Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT tua tua keladi

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
PART 4

-----------------------------------------------------------------------------

malam itu aris baru saja pulang dari mengantar pasir. hujan gerimis turun membasahi tanah pegunungan kapur khas daerah tempatnya tinggal. cahaya lampu truk aris menyoroti gapura kayu, penanda jalan masuk ke desanya. dia melihat jam di dasboard yang menunjukkan pukul setengah dua belas malam. setelah memarkirkan toyota dyna warna hijau tunggangannya sehari hari, dia segera masuk ke dalam rumah. aneh, tidak biasanya rumahnya dibiarkan gelap seperti ini. lampu ruang tamu dan ruang tengah tidak dinyalakan, namun dari pintu depan terlihat lampu dapur sedang menyala. mungkin lastri sedang di dapur pikirnya.

dia berjalan mengitari kursi di ruang tamu lalu berjalan menyeberangi ruang tengah. mendekati dapur dia mendengar suara suara terengah engah bercampur desah.
'tidak salah lagi ini suara istrinya yang tercinta, lastri' pikirnya.

namun yang menjadi pertanyaan apa yang dilakukan lastri malam malam begini di dapur.

'apakah dia sedang mempersiapkan tempe dagangannya, lalu suara yang lain itu milik siapa' batinnya penasaran.

perlahan lahan, aris mengintip dari balik daun pintu. dia mencari cari posisi arah suara itu dari celah pintu. dia menyapukan pandangannya ke seluruh dapur hingga akhirnya dia menemukan yang dia cari. namun alangkah terkejutnya aris melihat pemandangan di depannya itu.

nafasnya tercekat, tubuhnya kaku tak bergerak, dan perasaan marah perlahan muncul dalam dirinya.

'anh....hah...hah..hahhhnh' desah lastri

'apa apaan ini?!' geram aris dalam hati

'ohh...hemmmmmmh....hah'

'suara ini, jangan jangan' batin aris tertahan

aris tidak percaya dengan apa yang dia lihat. lastri, sang istri, saat itu dalam keadaan telanjang bulat. dia bertumpu dengan kedua tangannya pada tiang kayu penyangga rumah. dari belakanh sepasang tangan tengah meremas remas buah dada besar yang menggantung milik istrinya itu. jari jari tangan itu sesekali memelintir dan menarik pentil hitam milik istrinya itu hingga menjadi tegang sempurna.

'ahhh....anhhh..ahnnnnnn....ahhhhh'

kembali suara desahan istrinya memenuhi seluruh isi dapur.

'hahnhh..enak remes terus tetekku mas'

aris semakin bingung dan penasaran. siapa sebenarnya sosok misterius yang oleh istrinya dipanggil 'mas' itu.

'fuahhhhh.....hnnnnffff' kembali suara desahan tertahan keluar dari mulut lastri.

tidak cukup di situ, kini dia baru menyadari sosok di belakang lastri itu sedang menyetubuhinya dari belakang. terlihat paha sosok misterius yang aris yakini seorang laki laki itu beradu dengan bongkahan pantat seksi milik lastri.

'cepet mas ahhhh cepet' kata lastri kembali menyemangati sosok di belakangnya itu.

'ohhhh....sodok silitku yang keras mas'

'apa apaan ini' batin aris.

lastri kini sedang di anal oleh orang lain. lastri memberikan lubang anusnya untuk dimasuki penis orang lain.

'ahnhhhhh...buat aku orgasme seperti kemarin mas'

aris semakin marah ternyata bukan baru pertama kali ini lastri di anal oleh orang lain. bagaimana mungkin lastri, yang dia kenal setia itu, melayani lelaki lain dengan menggunakan lubang anusnya. sesuatu yang dia sendiri, sebagai suami sah lastri, bahkan belum pernah dia lakukan.

'kamu suka nduk silitmu di sodok kontolku seperti ini?' tanya suara misterius itu pada lastri.

'ahhnnnhhh suka masssss...ahhhhh'

'kamu lebih suka mana, kontolku atau kontol suamimu?'

namun lastri hanya dia menunduk, menahan nikmat.

'ayo jawab, kalo ndak jawab pertanyaanku pentilmu akan ku.....'

'ahhhhinnnnhhhhhhhh....ahhhhhkku lebih sssshsuka kontolmu massssh' jawab lastri
'aku lebih suka silitku disodok dengan kontol besarmu mas...eahhhh.ahhh..ah' tambah lastri lagi.

'bagus, sekarang terima pejuhku ndukkkkkk...ahhhhhhh'

'cretttt...crettttt...cret' sperma kini memenuhi rongga anus lastri.

saking banyaknya sperma yang dikeluarkan di anus lastri, sampai sampai sperma itu meleleh keluar membasahi paha mulus lastri.

di tengah tengah konsentrasi aris menyaksikan perselingkuhan istrinya itu tiba tiba terdengar suara istrinya memanggil.

'mas aris......mas aris....mas...'

---------------------------------------------------------------------------

'uwahhhhh......hah...hah...hah'

aris tiba tiba bangun terduduk di atas tempat tidur. nafasnya terengah engah. lastri istrinya kini sudah ada di sampingnya. dia baru sadar yang barusan dia alami itu hanya mimpi.

'aduhhh...maaf pakne sudah bikin kaget pakne' kata lastri sambil duduk di samping aris.

'oh..ndak apa apa bune'

'yasudah...ini sudah pagi. ayo bangun'

'fiuhhhh...ndak mungkin lastri berselingkuh' batin aris lega.

pagi itu seisi rumah tengah bersiap dengan kesibukan masing masing. aris hari ini sudah mulai membawa truk untuk mengangkut pasir lagi. sedangkan lastri kini sudah genap 3 minggu bekerja di rumah pak sastro. lastri kini tidak lagi setiap hari ke pasar, dia masih membuat tempe namun untuk menjualnya dia menitipkan pada tetangganya yang juga berjualan sayur di pasar. karena kesibukannya mengurus pak sastro kini dia hanya lima hari sekali ke pasar yaitu pada hari pasaran, itupun harus berangkat agak siang setelah menyelesaikan tugasnya di rumah pak sastro.

'bune, aku berangkat dulu'

'iya pakne, ati ati, ndak usah ngoyo ngoyo dulu kalo masih ndak kuat dipake ngaso dulu' pesan lastri pada suaminya.

'santai saja bune, ini sudah sehat kok' kata aris sambil menepuk nepuk pundaknya.

'bune kenapa? kok pucet? apa kurang sehat' tanya aris kepada lastri yang nampak memikirkan sesuatu.

'ndak ada apa apa, sudah sana berangkat'

lastri lalu mencium tangan suaminya lalu melepas kepergian aris dari teras rumah. setelah truk yang dibawa aris sudah hilang dari pandangan matanya. setelah itu dia segera berkemas kemas menyiapkan tempe sekaligus bersiap ke rumah pak sastro.

sebenarnya hari inilah yang ditakuti lastri selama ini, meskipun sudah 3 minggu bekerja di rumah pak sastro, lastri selalu bisa menghindar dari jeratan pak sastro. namun itu semua bukan tanpa alasan, selama 3 minggu itu pula aris ikut membantu dirinya membersihkan dan merawat rumah pak sastro. sehingga pak sastro agak mengendurkan niatnya untuk kembali menikmati tubuh lastri. akan tetapi mulai hari ini, lastri, seorang diri harus kembali ke rumah itu. tempat dimana tepat 7 minggu yang lalu lastri terpaksa harus melayani nafsu bejat sang pemilik rumah, yang tidak lain adalah pak sastro, karena terdesak kebutuhan uang untuk operasi suaminya.

perlahan setelah mengunci rumah lastri berjalan menyusuri jalanan desanya.

'ini uangnya yang kemarin' kata bu karni, tetangga sekaligus penjual sayur di pasar tempat lastri biasa berjualan.

'matur nuwun,mabkyu, duluan ya'

setelah mampir sebentar di rumah tetangga yang dia biasa titipi tempe, dia kembali meneruskan langkah kakinya ke rumah pak sastro. perasaannya menjadi tidak karuan memikirkan apa yang mungkin terjadi nanti.

akhirnya sampailah dia di depan pintu rumah bergaya joglo kuno itu. meskipun beraksitektur klasik namun material rumah itu terlihat sangat mewah. namun begitu, semua itu tak mampu menutupi kelakuan bejat pemiliknya di mata lastri.

'tok tok tok' suara ketukan tangan lastri pada pintu berbahan kayu jati itu.

'iya, sebentar' jawab suara dari dalam yang lastri ketahui milik pak sastro

'eh nduk lastri, pagi pagi kok sudah kesini?' goda pak sastro 'lha suamimu mana?'

'mas aris sudah narik pasir lagi pak' jawab lastri pelan yang sebenarnya enggan meladeni percakapan dengan pak sastro 'saya permisi ke belakang dulu pak'

pagi itu selama lastri bekerja di rumah itu tidak ada gangguan berarti dari pak sastro. lastri berpikir pak sastro sudah tidak menginginkan dirinya lagi. namun lastri masih tetap waspada selama berada di rumah itu, dan berusaha sesegera mungkin menyelesaikan pekerjaannya lalu langsung pulang setelah semuanya selesai.

namun keadaan berbeda terjadi pada siang harinya ketika lastri menyiapkan makan siang untuk pak sastro. setelah makan siang tersedia di atas meja makan, lastri bermaksud mempersilakan pak sastro untuk makan. lastri menuju ruang keluarga tempat pak sastro sedang menonton tv.

'monggo pak, makanannya sud....'

lastri terkejut hingga tidak dapat menyelesaikan perkataannya.

pak sastro sedang memegangi penisnya sambil melihat ke arah tv. dia mengelus elus penis hitamnya yang telah keluar dari balik sarung yang sehari hari dipakainya. sementara itu, lastri melihat adegan orang berhubungan seks di layar televisi led 42 inch milik pak sastro. dia tidak bisa berkata kata melihat adegan dimana seorang perempuan muda yang memakai baju perawat tengah disetubuhi secara bersama sama alias digangbang oleh sekelompok orang tua penghuni panti jompo. karena terlalu fokus melihat ke arah layar tv, lastri tidak menyadari pak sastro memperhatikannya dari tadi.

'ada apa nduk? nduk lastri?'

'eh...iya...anu...itu pak makan siangnya sudah siap' ucapa lastri sedikit terbata.

'ya...aku tak makan dulu. kalau mau lihat film duduk yang enak di kursi situ.hehehe'

tersadar akan godaan pak sastro lastri berniat segera menghindar.

'saya ke belakang dulu pak, masih ada cucian piring' jawab lastri.

lastri berjalan menuju ke dapur, pikirannnya penuh dengan adegan adegan yang ditampilkan di ayar tv tadi. entah bagaimana tubuhnya merasa panas melihat adegan perempuan muda tadi di hajar bersama sama oleh kakek kakek tua. tidak ingin larut dalam hal itu lastri, segera membuang jauh bayangan tadi dan mulai mencuci piring agar bisa segera pulang dan terhindar dari hal hal yang tidak dia inginkan.

karena terlalu buru buru mencuci piring, lastri sampai tidak sadar ada pak sastro yang sekarang sudah berdiri tepat dibelakangnya. ketika sedang membilas piring terakhir, tiba tiba.

'srettttttt'

'tranggggg'

sepasang tangan pak sastro kini sudah memegang sempurna kedua buah dada lastri. saking terkejutnya lastri sampai menjatuhkan piring yang dipegangnya ke dalam bak cucian. buah dadanya yang masih tertutup baju diremas remas kasar oleh tangan hitam pak sastro.

'hiuhhhhhhh...ehmm...jja..ja..jangan pak' ucap lastri.

sambil melawan untuk melepaskan diri dari dekapan pak sastro. namun entah kenapa dia seperti tidak berdaya melawannya.

'susumu mantep nduk, kurasa-rasakan semakin besar saja tetekmu ini' kata pak sastro sambil terus meremas payudara besar milik lastri.

'ampun pakk....sudahhhhh pahhhkkkk'

'berhh...hentiiiiii phakkkk..ahhhhnnnnn'

namun semua itu tidak di dengar pak sastro. bahkan kini jari jemari tangannya mulai melepas kancing baju lengan panjang yang dipakai lastri.

'hyah..hahhhh.haaaaahhhh'

kini pak sastro sibuk meremas buah dada lastri yang hanya terbungkus beha hitam dengan model full-support itu. beha yang tadinya membungkus sempurna seluruh buah dada lastri kini sudah terkoyak tak beraturan akibat remasan tangan pak sastro. beha yang dipakai lastri kini sudah terangkat di atas gundukan payudara lstri. kini kulit putih mulus buah dada lastri beradu langsung dengan tangan hitam nan kasar pak sastro.

'haaaahh.....ahhhhhhh...aduhhhh pakkkk sakit sudah pakkkkk' lastri memelas.

pentil hitamnya yang sudah tegang sempurna kembali menjadi sasaran tangan pak sastro. kedua pentilnya kini dipilin dan ditarik tarik dengan kasar. bahkan kadang pak sastro mencubitnya dengan menggunakan kuku panjangnya. seharusnya lastri merasa kesakitan namun entah kenapa sensasi itu berubah menjadi sensasi nikmat yang membuat dirinya terangsang.

'selain suamimu, pasti sudah banyak lelaki lain yang memegang susumu ini tho nduk? hahahha'

'nhah....hahn..ndak pahkkkk....ndak...ada.....ahhhh..hah...hukkkh'

'jangan bohong kamu, hahah' kata pak sastro sambil kembali mencubit pentil lastri dengan kasar.

kini tangan kiri pak sastro mulai turun menyusuri perut lastri. jari jarinya mulai menyusup masuk ke dalam rok batik yang dipakai lastri. jari jari itu terus masuk ke dalam celana dalam lastri hingga akhirnya sampai ke bibir vagina lastri.

'jangann...pahhkkk....ahhh...ahhh'

'kamu itu dari tadi ngomong jangan, tapi sampai basah begini. hahahaha'

kembali jari jari pak sastro mengobok obok vagina lastri. kombinasi remasan payudara dan permainan jari pak sastro pada vaginannya membuat lastri kini sudah terangsang berat.

namun bukannya langsung menyetubuhinya seperti biasa. pak sastro justru memintanya berjongkok di depannya.

'sekarang buka sarungku nduk' perintah pak sastro.

tanpa keinginan melawan, lastri kini pasrah, tangannya mulai membuka ikatan sarung kotak kotak berwarna coklat yang dipakai pak sastro. setelah sarung itu melorot ke lantai, terpampanglah penis hitam milik pak sastro yang masih tertunduk lesu.

'ayo nduk, kontolku diemut'

lastri tanpa ragu memasukkan penis hitam besar itu dalam mulutnya. mulai dihisapnya penis itu pelan. dia merasakan penis dalam mulutnya itu sedikit demi sedikit mulai membesar.

'nh...hnnn.nbuhhh...nguh'

'nh.....nhahh'

kini penis pak sastro sudah menegang sempurna dalam mulutnya. pak sastro kini mulai memaju mundurkan penisnya dalam mulut lastri. penis hitam itu menghujam hingga rongga tenggorokan lastri.

'oghhh.....nh...bhuuhhhhhhhhhh'

'kamu itu istri nakal nduk.hahahha. disuruh kerja di rumah orang kok sekarang malah nyepong kontol yang punya rumah.hahahhahaha'

'ahhhhh...eahhhhh..ughhh...uahhh'

pak sastro menarik penisnya keluar dari mulut lastri. penis hitamnya itu kini basah karena air liur lastri.

'suddahh...pa..hemmmmmm'

belum sampai lastri menyelesaikan kalimatnya. penis pak sastro sudah menjejali mulutnya lagi. kini pak sastro semakin liar menghujamkan penisnya dalam mulut lastri.

'nbuhhhhh...nggguhhh' hanya itu suara yang keluar dari mulut lastri.

pikiran lastri kini kosong, dia sudah tidak mampu berpikir lagi. yang ada dipikirannya hanya penis besar pak sastro yang kini sedang menghujam mulutnya.

'gimana ndukkkk. enakkk tho kontolku? lebih nikmat dari punya suamimu kan?hahahhaha'

'aghhhh...oghhhh....obhhh' lastri tidak bisa menjawab apa apa.

'suaramu ngemut kontolku seksi sekali ndukkkk.ahhhhh'

pak sastro semakin cepat dan tidak beraturan hujaman penisnya. beberapa kali lastri tersedak dan tidak bisa bernafas karena penis panjang dan besar itu masuk sampai tenggorokannya.

'sekarang terima pejuhku ndukkkk.....ahhhhhhhhhh'

'serrrr....serrrrr....serrrrrrrr'

cairan sperma putih yang kental dan panas membanjiri mulut lastri. pak sastro masih menghujamkan penisnya sampai akhirnya orgasmenya selesai. saking banyaknya sperma yang keluar sampai tidak tertapung dalam mulut lastri dan meleleh keluar. lelehan sperma itu membasahi jilbab biru yang dia pakai dan beha yang tadi tertarik ke atas gundukan payudaranya. bahkan beebrapa sampai menetes membasahi baju lengan panjang yang dipakainya.

'hah..hahh...hahhhhhhh'

lastri terengah engah. dia mencoba megatur nafas setelah dipaksa mengoral penis besar pak sastro.

'sudah sekarang kamu pulang sana' kata pak sastro.

lastri terkejut mendengar kata kata itu. dia tidak menyangka pak sastro tidak melanjutkan menyetubuhinya. dia bersyukur hanya sampai disitu perlakuan kurang ajar pak sastro padanya. namun jauh dalam lubuk hatinya dia merasakan sedikit kekecewaan. entah mengapa dia merasa seperti itu.

setelah membetulkan pakaiannya, tanpa bersih bersih dahulu, dia segera pamit pulang.

'saya pulang dulu, pak sastro'

'yaa. nanti sore saya tolong dibuatke sayur terong ya ndukk'

'nggih pak'

lastri segera meninggalkan rumah pak sastro. sepanjang perjalanan dia hanya melamun memikirkan perlakuan pak sastro padanya. jilbab dan baju lengan panjang yang dia pakai masih terdapat bercak bercak sperma pak sastro. untung saja saat itu jalanan sepi sehingga tidak ada yang melihatnya dan mencurigai apa yang baru saja dilakukan lastri di ruamh pak sastro.

---------------------------------------------------------------------------

sejak kejadian siang itu, setiap lastri datang ke rumah pak sastro. dia selalu dipaksa mengoral penisnya. namun anehnya selama seminggu setelahnya, dia hanya diminta mengoral ppenis pak sastro tanpa pernah disetubuhi. dari hari ke hari, perasaan lastri semakin tidak karuan. dia selalu terangsang berat setelah mengoral penis pak sastro. namun dia juga tidak mendapat pelampiasan. suaminya yang hanya pulang tiga hari sekali juga tidak dapat memuaskan nafsu seks lastri yang kian hari kian menggebu.

kini lastri sering bermasturbasi sendiri. dia memainkan vaginanya dengan jari jari tangannya sendiri. atau jiak ada barang yang bisa dipakai dia akan menggunakannnya untuk masturbasi. terong, botol kecap, kayu penumbuk bumbu dan benda lain yang ada disekitarnya dia gunakan semata mata untuk memuaskan hasrat seksnya yang sepertinya tidak pernah habis.
---------------------------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Anjirr cuman mimpi kirain =)) tanda2nya aris gak lama lagi bakal mengetahui perselingkuhan lastri & pak Sastro nih. Ditunggu update selanjutnya gan :beer:
 
Keren tuh pak sastro mainin si lastrinya...up..up ayo sgera di update huu...
 
Bikin Lastri pengen sendiri, jadi gak perlu maksa-maksa lagi.....
 
makin mantep huuu
ini diaa makin lama makin dapet crtanya
terkesan real
memaksa lastri tunduk secara perlahan
 
Bimabet
PART 5

--------------------------------------------------------------------------------

'kukuruyyuuukkkkkkkk'

pagi itu, suara ayam jantan berkokok memecah hening pagi itu. langit diluar masih nampak gelap, hawa dingin pun masih cukup menusuk kulit. lastri segera bangun dari peraduannya. di sampingnya, aris masih terlelap dalam tidurnya. lastri segera menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya.

'whuttt'

dibalik selimut, terdapat tubuh telanjang lastri yang tidak tertutupi sehelai benangpun. setelah pertempurannya dengan aris semalam, dia belum sempat memakai pakaiannya kembali. tadi malam setelah pulang kerja, aris meminta jatah dari lastri. meskipun akhirnya masih di kecewakan dengan aris yang keluar duluan, lastri tetap mendapat orgasme setelah dibantu tangan aris yang mengobok obok liang vaginanya. namun tetap saja, kenikmatan yang didapat terasa kurang, bahkan kini lastri mulai merindukan sodokan penis pak sastro. sesuatu yang seharusnya tidak boleh dia rasakan, bahkan memikirkannya saja tidak bolehm karena statusnya sebagai istri sah aris.

setelah kembali berpakaian, lastri segera ke dapur untuk memasak air panas dan memasak nasi. dengan telaten lastri menjaga nyala api di tungku tempat dia memasak agar tetap hidup.

'bune, tolong bikinin kopi ya'

aris yang baru saja bangun datang dari belakang. aris sudah membawa handuk serta alat mandi dalam gayung di tangannya.

'aku tak mandi dulu'

setelah air matang, lastri segera memasukkannya dalam termos. sisanya, dia buatkan kopi hitam dalam gelas kecil kesukaan suaminya. setelah itu dia menggoreng tempe sisa jualan kemarin dan memanaskan kembali sayur sambel terong untuk sarpan pagi ini. pagi itu entah kenapa badannya lemas, rasanya malas sekali memyelesaikan pekerjaannya hari itu.

setelah suaminya selesai mandi di pinggir sumur, dia kembali masuk ke dapur.

'sudah sekarang gantian, bune mandi'

'nanti saja pakne, masih dingin sekarang kita' jawab lastri.

'bune kenapa? bune sakit?'

'ndak, ndak apa apa kok. sudah sekarang kita sarapan dulu'

akhirnya mereka berdua pun mulai sarapan bersama.

'bune kok makannya cuma sedikit?' tanya aris melihat istrinya yang hanya mengambil sedikit nasi dari bakul.

'ahh, pakne ini, wong biasanya juga segini'

lastri dan aris mulai menyantap sarapan sederhana mereka. namun baru saja satu suapan dalam mulut lastri, tiba tiba dia merasa sedikit mual. dia mencoba meredakan rasa mual itu dengan minum teh dan kembali melanjutkan makan. baru saja dia mengunyah suapan ke dua, tiba tiba rasa mual itu muncul lagi, namun kini terasa lebih kuat. dia segera berlari ke pojok dapur tempat biasa dia mencuci peralatan masak.

'hoeeekkkkkk...hoeeeekkkkkkk....hoeeeekk'

dia mengeluarkan semua isi lambungnya kembali. dia merasa perutnya di remas remas hingga kini hanya keluar udara dari dalam perutnya. melihat hal itu, aris segera beranjak dari kursi dan mendekati lastri, dia memijat mijat leher lastri agar tekanan dalam perutnya bisa sedikit berkurang.

'kamu kenapa bune? bune sakit?'

aris memapah lastri duduk kembali di meja makan. rasa mual dalam perut lastri sudah mulai hilang. suaminya memberi teh hangat untuk meringankan gejala mual mualnya.

'hari ini ndak usah kemana mana dulu bune'

lastri hanya mengangguk. badannya lemas sekali bahkan untuk berbicara pun rasanya tak mampu.

'nanti aku pamitin ke pak sastro, kalo hari ini bune ndak bisa berangkat kerja'

'ya sudah sekarang tak anter ke kamar, hari ini aku harus berangkat pagi, banyak pesenan pasir soalnya' lanjut aris.

setelah mengantar lastri ke kamar dan berpamitan pada istrinya, aris segera keluar untuk berangkat bekerja. dari dalam kamar lastri mendengar suara mesin diesel truk aris perlahan mulai menghilang dari pendengarannya, tanda aris sudah meninggalkan rumah. badannya yang terasa lemas membuatnya hanya ingn tidur saja seharian.

-------------------------------------------------------------------------------

lastri membuka matanya. dia tertidur sejak kepergian suaminya tadi. entah berapa lama dia tidur. namun yang pasti hari sudah siang, terlihat dari sinar matahari yang masuk dari celah celah genting rumahnya. disampingnya terlihat sesosok wanita duduk diatas kasur sembarimenonton tv tanpa suara.

'eh mbakyu sudah bangun? gimana badannya sudah enakan?' tanya suara yang dia kenali milik bu nining itu.

'sudah bu, sudah agak mendingan, bu nining kok disini?' kata lastri sambil menegakkan tubuhnya.

'tadi mas aris sebelum berangkat, bilang ke saya kalo hari ini mbakyu tidak enak badan dan titip rumah kepada saya'

'aduh, bu nining jadi repot repot begini'

'ndak apa apa kok mbakyu. mau makan sekarang mbak lastri? biar saya ambilkan'

'ndak usah bu, mulut saya rasanya masih pait dan masih sedikit mual. saya tak minum teh saja' kata lastri sambil mengambil gelas berisi teh yang ada disampingnya.

'kalo gitu sekarang tak anter ke puskesmas ya?'

'alah ndak usah bu, dipake istirahat paling juga sembuh'

'jangan gitu tho mbakyu, jangan suka menyepelekan penyakit. sudah sekarang tak ambil motor dulu nanti saya anter ke puskesmas'

tanpa menunggu persetujuan lastri, bu nining langsung keluar dari kamar. beberapa menit kemudian, lastri mendengar suara sepeda motor matic milik bu nining di depan rumahnya. tidak lama kemudian, bu nining sudah kemabli masuk ke dalam kamar.

'ini pake jaket dulu' kata bu nining sambil menyerahkan jaket abu abu yang di ambil dari balik pintu kamar kepada lastri.

setelah siap lastri mengambil dompet dan berangkat ke puskesmas. roda motor matic bu nining menyusuri jalanan desa menuju ke puskesmas desa. perjalanan ke puskesmas ditempuh selama kurang lebih 10 menit. sesampainya disana lastri dan bu nining menunggu antrian bersama pengunjung puskesmas lain. cukup lama lastri menunggu giliran. meskipun antrian tidak terlalu banyak namun karena puskesmas desa ini hanya memiliki satu tenaga medis yaitu seorang bidan, menyebabkan pengunjung harus dilayani satu persatu yang akhirnya memperpanjang waktu tunggu.

akhirnya giliran periksa lastri tiba, dia segera memasuki ruangan kecil tempat bidan berada, bersama bu nining di belakangnya.

'silakan duduk bu' kata bu bidan mempersilakan lastri dan bu nining duduk.

'ini siapa yang periksa?' tanya bu bidan kembali.

'saya bu' jawab lastri

'apa keluhannya bu? kalo boleh saya tahu?'

'tadi pagi saya mual mual bu bidan, rasanya badan saya lemes'

'kalau begitu saya periksa dulu, silakan tiduran di sana' kata bu bidan menunjukkan meja periksa di pojok ruangan.

lastri beranjak dari kursi menuju meja periksa. dia lalu merebahkan diri diatasnya. bu bidan datang membawa stetoskop dan tensimeter. setelah mengukur detak jantung dan tekanan darah lastri serta suhu badannya. lsatri bangun dan duduk diatas meja periksa.

'kalau boleh tahu kapan terakhir ibu mendapat menstruasi'

'ehmm....kalo tidak salah lebih dari dua bulan yang lalu' lstri sedikit terkejut mendengar pertanyaan bu bidan.

'kalo begitu silakan tiduran kembali'

lastri kembali merebahkan dirinya. bu bidan kembali sambil menarik meja yang diatasnya ada alat seperti monitor tv. lastri tahu itu adalah usg, dia semakin takut apa yang tidak dia harapkan akan terjadi. bu bidan membuka baju lastri.

setelah menghidupkan alat itu, bu bidan mengoleskan gel ke perut lastri. setelah itu probe yang berbentuk seperti mikrofon diarahkan ke permukaan perut lastri. bu bidan menggeser geser probe seakan sedang mencari sesuatu. hingga akhirnya dia berhenti dan tersenyum melihat tampilan monitor usg. lastri penasaran posisinya yang merebah diatas meja tidak memungkinkan dia melihat tampilan di layar monitor itu. namun akhirnya dia tahu maksud dari senyuman bu bidan tadi.

'selamat ya bu lastri, ibu hamil'

'jeddddeeerrrrrrrrrrrr'

lastri bagai mendengar petir di siang bolong. dia belum bisa mencerna perkataan bu bidan tadi yang begitu abstrak dalam otaknya.

'wah selamat ya mbakyu' kata bu nining dari kursi tempat dia duduk

'dan dari hasil pengukuran, janin dalam perut ibu berusia sekitar 2 bulan'

lastri kaget bukan kepayang anak siapakah dalam rahimnya. suaminya dulu memang sempat mengeluarkan sperma dalam vaginanya. itu terjadi ketika pertama kali berhubungan dengan lastri setelah kecelakaan yang dialaminya. namun itu baru terjadi sebulan yang lalu. jika diruntut kebelakang, suaminya tidak pernah keluar dalam vaginanya sebelumnya. justru pak sastro yang sekitar dua bulan lalu orgasme dalam rahimnya ketika lastri datang kerumahnya untuk meminjam uang.

'astaga...'batin lastri

'sekarang ibu silakan duduk kembali'

lastri merapikan pakaiannya kembali dan duduk di samping bu nining yang terlihat bahagia mendengar kabar kehamilannya.

'meskipun usia ibu hampir 43 tahun, saya tetap menyarankan agar ibu tetap mempertahankan kehamilan ini. namun ibu harus ekstra hati hati, ini adalah kehamilan beresiko. ibu harus menjaga kesehatan ibu, ibu tidak boleh stress dan harus rutin memeriksakan kandungan. sekarang saya beri multivitamin untuk menjaga kesehatan ibu. dan jangan lupa kebutuhan nutrisi ibu juga harus seimbang'

lastri hampir tidak mendengar apa yang baru saja diucapkan bu bidan, dia hanya mengangguk lemah. pikirannya berkecamuk. bagaimana mungkin dia yang sudah berumur lebih dari 40 tahun hamil lagi. terlebih lagi janin yang tumbuh dalam rahimnya dia yakini bukan milik suaminya, melainkan milik pak sastro, lelaki yang telah merenggut kehormatannya sebagai istri. hebatnya lagi dia bisa hamil hanya gara gara satu kali bercinta.

dalam perjalanan pulang dari puskesmas, lastri hanya melamun memikirkan kehamilannya. dia bingung bagaimana dia menjelaskan semua ini pada suaminya. dia takut suaminya marah jika sampai mengetahui anak dalam perutnya buka hasil dari aris. belum lagi tanggapan tetangga, jika sampai tahu dia hamil dari benih orang lain.

----------------------------------------------------------------------------

sesampainya di rumah, lastri segera masuk ke kamar. rasanya dia ingin menangis jika saja tidak ada bu nining di rumahnya. dia merasa bersalah telah mengkhianati aris suaminya.

'sekarang mbakyu istirahat saja, jangan capek capek inget kata bu bidan tadi' kata bu nining sambil bermain hp di tangan.

lastri hanya mengangguk. pandangannya kosong. seandainya bu nining tahu dia berselingkuh dan sampai menyebabkan dirinya hamil akankah bu nining masih mau merawatnya seperti ini.

ditengah lamunan lastri tiba tiba terdengar suara ketukan di pintu depan.

'kulo nuwun'

'ya sebentar' jawab bu nining.

dia lalu berjalan keluar untuk membuka pintu. lastri mendengar orang berbicara dengan bu nining di depan. lastri penasaran siapa yang bertamu saat itu. tidak berapa lama bu nining kembali bersama seseorang. lastri terkejut tamu yang datang bersama bu nining tidak lain adalah pak sastro, ayah dari janin dalam perutnya.

'kulo nuwun, katanya kamu ndak enak badan nduk?' tanya pak sastro

'iya pak, tapi sekarang sudah mendingan, tadi sudah dianter ke puskesmas sama bu nining'

'iya tho, nduk nining?'

'iya pak, dan ternyata mbak lastri ini sedang hamil pak, sudah jalan 2 bulan'

'wah, selamat yo nduk' kata pak sastro pada lastri

lastri hanya mengangguk dia tak tahu harus bahagia atau sedih ats kehamilannya kali ini.

'dan selamat juga buat njenengan pak sastro, anda kan bapak dari bayinya' kata bu nining.

'jjjedddeeeeerrrrrrrrr' untuk kedua kalinya hari ini lastri seperti mendengar petir di siang bolong.

dia tidak mengerti apa yang baru saja bu nining katakan. apa mungkin bu nining mengetahui hubungan lastri dengan pak sastro. jika memang benar sejak kapan batin lastri menebak nebak. belum hilang rasa terkejut lastri mendengar perkataan lastri, kini dia semakin bingung apa yang terjadi.

pak sastro yang kini berdiri tepat di belakang bu nining, tubuh mereka berhimpitan sedang tangan pak sastro mulai meremas remas buah dada bu nining.

'siang siang begini memang enaknya minum susu segar' kata pak sastro.

'oh mas sastro sayang, pasti mas haus ya? silakan dinikmati susunya' kata bu nining pasrah menerima perlakuan pak sastro.

'iya, nduk aku suka susu apalagi kalau minum langsung dari tempat produksinya hahaha, susu ibu langsung dari tetekmu nduk'

pak sastro meremas remas buah dada bu nining dengan kasar. sementara bu nining hanya bisa pasrah dan mendesah menikmati remasan kasar pada kedua payudaranya.

'ahhhhh....ehnnnakkkk pak'

saking kasarnya remasan tangan pak sastro kini seluruh kancing baju bu nining terlepas dari bajunya. bercak bercak basah mulai terlihat dibaju bu nining, tepat diposisi pentil susunya. bu nining memang masih dalam masa menyusui anaknya yang nomor 4 bernama adit sekarang baru berumur 1 tahun.

'wah susumu banyak sekali nduk'

karena masih dalam masa menyusui bu nining memakai beha khusus yang bisa dibuka bagian depan cupnya. sehingga kini buah dada bu nining terpampang bebas di tangan pak sastro. tanpa ampun pak sastro meremas remas buah dada bu nining sehingga air susu memancar keluar dari kedua pentilnya.

'wah, susumu sampai muncrat muncrat nduk, aku suka'

'silakan diminum pak, silakan minum susu saya yang melimpah' kata bu nining.

pak sastro langsung mengemut pentil bu nining, dihisapnya semua susu yang ada di dalam payudara bu nining. mereka melakukan itu tanpa malu malu di depan lastri yang hanya terbaring lemah di atas kasur. lastri tidak tahu apa yang harus dilakukan.

'emmhhhh...creeepppp....emmueaahhhh.

disela sela menyusu pada bu nining, pak sastro kadang menyelingi dengan mencium bibirnya. air susu yang masih ada dalam mulut pak sastro dipindahkan kedalam mulut bu nining selama mereka berciuman. puas menyusu kini, pak sastro menyuruh bu nining mengoralnya.

bu nining terlihat sudah sangat terangsang, pentil susunya sudah menegang sempurna. kini bu nining jongkok di depan pak sastro. dia menjilati penis pak sastro seperti seekor anjing. lastri seperti melihat bayangan dirinya selama seminggu ini. perlahan tubuhnya mulai merasa panas akibat melihat pergumulan kedua tetangganya itu.vaginanya mulai basah oleh cairan kewanitaan.

'slrrruuppppppp....slreppppppppppppp' suara hisapan mulut bu nining pada pak sastro.

'aduuhhhhh ennnakk nduk, kamu semakin pinter saja ngemut kontolku'

selama hampir sepuluh menit bu nining mengoral penis pak sastro hingga basah kuyup oleh air liurnya. pak sastro menyuruh bu nining berhenti.

'sudah nduk sudah sekarang waktunya buat kontolku masuk kandang'

pak sastro menyeret kursi dari bawah meja rias. dia lalu duduk dengan posisi mengangkang dan bersandar pada tembok. bu nining mengangkangi penis pak sastro lalu perlahan vagiannya dimasuki penis hitam besar itu.

'hhhsss....ahhhhhhhh'

kini penis pak sastro masuk seluruhnya dalam vagina bu nining, dan bu nining sperti duduk dalam pangkuan pak sastro menghadap lastri yang terbaring lemah di tempat tidur. pak sastro mulai menggenjot nya dari bawah. paha mereka beradu menimbulkan suara kecepak dan penis pak sastro bagaikan piston yang bergerak dalam silinder mesin.

'ahhhh...ahhhhh...eahhhhhhh...terus pak terus sodok pak yang kerashhhhhh'

'ouuuuohhhh....uooohh...uohhhh'

'kontolmu nikmat sekali pakkkkkk.....ahhhhh'

bu nining hanya meracau kesetanan saat disodok pak sastro dari bawah.

'sudddahhh lama pahhkkkkkk aku ndak disodok sama kontolmu....ohhhhhh'

'oohhhh....enhhaaak pahkkk'

'hhahahahaa.....kamu lebh suka mana nduk kontolku apa kontol suamimu?' kata pak sastro sambil terus menyodok bu nining

'aku suka punyamu pahhhhk, phhhunyamu lebihhhh besar'

'hahaha bagus, sekarang kamu ini milik siapa nduk?'

'aaaah..aahku milikmu pahhhk..aku milikmu sepenuhnya'

'bagus kalau begitu sekarang bilang yang keras siapa kamu hahahha'

'ahkku nining....budak seks...sshhh ...pakhh sashstrooooooo'

'hahha...kalau begitu sekarang terima pejuhku nduk...ahhhhhhhhhh'

'crettt crettttt crettttttt'

'ahhhh...nikmat sekali phakkkkkkk pejjjuhmu, hamili aku pahhkkk, aku sssukka hamil anakmu ahhhhh'

akhirnya bu nining dan pak sastro mencapai orgasme mereka bersama sama. pak sastro memuntahkan lahar panasnya dalam rahim subur bu nining. tubuh mereka mengkilat karena keringat yang membasahi tubuh. setelah nafas mereka kembali normal terlihat pak sastro membisikkan sesuatu pada bu nining. entah apa yang dikatakan, namun setelah itu bu nining bangkit dari pangkuan pak sastro dan berjalan menuju tempat tidur lastri.

dia menaiki kasur dimana tubuh lastri terbaring lemas. dengan tubuh telanjang bulat bu nining mengangkangi lastri dan berjalan di atasnya. setlah posisi kepala lastri dan selangkangan bu nining sejajar, dia langsung jongkok diatas wajah lastri. sperma kental meleleh dari lubang vagina bu nining. dan tanpa diperintah lastri menjilati lubang sperma pak sastro pada lubang vagina bu nining.

-------------------------------------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd