"Selamat Ulang Tahun Mama, terimakasih telah menjadi wanita kuat selama ini"
Posting ku di story aplikasi whatsapp.
Ini adalah hari ulang tahun mamaku di umurnya yang ke 38, setelah 5 tahun mamah menjadi single parent akibat meninggalnya papah karena sakit.
Selama itulah mama belum memiliki rencana untuk menikah lagi.
Postingan storyku bukanlah tanpa tujuan, aku sengaja memposting foto mamah yang paling cantik dan ku setting hanya ditampilkan ke kontak ku yang laki laki dan single.
Aku melakukannya karena ingin menebar jala di kontakku, siapa tahu ada yang tertarik dengan mamahku.
Sejak aku kec papah sudah sering sakit sakitan, aku sering merasa kasihan dengan mamah yang harus merawat suami yg lemah seperti papah.
Maka saat papah akhirnya beristirahat untuk selamanya, mulai saat itu juga mamah dapat beristirahat dan memiliki waktu untuk dirinya sendiri.
Aku selalu iri dengan teman - temanku yang miliki ayah yang dapat diandalkan.
Aku bertekad agar mamah dapat bersama pria sejati bukan seperti papah yang lemah dan sakit sakitan.
Sudah 6 jam berlalu sejak aku posting story tersebut total sudah ada 15 kontakku yang melihat postingan ku tersebut tapi belum ada respon apapun. Lalu aku melanjutkan habiskan hari libur setelah ujian nasional sma ku ini dengan bersantai di kamar dan nonton series netflix.
Drrrt
Satu jam kemudian terdengar notif getar dari hp ku, terlihat sekilas balon chat berisikan
"HBD mamahnya Jason"
Dengan semangat ku buka dan ternyata ada chat dari seseorang yang memang termasuk dalam daftar seen storyku.
"Wahh makasih Dit" balasku,
Adit adalah teman seangkatan saat aku smp dulu, kami tidak dekat karena berbeda circle pertemanan. Adit berteman dengan geng preman di sekolah dulu. Anaknya urakan tapi masih dalam tahap normal walau bukan ketua geng preman tersebut tapi dia masuk ke lingkaran inti geng tersebut yang setiap malam balapan motor di jalanan.
Setelah lulus SMP aku tak mendengar kabarnya lagi, kecuali kalau dia tidak lanjut ke SMA karena biaya, ku kira cara berpakaian yang tidak rapih dan lusuh itu karena pergaulan, ternyata memang dari sisi ekonomi keluarganya yang terbilang rendah.
Dia dipaksa langsung bekerja setelah lulus SMP karena harus menghidupi adik adiknya yang banyak.
Lalu kami mengobrol ngalor ngidul bertukar informasi mengenai kabar beberapa temen SMP kami dulu. Setelah mendengar cerita Adit aku jadi bersimpati betapa sulitnya menjadi dia harus mengorbankan sekolah demi membantu keluarganya dapat makan dan bersekolah.
Pria yang bertanggung jawab pikirku, lalu sampai pada topik yang aku tunggu mengenai pasangan.
"Lu udah punya cewe belom dit?" Tanyaku
"Belom bro, kenalin dong temen cewe SMA lo yang jomblo"
"Gue ga punya temen cewe yang jomblo dit"
"Masa ga ada bro, 1 aja dah buat gua"
"Serius Dit" lagi pula mana ada temen sma ku yang mau berkenalan dengan cowo reman kaya dia
"Nyokap lu juga boleh, jomblo kan? Hahaha" balas adit. Akhirnya masuk perangkap juga.
Lalu ku balas "Anjing, nyokap gue itu woiii"
"Ga pandang umur gua bro, asal cantik hahaha"
"Emang nyokap gue cantik?"
"Cantik lah, putih, mulus, rambutnya panjang lurus, cina lagi. Beuh type gua banget"
"Anjing rasis banget lu" balasku dengan pura pura marah. Tiba - tiba aku menimbang mengenalkan mamah dengan Adit.
Lama aku menunggu tak ada balasan dari adit. Apakah dia benar mengira aku marah karena dibilang cina.
Hmmmm
Karena lama tak ada balasan, aku memancingnya kembali
"Emang lu berani ngedektin nyokap gue?"
Tanpa ba bi bu Adit langsung membalas,
"Berani lah, kalo gitu besok gua ke rumah lo ya kenalan sama calon bini gua wkwk"
"Coba aja bro"
Balasku, tiba- tiba badanku terasa panas, menggigil, dan anehnya aku juga ngaceng. Aku membayangkan mamahku yang cantik putih mulus bermesraan dengan Adit yang anak kampung dengan dandananya seperti preman.
Posting ku di story aplikasi whatsapp.
Ini adalah hari ulang tahun mamaku di umurnya yang ke 38, setelah 5 tahun mamah menjadi single parent akibat meninggalnya papah karena sakit.
Selama itulah mama belum memiliki rencana untuk menikah lagi.
Postingan storyku bukanlah tanpa tujuan, aku sengaja memposting foto mamah yang paling cantik dan ku setting hanya ditampilkan ke kontak ku yang laki laki dan single.
Aku melakukannya karena ingin menebar jala di kontakku, siapa tahu ada yang tertarik dengan mamahku.
Sejak aku kec papah sudah sering sakit sakitan, aku sering merasa kasihan dengan mamah yang harus merawat suami yg lemah seperti papah.
Maka saat papah akhirnya beristirahat untuk selamanya, mulai saat itu juga mamah dapat beristirahat dan memiliki waktu untuk dirinya sendiri.
Aku selalu iri dengan teman - temanku yang miliki ayah yang dapat diandalkan.
Aku bertekad agar mamah dapat bersama pria sejati bukan seperti papah yang lemah dan sakit sakitan.
Sudah 6 jam berlalu sejak aku posting story tersebut total sudah ada 15 kontakku yang melihat postingan ku tersebut tapi belum ada respon apapun. Lalu aku melanjutkan habiskan hari libur setelah ujian nasional sma ku ini dengan bersantai di kamar dan nonton series netflix.
Drrrt
Satu jam kemudian terdengar notif getar dari hp ku, terlihat sekilas balon chat berisikan
"HBD mamahnya Jason"
Dengan semangat ku buka dan ternyata ada chat dari seseorang yang memang termasuk dalam daftar seen storyku.
"Wahh makasih Dit" balasku,
Adit adalah teman seangkatan saat aku smp dulu, kami tidak dekat karena berbeda circle pertemanan. Adit berteman dengan geng preman di sekolah dulu. Anaknya urakan tapi masih dalam tahap normal walau bukan ketua geng preman tersebut tapi dia masuk ke lingkaran inti geng tersebut yang setiap malam balapan motor di jalanan.
Setelah lulus SMP aku tak mendengar kabarnya lagi, kecuali kalau dia tidak lanjut ke SMA karena biaya, ku kira cara berpakaian yang tidak rapih dan lusuh itu karena pergaulan, ternyata memang dari sisi ekonomi keluarganya yang terbilang rendah.
Dia dipaksa langsung bekerja setelah lulus SMP karena harus menghidupi adik adiknya yang banyak.
Lalu kami mengobrol ngalor ngidul bertukar informasi mengenai kabar beberapa temen SMP kami dulu. Setelah mendengar cerita Adit aku jadi bersimpati betapa sulitnya menjadi dia harus mengorbankan sekolah demi membantu keluarganya dapat makan dan bersekolah.
Pria yang bertanggung jawab pikirku, lalu sampai pada topik yang aku tunggu mengenai pasangan.
"Lu udah punya cewe belom dit?" Tanyaku
"Belom bro, kenalin dong temen cewe SMA lo yang jomblo"
"Gue ga punya temen cewe yang jomblo dit"
"Masa ga ada bro, 1 aja dah buat gua"
"Serius Dit" lagi pula mana ada temen sma ku yang mau berkenalan dengan cowo reman kaya dia
"Nyokap lu juga boleh, jomblo kan? Hahaha" balas adit. Akhirnya masuk perangkap juga.
Lalu ku balas "Anjing, nyokap gue itu woiii"
"Ga pandang umur gua bro, asal cantik hahaha"
"Emang nyokap gue cantik?"
"Cantik lah, putih, mulus, rambutnya panjang lurus, cina lagi. Beuh type gua banget"
"Anjing rasis banget lu" balasku dengan pura pura marah. Tiba - tiba aku menimbang mengenalkan mamah dengan Adit.
Lama aku menunggu tak ada balasan dari adit. Apakah dia benar mengira aku marah karena dibilang cina.
Hmmmm
Karena lama tak ada balasan, aku memancingnya kembali
"Emang lu berani ngedektin nyokap gue?"
Tanpa ba bi bu Adit langsung membalas,
"Berani lah, kalo gitu besok gua ke rumah lo ya kenalan sama calon bini gua wkwk"
"Coba aja bro"
Balasku, tiba- tiba badanku terasa panas, menggigil, dan anehnya aku juga ngaceng. Aku membayangkan mamahku yang cantik putih mulus bermesraan dengan Adit yang anak kampung dengan dandananya seperti preman.