haryhidayat99
Semprot Lover
- Daftar
- 18 Aug 2015
- Post
- 293
- Like diterima
- 3.735
maaf kalo kurang menarik, mohon kritik dan saran dari agan dan sista semua
namaku dwi nur ekawati, orang orang biasa memanggilku mbak dwi atau bu dwi. dari panggilanku pembaca pasti sudah bisa menebak darimana asalku. aku tinggal di wilayah lereng gunung lawu. aku adalah seorang bidan desa dan juga seorang aktivis perempuan. aku sudah bersuami dan sudah dikaruniai seorang anak lak laki. suamiku bernama agus raharjo. dia berusia 45 tahun, lebih tua 9 tahun dari aku yang berusia 36 tahun. anakku satu satunya bernama aditya. dia berumur 11 tahun dan baru duduk di kelas 1 smp.
seperti halnya mayoritas penduduk di lereng gunung, suamiku bekerja sebagai seorang petani sayuran dan buah buahan. selain itu kami juga memiliki beberapa ekor sapi di belakang rumah kami sebagai tambahan penghasilan. kebetulan suamiku adalah ketua kelompok tani yang ada di desaku, dia mengurusi penyaluran hasil pertanian dari desa kami. itu dilakukan agar kami bisa menghindari tengkulak karena sebelum adanya keompok tani dan koperasi unit desa di dalamnya harga jual hasil pertanian kami selalu di beli dengan harga di bawah standar.
sedikit deskripsi tentang diriku, seperti halnya wanita yang sudah mempunyai anak tubuhku sudah tidak langsing lagi tapi juga tidak bisa dikatkan gemuk. lebih tepat jika di sebut berisi. payudaraku berukuran 38c sudah agak kendor tapi masih cukup menarik dipadu dengan puting berwarna kecoklat-coklatan. setiap hari aku aku memakai jilbab lebar yang menutupi dadaku baik itu di puskesmas tempatku bekerja maupun di rumah saat ada tamu misalnya. tapi jika hanya ada suami atau anakku aku selalu memakai daster babydoll.
kehidupan seksku sejauh ini masih lancar, kami melakukannya secara rutin meskipun tidak setiap hari. itu karena tuntutan pekerjaan suamiku yang harus sering keluar kota untuk menyalurkan hasil pertanian dari desa kami. jadi kami hanya bisa melakukannya setiap suamiku pulang. meskipun begitu kehidupan seksku kurasa sangat monoton. suamiku yang masih konservatif jarang melakukan variasi variasi dalam berhubungan seks. bahkan jika sudah sangat capek setelah pulang dari luar kota tanpa pemanasan, suamiku langsung melakukan penetrasi itupun juga tidak bertahan lama.
tapi aku tidak pernah berpikiran untuk berpaling dari suamiku, pikiran untuk berselingkuh tidak pernah terbayang dalam pikiranku. padahal jika mau pasti banyak lelaki yang bersedia kuajak selingkuh. bagaimana tidak meskipun setiap hari tubuhku terbalut baju muslim lengan panjang yang menutupi seluruh tubuhku ditambah jilbab lebar yang menggantung menutupi dadaku, nyatanya itu semua tidak bisa menghalangi tatapan mesum dari laki laki disekitarku. entah itu dari rekan kerjaku di puskesmas, bapak bapak tetanggaku bahkan anak anak remaja yang ada disekitar rumahku.
"bu. adit berangkat sekolah dulu" kata adit sambil mencium tanganku.
"hati-hati ya nak, belajar yang rajin di sekolah" jawabku
pagi itu setelah adit berangkat ke sekolah, akupun juga bersiap berangkat ke puskesmas. setealah menyiapakan alat praktek dan beebrapa lembar dokumen aku berangkat ke puskesmas tempatku bekerja. setelah menempuh perjalanan menyusuri jalanan di pinggir hutan pinus aku samapai di puskesmas. meskipun waktu itu masih pukul 6.45 pagi dan puskesmas mulai buka pukul 7.30 ternyata sudah banyak yang mengantri di ruang tunggu. kebanyakan dari mereka adalah ibu ibu hamil yang akan memeriksakan kandungan mereka.
"wah, pasti sibuk hari ini" pikirku.
meskipun seharusnya baru buka pukul 7.30 karena sudah banyak yang mengantri aku segera memulai praktekku. satu persatu ibu hamil tadi masuk ke ruanganku. usia kandungan mereka beragama ada yang masih 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 8 bulan bahkan ada yang perkiraan hari lahirnya tinggal beberapa hari. keperluan mereka pun beragam ada yang sekedar cek kehamilan rutin, ada yang membawa keluhan maupun melakukan usg untuk mengetahui perkembangan janin mereka. semuanya ku layani dengan sabar satu persatu hingga akhirnya sampai pada antrian terakhir.
setelah petugas daftar memanggil nama terakhir, masuk seorang wanita seumuran denganku. terlihat perutnya sudah agak membesar beradu dengan dada membusung yang belum mulai memproduksi asi. aku tahu namanya ibu sri rahayu. dia berasal dari desa di seberang lembah. sejak awal kehamilan dia sudah rutin memeriksakan kehamilan padaku jadi aku sudah cukup akrab dengannya, lagi pula kami juga seumuran. dari cerita sebelumnya ku ketahui ternyata ini adalah kehamilan keduanya. anak pertamanya seumuran dengan anakku dan ternyata adalah teman akrab anakku yang sering bermain ke rumah.
"silahkan duduk bu sri" aku mempersilkan dia duduk di meja periksa.
"ya bu bidan" jawabnya singkat.
"ada keluhan apa" kataku sambil membolak balik buku catatan kehamilan bu sri
"tidak ada cuma, mau usg saja"
"o kalau begitu silahkan tiduran dan bajunya seikit diangkat"
aku menyiapkan peralatan untuk usg dan menarik meja peralatan mendekati meja periksa. setelah aku berbalik terlihat ibu sri sudah berbaring dengan bajunya sudah tersingkap sampai dibawah payudaranya. aku segera menghidupkan perlatan usg tersebut lalu mulai mengoleskan gel di permukaan perut bu sri. aku mengambil probe usg dan mulai menyorotkan ke arah perut bu sri. di layar usg mulai terlihat gambar hitam putih janin di dalam perut bu sri.
"wah, bayinya sehat bu" kataku
"wah terima kasih dok"
memasuki usia 2 bulan kehamilan, pertumbuhannya normal
"kalau jenis kelaminnya apa bu bidan"
"wah sepertinya perempuan, cantik seperti ibunya
ah, bu bidan bisa saja
setelah selesai, aku mulai memebersihkan gel yang menempel dipermukaan perut dan ujung probe usg dengan tissue dan kurapikan kembali alat-alatnya. bu sri masih tiduran tampak ada sesuatu yang masih dipikirkan.
"ada apa bus sri? ada yang mau ditanyakan"
"begini bu bidan. ehmmm. ehhhmmm"
"kalau ada yang perlu di tanyakan ditanyakan saja"
"anu bu bidan, vagina saya jadi lembab dan sedikit gatal"
"o, begitu. harus diperiksa itu"
"tapi tidak berbahaya kan bu"
"saya juga belum tahu sebelum melihat kondisinya"
"kalau begitu tolong bu bidan diperiksa dulu"
"baiklah. tolong berbaring lagi"
aku mengambil alat periksa ku dan mengambil senter kecil dari atas meja kerjaku. aku kembali ke meja periksa dengan alat alatku. setelah itu aku menaikkan rok bu sri dan menaikkan kaki bu sri pada sandaran di kiri kana ujung meja periksa. aku mengambil senter dan mulai menyorotkan ke arah selangkangan ibu sri. ternyata bu sri tidak memakai celana dalam. aku semakin memfokuskan arah lampuku pada vagina bu sri. terlihat cairan putih kental mengalir dari rongga vagina bu sri. cairan itu banyak sekali bahkan sampai meleleh membasahi paha dan menetes ke meja periksaku.
aku mengambil sampel cairan dan memasukkannya dalam botol kecil yang sudah kusiapkan tadi. aku mengambil beberapa tetes dan melabeli botolnya. setelah selesai mengambil sampel cairan aku mengambil gunting buaya. aku memasukkan ujungnya ke dalam vagina bu sri dan pelan pelan mulai membuka ujungnya. terlihat bagian dalam rongga vagina bu sri, setelah kuamati tidak ada tanda tanda jamur maupun infeksi. setelah selesai aku menurunkan kaki bu sri dan mempersilakan bu sri duduk dan merapikan kembali pakaiannya.
"bagaimana bu bidan? ada penyakitnya tidak"
"tidak bu, mungkin hanya karena lembab"
"jadi?"
"ya sering sering ganti celana dalam saja"
"wah, padahal saya selama hamil ini jarang memakai celana dalam. hihihi"
"iya saya paham, tapi saya sudah mengambil sampel cairan dan harus saya kirim ke laboratorium di rumah sakit daerah" jawabku "mungkin dalam beberapa hari hasilnya baru keluar"
"kalau begitu terimaksih saya permisi dulu"
"sama sama bu, silakan"
setelah bu sri pulang aku segera merapikan dan membersihkan ruangan kerjaku. saat membersihkan meja periksa aku sadar ada genangan cairan dari vagina bu sri. aku memperhatikannya dengan seksama dan aku baru sadar ternyata itu adalah sperma. jadi tadi sebelum kesini bu sri baru saja di setubuhi suaminya. pantas saja cairannya kental dan sangat banyak. tapi aku harus tetap mengirim sampel tadi ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut agar mencegah hal hal yang tidak diinginkan.
saat akan membersihkan sisa sisa sperma itu, entah kenapa aku jadi merasa terangsang. aku tidak mengelap sperma itu tapi justru mendekatkan hidungku dan menghirup aroma sperma itu.
"ah,ternyata baunya enak sekali" batinku
aku merasa aku sudah tidak waras menciumi sperma milik lelaki yang bukan suamiku. tapi aroma sperma itu seakan menghipnotisku. aku seperti tidak sadar saat kembali mendekatkan kepalaku dan kali ini aku menjulurkan lidahku. sedikit demi sedikit aku menjilat sperma itu rasanya asin bercampur amis. aku semakin mabuk oleh rasa sperma itu. aku membayangkan jika sperma itu sampai masuk ke rahimku aku pasti hamil. aku menjadi terbayang bayang bagaimana aku dengan perut buncit sedang hamil anak keduaku.
setelah sperma habis aku segera pulang karena hari sudah sore. dalam perjalanan aku terus terangsang membayangkan kejadian tadi di puskesmas, dan bagaimana jika aku sampai hamil oleh sperma itu. sesampainya di rumah ku lihat tidak ada orang, karena suamiku sedang ke kota untuk menyetorkan hasil sayur dan buah. sedang anakku mungkin sedang bermain bola dengan teman temannya di lapangan pinggir desa. aku segera bersih bersih dan bersiap memasak untuk makan malam. aku sudah tidak memikirkan apa yang terjadi di puskesmas tadi.
tapi saat sedang memasak aku kembali terangsang oleh kejadian tadi. vaginaku ku rasa sudah sangat basah oleh cairan tadi. entah kenapa pandanganku tertuju pada terong yang akan rencananya akan kumasak tumis sambal terong itu. aku mengambil terong ungu berukuran diameter 7 cm itu. aku mendekatkan terong itu kearah selangkanganku. aku mulai menggosok gosokkan terong itu dari luar dasterku. vaginaku kini semakin basah. aku yang tadi berdiri sekarang sudah jongkok tidak kuat menahan gosokan terong pada vaginaku.
karena sudah tidak dijamah suamiku selama beberapa hari, aku sudah sangat terangsang. aku mulai menaikkan rok dasterku dan memelorotkan celana dalamku. tangan kiriku juga sudah mulai meremas remas payudaraku dari luar. aku megarahkan ujung terong itu ke bibir vaginaku. pelan pelan kumasukkan batang terong itu ke dalam vaginaku. tersa penuh dan sesak memang tapi bisa lancar masuk karena rongga vagina ku sudah basah oleh cairan vaginaku. jari jari tangan kiriku sekarang sudah masuk kedalam bh ku dan memelintir puting payudaraku. aku mulai mengocok vaginaku dengan terong. sensasinya sungguh luar biasa vaginaku dimasuki benda sebesar ini. jauh lebih besar dari penis suamiku. kocokanku semakin liar dan bh ku sudah acak acakan karena remasan tanganku. aku semakin mempercepat kocokanku hingga akhirnya tubuhku menegang seperti di setrum. aku orgasme sangat hebat karena masturbasi dengan terong. birah terpuaskan hanya dengan sebatang terong. aku berbaring terengah engah di lantai dapur rumahku dengan baju acak acakan. aku sangat menikmati masturbasi tadi sampai sampai aku tidak sadar ada sepasang mata dan lensa kamera yang sedang merekam apa yang baru saja aku lakukan.
saat malam tiba aku makan malam berdua dengan anakku. menu makan malam hari ini adalah telur dadar, sayur kacang panjang dan tumis sambal terong. ya terong, terong yang tadi aku gunakan untuk masturbasi kini sudah terhidang menggugah selera di atas meja makan. tentunya setelah aku cuci bersih sebelum aku masak tadi. tapi inilah yang menarik menghidangkan terong bekas masturbasi untuk dimakan bersama anakku.
"sambel terongnya enak bu" adit mulai ngobrol denganku
"suka ya nak, ibu sengaja masak sambel terong kesukaanmu" jawabku
"tapi yang ini lebih enak daripada biasanya"
"jadi biasanya tidak enak" aku pura pura marah.
"tidak, maksud adit, biasanya juga enak tapi yang ini lebih terasa bumbunya" jelas adit.
"iya, ibu tahu, kan ini spesial buat kamu"
-------------------------------------------------------------------------------
beberapa hari kemudian suamiku sudah pulang. seperti biasanya aku selalu bermesra mesraan dengan suamiku. aku ngobrol dengan suamiku di dalam kamr sambil nonton tv. aku berniat mengutarakan beberapa hal yang menjadi pikiranku beberapa hari belakangan ini.
"mas" aku membuka pembicaraan.
"iya" jawab suamiku enteng sambil menonton siaran berita di tv.
"masss dengerin dong" aku menarik wajah suamiku ke arahku.
"iya ada apa"
"ehhmm, seminggu yang lalu bu sri, ibunya wahyu yang sering main kesini periksa ke ibu"
"trus?"
"dengerin mas serius ini"
"iya iya apa"
"dia lagi hamil mas,jalan 2 bulan, mas gak ada rencana buat bikinin adit adik. kan adit sudah gede mas"
"serius kamu"
"iya dong mas, biar rumah ini rame lagi. lagian kalo nanti adit sudah kuliah kan aku masih ada temennya di rumah"
"yaudah kalo gitu sekarang yuk"
setelah itu kami mulai berciuman . lidah kami saling membelit satu sama lain. tangan mas joko meremas remas payudaraku. akupun mulai melepas dasterku dan pakaina dalamku. meskipun baru pemansan sebentar tapi aku sudah sangat basah, mas joko juga sudah menurunkan celananya. penisnya sudah tegak mengacung siap memasuki vaginaku. segera diarahkan penisnya ke bibir vaginaku. sedikit sedikit kepala penisnya menerobos vaginaku. mili demi mili batang penis suamiku akhirnya masuk semua dalam vaginaku. dia kini mulai menggenjot aku. payudara ku diremas dan dihisap oleh suamiku. tidak sampai 7 menit gerakan suamiku sudah semakin liar. akhirnya dia oragasme meskipun aku belum sampai orgasme. dia sudah kelelahan dan langsung tertidur. meskipun begitu aku tidak tega meminta lebih karena kasihan melihat suamiku masih terlihat kecapekan.
besoknya kami kembali berhubungan seks, berkali kali mas joko menumpahkan sperma dalam rahimku.
"ayo mas genjot trus" aku memberi semangat.
"ahhh aahhh" erang mas joko
"ayo genjot terus mas, genjot terus istrimu ini sampai hamil. ayo mas bikin perutku membuncit lagi karena benihhmu. ayo mas"
selama berhari hari kami isi kegatan kami dengan berhugungan seks. mas joko terus menerus menumpahkan bibit calon adik adit dalam rahimku. bahkan sebelum dia kembali berangkat kami sempat melakukan quicky sex.
-------------------------------------------------------------------------
besoknya selama seminggu aku mulai mendapatkan tamu bulananku. aku kecewa ternyata aku belum hamil. aku sangat berharap bisa hamil lagi. bisa memberikan adik untuk adit. aku mulai menyibukkan diri dengan pekerjaanku. tapi karena aku seorang bidan pikiran itu justru terus membayangi pikiranku.
"ah aku tidak boleh putus asa" pikirku
tiba tiba pintu ruanganku diketuk.
"permisi bu dwi?"
"iya, masuk"
ternyata petugas jaga di depan. dia membawa amplop besar berwarna coklat.
"ini ada kiriman hasil lab dari rumah sakit" sambil meletakkan amplop itu diatas mejaku.
"oiya, terima kasih"
aku segera membuka amplop itu dan membaca isinya. ternyata tidak ada yang salah semua baik baik saja. syukurlah aku ikut senang dengan keadaan kehamilan bu sri. aku berpikir untuk memberitahu hasil tes ini setelah pulang praktek. karena hari ini hari jumat, puskesmas buka setengah hari. tapi aku masih menerima pasien di rumah, karena sewaktu waktu ada yang membutuhkan bantuanku apalagi akses kesehatan di wilyah kami cukup jauh jadi harus ada tenaga medis yang selalu siaga dalam memberi pertolongan khususnya ibu bersalin.
setelah menempuh perjalanan dengan motor matic ku aku sampai di rumah bu sri. rumah dengan halam yang sangat luas. berbagai macam pohon buah tumbuh di depan rumah itu. aku memarkirkan kendaraanku di samping pohon mangga. aku berjalan mendekati tangga rumah berbentuk joglo itu. aku berdiri di depan pintu dan mengetuk pintu rumah.
"permisi, bu sri"
tidak ada jawaban.
"permisi, kulo nuwun" aku sedikit berteriak
masih tidak ada jawaban. aku berpikir tidak ada orang di rumah dan berniat untuk pulang tapi ketika aku melihat 2 pasang sandal di depan pintu aku berubah pikiran.
"di rumah pasti ada orang, tapi mungkin sedang di dapur sehingga tidak kedengaran suaraku" pikirku
akhirnya aku berjalan meninggalkan pintu depan dan menyusuri halaman samping rumah. rumah di desa memang sangat luas wajar kalau suara atamu kadang tidak terdengar apalagi jarang ada rumah yang dilengkapi bel seperti di rumah rumah yang ada di kota besar. ketika berjalan mendekati jendela kamr yang terbuka aku mendengar suara samar samar. setelah kutajamkan pendengaranku aku yakin ada dua suara, satu perempuan dan satu laki laki. aku yakin suara perempuan itu milik bu sri tapi aku tidak tahu milik siapa suara laki laki itu. aku tidak asing dengan suara laki laki itu tapi tidak terpikirkan olehku pemiliknya.
karena penasaran aku berjalan mendekat ke jendela itu. aku mendekatkan mataku ke celah daun jendela kayu itu. pertama tidak terlihat setelah menggeser sudut pandanganku aku terhenyak. aku terkejut sekali melihat apa yang ada di depan mataku. terlihat bu sri sedang terlentang diatas tempat tidur dalam keadaan telanjang. perut buncit dan payudara bu sri berguncang hebat saat dia digenjot dalam posisi misionary.
tapi anehnya lelaki yang sedang menggenjot bu sri masih muda. tubuhnya masih kecil dan aku juga teringat bahwa dulu bu sri pernah bercerita bahwa suaminya sudah 3 bulan bekerja di luar kota. aku jadi bingung lalu siapa lelaki itu. setelah aku mencoba menggeser kembali arah pandanganku aku mulai bisa melihat wajah lelaki itu. tapi karena dia sedang menyusu pada payudara bu sri aku tidak bisa melihat secara keseluruhan.
baru setelah dia selesai menyusu dan mengangkat kepalanya baru terlihat wajahnya. dan bagai tersambar petir di siang bolong aku melihat anakku adit sedang menyetubuhi bu sri, ibu temannya sendiri. aku tidak percaya bu sri berselingkuh dengan anakku apalagi dalam keadaan hamil.'
"oh adit sayang terus genjot ibu" bu sri menyemangati adit
"iya bu, adit sayang ibu, ahhhh ahhhha ahhhh"
"kamu yang sudah membuat ibu seperti ini kamu harus tanggung jawab"
"ohhh, adit mau keluar bu, adit mau sampai" adit ternyata akan orgasme.
"ohiya adit keluarkan saja dimana terserah kamu, kita keluar bersama sama"
tiba tiba adit mencabut penisnya, terlihat penis coklat yang lebih besar dari milik ayahnya itu terlihat mengkilat basah oleh cairan vagina bu sri. dengan segera adit mengarahkan penisnya ke mulut bu sri. tanpa dikomando bu sri membuka mulutnya dan mengulum penis anakku itu. adit menghujamkan penisnya dnegan liar sampai akhirnya tubuh mereka berdua menegang. adit mengeluarkan spermanya di dalam mulut bu sri banyak sekali sampai menetes keluar membasahi payudara yang sudah terlihat menegeluarkan susu itu.
setelah selesai orgasme adit mencabut penisnya dari mulut bu sri, kulihat mulut bu sri penuh dengan cairan sperma milik anakku. adit membersihkan penisnya dengan menggosokkan penisnya pada payudara bu sri. tidak selesai di situ adit lalu memasukkan jari telunjuknya ke mulut bu sri dan mencolek sedikit sperma. lalu sperma itu dioleskan kearah pentil hitam bu sri yang masih tegang dia mengambil sperma dan mengoleskannya lagi pada aerola bu sri yang seukuran tutup gelas itu. adit melakukan hal yangsama pada payudara yang lain.
tidak tahu harus berbuat apa aku bingung. aku harus pulang sebelum ketahuan. ketika berbalik ternyata ada tangan yang membekapku dari belakang. seiring dengan tarikan nafasku aku merasa tidak sadarkan diri. aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah lelaki yang ada dibelakangku itu. mataku semakin berat hingga akhirnya aku tidak sadarkan diri.
----------------------------------------------------------------------------
ketika aku mulai sadar, aku bisa merasakan pakaianku dilucuti satu persatu. mulai dari blouse lengan panjangku dan rok panajngku. aku juga merasa bh dan celana dalam ku sudah tidak pada tempatnya. sedikit demi sedikit aku mulai membuka mata. meskipun belum sepenuhnya aku juga mulai bisa mendengar sayup sayup suara orang di sekitarku. aku melihat bayangan orang yang tidak dapat ku kenali berada di sampingku. kepalaku masih terasa berat dan pening. belum juga hilang kebingunganku atas apa yang terjadi tiba tiba aku merasa seseorang meminumkan sebuah obat padaku. aku yang masih juga belum sadar mulai merasakan perubahan dalam tubuhku aku merasa badan ku mulai menghangat. rasa kantuk yang tadi menguasai tubuhku seakan hilang seiring dengan semakin cepatnya detak jantungku. aku mulai bisa melihat dengan jelas sosok lelaki di depanku.
aku terkejut melihat wahyu sudah berada di sampingku. lebih terkejut lagi mengetahui pakaianku sudah terlepas menyisakan bh dan celana dalam serta jilbab di kepalaku. aku berusaha bangun tapi aku sadar kedua kaki dan tanganku terikat pada tali yang terkait di setiap sudut tempat tidur. wahyu yang hanya bercelana pendek kolor mulai berjalan mendekatiku. dia naik dari ujung tempat tidur dan merangkak di atas kakiku.
"wahyu apa yang kamu lakukan, cepat lepaskan ibu"
tidak ada jawaban
"cepat wahyu jangan main main"
seakan tidak menghiraukan perkataan ku wahyu memegang pahaku. dia mulai mendekatkan kepala nya ke selangkanganku. aku bisa merasakan hidungnya mulai menggesek bibir vagina dari luar cd ku. aku merasakan sensasi nikmat dari perlakuan wahyu. belum hilang rasa nikmat itu kini wahyu mulai menghisap vaginaku. sesekali lidahnya menjilat klitorisku dari luar cd. seiring dengan hisapan wahyu aku merasakan sesuatu akan meledak dari vaginaku. tubuhku menegang aku merasa kan orgasme yang luar biasa hanya dari rangsangan pada vaginaku. aku terengah engah dan mencoba mengatur nafasku tapi andi masih saja menjilati cd ku yang basah oleh cairan orgasmeku.
"sudah wahyu hentikan"
"tenang saja bu, dinikmati saja"
"jangan kurang ajar ya kamu"
"sudahlah bu ibu tadi juga menikamtinya kan? kalau tidak mana mungkin ibu bisa orgasme seperti ini"
aku bingung darimana anak seusia wahyu bisa tahu masalah seks seperti ini. ketika memikirkan hal itu aku teringat hal sebelumnya yang kulihat. anakku sedang menyetubuhi bu sri, ibu wahyu dan kini wahyu akan menyetubuhi aku. belum sempat bertanya apa yang sedang terjadi wahyu kini sudah merangkak naik ke atas tubuhku. posisinya tepat di atas tubuhku. wahyu lalu meringkuk diatas tubuhku dengan posisi payudara tepat didepan wajahnya. wahyu lalu mencaplok payudara kiriku. dia menjilat dan menghisap pelan pada pentilku yang sudah sangay keras terangsang. sesekali dia menggigit lembut serta menarik pelan pentil payudaraku. dia melakukan itu bergantian pada kedua payudaraku.
aku hanya bisa mendesah menikmati hal itu. mataku terpejam merasakan setiap rangsangan pada payudaraku. tiba tiba aku merasa tangan wahyu merayap menuju vaginaku. jari jarinya mulai mengelusi dari luar cd sebelum akhirnya menyelusup dibalik cd ku. jari jarinya masuk ke dalam vaginaku. sambil masih bermain dengan payudaraku wahyu mulai mengocok vaginaku dengan tangannya. kocokan yang semakin cepat ditambah perlakuannya pada pentilku merupakan kombinasi yang akhirnya mengantarku pada orgasme ku yang kedua. belum pernah rasanya aku mengalami orgasme beruntun seperti ini. bahkan selama hampir 15 tahun pernikahanku dengan suamiku baru pertama kali ini aku mengalami orgasme sehebat ini.
puasa bermain dengan payudara dan vaginaku wahyu berdiri. dia mulai memelorotkan celananya. dibalik celana kolornya terlihat penis hitam besar yang sudah sangat tegang dan basah pada lubang kencingnya.
"sekarang waktunya memuaskan ibu dengan kontol saya"
"jangan wahyu, jangan" teriakku.
aku meronta berusaha melepaskan diri tapi sia sia selendang yang mengikat kaki dan tanganku terlalu kuat untuk ku lepaskan.
"stop wahyu aku ini ibu temanmu, adit"
tiba tiba ada suara wanita menjawab "memangnya kenapa?"
aku menoleh ternyata itu adalah suara bu sri. mataku terbelalak melihat bu sri yang sedang hamil besar dalam keadaan telanjang. yang lebih tidak dapat kupercaya lagi adit, anakku satu satunya sedang menyetubuhi bu sri dengan posisi duduk memangku bu sri. tangannya meremas payudara bu sri dari belakang. aku tidak paham apa yang terjadi.
"sudahlah bu bidan dinikmati saja"
"apa apaan ini cukup lepaskan saya" aku mulai marah "adit apa yang kamu lakukan ayo hentikan semua ini"
tapi adit hanya diam tidak merespon dan hanya tersenyum sambil terus menggenjot bu sri. tubuh bu sri berguncang seiring erangannya yang terdengar di seisi kamar. tanpa kusadar wahu sudah dalam posisi siap meyetubuhi ku. dia sudah meulai menempelkan kepala penisnya pada bibir vaginaku. perlahan lahan penis besar dan apans itu sudah memenuhi rongga vaginaku. terasa sangat sesak jauh lebih besar dari milik suamiku. bahkan hampir mendekati ukuran terong yang kupakai dulu untuk masturbasi.
"ahh ahhh ahhh bu ahhh"
wahyu mulai menggenjot vaginaku. aku mulai terangsang. aku tidak percaya bisa menikmati persetubuhan oleh teman anakku sendiri. tapi akal sehatku masih tersisa membuatku tersadar.
"ahhhhh jangh . . ngan . . .janghan wahyu"
"gimana wahyu rasanya genjot ibuku?" tanya anakku.
"nikmat sekali dit, rasanya seperti dipijit pijit"
"adit apa yang kamu katakan ayo lepaskan ibu"
"sudahlah, ibu nikmati saja. ibu juga kesepian kan sering ditinggal bapak? buktinya waktu itu ibu mastirbasi pake terong"
aku terkejut mendengar jawaban adit. ternyata dia mengetahui kejadian waktu itu di dapur. aku menjadi merasa bersalah. apakah karena hal itu adit menjadi seperti ini. bagaimana mungkin adit membiarkan temannya menyodok lubang tempat dia lahir dulu.
" ah bu dwi sungguh cantik sekali. wahyu sayang ibu"
tiba tiba wahyu menciumku. sodokannya semakin liar dan cepat. aku hampir orgasme lagi untuk ketiga kalinya"
"wahyu mau keluar bu. wahyu mau ngeluarin pejuh di dalam rahim ibu ahhh ahhh"
"ahhhh jangan wahyu jangan, ibu bisa hamil" jawabku
"kenapa tidak? sekarang giliran kamu yang hamil benih dari wahyu" potong bu sri
"apa? apa maksudnya semua ini?"
"asal anda tahu bu bidan bayi yang ada dalam perut saya ini adalah anak dari adit. ini adalah calon cucu anda"
aku hanya diam tidak bisa mencerna kata kata bu sri.
"saya hamil anak adit. aditlah yang telah menghamili saya. dan sekarang giliran anda hamil oleh wahyu, anak saya"
tiba tiba tubuh wahyu menegang dia memelukku erat seakan tidak mau berpisah denganku. aku merasakan semburan sperma memenuhi rahimku bersamaan dengan orgasme ketigaku. aku merasa sperma wahyu memenuhi tiap relung vaginaku. kami dalam posisi seperti itu selama lima menit sampai orgasme wahyu selesai. saking banyaknya sperma wahyu sampai sampai meleleh keluar vaginaku. karena kelelahan aku tertidur kembali.
ketika aku tersadar kembali hari sudah sangat gelap. aku tidak tahu berapa lama aku tertidur. keadanku asmih terikat tapi disampingku sudah ada bu sri yang sedang digenjot adit dari samping sambil bu sri meremas remas payudaraku. meskipun tidak sedang hamil payudaraku tidak kalah besar dengan milik bu sri hanya saja miliku tidak bersusu. aku yang sudah terangsang lagi kini sudah digenjot lagi oleh wahyu.
selama malam itu aku berkali kali aku di setubuhi wahyu. berkali kali pula wahyu selalu menumpahkan spermanya dalam rahimku. aku mulai menikamti semuanya. aku yang tadinya masih memberontak sdikit sedikit mulai pasrah dan mengikuti genjotan wahyu. bahkan ketika adit menumpahkan spermanya di mulut bu sri lalu bu sri dengan mulut penuh sperma adit mencium bibirku. tidak ayal aku ikut menikmati sperma adit dalam mulutku. kunikmati tiap tetes sperma milik anakku itu sampai habis.
---------------------------------------------------------------------------
bu sri pov
"ahhh ahhh terus adit sayang sodok terus" aku terus memberi semangat pada adit.
anak lelaki teman anakku ini kini sudah seperti suamiku sendiri. hampir setiap hari anak ini meyetubuhi aku dan menumpahkan lahar panasnya dalam rahimku. tidak heran saat ini bentuk perut ku sudah membesar akibat benih yang ditanam adit dalam rahimku. aku tidak pernah menyangka akhirnya akan menjadi seperti ini. aku yang seorang ibu sekaligus istri bisa hamil oleh penis milik teman anakku sendiri. semua ini berawal dari kejadian pada sore itu. waktu itu aku baru saja pulang dari pasar setelah berjualan seharian. karena merasa lelah dan mengantuk aku mencoba merebahkan diri sebentar. mungkin karena sudah sangat mengantuk akhirnya aku tertidur selama beberapa jam. aku terbangun ketika jam dindingku menunjukkan pukul 3.30 sore. aku langsung berjalan ke kamar mandi karena sepulang dari pasar aku belum sempat membersihkan diri. baru saja akan membuka pintu kamar mandi aku melihat bayangan orang sedang dalam kamar mandi. aku mencoba mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup sempurna. aku terkejut melihat ada sosok adit teman anakku wahyu sedang mengocok penisnya. dia menggunakan bh berenda berwarna krem untuk membungkus penis coklat besar miliknya. aku sadar bh yang dia pakai untuk mengocok penisnya adalah bh kotor milikku yang belum sempat aku cuci.
"ahhh bu sri tetek mu besar sekali. ahhh ahhha. jepit tititku bu sri ahhh ahhh" adit meracau keenakan.
"gila anak ini berani membayangkan teman ibunya sebagai bahan masturbasi" batinku
sebenarnya aku tidak terlalu terkejut dengan fakta adit menjadikanku bahan masturbasi. aku yang sudah berumur 37 tahun ini masih dikaruniai dengan tubuh yang menggoda setiap mata lelaki. bagaimana tidak dengan dada membusung berukuran 36b dipadu dengan bokong sintal nan menggoda selalu menarik perhatian lelaki disekitarku. meskipun setiap hari selama berjualan di pasar aku memakai pakaian yang relatif sopan ternyata tidak mencegah pandangan mesum dari rekan pedagang maupun pengunjung warungku di pasar. meskipun hanya sebatas memelototi lekuk tubuhku karena mereka tahu aku sudah bersuami dan mempunyai seorang anak. jangankan berselingkuh memikirkan untuk melakukan hal itu pun aku tidak pernah. tapi semuanya berubah beberapa minggu yang lalu, suamiku harus berangkat ke ibukota untuk bekerja. dia mendapat panggilan untuk mengerjakan proyek di sana. aku yang dulu selalu rutin medapat jatah dari suamiku praktis kini tidak bisa melakukan apa apa. aku hanya bisa menahan birahi yang semakin menumpuk setiap hari dan menunggu kepulangan suamiku. sebelum berangkat suamiku berjanji akan berusaha pulang setidaknya sebulan sekali itupun jika target setiap periode pembangunan dapat dicapai tepat waktu. jika tidak maka aku hanya semakin tersiksa menunggu kepulangan suamiku nanti yang belum jelas kapan.
hingga akhirnya aku disuguhi pemandangan ini. pemandangan penis besar milik teman anakku yang sudah tegang sempurna terbungkus oleh bh milikku. aku yang sudah tidak merasakan kehangatan penis lelaki serasa tersihir untuk menikmatinya. tapi belum sempat aku menjalankan natku, akal sehatku muncul kembali. aku harus menghentikan ini. semuanya tidak benar.
"adit, kamu ngapain?" kataku mengaggetkan adit.
"ehh ehmmm aduh" adit yang sedang fokus mengocok penisnya kaget
adit kini sudah menghentikan kocokan pada penisnya. bh yang tadi membungkus penisnya kini sudah terjatuh di lantai kamar mandi. tapi penisnya masih tegang mengacung tegak di selangkangannya. dia berusaha menutupinya dengan celananya tapi sia sia karena tonjolan di celana kolor bola miliknya masih terlihat.
"apa yang kamu lakukan?"
"maaf bu, adit minta maaf"
"kamu tadi sedang apa? kamu mau ibu laporkan ke orang tua kamu?"
"maaf bu jangan, tolong jangan laporkan ke orang tua saya."
"sudah sering kamu ngocok memakai bh milik ibu"
" . . ." tidak ada jawaban. adit hanya tertunduk.
"jawab ibu atau ibu laporkan semua ini"
"i iyya bu sudah sering" jawab adit. "adit sudah sering ngocok pakai bh ibu dan menumpahkan pejuhnya di bh ibu"
aku terkejut mendengar pengakuan adit. ternyata dia sudah sering melakukan hal ini saat sedang bermain di rumahku. pantas saja aku selalu menemuka noda putih pada cup bh ku saat akan mencuci pakaian dalam ku.
"tolong bu tolong jangan dilaporkan"
mendengar ketakutan adit aku justru mendapat ide.
"baiklah tidak akan ibu laporkan. tapi ada syaratnya?"
"baiklah bu. apapun syaratnya"
"sekarang buka celana kamu"
adit telihat terkejut " tapi bu . . "
"ayo cepat atau akan ibu laporkan" potongku segera.
adit segera memelorotkan celananya sampai ke lututnya. penisnya masih sangat tegang berwarna coklat kemerah merahan. pembuluh darah di penisnya menonjol dikeliling batang penisnya. aku segera berjongkok di depan adit. posisi kepalaku tepat di depan batang penis adit. kuraih penis itu dengan tangan kananku. aku mulai mengocok lembut penis adit. dia hanya bisa terpejam menikamti kocokan tanganku pada batang penisnya.
"ahha hah ahh ahh" erang adit
"enak dit kocokan ibu?" tanyaku
"ehnnak bhuk ahhha ahhh" suaranya bergetar akibat kocokanku.
"lebih enak mana dari ngocok sendiri?"
"eee ee enak dikocokin ibu" dia menjawab pertanyaanku dengan malu malu
"sekarang ibu bikin lebih enak"
aku segera mendekatkan kepalaku ke batang penis adit. kujulurkan lidahku dan menjilati setiap permukaan penis adit. tidak kelewatan kepala penis dan buah zakarnya yang sedang matang matangnya. kadang aku menghisapi kepala penis dan buah zakarnya dengan lembut. dia semakin keenakan samapai sampai tidak kuat berdiri tegak dan menyandarkan tangannya pada dinding bak mandi. puas menjilati kini aku mulai memasukkan batang penisnya kedalam mulutku. senti demi senti batang itu masuk sampai tertelan sepenuhnya dalam mulutku.
"ahhh aduhhhh ehnaak bu"
aku mulai melakukan blowjob. aku memaju mundurkan kepalaku sambil menghisapi penisnya. gerakan penis dalam mulutku seperti piston dalam mesin yang semakin lama bergerak semakin cepat. tangan adit kini sudah memegangi kepalaku. sepertinya dia sudah tidak malu malu lagi. tangannya mencengkeram rambutku dan memaju mundurkan kepalaku. hisapan ku semakin lama semakin kuperkuat. gerakan blowjob ku semakin tidak beraturan. kami melakukannya hampir selam 10 menit hingga akhirnya.
"ahhhditt kehluar bukkkk"
tangan adit menarik kepalaku mendekati selangkangannya. penisnya semakin terdorong samapi ke tenggorokan ku. bersamaan dengan itu tubuh adit menegang dan aku merasakan pancaran cairan kental dan panas dalam mulutku. adit orgasme di dalam mulutku selama 2 menit. pejuhnya banyak sekali sampai sampai tidak tertampung dan menetes keluar mulutku. aku membersihkan setiap tetes pejuh adit dari penisnya. setelah selesai aku segera berdiri kembali. adit terkejut melihat apa yang kulakukan selanjutnya. aku membuka kaosku dan menariknya keatas payudaraku. setelah itu aku mengeluarkan buah dadaku dari balik cup bh ku tanpa melepas ikatan bh ku. adit semakin melotot melihat hal ini. setelah itu aku aku memasukkan ajri tanganku kemulutku dan mencolek pejuhnya dalam mulutku. aku mengoleskan pejuh itu ke permukaan payudaraku. aku mengulanginya berkali kali sampai seluruh permukaan payudaraku dilumuri pejuh adit. dia melihat seakan tidak percaya melihat pejuh di mulutku sekarang sudah habis karena sudah kuoleskan ke seluruh permukaan kedua buah dadaku. payudaraku terlihat mengkilat memantulkan cahaya lampu bolam kamar mandi karena tidak ada bagian yang terlewat baik itu puting maupun aerolaku.
"kamu suka?
"iiii iya bu"
"kamu tidak boleh menceritakan semua ini kepada siapapun, mengerti?"
"baik bu"
"dan mulai sekarang kamu harus main kesini setiap hari. dan ibu akan kasih kamu yang enak seperti tadi"
setelah itu adit langsung pamit pulang. aku senang dapat penis yang bisa kunikmati setiap hari. semenjak saat itu setiap hari adit selalu bermain kerumahku dengan alasan untuk mengajak wahyu anakku bermain. tapi semua itu hanya alasan untukku agar bisa menikmati penis miliknya setiap hari. aku selalu melakukan oral pada penisnya. adit pun juga selalu menumpahkan pejuhnya dalam mulutku. hingga suatu hari, setelah pulang dari pasar aku tidur sebentar. setelah beberapa saat tidur aku merasakan sensasi nikamt pada selangkanganku. aku pikir hanya mimpi tapi ketika aku membuka mataku aku melihat sosok adit sedang menindih pahaku. celananya sudah melorot tidak menutupi penisnya lagi. dia sedang menggosokkan penisnya pada bibir vaginaku yang sudah tidak tertutupi cd ku yang sudah melorot ke bawah pahaku. vaginaku pun sudah sangat basah karena sudah sangat terangsang oleh gesekan batang penis adit.
"apa yang kamu lakukan adit" aku mendorongnya menjauhiku.
"kamu jangan kurang ajar yaa dengan ibu" bentakku.
"memangnya kenapa bu?" ada suara lain dari samping uang mengagetkanku.
aku terkejut melihat wahyu anakku sudah masuk ke kamarku. aku bingung apa yang sedang terjadi. aku harus menghentikan kegilaan ini. kegilaan yang kumulai sendiri kini sudah semakin tidak terkendali dengan terlibatnya anaku di dalamnya.
"ibu menikmatinya kan?"
"jaga mulutmu wahyu, jangan kurang ajar"
"buktinya ibu sampai basah seperti itu karena di gosok gosok penis adit"
"sudah hentikan semua ini" aku tidak bisa bangun karena adit masih menindih tubuh bagian bawahku.
"mengehentikan apa? bukannya ibu yang memulainya?"
aku terkejut mendengar jawaban wahyu. "wahyu tahu selama ini setiap adit main ke rumah ibu selalu mengocok penis adit. benar kan? wahyu juga tahu selama ini ibu kesepian ditinggal bapak ke jakarta dan menjadikan adit sebagai pelampiasan. wahyu sudah merekam semua keakuan ibu dalam video ini"
aku terkejut melihat rekaman video oralku pada adit selama ini bahakan sejak kejadian pertama kali waktu itu.
"jangan macam macam wahyu"
"tenang saja bu, wahyu tidak akan menyebarkannya kemana mana asal ibu menuruti syarat dari wahyu"
"baiklah, apa itu" aku kini balik terdesak dan diancam oleh anakku sendiri.
"mulai sekarang ibu harus mau dientot adit. setiap adit minta ibu harus melayani adit. mengerti ibuku sayang?"
aku terkejut dan tidak habis pikir bagaimana mungkin wahyu anakku sendiri membiarkan ibu kandungnya sendiri disetubuhi bukan oleh ayahnya sendiri melainkan oleh anak laki laki seumurannya yang tidak lain adalah teman sekolahnya sendiri.
"kamu gila wahyu. ibu tidak mau. ibu tidak sudi" tolak ku tegas
"kalau begitu video ini akan tersebar, jangan salahkan wahyu kalau sampai video ini sampai ke tangan bapak"
aku kembali terdesak dan tidak punya pilihan lain " baiklah ibu bersedia melayani adit"
seolah di komando. adit yang sudah tegang dari tadi sekarang mulai mengarahkan penisnya ke lubang vaginaku. aku bisa merasakan kepala penisnya mulai menerobos masuk ke liang vaginaku. perlahan tapi tanpa hambatan penis adit akhirnya terbenam seluruhnya dalam vaginaku yang sudah basah oleh cairan kewanitaanku. setelah mendiamkan sebentar adit mulai menggenjot vaginaku pelan. aku merasakan kenikamatan yang sudah lama aku dapatka dari suamiku. aku tenggelam dalam lautan kenikmatan seiring dengan gelombang tusukan penis dari adit. aku sangat menikmatinya hingga aku merasakan sepasang tangan meremas buah dadaku.
"jangan adit"
adit tidak berhenti dan bahkan hanya tersenyum padaku. justru wahyu anakku berkata " ibu sayang . ." sambil menunjukkan hp nya yang berisi rekaman video oralku pada adit. akhirnya aku hanya pasrah saja dengan tangan adit meremas remas buah dadaku. jari jarinya kadang menarik pentilku dari luar. aku semakin terombang ambing dalam gelombang kenikmatan yang diberikan adit seiring genjotannya pada vaginaku.
"ahhha ahhhaahhha"erang adit
"uhhhhh adit ahhhh" tanpa kusadari suara lenguhan kami beradu memenuhi kamar tempat kami bercinta
bajuku kini sudah tidak beraturan rokku sudah terangkat sampai kepinggang. baju ku dan bh ku sudah terlepas tidak menutupi bagian atas tubuhku. adit kini menciumi dan menghisap pada kedua pentil buah dadaku layaknya wahyu ketika masih bayi. seiring dengan adit menyusu padaku genjotannya juga semakin cepat. dia terlihat suka sekali menyusu pada buah dadaku. kedua buah dadaku secara bergantian menjadi sasaran kenyotan adit. hisapannya sangat kuat aku samapai melayang layang. aku diserang bertubi tubi oleh anak berusia 13 tahun yang entah darimana mendapat pengetahuan tentang seks.
"cuphhha ahhhha cuup slurphhh" suara hisapan adit pada pentilku seakan ingin mengeluarkan susu dari payudaraku.
"ahhh ehggg ahhhhhh " aku semakin menarik kepala adit mendekap nya pada dadaku.
tiba tiba adit berhenti dan melepaskan kuluman pada pentil payudaraku.
"kok tidak ada susunya bu"?
"ahh yang memang tidak ada. ibu kan tidak sedang menghasilkan asi"
"kenapa tidak?" dia terus bertanya padaku.
"ya karena ibu sedang tidak mempunyai bayi. jika ibu punya bayi ibu baru bisa menghsilkan asi" aku tidak paham kemana arah pembicaraan ini.
"jadi kalau ibu hamil. tetek ibu bisa keluar susunya." dia mengagguk paham lalu menoleh pada wahyu yang sepertinya dari tadi merekam kegiatan ku dan adit" yu bolehkan aku menghamili ibu mu"
bagai tersambar petir di siang hari mendengar hal itu. belum sempat aku berkata apa apa wahyu sudah menimpali.
"tentu saja boleh dit. silakan ibuku dihamili. ibu mau kan hamil anaknya adit?"
"sudah gila kamu wahyu, mana mungkin ibu hamil sama adit?" jawabku marah.
"tidak apa apa bu, wahyu malah suka kalau bisa melihat bentuk perut ibu yang semakin membesar karena berisi bayinya adit" jawabnya santai.
"sudah gila kalian semua, lepaskan ibu"
"yaa kalau ibu tidak mau, jangan salahkan wahyu kalau video video ini tersebar kemana mana. ibu mau?"
kembali adit menggunakan ancamannya padaku. aku sudah bingung tidak bisa berbuat apa apa. aku hanya pasrah menerima semua ini.
kini adit semakin heboh menggenjotku. perasaan bingungku sedikit demi sedikit mulai hilang tergantikan oleh sensasi erotis sedang dientot oleh teman anakku sendiri di depan dan atas persetujuan anakku. aku lebih bergairah membaayangkan bagaimana nanti jika aku sampai hamil oleh adit. anak laki laki yang lebih pantas memanggilku ibu itu kini akan menumpahkan bibitnya dalam rahimku yang subur. bibitnya yang tengah matang siap membuahi sel telur dalam rahimku yang nantinya kan tumbuh didalam perutku. kini aku yang dari tadi pasif menikmati perlakuan adit sekarang mulai ikut menggoyangkan tubuh. aku menggerakkan pantatku maju mundur seirama dengan sodokan penis adit pada liang vaginaku.
"ahhhh ahhhh ibu enak sekali" kata adit
"terus dit genjot yang dalam"
"ihhhyaaa bu ahhhha ahhhh"
"ayo dit genjot yang lebih dalam buahi rahim ibu. hamili ibu. ahhhhhh. buat ibu temanmu ini hamil anakmu. kamu suka kan kalau ibu hamil?"
akupun sudah tidak peduli lagi denga kata kataku. rasa takut dalam tubuhku kini sepenuhnay telah berganti oleh sensasi kebinalan ku. aku kini telah berselingkuh di depan anakku sendiri. bahkan anakku mengijinkan rahim ibu nya tempat dulu dia pernah tinggal selama 9 bulan diisi kembali oleh calon bayi dari temannya sendiri.
"ahhh adit mau sampai bu ahhhh ahhh"
"kita sampai bareng ayo adit. tumpahkan semua bibitmu dalam rahim ibu ahhhhh"
tubuh kami berdua menegang. kami seperti merasa setrum mengalir ke seluruh tubuh kami. sperma dit yang sangat kental memenuhu seluruh liang vagina hingga masuk kedalam rahimku. bibit bibit sperkma adit kini sedang geradu cepat untuk membuahi sel telurku yang sedang subur. kami terus berpelukan dan dalam kondisi seperti itu selama beberapa menit. sampai penis adit mengecil dan keluar dari vaginaku. dia berbaring lemas disampingku. aku hanya bisa terdiam melihat lelehan sperma yang tidak tertampung keluar dari vaginaku. aku sangat menikamti nya dan tidak peduli akan resiko yang akan terjadi.
semenjak saat itu adit rutin "bermain" ke rumahku. tentu saja itu hanya kedok untuk bisa menyeetubuhiku dan menabung pejuh dalam rahimku. akupun aman melakukan persundalan ini tanpa takut diketahui orang lain. adit yang masih anak anak bebas bermain ke rumahku, rumah temnnya sendiri. tidak akan ada yang mencium hubungan gelap kami. orang orang tidak akan menyangka adit yang masih kecil setiap hari menyetubuhi aku. tapi aku juga harus waspada sehingga setiap adit kerumah selalu ada wahyu pula, sehingga akan menjauhkan kesan mencurigakan pada kedatangannya di rumahku. bahkan wahyu suka sekali melihat ibunya disetubhi oleh temannya sendiri. dia selalu berfantasi melihat perut ibunya membesar karena perbuatan adit. tapi wahyu juga bukannya tidak pernah menggarapku, bedanya dia hanya melakukan oral, titjob, maupun handjob dan menumpahkan spermanya ke luar tubuhku terutama mulut, wajah dan buah dadaku. dia tidak pernah melakukan penetrasi padaku. dia membiarkan adit menjadi pemilik tunggal rahim ibunya. setidaknya sampai nanti adit berhasil menghamili aku.
aku dan adit melakukan persetubuhan dimana saja dan kapan saja. saat sedang menonton tv, mandi bersama, memasak bahkan menjemur di halaman belakang rumah tidak dialewatkan untuk menggenjotku. sensasi berhubungan seks semakin membuatku kehilangan akal sehat. sudah tidak terhitung berapa kali dia menumpahkanpejuhnya dalam rahimku. itu semua dilakukan dengan bebas karena tidak adanya suamiku dirumah. meskipun begitu pernah saat suamiku pulang untuk melepas rindu pada keluarganya dan mengirimkan hasil keringatnya adit masih nekat menyetubuhiku. siang itu setelah melayani suamiku dan membuatnya keluar di dalam vaginaku, aku melayani adit tepat disamping suamiku yang sedang tidur kelelahan. sensasi nikmat ditambah perasaan berdebar jika sewaktu waktu suamiku bangun dan memergoki kami dalam posisi seperti itu. bahkan wahyu ikut ikutan menyodok mulutku sambil merekam kegiatan kami dengan kamera hapenya. kami bertiga keluar bersamaan, adit di vaginaku dan wahyu di dalam mulutku. aku dengan mulut penuh sperma anakku sendiri nekat mencium kening suamiku sehingga lelehan sperma wahyu sedikit menempel di kening suamiku. sungguh binal.
suamiku dirumah hanya dua hari. setelah dia berangkat kembali ke jakarta kehidupan seksku kembali memanas. bersama wahyu dan temannya adit. beberapa minggu kemudia aku sudah telat datang bualn aku mencoba tes kehamilan dan hasilnya positif. belum yakin aku pergi ke bu bidan dwi untuk memastikan kehmilanku. setelah menjalani pemerikasaan, hasilnya keluar dan aku benar positif hamil. selanjutnya dari percakapanku dengan bu bidan dwi baru kuketahui ternyata baru kuketahui ternya beliau ini adalah ibu dari adit. anak laki yang berhasil menanamkan bibitnya pada rahimku. aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksinya jika mengetahui bahwa calon bayi yang ada dalam perutku ini adalah anak dari putranya sendiri dan dalam kata lain cucunya sendiri. ah itu urusan nanti. sekarang aku harus memeberi tahu adit, ayah asli dari anak dalam perutku ini, dia senang sekali dengan kehamilanku begitu juga dengan wahyu, dia tidak sabar mendapat adik baru. aku juga tidak lupa meberitahu suamiku di jakarta.
"yang benar dik kamu hamil?" dia terdengar senang sekali
"iya mas, ini karena kamu keluar di dalam saat sedang pulang kerumah beberapa minggu yang lalu" aku dengan lancar berbohong pada suamiku. suamiku yang tidak tahu jadwal reproduksiku pun dengan mudah kubohongi. apalagi siang itu setelah aku melayani suamiku aku langsung membersihkan sperma encernya yang jumlahnya tidak seberapa dari vaginaku. sebelum akhirnya aku melayani adit tepat disamping suamiku yang sedang tertidur pulas.
"sekarang giliranku" tampak wahyu bicara serius pada adit
"oke, tinggal atur rencana" jawabnya
setelah itu adit memberitahuku alasan dibalik semua ini. dan menjelaskan rencana besar yang dia siapkan untuk ibunya sendiri. ya benar, bu bidan dwi akan menjadi target selanjutnya dari rencana anak anak kami yang ternyata sudah sejak lama menyimpan fantasi untuk melihat ibu kandung mereka dihamili oleh orang lain yang bukan ayah mereka. aku sedikit terkejut darimana mereka mendapat ide fantasi itu, tapi aku sudah tidak peduli karena kini saatnya bu bidan dwi akan meraskan hal yang sama yang terjadi pada diriku.
namaku dwi nur ekawati, orang orang biasa memanggilku mbak dwi atau bu dwi. dari panggilanku pembaca pasti sudah bisa menebak darimana asalku. aku tinggal di wilayah lereng gunung lawu. aku adalah seorang bidan desa dan juga seorang aktivis perempuan. aku sudah bersuami dan sudah dikaruniai seorang anak lak laki. suamiku bernama agus raharjo. dia berusia 45 tahun, lebih tua 9 tahun dari aku yang berusia 36 tahun. anakku satu satunya bernama aditya. dia berumur 11 tahun dan baru duduk di kelas 1 smp.
seperti halnya mayoritas penduduk di lereng gunung, suamiku bekerja sebagai seorang petani sayuran dan buah buahan. selain itu kami juga memiliki beberapa ekor sapi di belakang rumah kami sebagai tambahan penghasilan. kebetulan suamiku adalah ketua kelompok tani yang ada di desaku, dia mengurusi penyaluran hasil pertanian dari desa kami. itu dilakukan agar kami bisa menghindari tengkulak karena sebelum adanya keompok tani dan koperasi unit desa di dalamnya harga jual hasil pertanian kami selalu di beli dengan harga di bawah standar.
sedikit deskripsi tentang diriku, seperti halnya wanita yang sudah mempunyai anak tubuhku sudah tidak langsing lagi tapi juga tidak bisa dikatkan gemuk. lebih tepat jika di sebut berisi. payudaraku berukuran 38c sudah agak kendor tapi masih cukup menarik dipadu dengan puting berwarna kecoklat-coklatan. setiap hari aku aku memakai jilbab lebar yang menutupi dadaku baik itu di puskesmas tempatku bekerja maupun di rumah saat ada tamu misalnya. tapi jika hanya ada suami atau anakku aku selalu memakai daster babydoll.
kehidupan seksku sejauh ini masih lancar, kami melakukannya secara rutin meskipun tidak setiap hari. itu karena tuntutan pekerjaan suamiku yang harus sering keluar kota untuk menyalurkan hasil pertanian dari desa kami. jadi kami hanya bisa melakukannya setiap suamiku pulang. meskipun begitu kehidupan seksku kurasa sangat monoton. suamiku yang masih konservatif jarang melakukan variasi variasi dalam berhubungan seks. bahkan jika sudah sangat capek setelah pulang dari luar kota tanpa pemanasan, suamiku langsung melakukan penetrasi itupun juga tidak bertahan lama.
tapi aku tidak pernah berpikiran untuk berpaling dari suamiku, pikiran untuk berselingkuh tidak pernah terbayang dalam pikiranku. padahal jika mau pasti banyak lelaki yang bersedia kuajak selingkuh. bagaimana tidak meskipun setiap hari tubuhku terbalut baju muslim lengan panjang yang menutupi seluruh tubuhku ditambah jilbab lebar yang menggantung menutupi dadaku, nyatanya itu semua tidak bisa menghalangi tatapan mesum dari laki laki disekitarku. entah itu dari rekan kerjaku di puskesmas, bapak bapak tetanggaku bahkan anak anak remaja yang ada disekitar rumahku.
"bu. adit berangkat sekolah dulu" kata adit sambil mencium tanganku.
"hati-hati ya nak, belajar yang rajin di sekolah" jawabku
pagi itu setelah adit berangkat ke sekolah, akupun juga bersiap berangkat ke puskesmas. setealah menyiapakan alat praktek dan beebrapa lembar dokumen aku berangkat ke puskesmas tempatku bekerja. setelah menempuh perjalanan menyusuri jalanan di pinggir hutan pinus aku samapai di puskesmas. meskipun waktu itu masih pukul 6.45 pagi dan puskesmas mulai buka pukul 7.30 ternyata sudah banyak yang mengantri di ruang tunggu. kebanyakan dari mereka adalah ibu ibu hamil yang akan memeriksakan kandungan mereka.
"wah, pasti sibuk hari ini" pikirku.
meskipun seharusnya baru buka pukul 7.30 karena sudah banyak yang mengantri aku segera memulai praktekku. satu persatu ibu hamil tadi masuk ke ruanganku. usia kandungan mereka beragama ada yang masih 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 8 bulan bahkan ada yang perkiraan hari lahirnya tinggal beberapa hari. keperluan mereka pun beragam ada yang sekedar cek kehamilan rutin, ada yang membawa keluhan maupun melakukan usg untuk mengetahui perkembangan janin mereka. semuanya ku layani dengan sabar satu persatu hingga akhirnya sampai pada antrian terakhir.
setelah petugas daftar memanggil nama terakhir, masuk seorang wanita seumuran denganku. terlihat perutnya sudah agak membesar beradu dengan dada membusung yang belum mulai memproduksi asi. aku tahu namanya ibu sri rahayu. dia berasal dari desa di seberang lembah. sejak awal kehamilan dia sudah rutin memeriksakan kehamilan padaku jadi aku sudah cukup akrab dengannya, lagi pula kami juga seumuran. dari cerita sebelumnya ku ketahui ternyata ini adalah kehamilan keduanya. anak pertamanya seumuran dengan anakku dan ternyata adalah teman akrab anakku yang sering bermain ke rumah.
"silahkan duduk bu sri" aku mempersilkan dia duduk di meja periksa.
"ya bu bidan" jawabnya singkat.
"ada keluhan apa" kataku sambil membolak balik buku catatan kehamilan bu sri
"tidak ada cuma, mau usg saja"
"o kalau begitu silahkan tiduran dan bajunya seikit diangkat"
aku menyiapkan peralatan untuk usg dan menarik meja peralatan mendekati meja periksa. setelah aku berbalik terlihat ibu sri sudah berbaring dengan bajunya sudah tersingkap sampai dibawah payudaranya. aku segera menghidupkan perlatan usg tersebut lalu mulai mengoleskan gel di permukaan perut bu sri. aku mengambil probe usg dan mulai menyorotkan ke arah perut bu sri. di layar usg mulai terlihat gambar hitam putih janin di dalam perut bu sri.
"wah, bayinya sehat bu" kataku
"wah terima kasih dok"
memasuki usia 2 bulan kehamilan, pertumbuhannya normal
"kalau jenis kelaminnya apa bu bidan"
"wah sepertinya perempuan, cantik seperti ibunya
ah, bu bidan bisa saja
setelah selesai, aku mulai memebersihkan gel yang menempel dipermukaan perut dan ujung probe usg dengan tissue dan kurapikan kembali alat-alatnya. bu sri masih tiduran tampak ada sesuatu yang masih dipikirkan.
"ada apa bus sri? ada yang mau ditanyakan"
"begini bu bidan. ehmmm. ehhhmmm"
"kalau ada yang perlu di tanyakan ditanyakan saja"
"anu bu bidan, vagina saya jadi lembab dan sedikit gatal"
"o, begitu. harus diperiksa itu"
"tapi tidak berbahaya kan bu"
"saya juga belum tahu sebelum melihat kondisinya"
"kalau begitu tolong bu bidan diperiksa dulu"
"baiklah. tolong berbaring lagi"
aku mengambil alat periksa ku dan mengambil senter kecil dari atas meja kerjaku. aku kembali ke meja periksa dengan alat alatku. setelah itu aku menaikkan rok bu sri dan menaikkan kaki bu sri pada sandaran di kiri kana ujung meja periksa. aku mengambil senter dan mulai menyorotkan ke arah selangkangan ibu sri. ternyata bu sri tidak memakai celana dalam. aku semakin memfokuskan arah lampuku pada vagina bu sri. terlihat cairan putih kental mengalir dari rongga vagina bu sri. cairan itu banyak sekali bahkan sampai meleleh membasahi paha dan menetes ke meja periksaku.
aku mengambil sampel cairan dan memasukkannya dalam botol kecil yang sudah kusiapkan tadi. aku mengambil beberapa tetes dan melabeli botolnya. setelah selesai mengambil sampel cairan aku mengambil gunting buaya. aku memasukkan ujungnya ke dalam vagina bu sri dan pelan pelan mulai membuka ujungnya. terlihat bagian dalam rongga vagina bu sri, setelah kuamati tidak ada tanda tanda jamur maupun infeksi. setelah selesai aku menurunkan kaki bu sri dan mempersilakan bu sri duduk dan merapikan kembali pakaiannya.
"bagaimana bu bidan? ada penyakitnya tidak"
"tidak bu, mungkin hanya karena lembab"
"jadi?"
"ya sering sering ganti celana dalam saja"
"wah, padahal saya selama hamil ini jarang memakai celana dalam. hihihi"
"iya saya paham, tapi saya sudah mengambil sampel cairan dan harus saya kirim ke laboratorium di rumah sakit daerah" jawabku "mungkin dalam beberapa hari hasilnya baru keluar"
"kalau begitu terimaksih saya permisi dulu"
"sama sama bu, silakan"
setelah bu sri pulang aku segera merapikan dan membersihkan ruangan kerjaku. saat membersihkan meja periksa aku sadar ada genangan cairan dari vagina bu sri. aku memperhatikannya dengan seksama dan aku baru sadar ternyata itu adalah sperma. jadi tadi sebelum kesini bu sri baru saja di setubuhi suaminya. pantas saja cairannya kental dan sangat banyak. tapi aku harus tetap mengirim sampel tadi ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut agar mencegah hal hal yang tidak diinginkan.
saat akan membersihkan sisa sisa sperma itu, entah kenapa aku jadi merasa terangsang. aku tidak mengelap sperma itu tapi justru mendekatkan hidungku dan menghirup aroma sperma itu.
"ah,ternyata baunya enak sekali" batinku
aku merasa aku sudah tidak waras menciumi sperma milik lelaki yang bukan suamiku. tapi aroma sperma itu seakan menghipnotisku. aku seperti tidak sadar saat kembali mendekatkan kepalaku dan kali ini aku menjulurkan lidahku. sedikit demi sedikit aku menjilat sperma itu rasanya asin bercampur amis. aku semakin mabuk oleh rasa sperma itu. aku membayangkan jika sperma itu sampai masuk ke rahimku aku pasti hamil. aku menjadi terbayang bayang bagaimana aku dengan perut buncit sedang hamil anak keduaku.
setelah sperma habis aku segera pulang karena hari sudah sore. dalam perjalanan aku terus terangsang membayangkan kejadian tadi di puskesmas, dan bagaimana jika aku sampai hamil oleh sperma itu. sesampainya di rumah ku lihat tidak ada orang, karena suamiku sedang ke kota untuk menyetorkan hasil sayur dan buah. sedang anakku mungkin sedang bermain bola dengan teman temannya di lapangan pinggir desa. aku segera bersih bersih dan bersiap memasak untuk makan malam. aku sudah tidak memikirkan apa yang terjadi di puskesmas tadi.
tapi saat sedang memasak aku kembali terangsang oleh kejadian tadi. vaginaku ku rasa sudah sangat basah oleh cairan tadi. entah kenapa pandanganku tertuju pada terong yang akan rencananya akan kumasak tumis sambal terong itu. aku mengambil terong ungu berukuran diameter 7 cm itu. aku mendekatkan terong itu kearah selangkanganku. aku mulai menggosok gosokkan terong itu dari luar dasterku. vaginaku kini semakin basah. aku yang tadi berdiri sekarang sudah jongkok tidak kuat menahan gosokan terong pada vaginaku.
karena sudah tidak dijamah suamiku selama beberapa hari, aku sudah sangat terangsang. aku mulai menaikkan rok dasterku dan memelorotkan celana dalamku. tangan kiriku juga sudah mulai meremas remas payudaraku dari luar. aku megarahkan ujung terong itu ke bibir vaginaku. pelan pelan kumasukkan batang terong itu ke dalam vaginaku. tersa penuh dan sesak memang tapi bisa lancar masuk karena rongga vagina ku sudah basah oleh cairan vaginaku. jari jari tangan kiriku sekarang sudah masuk kedalam bh ku dan memelintir puting payudaraku. aku mulai mengocok vaginaku dengan terong. sensasinya sungguh luar biasa vaginaku dimasuki benda sebesar ini. jauh lebih besar dari penis suamiku. kocokanku semakin liar dan bh ku sudah acak acakan karena remasan tanganku. aku semakin mempercepat kocokanku hingga akhirnya tubuhku menegang seperti di setrum. aku orgasme sangat hebat karena masturbasi dengan terong. birah terpuaskan hanya dengan sebatang terong. aku berbaring terengah engah di lantai dapur rumahku dengan baju acak acakan. aku sangat menikmati masturbasi tadi sampai sampai aku tidak sadar ada sepasang mata dan lensa kamera yang sedang merekam apa yang baru saja aku lakukan.
saat malam tiba aku makan malam berdua dengan anakku. menu makan malam hari ini adalah telur dadar, sayur kacang panjang dan tumis sambal terong. ya terong, terong yang tadi aku gunakan untuk masturbasi kini sudah terhidang menggugah selera di atas meja makan. tentunya setelah aku cuci bersih sebelum aku masak tadi. tapi inilah yang menarik menghidangkan terong bekas masturbasi untuk dimakan bersama anakku.
"sambel terongnya enak bu" adit mulai ngobrol denganku
"suka ya nak, ibu sengaja masak sambel terong kesukaanmu" jawabku
"tapi yang ini lebih enak daripada biasanya"
"jadi biasanya tidak enak" aku pura pura marah.
"tidak, maksud adit, biasanya juga enak tapi yang ini lebih terasa bumbunya" jelas adit.
"iya, ibu tahu, kan ini spesial buat kamu"
-------------------------------------------------------------------------------
beberapa hari kemudian suamiku sudah pulang. seperti biasanya aku selalu bermesra mesraan dengan suamiku. aku ngobrol dengan suamiku di dalam kamr sambil nonton tv. aku berniat mengutarakan beberapa hal yang menjadi pikiranku beberapa hari belakangan ini.
"mas" aku membuka pembicaraan.
"iya" jawab suamiku enteng sambil menonton siaran berita di tv.
"masss dengerin dong" aku menarik wajah suamiku ke arahku.
"iya ada apa"
"ehhmm, seminggu yang lalu bu sri, ibunya wahyu yang sering main kesini periksa ke ibu"
"trus?"
"dengerin mas serius ini"
"iya iya apa"
"dia lagi hamil mas,jalan 2 bulan, mas gak ada rencana buat bikinin adit adik. kan adit sudah gede mas"
"serius kamu"
"iya dong mas, biar rumah ini rame lagi. lagian kalo nanti adit sudah kuliah kan aku masih ada temennya di rumah"
"yaudah kalo gitu sekarang yuk"
setelah itu kami mulai berciuman . lidah kami saling membelit satu sama lain. tangan mas joko meremas remas payudaraku. akupun mulai melepas dasterku dan pakaina dalamku. meskipun baru pemansan sebentar tapi aku sudah sangat basah, mas joko juga sudah menurunkan celananya. penisnya sudah tegak mengacung siap memasuki vaginaku. segera diarahkan penisnya ke bibir vaginaku. sedikit sedikit kepala penisnya menerobos vaginaku. mili demi mili batang penis suamiku akhirnya masuk semua dalam vaginaku. dia kini mulai menggenjot aku. payudara ku diremas dan dihisap oleh suamiku. tidak sampai 7 menit gerakan suamiku sudah semakin liar. akhirnya dia oragasme meskipun aku belum sampai orgasme. dia sudah kelelahan dan langsung tertidur. meskipun begitu aku tidak tega meminta lebih karena kasihan melihat suamiku masih terlihat kecapekan.
besoknya kami kembali berhubungan seks, berkali kali mas joko menumpahkan sperma dalam rahimku.
"ayo mas genjot trus" aku memberi semangat.
"ahhh aahhh" erang mas joko
"ayo genjot terus mas, genjot terus istrimu ini sampai hamil. ayo mas bikin perutku membuncit lagi karena benihhmu. ayo mas"
selama berhari hari kami isi kegatan kami dengan berhugungan seks. mas joko terus menerus menumpahkan bibit calon adik adit dalam rahimku. bahkan sebelum dia kembali berangkat kami sempat melakukan quicky sex.
-------------------------------------------------------------------------
besoknya selama seminggu aku mulai mendapatkan tamu bulananku. aku kecewa ternyata aku belum hamil. aku sangat berharap bisa hamil lagi. bisa memberikan adik untuk adit. aku mulai menyibukkan diri dengan pekerjaanku. tapi karena aku seorang bidan pikiran itu justru terus membayangi pikiranku.
"ah aku tidak boleh putus asa" pikirku
tiba tiba pintu ruanganku diketuk.
"permisi bu dwi?"
"iya, masuk"
ternyata petugas jaga di depan. dia membawa amplop besar berwarna coklat.
"ini ada kiriman hasil lab dari rumah sakit" sambil meletakkan amplop itu diatas mejaku.
"oiya, terima kasih"
aku segera membuka amplop itu dan membaca isinya. ternyata tidak ada yang salah semua baik baik saja. syukurlah aku ikut senang dengan keadaan kehamilan bu sri. aku berpikir untuk memberitahu hasil tes ini setelah pulang praktek. karena hari ini hari jumat, puskesmas buka setengah hari. tapi aku masih menerima pasien di rumah, karena sewaktu waktu ada yang membutuhkan bantuanku apalagi akses kesehatan di wilyah kami cukup jauh jadi harus ada tenaga medis yang selalu siaga dalam memberi pertolongan khususnya ibu bersalin.
setelah menempuh perjalanan dengan motor matic ku aku sampai di rumah bu sri. rumah dengan halam yang sangat luas. berbagai macam pohon buah tumbuh di depan rumah itu. aku memarkirkan kendaraanku di samping pohon mangga. aku berjalan mendekati tangga rumah berbentuk joglo itu. aku berdiri di depan pintu dan mengetuk pintu rumah.
"permisi, bu sri"
tidak ada jawaban.
"permisi, kulo nuwun" aku sedikit berteriak
masih tidak ada jawaban. aku berpikir tidak ada orang di rumah dan berniat untuk pulang tapi ketika aku melihat 2 pasang sandal di depan pintu aku berubah pikiran.
"di rumah pasti ada orang, tapi mungkin sedang di dapur sehingga tidak kedengaran suaraku" pikirku
akhirnya aku berjalan meninggalkan pintu depan dan menyusuri halaman samping rumah. rumah di desa memang sangat luas wajar kalau suara atamu kadang tidak terdengar apalagi jarang ada rumah yang dilengkapi bel seperti di rumah rumah yang ada di kota besar. ketika berjalan mendekati jendela kamr yang terbuka aku mendengar suara samar samar. setelah kutajamkan pendengaranku aku yakin ada dua suara, satu perempuan dan satu laki laki. aku yakin suara perempuan itu milik bu sri tapi aku tidak tahu milik siapa suara laki laki itu. aku tidak asing dengan suara laki laki itu tapi tidak terpikirkan olehku pemiliknya.
karena penasaran aku berjalan mendekat ke jendela itu. aku mendekatkan mataku ke celah daun jendela kayu itu. pertama tidak terlihat setelah menggeser sudut pandanganku aku terhenyak. aku terkejut sekali melihat apa yang ada di depan mataku. terlihat bu sri sedang terlentang diatas tempat tidur dalam keadaan telanjang. perut buncit dan payudara bu sri berguncang hebat saat dia digenjot dalam posisi misionary.
tapi anehnya lelaki yang sedang menggenjot bu sri masih muda. tubuhnya masih kecil dan aku juga teringat bahwa dulu bu sri pernah bercerita bahwa suaminya sudah 3 bulan bekerja di luar kota. aku jadi bingung lalu siapa lelaki itu. setelah aku mencoba menggeser kembali arah pandanganku aku mulai bisa melihat wajah lelaki itu. tapi karena dia sedang menyusu pada payudara bu sri aku tidak bisa melihat secara keseluruhan.
baru setelah dia selesai menyusu dan mengangkat kepalanya baru terlihat wajahnya. dan bagai tersambar petir di siang bolong aku melihat anakku adit sedang menyetubuhi bu sri, ibu temannya sendiri. aku tidak percaya bu sri berselingkuh dengan anakku apalagi dalam keadaan hamil.'
"oh adit sayang terus genjot ibu" bu sri menyemangati adit
"iya bu, adit sayang ibu, ahhhh ahhhha ahhhh"
"kamu yang sudah membuat ibu seperti ini kamu harus tanggung jawab"
"ohhh, adit mau keluar bu, adit mau sampai" adit ternyata akan orgasme.
"ohiya adit keluarkan saja dimana terserah kamu, kita keluar bersama sama"
tiba tiba adit mencabut penisnya, terlihat penis coklat yang lebih besar dari milik ayahnya itu terlihat mengkilat basah oleh cairan vagina bu sri. dengan segera adit mengarahkan penisnya ke mulut bu sri. tanpa dikomando bu sri membuka mulutnya dan mengulum penis anakku itu. adit menghujamkan penisnya dnegan liar sampai akhirnya tubuh mereka berdua menegang. adit mengeluarkan spermanya di dalam mulut bu sri banyak sekali sampai menetes keluar membasahi payudara yang sudah terlihat menegeluarkan susu itu.
setelah selesai orgasme adit mencabut penisnya dari mulut bu sri, kulihat mulut bu sri penuh dengan cairan sperma milik anakku. adit membersihkan penisnya dengan menggosokkan penisnya pada payudara bu sri. tidak selesai di situ adit lalu memasukkan jari telunjuknya ke mulut bu sri dan mencolek sedikit sperma. lalu sperma itu dioleskan kearah pentil hitam bu sri yang masih tegang dia mengambil sperma dan mengoleskannya lagi pada aerola bu sri yang seukuran tutup gelas itu. adit melakukan hal yangsama pada payudara yang lain.
tidak tahu harus berbuat apa aku bingung. aku harus pulang sebelum ketahuan. ketika berbalik ternyata ada tangan yang membekapku dari belakang. seiring dengan tarikan nafasku aku merasa tidak sadarkan diri. aku tidak bisa melihat dengan jelas wajah lelaki yang ada dibelakangku itu. mataku semakin berat hingga akhirnya aku tidak sadarkan diri.
----------------------------------------------------------------------------
ketika aku mulai sadar, aku bisa merasakan pakaianku dilucuti satu persatu. mulai dari blouse lengan panjangku dan rok panajngku. aku juga merasa bh dan celana dalam ku sudah tidak pada tempatnya. sedikit demi sedikit aku mulai membuka mata. meskipun belum sepenuhnya aku juga mulai bisa mendengar sayup sayup suara orang di sekitarku. aku melihat bayangan orang yang tidak dapat ku kenali berada di sampingku. kepalaku masih terasa berat dan pening. belum juga hilang kebingunganku atas apa yang terjadi tiba tiba aku merasa seseorang meminumkan sebuah obat padaku. aku yang masih juga belum sadar mulai merasakan perubahan dalam tubuhku aku merasa badan ku mulai menghangat. rasa kantuk yang tadi menguasai tubuhku seakan hilang seiring dengan semakin cepatnya detak jantungku. aku mulai bisa melihat dengan jelas sosok lelaki di depanku.
aku terkejut melihat wahyu sudah berada di sampingku. lebih terkejut lagi mengetahui pakaianku sudah terlepas menyisakan bh dan celana dalam serta jilbab di kepalaku. aku berusaha bangun tapi aku sadar kedua kaki dan tanganku terikat pada tali yang terkait di setiap sudut tempat tidur. wahyu yang hanya bercelana pendek kolor mulai berjalan mendekatiku. dia naik dari ujung tempat tidur dan merangkak di atas kakiku.
"wahyu apa yang kamu lakukan, cepat lepaskan ibu"
tidak ada jawaban
"cepat wahyu jangan main main"
seakan tidak menghiraukan perkataan ku wahyu memegang pahaku. dia mulai mendekatkan kepala nya ke selangkanganku. aku bisa merasakan hidungnya mulai menggesek bibir vagina dari luar cd ku. aku merasakan sensasi nikmat dari perlakuan wahyu. belum hilang rasa nikmat itu kini wahyu mulai menghisap vaginaku. sesekali lidahnya menjilat klitorisku dari luar cd. seiring dengan hisapan wahyu aku merasakan sesuatu akan meledak dari vaginaku. tubuhku menegang aku merasa kan orgasme yang luar biasa hanya dari rangsangan pada vaginaku. aku terengah engah dan mencoba mengatur nafasku tapi andi masih saja menjilati cd ku yang basah oleh cairan orgasmeku.
"sudah wahyu hentikan"
"tenang saja bu, dinikmati saja"
"jangan kurang ajar ya kamu"
"sudahlah bu ibu tadi juga menikamtinya kan? kalau tidak mana mungkin ibu bisa orgasme seperti ini"
aku bingung darimana anak seusia wahyu bisa tahu masalah seks seperti ini. ketika memikirkan hal itu aku teringat hal sebelumnya yang kulihat. anakku sedang menyetubuhi bu sri, ibu wahyu dan kini wahyu akan menyetubuhi aku. belum sempat bertanya apa yang sedang terjadi wahyu kini sudah merangkak naik ke atas tubuhku. posisinya tepat di atas tubuhku. wahyu lalu meringkuk diatas tubuhku dengan posisi payudara tepat didepan wajahnya. wahyu lalu mencaplok payudara kiriku. dia menjilat dan menghisap pelan pada pentilku yang sudah sangay keras terangsang. sesekali dia menggigit lembut serta menarik pelan pentil payudaraku. dia melakukan itu bergantian pada kedua payudaraku.
aku hanya bisa mendesah menikmati hal itu. mataku terpejam merasakan setiap rangsangan pada payudaraku. tiba tiba aku merasa tangan wahyu merayap menuju vaginaku. jari jarinya mulai mengelusi dari luar cd sebelum akhirnya menyelusup dibalik cd ku. jari jarinya masuk ke dalam vaginaku. sambil masih bermain dengan payudaraku wahyu mulai mengocok vaginaku dengan tangannya. kocokan yang semakin cepat ditambah perlakuannya pada pentilku merupakan kombinasi yang akhirnya mengantarku pada orgasme ku yang kedua. belum pernah rasanya aku mengalami orgasme beruntun seperti ini. bahkan selama hampir 15 tahun pernikahanku dengan suamiku baru pertama kali ini aku mengalami orgasme sehebat ini.
puasa bermain dengan payudara dan vaginaku wahyu berdiri. dia mulai memelorotkan celananya. dibalik celana kolornya terlihat penis hitam besar yang sudah sangat tegang dan basah pada lubang kencingnya.
"sekarang waktunya memuaskan ibu dengan kontol saya"
"jangan wahyu, jangan" teriakku.
aku meronta berusaha melepaskan diri tapi sia sia selendang yang mengikat kaki dan tanganku terlalu kuat untuk ku lepaskan.
"stop wahyu aku ini ibu temanmu, adit"
tiba tiba ada suara wanita menjawab "memangnya kenapa?"
aku menoleh ternyata itu adalah suara bu sri. mataku terbelalak melihat bu sri yang sedang hamil besar dalam keadaan telanjang. yang lebih tidak dapat kupercaya lagi adit, anakku satu satunya sedang menyetubuhi bu sri dengan posisi duduk memangku bu sri. tangannya meremas payudara bu sri dari belakang. aku tidak paham apa yang terjadi.
"sudahlah bu bidan dinikmati saja"
"apa apaan ini cukup lepaskan saya" aku mulai marah "adit apa yang kamu lakukan ayo hentikan semua ini"
tapi adit hanya diam tidak merespon dan hanya tersenyum sambil terus menggenjot bu sri. tubuh bu sri berguncang seiring erangannya yang terdengar di seisi kamar. tanpa kusadar wahu sudah dalam posisi siap meyetubuhi ku. dia sudah meulai menempelkan kepala penisnya pada bibir vaginaku. perlahan lahan penis besar dan apans itu sudah memenuhi rongga vaginaku. terasa sangat sesak jauh lebih besar dari milik suamiku. bahkan hampir mendekati ukuran terong yang kupakai dulu untuk masturbasi.
"ahh ahhh ahhh bu ahhh"
wahyu mulai menggenjot vaginaku. aku mulai terangsang. aku tidak percaya bisa menikmati persetubuhan oleh teman anakku sendiri. tapi akal sehatku masih tersisa membuatku tersadar.
"ahhhhh jangh . . ngan . . .janghan wahyu"
"gimana wahyu rasanya genjot ibuku?" tanya anakku.
"nikmat sekali dit, rasanya seperti dipijit pijit"
"adit apa yang kamu katakan ayo lepaskan ibu"
"sudahlah, ibu nikmati saja. ibu juga kesepian kan sering ditinggal bapak? buktinya waktu itu ibu mastirbasi pake terong"
aku terkejut mendengar jawaban adit. ternyata dia mengetahui kejadian waktu itu di dapur. aku menjadi merasa bersalah. apakah karena hal itu adit menjadi seperti ini. bagaimana mungkin adit membiarkan temannya menyodok lubang tempat dia lahir dulu.
" ah bu dwi sungguh cantik sekali. wahyu sayang ibu"
tiba tiba wahyu menciumku. sodokannya semakin liar dan cepat. aku hampir orgasme lagi untuk ketiga kalinya"
"wahyu mau keluar bu. wahyu mau ngeluarin pejuh di dalam rahim ibu ahhh ahhh"
"ahhhh jangan wahyu jangan, ibu bisa hamil" jawabku
"kenapa tidak? sekarang giliran kamu yang hamil benih dari wahyu" potong bu sri
"apa? apa maksudnya semua ini?"
"asal anda tahu bu bidan bayi yang ada dalam perut saya ini adalah anak dari adit. ini adalah calon cucu anda"
aku hanya diam tidak bisa mencerna kata kata bu sri.
"saya hamil anak adit. aditlah yang telah menghamili saya. dan sekarang giliran anda hamil oleh wahyu, anak saya"
tiba tiba tubuh wahyu menegang dia memelukku erat seakan tidak mau berpisah denganku. aku merasakan semburan sperma memenuhi rahimku bersamaan dengan orgasme ketigaku. aku merasa sperma wahyu memenuhi tiap relung vaginaku. kami dalam posisi seperti itu selama lima menit sampai orgasme wahyu selesai. saking banyaknya sperma wahyu sampai sampai meleleh keluar vaginaku. karena kelelahan aku tertidur kembali.
ketika aku tersadar kembali hari sudah sangat gelap. aku tidak tahu berapa lama aku tertidur. keadanku asmih terikat tapi disampingku sudah ada bu sri yang sedang digenjot adit dari samping sambil bu sri meremas remas payudaraku. meskipun tidak sedang hamil payudaraku tidak kalah besar dengan milik bu sri hanya saja miliku tidak bersusu. aku yang sudah terangsang lagi kini sudah digenjot lagi oleh wahyu.
selama malam itu aku berkali kali aku di setubuhi wahyu. berkali kali pula wahyu selalu menumpahkan spermanya dalam rahimku. aku mulai menikamti semuanya. aku yang tadinya masih memberontak sdikit sedikit mulai pasrah dan mengikuti genjotan wahyu. bahkan ketika adit menumpahkan spermanya di mulut bu sri lalu bu sri dengan mulut penuh sperma adit mencium bibirku. tidak ayal aku ikut menikmati sperma adit dalam mulutku. kunikmati tiap tetes sperma milik anakku itu sampai habis.
---------------------------------------------------------------------------
bu sri pov
"ahhh ahhh terus adit sayang sodok terus" aku terus memberi semangat pada adit.
anak lelaki teman anakku ini kini sudah seperti suamiku sendiri. hampir setiap hari anak ini meyetubuhi aku dan menumpahkan lahar panasnya dalam rahimku. tidak heran saat ini bentuk perut ku sudah membesar akibat benih yang ditanam adit dalam rahimku. aku tidak pernah menyangka akhirnya akan menjadi seperti ini. aku yang seorang ibu sekaligus istri bisa hamil oleh penis milik teman anakku sendiri. semua ini berawal dari kejadian pada sore itu. waktu itu aku baru saja pulang dari pasar setelah berjualan seharian. karena merasa lelah dan mengantuk aku mencoba merebahkan diri sebentar. mungkin karena sudah sangat mengantuk akhirnya aku tertidur selama beberapa jam. aku terbangun ketika jam dindingku menunjukkan pukul 3.30 sore. aku langsung berjalan ke kamar mandi karena sepulang dari pasar aku belum sempat membersihkan diri. baru saja akan membuka pintu kamar mandi aku melihat bayangan orang sedang dalam kamar mandi. aku mencoba mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup sempurna. aku terkejut melihat ada sosok adit teman anakku wahyu sedang mengocok penisnya. dia menggunakan bh berenda berwarna krem untuk membungkus penis coklat besar miliknya. aku sadar bh yang dia pakai untuk mengocok penisnya adalah bh kotor milikku yang belum sempat aku cuci.
"ahhh bu sri tetek mu besar sekali. ahhh ahhha. jepit tititku bu sri ahhh ahhh" adit meracau keenakan.
"gila anak ini berani membayangkan teman ibunya sebagai bahan masturbasi" batinku
sebenarnya aku tidak terlalu terkejut dengan fakta adit menjadikanku bahan masturbasi. aku yang sudah berumur 37 tahun ini masih dikaruniai dengan tubuh yang menggoda setiap mata lelaki. bagaimana tidak dengan dada membusung berukuran 36b dipadu dengan bokong sintal nan menggoda selalu menarik perhatian lelaki disekitarku. meskipun setiap hari selama berjualan di pasar aku memakai pakaian yang relatif sopan ternyata tidak mencegah pandangan mesum dari rekan pedagang maupun pengunjung warungku di pasar. meskipun hanya sebatas memelototi lekuk tubuhku karena mereka tahu aku sudah bersuami dan mempunyai seorang anak. jangankan berselingkuh memikirkan untuk melakukan hal itu pun aku tidak pernah. tapi semuanya berubah beberapa minggu yang lalu, suamiku harus berangkat ke ibukota untuk bekerja. dia mendapat panggilan untuk mengerjakan proyek di sana. aku yang dulu selalu rutin medapat jatah dari suamiku praktis kini tidak bisa melakukan apa apa. aku hanya bisa menahan birahi yang semakin menumpuk setiap hari dan menunggu kepulangan suamiku. sebelum berangkat suamiku berjanji akan berusaha pulang setidaknya sebulan sekali itupun jika target setiap periode pembangunan dapat dicapai tepat waktu. jika tidak maka aku hanya semakin tersiksa menunggu kepulangan suamiku nanti yang belum jelas kapan.
hingga akhirnya aku disuguhi pemandangan ini. pemandangan penis besar milik teman anakku yang sudah tegang sempurna terbungkus oleh bh milikku. aku yang sudah tidak merasakan kehangatan penis lelaki serasa tersihir untuk menikmatinya. tapi belum sempat aku menjalankan natku, akal sehatku muncul kembali. aku harus menghentikan ini. semuanya tidak benar.
"adit, kamu ngapain?" kataku mengaggetkan adit.
"ehh ehmmm aduh" adit yang sedang fokus mengocok penisnya kaget
adit kini sudah menghentikan kocokan pada penisnya. bh yang tadi membungkus penisnya kini sudah terjatuh di lantai kamar mandi. tapi penisnya masih tegang mengacung tegak di selangkangannya. dia berusaha menutupinya dengan celananya tapi sia sia karena tonjolan di celana kolor bola miliknya masih terlihat.
"apa yang kamu lakukan?"
"maaf bu, adit minta maaf"
"kamu tadi sedang apa? kamu mau ibu laporkan ke orang tua kamu?"
"maaf bu jangan, tolong jangan laporkan ke orang tua saya."
"sudah sering kamu ngocok memakai bh milik ibu"
" . . ." tidak ada jawaban. adit hanya tertunduk.
"jawab ibu atau ibu laporkan semua ini"
"i iyya bu sudah sering" jawab adit. "adit sudah sering ngocok pakai bh ibu dan menumpahkan pejuhnya di bh ibu"
aku terkejut mendengar pengakuan adit. ternyata dia sudah sering melakukan hal ini saat sedang bermain di rumahku. pantas saja aku selalu menemuka noda putih pada cup bh ku saat akan mencuci pakaian dalam ku.
"tolong bu tolong jangan dilaporkan"
mendengar ketakutan adit aku justru mendapat ide.
"baiklah tidak akan ibu laporkan. tapi ada syaratnya?"
"baiklah bu. apapun syaratnya"
"sekarang buka celana kamu"
adit telihat terkejut " tapi bu . . "
"ayo cepat atau akan ibu laporkan" potongku segera.
adit segera memelorotkan celananya sampai ke lututnya. penisnya masih sangat tegang berwarna coklat kemerah merahan. pembuluh darah di penisnya menonjol dikeliling batang penisnya. aku segera berjongkok di depan adit. posisi kepalaku tepat di depan batang penis adit. kuraih penis itu dengan tangan kananku. aku mulai mengocok lembut penis adit. dia hanya bisa terpejam menikamti kocokan tanganku pada batang penisnya.
"ahha hah ahh ahh" erang adit
"enak dit kocokan ibu?" tanyaku
"ehnnak bhuk ahhha ahhh" suaranya bergetar akibat kocokanku.
"lebih enak mana dari ngocok sendiri?"
"eee ee enak dikocokin ibu" dia menjawab pertanyaanku dengan malu malu
"sekarang ibu bikin lebih enak"
aku segera mendekatkan kepalaku ke batang penis adit. kujulurkan lidahku dan menjilati setiap permukaan penis adit. tidak kelewatan kepala penis dan buah zakarnya yang sedang matang matangnya. kadang aku menghisapi kepala penis dan buah zakarnya dengan lembut. dia semakin keenakan samapai sampai tidak kuat berdiri tegak dan menyandarkan tangannya pada dinding bak mandi. puas menjilati kini aku mulai memasukkan batang penisnya kedalam mulutku. senti demi senti batang itu masuk sampai tertelan sepenuhnya dalam mulutku.
"ahhh aduhhhh ehnaak bu"
aku mulai melakukan blowjob. aku memaju mundurkan kepalaku sambil menghisapi penisnya. gerakan penis dalam mulutku seperti piston dalam mesin yang semakin lama bergerak semakin cepat. tangan adit kini sudah memegangi kepalaku. sepertinya dia sudah tidak malu malu lagi. tangannya mencengkeram rambutku dan memaju mundurkan kepalaku. hisapan ku semakin lama semakin kuperkuat. gerakan blowjob ku semakin tidak beraturan. kami melakukannya hampir selam 10 menit hingga akhirnya.
"ahhhditt kehluar bukkkk"
tangan adit menarik kepalaku mendekati selangkangannya. penisnya semakin terdorong samapi ke tenggorokan ku. bersamaan dengan itu tubuh adit menegang dan aku merasakan pancaran cairan kental dan panas dalam mulutku. adit orgasme di dalam mulutku selama 2 menit. pejuhnya banyak sekali sampai sampai tidak tertampung dan menetes keluar mulutku. aku membersihkan setiap tetes pejuh adit dari penisnya. setelah selesai aku segera berdiri kembali. adit terkejut melihat apa yang kulakukan selanjutnya. aku membuka kaosku dan menariknya keatas payudaraku. setelah itu aku mengeluarkan buah dadaku dari balik cup bh ku tanpa melepas ikatan bh ku. adit semakin melotot melihat hal ini. setelah itu aku aku memasukkan ajri tanganku kemulutku dan mencolek pejuhnya dalam mulutku. aku mengoleskan pejuh itu ke permukaan payudaraku. aku mengulanginya berkali kali sampai seluruh permukaan payudaraku dilumuri pejuh adit. dia melihat seakan tidak percaya melihat pejuh di mulutku sekarang sudah habis karena sudah kuoleskan ke seluruh permukaan kedua buah dadaku. payudaraku terlihat mengkilat memantulkan cahaya lampu bolam kamar mandi karena tidak ada bagian yang terlewat baik itu puting maupun aerolaku.
"kamu suka?
"iiii iya bu"
"kamu tidak boleh menceritakan semua ini kepada siapapun, mengerti?"
"baik bu"
"dan mulai sekarang kamu harus main kesini setiap hari. dan ibu akan kasih kamu yang enak seperti tadi"
setelah itu adit langsung pamit pulang. aku senang dapat penis yang bisa kunikmati setiap hari. semenjak saat itu setiap hari adit selalu bermain kerumahku dengan alasan untuk mengajak wahyu anakku bermain. tapi semua itu hanya alasan untukku agar bisa menikmati penis miliknya setiap hari. aku selalu melakukan oral pada penisnya. adit pun juga selalu menumpahkan pejuhnya dalam mulutku. hingga suatu hari, setelah pulang dari pasar aku tidur sebentar. setelah beberapa saat tidur aku merasakan sensasi nikamt pada selangkanganku. aku pikir hanya mimpi tapi ketika aku membuka mataku aku melihat sosok adit sedang menindih pahaku. celananya sudah melorot tidak menutupi penisnya lagi. dia sedang menggosokkan penisnya pada bibir vaginaku yang sudah tidak tertutupi cd ku yang sudah melorot ke bawah pahaku. vaginaku pun sudah sangat basah karena sudah sangat terangsang oleh gesekan batang penis adit.
"apa yang kamu lakukan adit" aku mendorongnya menjauhiku.
"kamu jangan kurang ajar yaa dengan ibu" bentakku.
"memangnya kenapa bu?" ada suara lain dari samping uang mengagetkanku.
aku terkejut melihat wahyu anakku sudah masuk ke kamarku. aku bingung apa yang sedang terjadi. aku harus menghentikan kegilaan ini. kegilaan yang kumulai sendiri kini sudah semakin tidak terkendali dengan terlibatnya anaku di dalamnya.
"ibu menikmatinya kan?"
"jaga mulutmu wahyu, jangan kurang ajar"
"buktinya ibu sampai basah seperti itu karena di gosok gosok penis adit"
"sudah hentikan semua ini" aku tidak bisa bangun karena adit masih menindih tubuh bagian bawahku.
"mengehentikan apa? bukannya ibu yang memulainya?"
aku terkejut mendengar jawaban wahyu. "wahyu tahu selama ini setiap adit main ke rumah ibu selalu mengocok penis adit. benar kan? wahyu juga tahu selama ini ibu kesepian ditinggal bapak ke jakarta dan menjadikan adit sebagai pelampiasan. wahyu sudah merekam semua keakuan ibu dalam video ini"
aku terkejut melihat rekaman video oralku pada adit selama ini bahakan sejak kejadian pertama kali waktu itu.
"jangan macam macam wahyu"
"tenang saja bu, wahyu tidak akan menyebarkannya kemana mana asal ibu menuruti syarat dari wahyu"
"baiklah, apa itu" aku kini balik terdesak dan diancam oleh anakku sendiri.
"mulai sekarang ibu harus mau dientot adit. setiap adit minta ibu harus melayani adit. mengerti ibuku sayang?"
aku terkejut dan tidak habis pikir bagaimana mungkin wahyu anakku sendiri membiarkan ibu kandungnya sendiri disetubuhi bukan oleh ayahnya sendiri melainkan oleh anak laki laki seumurannya yang tidak lain adalah teman sekolahnya sendiri.
"kamu gila wahyu. ibu tidak mau. ibu tidak sudi" tolak ku tegas
"kalau begitu video ini akan tersebar, jangan salahkan wahyu kalau sampai video ini sampai ke tangan bapak"
aku kembali terdesak dan tidak punya pilihan lain " baiklah ibu bersedia melayani adit"
seolah di komando. adit yang sudah tegang dari tadi sekarang mulai mengarahkan penisnya ke lubang vaginaku. aku bisa merasakan kepala penisnya mulai menerobos masuk ke liang vaginaku. perlahan tapi tanpa hambatan penis adit akhirnya terbenam seluruhnya dalam vaginaku yang sudah basah oleh cairan kewanitaanku. setelah mendiamkan sebentar adit mulai menggenjot vaginaku pelan. aku merasakan kenikamatan yang sudah lama aku dapatka dari suamiku. aku tenggelam dalam lautan kenikmatan seiring dengan gelombang tusukan penis dari adit. aku sangat menikmatinya hingga aku merasakan sepasang tangan meremas buah dadaku.
"jangan adit"
adit tidak berhenti dan bahkan hanya tersenyum padaku. justru wahyu anakku berkata " ibu sayang . ." sambil menunjukkan hp nya yang berisi rekaman video oralku pada adit. akhirnya aku hanya pasrah saja dengan tangan adit meremas remas buah dadaku. jari jarinya kadang menarik pentilku dari luar. aku semakin terombang ambing dalam gelombang kenikmatan yang diberikan adit seiring genjotannya pada vaginaku.
"ahhha ahhhaahhha"erang adit
"uhhhhh adit ahhhh" tanpa kusadari suara lenguhan kami beradu memenuhi kamar tempat kami bercinta
bajuku kini sudah tidak beraturan rokku sudah terangkat sampai kepinggang. baju ku dan bh ku sudah terlepas tidak menutupi bagian atas tubuhku. adit kini menciumi dan menghisap pada kedua pentil buah dadaku layaknya wahyu ketika masih bayi. seiring dengan adit menyusu padaku genjotannya juga semakin cepat. dia terlihat suka sekali menyusu pada buah dadaku. kedua buah dadaku secara bergantian menjadi sasaran kenyotan adit. hisapannya sangat kuat aku samapai melayang layang. aku diserang bertubi tubi oleh anak berusia 13 tahun yang entah darimana mendapat pengetahuan tentang seks.
"cuphhha ahhhha cuup slurphhh" suara hisapan adit pada pentilku seakan ingin mengeluarkan susu dari payudaraku.
"ahhh ehggg ahhhhhh " aku semakin menarik kepala adit mendekap nya pada dadaku.
tiba tiba adit berhenti dan melepaskan kuluman pada pentil payudaraku.
"kok tidak ada susunya bu"?
"ahh yang memang tidak ada. ibu kan tidak sedang menghasilkan asi"
"kenapa tidak?" dia terus bertanya padaku.
"ya karena ibu sedang tidak mempunyai bayi. jika ibu punya bayi ibu baru bisa menghsilkan asi" aku tidak paham kemana arah pembicaraan ini.
"jadi kalau ibu hamil. tetek ibu bisa keluar susunya." dia mengagguk paham lalu menoleh pada wahyu yang sepertinya dari tadi merekam kegiatan ku dan adit" yu bolehkan aku menghamili ibu mu"
bagai tersambar petir di siang hari mendengar hal itu. belum sempat aku berkata apa apa wahyu sudah menimpali.
"tentu saja boleh dit. silakan ibuku dihamili. ibu mau kan hamil anaknya adit?"
"sudah gila kamu wahyu, mana mungkin ibu hamil sama adit?" jawabku marah.
"tidak apa apa bu, wahyu malah suka kalau bisa melihat bentuk perut ibu yang semakin membesar karena berisi bayinya adit" jawabnya santai.
"sudah gila kalian semua, lepaskan ibu"
"yaa kalau ibu tidak mau, jangan salahkan wahyu kalau video video ini tersebar kemana mana. ibu mau?"
kembali adit menggunakan ancamannya padaku. aku sudah bingung tidak bisa berbuat apa apa. aku hanya pasrah menerima semua ini.
kini adit semakin heboh menggenjotku. perasaan bingungku sedikit demi sedikit mulai hilang tergantikan oleh sensasi erotis sedang dientot oleh teman anakku sendiri di depan dan atas persetujuan anakku. aku lebih bergairah membaayangkan bagaimana nanti jika aku sampai hamil oleh adit. anak laki laki yang lebih pantas memanggilku ibu itu kini akan menumpahkan bibitnya dalam rahimku yang subur. bibitnya yang tengah matang siap membuahi sel telur dalam rahimku yang nantinya kan tumbuh didalam perutku. kini aku yang dari tadi pasif menikmati perlakuan adit sekarang mulai ikut menggoyangkan tubuh. aku menggerakkan pantatku maju mundur seirama dengan sodokan penis adit pada liang vaginaku.
"ahhhh ahhhh ibu enak sekali" kata adit
"terus dit genjot yang dalam"
"ihhhyaaa bu ahhhha ahhhh"
"ayo dit genjot yang lebih dalam buahi rahim ibu. hamili ibu. ahhhhhh. buat ibu temanmu ini hamil anakmu. kamu suka kan kalau ibu hamil?"
akupun sudah tidak peduli lagi denga kata kataku. rasa takut dalam tubuhku kini sepenuhnay telah berganti oleh sensasi kebinalan ku. aku kini telah berselingkuh di depan anakku sendiri. bahkan anakku mengijinkan rahim ibu nya tempat dulu dia pernah tinggal selama 9 bulan diisi kembali oleh calon bayi dari temannya sendiri.
"ahhh adit mau sampai bu ahhhh ahhh"
"kita sampai bareng ayo adit. tumpahkan semua bibitmu dalam rahim ibu ahhhhh"
tubuh kami berdua menegang. kami seperti merasa setrum mengalir ke seluruh tubuh kami. sperma dit yang sangat kental memenuhu seluruh liang vagina hingga masuk kedalam rahimku. bibit bibit sperkma adit kini sedang geradu cepat untuk membuahi sel telurku yang sedang subur. kami terus berpelukan dan dalam kondisi seperti itu selama beberapa menit. sampai penis adit mengecil dan keluar dari vaginaku. dia berbaring lemas disampingku. aku hanya bisa terdiam melihat lelehan sperma yang tidak tertampung keluar dari vaginaku. aku sangat menikamti nya dan tidak peduli akan resiko yang akan terjadi.
semenjak saat itu adit rutin "bermain" ke rumahku. tentu saja itu hanya kedok untuk bisa menyeetubuhiku dan menabung pejuh dalam rahimku. akupun aman melakukan persundalan ini tanpa takut diketahui orang lain. adit yang masih anak anak bebas bermain ke rumahku, rumah temnnya sendiri. tidak akan ada yang mencium hubungan gelap kami. orang orang tidak akan menyangka adit yang masih kecil setiap hari menyetubuhi aku. tapi aku juga harus waspada sehingga setiap adit kerumah selalu ada wahyu pula, sehingga akan menjauhkan kesan mencurigakan pada kedatangannya di rumahku. bahkan wahyu suka sekali melihat ibunya disetubhi oleh temannya sendiri. dia selalu berfantasi melihat perut ibunya membesar karena perbuatan adit. tapi wahyu juga bukannya tidak pernah menggarapku, bedanya dia hanya melakukan oral, titjob, maupun handjob dan menumpahkan spermanya ke luar tubuhku terutama mulut, wajah dan buah dadaku. dia tidak pernah melakukan penetrasi padaku. dia membiarkan adit menjadi pemilik tunggal rahim ibunya. setidaknya sampai nanti adit berhasil menghamili aku.
aku dan adit melakukan persetubuhan dimana saja dan kapan saja. saat sedang menonton tv, mandi bersama, memasak bahkan menjemur di halaman belakang rumah tidak dialewatkan untuk menggenjotku. sensasi berhubungan seks semakin membuatku kehilangan akal sehat. sudah tidak terhitung berapa kali dia menumpahkanpejuhnya dalam rahimku. itu semua dilakukan dengan bebas karena tidak adanya suamiku dirumah. meskipun begitu pernah saat suamiku pulang untuk melepas rindu pada keluarganya dan mengirimkan hasil keringatnya adit masih nekat menyetubuhiku. siang itu setelah melayani suamiku dan membuatnya keluar di dalam vaginaku, aku melayani adit tepat disamping suamiku yang sedang tidur kelelahan. sensasi nikmat ditambah perasaan berdebar jika sewaktu waktu suamiku bangun dan memergoki kami dalam posisi seperti itu. bahkan wahyu ikut ikutan menyodok mulutku sambil merekam kegiatan kami dengan kamera hapenya. kami bertiga keluar bersamaan, adit di vaginaku dan wahyu di dalam mulutku. aku dengan mulut penuh sperma anakku sendiri nekat mencium kening suamiku sehingga lelehan sperma wahyu sedikit menempel di kening suamiku. sungguh binal.
suamiku dirumah hanya dua hari. setelah dia berangkat kembali ke jakarta kehidupan seksku kembali memanas. bersama wahyu dan temannya adit. beberapa minggu kemudia aku sudah telat datang bualn aku mencoba tes kehamilan dan hasilnya positif. belum yakin aku pergi ke bu bidan dwi untuk memastikan kehmilanku. setelah menjalani pemerikasaan, hasilnya keluar dan aku benar positif hamil. selanjutnya dari percakapanku dengan bu bidan dwi baru kuketahui ternyata baru kuketahui ternya beliau ini adalah ibu dari adit. anak laki yang berhasil menanamkan bibitnya pada rahimku. aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksinya jika mengetahui bahwa calon bayi yang ada dalam perutku ini adalah anak dari putranya sendiri dan dalam kata lain cucunya sendiri. ah itu urusan nanti. sekarang aku harus memeberi tahu adit, ayah asli dari anak dalam perutku ini, dia senang sekali dengan kehamilanku begitu juga dengan wahyu, dia tidak sabar mendapat adik baru. aku juga tidak lupa meberitahu suamiku di jakarta.
"yang benar dik kamu hamil?" dia terdengar senang sekali
"iya mas, ini karena kamu keluar di dalam saat sedang pulang kerumah beberapa minggu yang lalu" aku dengan lancar berbohong pada suamiku. suamiku yang tidak tahu jadwal reproduksiku pun dengan mudah kubohongi. apalagi siang itu setelah aku melayani suamiku aku langsung membersihkan sperma encernya yang jumlahnya tidak seberapa dari vaginaku. sebelum akhirnya aku melayani adit tepat disamping suamiku yang sedang tertidur pulas.
"sekarang giliranku" tampak wahyu bicara serius pada adit
"oke, tinggal atur rencana" jawabnya
setelah itu adit memberitahuku alasan dibalik semua ini. dan menjelaskan rencana besar yang dia siapkan untuk ibunya sendiri. ya benar, bu bidan dwi akan menjadi target selanjutnya dari rencana anak anak kami yang ternyata sudah sejak lama menyimpan fantasi untuk melihat ibu kandung mereka dihamili oleh orang lain yang bukan ayah mereka. aku sedikit terkejut darimana mereka mendapat ide fantasi itu, tapi aku sudah tidak peduli karena kini saatnya bu bidan dwi akan meraskan hal yang sama yang terjadi pada diriku.
Terakhir diubah: