melayani adit"

seolah di komando. adit yang sudah tegang dari tadi sekarang mulai mengarahkan penisnya ke lubang vaginaku. aku bisa merasakan kepala penisnya mulai menerobos masuk ke liang vaginaku. perlahan tapi tanpa hambatan penis adit akhirnya terbenam seluruhnya dalam vaginaku yang sudah basah oleh cairan kewanitaanku. setelah mendiamkan sebentar adit mulai menggenjot vaginaku pelan. aku merasakan kenikamatan yang sudah lama aku dapatka dari suamiku. aku tenggelam dalam lautan kenikmatan seiring dengan gelombang tusukan penis dari adit. aku sangat menikmatinya hingga aku merasakan sepasang tangan meremas buah dadaku.

"jangan adit"

adit tidak berhenti dan bahkan hanya tersenyum padaku. justru wahyu anakku berkata " ibu sayang . ." sambil menunjukkan hp nya yang berisi rekaman video oralku pada adit. akhirnya aku hanya pasrah saja dengan tangan adit meremas remas buah dadaku. jari jarinya kadang menarik pentilku dari luar. aku semakin terombang ambing dalam gelombang kenikmatan yang diberikan adit seiring genjotannya pada vaginaku.

"ahhha ahhhaahhha"erang adit

"uhhhhh adit ahhhh" tanpa kusadari suara lenguhan kami beradu memenuhi kamar tempat kami bercinta

bajuku kini sudah tidak beraturan rokku sudah terangkat sampai kepinggang. baju ku dan bh ku sudah terlepas tidak menutupi bagian atas tubuhku. adit kini menciumi dan menghisap pada kedua pentil buah dadaku layaknya wahyu ketika masih bayi. seiring dengan adit menyusu padaku genjotannya juga semakin cepat. dia terlihat suka sekali menyusu pada buah dadaku. kedua buah dadaku secara bergantian menjadi sasaran kenyotan adit. hisapannya sangat kuat aku samapai melayang layang. aku diserang bertubi tubi oleh anak berusia 13 tahun yang entah darimana mendapat pengetahuan tentang seks.

"cuphhha ahhhha cuup slurphhh" suara hisapan adit pada pentilku seakan ingin mengeluarkan susu dari payudaraku.

"ahhh ehggg ahhhhhh " aku semakin menarik kepala adit mendekap nya pada dadaku.

tiba tiba adit berhenti dan melepaskan kuluman pada pentil payudaraku.

"kok tidak ada susunya bu"?

"ahh yang memang tidak ada. ibu kan tidak sedang menghasilkan asi"

"kenapa tidak?" dia terus bertanya padaku.

"ya karena ibu sedang tidak mempunyai bayi. jika ibu punya bayi ibu baru bisa menghsilkan asi" aku tidak paham kemana arah pembicaraan ini.

"jadi kalau ibu hamil. tetek ibu bisa keluar susunya." dia mengagguk paham lalu menoleh pada wahyu yang sepertinya dari tadi merekam kegiatan ku dan adit" yu bolehkan aku menghamili ibu mu"

bagai tersambar petir di siang hari mendengar hal itu. belum sempat aku berkata apa apa wahyu sudah menimpali.

"tentu saja boleh dit. silakan ibuku dihamili. ibu mau kan hamil anaknya adit?"

"sudah gila kamu wahyu, mana mungkin ibu hamil sama adit?" jawabku marah.

"tidak apa apa bu, wahyu malah suka kalau bisa melihat bentuk perut ibu yang semakin membesar karena berisi bayinya adit" jawabnya santai.

"sudah gila kalian semua, lepaskan ibu"

"yaa kalau ibu tidak mau, jangan salahkan wahyu kalau video video ini tersebar kemana mana. ibu mau?"

kembali adit menggunakan ancamannya padaku. aku sudah bingung tidak bisa berbuat apa apa. aku hanya pasrah menerima semua ini.

kini adit semakin heboh menggenjotku. perasaan bingungku sedikit demi sedikit mulai hilang tergantikan oleh sensasi erotis sedang dientot oleh teman anakku sendiri di depan dan atas persetujuan anakku. aku lebih bergairah membaayangkan bagaimana nanti jika aku sampai hamil oleh adit. anak laki laki yang lebih pantas memanggilku ibu itu kini akan menumpahkan bibitnya dalam rahimku yang subur. bibitnya yang tengah matang siap membuahi sel telur dalam rahimku yang nantinya kan tumbuh didalam perutku. kini aku yang dari tadi pasif menikmati perlakuan adit sekarang mulai ikut menggoyangkan tubuh. aku menggerakkan pantatku maju mundur seirama dengan sodokan penis adit pada liang vaginaku.

"ahhhh ahhhh ibu enak sekali" kata adit

"terus dit genjot yang dalam"

"ihhhyaaa bu ahhhha ahhhh"

"ayo dit genjot yang lebih dalam buahi rahim ibu. hamili ibu. ahhhhhh. buat ibu temanmu ini hamil anakmu. kamu suka kan kalau ibu hamil?"

akupun sudah tidak peduli lagi denga kata kataku. rasa takut dalam tubuhku kini sepenuhnay telah berganti oleh sensasi kebinalan ku. aku kini telah berselingkuh di depan anakku sendiri. bahkan anakku mengijinkan rahim ibu nya tempat dulu dia pernah tinggal selama 9 bulan diisi kembali oleh calon bayi dari temannya sendiri.

"ahhh adit mau sampai bu ahhhh ahhh"

"kita sampai bareng ayo adit. tumpahkan semua bibitmu dalam rahim ibu ahhhhh"

tubuh kami berdua menegang. kami seperti merasa setrum mengalir ke seluruh tubuh kami. sperma dit yang sangat kental memenuhu seluruh liang vagina hingga masuk kedalam rahimku. bibit bibit sperkma adit kini sedang geradu cepat untuk membuahi sel telurku yang sedang subur. kami terus berpelukan dan dalam kondisi seperti itu selama beberapa menit. sampai penis adit mengecil dan keluar dari vaginaku. dia berbaring lemas disampingku. aku hanya bisa terdiam melihat lelehan sperma yang tidak tertampung keluar dari vaginaku. aku sangat menikamti nya dan tidak peduli akan resiko yang akan terjadi.

semenjak saat itu adit rutin "bermain" ke rumahku. tentu saja itu hanya kedok untuk bisa menyeetubuhiku dan menabung pejuh dalam rahimku. akupun aman melakukan persundalan ini tanpa takut diketahui orang lain. adit yang masih anak anak bebas bermain ke rumahku, rumah temnnya sendiri. tidak akan ada yang mencium hubungan gelap kami. orang orang tidak akan menyangka adit yang masih kecil setiap hari menyetubuhi aku. tapi aku juga harus waspada sehingga setiap adit kerumah selalu ada wahyu pula, sehingga akan menjauhkan kesan mencurigakan pada kedatangannya di rumahku. bahkan wahyu suka sekali melihat ibunya disetubhi oleh temannya sendiri. dia selalu berfantasi melihat perut ibunya membesar karena perbuatan adit. tapi wahyu juga bukannya tidak pernah menggarapku, bedanya dia hanya melakukan oral, titjob, maupun handjob dan menumpahkan spermanya ke luar tubuhku terutama mulut, wajah dan buah dadaku. dia tidak pernah melakukan penetrasi padaku. dia membiarkan adit menjadi pemilik tunggal rahim ibunya. setidaknya sampai nanti adit berhasil menghamili aku.

aku dan adit melakukan persetubuhan dimana saja dan kapan saja. saat sedang menonton tv, mandi bersama, memasak bahkan menjemur di halaman belakang rumah tidak dialewatkan untuk menggenjotku. sensasi berhubungan seks semakin membuatku kehilangan akal sehat. sudah tidak terhitung berapa kali dia menumpahkanpejuhnya dalam rahimku. itu semua dilakukan dengan bebas karena tidak adanya suamiku dirumah. meskipun begitu pernah saat suamiku pulang untuk melepas rindu pada keluarganya dan mengirimkan hasil keringatnya adit masih nekat menyetubuhiku. siang itu setelah melayani suamiku dan membuatnya keluar di dalam vaginaku, aku melayani adit tepat disamping suamiku yang sedang tidur kelelahan. sensasi nikmat ditambah perasaan berdebar jika sewaktu waktu suamiku bangun dan memergoki kami dalam posisi seperti itu. bahkan wahyu ikut ikutan menyodok mulutku sambil merekam kegiatan kami dengan kamera hapenya. kami bertiga keluar bersamaan, adit di vaginaku dan wahyu di dalam mulutku. aku dengan mulut penuh sperma anakku sendiri nekat mencium kening suamiku sehingga lelehan sperma wahyu sedikit menempel di kening suamiku. sungguh binal.

suamiku dirumah hanya dua hari. setelah dia berangkat kembali ke jakarta kehidupan seksku kembali memanas. bersama wahyu dan temannya adit. beberapa minggu kemudia aku sudah telat datang bualn aku mencoba tes kehamilan dan hasilnya positif. belum yakin aku pergi ke bu bidan dwi untuk memastikan kehmilanku. setelah menjalani pemerikasaan, hasilnya keluar dan aku benar positif hamil. selanjutnya dari percakapanku dengan bu bidan dwi baru kuketahui ternyata baru kuketahui ternya beliau ini adalah ibu dari adit. anak laki yang berhasil menanamkan bibitnya pada rahimku. aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksinya jika mengetahui bahwa calon bayi yang ada dalam perutku ini adalah anak dari putranya sendiri dan dalam kata lain cucunya sendiri. ah itu urusan nanti. sekarang aku harus memeberi tahu adit, ayah asli dari anak dalam perutku ini, dia senang sekali dengan kehamilanku begitu juga dengan wahyu, dia tidak sabar mendapat adik baru. aku juga tidak lupa meberitahu suamiku di jakarta.

"yang benar dik kamu hamil?" dia terdengar senang sekali

"iya mas, ini karena kamu keluar di dalam saat sedang pulang kerumah beberapa minggu yang lalu" aku dengan lancar berbohong pada suamiku. suamiku yang tidak tahu jadwal reproduksiku pun dengan mudah kubohongi. apalagi siang itu setelah aku melayani suamiku aku langsung membersihkan sperma encernya yang jumlahnya tidak seberapa dari vaginaku. sebelum akhirnya aku melayani adit tepat disamping suamiku yang sedang tertidur pulas.

"sekarang giliranku" tampak wahyu bicara serius pada adit

"oke, tinggal atur rencana" jawabnya

setelah itu adit memberitahuku alasan dibalik semua ini. dan menjelaskan rencana besar yang dia siapkan untuk ibunya sendiri. ya benar, bu bidan dwi akan menjadi target selanjutnya dari rencana anak anak kami yang ternyata sudah sejak lama menyimpan fantasi untuk melihat ibu kandung mereka dihamili oleh orang lain yang bukan ayah mereka. aku sedikit terkejut darimana mereka mendapat ide fantasi itu, tapi aku sudah tidak peduli karena kini saatnya bu bidan dwi akan meraskan hal yang sama yang terjadi pada diriku.
 
Terakhir diubah:
[HIDE]

-------------------------------------------------------------------------------------------

back to bu bidan dwi pov.

setelah kejadian sore itu aku kini telah berubah. aku telah menjadi milik wahyu sepenuhnya. setiap suamiku tidak di rumah wahyu selalu mengunjungiku. dengan berkedok bermain ke rumahku wahyu selalu meyetubuhiku/ dia selalu menumpahkan pejuhnya di dalam rahimku. adit anakku pun tidak mau kalah dia ikut menggarapku tapi hanya sebatas oral maupun titjob. jika tidak di rumahku, kadang kami melakukannya di rumah bu sri. dengan beralasan cek rutin kehamilan, aku mendatangi rumah bu sri untuk melakukan kunjungan kontrol kehamilan. tapi kenyataannya di dalam, kami melakukan pesta seks. anak anak kami yang dalam masa kematangan reproduksi siap menyetubuhi kami. aku dengan wahyu dan bu sri dengan adit. kami melakukan tukar anak dalam berhubungan seks. kini wahyu juga ikut ikutan mengetoti bu sri. bahkan wahyu juga menumpahkan spermanya dalamrahim ibunya sendiri. tapi itu semua sudah bukan masalah lagi karena bu sri kini sudah hamil 2 bulan hasil dari bibit anakku adit. aku senang sekali akan memiliki cucu begitu pula wahyu yang kadang ikut menyirami calon adiknya dengan lahar panasnya.

tapi kini fokus kami ada padaku. kami berusaha agar aku segera hamil oleh bibit dari wahyu. hampir setiap hari wahyu bermain ke rumahku untuk menabung pejuh dalam rahim, tidak peduli suamiku sedang dirumah atau tidak kami terus melakukan persetubuhan. bahkan pernah dengan alasan mengerjakan tugas bersama adit sampai larut malam dan harus menginap di rumahku. padahal sepanjang malam wahyu hanya menyetubuhi aku. dia terus menumpahkan spermanya pada rahimku yang sedang masa ovulasi. suamiku yang besok harus berangkat pagi pagi tidur lebih awal dan memberi kesempatan lebih luas bagi wahyu untuk menjamahku. akupun juga tidak lupa berusaha agar suamiku selalu menumpahakn spermanya di dalam vaginaku, meskipun setelah itu aku langsung membersihkannya. kini rahimku eksklusif hanya untuk wahyu. satu satunya bibit yang dapat membuahi sel telur dalam rahimku hanya milik wahyu. seperti halnya bu sri yang kini mengandung anak adit, aku harus bisa hamil oleh bibit dari wahyu.

pada usia kehamilan 3 bulan bu sri, aku juga telat mendapat datang bulan. aku mencoba menggunakan test pack dan melakukan pemeriksaan pada dirku sendiri. aku yakin aku hamil dari bibit wahyu karena semenjak terkhir aku menstruasi, aku memastikan tidak ada sperma suamiku yang masuk ke rahimku. aku memberitahu wahyu dan adit tentang kehamilanku. kini fantasi mereka terwujud melihat ibu mereka masing masing hamil oleh anak teman mereka sendiri. saat suamiku pulang akupun meberitahunya tntang kabar ini. dia senang sekali akan mempunyai anak lagi. padahal dia tidak tahu bahwa anak yang ada dalam perut istrinya buka anaknya sendiri melainkan anak dari teman sekolah adit, putranya. dia berpesan padaku untuk berhati hati. bahkan dia berencana untuk tidak keluar kota selama kau hamil muda untuk fokus mejagaku. tapi aku menolak dengan alasan bahwa ini bukan kehamilan pertama ku lagipula ada adit yang mejagaku. padahal alasan sebenarnya agar aku lebih bebas berselingkuh dengan wahyu.

--------------------------------------------------------------------------

kini adit juga mulai berani mengentoti aku. dia selalu ikut menyirami calon adiknya dengan pejuhnya. pada suatu pagi, hari minggu, suamiku harus berangkat kembali. setelah malam sebelumnya aku mengundang bu sri dan wahyu untuk datang ke rumah kami. kami berencana akan menyelenggarakan pesta atas kehamilan kami. tentunya ini bukan pesta biasa. belum ada 5 menit setelah kepergian suamiku dan posisi masih di luar rumah, adit mulai berani menggerayangiku. aku yang pagi itu memakai daster batik dan jilbab putih lebar sedang digerayangi oleh anakku sendiri di depan rumah kami.

"ibu selamat pagi" sapa adit dari belakan dan langsung meremas remas susuku dari balik daster dan jilbab lebarku.

"ahhhh hyyaaa,kamu bikin ibu kaget saja ahhh" adit tidak berhenti meremas remas susuku seakan ingin memeras asi ku yang belum keluar karena usia kehamilanku baru jalan 2 bulan.

"gimana enak bu?" adit masih saja meremas buah dadaku kini bahkan pentilku ikut dipelintir dari luar.

"jhanganhhh di diisini nhanti kelihatan orang" aku tak kuasa menahan serangan adit pada kedua buah dadaku.

posisi kami yang berada di halaman depan rumah memang rentan terlihat orang. tapi mengingat ini minggu pagi dan halaman rumah kami yang luas membuat kecil kemungkinan ada orang yang melihat aktivitas kami. meskipun resiko masih ada justru itulah yang semakin membuatku terangsang dan semakin bersemangat. adit menarikku kebelakang. dia duduk di tangga depan rumah kami. aku dituntun untuk duduk dipangkuannya. sebelumnya dia sudah mengeluarkan rudalnya dari celana nya dan mengangkat bagian belakang dasterku sampai kepangkal paha. aku yang tidak memakai cd dan bh memudahkan adit untuk melakukan penetrasi. sedikit demi sedikit aku mulai menduduki pangkuannnya dan seiring dengan itu batang penis adit semakin dalam masuk ke liang vaginaku. setelah mendiamkan sebentar aku mulai menggerakkan menaik turunkan bokong ku. sensasinya sungguh berbeda, di pagi hari yang masih tenang sejuk khas lereng gunung lawu, aku yang sedang hamil tengah di setubuhi oleh anakku sendiri di halaman depan rumahku. tangan adit menggerayangi lagi buah dadaku dan meremas sambil memelintir pentilku. semenjak kehamilan ini pentilku semakin sensitif pernah aku mengalami orgasme hanya karena adit menarik narik putingku saat sedang menonton tv.

"ahhhh shhhhs ahhh terus dit sodok terus"

"iya buk ahhha ah shhh"

sekarang adit menarik tubuhku hingga menghadap kami saling berhadap hadapan dan menyambut bibir ku dengan ciumannya. dia membelitkan lidahnya dengan lidahku. kami saling bertukar air liur satu sama lain.

"ahhh adit cmuchhhh"

"nhmmm hannhhhhh" suara ciuman kami semakin keras.

"ahhh telan diiittt telan air liur ibu"

"ahhhh rasanya enak sekali"

tangannya kini mulai melepas kancing depan dasterku. tangan adit langsung masuk dan menarik puting payudara lagi. aku menengok kekanan dan kiri was was jika sewaktu waktu ada orang yang lewat di samping rumah kami terlebih hari sudah mulai beranjak siang banyak warga yang akan pergi merumput ke bukit belakang desa.

"ahhh dit udah dit jangan"

aku tak kuasa untuk menghentikan adit mengeluarkan buah dadaku yang sudah tidak tertutup lagi dari lubang depan dasterku. bahkan dia menyibakkkan bagian depan jilbabku sehingga buah dadaku terekspos sempurna. aku semakin khawatir dengan hal ini.

" sudah dit ahhhhh" aku berusaha menghentikannnya

" cuppppp smuuchhhh" hisapannnya pada pentil payudaraku semakin kuat.

kini tubuhku sudah pasrah menerima sodokan dari bawah. aku hanya diam menikmati kelakuan adit padaku. dia kembali memepercepat sodokannnya seiring tarikan pada puting payudaraku. adit menggenjot semakin liar seakan tidak peduli aku sedang hamil muda. tiba tibda ditengah persenggamaan ku denganadit aku mendengar suara sepeda motor. aku kaget takut jika ada tamu dan tak bisa melihat kearah datangnya suara motor karena posisi ku yang membelakanginya. tapi seakan tidak peduli adit terus meneruskan genjotannnya.

"wah pagi pagi udah enak enakan yaaa" suara wanita yang tidak asing bagiku.

"pelan pelan dit, anakku ada di dalam perut ibumu lho"

"santai aja yu, aku sudah memperhitungkannya kok"

ternyata itu adalah wahyu dan ibunya bu sri. aku lega ternyata bukan orang lain yang datang. mereka datang pagi mungkin sudah tidak sabar memulai pesta kami. tiba tiba wahyu sudah berdiri di samping kiriku. tangannya mengelus elus tonjolan di selangkangannya dari luar celana. aku yang melihat hal itu langsung menurunkan selana kolornya dan langsung menghisap penis tegang itu. aku mengulum nya dan menghisapnya. sementara itu bu sri yang tadi hanya melihat sekarang ikut ikutan jongkok dan menjilati batang penis dan buah zakar milik anaknya. hampir selama 10 menit kami dalam posisi seperti itu hingga akhirnya adit orgasme dan memuntahkan sperma nya dalam vaginaku dan disusul dengan ledakan sperma wahyu dalam mulutku.

saking banyaknya sperma wahyu tidak tertanpung di mulutku dan menetes di permukaan payudaraku. bu sri yang tidak mendapat jatah akhirnya menjilati tetesan sperma di seluruh permukaan payudaraku. seperti tidak puas dia mencium mulutku yang masih penuh sperma untuk minta bagian. kami berciuman mesra saling mengumpan cairan sperma bercampur air liur langsung lewat mulut dan menelan masing masing separuh.

----------------------------------------------------------------------------

bu sri pov lageee

setelah selesai aktivitas di depan rumah bi bidan, kami langsung masuk kedalam rumah. tanpa canggung kami berempat langsung membuka seluruh baju yang menutupi tubuh kami. kecuali bu bidan dwi yang masih mengenakan jilbabnya meskipun seluruh tubuhnya sudah tidak tertutupi sehelai benangpun. aku melihat tonjolan kecil di perut bu bidan yang menandakan adanya calon bayi sedang tumbuh didalamnya. berbeda dengan perutku yang sudah cukup besar memasuki bulan keempat kehamilanku, perut bu dwi tidak terlihat hamil jika masih memakai baju apalagi dengan baju lengan panjang berpotongan longgar khas bu dwi sehari hari.

selesai melepas pakaian aku dan bu dwi saling meraba satu sama lain kami menelusuri lekuk tubuh kami masing masing. bibir bu dwi memagut bibirku, kami kembali berciuman hot. sedang anak anak kami terlihat sedang serius membicarakan sesuatu.

"yaudah ayo bantu aku kebelakang dulu"

adit mengajak wahyu ke belakang. mereka terlihat sudah merencanakan sesuatu. tapi aku tidak ambil pusing. aku terus menikamti ciumanku dengan bu dwi.bosan berciuman kami menghisap buah dada satu sama lain. buah dadaku yang semakin membesar seiring kehamilanku tidak kalah besar dari milik bu dwi yang kutaksir ber-cup c. beberapa saat kemudian adit dan wahyu kembali dari belakang. mereka membawa banyak barang, entah aku tidak tahu apa yang mereka rencanakan.

"sekarang ibu pakai ini dulu"

adit membawakan aku sebuah jilbab berwarna coklat. yang kutebak adalah milik bu dwi karena ku sering melihat bu dwi memakainya. rupanya dia punya fantasi lain juga terhadap wanita berjilbab. apalagi yang lebar seperti yang dipakai ibunya. memang jilbab berfungsi untuk melindungi wanita dari pandangan laki laki yang bukan muhrim, tapi bagi yang sudah ekstrim level fantasinya jilbab lebar justru menambah kesan tersendiri. kini wahyu sudah menyiapkan barang barang yang tadi dia bawa. dia mengeluarkan dua buah pisau cukur dan kaleng kecil seukuran parfum semprot.

" sekarang ibu ibu duduk di kursi dulu. dan tolong pahanya di buka" perintah wahyu singkat.

kami segera mengikutinya. lalu wahyu kulihat mengocok ngocok kaleng tadi dan membuka tutupnya. dia mengarahkan semprotannya ke arah vaginaku. ternyata itu adalah krim cukur. satu persatu adit dan wahyu memegang pisau cukur dan membersihkan bulu kemaluan milik ibu mereka. setelah selesai bersih mereka lalu mengambil jept jemuran yang sudah mereka bawa dari belakang tadi. mereka memasangkannya masing masing pada pentil kami.

"ahhh duh sakittttt"

"ahhhh shhhh"

awalnya kami merasa kesakitan ketika pentil kami di jepit dengan jepit jemuran apalagi pentil kami yang sangat sensitif. tapi lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat pada ujung pentil kami. belum cukup sampai disitu mereka mengambil timun yang berukuran cukup besar. merak merubah posisi menjadi posisi 69. tanpa disuruh kami segera mengulum penis mereka dan kurasakan benda bulat halus memasuki vaginaku. ternyata mereka akan menggunakan timun itu untuk memuaskan kami.

"gimana bu enak?" tanya wahyu padaku.

"ihhya ennak" jawabku tak jelas karena penis wahyu di mulutku.

begitu juga dengan adit dia terlihat bersemangat menghujam lubang mulut dan vagina milik ibunya masing dengan penisnya dan sebatang timun. aku hanya bisa bertahan selama 10 menit sampai orgasme dan disusul bu dwi beberapa saat kemudian. seharian kami memuaskan nafsu birahi kami adit dan wahyu bergantian meyetubuhi kami. mereka melakukan bermacam macam hal mulai dari yang konvensional sampai sedikit bdsm dengan mengikat buah dada kami. mereka juga melakukan bukkake pada kami berdua. mereka menumpahkan sperma mereka di tubuh dan wajah kami saat aku dan bu dwi sedang berpelukan.

kami hanya berhenti untuk istirahat dan makan. bahkan untuk makan adit dan wahyu menggunakan tibuh kami sebagai alas makan. mereka meletakkan nasi dan lauk diatas tubuh kami dan menyantapnya bersama. akmi makan dengan dengan disuapi oelh anak kami masing masing tidak dengan tangan melainkan langsung dari mulut ke mulut. entah berapa kali kami mengalami orgasme seharian ini. sudah tak terhitung jumlah sperma yang ditumpahkan anak kami berdua. sampai sampai ruang tamu rumah bu dwi dipenuhi bau keringat bercampur bau anyir cairan kelamin kami semua.

-------------------------------------------------------------------------------

bu dwi pov

akibat kehamilanku, terjadi perubahan hormonal dalam diriku. buah dadaku semakin membesar seiring usia kehamilanku yang masuk bulan ketiga. buah dadaku yang sebelumnya sudah berukuran cukup besar kini sudah semakin tidak tertampung oleh bh bh milikku. rasanya begitu tersiksa memakai bh yang rasanya tiap hari terasa semakin kecil sampai sampai rasanya buah dadaku ingin meloncat keluar. begitu juga dengan pakaianku. tubuhku yang semakin membesar terutama bagian bokongku membuat baju kerja yang kupakai seperti tidak berguna menutupi lekuk tubuhku. meskipun aku berjilbab tapi pakaianku yang kupakai menempel ketat pada tubuhku. teman teman sejawatku memaklumi nya, mereka mengerti keadaanku. sebenarnya akupun juga sudah memesan baju hamil untuk bekerja sehari hari. tapi karena lamanya proses pembuatan dan banyaknya garapan penjahit memaksa aku memakai baju kerja lamaku meskipun terasa semakin menyiksa. belum lagi pandangan mesum dari laki laki di puskesmas. jika sebelumnya saja aku sudah menjadi bahan fantasi laki laki disekitarku apalagi saat ini aku sedang hamil. tubuhku yang menonjol kesana kesini pasti semakin membuat penis rekan rekan laki laki semakin keras. terutama pak heru tukang kebun merangkap penjaga puskesmas. sebenarnya aku dalam hati aku merasa bangga, di usiaku yang hampir 37 tahun dan dalam keadaan hamil masih bisa memancing gairah laki laki di sekitarku.

tetapi berbeda ceritanya jika aku di rumah. masalah baju dan pakaian dalamku yang kekecilan sudah tidak ada lagi. karena semenjak awal hubungan gelapku. nyaris aku tidak pernah memakai baju. aku hanya memakai selembar kain batik yang kuikatkan diatas dadaku. itu semua kulakukan agar wahyu dan adit leluasa menyetubuhi aku. tapi itu semua dengan syarat suamiku sedang tidak di rumah da tidak ada orang lain di rumah. selain itu aku berpakaian biasa layaknya aku sehari hari. ketika aku keluar rumah aku selalu memakai baju panajng dan jilbab, meskipun kadang kadang aku nakal dengan tidak memakai pakaian dalam didalamnya. sering aku berpakaian sperti itu saat berbelanja kebutuhan di warung, saat membayar tagihan listrik maupun saat menemui tamu dirumahku. aku sadar banyak laki laki yang nafsu padaku tapi tidak kupikirkan karena mereka tidak berani berbuat lebih jauh dan aku juga menikmati perhatian mereka padaku.

pernah di suatu pagi hari saat aku dan adit sedang asyik bersenggama.

"ahhhha ahhhha"

"shhhhh ehhmmmm"

"tok tok tok" terdengar suara ketokan pintu

"sebhnenthar dhit ssseppertinyha ah hhda ta mu"

aku segera menyudahi persetubuhanku dengan adit.aku mengintip dari balik gorden jendela ternyata pak kepala dukuh datang ke rumahku.

"iyyya sebentar" teriakku dari dalam.

aku segera berlari ke kamar untuk ganti baju. aku mengambil baju kurung biru langit yang tergantung di belakang pintu kamarku. tapi tiba tiba tangan adit menarik baju yang akan kupakai. aku bingung kenapa adit ini.

"ibuk jangan pakai baju ini"

"kamu gila yaa masak ibu menemui tamu dalam keadaan telanjang. bisa bisa ibu diperkosa nanti"

"maksudnya janganpakai baju tapi pakai ini saja"

adit meyerahkan sebuah mukena terusan yang biasa kupakai. aku bingung.

"maksudmu ibu harus menemui tamu hanya pake mukena"

"iya, nggak apa apa"

"nggak mau ahhh, sudah sini mana baju ibu"

"pokoknya nggak boleh, udah cepetan dipakai bu, kasian tamunya nungguin tuh"

akhirnya aku terpaksa memakai mukena itu. aku sempat bercermin sebentar memperhatikan bayangan tubuhku. sekilas memang tidak ada yang aneh. tapi jika dilihat dengan seksama orang yang melihat pasti tahu kalau aku tidak memakai apa apa lagi dibalik mukena yang kupakai. segera setelah itu aku berjalan kedepan dan membuka pintu.

"eh ada pak dukuh silakan masuk"

"terimas kasih bu, maaf mengganggu" pak dukuh masuk mengikuti ku dari belakang.

" silakan duduk. maaf sebelumnya ada keperluan apa nggih bapak sowan?"

tapi pak dukuh hanya diam tatapannya kosong terpaku pada tubuhku. aku yakin pak dukuh pasti tahu aku tidak memakai apa apalagi dibalik mukena yang kupakai. apalagi bahan mukena itu adalah katun putih halus yang tidak terlalu tebal.

"pak dukuhh" aku kembali memnggil tamuku itu.

"ehhh iya ya. maaf nggak konsen bu. ini saya mau menyampaikan tagihan pbb tahun ini. maklum perintah dari pemerintah untuk menggenjot pendapatan daerah masing masing" jelas pak dukuh tanpa melepaskan tatapannya dari tubuhku.

"oh sudah hampir jatuh tempo ya pak? kalau boleh tahu berapa jumlahnya ya pak?"

setelah membolak balik faktur pajak yang ada di tangannya dia menyebutkan " dua ratus tiga puluh tiga ribu enam ratus tujuh puluh lima, itu terdiri dari pajak rumah dan tanah yang ibu tempati ini ditambah ladang yang ada dipinggir kampung. mau dibayar lewat saya atau bayar sendiri?"

"lewat bapak saja, sebentar saya ambilkan uangnya dulu"

kemudian kau beranjak dari tempat duduk menuju kamarku. untuk mengambil uang. aku membawa uang pas sejumlah 235 ribu. aku segera kembali kedepan setelah dikamar tadi sempat terhambat oleh remasan nakal adit pada kedua payudaraku.

"ini pak uangnya, sisanaya di bawa saja"

"oiya terima kasih bu, ngomong ngomong pak joko tidak di rumah ya"

aku kaget menedengar perkataan pak dukuh. dia menanayakan keberadaan suamiku. aku takut pak dukuh nekat memperkosa aku. apalgi dari tadi dia terus menatapa bagian dada mukenaku yang sekarang kusut akibat remasan adittadi. aku kesal karena kecerobohan adt kini aku terancam diperkosa lelaki yang kutaksir berusia hampir 60 tahun ini"

" ehh iya, bapaknya lagi ke semarang, nganter pesanan melon"

mendengar jawabanku pak dukuh sepertinya memikirkan sesuatu. aku sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk. dan aku juga tidak terlalu takut karena ada aditdi rumah.

"oh begitu, yasudah saya permisi dulu"

pak dukuh segera pamit pulang. sepertinya dia urung menjalankan niatnya. entah apa alasannya tapi yang jelas dia sudah menahan nafsu karena kulihat ketika berjalan menyusuri halaman depan rumahku, berkali kai dia membetulkan posisi burungnya di dalam celana. aku hanya bisa tersenyum dalam hati. belum sempat aku menutup pintu, tubuhku sudah ditarik kearah tembok. ternyata adit sudah tidak sabar menyelesaikan persetubuhan kami yang tertinda karena kedatangan pak dukuh tadi. tanpa berlama lama aku yang masih mukena di dorong menyandarkan punggungku pada tembok. adit lalu menyibakkan bagian bawah mukena ku dan segera memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.

"ahhh pelan pelan dit"

"ahhhhh adit semakin nafsu lihat ibu pake mukena ini"

"ohh yaa kamu suka dit"

"ohh iya bu adit suka sekali. adit semakin nafsu ngentot ibu"

"yasudah ayo dit terus genjot ibumu ini"

"ahhhh adit mau keluar bu, adit mau nyampe"

dia melepaskan penisnya dari vaginaku. lalu menyuruhku jongkok di depannya.

"sekarang ibu jongkok,aaahhh aaahhsh. terima pejuh adit bu"

adit mengarahkan penisnya ke wajahku sambil terus dikock dengantangan kirinya. tidak lama kemudian adit mengerang dan penisnya memuntahkan pejuhnya ke muka ku. banayak sekali pejuhnya sampai sampai banyak yang mengenai mukena yang sedang kupakai ini

"ahhhh ahhhhha bersihin bu"

segera aku mengulum penis adit dan membersihkan sisa sperma yang ada sampai bersih.

"gimana enak dit?"

"enak bu kapan kapan lagi ya" jawab adit

"gampang kalau itu, ohhiyyya dit besok hari minggu anterin ibu ke kota s ya? kamu nggak ada acara kan besok?"

"ohiya pasti adit mau dong nganterin ibu yang cantik. tapi ngapain bu?"

"ah kamu ini pinter gombal. rencananya besok ibu mau beli baju hamil dan pakaian dalam baru. soalnya pakaian ibu sudah kekecilan semua"

"ngapain beli baru mending gak usah pake baju bu?"

"ihhh maunya kamu tuh ya, memangnya kamu mau ibu berangkat kerja nggak pake baju trus kalo ibu diperkosa gimana? kamu mau?"

"yah jangan dong"

"makanya kalo gitu besok mau kan nganter ibu?"

"siap boss"

----------------------------------------------------------------------------

keesokan harinya hari minggu, seperti rencana kemarin aku berniat membeli pakaian dalam baru dan baju hamil untukku. langit terlihat mendung sedikit mengendurkan niatku. tapi setelah kupikir jika tidak sekarang kapan lagi. kebutuhan pakaian dalam dan baju hamil sudah sangat mendesak. kubulatkan tekad untuk tetap berangkat. setelah selesai bersiap siap dan tidak lupa membawa jas hujan. aku menghidupkan otor maticku. adit sudah keluar dari rumah dan tampak sedang mengunci pintu. setelah adit naik diboncengan motorku segera kupacu motorku menyusuri jalanan kampungku. jarak dari rumahku ke kota s cukup jauh sekitar 45 km. belum lagi jalan berkelok yang tidak terlalu mulus paling tidak membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai kesana. aku berjalan tidak terlalu kencang, selain mejaga keselamatan juga hari masih sangat pagi jadi aku yakin toko juga belum ada ang buka. selama perjalanan aku tidak lepas dari kelakuan nakal adit. selama perjalanan dia terus menerus meremas remas payudaraku dari belakang. aku kadang menjadi tidak fokus dalam mengendarai motorku.

"adit sudah dong, kalau jatuh gimana"

tak ada jawaban. tangan adit masih saja meremas remas kedua buah dadaku. aku terpaksa menurunkan laju kendaraanku. aku juga was was jika ada orang yang melihat kelakuan adit. tapi sepertinya mereka tidak curiga, apalagi adit tubuhnya masih kecil tidak akan terlihat aneh jika berpeganganpad ibunya ketika naik motor. kukira juga tidak ada yang memperhatikan meskipun pegangan adit tepat pada kedua buah dadaku. hampir selama perjalanan adit tidak melepaskan tangannya dari buah dadaku, samapai akhirnya kami sampai di toko perlengkapan ibu hamil dan bayi yang cukup besar dikota s. aku memarkirkan motorku dan masuk kedalam toko diikuti adit di belakangku.

"selamat pagi ada yang bisa dibantu?" tanya pelayan toko menyambutku.

"ada bra untuk wanita hamil mbak?"

"oiya ada bu silakan"

aku mengikuti pelayan tersebut ke bagian samping yang berisi rak bh dengan berbagai model dan ukuran. aku melihat lihat dulu dan memilih bebrapa bra untuk kucoba. sat menuju kamar pas adit pertama memakas ikut. tapi setelah kuberitahu jangan memancing kecurigaan akhirnya dia mau menunggu di luar. akupun mncoba satu persatu bh yang sudah kupilih. aku memcoba bra berukuran 40d denagn berbagai macam model mulai dari sportbra, plum, full support sampai maternity bra yang bisa dibuka bagian depannya. semua bra yang kupakai terasa pas menampung buah dadaku. tapi setelah kupikir pikir jika baru usia 3 bulan kehamilanku ukuran payudaraku sudah sebesar ini. bagaimana dengan beberapa bulan kedepan. aku harus membeli yang lebih besar.

setelah keluar dari kamar pas aku segera bertanya pada pelayan tadi

"mbak yang 42e ada tidak ya?"

"oh maaf kalo 42 e tidak ada, yang ada hanya 42d bu. untuk cup e tidak ada stok bu. harus pesan lebih dulu"

setelah kupikir pikir aku bisa membeli yang ada lebih dahulu dan memutuskan memesan bra tadi untuk beberapa bulan kedepan.

"ya sudah mbak saya ambil yang ini sama pesan untuk yang 42e?"

"baik. mari ikut saya ke kasir."

"kira kira berapa minggu barangnya ada mbak?"

"mungkin baru bulan depan bu, karena harus pesan langsung dari jakarta"

akhirnya aku membeli beberapa pasang bra serta pakaian hamil. setelah membayar semua barang yang kubeli aku segera melangkah keluar toko. ternyata di laur huja deras. aku memtuskan menunggu hujan reda meskipun aku membawa jas hujan. tapi setelah menunggu hampir 45 menit hujan tidak kunjung reda bahakan keliatan semakin deras. aku memutuskan menembus hujan. segara kuambil jas hujan model dari bagasi dibawah jog motorku. jas hujanku berbentuk ponco. aku juga memberika jas hujan untuk adit. bedanya milik adit model terpisah atasan dan bawahan. setelah selesai memakai jas hujan dan helm serta memasukkan belanjaanku kedalam bagasi. aku segera memacu motorku menembus derasnya hujan.

semenjak naik motor adit sudah meremas remas buah dadaku lagi. hujan ditambah gesekan baju karena remasan adit mebuatku tidak konsentrasi. akhirnya ketika lampu merah akumemutuskan untuk menepi diemperan toko yang sedang tutup. segera aku memarkirkan motorku dan turun.

"mau ngapain bu?"

aku tidak menjawab. aku hanya mulai melepaskan kancing blouse yang kupakai tanpa melepas jas hujanku. aku melepas baju yang kupakai serta bh nya sekalian. adit kaget melihatku melepas baju dan bhku?"

"kenapa ibu buka baju?"

"ibu nggak nyaman dari tadi kamu remes remes terus. jadi biar sama sama enak ibu buka baju sekalian saja"

"wah, ibu berani ya sekarang?"

"iya dong, bunya siapa dulu?"

setelah memasukkan baju dan bhku kedalam tasku aku kembali meghidupkan motor tapi kali ini hanya memakai jas hujan tanpa baju dan bh. buah dadaku menggantung bebas di balik jas hujanku. udaran dingin membuat puting payudaraku mengeras. akupun tidak takut ketahuan orang naik motor tanpa memakai baju. karena selain jalanan lengang karena hari ini minggu dan keadaaan sedang hujan. masih ada jas hujan yang menutupi tubuhku. juga tangan adit yang selalu memegangi buah dadaku semakin menghalangi pandangan orang pada tubuhku. selama perjalanan pulang adit terus terusan memainkan buah dadaku. aku yang diserang terus menerus ditambah hujan deras terpaksa memacu motorku maksimal pada kecepatan 30 kpj. waktu tempuh pulang kerumahku pun semakin lama karena aku sempat berhenti 2 kali karena orgasme akibat adit yang terus memainkan buah dadaku. perjalanan selama 2 jam aku lalui bukan tanpa perasaan was was, terutama jika ada pengendara lain menyalip dari belakang. aku takut ada yang melihat adit sedang bermain dengan buah dadaku yang sudah tidak ditutupi baju dan bh. tapi akhirnya aku sampai di rumah dengan selamat dan aman. segera setelah masuk kerumah adit langsung menubrukku sepertinya dia sudah tidak tahan dengan melihat kelakuan binal ibunya selama perjalanan pulang tadi.

-----------------------------------------------------------------------------

bu sri pov

sekarang usia kehamilanku sudah masuk 6 bulan. perutku sudah membuncit besar. anak adit yang ada dalam perutku tumbuh dengan sehat. selalu ada adit dan wahyu yang secara rutin menyirami kandunganku dengan lahar panas mereka. praktis hanya mereka berdua yang bisa memuaskan nafsuku yang lebih besar dari sebelumnya. mungkin bawaan kehamilan yang mengakibatkan tubuhku rasanya selalu ingin dipuaskan dengan penis terutama milik ayah bayi dalam perutku. selain itu payudaraku juga sudah mulai memproduksi susu, adit dan wahyu senang sekali dengan hal ini. hampir setiap bermain ke tempatku adit selalu menyempatkan menyusu padaku tentu saja sambil menggenjot aku untuk memuaskan nafsuku yang semakin tidak terbendung. begitu juga wahyu, anakku, setiap hari dia pasti menyusu padaku. dialah yang menghabiskan produksi susu pada kedua buah dadaku setiap hari. hampir setiap saat dia berada didekatku untuk menyusu padaku, entah itu saat menonton tv, saat tidur bersama bahkan saat mandipun kadang dia ikut untuk menyusu.

hari ini aku berencana akan kembali memeriksakan kehamilanku. meskipun pada pemeriksaan sebelumnya sudah jelas bayiku ini sehat dan tumbuh tanpa kelainan aku harus rutin periksa. aku berencana berangkat agak siang agar antrian nya tidak terlalu lama. pukul 10.30 aku memacu motor bebek ku menuju puskesmas. setelah mendaftar aku duduk menunggu giliran. dari yang kulihat masih ada seorang sebelum giliranku, jadi aku tidak perlu menunggu lama lagi sebelum giliranku masuk ruang periksa. 20 menit kemudian.

"bu sri rahayu, silakan masuk" panggil petugas daftar sambil menyebut namaku.

"tok tok tok" aku mengetuk pintu sebelum masuk ke ruang periksa.

"silakan masuk, o ternyata bu sri rahayu" sambut suara ramah, yang tidak lain milik bidan dwi.

"selamat siang bu"

"selamat siang, cek rutin ya, silakan langsung ke meja periksa" kata bu bidan dwi.

"baik bu" jawabku

bu bidan memang sudah paham keperluanku. hampir setiap bulan aku memeriksakan kehamilanku. lagipula bayi dalam perutku ku ini adalah cucunya sendiri maka dari saran bu bidan tiap bulan setidaknya sekali aku harus periksa. aku segera naik ke meja periksa. setelah bu bidan membaca catatan medisku, dia langsung berdiri dan nampak perutnya yang sudah cukup besar juga. jika tidak salah usia kandungannnya sudah 4 bulan. jika di dalam perutku ada bibit adit yang sedang tumbuh, maka di perut bu dwi ada anak wahyu wahyu yang dia tanam bebrapa bulan yang lalu. ya orang orang mengira anak dalam perut kami anak suami kami masing masing, mereka tidak tahu bahwa dua orang wanita ini sedang mengandung benih yang ditanam oleh teman anak mereka masing masing, yang usia nya bahkan belum genap 12 tahun.

"saya periksa dulu ya" kata bu bidan.

bu bidan menarik keatas bagian bawah baju terusan babydoll ku. aku tidak memakai bh dan cd, sehingga tidak ada apa apa lagi yang melapisi antara baby doll dan tubuh bugilku. tapi hal itu tidak membuat bu bidan terkejut, semenjak pertama kali kesini aku memang tidak pernah memakai pakaian dalam. apalagi mengingat hubungan kami selama ini sudah tidak terhitung berapa kali kami melihat tubuh telanjang kami satu sama lain.

"tolong jangan bergerak"

dia memakai stetoskop dan mengarahkannya pada perutku, bu bidan tampak sedang menghitung sesuatu. setelah selesai dia mengambil alat tensi dan memakaikannya pada lenganku, dia memompa lalu melihat tekanan darahku.

"semuanya normal, detak jantung bayi dan tekanan darah anada normal" jelas bu bidan.

setelah itu aku duduk diatas meja periksa. setelah merapikan alat alat periksa tadi bu bidan berjalan menuju pintu masuk dan menanyakan sesuatu pada petugas daftar. setelah itu bu bidan kembali masuk, menutup pintu dan menguncinya. bu bidan berjalan ke arahku yang masih duduk diatas meja periksa.dan . . .

"muachhhh shhhh"

"musshhch"

kami langsung berciuman dengan ganas, lidah kami saling memebelit. kami memainkan air liur yang bercampur dalam mulut kami. tangan kami saling meremas buah dada satu sama lain, sambil membuka pakaian yang melekat di tubuh kami. dalam sekejap tubuhku sudah telanjang, karena aku hanya memakai baby doll tanpa pakaian dalam. sedangkan kini di tubuh bu bidan hanya menempel bra, cd serta jilbab di kepalanya. ya selain untuk memeriksakan kandungan, aku datang ke puskesmas untuk saling memuaskan bersama bu bidan. entah sejak kapan, kami berdua tertarikuntuk melakukan hubungan lesbian. tapi yang jelas kami saling nafsu melihat tubuh hamil kami. setelah puas berciuman dan meremas , kami berhenti sebentar. kini cd bu dwi sudah tergeletak dilantai, dan bh nya sudah terangkat ke atas buah dadanya. payudara miliknya yang menurut penuturannya saat ini berukuran 40d itu menggantung indah beradu dengan perutnya yang juga membesar. hanya jilbabnya saja yang masih terpasang di kepalanya, entah kenapa meskipun sudah tidak memakai apa apa lagi di tubuhnya bu bidan masih saja memakai jilbabnya saat berhubungan seks.

bu bidan berjalan mendekati meja kerjanya dan mengaduk aduk isi tasnya seperti mencari sesuatu. dia kembali membawa beberapa penjepit logam, yang setiap pasang dihubungkan dengan rantai logam dengan liontin berbentuk hati tergantung ditengahnya. selain itu dia membawa tongkat panjang yang sepertinya terbuat dari karet dengan permukaan bergerigi, ujung tongkat itu membulat sehingga berbentuk seperti penis. aku kaget darimana bu bidan mendapatkan barang barang seperti itu. pertama dia memasang penjepit di puting payudara kirinya.

"ahhhssshhh"

kudengar suara desisan saat dia menjepit puting sebelah kirinya sendiri. setelah itu dia mengambil ujung lain dari penjepit yang dihubungkan rantai ini dan mengarahkannya ke puting sebelah kanan milikku.

"aduhhh ahhhh sakit"

bu dwi memasang jepitan itu pada puting payudara sebelah kanan milikku. dia mengambil sepasang lagi jepit yang tersisa kali ini memasang ujung ujungnya pada puting payudara kanan miliknya dan puting payudara kiri milikku. kini puting kami terhubung silang satu sama lain. panjang rantai yang tidak lebih dari 50 cm membuat kami tidak bebas bergerak, jika sampai tertarik maka akan mengakibatkan rasa sakit pada puting payudara kami. tapi entah kenapa kami berdua justru menikmati rasa sakit itu. kami berdua memang sensitif pada bagian puting payudara kami terutama sejak kami hamil, buktinya sering kami orgasme hanya dengan memainkan puting payudara kami.

"sekarang ini"

bu bidan mengambil tongkat karet tadi. dia mengarahkan tongkat karet berwarna coklat tua dengan panjang sekitar 60 cm ke bibir vaginanya. pelan pelan salah satu ujung tongkat itu amblas masuk dalam vagina bu dwi. hampir sepertiga panjang tongkat itu masuk kedalam vagina bu dwi. kini bu dwi nampak sperti wanita hamil dengan penis panjang berwarna coklat gelap mengantung di selangkangannya. belum selesai aku terpana dengan pemandangan di depanku, kini bu dwi mengarahkan ujung lain tongkat itu ke vaginaku.

"tolong, dibuka sedikit pahanya"


"ahhhss adhhhuhh" aku merasakan sensasi aneh saat tongkat karet itu memasuki vaginaku. gerigi di sekeliling permukaan tongkat itu membawa rasa nikmat didalam rongga vaginaku. pelan tapi pasti kini ujung tongkat itu juga memenuhi vaginaku dengan menyisakan panjang sekitar 15 cm ditengahnya. sekarang kami terhubung satu sama lain di tiga titik, masing masing dua di puting payudara kami dan tongkat karet di vagina kami.seandainya ada orang yang melihat kondisi kami saat ini pasti akan sangat terkejut dan horny. bagaimana tidak, dengan berlatar tempat di dalam ruang periksa, 2 orang wanita hamil yang terhubung puting puting payudaranya dengan sebuah rantai terlihat mempunyai penis dan saling mengentoti satu sama lain. sebuah pemandangan yang tidak biasa yang jika ada yang merekam dan dijual, akan menjadi video bf yang sanagt laku di pasaran.

setelah membetulkan posisi kami, bu dwi mulai menarik pantatnya ke belakang dan mengakibatkan tongkat karet dalam vagina kami tertarik keluar. setelah itu dia memajukan pantatnya lagi dan membuat ujung tongkat karet ini masuk kembali ke vagina kami. aku yang dari tadi hanya diam kini mulai paham. aku mulai menggerakkan pantatku pelan seirama dengan gerakan bu dwi. senasi gerigi serta rasa sakit jika puting kami tertarik menghasilkan rasa nikmat tersendiri. semakin lama gerakan kami semakin cepat.

"ahhhhhsssh ahhh ehhnakkk" racau bu dwi

"ihhya ayo terus bu sodok terus" balsku tak mau kalah

"ahhhyooo terus sodok aku buuuu"

selama hampir setangah jam kami saling menyodok, entah berapa kali orgasme yang kami dapat tadi. cairan vagina kami meleleh sepanjang tongkat karet itu dan menetes membasahi lanti di bawah kami. tubuh kami bermandikan keringat seprti habis berlari jauh. puting payudara ku yang dijepit mengeluarkan asi selama kami saling sodok tadi. si itu menetes diaatas perutku dan bercampur dengan keringatku. kami menyudahi permainan kami setelah hampir satu jam. kami harus menghindari kecurigaan orang karena berlama lama di rung periksa.

----------------------------------------------------------------------------

[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
[HIDE]

bu bidan pov

sejak payudara ku yang tumbuh semakin besar dari hari ke hari akibat kehamilanku ini adit semakin suka memainkan kedu buah dadaku ini. hampir tidak ada waktu yang dilewatkan bersamaku tanpa memainkan buah dadaku entah itu meremas remas, memelintir dan menarik narik narik putingku, atau sekedar menghisap atau menggigitinya. entah itu saat sedang menyetubuhiku, saat menonton tv, di dapur, saat makan, saat mandi bersama dimanapun adit selalu bermain dengan payudaraku. jadi tidak heran jika meskipun saat ini usia kandunganku baru menginjak 5 bulan, payudaraku sudah memproduksi asi. meskipun belum melimpah tapi adit suka sekali menyusu padaku. sepert pagi itu, hari minggu pagi, aku sedang di dapur sedang memasak untuk sarapan ku dan adit. suamiku baru akan pulang 2 hari lagi karena mengikuti seminar pertanian yang diadakan kementrian pertanian di ibukota provinsi. kelompok tani desa kami diundang ke seminar sebagai model percontohan sistem koperasi yang sedang digadang gadang pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan menyejahterakan petaninya. suamiku yang menjadi ketua kelompok tani mewakilinya untuk menyampaikan presentasi tentang kiat kiat dalam pengelolaan pertenian di desa kami.

"selamat pagi ibu" suara adit menyambutku

"hyaaah, aduh adit, ngagetin ibu aja kamu"

adit sudah berada di belakangku yang sedang memasak sambel terong kesukaannya. tangannya sudah meremas kedua buah dadaku dari belakang. saat itu aku memakai celemek dengan tali di pundak berwarna biru dengan aksen bunga. di baliknya aku memakai kaos pink dengan bawahan rok berwarna putih.

" aduhhh dit sshhh" desisku "auhhh uhhh shhhh"

tiba tiba adit mencubit putingku dan menarik nariknya.

"ahhhh aduhh jangan dit jangan dipencet" kataku "ibu lagi masak nih"

"wow, ibu belum melahirkan, tapi sudah keluar susunya"

"uhhhh itu gara gara kamu" balasku "kamu sih terus terusan mainin tetek ibu ahhhss"

"ahhhh, adit jadi haus"

adit lalu menarik kaosku ke atas tetekku. kini tinggal celemek yang menutupi kedua tetekku. adit mengeluarkan tetekku dari balik celemak tanpa membuka ikatan talinya lebih dulu. dia menarik ketengah celemek yang kupakai sehingga sekarang celemek itu terjepit kedua tetekku. dia langsung mencaplok tetekku dan menghisap keluar asi di dalamnya persis seperti waktu dia masih bayi. bedanya kali ini tangan kirinya sudah menggerayangi dan menggosok gosok vaginaku dari luar rok yang kupakai.

"aditt ahahh shhhh" hanya suara itu yang bisa keluar dari mulutku.

"wah. lihat bu" kata adit "vagina ibu sudah basah kuyup"

"ahhha dhitttt aduhhh enak sayang"

"bisa kaget kalo bapak lihat nih" kata adit sambil menggigit pentil tetekku.

puas menyusu kini adit berhenti sebentar.

"bu, adit pengen ngentot ibu nih" kata adit "balik badan dong"

"oke sayanghhh"

"ayo mulai"

setelah berbalik adit langsung menusukkaan penisnya ke vaginaku. vaginaku yang sudah basah kuyup memudahkan penis adit melakukan penetrasi padaku. adit langsung menggenjotku dari belakang dengan kecepatan tinggi. dia memegangiku pada kedua lenganku sehingga aku tidak tersungkur karena posisiku yang membungkuk ke depan.

"hhhahhh ibuuu ahhhhh" racau adit

"uhhhhha ohhhhhh" aku juga tak kalah ikut mendesah. " ahhh ibu sayang adit"

"ahhh adit juga sayang ibu" balasnya "ahhh vagina ibu ennnak bangheettt"

"oohhhh uahhhhh"

aku mendapatkan orgasme pertamaku. kini celemek yang kupakai sudah basah kuyup karena air susu yang terus menerus keluar.

"ibu udah keluar yaaaaa" kata adit " gimana bu rasanya kontol adit? enakkk? dibandingin punya bapak enakan mana?"

"ahhhhgg, kontolmu dit, kontolmu jauh lebih enak" jawabku "ahhhdit. kontolmu jauh lebih besar, pahnnnjang dan lebih nikmatttttahhhg"

"kalo gitu adit akan kasih ibu hadiah" kata adit " adit bakal keluarin pejuh adt di dalam vagina ibu, giaman ibu suka?"

"ohhhg ihyaa dit, ibu mau keluar " balasku " ayo keluar bareng"

"ahhhhhhhgggggg"

teriakan kami memenuhi dapur seiring dengan orgasme kami berdua.

"ahhhggg bayinya nendang nendang dit" kataku

"ohhhya, adit nggak sabar pengen lihat adik adit" jawab adit "besok kalau sudah lahir, langsung bikinin lagi ya buuu"

---------------------------------------------------------------------------

setelah itu kami beristirahat sebentar. lalu adit membantuku meneruskan aku memasak yang sempat terhenti tadi. setelah itu kami sarapan bersama. seharian kami habiskan untuk bermesra mesraan berdua. kami berdua menonton tv bersama mungkin karen capek aku tertidur. ketika bangun jam sudah menunjukkan pukul 11.30 siang. aku tertidur selama hampir 3 jam. ketika aku bangun, aku disambut senyuman adit yang lagi lagi sedang menyusu padaku.

"udddah bangun buuuhhk" sapa dit "slrrruuup"

"ahhhditttt, enak dhhhit"

"bu, kok susu ibu cuma keluar sedikit ya?" tanya adit "beda dengan ibunya wahyu"

"ahhh kamu ini ibu ini baru hamil liman bulan tapi sudah keluar sebanyak ini" jawabku "gara gara kamu sih"

"tapi masih kurang buuukkkkk" balas adit.

"kamu itu tiap hari netek ibu masih aja kurang" jawabku " kamu nggak kasihan apa sama calon adikmu ini? masa susunya dihabisin sendiri"

"habis enak sihhh," jawab adit sambil masih terus menyusu padaku "sebentar adit punya ide"

tiba tiba dit berhenti menetek padaku. dia melepaskan kulumannya pada tetekku dan beranjak berdiri. dia berjalan meninggalkan ku yang masih terbaring telanjang di depan tv. dia menuju ke belakang entah apa yang dia lakukan. aku menunggu sepuluh menit sampai adit muncul kembali. dari belakang dia terlihat membawa tong silinder berukuran sedang berwarna krom. aku tidak tahu yang dia bawa. baru setelah di membawa barang itu mendekat aku baru sadar bahwa itu adalah alat yang biasa dipakai untuk memeras susu sapi yang dipelihara di belakang rumah.

"kalau pakai ini pasti keluar banyak" kata adit sambil menunjukkan sepasang cup penyedot.

"ahhhh gak mau ahhhh dittt"

"memangnya kenapa bu?"

"kamu pikir ibu sapi pakai gituan" balasku "lagian, pasti sakit kalo pakai itu"

"yahhh ibu"

"pokoknya ibu gak mau"

adit terlihat sedih. dia pasti sangat mengharapkan susu yang melimpah dengan alat pemeras susu sapi itu. tapi aku juga tidak mau diperas seperti sapi. namun rasa iba dan sayangku akhirnya melunakkan hatiku.

"yaudahhhh, ibu mau"

"bener bu?" sahut adit denga wajah berbinar

"iyya, tapi pelan pelan saja ya"

"oke buukk"

adit lalu menarik kabel power dan menancapkannya di stop kontak di dinding. dia mengulur kabelnya dan mendekatkan alat itu padaku. dia menghidupkan mesin itu. suara mesin berputar memenuhi ruang tamuku. dari sepasang cup itu terdengar suara udara terhisap masuk dengan kuat. aku agak ngeri mendengarnya.

"udah siap buu"

"iyyaa' jawabku "tapi disetel yang paling rendah ya kekuatannya"

"oke" balas adit "sekarang ibu nungging dong, biar gampang"

aku menuruti perintah anakku. aku menungging dengan bertumpu pada kedua tangan dan lututku. posisiku sudah mirip seperti sapi betina yang siap diperas susunya.adit lalu menarik selang penghisap kebawahku. dia memasang satu persatu cup penghisap itu pada tetekku. aku merasakan sensasi hisapan yang sangat berbedadari biasanya. hisapan ini begitu kuat menarik tetekku hingga rasanya pentilku mau copot.

"aduhhh dit yang pelan dong"

"ini sudah yang paling pelan bu" balas adit

aku terkejut jika dengan hisapan terlemah saja sudah seperti ini, trus bagaiman jika kekuatan penuh. kulihat dari cup bening susuku mulai mengalir keluar. cairan putih asi mulai mengisi tabung penympanan berukuran 5 liter yang menempel di samping mesin hisap. selama sepeuluh menit diperas setidaknya 50 ml asi sudah memenuhi tabung penyimpanan itu.

"bu, adit bantu yaaa"

tiba tiba adit yang dibelakngku sudah memasukkan kontolnya. vaginaku yang sangat basah karena rangsangan dikedua tetekku sangat meudah dimasuki penis adit. adit langsung menggenjotku.

"ahhhhhh ahhhhg gimana bu enak?" tanya adit

"ahhhduhhh enakhhhh" aku sudah tidak mampu bersuara lagi.

"adit naikin yaaaa" sepertinya dit mulai tidak sabar

"ahhh jangan dit jahngahhhhhhhhh"

aku terkejut merasakan hisapan di tetekku semakin bertambah kuat. aku mendapatkan orgasme yang pertama yang diiringi keluarnya siku yang semakin deras. vaginaku yang semakin basah membuat adit semakin liar menggenjotku.

"ahhhhh buu ahhhhh"

"aduhhha dit enak dit"

selama 1 jam penuh aku digenjot adit dan diperas susuku. kombinasi keduanya membuatku orgasme sampai 4 kali. aditpun akhirnya memuntahkan lahar putih panasnya bersamaan dengan orgasme terakhirku. asi yang berhasil diperas terkumpul 300 ml. adit puas sekali. semenjak saat itu setiap hari aku diperas dengan alat itu. setidaknya 3kali sehari susuku diperas, setiap 8 jam sekali susuku diperas sambil digenjot adit. adit suka sekali melihatku seperti itu. bahkan sekarang hisapan alat itu selalu disetel maksimal. seiring dengan usia kehamilanku produksi asiku juga semakin banyak. bahkan saking seringnya dihisap setiap hari rata rata setiap diperas kedua tetekku menghasilkan kurang lebih 1 liter asi. jadi selama sehari tidak kurang 3 liter asi diperas dari tetekku. semuanya habis diminum adit setiap hari.

-----------------------------------------------------------------------------

saat ini bulan april, usia kandunganku sudah menginjak 6 bulan sedangkan usia kandungan bu sri sudah 8 bulan, tinggal beberapa minggu lagi sebelum kelahiran cucu pertamaku dari adit. pada bulan ini pula adit akan berulang tahun yang ke 12. sedangkan wahyu sudah berulang tahun kemarin pada bulan maret. aku tidak sempat memberi hadiah kepada ayah calon anak kedua ku itu. dan dengan semakin dekatnya ulang tahun adit maka aku berniat memberi mereka berdua hadiah istimewa. aku sudah menyiapkan rencanaku jauh hari. aku melibatkan bu sri dalam kejutan ini. sebelumnya aku sudah mengabari bu sri dan hari ini aku berniat menjalankan rencan itu.

sudah sejak kemarin adit dan wahyu tidak di rumah. mereka berdua ikut studi wisata ke jakarta yang diadakan sekolah mereka. selama hampir seminggu kedepan kami akan tersiksa karena tidak mendapat jatah dari adit dan wahyu. tapi momen ini dirasa pas untuk menyiapkan kejutan untuk mereka berdua. hari itu hari jumat seperti biasanya aku hanya praktek setengah hari. setelah selesai aku tidak langsung pulang tapi menuju rumah ibu sri. sesampainya di rumah ibu sri aku langsung masuk dan menjelaskan rencanaku.

"jadi begini lho bu, 6 hari lagi kan adit ulang tahun dan kemarin saya belum sempat kasih hadiah ke wahyu pas ulang tahun. jadi bagaimana kalau kita berdua bikin kejutan untuk mereka"

"ohiyya, bu, saya setuju sekali" balas bu sri semangat "tapi kejutan apa?"

"ini saya sudah punya ide"

aku menunjukkan barang yang ku sudah kusiapkan sebelumnya. bu sri masih bingung dan belum memahami maksudku.

"ini apa bu?" sambil menunjukkan sebuah lingkaran logam mengkilat di tangannya.

"gini bu, bagaimana kalau kita kasih kejutan buat mereka dengan memasang tindik di pentil susu kita?"

bu sri terlihat terkejut dengan jawabanku "apa? tindik?"

bu sri nampak enggan dan kurang setuju dengan ideku

"bagaimana bu?"

"wah memang tidak ada ide yang lain?"

"ayolah bu, saya sudah menyiapkan rencana ini matang matang tenang saja"

"tapi apa tidak sakit bu?" bu sri nampak ketakutan

"yaa, pasti sakit tapikan cuka sebentar" balasku "tapi pasti anak anak kita akan senang dengan kejutan ini"

"trus siapa yang harus memasang bu?" tampak bu sri kurang yakin dengan rencanaku.

"tenang saja bu, saya kan sudah biasa"

aku yang seorang bidan memang sudah biasa memasang tindik. bayi perempuan yang baru saja lahir biasanya langsung dimintakan tindik kuping oleh ibu mereka. jadi sudah tidak terhitung berapa kali aku memasang tindik. aku sudah sangat berpengalaman dan hafal langkah langkah melakukan tindik yang benar dan aman. aku yang berlatar belakang medis selalu mendahulukan setiap tindakan yang kulakukan. meskipun kali ini sedikit berbeda jika biasanya aku memasang tindik di kuping kali ini aku harus memasangnya pada pentil payudara. perbedaan tebal dan kondisi jaringan keduanya merupakan tantangan tersendiri. tapi dengan pengalamanku aku yakin bisa melakukannya.

"jadi? bagaimana?" tanyaku lagi memantapkan hati bu sri.

"tapi ibu yakin bisa kan?"

"tenang saja saya sudah berpengalaman" jawabku menenangkan bu sri " sekarang ibu buka bajunya dan berbaring dulu.

aku segera menyiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan mulai dari jarum , batang logam, tindik semuanya harus steril. aku menyiapkan alkohol dan es batu.

"sudah siap?"

"ssudahhh"

aku mengoleskan alkohol 70% di pentil bu sri. setelah itu aku memberinya es batu untuk ditempelkan pada pentilnya sehingga mati rasa untuk mengurangi rasa sakit

"aduh dingin"

"biar gak sakit"

selagi menunggu pentil bu sri mati rasa. aku menyeterilkan alat alatku. setelah dirasa cukup aku bersiap membuat lubang di pentil kiri bu sri.

"sekarang lepas es nya" sambil aku memberinya handuk kecil untuk digigit.

aku mendekatkan jarum nya, dan memberi aba aba

"siap ya buuu. pada hitungan ketiga" aba abaku "satuuuuu duuuaaa ....."

"ahggggggggg" bu sri berteriak keras. untungnya rumah nya luas dan tertutup sehingga tidak ada yang mendengar. pentil yang tegang dan sensitif pasti sangat sakit ketika kutusuk dengan jarum seukuran ini. darah mengalir dari pentil bu sri aku segera memasang batang logam di lubang pentil bu sri agar bekas luka nya tidak menutup kembali.

"gimana? sakit bu" aku sedikit kasihan

"ihhya" jawabnya dengan sedikit air mata mengalir.

setelah beristirahat sebentar aku melakukan proses yang sama pada pentil yang lain kembali suara jeritan memenuhu ruangan tempat kami berada. setelah itu giliranku untuk ditindik. aku meminta bantuan bu sri untuk membantuku melubangi pentilku, setelah tadi kuajari dan mengalami sendiri proses yang sama. setelah itu kami menunggu beberapa hari hingga lukanya mengering dan bersih. empat hari setelah proses pelubangan aku datang kembali untuk memasang tindiknya. tidak seperti tindik kuping. tindik yang kupesan langsung di internet ini lebih besar baik diamater lingkarannya maupun diameter batangnya. setelah mencabut batang yang sudah tertancap selama berhari hari. kami menggantnya dengan tindik berwarna putih emas. tindik itu bisa dilepas sewaktu waktu dengan mudah jika ada suami kami. warna pentil yang gelap dapat menyamarkan lubang di pentil kami apalagi sudah berbulan bulan suami suami kami sudah tidak menyentuh kami. dengan alasan keselamatan kandungan kami, padahal hampir setiap hari kami bergantian diegenjot oleh anak anak kami. dan selama beberapa bulan kedepan sampai persalinanku tindik ini akan aman terpasang pada kedua pentil tetekku.

hari yang kami tunggu akhirnya tiba. pagi itu aku bersiap menjemput adit disekolah aku sudah mengabari bu sri untuk berangkat bersama dan setelah itu langsung mampir ke rumahku. sesampainya di sekolah kami menunggu sebentar sebelum bis rombongan studi wisata datang. kulihat wahyu dan adit menghampiri kami berdua yang sudah menunggu di dekat motor kami. setelah mereka naik dan barang bawaan di bawa, segera kami meninggalkan sekolah untuk menjalankan rencana kami. mendekati rumah ku adit kelihatan bingung karena wahyu dan ibunya mengikuti kami berdua. sedangkan jalan kerumah mereka sudah jauh terlewat.

"bu, kok wahyu sama ibunya ngikutin kita sih?"

"udah, kamu tenag aja"

"ayo dong bu cerita ada apa?" adit merengek

"nanti kalau sudah sampai rumah ibu kasih tahu"

"bener ya awas kalo bohong"

setelah sampai di rumah kami seger masuk untuk menyiapkan rencana kami selanjutnya. setelah menyuruh mereka mandi, makan lalu istirahat selagi kami menyiapkan kejutan untuk mereka.

"awas ya nggak boleh ngintip" kataku

"kalau sampai ngintip kejutannya batal" tambah bu sri " ayo bu"

bu sri mengajaku kebelakang. adit dan wahyu tiduran di depan tv. kami segera menuju ke dapur. di dapur kami segera melepas baju yang kami pakai tanpa satupun yang tersisa kecuali jilbab di kepalaku. lalu aku mengambil liontin yang terbuat dari perak bertuliskan nama wahyu dan adit dan memasangnya di tindik yang sudah terpasang sebelumnya di pentil kami masing masing. setelah itu aku mengambil krim kocok yang biasa dipakai menghias kue tart. kami mengoleskan krim tersebut ke seluruh permukaan perut dan payudara kami. hampir seluruh permukaan kulit perut dan payudara kami tertutupi krim kecuali bagian aerola dan pentil sehingga tidak menutupi tindik yang terpasang sebelumnya. setelah itu kami mengambil 2 buah lilin merah besar dan menyalakannya. lalu kami menancapkan lilin itu masing masing di vagina kami. setelah persiapan selesai kami segera menuju ruang tamu untuk memeberika kejutan kami. meskipun sedikit sudah untuk berjalan dengan lilin yang menyala sedang menancap di vagina kami.

"selamat ulang tahun" teriak aku dan bu sri bersamaan.

adit dan wahyu kaget melihat kami berdua dalam kedaaan sperti ini. wajah mereka terlihat sumringah menerima kejutan dari kami.

"tiup lilinnya tiup lilinnya tiup lilinnya sekarang juga sekarang juga sekarang juga" kami kembali bernyanyi bersama.

setelah itu adit dan wahyu meniup lilin yang tertancap di vagina kami. kami semua tepuk tangan dan memberi selamat kepada adit dan wahyu. mereka senang sekali menerima hadiah dari kami. kami memberi mereka hadiah french kiss secara bergantian. setelah melepas lilin di vagina kami mereka lalu menjilati krim di tubuh kami sampai bersih. mereka juga senang melihat tindik di puting kami yang berhiaskan liontin dengan nama mereka. perayaan ulang tahun hari itu dirayakan seharian dengan berhubungan seks bersama. berkali kali mereka menyetubuhi kami dan memuntahkan sperma mereka di tubuh kami. meskipun baru saja pulang perjalanan jauh mereka tidak terlihat capek bahkan pejuh mereka yang sudah tidak dikeluarkan selama seminggu banyak sekali jumlahnya. tubuh kami berdua dilumuri oleh cairan cinta anak anak kami. kami menutup perayaan itu dengan tidur bersama dalam keadaan telanjang sampai keesokan harinya.
------------------------------------------------------------------------------

ibu sri pov

detik detik persalinanku tinggal dalam hitungan belasan hari. sebentar lagi anakku yang kedua hasil hubunganku dengan adit, teman anakku sendiri, akan segera lahir. adit, wahyu dan serta bu dwi sudah tidak sabar menunggu kelahiran bayi yang akan menjadi anak, adik dan cucu mereka. sementara itu saat ini aku lebih sering mengunjungi bu bidan untuk berkonsultasi tentang persalinanku, selain itu juga untuk memuaskan hasrat lesbian kami berdua. bu dwi yang saat ini juga sedang hamil 7 bulan hasil dengan hubungannya dengan wahyu, masih masuk kerja. dia bercerita bahwa baru akan mengambil cuti setelah kelahiran anakku ini. kami sering bertemu di baik di puskesmas maupun di rumah kami untuk sharing pengalaman kehamilan kami kali ini yang sangat berbeda. pengalaman yang yang belum pernah kami dapatkan sebelumnya kami alami selama kehamilan kali ini. adit dan wahyu juga semakin sayang kepada kami. mereka saling menjaga calon adik dan anak mereka. bahkan sekarang kami tidak diijinkan berangkat sendiri kemana mana sebagai gantinya anak kamilah yang mengantar jemput kami kemanapun kami pergi.

seperti sore ini, setelah berkonsultasi dengan bu bidan dwi di puskesmas, aku akan segera pulang. tapi karena hujan deras yang tiba tiba turun memaksa kami menunggu di puskesmas. kami berdua menunggu jemputan dari anak kami yang saat ini mungkin baru mengkuti kegiatan ekstra di sekolah. anak anak kami sudah mengabari bahwa akan segera langsung menjemput kami seusaipulang dari sekolah. hari sudah semakin sore dan gelap, puskesmas sudah sepi sejak tadi karena sudah tidak ada pengunjung dan beberapa pegawai sudah pulang. tinggal menyisakan beberapa orang saja di dalam kantor puskesmas. ada pak heru kepala puskesmas ini, pak tri tukang kebun sekaligus penjaga puskesmas, seorang tukang becak yang berteduh di depan serta pak dukuh yang menunggu hujan reda setelah tadi bermain tenis bersama pak heru dilapangan samping puskesmas.

lam kami menunggu hingga khirnya terdengar suara sepeda motor memasuki halaman puskesmas yang kukenali sebagai suara motor bebekku dan mungkin yang satu adalah motor matic milik bu bidan. kami sudah bersiap siap pulang dan menunggu di ruangan bu bidan. tapi setelah menunggu cukup lama baru akhirnya anak anak kami masuk keruangan bu bidan. sebagian badan mereka basah karena terkena air hujan. sebenarnya kami ingin langsung pulang tapi mereka menolak dan memilih menunggu hujan sedikit reda dengan alasan keamanan kami. kami menurut saja. kami bangga punya anak yang sangat perhatian dengan ibu mereka. kami kembali ngobrol untuk mebunuh waktu. tapi ditengah obrolan kami tiba tiba wahyu mencium bibirku begitu juga adit yang sudah langsung menubruk bu sri. hawa dingin ditambah nafsu mereka yang masih muda mebuat kami terpaksa melayani mereka. adit segera meminta kami untuk bersandar di meja periksa.

"ayo sekarang ibu ibu nungging ya dipinggir meja itu"

aku dan bu dwi menuruti saja kata kata adit. lalu wahyu dan adit mendekat lalu menyibakkan rok kami berdua. lubang vagina kami terpampang lebar karena aku dan bu bidan tidak pernah memakai celana dalam. mereka langsung menggenjot kami secara bersama dari belakang. aku dengan adit sedangkan bu bidan dengan wahyu. dengan kasar mereka menggenjoti kami, aku sudah tidak khawatir dengan kandungan kami karena sudah kuat. mereka menggenjoti kami sambil meremas tetek kami yang sudah tidak tertutupi baju kami.

"ahhhhhhh enak buu"

"ahhggggg ahhhhh"

mereka berdua berteriak kencang. aku khawatir akan ada yang mendengar teriakan mereka meskipun keadaan sudah sepi apalagi suara hujan yang masih deras. aku menoleh kearah pintu dan menyadari bahwa pintu ruanganku belum tertutup sempurna sehingga beresiko jika ada orang yang lewat.

"ahhhhg wahhhyyyu tutuphhh duhlu pintunya ahhhhg" kata bu bidan

"nggak usah bu" jawab wahyu "nggak apa apa"

"tapi. . . aggghhhhh" belum selesai bu bidan bicara dia dikagetkan dengan sodokan wahyu yang semakin liar.

lenguhan kami semakin keras, memenuhi ruangan bu bidan, beradu dengan suara hujan yang masih juga belum reda. kami semakin kelenjotan seiring orgasme kami.

"agghhhhhh ennnakkkk bu ahhggg"

"terima ini bu ahhhhhhh"

adit dan wahyu berteriak keras. dan aku yakin teriakan mereka pasti terdengar sampai keluar. aku yang masih lemas setelah menrima orgasme ku tiba tba dikejutkan dengan suara dari luar.

"ooo jadi ini to pestanya dik adit"

"wah, kenapa nggak ajak ajak dari dulu"

suara beberapa orang laki laki bersahutan mengagetkanku. setelah kulihat ternyata ada pak heru, pak tri, pak dukuh serta tukang becak yang ada di depan sudah ada didalam ruangan kami. aku terkejut melihat mereka mendapati kami dalam kondisi seperti ini. begitu juga bu bidan yang tampak syok ketahuan sedang digenjot dari belakang oleh wahyu. tapi ekspresi berbeda ditunjukkan wahyu dan adit mereka tampak santai dan biasa saja.

"gimana bapak bapak? mau mulai sekarang" buka wahyu.

aku tak paham yang mereka bicarakan.

"silakan dipilih mana yang suka, tapi jangan berebut" timpal adit "nanti kan bisa gantian"

"aku bu bidan" teriak pak dukuh dan pak tri bersamaan

"yasudah saya make bu sri dulu yaaaa" kata tukang becak, yang kuketahui bernama pak bejo "wah hamil tua, pasti peret nih hahah"

omongan mereka sungguh tidak beradab. aku dan bu dwi hanya bisa pasrah mengetahui kami sudah diumpankan kepda orang orang ini oleh anak kami sendiri.

"bu dinikmati ya" kata wahyu kepadaku.

tiba tiba saja dari belakang pak bejo sudah mencengkeram pinggulku, penis hitamnya sudah tegang mengacung siap menyetubuhiku. begitu pula bu bidan sudah digenjot oleh pak dukuh. sementara itu pak heru berjalan di depanku dan memaksaku mengoral penisnya. pak tri juga ikut ikutan minta dioral oleh bu bidan. kami terus terusan digenjot selama 30 menit sebelum akhirnya mereka keluar dimulut dan di vagina kami. mereka bergantian menggarap kami sampai sampai tubuh kami penuh dengan cairan sperma mereka. aku dan bu bidan juga dipaksa berciuman dengan mulut kami yang penuh sperma bapak bapak itu. mereka juga menarik narik tindik di puting kami, mereka tidak percaya perempuan yang dari luar terlihat baik baik seperti kami ini ternyata punya kelakuan binal. mereka bahkan lebih terkejut lagi mendengar penjelasan dari adit bahwa anak dalam kandungan kami dalah anak adit dan wahyu. mereka menggarap kami sampai malam, pakaian kami acak acakan akibat perbuatan mereka. setelah hujan reda kami pulang.

namun semenjak itu mereka seperti kecanduan dengan tubuh kami. setiap ada kesempatan mereka selalu minta dilayani oleh aku atau bu bidan. mereka bahkan dengan terang terangan berani ke rumah kami untuk menyetubuhi kami di depan anak anak kami. kami sudah menjadi budak seks bapak bapak itu. tidak ada yang bisa menghentikan mereka untuk menikamti tubuh kami. bahkan dimalam sebelum persalinanku, aku yang sudah menginap di puskesmas, sempat digarap oleh bapak bapak itu. keadaan puskesmas yang sepi memungkinkan mereka melancarkan aksi mereka. begitu pula dengan bu bidan tidak lepas dari jeratan mereka. bu bidan yang juga terpaksa menginap di puskesmas untuk menunggui perkembangan persalinanku ikut menjadi sasaran pemuas nafsu bapak bapak yang lebih pantas kami panggil bapak, karena usia mereka sudah di atas 60 tahun semua.

keesokan harinya anak keduaku lahir, bayiku berjenis kelamin laki laki diberi nama radit, gabungan dari namaku rahayu, dan adit. pada persalinannya yang dibantu bu dwi tersebut anakku lahir dengan selamat tapi saat lahir tubuhnya dipenuhi lendir putih banyak sekali, tidak heran karena pada malam sebelum kelahirannya ibunya digarap bergantian oleh beberapa laki laki yang selalu menumpahkan pejuh mereka di jalan dimana dia akan lahir. perawat yang membantu persalinanku pun samapai heran kenapa ada banyak lendir putih kental di sekujur tubuh bayiku.

-----------------------------------------------------------------------------------------------


bu dwi pov

aku kini sudah cuti dari puskesmas. semenjak kelahiran radit putra kedua bu sri sekaligus cucu pertamaku. aku kembali sering mengunjungi rumah bu sri. aku sering berkunjung untuk membantu merawat radit. aku sangat menyayangi cucuku itu. aku bangga sekali di umurku yang baru menginjak 37 tahun aku sudah memiliki seorang cucu. radit mirip sekali dengan ayahnya, adit. selain ikut membantu merawat radit tentu saja kehadiranku di rumah itu juga untuk memuaskan nafsu wahyu. bu sri yang masih dalam masa nifas tidak mungkin untuk melayani wahyu. jadinya aku yang saat ini menginjak usia 8 bulan kehamilan harus melayani nafsu anak itu. belum lagi dirumah aku harus melayani juga adit yang juga tidak bisa memakai bu sri. praktis sejak kelahiran radit sampai persalinanku nanti, aku harus melayani nafsu kedua remaja tanggung tersebut. seperti hari itu aku harus menjaga radit di rumahku, bu sri dan wahyu sedang ke kantor catatan sipil untuk mengurus surat kelahiran radit. aku pun dengan senag hati menjaga radit yang tidak lain cucuku sendiri.

tapi tiba tiba radit yang sedang kutidurkan, terbangun dan menangis keras. aku melihat popoknya tidak basah. jadi kupikir dia lapar, karena tadi bu sri tidak meninggalkan persediaan asi yang cukup. kali ini aku harus menyusui radit. aku terpaksa harus menyusui cucku sendiri mengingat aku juga tidak mempunyai persediaan susu formula. aku menggendong radit ke ruang tamu. aku segera mengeluarkan tetekku dan menyusui radit. adit yang dari tadi menonton tv sekarang duduk di dekatku.

"kamu udah berani gendong?"

"heheh belum bu"

"gimana sih bapaknya sendiri kok malah gak berani" ejekku "dasar bapak yang tidak bertanggung jawab"

selama 20 menit radit terus menyusu padaku. sepertinya seleranya terhadap susu besar mirip seperti radit. untungnya produksi asiku juga melimpah semejak diperas menggunakan mesin peras sapi dulu. adit yang ada disampingku kini mupeng. aku menggodanya dengan membuka payudara ku yang lain.

"kamu pengen?" tanyaku pada adit

"ehhh iya buk" jawab adit polos "boleh gak adit ikutan nenen"

"gak boleh yaa masak bapaknya gangguin anaknya lagi nenen"

"yahhh ibu"

aku hanya tertawa dalam hati melihat kelakuan anakku itu. sebenarnya aku hanya menggoda dia. tentu saja dia boleh ikut nenen. tapi aku terus menggoda dia sampaia akhirnya.

"bu, boleh yaaaa?" pinta adit dengan wajah mengiba.

"yaudah sini" kataku "tapi jangan rebutan ya?"

akhirnya aku menyusui radit dan adit bersamaan. ayah dan anak itu meyusu padaku ibu dan nenek mereka secara bersamaan. mereka menghabiskan persediaan susu dikedua tetekku. ditengah tengah sedang meyusu kulihat penis adit sudah tegang sepertinya dia sudah nafsu. akhirnya aku mengajak mereka berpindah ke kamar. kasian juga melihat adit seharian menahan nafsu karena aku yang terlalu sibuk mengurus radit. akhirnya didalam kamar aku menyusui radit dari samping. sementara itu adit meyetubuhiku dari belakang. guncangan tempat tidur akibat gerakan adit untungnya tidak mengganggu tidur radit.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

mendekati detik detik persalinanku aku semakin bernafsu. segala macam variasai dan gaya seks kucoba bersama adit dan wahyu. mereka yang bahakn masih muda kewalahan menghadapiku, tapi nyatanya tak mampu memuaskan hasrat seksku. dari mulai mencoba bdsm, digangbang bapak bapak di puskesmas, ngeseks di pinggir hutan pinus atau ditengah ladang sudah kucoba. aku tak tahu lagi apa yang dapat memuaskan aku. lalu aku mencoba mencari ide di internet. aku membuka berbagai situs di dunia maya. semuanya sudah pernah kucoba dan biasa saja hingga akhirnya aku mengunjungi situs beastility. situs dimana menampilkan wanita berhubungan seks dengan hewan. aku tertarik dan bicara dengan adit tentang keinginanku ini. aku memikirkan hewan apa yang pas untuk menyetubuhiku. tidak mungkin sapi atau kuda karena terlalu berbahaya bagiku. tiba tiba adit teringat tentang anjing jantan bersama anak anaknya yang dipelihara tetangga depan rumah kami. anjing jantan itu terpaksa merawat keeanam anaknya, karena sang betina mati saat melahirkan. aku dan adit mulai memikirkan cara untuk menjalankan aksi itu.

keesokan harinya kami melihat tetangga kami pergi sekeluarga, mereka tampak akan pergi lama terlihat dari barang bawaan mereka yang banyak. sebelum berangkat mereka sempat menitipka rumah dan anjingnya pada kami. pucuk dicinta ulam pun tiba. rencanaku berjalan mulus. setelah mereka pergi, adit segera membawa anjing anjing itu kerumah kami. anjing itu sujah jinak dengan kami karena sudah biasa melihat kami. segera adit membawa masuk anjing anjing itu ke dalam rumah. adit juga memasang kaos kai pada keempat kaki induk anjing jantan itu, agar cakarnya tidak melukaiku saat menyetubuhi aku. setelah persiapan selesai, adit membawa persedian asi ku yang disimpan dalam kulkas. adit menuangkan sedikit susu itu ke vaginaku. secara otomatis anjing anjing itu menjilati susu di vaginaku. vaginaku jadi basah karena air liur anjing bercampur dengan cairan vaginaku. adit kembali menuangkan susu sampai habis. setelah habis, entah insting dariman pejantan yang mungkin sudah lama tidak merasakan kehangatan betina itu menaiki tubuhku. aku sedikit kaget. adit memberi aba aba untuk tetap tenang. aku yang dalam posisi berbaring dinaiki seekor anjing dari depan. aku merasa pejantan itu mulai menggesek gesekkan alat kelaminnya yang mulai membesar pada vaginaku yang sudah basah. nafas anjing itu mendengus pertanda bahwa dia sudah nafsu. aku mulai mersa benda keras mulai menusuk nusuk vaginaku. lama lama benda yang ternyata penis anjing itu masuk kedalam vaginaku. pejantan itu mulai menggenjotku. lidahnya menjulur menjilati tetekku samapi basah oleh air liur anjing itu. semakin lama sogokan anjing itu semakin kasar. aku juga merasakan ada sesuatu yang menggelembung di kemaluan anjing itu. kulihat adit dari tadi asyik mendokumentasikan aktivitas ibunya yang hamil tua sedang disetubhi oleh seekor anjing. dia kelihatan terangsang melihat ibunya sendiri sedang melayani seekor anjing. aku merasa anjing ini akan orgasme, aku tahu dari gerakkannya yang tidak beraturan. tidak lam kemudian anjing itu menyemprotkan bibit bibitnya dalam vaginaku. selama 5 menit anjing itu tidak henti hentinya menyemprotkan lahar panas dalam rahimku. aku membayangkan bagaimana keadaaan bayi dalam perutku setelah disirami oleh sperma anjing. aku ingin tahu reaksinya nanti saat sudah besar mengetahu dulu waktu dalam kandungan ibunya pernah disetubhi anjing. selesai orgasme anjing itu langsung berbalik, tapi karena tonjolan besar di penis anjing itu membuat kemaluan kami tidak bisa lepas. aku terpaksa ikut menungging karena posisiku tidak nyaman. sembari menungging menunggu kelamin kami terlepas anak anak anjing tadi mendekatiku kemabali mereka meminum asir susuku langsung dari putingku. aroma susu yang menetes saat aku disetubhi ayah mereka mebuat mereka pasti merasa lapar. akhirnya selama 1 jam aku dalam posisi menungging dengan kemaluanku tersambung dengan penis anjing sambil menyusui anak anaknya. aku sudah mirip sperti anjing betina yang sedang hamil dan menyusui anak anaknya.

semenjak saat itu selama seminggu, anjing jantan itu rutin menyetubuhiku. bahkan dia ikut tidur dalam kamarku agar leluasa menyetubuhiku, akupun tidak pernah memakai pakaian agar memudahkan anjing itu jika sewaktu waktu dia bernafsu. 3 hari setelah kepulangan tetanggaku aku melahirkan anakku. aku sempat sekali disetubuhi anjing itu pagi pagi sebelum aku berangkat ke rumah sakit. aku harus ke rumah sakit daerah karena tidak ada tenaga medis yang mampu membantu persalinanku, karena aku satu satunya bidan di desa ku. aku melahirkan anak lelaki sehat yang diberi nama andi. saat cerita ini ditulis aku sedang hamil 7 bulan anak ketiga ku. dan kali ini adalah bibit dari teman adit yang lain yang bernama doni. aku dan bu sri gencar menyebarkan gaya hidup bertukar anak seperti ini. saat ini bu sri juga sedang hamil 4 bulan anak ketiganya yang merupakan bibit dari ikrom, sedangkan ibu ikrom juga sedang hamil 2 bulan anak yang ditanam wahyu, anak bu sri. sementara itu, saat ini ibu dari doni yang sedang hamil 9 bulan anak dari adit, sedang ada di depanku sedang digenjot oleh anjing dan mengoral penis adit sambil buah dadanya diperas menggunakan alat peras susu sapi yang dulujuga dipakai untuk memeras susuku.

[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
Terlalu sangar buat ane gan.....tapi tetap bikin crooot..mantap
 
Beuuuhhh....bagus cara nulisnya, walau terasa main kasar overall kueren
 
untuk adegan lainnya sih ok banget, tapi dengan anjing atau binatang lainnya kayaknya enggak banget deh bro. sorry cuma komen aja.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd